Anda di halaman 1dari 17

Mood Disorder

Pengertian
Moodadalah kondisi perasaan yang terus
ada yang mewarnai kehidupan psikologis
kita.
Perasaan sedih atau depresi bukanlah hal
yang abnormal dalam konteks peristiwa
penuh tekanan.
Namun orang dengan
gangguan mood(mood
disorder)mengalami gangguan mood yang
luar biasa parah atau berlangsung lama dan
mengganggu kemampuan mereka untuk
berfungsi dalam memenuhi tanggung jawab
secara normal.

Jenis
Secara garis besarnya, gangguan mood terbagi
dua, yaitu :
Gangguan Depresi dan
Gangguan Bipolar.

GANGGUAN DEPRESI
Gangguan depresi terbagi lagi menjadi dua, yaitu
MajorDepressiveDisorder(MDD)
dan DysthymicDisorder.

MDD

MDD ditandai dengan kondisi emosi sedih dan kehilangan


kemampuan untuk menikmati aktivitas yang biasa dilakukan,
bersama dengan minimal 4 (empat) dari gejala di bawah ini:
1) Tidur terlalu banyak (10 jam atau lebih) atau terlalu sedikit (sulit
untuk tertidur, sering terbangun)
2) Kekakuan motorik
3) Kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun drastis atau
sebaliknya makan berlebihan sehingga berat badan meningkat
drastis.
4) Kehilangan energi. Tampilannya lemas, tidak bersemangat, tidak
tertarik melakukan apapun, bahu menunduk, kepala lemas, seolah
tidak kuat berjalan

5) Merasa tidak berharga


6) Kesulitan untuk berkonsentrasi, berpikir, dan
membuat keputusan
7) Muncul pikiran tentang kematian berulang kali, atau
tentang bunuh diri.
Gejala-gejala ini muncul hampir sepanjang hari, setiap
hari, selama minimal 2 (dua) minggu dan bukan
dikarenakan kehilangan yang wajar,
misalnya karena suami meninggal. MDD inilah yang
sering disebut masyarakat umum dengan istilah depresi.

Dysthymicdisorder (gangguan
distimik/distimia)
merupakan gangguan depresi yang kronis.
Individu yang didiagnosis mengalami gangguan
distimik mengalami kondisi depresif lebih dari separuh
waktu dari minimal 2 (dua) tahun.
Jadi, dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, separuh dari
waktu tersebut individu ini mengalami kondisi depresif,
minimal mengalami 2 (dua) dari gejala di bawah ini:
1) Kehilangan nafsu makan/sebaliknya
2) Tidur terlalu banyak/terlalu sedikit
3) Merasa diri tidak berharga

4) Kesulitan berkonsentrasi dan mengambil keputusan


5) Merasa kehilangan harapan
Gejala tidak tampak jelas lebih dari 2 (dua) bulan. Tidak
ada episode MDD selama 2 tahun pertama gejala
muncul. Gejala yang dialami lebih ringan daripada MDD
namun dengan waktu yang lebih lama.

GANGGUAN BIPOLAR
Disebut bipolar karena ada episode manik dan depresif,
keduanya merupakan dua kutub yang berbeda.
Episode ialah jangka waktu antara kemunculan gejala.
Manik/mania merupakan kondisi iritabilitas yang tinggi.
Individu dengan kondisi manik menunjukkan gejala mudah
terstimulasi, sangat bersemangat/energetik, sangat bahagia
(tertawa, bercanda), kepercayaan diri berlebihan, impulsif
(tidak memikirkan konsekuensi tindakannya), berbicara tidak
terkendali, cepat, dan berpindah-pindah ide, serta dapat tidak
tidur selama dua hari berturut-turut selama ia mengalami
kondisi manik ini.

Jenis
Gangguan bipolar ini ada 3 (tiga) jenis, yaitu :
Bipolar I,
Bipolar II, dan
CyclothymicDisorder (gangguan
siklotimik/siklotimia).

Gangguan Bipolar I
ditandai dengan adanya episode tunggal manik atau
episode campuran (manik dan depresif) tunggal, selama
hidup pasien.
Artinya pasien tetap akan didiagnosa Bipolar I meski ia
hanya mengalami 1 (satu) kali episode manik seumur
hidupnya. Jadi, pasien dengan diagnosa ini bisa
menampilkan atau tidak menampilkan perilaku manik
seperti yang telah dijelaskan tadi.
Tingkat berulangnya tinggi, lebih dari 50% individu
dengan diagnosa Bipolar I mengalami 4 (empat) atau
lebih episode.

Gangguan Bipolar II
Diagnosa Bipolar II, minimal terdapat
1 (satu) episode MDD dan
1 (satu) episode hipomania (mania yang
lebih ringan).

Gangguan Sitokimia
merupakan gangguan bipolar yang kronis.
Pada individu yang mengalami siklotimia terdapat gejalagejala depresi yang ringan namun terus menerus dan
silih berganti dengan gejala manik yang ringan juga.

Apapenyebabdari
munculnyagangguanmood?
Biasanya gangguan ini muncul akibat adanya kejadian
berat yang dialami oleh individu.
Dari tinjauan biologis, individu yang mengalami gangguan
mood memiliki kecenderungan untuk mengalami
gangguan ini karena diturunkan dari orangtuanya atau
memiliki sejarah gangguan mood dalam keluarganya.
Secara neurologis, gangguan mood terjadi karena adanya
gangguan sensitivitas reseptor neurotransmitter.
Pada pasien yang mengalami kondisi depresi, karena
reseptor neurotransmitternya kurang sensitif terhadap
dopamin

BilaAndaatauanggotakeluargaAnda
mengalamigangguanmood,apa
yangharusAndalakukan?
Gangguan mood dapat diatasi dengan psikoterapi dan
perawatan medis.
Psikoterapi yang dapat diberikan antara lain psikoterapi
interpersonal, terapi kognitif, dan terapi tingkah laku.
Psikoterapi bukanlah proses yang instan. Untuk
perawatan pasien dengan gangguan mood,
psikoterapi dilakukan minimal 16 kali pertemuan, satu
kali seminggu.
Perawatan medis dilakukan dengan pemberian obat
antidepresan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa
(psikiater).

Minimal pengobatan 6 bulan dan lebih lama bagi pasien


yang telah mengalami beberapa episode gangguan.
Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah
timbulnya permasalahan yang lebih buruk.
Segera periksakan keluarga Anda ke tenaga profesional
psikolog atau psikiater apabila terdapat gejala-gejala
gangguan mood.

Thank You

Anda mungkin juga menyukai