Anda di halaman 1dari 11

I.

TUJUAN
Melakukan percobaan mengenai proses adsorpsi asam asetat
kedalam karbon aktif
Membuat grafik berdasarkan hasil percobaan
Menentukan besarnya tetapan adsorpsi isotherm freundlich
berdasarkan percobaan
Mempraktikkan konsep mol dalam menghitung zat yang teradsorpsi
Mempraktekkan konsep mol

II. DASAR TEORI


Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Zat
yang diserap disebut fase terserap (adsorbat) sedang yang menyerap disebut
adsorben. Misalnya zat padat akan menarik molekul molekul gas atau zat cair pada
permukaanny. Hal inidisebabkan karena zat padat yang terdiri dari molekul molekul
tidak menarik dengan gayavan Der Walls. Jika ditinjau dari satu molekul, maka
molekul ini akan dikelilingi molekulyang lain yang tidak mempunyai gaya tarik
seimbang. Karena salah satu arah tidak adamolekul lain yang menarik, akibatnya
pada permukaan itu akan menarik molekul disektarnya.Ada dua jenis adsorpsi, yaitu
adsorpsi fisika dan absorpsi kimia. Adsorpsi fisika inidisebabkan oleh gaya Van der
Walls yang ada pada permukaan adsorben. Panas adsorpsifisika biasanya rendah dan
lapisan yang terjadi pada permukaan adsorben biasanya lebih darisatu molekul,
contoh: zat warna (adsorbat) oleh arang aktif (adsorben). Sedangkan padaadsorspi
kimia yaitu terjadinya reaksi antara zat yang diserap dengan adsorbennya
contoh:hidrogen pada platinum. Lapisan molekul yang terjadi pada permukaan
adsorbennya hanya satu dan panas adsorpsinya tinggi.
Adsorpsi dipengaruhi oleh :
Jenis adsorben
Jenis zat yang diadsorpsi
Konsentras
Luas permukaan adsorben
Tempratur
Pengaruh konsentrasi larutan terhadap adsorpsi dapat dinyatakan oleh persamaan
freundlich
x
1 /n
=k c
m

c
= konsentrasi zat dalam larutan
x
= jumlah zat yang teradsorpsi oleh m gram adsorben
k & n = tetapan adsorpsi
Jika ditulis dalam logaritma :
log

x
1
=log k+ log c
m
n

Untuk menentukan harga n & k dibuat grafik log x/m fungsi dari log c, yang mana
slope (kemiringan) adalah harga n dan intersepnya harga k.

III. ALAT DAN BAHAN


No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Alat
1 buah buret 50 ml (statif & klem)
8 buah labu Erlenmeyer 250 mL
4 buah corong gelas

Kertas saring (kasa)


2 buah pipet ukur 25 ml
2 buah gelas ukur 25 ml
2 buah labu takar 100 ml
Botol semprot
Spatula
Gelas kimia 50 ml
Penangas listrik
4 buah magnet

Bahan
Larutan NaOH 1,0 N
Larutan Asam Asetat 1,0 N
Karbon aktif (arang)

Aquades
Larutan indikator pp
Kristal asam oksalat

IV. LANGKAH KERJA


1. Siapkan 4 buah labu Erlenmeyer, kemudian masukkan ke dalamnya masingmasing sebanyak 0,5 gram arang aktif.
2. Pada setiap labu tambahkan 25 ml larutan asam asetat dengan konsentrasi 1,0 N
; 0,8 N; 0,6 N dan 0,4 N.
3. Aduk dengan pengaduk magnet dan diamkan selama 45 menit. Selanjutnya
masing-masing larutan disaring dan ukur volume filtratnya.
4. Masing-masing filtrat ditambahkan 3 tetes indikator pp dan titrasi dengan
larutan NaOH 1,0 N
5. Catat volume NaOH yang diperlukan pada saat titik akhir titrasi terjadi (ditantai
dengan perubahan warna menjadi merah muda).
6. Lakukan penentuan konsentrasi larutan NaOH yang sebenarnya dengan cara:
Timbang 0,628 gram kristal asam oksalat dalam gelas kimia, lalu
larutkan dengan sedikit aquades (diaduk) dan pindahkan ke dalam labu
takar 100 ml. Tepatkan sampai tepat 100 ml dan gojok.
Pipet 25 ml larutan asam oksalat dan pindahkan ke dalam labu
Erlenmeyer.
Tambahkan 3 tetes indikator pp dan titrasi dengan larutan NaOH.
Catat volume NaOH yang diperlukan (lakukan secara duplo).

7. Lakukan penentuan konsentrasi larutan asam asetat yang sebenarnya (sebelum


ditambahkan karbon aktif), dengan cara :
Pipet 25 ml larutan asam asetat 1,0 N dan pindahkan kedalam labu
Erlenmeyer.
Tambahkan 3 tetes indikator pp dan titrasi dengan larutan NaOH. Catat
volume NaOH yang diperlukan.
Kerjakan hal yang sama untuk konsentrasi asam asetat yang lain.

V. DATA PERCOBAAN
5.1 Penentuan konsentrasi larutan NaOH
Berat kristal asam oksalat = 0,628 gram
Volume labu takat = 100 ml
Volume larutan NaOH yang diperlukan = 2,35 ml (rara- rata)
5.2 Penentuan konsentrasi larutan asam asetat mula-mula
Konsentrasi Asam Asetat (N)
1,0
0,8
0,6
0,4

Volume NaOH (ml)


24,1
18
14,7
10

5.3 Penentuan konsentrasi larutan asam asetat setelah terjadi keseimbangan


(setelah terjadi adsorpsi)
Kons. Asam Asetat (N)
1,0
0,8
0,6
0,4

Vol. Asam Asetat (ml)


22
23
23,25
24

VI. PENGOLAHAN DATA


6.1 Penentuan konsentasi larutan NaOH
BE Oksalat = Mr/mol elektron = 78/2 = 39
Normalitas oksalat = berat/BE x 1000/V labu
= 0,628/39 x 1000/100 =0,161 N
VNaOH x NNaOH = VOksalat x NOksalat
2,35 x NNaOH = 25 x 0,161
NNaOH = 1,713

Volume NaOH (ml)


19
14,5
11,5
7,1

6.2 Penentuan konsentrasi larutan Asetat


Sebelum adsorpsi
Vasetat x Nasetat = VNaOH x NNaOH
(1)
25 Nasetat
= 1,713 x 24,1
Nasetat
= 1,65
Vasetat x Nasetat = VNaOH x NNaOH
25 Nasetat
= 1,713 x 18
Nasetat
= 1,23

(2)

Vasetat x Nasetat = VNaOH x NNaOH


25 Nasetat
= 1,713 x 14,7
Nasetat
= 1,008

(3)

Vasetat x Nasetat = VNaOH x NNaOH


25 Nasetat
= 1,713 x 10
Nasetat
= 0,68

(4)

Setelah adsorpsi
Vasetat x Nasetat = VNaOH x NNaOH
22 Nasetat
= 1,713 x 19
Nasetat
= 1,48

(1)

Vasetat x Nasetat = VNaOH x NNaOH


23 Nasetat
= 1,713 x 14,5
Nasetat
= 1,08

(2)

Vasetat x Nasetat = VNaOH x NNaOH


23,25 Nasetat = 1,713 x 11,5
Nasetat
= 0,85

(3)

Vasetat x Nasetat = VNaOH x NNaOH


24 Nasetat
= 1,713 x 7,2
Nasetat
= 0,51

(4)

6.3 Penentuan jumlah zat yang teradsorpsi (= x gram)


Jumlah zat yang teradsorpsi

= (jumlah zat mula-mula jumlah zat sisa) gram

Jumlah zat mula mula

= ml asetat/1000 x Nasetat mula-mula x 60 gram

Jumlah zat sisa

= ml asetat/1000 x Nasetat sisa x 60 gram

Sebelum adsorpsi
Jumlah zat mula mula
Jumlah zat sisa
Jumlah zat yang teradsorpsi

Jumlah zat mula mula


Jumlah zat sisa
Jumlah zat yang teradsorpsi

Jumlah zat mula mula


Jumlah zat sisa
Jumlah zat yang teradsorpsi

Jumlah zat mula mula


Jumlah zat sisa
Jumlah zat yang teradsorpsi

= 25/1000 x 1,65 x 60 gram


= 2,475 gram
= 22/1000 x 1,48 x 60 gram
= 1,95 gram
= (2,475 1,95) gram
= 0,525 gram

(1)

= 25/1000 x 1,23 x 60 gram


= 1,845 gram
= 23/1000 x 1,08 x 60 gram
= 1,5 gram
= (1,845 1,5) gram
= 0,345 gram

(2)

= 25/1000 x 1,008 x 60 gram


= 1,512 gram
= 23,25/1000 x 0,85 x 60 gram
= 1,19 gram
= (1,512 1,19) gram
= 0,322 gram

(3)

= 25/1000 x 0,68 x 60 gram


= 1,02 gram
= 24/1000 x 0,51 x 60 gram
= 0,73 gram
= (1,02 0,73) gram
= 0,29 gram

(4)

Dari ketiga data yang diperoleh kemudian dibuat beberapa table sebagai berikut:
a. Sebelum adsorpsi
Kons. Asetat (N)
1
0,8
0,6
0,4

Vol. NaOH (ml)


24,1
18
14,7
10

N Asetat
1,65
1,23
1,008
0,68

Berat Asetat (g)


2,475
1,845
1,512
1,02

N Asetat sisa
1,48
1,08
0,85
0,51

Berat Asetat sisa (g)


1,95
1,5
1,19
0,73

b. Setelah adsorpsi
Vol filtrat Asetat (ml)
22
23
23,25
24

Vol. NaOH (ml)


19
14,5
11,5
7,2

c. Persamaan isotherm freundlich


Log x/m = 1/n log c + log k
x (gram)
0,525
0,345
0,322
0,29

m (gram)
0,5
0,5
0,5
0,5

x/m
1,05
0,69
0,644
0,58

Log x/m
0,021
-0,161
-0,191
-0,23

c
1,48
1,08
0,85
0,51

Log c
0,17
0,03
-0,07
-0,29

Keterangan :
x = Jumlah zat teradsorpsi (g)
m = Jumlah adsorben
c = Konsentrasu zat terlarut dalam larutan setelah adsorpsi
k dan n = tetapan
Kemudian dibuat kurva antara log x/m (sb y) lawan log c (sb x) untuk menentukan
harga n dan k nya.

Kurva antara log x/m lawan log c

LAMPIRAN PEMBAHASAN

Daftar Pustaka
Yahya, Utoro dkk (1982), Petunjuk Praktikum Kimia Fisika, Laboratorium Kimia
Fisika FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Bird,Tony (1987), Penuntun PRaktikum Kimia Fisik Untuk Universitas, PT
Gramedia, Jakarta.
Bassett, J et all (1987), Textbook of Quantitative Inorganic Analysis 4th edition, John
Wiley & Sons, New York.
Hulupi, Mentik dkk (1996), Petunjuk Praktikum Kimia Fisika, Pusat Pengembangan
Pendidikan Politeknik, Bandung.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA


ADSORPSI PADA LARUTAN
Dosen Pembimbing : Ir. Endang K, MT

Kelompok/Kelas : V / 1A-TKPB
Nama:
1. M. Fadhil Alfarizi

NIM : 151424018

2. M. Ridhwan Wira P

NIM : 151424019

3. Nabilla Amalia N S

NIM : 151424020

Tanggal Praktikum: 4 Desember 2015


Tanggal Pengumpulan Praktikum: 11 Desember 2015

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TAHUN 2015

Anda mungkin juga menyukai