Para ahli fiqih, mengartikan secara lahir dan hakiki Secara lahiriah beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah Taala menurut syaratsyarat yang telah ditentukan Secara hakikinya berhadapan hati (jiwa) kepada Allah Taala yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesaran dan kesempurnaan kekuasaan-Nya
Shalat adalah merupakan ibadah kepada Allah,
berupa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara, di mana di dalamnya terdapat penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya
Perintah mendirikan shalat melalui suatu proses
yang luar biasa yang dilaksanakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (pada kejadian Isra dan Miraj) Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Isra: 1)
Pada Isra Miraj ini, nabi Muhammad SAW mendapatkan
perintah dari Allah Taala untuk sholat Jumlah shalat yang beliau terima mulanya adalah 50 kali sholat ..Kemudian saya terus dibawa naik hingga saya berada di atas dataran yang di situ saya mendengar suara goresan pena. Kemudian Allah mewajibkan lima puluh kali shalat kepada umatku. Maka saya kembali dengan kewajiban itu hingga saya melewati Nabi Musa. Musa bertanya: Apa yang diwajibkan Allah kepadamu untuk umatmu?. Saya menjawab: Dia mewajibkan lima puluh kali shalat.. (HR Bukhari)
Pada akhirnya, sholat yang diwajibkan hanya lima
kali waktu. Saya kembali kepada Allah, maka Dia berkata: Itu adalah lima kali. Tetapi lima puluh dalam pahalanya, sudah tidak akan diubah perkataanKu ini.. (HR Bukhari)
Dirikanlah shalat diwaktu tergelincir matahari
sampai gelap malam, dan shalat subuh. Sungguh shalat subuh disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebagian malam bertahajudlah sebagai tambahan keutamaan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat terpuji. (Al Israa: 7879)
Sholat merupakan ciri-ciri bagi orang yang bertaqwa
.. Inilah al-Kitab (al-Quran), tidak ada keraguan
di dalamnya, merupakan petunjuk bagi orangorang yang bertakwa, (Yaitu) Orang-orang yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami Berikan kepada mereka.. (Al Baqarah: 2-3)
Wa yuqmnash shalta (dan mendirikan shalat),
yakni menyempurnakan shalat lima waktu, baik wudu, rukuk, maupun sujudnya, dan apa saja yang ditentukan dalam shalat pada waktu-waktu yang telah ditetapkan. Dalil-dalil mengenai keutamaan sholat :
..Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu
bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.. (Al Ankabut : 45)
Dalil-dalil mengenai keutamaan sholat :
..Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat
dan apa apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa apa yang kamu kerjakan..(Al Baqarah: 110)
Sholat merupakan pembeda antara orang mumin
dan kafir
..Sesungguhnya (batas pemisah) antara
seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat. (HR Muslim) Kekafiran di sini adalah keluarnya seseorang dari Islam, di mana pada keadaan ini Nabi Muhammad SAW secara keras mewajibkan sholat, dan menjadi kafir seseorang apabila meninggalkan sholat dengan sengaja
Sungguh celaka bagi orang-orang yang melalaikan
dan tidak mendirikan sholat
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, (QS. Al-Maun: 4-5)
Sungguh celaka bagi orang-orang yang
melalaikan dan tidak mendirikan sholat
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar
(neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian". Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat. (QS Al Mudatsir: 42-48)