Anda di halaman 1dari 4

Salam.

Bapak Ibu, orang2 tua kami, saudara-saudaraku yang dirahmati allah, izinkanlah
saya disini untuk berbericara sedikit, tidak untuk menggurui, namun untuk saling
mengingatkan dan memperkuat hidayah Allah SWT kepada kita.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada


Kami kamu dikembalikan (Al 'Ankabuut: 57).
sebagai mana sudah kita ketahui, sangat kita pahami bahwa sebagai orang islam,
percaya akan akhirat, adalah wajib sebagai orang islam. Bukan orang islam, jika kita
tidak mempercayai hari akhirat.
dalam surat alanam ayat 32 Allah SWT berfirman yang artinya: dan tidaklah
kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan
sungguh kampung akhirat itu adalah lebih baik bagi orang-orang yang
bertaqwa.
Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa orang hidup itu sebenarnya tengah
terlelap. Begitu mereka mati, sesungguhnya mereka terbangun. Itu artinya bahwa
tahap kehidupan setelah mati lebih tinggi dibanding tahap kehidupan sebelum mati.
Selama terlelap, kesadaran manusia jadi lemah. oleh karena itu saat itu kita sering
terlena, lupa, tidak sadar dengan kehidupan yang lebih tinggi di Akhirat kelak.
Ingatan kita tentang mati, sering tertimbun dengan rutinitas sehari-hari.
Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari
sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian maka
kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur.
Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan
perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu
akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)
Dengan demikian kira sebagai umat nabi, memahami bahwa peristiwa Kematiaan
disisi lain membawa hikmah besar bagi yang hidup: untuk mengingatkan,
memperkuat hidayah Allah SWT.
Dengan mengingat mati:
1. Membuat kita sadar/ingat betapa cepatnya waktu berlalu, masa2 yang kita
lalui sebentar saja
2. Membuat kita sadar/ingat kapan kita akan mendapat giliran yang sama?
3. Lebih melihat diri sendiri sejauh mana bekal yang sudah dipersiapkan.

4. semua kesadaran tersebu adalah sumber hidayah, bukat membuat orang


islam menjadi tidak bergairah dalam hidup, malah harus lebih semangat,
lebih serius menjalani kehidupan cenderung yang melalaikan kita.

Kemudian Ibnu Umar rodhiallohu anhuma melanjutkan dengan berwasiat,


Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada
pada pagi hari jangan menunggu datangnya sore.
Yaitu hendaklah Anda senantiasa waspada dengan kematian yang datang secara
tiba-tiba. Hendaklah Anda senantiasa siap dengan datangnya kematian.
Disebutkan dari para ulama salaf dan ulama hadits bahwa jika seseorang diberi
tahu bahwa kematian akan datang kepadanya malam ini, maka belum tentu dia
dapat menambah amal kebaikannya

Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat


mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan
sakitnya kematian. (HR. Ad-Dailami)

Pahala orang yang mengingat mati:

Seorang mayit dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang minta pertolongan. Dia
menanti-nanti doa ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya
baginya lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah 'Azza wajalla
menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung-gunung. Adapun hadiah
orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah mohon istighfar kepada Allah untuk
mereka dan bersedekah atas nama mereka. (HR. Ad-Dailami)

dengan memahami kematian seperti ini, membuat perubahan prilaku orang-islam


yang besar pada.

Apakah masih ada hubungan orang antara orang mati dan orang hidup? ada!
jalannya Cuma 3: sedekat jahiriah, ilmu yang bermanfaat, dan amal saleh.
Iman kepada akhirat merupakan syarat mutlak untuk menjadi Muslim. Sumber
pokok iman kepada kehidupan abadi akhirat adalah wahyu Allah.
Al-Qur'an memiliki penjelasannya sendiri mengenai karakter hakiki kematian. AlQur'an menggunakan kata "tawaff dalam kaitan ini. Arti kata ini adalah menerima
penuh. Empat belas ayat Al-Qur'an menggunakan ungkapan ini. Semua ayat ini
menunjukkan bahwa, dari sudut pandang Al-Qur'an, arti kematian adalah masuk ke
dalam penjagaan. Dengan kata lain, ketika mati manusia memasuki penjagaan
otoritas-otoritas ilahiah yang menerimanya tanpa batas.
(iii) Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang)
yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahanlahjiwa (orang) yang telah Dia
tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang
ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan
Allah bagi kaum yang berpikir. (QS. az-Zumar: 42)
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati,
bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki. Mereka
dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada
mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di
belakangyang belum menyusul mereka. (QS. Ali 'Imran: 169-170).

perbuatan baik yang mem-bantu pengembangan individu dan masyarakat yang


dilakukan dengan ikhlas, merupakan hal-hal yang menjamin kehidupan abadi yang
bahagia. Sebaliknya, kekufuran, penindasan, kemunafikan, praktik riba, berdusta,
memfitnah, mengumpat, mencari-cari kesalahan, menciptakan perpecahan, tidak
beribadah kepada Sang Pencipta dan kualitas serta kebiasaan serupa lainnya
merupakan hal-hal yang membuat pelakunya hidup sengsara di akhirat. Ada sebuah
sabda Nabi saw yang menarik. Nabi saw bersabda: "Dunia ini adalah lahan akhirat.
Kalau kamu menanam di dunia ini, kamu akan menuainya di akhirat." Karena
mustahil menanam rumput lalu yang dipanen padi, menanam duri lalu yang dipetik
bunga, maka begitu pula mustahil orang yang buruk perilakunya di dunia akan
bahagia.
Perbuatan baik menjadi sumber kebahagiaan.
Beberapa Muslim yang datang dari tempat yang jauh diterima oleh Rasulullah saw.
Dalam perbincangan mereka dengan Rasulullah saw mereka minta kepada beliau
saw untuk memberikan beberapa pedoman yang bermanfaat. Antara lain Nabi saw
menasihati mereka untuk segera memilih teman yang baik untuk akhirat, di mana
teman hidup setiap orang nantinya adalah perwujudan perbuatannya sendiri. Orang

yang percaya kehidupan abadi akhirat selalu sangat hati-hati dalam berpikir dan
berbuat, karena dia tahu bahwa perbuatan tidak boleh dianggap sebagai urusan
sementara. Perbuatan merupakan paket yang dikirimnya ke akhirat. Dia akan hidup
dengan paket itu.
Maka Kami singkapkan darimu tutup (yang menutupi)
penglihatanmu pada hari itu amat tajam. (QS. Qaf: 22).

matamu,

maka

Terkadang manusia menilai segala sesuatu dengan ukuran kapasitasnya sendiri.


Berdasarkan ini manusia membagi segala sesuatu itu menjadi yang mungkin dan
yang mustahil. Kalau dia merasa sesuatu itu di luar kemampuannya, lalu dia
menyatakan bahwa sesuatu itu mustahil.
Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati,
Allah berfirman: "Apakah kamu belum percaya?" Ibrahim menjawab: "Aku telah
percaya, namun agar bertambah tetap hatiku. " Allah berfirman: "(Kalau demikian)
arnbillah empat ekor burung, lalu jinakkanlah burung-burung itu, kemudian
letakkanlah tiap-tiap ekornya di atas tiap-tiap bukit. Sesudah itu panggillah, niscaya
ia akan datang kepadamu dengan segera." (QS. al-Baqarah: 260)

Anda mungkin juga menyukai