TM090301
BAB2
SIFATMEKANIKDANPENGUJIANNYA
Dalam dunia teknik mesin biasanya sifat mekanik memegang peranan sangat penting,
disamping beberapa sifat kimia ( terutama sifat tahan korosi), sifat thermal dan sifat fisik.
Korosi merupakan masalah yang sangat serius dalam dunia teknik, dan akan dibahas
tersendiri.
Dari kelompok sifat - sifat fisik tersebut, density ( berat jenis ) kadang-kadang perlu
dipertimbangkan. Struktur mikro biasanya perlu dipelajari secara khusus karena struktur
mikro berkaitan erat dengan sifat-sifat lain, seperti kekuatan, keuletan, sifat bahan korosi
dan lain lain.
Untuk komponen yang nantinya akan terkena panas tentunya sifat thermal menjadi
penting. Panas jenis ( specific heat ), thermal conductivity dan thermal expansion
seringkali harus diperhitungkan.
2.1 Sifat Mekanik
Sifat mekanik adalah salah satu sifat terpenting, karena sifat mekanik menyatakan
kemampuan suatu bahan (tentunya juga komponen yang terbuat dari bahan tsb ). Untuk
menerima beban atau gaya dan energy tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan atau
komponen tsb. Seringkali bila suatu bahan mempunyai sifat mekanik yang baik tetapi
kurang baik pada sifat yang lain maka diambil langkah untuk mengatasi kekurangan
tersebut dengan berbagai cara , misalnya saja baja, baja mempunyai sifat mekanik yang
baik (memenuhi syarat untuk suatu pemakaian ) tetapi mempunyai sifat tahan korosi yang
kurang baik,maka seringkali sifat tahan korosinya ini diperbaiki dengan pengecatan atau
galvanishing dll, jadi tidak harus mencari bahan lain yang selain kuat juga tahan korosi.
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
14
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Kekuatan (Strength)
Kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah
Kekerasan (Hardness)
Kemampuan bahan untuk tahan terhadap penggoresan, pengkikisan (abrasi), indentasi / penetrasi
Kekenyalan (Elasticity)
Kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen setelah
tegangan dihilangkan
Kekakuan (Stiffness)
Kemampuan bahan untuk menerima tegangan / beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk
(deformasi) atau defleksi
Plastisitas (plasticity)
Kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastik (yang permanen) tanpa mengakibatkan
kerusakan
Ketangguhan (Toughness)
Kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan
Kelelahan (Fatigue)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang-ulang (cyclic stress)
yang besarnya masih jauh di bawah batas kekuatan elastiknya
Merangkak (creep)
Kecenderungan suatu bahan untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya merupakan fungsi waktu,
pada saat bahan tadi menerima beban yang besarnya relatif tetap
Kekuatan
tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada beberapa
macam, tergantung pada jenis beban yang bekerja, yaitu kekuatan
tarik,kekuatan geser,kekuatan tekan ,kekuatan torsi dan kekuatan lengkung.
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
15
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
terjadi perubahan bentuk. Bila tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati
suatu batas tertentu maka perubahan bentuk yang terjadi hanya bersifat
sementara, perubahan bentuk itu akan hilang bersama dengan hilangnya
tegangan, tetapi bila tegangan yang bekerja melampaui batas tersebut maka
sebagaian dari perubahan bentuk itu tetap ada walaupun tegangan dihilangkan.
kekenyalan juga menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk elastic yang
dapat terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, dengan
kata lain kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk
dan ukuran semula setelah menerima beban yang menimbulkan deformasi.
Sifat ini
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
16
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan
oleh kelelahan. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting,
tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang
mempengaruhinya.
Berbagai sifat mekanik yang disebutkan diatas juga dapat dibedakan menurut cara
pembebanannya, yaitu sifat mekanik static, sifat terhadap beban static yang besarnya tetap
atau berubah dengan lambat, dan sifat mekanik dinamik, sifat mekanik terhadap beban
yang berubah-ubah atau mengejut. Sifat sifat ini perlu dibedakan karena tingkah laku
bahan mungkin berbeda terhadap cara pembebanan yang berbeda.
2.2. Pengujian Mekanik
Untuk mengetahui atau mengukur sifat logam tersebut perlu dilakukan pengujian.
pengujian biasanya dilakukan terhadap contoh (sample) bahan yang dipersiapkan menjadi
specimen atau batang uji (test piece) dengan bentuk dan ukuran yang standar. Demikian
juga prosedur pengujian harus dilakukan dengan cara- cara yang standar (mengikuti suatu
standar tertentu), baru kemudian dari hasil pengukuran pada pengujian dapat diambil
kesimpulan mengenai sifat mekanik yang diuji.
Sebenarnya hasil pengujian yang paling mendekati kenyataan akan dapat diperoleh bila
pengujian dilakukan terhadap benda komponen atau keseluruhan konstruksi dengan bentuk
dan ukuran sebenarnya (full-scale) dan pengujian dilakukan dengan pembebanan yang
mendekati keadaan yang sebenarnya. Tetapi cara ini terlalu mahal,tidak praktis dan bahkan
kadang- kadang sulit dianalisis.
Beberapa pengujian mekanik yang bayak dilakukan adalah pengujian tarik (tensile
test), pengujian kekerasan (hardness test),pengujian pukul-takik (impact test),kadangkadang juga pengujian kelelahan (fatigue test), creep test, bending test, compression test
dan beberapa fabrication test.
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
17
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Salah satu bentuk batang uji dapat dilihat pada slide no.3, pada bagian tengah dari
batang uji (pada bagian yang parallel) merupakan bagian yang menerima tegangan yang
uniform dan pada bagian ini disebut panjang uji (gauge length ), yaitu bagian yang
dianggap menerima pengaruh dari pembebanan, bagian ini yang selalu diukur panjangnya
selama proses pengujian.
Batang uji ini dipasang pada mesin tarik, dijepit dengan pencekam dari mesin tarik
pada ujung-ujungnya dan ditarik kearah memanjang secara perlahan. Selama penarikan
setiap saat pertambahan panjang gauge tercatat dalam grafik yang tersedia pada mesin
tarik, besarnya gaya tarik yang bekerja dan besarnya pertambahan panjang yang terjadi
sebagai akibat dari gaya tarik tersebut. Penarikan berlangsung terus sampai batang uji
putus.
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
18
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Dari diagram diatas tampak bahwa pada tegangan yang kecil grafik berupa garis
lurus, ini berarti bahwa besarnya regangan yang timbul sebagai akibat tegangan yang kecil
tersebut berbanding lurus dengan besarnya tegangan yang bekerja ( hukum hook ).
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
19
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Hal ini berlaku hingga titik P, yaitu batas kesebandingan atau proportionality limit.
Jadi bila pengujian tarik dilakukan dengan penambahan beban secara perlahan mula-mula
akan terjadi pertambahan panjang yang sebanding dengan penambahan gaya yang bekerja.
Kesebandingan ini berlangsung terus sampai beban mencapai titik P (proportionality limit),
setelah itu pertambahan panjang yang terjadi sebagai akibat penambahan beban tidak lagi
berbanding lurus, pertambahan beban yang sama akan menghasilkan pertambahan panjang
yang lebih besar. Dan bahkan pada suau saat dapat terjadi pertambahan panjang tanpa ada
penambahan beban, batang uji bertambah panjang dengan sendirinya. Dikatakan batang uji
mengalami yield (luluh). Keadaan ini berlangsung hanya beberapa saat dan sesudah itu
beban akan naik lagi untuk dapat memperoleh pertambahan panjang (tidak lagi
proporsional).
Kenaikan beban ini akan berlangsung terus sampai suatu batas maksimum, dan untuk
logam yang ulet (seperti halnya baja karbon rendah) sesudah itu beban mesin tarik akan
menurun lagi (tetapi pertambahan panjang terus berlangsung) sampai akhirnya batang uji
putus. Pada saat beban mencapai maksimum pada batang uji terjadi pengecilan penampang
setempat (local necking) dan pertambahan panjang akan terjadi hanya disekitar necking
tersebut. Peristiwa seperti ini hanya terjadi pada logam yang ulet, sedang pada logam
logam yang lebih getas tidak terjadi necking dan logam itu akan putus pada saat beban
maksimum.
Bila pengujian dilakukan dengan cara sedikit berbeda yaitu beban dinaikkan
perlahan-lahan sampai suatu harga tertentu lalu beban diturunkan lagi sampai
nol,dinaikkan lagi sampai diatas harga tertinggi yang sebelumnya lalu diturunkan lagi
sampai nol, demikian terus berulang-ulang, maka akan terlihat bahwa pada beban yang
kecil disamping berlaku Hukum Hook juga logam masih elastic, pada saat menerima beban
akan bertambah panjang tetapi bila beban dihilangkan pertambahan panjang juga akan
hilang dan batang uji kembali ke bentuk dan ukuran semula.
Keadaan ini berlangsung sampai batas elastic (elastic limit, titik E). Jadi untuk
beban rendah,pertambahan panjang mengikuti garis OP
Jika beban melebihi batas elastic, maka ketika beban dihilangkan pertambahan
panjang tidak seluruhnya hilang, masih terdapat pertambahan panjang yang tetap, atau
pertambahan panjang yang elastic.
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
20
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Diagram tegangan - regangan dapat dibagi menjadi dua daerah yaitu daerah elastik
dan daerah plastik. Yang menjadi batas antara kedua daerah tersebut seharusnya adalah
batas elastik, titik E, tetapi ini tidak praktis karena mencari titik E cukup sulit. Maka yang
dianggap sebagai batas antara daerah elastik dan plastik adalah titik luluh (yield point ) Y.
Kenaikan beban ini akan berlangsung terus sampai suatu batas maksimum, dan untuk
logam yang ulet (seperti halnya baja karbon rendah) sesudah itu beban mesin tarik akan
menurun lagi (tetapi pertambahan panjang terus berlangsung) sampai akhirnya batang uji
putus. Pada saat beban mencapai maksimum pada batang uji terjadi pengecilan penampang
setempat (local necking) dan pertambahan panjang akan terjadi hanya disekitar necking
tersebut. Peristiwa seperti ini hanya terjadi pada logam yang ulet, sedang pada logam
logam yang lebih getas tidak terjadi necking dan logam itu akan putus pada saat beban
maksimum.
Bila pengujian dilakukan dengan cara sedikit berbeda yaitu beban dinaikkan
perlahan-lahan sampai suatu harga tertentu lalu beban diturunkan lagi sampai
nol,dinaikkan lagi sampai diatas harga tertinggi yang sebelumnya lalu diturunkan lagi
sampai nol, demikian terus berulang-ulang, maka akan terlihat bahwa pada beban yang
kecil disamping berlaku Hukum Hook juga logam masih elastic, pada saat menerima beban
akan bertambah panjang tetapi bila beban dihilangkan pertambahan panjang juga akan
hilang dan batang uji kembali ke bentuk dan ukuran semula.
Keadaan ini berlangsung sampai batas elastic (elastic limit, titik E). Jadi untuk
beban rendah,pertambahan panjang mengikuti garis OP
Jika beban melebihi batas elastic, maka ketika beban dihilangkan pertambahan
panjang tidak seluruhnya hilang, masih terdapat pertambahan panjang yang tetap, atau
pertambahan panjang yang elastic.
Diagram tegangan - regangan dapat dibagi menjadi dua daerah yaitu daerah elastik
dan daerah plastik. Yang menjadi batas antara kedua daerah tersebut seharusnya adalah
batas elastik, titik E, tetapi ini tidak praktis karena mencari titik E cukup sulit. Maka yang
dianggap sebagai batas antara daerah elastik dan plastik adalah titik luluh (yield point ) Y.
Diagram tegangan - regangan seperti contoh diatas, dimana yield tampak jelas dan
patah terjadi tidak pada beban maksimum melainkan setelah terjadinya necking,
sebenarnya jarang terjadi. Ini akan terjadi hanya pada beberapa logam yang cukup ulet,
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
21
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
seperti baja karbon rendah yang dianil. Pada logam yang lebih getas yield kurang nampak,
bahkan tidak terlihat sama sekali dan putus akan terjadi pada beban maksimum.
2.2.1.1. Pengertian Tegangan - Regangan
Pada saat batang uji menerima beban sebesar F kg maka batang uji (yaitu panjang
uji) akan bertambah panjang sebesar L mm.
Pada saat itu batang uji bekerja tegangan yang besarnya :
= F/Ao
Juga pada saat itu pada batang uji terjadi regangan yang besarnya :
= (L-Lo)/Lo = L / Lo
Dimana
Tegangan dituliskan dengan satuan kg/mm2, kg/cm2, psi (pond per square inch)
atau MPa (Mega Pascal = 106 N/m2). Sedangkan untuk regangan dapat dinyatakan dengan
persentase pertambahan panjang, satuannya adalah persen (%) atau mm/mm, atau in/in.
2.2.1.2. Sifat mekanik di daerah elastik
Kekuatan elastik menyatakan kemampuan untuk menerima beban atau tegangan tanpa
berakibat terjadinya deformasi plastik (perubahan bentuk yang permanen). Kekuatan
elastik ini ditunjukkan oleh titik yield (besarnya tegangan yang mengakibatkan terjadinya
yield).
Untuk logam-logam yang ulet yang memperlihatkan terjadinya yield dengan jelas,
tentu batas ini mudah ditentukan, tetapi untuk logam-logam yang lebih getas dimana yield
tidak tampak jelas atau sama sekali tidak terlihat,maka yield dapat dicari dengan
menggunakan off set method.
Harga yang diperoleh dengan cara ini dinamakan off set yield strength (kekuatan
luluh). Dalam hal ini yield dianggap mulai terjadi bila sudah timbul regangan plastik
sebesar 0,2 % atau 0,35% (tergantung kesepakatan). Secara grafik, off set yield strength
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
22
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
dapat dicari dengan menarik garis elastik dari titik regangan 0,2 % atau 3,5 % hingga
memotong kurva.
F
Kekuatan elastik ini penting sekali dalam suatu perancangan karena tegangan yang
bekerja pada suatu bagian tidak boleh melebihi yield point/ strength dari bahan, supaya
tidak terjadi dformasi plastik.
Kekakuan ( stiffness ) Suatu bahan yang memiliki kekakuan tinggi bila mendapat
beban(dalam batas elastiknya) akan mengalami deformasi elastik tetapi hanya sedikit saja.
Kekakuan ditunjukkan oleh modulus elastisitas ( Youngs Modulus, E)
E = el / el
Makin besar harga E, makin kaku. Harga E untuk semua baja hampir sama saja
sekitar 2,15 x 106 kg/cm2 atau 30 x 106 psi, harga ini hampir tidak terpengaruh oleh
komposisi kimia, laku-panas dan proses pembentukannya (sifat mekanik lain akan
terpengaruh oleh hal-hal tersebut).
Kekakuan untuk beberapa rancang bangun tertentu sering lebih penting daripada
kekuatan. Misalnya untuk mesin perkakas, bila rancang bangunnya kurang kaku maka
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
23
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
akan mengakibatkan proses permesinan yang dikerjakan dengan mesin tersebut akan
kurang akurat.
Kekakuan juga dapat dinyatakan dengan Poissons ratio. Bila batang uji ditarik
secara uniaxial ke arah memanjang maka disamping akan terjadi regangan ke arah
memanjang sebesar
y.
dengan regangan ke arah memanjang, pada tegangan yang masih dalam batas elastik.
V=-
24
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
diperlukan untuk meregangkan satu satuan volume bahan hingga sampai batas elastik. Ini
dapat dinyatakan secara grafik sebagai luasan di bawah grafik daerah elastik,
besarnya modulus of resilience :
UR = el . el = el 2 / 2E
Dari hubungan diatas dapat dilihat bahwa modulus resilien ditentukan oleh el dan
E. Tetapi karena harga E dari suatu logam boleh dikatakan tidak berubah maka modulus
resilien hanya ditentukan oleh el , kekuatan elastik (yield point/strength ).
Karena harga el baja akan naik dengan naiknya kekuatan tarik maksimum
ult
, maka
bila kekuatan tarik maksimum suatu baja makin tinggi modulus resiliennya juga makin
tinggi.
Resilien adalah sifat penting bagi bagian bagian yang harus menerima tegangan
dan sekaligus juga regangan elastik yang besar, seperti misalnya pegas
pada alat
transportasi, selain menerima tegangan, juga harus mampu berdeformasi secara elastik
cukup banyak.
2.2.1.3.
Kekuatan tarik (Tensile strength) menunjukan kemampuan untuk menerima beban tanpa
menjadi rusak atau putus. Ini dinyatakan tegangan maksimum sebelum putus. Kekuatan
tarik (Ultimate tensile strength) :
UTS =
= F max / Ao
UTS atau Kekuatan tarik ini sering dianggap sebagai data terpenting yang diperoleh
dari hasil pengujian tarik, karena biasanya perhitungan perhitungan kekuatan dihitung
atas dasar kekuatan ini (sekarang ada kecenderungan untuk mendasarkan perhitungan
kekuatan pada dasar yang lebih rasional yaitu yield point/yield strength). Pada baja,
kekuatan tarik akan naik seiring dengan naiknya kadar karbon dan paduan.
Keuletan (ducility) menggambarkan kemampuan untuk berdeformasi secara plastis tanpa
menjadi patah. Dapat diukur dengan besarnya tegangan plastik yang terjadi setelah batang
uji putus. Keuletan biasanya dinyatakan dengan presentase perpanjangan (percentage
elongetion).
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
25
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Do = (L - Lo) / Lo x 100 %
L = panjang setelah putus
Bila keuletan dinyatakan dengan persentase perpanjangan maka panjang gauge length
mula-mula juga harus disebutkan,jadi misalnya dituliskan persentase perpanjangan 25 %
pada gauge length 50 mm.
Keuletan juga dapat dinyatakan dengan persentase pengurangan luas penampang
(percentase reduction in area) :
Dh = (A0 Af ) / Ao x 100 %
Af = luas penampang batang uji pada patahan.
Pada baja, dan juga pada logam-logam lain,keuletan banyak ditentukan oleh
struktur mikro, jadi juga ditentukan oleh komposisi kimia dari paduan, lakupanas dan
tingkat deformasi dingin yang dialami. Pada baja, kenaikan kadar karbon akan menaikkan
kekuatan dan kekerasan tetapi keuletan makin rendah.
Keuletan merupakan salah satu sifat mekanik yang amat penting karena :
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
26
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
energi yang diperlukan untuk mematahkan satu satuan volume suatu bahan. Secara grafik,
ini dapat diukur dengan luasan yang berada di bawah kurva tegangan regangan dari hasil
pengujian tarik.
Ada beberapa pendekatan matematik yang dapat digunakan mengukur/menghitung
besarnya modulus ketangguhan UT, yaitu :
-
u.
atau
UT =
-
)/2
u.
Dimana :
UT = modulus ketangguhan (toughness index number)
u
= yield point/strength
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
27
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Pada beberapa komponen mesin seperti kopling, roda gigi, rantai, kait krann dan
lain-lain seringkali mengalami kenaikan tegangan sesaat hingga diatas yield pointnya,
untuk itu akan diperlukan bahan yang memiliki ketangguhan cukup tinggi.
Ketangguhan merupakan suatu konsep yang sangat penting dan banyak
dipergunakan, tetapi sebenarnya sulit diterapkan seberapa besar sebenarnya ketangguhan
yang dibutuhkan untuk suatu keperluan, sulit untuk mengukur seberapa besar sebenarnya
ketangguhan suatu barang jadi yang terbentuk dari bahan tertentu, karena banyak hal yang
mempengaruhi ketangguhan. Antara lain adanya cacat, bentuk dan ukuran cacat, bentuk
dan ukuran benda, kondisi pembebanan/strain rate, temperatur dan lain-lain yang banyak
diantaranya sulit diukur. Ketangguhan ditentukan oleh kekuatan dan keuletan, dimana
kedua sifat ini biasanya berjalan bertentangan, artinya bila kekuatan naik maka keuletan
menurun, ini dapat dilihat dengan membandingkan baja karbon rendah (yang kekuatannya
rendah tetapi keuletannya tinggi), baja karbon menengah (dengan kekuatan yang lebih
tinggi tetapi keuletannya lebih rendah) dan baja karbon tinggi (yang kekuatannya sangat
tinggi tetapi juga sangat getas).
2.2.1.4. Diagram tegangan regangan sebenarnya
Diagram tegangan regangan seperti yang dibicarakan di depan disebut diagram
tegangan regangan nominal karena perhitungan tegangan dan regangan tersebut
berdasarkan panjang uji dan luas penampang mula mula (nominal), padahal setiap saat
selalu terjadi perubahan sebagai akibat penarikan yang sedang berlangsung. Seharusnya
tegangan dan regangan dihitung berdasarkan luas penampang dan panjang uji sesaat itu
(bukan yang mula mula). Dari hal ini terlihat bahwa sebenarnya diagram tegangan
regangan nominal kurang akurat, namun demikian untuk keperluan teknik biasanya
dianggap sudah memadai, karenanya dinamakan juga diagram tegangan-regangan teknik
(engineering).
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
28
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Tetapi untuk beberapa keperluan tertentu, misalnya untuk perhitungan pada proses
pembentukan (rolling,forging,dll) serta untuk perhitungan yang lebih mendetail yang
memerlukan ketelitian lebih tinggi akan menggunakan diagram tegangan regangan
sebenarnya (true stress true strain diagram).
Definisi:
Tegangan nominal :
P/Ao
P/A
Regangan nominal :
(L-Lo)/Lo
L/Lo
Tegangan sebenarnya:
Regangan sebenarnya :
(L-Lo)/Lo + (L2-L1)/L1 + (L3-L2)/L2
Lo
dL/L = Lo Ll ln L = ln (L/ Lo )
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
29
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Dimana :
k = strength coefficient
n = strain-hardening exponent
. harga n dapat
n=
Pernyataan matematik diatas berlaku untuk daerah plastik,dan juga hanya sampai
saat terjadi necking. Diluar itu akan terjadi penyimpangan. Berikut ditunjukkan grfaik
hubungan true stress-strain untuk beberapa bahan dan konstantanya berdasarkan
persamaan matematik diatas.
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
30
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
dan
atau
dan
=
Sehingga
(1+
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
31
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
BHN =
Biasanya pada pengujian kekerasan Brinell yang standar menggunakan bola baja
yang dikeraskan berdiameter 10 mm, gaya tekan 3000 kg (untuk pengujian kekerasan baja)
atau 100 kg atau 500 kg (untuk logam non ferrous yang lebih lunak) dengan lama
penekanan 10 sampai 15 detik. Tetapi mengingat kekerasan bahan yang diuji dan juga
tebal bahan (supaya tidak terjadi indentasi yang terlalu dalam atau terlalu dangkal) boleh
digunakan gaya tekan dan indentor dengan diameter yang berbeda asalkan selalu dipenuhi
persyaratan
pengukuran tidak akan berbeda banyak bila diuji dengan gaya tekan/diameter bola indentor
yang berbeda. Harga konstanta ini untuk baja adalah 30,unutk tembaga atau paduan
tembaga 10 dan untuk aluminium/paduan aluminium 5.
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
32
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Indetor
Bentuk:Bola,standarD=10mm
Bahan :Bajayangdikeraskan
Gayatekan
P/D2=konstan
Baja
Paduantembaga
Angka kekerasan
PaduanAluminum
P/D2 = 30
P/D2 = 10
2
P/D =
Untuk pengujian logam yang sangat keras (diatas 500 BHN) bahan indentor dari baja
yang dikeraskan tidak cukup baik, karena indentor itu sendiri mungkin mulai terdeformasi,
maka digunakan bola dari karbida tungsten, yang mampu mengukur sampai kekerasan
sekitar 650 BHN.
2.2.2.2 Pengujian kekerasan rockwell
Pada pengujian Brinell harus dilakukan pengukuran diameter tapak tekan secara
manual, sehingga ini memberi peluang untuk terjadinya kesalahan pengukuran, dan juga
akan memakan waktu. Pada cara Rockwell pengukuran langsung dilakukan oleh mesin,
dan mesin langsung menunjukkan angka kekerasan dari bahan yang diuji. Cara ini lebih
cepat dan akurat.
Pada cara Rockwell yang normal, mula mula permukaan logam yang diuji
ditekan oleh indentor dengan gaya tekan 10 kg, beban awal(minor load Po),sehingga ujung
indentor menembus permukaan sedalam h. Setelah penekanan diteruskan dengan
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
33
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
pemberian beban utama selama beberapa saat, kemudian beban utama dilepas, hanya
tinggal beban awal.
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
34
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Bahan diuji
HRA,Bahanyangsangatkeras,karbida
tungstendll
HRB,Bahanyanglunak,bajakarbonrendah,
perunggudll.
HRC,Bajayangdikeraskan
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
35
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Cara Pengujian
Indentor berbentuk piramida sisi, empat,
terbalik dengan sudut puncak antara dua
sisi yang berhadapan (apex) 136o
Terbuat dari intan
Gaya tekan F = 1 - 120 kg
Waktu penekanan 10-15 detik
VHN = (2 F sin
) / d 2 = 1,854 F / d 2
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
36
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Prinsipkerja
HampirsamadenganBrinell
Menggunakanindetorbola
Mengukurluasproyeksitapaktekan
Gayatekan(kg)
Pm=
LuasProyeksiTekan(mm2)
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
37
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
38
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
sebaiknya digunakan Brinell, disamping itu brinell tidak menuntut kehalusan permukaan
yang terlalu tinggi,cukup dengan gerinda kasar.
Pada Brinell dan Vickers dilakukan pengukuran tapak tekan secara manual akan
memakan waktu dan memberi peluang untuk terjadinya kesalahan pengukuran.
Kondisibolaindentor
(adakemungkinanbolaterdeformasi)
Ketelitianpembebanan
(bebanharusseringdiperiksa/dikalibrasi)
Bebankejut
(dapatmerusakindentor)
Kondisipermukaanbendakerja
(harusrata,halus,datardanbersih)
Tebalbendauji
(palingsedikit10xkedalamanindentasi)
Bentukbendauji
tidak
Lokasititikindentasi
(paling sedikit berjarak 2,5 x diameter indentasi dari tepi
benda,atau5xdiameterindentasidariindentasilain)
Uniformitibahan
(untukbahanyangtidakhomogen,sebaiknyamenggunakan
indentoryangmenghasilkanindentasibesar,sepertiBrinell
standar)
KesalahanPengukuranindentasi
(padapengujianBrinelldanVickersdapatterjadikesalahan
yangbersumberpadasinkingdanridging)
Kadang kadang pengukuran tapak tekan ini tidak mudah, karena ada kemungkiinan
terjadi sinking dan ridging. Sinking terjadi pada logam yang dianil sedangkan ridging
terjadi pada logam yang terdeformasi dingin.
Vickers dapat mengukur kekerasan mulai dari yang sangat lunak sampai yang
sangat keras,tidak terpengaruh oleh besarnya gaya tekan yang dipakai ,sangat mudah untuk
membandingkan kekerasan bahan yang satu dengan lainnya karena hanya adasatu skala
saja. Tetapi Vickers sangat sensitif terhadap kekasaran permukaan, sehingga diperlukan
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
39
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
persiapan yang lebih teliti untuk menghaluskan permukaan. Karenanya biasanya vickers
digunakan dalam laboratorium penelitian.
Demikian pula dengan microhardness test dan Rockwell superficial, memerlukan
persiapan spesimen yang sangat teliti, perlu dilakukan grinding mulai dari yang kasar
sampai yang halus, dilanjutkan dengan polishing, seperti halnya pada persiapan spesimen
metallografy. Pengujian ini dapat digunakan untuk benda yang sangat tipis untuk daerah
yang sangat kecil. Ini juga hanya untuk laboratorium.
2.2.2.7 konversi angka kekerasan
Untuk keperluan praktis kadang kadang perlu diadakan konversi atas hasil
pengukuran kekerasan suatu cara ke cara lain. Ternyata hal ini tidak mudah, karena adanya
perbedaan pada prinsip kerja dari masing masing cara pengukuran kekerasan.
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
40
PRODID3TEKNIKMESINFTIITS
TM090301
Karena hubungan konversi ini bersifat empiri, dan juga hanya berlaku untuk satu
jenis logam tertentu saja, sehingga masing masing logam harus memiliki hubungan
konversi sendiri sendiri. Hubungan konversi yang sudah banyak dibuat adalah hubungan
konversi antara brinell (BHN), Rockwell (RA, RB, RC, Superficial), dan Vickers (HV atau
VHN atau DPHN) untuk baja.
2.2.2.8. Hubungan antara kekuatan dan kekerasan
Secara empirik banyak diajukan rumusan untuk menyatakan hubungan antara
kekuatan dan kekerasan, dan ini biasanya hanya berlaku untuk satu jenis logam tertentu
pada kondisi tertentu.misalnya untuk baja karbon(konstruksi) yang dianil. Pada umumnya
kekuatan sebanding dengan kekerasan, kekuatan akan naik dengan naiknya kekerasan
(tetapi keuletannya menurun)
Hubungan antara kekuatan dan kekerasan dapat dinyatakan sebagai berikut :
-
TEORIDANPRAKTIKUMPENGETAHUANBAHANTEKNIK
41