Oleh:
Yudea Atalia
22020110110077
: Tn. S
: 250429
: 49 tahun
: Laki-Laki
: Islam
: SMP
: Buruh harian
: Jawa
: Indonesia
: Karangsono, Semarang
: Prabu Kresna
: 8 April 2013/ 17.00 WIB
: 8 April 2013/ 18.00 WIB
: Combustio
PENANGGUNG JAWAB
Nama
: Ny. L
Umur
: 45 tahun
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
Suku
: Jawa
Bahasa
: Indonesia
Alamat
: Karangsono Semarang
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan panas dan nyeri pada luka bakar.
C. RIWAYAT PENYAKIT (KELUHAN) SEKARANG
Luka bakar muncul saat pasien membakar sampah yang terdapat bensin. Bakaran api
tersebut mengakibatkan luka bakar pada wajah, leher dan lengan kanan bawah. Klien
langsung dibawa ke UGD RSUD Kota Semarang 8 April 2013 pukul 17.00. Pada saat di
UGD (pukul 17.10) klien mendapatkan terapi RL 20 tpm. Ibu profen 1x400mg.
Cefotaxim 2x1gr (IV), dan salep burnazen. klien dipindahkan di ruang rawat.
Klien
mengatakan muncul rasa panas dan nyeri pada area luka terutama pada area wajah dan
bertambah rasa nyeri saat diberikan salep. Skala nyeri 7.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Klien mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama
ataupun dengan riwayat penyakit yang lain.
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM da
hipertensi.
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Lemah
2. Kesadaran
Compos Mentis
3. Vital Sign
TD: 110/80 mm/Hg, Suhu : 35,20C, Nadi : 72x/menit , RR : 22 kali/menit
BB sebelum sakit : 75 kg
BB saat sakit : 75 kg
4. Kepala
a. Kepala
: simetris, tidak ada lesi dan jaringan parut, rambut berwarna hitam
tidak terdapat
distensi vena jugularis. Luas luka bakar wajah dan leher 9%.
6. Dada dan Paru-paru
a. Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut,
irama pernapasan teratur, tidak ada tanda tanda kesulitan napas, tidak ada retraksi
otot bantu pernapasan
b. Palpasi
: tidak ada nyeri tekan. Tidak ada benjolan, vokal fremitul simetris
antara kanan dan kiri.
c. Perkusi
: Sonor
Pulsasi
Ictus cordis
c. Perkusi
: ( ) Kuat
( ) Lemah
: teraba di interkosta V
d. Auskultasi : tidak terdapat bunyi tambahan. Bunyi jantung I II reguler, gallop (-),
mur-mur (-)
8. Abdomen
a. Inspeksi : tidak ada massa, tidak ada jaringan parut
b. Auskultasi : bising usus 8x/menit
c. Palpasi
d. Perkusi
9. Genitalia :
genitalia klien bersih , tidak terpasang kateter
10. Ekstermitas atas : simetris kanan dan kiri,. Kekuatan otot 4. Terdapat luka bakar
kemerahan di lengan atas kanan dengan luas 4.5 %.
Tgl
Selasa 9
April 2013
an
Kesemuta
Kiri
Edema
Baal
Nyeri
11. Ekstermitas bawah : simetris kanan dan kiri, tidak terdapat lesi dan nyeri tekan.
Kekuatan otot 5.
Tgl
Selasa
Kesemutan
Kanan
Edema Baal
Nyeri
Kesemutan
Kiri
Edema
Baal
Nyeri
9 April
2013
-
G. PENGKAJIAN FUNGSIONAL
1. Pola oksigenasi
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam bernapas.
b. Selama sakit : Klien tidak merasakan sesak nafas dan tidak membutuhkan alat
bantu.
2. Kebutuhan nutrisi dan cairan
a. Sebelum sakit : Klien makan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan malam. Habis 1
porsi ( nasi, sayur, lauk, buah, teh, dan air putih).
b. Selama sakit : Klien makan 3 kali sehari. habis 1 porsi. (nasi, sayur, lauk,
snack,dan air putih).
3. Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1 kali/hari setiap pagi hari dengan
bentuk padat dan lembek, warna kuning dan baunya khas. Klien BAK 6 kali/hari,
warna urin jernih,dan pancaran urin kuat (800cc).
Saat sakit : Klien mengatakan selama di rumah sakit baru dapat BAB pada
hair ke 2 dengan konsistensi padat, warna kecoklatan. Klien BAK 8 kali/hari (900cc)
dengan warna jernih dan haluaran kuat. (900cc)
4. Kebutuhan termoregulasi :
a. sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada keluhan mengenai suhu tubuh
b. selama sakit : klien mengatakan daerah wajah, leher, dan lengan atas terasa panas.
5. Kebutuhan aktivitas dan latihan
a. Sebelum sakit
7. Kebutuhan psikososial
Kebutuhan stress koping :
Klien mengatakan tidak mudah stres, Pasien selalu memusyawarahkan dengan
keluarga bila ada masalah.
Kebutuhan konsep diri :
Body image
Identitas diri
Harga diri
Peran diri
Ideal diri
9. Kebutuhan spiritual
a. Sebelum sakit : Klien dapat memenuhi kebutuhan spiritualnya dengan sholat 5
waktu.
b. Selama sakit : Klien mengatakan tidak dapat melakukan ibadah sholat 5 waktu.
10. Kebutuhan hygiene
a. Sebelum sakit
b. Selama sakit
: Klien tidur 8jam sehari, tidur dari jam 20.00 WIB dan bangun
jam 04.00 WIB /05.00 WIB . Klien tidak mengalami gangguan tidur.
b. Selama sakit
: Klien tidur 8 jam sehari, tidur dari jam 20.00 WIB dan
bangun jam 04.00 WIB /05.00 WIB . Klien tidak mengalami gangguan tidur.
12. Kebutuhan Aktualisasi Diri
a. Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa klien dapat mengaktualisasikan
kemampuan dirinya seperti bekerja
b. Saat sakit : klien mengatakan bahwa ketika di rumah sakit klien hanya berdiam
diri tidak dapat menyalurkan kemampuan yang dimilikinya.
13. Kebutuhan Rekreasi
a. Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa klien biasanya berekreasi dengan teman
atau keluarganya dengan jalan-jalan.
b. Saat sakit : klien mengatakan merasa bosan, salah satu hiburannya adalah jalan di
sekitar ruangan.
14. Kebutuhan Belajar
a. Selama sakit : klien mengatakan bahwa klien mengalami luka bakar, klien kurang
mengetahui tentang perawatan luka bakr.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Hasil
Hematologi 9 April 2013
Hb
14,2
Hematokrit
39,80
Jumlah
7,6
Leukosit
Trombosit
Kimia klinik
GDS
Satuan
Normal
Kesan
g/dl
%
/ul
14,0-18,0
42-52
4,8-10,8
Normal
349
10^3/ul
150-400
Normal
142
mg/dl
70-115
I. PROGRAM TERAPI
Jenis
Dosis
Terapi
Infus RL 500ml
12 tpm
Rute
Kontraindiksi
Efek samping
IV
400mg
Oral
Meredakan demam.
Cara Kerja :
buprofen merupakan derivat asam fenil
propionat dari kelompok obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS). Ibuprofen bekerja melalui
penghambatan enzim siklooksigenase pada
biosintesis prostaglandin, sehingga konversi
asam arakidonat menjadi PG-G2 terganggu.
Prostaglandin berperan pada patogenesis
inflamasi, analgesia dan demam. Dengan
demikian maka ibuprofen mempunyai efek
antiinflamasi dan analgetik-antipiretik.
Khasiat ibuprofen sebanding, bahkan lebih
besar dari pada asetosal (aspirin) dengan efek
samping yang lebih ringan terhadap lambung.
Pada pemberian oral ibuprofen diabsorbsi
mual,
muntah,
diare,
konstipasi, nyeri lambung,
ruam kulit, pruritus, sakit
kepala, pusing dan heart
burn.
1gr
IV
Infeksi berat yang disebabkan oleh patogen-patogen
yang sensitif terhadap Cefotaxime seperti :
- Infeksi saluran napas, termasuk hidung dan
tenggorokan.
- Infeksi pada telinga.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak.
- Infeksi tulang dan sendi.
- Infeksi genitalia, termasuk gonore non-komplikata.
- Infeksi abdominal.
Reaksi
hipersensitifitas,
eosinofilia,
neutropenia,
leukopenia yang bersifat
sementara, flebitisefek pada
lambung-usus, superinfeksi.
Peradangan iritatif dan
nyeri
pada
tempat
penyuntikan.
Ketorola
c
30mg
IV
Ketorolac diindikasikan untuk penatalaksanaan
jangka pendek terhadap nyeri akut sedang sampai
berat setelah prosedur bedah. Durasi total Ketorolac
tidak boleh lebih dari lima hari. Ketorolac secara
parenteral dianjurkan diberikan segera setelah
operasi. Harus diganti ke analgesik alternatif sesegera
yang
menunjukkan
dispepsia, nyeri
manifestasi alergi serius akibat gastrointestinal, nausea.
pemberian Asetosal atau obat anti- Susunan Saraf Pusat :
inflamasi nonsteroid lain.
sakit kepala, pusing,
mengantuk, berkeringat.
Pasien yang menderita ulkus
peptikum aktif.
Penyakit
serebrovaskular
yang dicurigai maupun yang sudah
pasti.
Terapi bersamaan
ASA dan NSAID lain.
dengan
Riwayat asma.
Selama
kehamilan,
persalinan, melahirkan atau laktasi.
Pemberian
neuraksial
(epidural atau intratekal).
Pemberian
profilaksis
sebelum bedah mayor atau intra-
Cream
10 mg/g
x 35 g
Gentami
sin
3mg
Ginjal : Nefrotoksik
( meningkatkan klirens
kreatinin)
1% 10%
Cardiovaskuler :
Edeme
Kulit : rash, gatal,
kemerahan
< 1%
Agranulositosis
Reaksi alergi
Dyspnea
Granulocytopenia
Fotosensitif
Pseudomotor Cerebral
Trombositopeni
J. ANALISA DATA
No
1.
Data Fokus
DS :
Klien mengeluh terasa nyeri dan panas pada area
Masalah
Etiologi
Nyeri
Kerusakan
luka bakarnya
Diagnosa
kulit, Nyeri berhubungan dengan Kerusakan
pembentukan edema
2.
Kerusakan
DO : terdapat luka bakar berwarna merah kehitaman integritas kulit
di wajah dan leher, dan luka kemerahan dan edema di
lengan atas.
DS : klien mengatakan tidak mengetahui informasi Resiko tinggi
infeksi
mengetahui perawatan luka bakar.
3.
Disintegritas jaringan
kulit
DO : Ht 39,80%
terdapat luka bakar berwarna merah kehitaman di
wajah dan leher, dan luka kemerahan dan edema di
lengan atas.
K. DIAGNOSA KEPERWATAN
1. Nyeri b.d kerusakan kult, pembentukan edema
2. Kerusakan integritas kulit b.d luka bakar terbuka
3. Resiko tinggi infeksi b.d disintegritas jaringan kulit
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
No
.
1
Hari/
Diagnosa
Tujuan
tanggal
keperawatan
Senin
8 Nyeri
b.d Setelah
April 2013
18.30
Intervensi
Rasional
TTD
dilakukan Mandiri
yudea
- Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi/ - Nyeri hampir selalu ada pada beberapa
kerusakan
tindakan selama 3x
karakter dan intensitas (0-10)
derajat beratnya keterlibatan jaringan/
kult,
24jam diharapkan
- Jelaskan prosedur/ berikan informasi
kerusakan tetapi biasanya paling berat
pembentukan pasien mampu :
seiring dengan tepat, khususnya
selama penggantian balutan dan
edema
- Memperlihatkan
selama perawata luka
debridemen
penurunan skala- Dorong penggunaan teknik manajemen
- Dukungan empati dapat membantu
nyeri (skala 7-2)
stres, contoh relaksasi progresif, nafas
- Memperlihatkan
tindakan
bimbingan
imajinasi
visualisasi
kolaborasi
- Berikan analgesik sesuai indikasi
untuk
mengendalikan
nyeri
- Melaporkan
dalam,
dan
menghilangkan
nyeri/
meningkatkan
relaksasi.
Mengetahui
apa
yang
diharapkan
memberikan
kesempatan
yang
dirasakannya
perhatian,
relaksasi,
dan
ketergantungan
farmakologis
- Metode IV sering digunakan pada awal
untuk memaksimalkan efek obat
2.
Kerusakan
Setelah
dilakukan Mandiri
integritas
tindakan selama 2x -
bakar terbuka
pasien mampu :
- Menunjukan
regenerasi
luka
ukuran, warna ,
akan
menentukan
intervensi lanjutan.
jaringan
- Mencapai
penyembuhan
tepat waktu pada
area luka bakar
3
dilakukan Mandiri
disintegritas
jaringan kulit
24 jam diharapkan
Mandiri
Mencegah
pasien mampu :
Mencapai
pasien
Gunakan sarung tangan, masker, dan
penyembuhan luka
tepat
dan
teknik
tidak
perawatan
demam
-
aseptik
selama -
langsung
silang
infeksius
Mencegah kontaminasi silang dari
dan
prosedur
luka
ketat
kontaminasi
isolasi
terhadap
sosialisasi
secara rutin
Ganti balutan dan bersihkan area
terbakar.
imun,
dan/atau
proliferasi
antibiotik sistemik
Air melembutkan
dan
membantu
dengan
gunting.
Jangan
tiap
perhatikan/catat
penampilan,
hari,
perubahan
bau, atau
kuantitas
drainase.
Meningkatkan
Mencegah
penyembuhan.
autokontaminasi
lepuh
frekuensi/kedalaman
pernafasan
sehubungan
dengan
mengandung
zat
yang
dapat
Mengidentifikasi
adanya
Infeksi
pada
luka
bakar
M. IMPLEMENTASI
Hari
Diagnosa
/tanggal
Senin 8
DP 1
Implementasi
Mengobservasi nyeri pasien
April
2013
19.00
Memberikan Injeksi :
-Ketorolac 1x1A
Respon
DS : klien mengeluh nyeri
DO: skala nyeri 7, Wajah klien menyeringai kesakitan
DS : klien menyatakan mau diberikan injeksi
DO : klien terlihat gelisah, obat masuk dan tidak ada
tanda tanda alergi
DS : klien menyatakan siap untuk dilakukan perawatan
luka
DO : klien tampak paham
DP 1
19.00
2013
14.00
bakarnya.
DO: skala nyeri 4, Wajah klien sedikit lebih tenang
Memberikan Injeksi :
Mengkaji/mencatat
ukuran,
warna,
kedalaman
luka
DO : klien tampak tenang saat dilakukan perawatan
luka.
DP3
-
Rabu 10
DP1
April
2013
14.00
Memberikan Injeksi :
Injeksi Cefotaxime1A 1 gram (IV)
DP 2
luka
DO : klien tampak paham
DP3
memeriksa luka tiap hari, perhatikan/catat perubahan DO: luka di wajah masih tampak kehitaman, tidak
pernafasan
peningkatan
sehubungan
dengan
Kamis
DP1
Memberikan Injeksi :
11 April
2013
21.00
DP2
luka
DO : klien tampak paham
DP3
-
-mengawasi ttv
N. EVALUASI
Hari/tangga
Dx
Evaluasi
l
Senin 8
No
1
April 2013
21.00
Selasa, 9
P : Lanjutkan intervensi 1
S : klien mengatakan masih terasa nyeri di luka bakarnya
April 2013
21.00
P : Lanjutkan intervensi
S:
O: luas luka bakar 13.5 % luka bewarna kehitaman di area wajah dan leher, berwarna merah di lengan
bawah
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
TTD
10 April
2013
21.00
2
P : Lanjutkan intervensi
S: klien menyatakan luka bakarnya tampak kehitaman
O: luka di wajah masih tampak kehitaman, tidak terdapat bau pada luka pasien
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Kamis 9
April 2013
21.00
S: O: klien tampak tenang dan nyaman saat diberikan perawatan luka. Luka klien yang memrah di tangan
lengan atas itu sudah ada perbaikan
A: masalah teratasi
P : hentikan intervensi