Bab 2
Bab 2
KAJIAN TEORITIS
2.1 Definisi Konsep
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Menurut Effendy, komunikasi adalah proses penyampaian pesan dalam
bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide,
informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan
seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak
langsung melalui media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau
perilaku. (Effendy, 1989 : 60).
Berdasarkan
pengertian
di
atas
komunikasi
merupakan
proses
penyampaian pesan berupa ide, informasi atau harapan melalui media dan
bertujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku penerima pesan.
Menurut Carl I Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis
untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta
pembentukan pendapat dan sikap (Effendy, 1989 : 10).
Menurut definisi di atas yang dijadikan objek studi komunikasi bukan
hanya penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum
dan sikap publik.
Shannon dan Weaver, menyatakan bahwa komunikasi adalah bentuk
interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak
sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal
ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. (Wiryanto, 2004:7)
Definisi di atas menjelaskan kegiatan komunikasi merupakan bentuk
interaksi dan dapat saling mempengaruhi.
7
Perbedaannya
terletak
pada
tidak
adanya
sesuatu
yang
Peran
dan
Fungsi
Humas
Instansi
atau
Lembaga
Pemerintahan
Menurut Dimmock dan Koenig, pada umumnya tugas-tugas Humas
instansi atau lembaga pemerintahan, antara lain:
10
11
2. Tugas strategis (jangka panjang) Humas, yakni berperan serta aktif dalam
proses pengambil keputusan, memberikan sumbang saran, gagasan hingga
ide-de cemerlang serta kreatif dalam menyukseskan program kerja
instansi/lembaga yang bersangkutan dan hingga pelaksanaanpembangunan
nasional. (Ruslan, 2001:314)
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk
keberadaan Humas di sebuah lembaga atau institusi milik pemerintah
merupakan suatu keharusan. Keberadaan Humas secara fungsional dalam upaya
menyebarluaskan atau mempublikasikan tentang suatu kegiatan instansi
bersangkutan yang ditujukan baik hubungan masyarakat ke dalam, maupun
masyarakat luar pada umumnya.
2.1.3 Pelayanan
Definisi pelayanan menurut Vincent Gazpers dalam buku Manajemen
Kualitas Dalam Industri Jasa (2002:70), pelayanan adalah keterampilan
personel yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada pelanggan
secara langsung.
Dari definisi
di
atas,
penulis
mengartikan
pelayanan
adalah
13
tetapi
juga
memiliki
kemapuan
untuk
membantu
d. Bila publik merasa puas itu merupakan promosi yang efektif, dan akan
menyampaikan kepada pihak lain atas kepuasannya terhadap pelayanan
yang telah diberikan oleh perusahaa/lembaga bersangkutan.
e. Tantangan bagi Humas untuk memberikan pelayanan prima. (Ruslan,
2001:278)
Agar layanan yang diberikan dapat memuaskan pelanggan baik pribadi
maupun kelompok (institusi) harus memenuhi 4 persyaratan pokok :
a.
Tingkah laku yang sopan dari semua pihak yang berhubungan langsung
dengan pelanggan termasuk keramahtamahan
b. Cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya
diterima oleh orang yang bersangkutan.
c. Ketepatan waktu penyampaian
d. Faktor pendukung lainya seperti peraturan yang menjadi landasan kerja
pelayanan, sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan
pelayanan, keterampilan petugas, dan faktor sarana dalam pelaksanaan
tugas pelayanan.( Ruslan, 2001:235 )
Dengan demikian pelayanan yang dilakukan oleh Humas adalah segala
bentuk kegiatan Humas dalam meningkatkan kualitas serta kinerja suatu
lembaga baik swasta maupun pemerintah untuk meningkatkan citra positif di
mata masyarakat.
Faktor penunjang atas keberhasilan atau tidaknya Humas dalam hal
menciptakan hubungan positif dengan masyarakat untuk memberikan pelayanan
unggul, yaitu antara lain:
a. Percaya diri
Kepercayaan diri merupakan profil pribadi yang handal dan dipercaya,
cepat tanggap terhadap masalah yang timbul, proaktif, dinamis, serta
konseptual dan sistematika dalam melakukan pekerjaan yang dihadapinya.
b. Disiplin tinggi
Memiliki disiplin kerja yang tinggi sehingga dapat diandalkan dan
dipercaya dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya secara profesional.
c. Rasa memiliki dan loyalitas
Sebagai profesional, Humas harus memiliki sikap loyalitas tinggi, dalam
bekerja menganut asas long life employment sehingga menumbuhukan
sense of belonging (rasa memiliki) daripada sekedar hit and run dalam
15
d.
e.
f.
g.
h.
i.
upaya mencari nilai materi untuk jangka pendek, tetapi jangka panjang
dapat merusak nilai kepercayaan itu sendiri.
Sikap dan penampilan diri
Memiliki sikap tindak dan penampilan diri yang positif, yaitu sopan, ramah,
terbuka dan terus terang tetapi tetap tegas.
Dedikasi
Lebih mengutamakan kepentingan lembagadaripada melihat kepentingan
pribadi dalam melaksanakan fungsi dan kewajibannya sebagai seorang
profesional dalam upaya memberikan pelayanan dan menciptakan kepuasan
pelayanan yang terbaik.
Komunikatif
Sebagai seorang Humas, harus mampu menjalin hubungan komunikasi
yang efektif dengan berbagai kalangan publik pada umumnya, dan pihak
pelanggan kususnya.
Customer relations and service of excellent
Mampu meningkatkan pelayanan yang unggul, dan memelihara
kepercayaan relasi demi tercapainya tujuan kepuasan atau keuntungan
bersama.
Willing to coorporate
Kemauan untuk bekerja sama, baik dengan rekan kerja atau dalam satu tim
kerja maupun dengan pihak relasi (pelanggan) demi mencapai tujuan
bersama yang saling bermanfaat. (Ruslan, 2001: 275-277)
Penulis dapat menyimpulkan bahwa suatu pelayanan dapat dikatakan
2.1.4 Kepuasan
Menurut Richard Oliver dalam bukunya 10 Prinsip Kepuasan
Pelanggan yang dikutip oleh Handi Irawan mengemukakan bahwa kepuasan
adalah hasil dari penilaian pelanggan bahwa produk atau pelayanan telah
memberikan tingkat kenikmatan, dimana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau
kurang. Kepuasan pelanggan sangat bergantung pada harapan pelanggan
.(2004:3)
16
17
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
No.24
Tahun
1997
19
Gambar 1
Model Diskonfirmasi Ekspektasi
Ekspektasi
Pra-Pembelian
Diskonformasi
Ekspektasi
Kepuasan
Persepsi Kinerja
(Pelayanan)
Purnabeli
2.3 Hipotesis
Dalam metode penelitian Public Relations dan komunikasi, hipotesis
(hypothesis) adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang bersifat sementara
dan arti yang sesungguhnya belum benilai (mencapai) sebagai tesis yang belum
diuji kebenarannya (Rakhmat, 2001 : 169).
Hipotesis dari penelitian ini adalah hubungan pelayanan humas Kantor
Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Selatan dalam kegiatan PRONA dengan
kepuasan masyarakat di Jakarta Selatan.
Maka dalam penelitian ini terdapat dua kemungkinan, yakni :
H0
H1
21
22