PATOFISIOLOGI
Tekanan darah dipengaruhi curah jantung dan tahanan
perifer, sehingga semua faktor yang mempengaruhi curah jantung
dan tahanan perifer akan mempengaruhi tekanan darah. Secara
mudah tekanan darah dapat dituliskan dengan formulasi sebagai
berikut :
Tekanan darah = Curah jantung X Tahanan perifer
Selain curah jantung dan tahanan perifer, sebenarnya tekanan
darah dipengaruhi juga oleh tekanan atrium kanan, akan tetapi
karena tekanan atrium kanan mendekati nol, nilai tersebut
tidak mempunyai pengaruh.
F.
FAKTOR RESIKO
Yang dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah :
Faktor genetik :adanya bukti bahwa kejadian hipertensi
lebih banyak dijumpai pada penderita kembar monozoit
daripada heterozigot
Umur dan jenis kelamin :wanita lebih banyak menderita
hipertensi dari pada pria
Peranan ginjal :penyebab hipertensi sekunder
Penumpukan garam
Ketidakseimbangan kimiawi : disebabkan oleh pembesaran
dan kegiatan yang berlebihan pada salah satu kelenjar
adrenalin
Diet
Kegemukan/ obesitas
Sembelit terkait masalah diet
Rokok : non significant
Alkohol : meninggi bila minum lebih dari 3X per hari
Emosional
Obat-obatan yangmenyebabkan hipertensi :
Kapsul utuk menghilangkan gejala pilek
Pil kontrasepsi kombinasi
Hormon
G.
Komplikasi
Umumnya mengenai organ-organ vital seperti :
H. Pemeriksaan Penunjang
Dalam buku (Handriani Kristanti, 2009) jika seseorang diduga
menderita hipertensi, maka dilakukan beberapa pemeriksaan :
a.Pemeriksaan Laboratorium
b.Pemeriksaan ECG
c.Echocardiography (USG Jantung)
d.CT Scan
I.
Penatalaksanaan
Pengobatan yang tepat dimulai dengan hal-hal yang
bersifat non-obat (non farmakologik), antara lain dengan
mengurangi berat badan jika gemuk, menghentikan merokok,
mengatur pola konsumsi, olahraga teratur, pengendalian stres,
dan
tentu
saja
menghentikan
konsumsi
obat-obatan
yang
menaikkan tensi. Untuk diet, kurangi garam dapur menjadi 5-6
gr/hari dan perbanyak unsur kalium (buah-buahan).
Obat-obatan yang digunakan disesuaikan dengan kondisi
pasien. Obat-obat utama yang digunakan adalah Diuretika, Beta
Blocker,
ACE
(Angiotensin
Converting
Enzyme)
Inhibitor,
Angiotensin II Receptor Blocker, Calcium Antagonis. Obatobatan diberikan bertahap dari satu macam, mulai dengan dosis
rendah sampai kombinasi juga dimulai dengan dosis rendah.
sisi
badan
jika
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
- HB : untuk menilai vikositas dan indikator faktor resik
seperti anemia.
- BUN kreatinin menilai perfusi / faal renal
- Glukosa serum hiperglikemia ( DM adalah presipilator
hipertensi / akibat dari peningkatan katekolamin
- Kadar
kolesterol
trgliserida
:
peningkatan
mengindikasikan
predisposisi
pembentukan
plaquatheromaatus
- Kadar serum aldosteron : menilai adanya aldosteronisme
primer
- Uric acid : hiperuricemia merupkan implikasi faktor
resiko hipertensi
- Elektrolit : seru potasium ( hipokalemi ) mengindikasikan
adanya aldosteronisme, efek samping terapi diuretik,
serum calcium bisa meningkat berkontribusi terhadap
hipertensi
- Urine : analisa adanya darah, protein, glukosa dalam
urine untuk mengidentifikasikan fungsi renal.
- ECG
- Untuk mengetahui cardiomegali dan gangguan konduksi
kelistrikan jantung
- Tampak gelombang P pulmonal ( hipertensi pulmonal, RVH )
C. PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATAN
Dibagi menjadi 2 golongan : farmakologi dan non farmakologi
1. Non farmakologi
- Diet rendah garam dan lemak
- Usahakn mempertahankan BB ideal
2. Farmakologi
Obat
anti
hipertensi
yang
diberikan
harus
memenuhi
persyaratan, yaitu :
- Efek menurunkan tekanan darah efektif
- Efek sanping sedikit
- Pemberian sederhan
- Harga relatif murah dan mudah didapatkan
Obat antihjipertensi yang diberikan antara lain:
1. Diuretik
Fungsi :
- menurunkan volume plasma
- mencegah ekspansi sekunder dari plasma
- menurunkan retensi perifer dan tekanan darah
Efek samping :
- meningkatkan kadar urine acid dalam darah
- hiperuricemia
- hiperkalemia
- hiperglikemia
contoh obat :
- furosemid ( lasix )
- clonidin
2.Vasodilator
Fungsi :
- Mengembangkan pembuluh darah arteri
- Mengurangi tahanan perifer
- Menurunkan tekanan darah
Efek samping
- Meningkatkan curah jantung
- Meningkatkan hr
Contoh obat : diazoxide, minoxidil, prozasin
3.Ace inhibitor
Fungsi :
- Menghambat renin, angiotensin
- Vasodilatasi
- Menurunkan volume darah
Efek samping :
- Ginjal : proteinuri, kegagalan faal ginjal, sidroma
nefrotik
- Darah
:
agianulusitosis,
neutroponia
mengakibatkan
infeksi, sepsis
- Kulit : ptechie, angiodema
- Cardio : hipertensi, angina pectoris, kegagalan jantung
kongesti
- Dysngeusia : hilangnya sensasi lidah, mual, muntah, nyeri
perut
Contoh obat : captopril, e. Nalafril
D.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa II
Intervensi :
1.
Kaji respon klien terhadap aktivitas, pertahankan
frekuensi nadi > 20 kali / menit diatas frekuensi., istirahat,
peningkatan tekanan darah nyata selama / sesudah aktivitas
( tekanan sistolik meningkat 40 mmHg atau tekanan diastolik
DAFTAR PUSTAKA
1999.
Rencana
Asuhan
Keperawatan.
Silent
Killer