PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Hal ini
terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas seperti
pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti
makanan. Hal tersebut rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan usaha sebagai peluang
untuk mencari keuntungan. Semakin hari badan usaha semakin berlomba-lomba untuk
memproduksi bahan makanan instan. Banyaknya produk makanan instan yang beredar di pasaran
semakin memanjakan konsumen apalagi utuk kalangan remaja.
Terlebih lagi, remaja yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal sehingga timbul pola hidup
konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir mereka seakan ikut berubah. Kalau ada
yang mudah, kenapa harus memilih yang susah? Dalam sehari seorang remaja mampu
mengonsumsi beberapa jenis makanan instan dari makanan ringan sampai makanan pokok yang
digantikan dalam bentuk instan. Makanan instan seakan telah mendarah daging dalam diri
mereka. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
Akibat dari pengonsumsian makanan instan yang berlebihan dapat membuat remaja
mengabaikan pola makan yang sehat. Padahal pengonsumsian makanan instan dalam jumlah
banyak dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penimbunan zat aditif yang terkandung
dalam makanan instan pada tubuh mereka. Saat ini banyak remaja yang menderita penyakit
maag, radang, dan berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan. Hal ini tentu tidak lepas
dari kebiasaan mereka mengonsumsi makanan instan. Lalu apakah yang sebenarnya terkandung
dalam makanan instan? Bagaimana pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan remaja?
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam karya
tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja zat yang terkandung dalam makanan instan?
2. Bagaimana pengaruhnya terhadap terhadapat kesehatan?
3. Mengapa dapat mempengaruhi pola makan?
4. Bagaimana solusi untuk menggunakan makanan instan secara sehat
C. Tujuan Penelitian
Karya tulis ilmiah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui kandungan makanan instan
2. Mengetahui pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan
3. Menemukan solusi dan tips untuk mengatasi pengaruh makanan instan
4. Menemukan cara untuk mengkonsumsi makanan instan dengan sehat
D. Manfaat Penelitian
Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara
teoritis, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi tentang angka putus sekolah di Kabupaten
Kebumen. Sementara untuk manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi remaja, penelitian ini dapat untuk mengingatkan remaja agar tidak terlalu sering
mengkonsumsi makanan instan, agar terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya dan pola
makan yang tetap terjaga dengan baik.
2. Bagi khalayak umum, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagaimana mengkonsumsi makanan
instan secara baik.
3. Bagi tenaga penyuluh, penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan penyuluhan
tentang dampak penggunaan makanan instan secara berlebihan dan pengaruhnya terhadap
kesehatan.
4. Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik,
meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
tujuan penggunaannya, yaitu:
agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecithin
agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,
agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen) dan BHA
(Butylated Hydroxy-Anisol),
agen pengembang untuk roti dan bolu,
agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),
bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam
makanan diantaranya:
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan
aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita waspadai
adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang penggunaannya bukan untuk
makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan oleh Suriawiria
(2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan swalayan mengandung
formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah menggunakan pewarna rhodamin B
yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop
untuk menimbulkan warna merah.
Kemasan makanan siap saji
Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di
Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan
harus memperhatikan food grade dan food safety(Kompas, 2003).
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil
menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang
digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC
(polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan
lauk-pauk).
B.
Menimbulkan
kanker
hati
Kerusakan
otak
Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses
penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar,
dan depresi. (Republika,2003)
BHT&BHA Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.
(Intisari ,2001)
Pemanis
Menyebabkan
kanker
kantong
kemih
(saccarin).
Gangguan
saraf
dan
tumor
otak
(aspartan).
Mutagenik.
Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi oleh
konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas. Unsur-unsur
bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat plastik
berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan
Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid
Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan
styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).
C. Pola Makan Sehat
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau
usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan yang sehat
dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.
Andi (2011) mengemukakan pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam
pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan
kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
Sedangkan pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi ini adalah
pola makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi yang
jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran mendasar yang
hakiki bagi semua orang. Di mana asupan zat gizi yang terkonsumsi menentukan aspek
kesehatan nutrisi setiap individu.
Zat-zat gizi tersebut adalah :
Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang memiliki peran penting
sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari tubuh manusia. Zat
karbohidrat terdapat pada makanan:
Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan sumber tepungtepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya. Bila
tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling awal yang paling mudah
didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah karena kekurangan tenaga dari biasanya.
Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula batu, sirup,
madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula perlu dibatasi. Meninjau
karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya kecuali karbohidrat. Dengan demikian
kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan kegemukan pada tubuh.
Lemak
Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber tenaga juga,
namun karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh. Lemak merupakan
zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Lemak yang berlebihan dapat membuat
tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek
dan lemak hewan lainnya.
Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak pada
tubuh. Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Protein
terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe serta kacang-kacangan.
Vitamin & Mineral
Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi untuk membantu
melancarkan kinerja tubuh. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
Serat
Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :
untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan juga
membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada siang hari.
Makan sebelum tidur
Belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa makan sebelum tidur dapat
menyebabkan bertambahnya berat tubuh seseorang, namun menyantap makanan terlalu banyak
atau menyantap makanan pedas, berlemak dan minum kafein minimal 3 jam sebelum tidur dapat
mengurangi kualitas dan lamanya tidur lelap yang seharusnya kita dapatkan. Akibatnya, esok
hari Kita terbangun dengan tubuh lemas, lunglai dan tak bersemangat. Para ahli mengatakan
bahwa menyantap makanan berlemak sebelum tidur dapat membuat kerja lambung menjadi lebih
lambat sehingga makanan masih tetap tertinggal di lambung pada saat kita tidur. Sedangkan
menyantap makanan pedas sebelum tidur dapat membuat perut Kita serasa terbakar menjelang
saat tidur.
Makan sambil melakukan kegiatan lain
Selain terlihat tidak sopan, tapi makan sambil berbicara di telepon, bermain video game
atau yang lebih parah, menonton TV secara tak sadar dapat membuat makan lebih banyak. Jika
melakukan hal ini, jangan heran jika angka timbangan kita terus bertambah. Makan
sembarimelakukan kegiatan lain, akan membuat Kita mengabaikan jumlah kalori yangKita
santap. Apalagi jika kita mengonsumsi snack favorit. Biasanya lebih sulit lagi menghentikan
jumlah kalori yang terus masuk ke tubuh.
Kurang minum air putih
Air putih sangat penting bagi kehidupan setiap makhluk hidup di bumi. Namun yang tak
diketahui oleh banyak orang adalah bahayanya kurang minum air putih. Kurang minum air putih
ternyata dapat membuat proses metabolisme tubuh terganggu, contohnya adalah tubuh
membutuhkan air untuk membakar kalori, jika kita kurang minum air putih, otomatis proses
pembakaran tak berjalan lancar. Sebaiknya, minum banyak air putih setiap hari. Para ahli
menganjurkan minum air putih minimal 8-10 gelas perhari untuk menjaga kesehatan. Jika selama
ini kita senang minum soda, kopi atau minuman lain, alangkah baiknya jika kita menyingkirkan
semua itu dan menggantinya dengan minum air putih. Biasakan diri untuk meminum segelas air
putih setelah bangun dari tidur.
Kurang menyantap sayur dan buah
Makanan dengan rasa sayur atau buah tidak dapat digolongkan dalam kategori sayur dan
buah. Contohnya adalah permen, berondong jagung, keripik pisang, dll. Para ahli menganjurkan
untuk menyantap minimal 5 jenis buah atau sayuran per hari. Jika kurang suka menyantap buah
dan sayur, kita dapat membuatnya menjadi aneka jus yang menarik. Jangan lupa tubuh
membutuhkan vitamin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan, karena itu sayangilah tubuh
kita.
Akibat dari Pola Makan Tidak Sehat dan Seimbang
Kemajuan yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, banyak
menimbulkan perubahan, baik dari gaya hidup maupun pola makan bagi penduduknya.
Perubahan gaya hidup dari yang sederhana menjadi serba cepat atau instan menyebabkan banyak
orang memanfaatkan kemajuan teknologi di masa kini. Sebagai contoh, untuk efisiensi waktu
maka selalau pergi dengan mengendarai motor. Akibatnya tubuh kurang banyak bergerak.
Selain itu, kesibukan yang dihadapi oleh mahasiswa juga menyebabkan mereka hanya
duduk belajar, menyelesaikan tugas-tugas, dan menghadapi stress. Pemikiran yang serba instan
ini menyebabkan banyak orang melirik ke makananfast food atau junkfood untk dikonsumsi.
Perubahan-perubahan ini dapat dengan mudah memicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif
di usia muda, yang sangat merugikan generasi penerus bangsa
BAB III
METODE PENULISAN
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan satu metode dalam pengumpulan dan
pengolahan data. Data-data yang terkumpul penulis dapatkan melalui studi pustaka dan dianalisis
menggunakan metode kuantitatif. Data tersebut penulis susun dari berbagai sumber. Berikut
penulis sajikan perincian metode dalam karya tulis ilmiah ini.
A. Metode Pengumpulan Data
1.
2.
B.
Metode Wawancara
Wawancara dilakukan pada satu narasumber. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara
terbuka dengan tujuan agar subjek mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui
pula apa maksud wawancara itu. Wawancara dilaksanakan pada Jumat 29 Mart 2013 di desa Panjagsari,
Gombong. Beliau berprofesi sebagai ahli gizi di Puskemas wero Gombong 1.
Metode Angket
Metode ini dilakukan pada banyak sumber. Kami melakukan penyebaran angket pada remaja SMA
umum. Jumlah angket yang disebar berjumlah 90 angket. Penyebaran angket diaksanakan pada Selasa,
12 Maret 2013.
Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi kualitatif. Data-data
yang penulis peroleh berupa data verbal (dari proses wawancara) dan foto (dari observasi). Data
tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam bentuk rangkaian paragraf yang
dilengkapi dengan skema dan gambar. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah memahami
materi yang penulis sajikan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisa data
Berdasarkan agket yang telah disebar, penulis ingin mengetahui tingkat keseringan remaja
dalam konsumsi makanan instan, jenis makan insta yang sering di konsumsi dan keluhan setelah
mengkonsmsi baan makanan tersebut. Hasil yang di dapatkan sebagai beikut :
Tingkat keseringan remaja dalam mengkonsumsi makan instan dalam sehari
Remaja mengkonsumsi makan instan dalam sehari mencapai 2-3 kali perhari.
Jenis makanan instan
Jenis makanan instan yang seing dikonsumsi adalah sebagai berikut :
1. Mie instan
2. Makanan ringan (snack)
3. Nuget
4. Susu
5. Softdrink
a. Pengaruhnya tehadap pola makan
Memproduksi makanan instan berpengruh pada pola makan sebagai berikut:
1. Pola makan yang tidak teratur
2. Jarang mengkonsumsi makanan sehat (4 sehat 5 sempurna)
b. Pengaruhnya terhadap kesehatan
1. Sakit perut
2. Maag
3. Radang tengorokan
4. Pusing
5. Batuk-batuk
B. Pembahasan
1.
Makanan adalah salah satu komponen yang terkait lagsung dengan kondisi kesehatan
sesorang. Makanan berpengaruh sangat besar untuk mewujudkan kondisi kesehatan yang prima
bagi sesorang. Inilah ciri-ciri makanan yang sehat:
a)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
b)
saraf. Konsumsi yang terus menerus akan menyebabkan daya ingat ( memori ) sesorang menjadi
lebih lambat.
C. Pengaruh terhadap pola makan
Remaja yang cenderung mengonsumsi makanan instan akan lebih suka mengonsumsi
makanan instan terus-menerus. Hal ini sangat berakibat buruk terhadap kesehatan pencernannya.
Meskipun para remaja hanya mengonsumsi satu jenis makanan instan dalam satu hari dan pada
saat itu tidak akan langsung terjadi reaksi. Dampaknya akan terasa sekitar 10 tahun mendatang.
Pola makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan dalam keseharian.
Mereka akan lebih cenderung ngemil daripada makan makanan yang sehat yang seharusnya
mereka konsumsi dalam masa pertumbuhan. Apabila di rumah orang tua tidak memaksa anaknya
untuk makan, anak ini tidak akan makan dengan tersendiri. Anak akan lebih senang makan di
luar rumah yang kondisi makanannya pasti sangat tidak sehat. Oleh karena itu, peran orang tua
dalam memilih jenis makanan dan mengawasi pola makan anaknya sangat penting untuk
perkembangannya.
D. Pengaruh terhadap kesehatan
Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang di timbulkan oleh makanan instan,
1. Maag
Maag atau Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis adalah
peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung, yang bisa disebabkan oleh faktor iritasi dan
infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah organ pencernaan dalam tubuh manusia yang
berfungsi untuk menyimpan makanan, mencerna dan kemudian mengalirkan ke usus kecil.
Selain itu iritasi dapat juga disebabkan oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID), alkohol, muntah
yang kronis dan bahan racun. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, terbanyak Helicobacter
pylori. H.pylori berkoloni pada lapisan terdalam lapisan mukosa yang merupakan pelindung dari
mukosa lambung dan mengganggu fungsinya sebagai pelindung. Hingga saat ini belum ada cara
yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain memperbaiki pola hidup dan pola
makan.
Berikut beberapa saran:
1) Atur pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan berlemak dan berminyak, banyak
makan makanan berserat)
2) Hindari minuman yang mengandung alkohol
3) Berolahraga secara teratur
4) Berhenti merokok
5) Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin)
2. Diabetes
Diabetes adalah Suatu jenis penyakit yang terjadi pada seseorang akibat kandungan gula
darah di dalam tubuh tidak terkendali dan akibat gangguan sistem metabolisme pada tubuh
seseorang. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan istilah kencing manis atau
penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya
yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme
dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah tidak berfungsi
sebagaimana mestinya.
Faktor Penyebab seseorang beresiko terkena diabetes, diantaranya :
Faktor keturunan
B.
1.
2.
3.
4.
5.
Saran
Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:
Bagi para remaja tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan instan dan tetap
mengutamakan makanan sehat.
Bagi orang tua harus mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan
membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif
pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan
termasuk zat aditif yang ditambahkan
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang
berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan
memanfaatkan sumber makanan lokal.
Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran
serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang
berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.