Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL TUMBUH
KEMBANG
NISITYA MAHISI URSAMAYORI
30101307024
SGD 19
Teori glikosilasi
Proses glikosilasi nonenzimatik yg menghasilkan pertautan glukosaprotein yg disebut sbg advanced glycation end products (AGEs) dpt
menyebabkan penumpukan protein & makromolekul lain yg
termodifikasi shg menyebabkan disfungsi pd manusia yg menua.
Protein glikasi menunjukkan perubahan fungsional, meliputi
menurunnya aktivitas enzim & menurunnya degradasi protein
abnormal. Ketika manusia menua, AGEs berakumulasi di berbagai
jaringan, termasuk kolagen, Hb, lensa mata. Krn muatan
kolagennya tinggi, maka jaringan ikat mjd kurang elastis & kaku.
Kondisi tsb jg dpt mempengaruhi elastisitas dinding pembuluh
darah. AGEs jg dpt berinteraksi dgn DNA & mengakibatkan
terganggunya kemampuan sel utk memperbaiki perubahan pd DNA.
Teori DNA repair
Menunjukkan bahwa adanay perbedaan pola laju repair kerusakan
DNA yg diinduksi sinar UV pd berbagai fibroblas yg dikultur.
Fibroblas pd species yg mempunyai umur maksimum terpanjang
menunjukkan laju DNA repair terbesar.
IPD FKUI, Jilid III, Edisi IV
3) Faktor genetik
Genetik seseorang sangat ditentukan oleh genetik orang tuanya. Tetapi faktor
genetik ternyata dapat berubah karena infeksi virus, radiasi, dan zat racun
dalam
makanan/minuman/kulit yang diserap oleh tubuh.
4) Faktor psikik
Faktor stres ini ternyata mampu memacu proses apoptosis di berbagai
organ/jaringan tubuh.
5) Faktor organik
Secara umum, faktor organik adalah : rendahnya kebugaran/fitness, pola
makan kurang sehat, penurunan GH dan IGF-I, penurunan testosteron,
penurunan melatonin secara konstan setelah usia 30 tahun dan menyebabkan
gangguan circandian clock (ritme harian) selanjutnya kulit dan rambut akan
berkurang pigmentasinya dan terjadi pula gangguan tidur, peningkatan
prolaktin yang sejalan dengan perubahan emosi dan stress, perubahan Follicle
Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).
Your ears have two jobs. One is hearing and the other is maintaining balance. Hearing
occurs after vibrations cross the eardrum to the inner ear. They are changed into nerve
impulses and carried to the brain by the auditory nerve.
Balance (equilibrium) is controlled in a portion of the inner ear. Fluid and small hairs in
the semicircular canal (labyrinth) stimulate the nerve that helps the brain maintain
balance.
As you age, your ear structures deteriorate. The eardrum often thickens and the bones
of the middle ear and other structures are affected. It often becomes increasingly
difficult to maintain balance.
Hearing may decline slightly, especially that of high-frequency sounds, particularly in
people who have been exposed to a lot of noise when younger. This age-related
hearing loss is calledpresbycusis. Somehearing lossis almost inevitable. It is
estimated that 30% of all people over 65 have significant hearing impairment.
The sharpness (acuity) of hearing may decline slightly beginning about age 50,
possibly caused by changes in the auditory nerve. In addition, the brain may have a
slightly decreased ability to process or translate sounds into meaningful information.
Impactedear waxis another cause of trouble hearing and is more common with
increasing age. Impacted ear wax may be removed in your doctor's office.
Sensorineural hearing loss involves damage to the inner ear, auditory nerve, or the
brain. This type of hearing loss may or may not respond to treatment, but function can
be helped by hearing aids.
Conductive hearing loss occurs when sound has problems getting through the outer
and middle ear to the inner ear. Surgery or a hearing aid may be helpful for this type of
hearing loss, depending on the specific cause.
Persistent, abnormal ear noise (tinnitus) is another fairly common hearing problem,
especially for older adults. It is usually a result of mild hearing loss.
Perubahan-perubahan Fisik
1. Sel.
Lebih sedikit jumlahnya.
Lebih besar ukurannya.
Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.
Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati.
Jumlah sel otak menurun.
Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%.
2. Sistem Persarafan.
Berat otak menurun 10-20%. (Setiap orang berkurang sel saraf otaknya dalam setiap harinya).
Cepatnya menurun hubungan persarafan.
Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.
Mengecilnya saraf panca indra.Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf penciumdan
perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.
Kurang sensitif terhadap sentuhan.
3. Sistem Pendengaran.
Presbiakusis ( gangguan dalam pendengaran ). Hilangnya kemampuan pendengaran pada telinga dalam, terutama
terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia
diatas umur 65 tahun.
Otosklerosis akibat atrofi membran tympani .
Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin.
Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa/stres.
4. Sistem Penglihatan.
Timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
Kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak.
Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat dan susah melihat dalam
cahaya gelap.
Hilangnya daya akomodasi.
Menurunnya lapangan pandang, berkurang luas pandangannya.
Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau.
5. Sistem Kardiovaskuler.
Elastisitas dinding aorta menurun.
Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi,.
Perubahan posisi dari tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri bisa menyebabkan tekanan darah menurun,
mengakibatkan pusing mendadak.
Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah
perifer.
6. Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh.
Temperatur tubuh menurun ( hipotermia ) secara fisiologis akibat metabolisme yang menurun.
Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas akibatnya aktivitas otot menurun.
7. Sistem Respirasi
Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
Menurunnya aktivitas dari silia.
Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan
kedalaman bernafas menurun.
Alveoli ukuranya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang.
Kemampuan untuk batuk berkurang.
Kemampuan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring dengan pertambahan usia.
8. Sistem Gastrointestinal.
Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf pengecap di lidah terhadap rasa manis, asin, asam,
dan pahit.
Eosephagus melebar.
Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
Daya absorbsi melemah.
Physiological changes in the regulation of food intake take place, even in the
presence of the increased body fat and the increased rates of obesity that
occur with age, some of which can be explained by alteredpatterns of
physical activity.
Generally speaking, individuals aged 65 years and older experience a mild
loss of weight, a near doubling of adiposity, and a significant non-fat mass
loss of 5% to 15%.
Sarcopenia, the loss of skeletal muscle massand thus leading to a loss of
proteinmay play an important role in IWL. Muscle loss can be the result of
negative nitrogen balance that occurs with normal aging and with
inadequate protein intake, which is commonly observed among the elderly.
Agerelated changes in anabolic hormones may contribute to nonfat mass
loss. Low testosterone levels in men correlate with the loss of lean body
mass, and loss of estrogen during menopause is associated with non-fat
mass loss in women.
Growth hormone appears to play an important role in body composition;
growth hormone levels may decrease by 14% per decade.
I t has been found that replacement of growth hormone in older people
results in increased lean body massand reduced fat mass
Bagaimana cara
memperlambat penuaan
Selalu aktif. Dalam hal ini usahakan untuk tidak sering duduk terlalu lama baik itu di depan komputer atau
menonton acara televisi yang anda sukai. Anda dapat memulainya dengan mengurangi waktu untuk
berlama-lama di depan komputer atau televisi dengan melakukan aktivitas lainnya yang membuat anda
tetap bergerak dan aktif.
Sinar matahari pagi sangat baik untuk kesehatan tubuh anda. Ini dikarenakan, dengan terpapar sinar
matahari pagi, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi vitamin D. Vitamin D pada tubuh memiliki
fungsi untuk menangkal penyakit jantung, aneka jenis kanker dan juga mencegah pengeroposan tulang dini.
Menambah atau memperbanyak untuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran sangat baik untuk
menutrisi tubuh anda. Berbagai buah-buahan seperti jeruk, semangka, pepaya, apel dan lain-lain serta
aneka sayuran seperti bayam, sawi dan lain-lain merupakan buah-buahan dan sayur-sayuran yang
dimaksud.
Rutin berolahraga merupakan salah satu faktor yang dapat membuat badan anda lebih sehat dan fit
sepanjang hari. Anda dapat memulainya, dengan menyisihkan waktu pagi untuk berolahraga pagi seperti
berjalan, berlari maupun bersepeda santai.
Stop merokok. Ini merupakan salah gaya hidup sehat yang sulit di lakukan bagi mereka yang menjadikan
kebiasaan merokok sebagai kebutuhan. Tapi tahukah anda, kandungan rokok sangat tidak bersahabat untuk
kesehatan tubuh anda.
Mulai hari anda dengan tertawa atau tersenyum. Karena aktivitas tersenyum maupun tertawa berdampak
sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta kesehatan tubuh itu sendiri. Anda dapat
memulainya dengan sering bercanda dengan teman atau menonton berbagai acara komedi di televisi.
Usahakan untuk membatasi, mengurangi atau bahkan menghilangkan untuk mengkonsumsi aneka makanan
siap saji. Dengan mulai memasak makanan sendiri, anda akan lebih mengetahui, apakah makanan yang
anda masak baik untuk kesehatan tubuh anda atau malah berdampak buruk bagi kesehatan tubuh anda.
You can't change genetics, but you can make healthy lifestyle choices to delay aging or reduce the
opportunity for ill health. Avoid tobacco products and alcohol abuse. Choose to eat healthy and
nutritious foods and stay fit.
Drink lots of water to maintain healthy skin. Use moisturizers and sunscreen. Visit the foot doctor
(podiatrist) regularly to assure good foot care. After all, you use your feet all day to get around in
this world.
Keep your heart active by doing aerobic exercises. Aerobic exercises keep the heart working, which
keeps the blood pumping, which brings oxygen to the lungs, which makes breathing easier, which
makes a person feel more energetic. It reduces the risk of stroke, heart disease and CHF. As Martha
Stewart says, "Its a good thing." See your doctor before starting any aerobic activities.
Stay physically active throughout the age span. Work to maintain strength in muscles and lungs to
promote deep breathing and getting oxygen to the blood. The result will be an increase in energy
and vigor, feeling better about life, and a greater ability to do preferred activities. Avoid smoking,
being near smokers and polluted environments. Take slow deep breathes regularly. Wake up and
smell the roses.
Regular physical exercise throughout the lifespan helps reduce the negative effects of age related
changes. So, the best tip is to stay physically active. Work on maintaining muscle strength and joint
and muscle flexibility. Tai Chi is an excellent resource. To prevent constipation, drink lots of water.
Water really does help. Remember to try to drink at least 5-6 eight ounce glasses of water a day.
To keep healthy bones, it is important to stay active. Weight bearing activities that make the
muscles and joints move around can help to maintain healthy bones. Take a look at calcium
supplements. All boomers and people 65 or older should see a doctor for medical advice before
starting an exercise program.
Eat lots of greens and orange foods such as spinach, asparagus, and carrots. Pay attention to
declining driving skills, because unsafe driving is a skill that can kill.
More of the same, stay active, eat small amounts of food throughout the day to maintain an
energetic metabolic system, and drink lots of water.
http://ist-socrates.berkeley.edu/~aging/ModuleProcess.html#anchor157481
Dr. Vanessa M. Dazio, OTD, OTR SAFE Aging, Inc. 2006 9330 Regency Park Blvd. Suite C, Port Richey, FL
34668 727-848-