OLEH :
Arini Estetia Putri
NIM: 108103000028
Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran (S.Ked)
Oleh :
Arini Estetia Putri
NIM: 108103000028
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Penelitian berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja
Puteri tentang SADARI terhadap Perilaku SADARI di MA KMI Diniyyah
Puteri Padang Panjang pada Bulan Februari 2011 yang diajukan oleh Arini
Estetia Putri (NIM: 108103000028), telah diujikan dalam sidang di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada 22 September 2011. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Pendidikan
Dokter.
Jakarta, 22 September 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia
yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan
baik. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada Rasulullah SAW beserta
keluarga dan para sahabat.
Laporan Penelitian Ini Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja
Putri tentang SADARI terhadap Perilaku SADARI di MA KMI Diniyyah Puteri
Padang Panjang pada Bulan Februari 2011. Dalam penyusunan laporan ini, penulis
banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturkan
ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:
1) Prof. Dr. (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp.And, Drs. H. Achmad Ghalib, MA, dan Dra.
Farida Hamid, M.Pd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2) Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.KFR selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3) dr. Alyya Siddiqa Sp.FK selaku dosen pembimbing I dan dr. Afrimal Syafarudin,
Sp.B(K)Onk sebagai pembimbing II yang telah banyak menyediakan waktu,
tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan
riset ini.
4) dr. Afrimal Syafarudin, Sp.B(K)Onk, dr. Devy Ariany M. Biomed, dr. Mukhtar
Ikhsan SpP(K), MARS selaku tim penguji yang telah memberikan saran demi
menyempurnakan riset ini.
5) Silvia Nasution M.Biomed selaku penanggung jawab riset PSPD 2008 yang
selalu mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan riset.
6) Bapak, Ibu dosen dan segenap civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah yang
telah banyak memberikan ilmu kepada penulis.
7) Ibu Nur Ahda Daimis, S.Pd selaku Wakil Kurikulum MA KMI Diniyyah Puteri
Padang Panjang dan guru-guru serta staf karyawan MA KMI Diniyyah Puteri
Padang Panjang yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis dalam
melakukan proses pengumpulan data di lokasi penelitian.
8) Ayahanda Ir. Najamuddin dan Ibunda Eko Setiyani terima kasih atas cinta, kasih
sayang, pengorbanan, doa, ridho, harapan, senyuman, pelukan, air mata serta
pelajaran kehidupan yang selama ini telah diberikan kepada penulis sejak berada
dalam kandungan sampai bisa seperti sekarang.
9) Adikku tersayang Tegar Arya Manggala dan Ali Akbar Algarri serta seluruh
keluarga besar yang selalu meberikan kasih sayang, cinta, perhatian, dan selalu
setia untuk berbagi dalam suka dan duka.
10) Muhammad Hanafi yang selama ini selalu memberikan dukungan dan motivasi,
juga setia menemani dari awal hingga akhir dari penelitian ini terselesaikan.
11) Teman-teman seangkatanku PSPD 2008, yang telah banyak membantu dan
kebersamaan selama 3 tahun ini , sahabat-sahabatku Gina AH, Hilda FF, Hilya H,
Hani H, Ira R, Karis AD, Puji P, Ade RY, Rini SY, Najmi H.
12) Teman-teman dan pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Jakarta,
September 2011
Penulis
ABSTRAK
Arini Estetia Putri. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri Tentang SADARI terhadap Perilaku
SADARI di MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang pada bulan Februari
2011. Tahun 2011
SADARI merupakan salah satu langkah deteksi dini untuk menemukan kanker
payudara pada stadium awal yang akan lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
remaja putri terhadap perilaku SADARI. Jenis penelitian ini bersifat penelitian
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data diperoleh
dengan pengisian kuesioner. Dari 115 responden, diperoleh hasil responden yang
memiliki pengetahuan baik (11,3%), pengetahuan sedang (35,7%), pengetahuan
kurang (53%). Sikap mereka masuk dalam kategori baik (9,6%), kategori sedang
(68,7%), kategori kurang (21,7%). Perilaku mereka termasuk dalam kategori kurang
(97,4%) sedangkan sisanya termasuk kategori sedang (2,6%). Tidak terdapat
hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku responden, p-value =0,100 dan
tidak terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku responden, p-value = 0,476
pada 1-sided dan 1,000 pada 2-sided.
Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, SADARI, Remaja Putri
ABSTRACT
Arini Estetia Putri. Medical Education Study Program. The relationship level of
knowledge and attitudes towards adolescent about BSE with BSE behavior in MA
KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang in February 2011
BSE is one of methods early detection to find breast cancer on early stage which
would be more effective if done as early as possible. This study aims to determine the
relationship level of knowledge and attitudes towards the behavior of adolescent
BSE. This type of research is analytical descriptive study with cross sectional
approach. The collection of data obtained by filling the questionnaire. Of the 115
respondents, respondents who obtained results have good knowledge (11.3%),
moderate knowledge (35.7%), less of knowledge (53%). Their attitude in the category
of good (9.6%), category of moderate (68.7%), less categories (21.7%). Their
behavior is included in the category of less (97.4%) while the rest including the
category of moderate (2.6%). There is no relationship between the level of knowledge
by the respondent's behavior, p-value = 0.100 and there is no relationship between
attitudes to the behavior of respondents, p-value = 0.476 in the 1-sided and 1.000 at
2-sided
Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, BSE, Adolescent
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
ABSTRAK.......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3 Hipotesis ............................................................................................. 3
1.4 Tujuan ................................................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 5
2.1 Landasan Teori ................................................................................... 5
2.1.1 Domain Perilaku .............................................................................. 5
2.1.1.1 Pengetahuan.................................................................................. 5
2.1.1.2 Sikap ............................................................................................ 7
2.1.1.3 Perilaku ........................................................................................ 8
2.1.2 Remaja ............................................................................................ 11
2.1.2.1 Pengertian Remaja ........................................................................ 11
2.1.2.2 Perkembangan Remaja .................................................................. 11
2.1.3 Anatomi dan Fisiologi Payudara ...................................................... 14
2.1.3.1 Anatomi Payudara ........................................................................ 14
2.1.3.2 Fisiologi Payudara ........................................................................ 15
2.1.4 Kanker Payudara ............................................................................. 17
2.1.4.1 Definisi Kanker Payudara ............................................................. 17
2.1.4.2 Epidemiologi ................................................................................ 17
2.1.4.3 Etiologi dan Faktor Resiko ............................................................ 18
2.1.4.4 Manifestasi Klinis ......................................................................... 21
2.1.4.5 Klasifikasi .................................................................................... 22
2.1.4.6 Pencegahan ................................................................................... 25
2.1.4.7 Pengobatan ................................................................................... 27
2.1.5 Deteksi Dini .................................................................................... 27
2.1.6 SADARI sebagai Upaya Mendeteksi Dini Kanker Payudara ............ 29
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 4.19
Tabel 4.20
Tabel 4.21
Tabel 4.22
Tabel 4.23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
BAB 1
PENDAHULUAN
Kanker payudara adalah kanker yang paling sering pada perempuan dan
merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita, setelah kanker
leher rahim.1 Menurut WHO, diperkirakan sekitar 519.000 wanita meninggal di tahun
2004 karena kanker payudara.2,3 Sedangkan data dari American Cancer Society,
sekitar 1,3 juta wanita terdiagnosis kanker payudara, dan tiap tahunnya di seluruh
dunia kurang lebih 465.000 wanita meninggal karena penyakit ini. 4
Insidens kanker di Indonesia masih belum diketahui secara pasti, karena
belum ada registrasi kanker berbasis populasi yang dilaksanakan. 5 Data dari
International Agency Research on Cancer (IARC)
payudara dititikberatkan pada deteksi tumor stadium dini yang biasanya berukuran
kecil.11 SADARI merupakan salah satu langkah deteksi dini untuk menemukan
kanker payudara stadium awal yang akan lebih efektif jika dilakukan
sedini
mungkin, sebab 85% kelainan di payudara justru pertama kali dikenali oleh penderita
bila tidak dilakukan penapisan secara massal.12 SADARI sebaiknya dilakukan setiap
kali selesai menstruasi yaitu hari ke-7 sampai ke-10 terhitung hari pertama haid,
karena pada saat ini pengaruh hormonal estrogen dan progesteron sangat rendah dan
jaringan kelenjar payudara saat itu tidak membengkak sehingga lebih mudah meraba
adanya tumor ataupun kelainan pada payudara.13
Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
tingkat
1.3 Hipotesis
Remaja putri yang mempunyai tingkat pengetahuan dan sikap yang baik
tentang SADARI, maka semakin besar kemungkinannya untuk melakukan
SADARI.
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum:
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI
terhadap perilaku SADARI pada remaja putri di MA KMI Diniyyah Puteri
Padang Panjang.
1.4.2 Tujuan Khusus:
pengetahuan
tentang
SADARI
agar
mampu
Bagi Peneliti
Sebagai salah satu prasyarat kelulusan dalam menyelesaikan program
sarjana kedokteran, menambah keterampilan bagi peneliti dalam
melakukan penelitian serta dapat menambah wawasan tentang kanker
payudara dan hubungan tingkat pengetahuan, sikap tentang SADARI
dengan perilaku SADARI pada remaja putri.
Bagi Institusi
Mewujudkan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah sebagai
universitas riset dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan,
mengembangkan kurikulum dan meningkatkan peran pendidik dalam
menyampaikan pengetahuan kanker payudara dan SADARI bagi
mahasiswa secara lebih menarik sehingga mampu mengaplikasikan
sebagai usaha preventif.
Bagi Profesi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi
profesi dokter agar lebih meningkatkan perhatian terhadap pendidikan
kesehatan wanita khususnya tentang kanker payudara dan tindakan
promotif serta preventif dengan SADARI.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tahu dapat diperhatikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
suatu spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari meliputi pengetahuan terhadap fakta,
konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori dan kesimpulan. Oleh
karena itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, mendatakan dan lain sebagainya. 16,17,18
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar. Orang
yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
16,17,18
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (real). Aplikasi disini dapat diartikan
sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, prinsip dan sebagainya dalam konteks
lain. 16,17,18
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata-kata kerja seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. 16,17,18
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis
menunjukkan
pada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan
atau
meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusanrumusan yang telah ada. 16,17,18
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu
materi atau objek, penilaian didasarkan pada kriteria tertentu. 16,17,18
2.1.1.2 Sikap
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek,
baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari sikap yang
tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian respons
terhadap stimulus tertentu. Tingkatan sikap adalah menerima, merespons, menghargai
dan bertanggung jawab. Dalam bagian lain Allport (1954) yang dikutip Notoatmodjo
(2003) menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok. 16,17,18
a) Kepercayaan (keyakinan),ide,konsep,terhadap suatu objek
b) Kehidupan emosional dan evaluasi terhadap suatu objek.
c) Kecendrungan untuk bertindak.
motif
tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan, akan tetapi merupakan predisposisi
tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan
reaksi terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di
lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. 16,17,18
adalah
mengajak
orang
lain
untuk
mengerjakan
atau
2.1.1.3 Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2003) perilaku terbuka (overt behavior) adalah respon
seseorang terhadap stimulus baik dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap stimulus tersebut sudah dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang
dengan mudah diamati atau dilihat orang lain. 16,17,18
Skinner (1983) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (ransangan dari
luar). Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan
menjadi dua:
1) Perilaku tertutup
Respon terhadap stimulus dalam bentuk terselubung. Respon terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau
kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut
dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.16,17,18 ,19,20,21,22
2) Perilaku terbuka
Respon terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik
yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. 16,17,18 ,19,20,21,22
a. Bentuk Perilaku
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan
menjadi dua:
1)Perilaku tertutup
Respon terhadap stimulus dalam bentuk terselubung. Respon terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan
sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat
diamati secara jelas oleh orang lain.16-22
2) Perilaku terbuka
Respon terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik yang
dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. 16-22
b. Determinan Perilaku
Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari
stimulus. Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk respon
akan berbeda dari ssetiap orang. Faktor yang membedakan respon terhadap stimulus
disebut determinan perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:16,17,18
a) Faktor Internal yaitu karakteristik orang bersangkutan yang bersifat given atau
bawaan misalnya: kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya.
b) Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, ekonomi, politik dan
sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi faktor yang dominan yang
mewarnai perilaku seseorang.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini
didasari oleh pengetahuan , kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut
akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting). Perubahan perilaku
seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang
dihasilkan melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan sebagainya. Setiap
orang memiliki persepsi berbeda, meskipun objeknya sama. Motivasi diartikan
sebagai dorongan untuk bertindak agar tercapai tujuan tertentu. Hasil dari dorongan
dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk prilaku. 16,17,18
Perilaku juga dapat timbul karena emosi. Aspek psikologis yang mempengaruhi
emosi berhubungan erat dengan keadaan jasmani. Sedang keadaan jasmani
merupakan hasil keturunaan (bawaan). Dalam proses pencapaian kedewasaan pada
manusia semua aspek yang berhubungan dengan keturunan dan emosi akan
berkembang sesuai dengan hukum perkembangan. Oleh karena itu, perilaku yang
timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan.16,17,18
2.1.2 Remaja
2.1.2.1 Definisi Remaja
Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere
yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Baik kematangan fisik, sosial maupun
psikologis.23
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12-24 tahun. Menurut Depkes RI adalah
antara 10 sampai 19 tahun dan belum menikah, jika telah menikah maka tergolong ke
dalam dewasa. Menurut BKKBN adalah
yaitu: (a) perkembangan fisik, (b) perkembangan kognitif, dan (c) perkembangan
kepribadian dan sosial.25
(a)Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas
sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai dengan
pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan
organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanakkanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya
adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna
meningkatkan kemampuan kognitif.25
remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu
menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan
seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu
memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir
secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa
rencana atau suatu bayangan.
dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan
demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya,
termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya. 26
Sumber: http://www.newsperuvian.com/anatomy/breast-anatomy/27
cooper
(berkas
jaringan
ikat
fibrosa).
Ligamen
suspensorium ini merentang dari fasia dalam pada otot pektoralis sampai
fasia superfisial tepat dibawah kulit.28
3. Lobus mayor bersubdivisi menjadi 20 sampai 40 lobus, setiap lobulus
kemudian bercabang menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di alveoli
sekretori. Sel sel alveolar, dibawah pengaruh hormonal saat kehamilan
dan setelah kelahiran merupakan unit glandular yang mensintesis dan
mensekresi susu.28
4. Puting. Dikelilingi oleh area kulit berpigmen dengan diameter sekitar 3
cm yang disebut dengan areola.29 Diatas permukaan areola terdapat
beberapa kelenjar sebasea ( montgomerys tubercles) yang berguna sebaga
penghasil lubrikasi puting ketika menyususi.30
b. Suplai darah dan aliran cairan limfatik payudara.
1. Suplai arteri ke payudara berasal terutama berasal dari cabang arteri
subclavia,yaitu : a.thoracica interna yang memperdarahi bagian medial,
a.thoracica lateral yang memperadarahi bagian lateral. Kontribusi
tambahan berasal dari arteri thoracoacromial dan arteri interkostal 2 5.
Darah dialirkan dari payudara melalui vena dalam dan superfisial yang
menuju vena subclavia dan vena brachiocephalica. 29
2. Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan
areola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian limfe
dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar. Hal ini secara klinis
memiliki hubungan signifikan dengan metastasis kanker payudara.
28
Pada waktu haid payudara agak membesar dan tegang dan pada beberapa
wanita timbul rasa nyeri (mastodenia). Perubahan ini kiranya ada hubungan dengan
perubahan vaskular dan limfogen. Berhubung dengan itu janganlah mengambil
keputusan terhadap kelainan payudara pada waktu haid, karena mungkin kita akan
memutuskan biopsi yang sebenarnya tidak perlu dikerjakan. Apalagi dalam keadaan
ragu-ragu, lebih baik keputusan ditangguhkan sampai pemeriksaan sesudah haid
selesai.31
2.1.4.2 Epidemiologi
Menurut WHO, diperkirakan sekitar 519.000 wanita meninggal di tahun 2004
karena kanker payudara.2,3 Sedangkan data dari American Cancer Society, sekitar 1,3
juta wanita terdiagnosis kanker payudara, dan tiap tahunnya di seluruh dunia kurang
lebih 465.000 wanita meninggal karena penyakit ini. 4
Insidens kanker di Indonesia masih belum diketahui secara pasti, karena
belum ada registrasi kanker berbasis populasi yang dilaksanakan. 5 Data dari
International Agency Research on Cancer (IARC)
perempuan mempunyai faktor resiko, bukan berarti perempuan tersebut pasti akan
menderita
kanker
payudara,
tetapi
faktor
tersebut
akan
meningkatkan
Miuman beralkohol
Menarche atau menstruasi pertama pada usia relatif muda (kurang dari 12
tahun) 4,34
Ketika seorang wanita mengalami menstruasi lebih awal, rentang waktu
antara perkembangan payudara dengan kehamilan cukup bulan pertama kali
biasanya lebih lama dari pada wanita yang menstruasi kemudian. Selama
waktu ini, jaringan payudara immatur, lebih aktif dan rentan terhadap
pengaruh hormon.34
Menopause atau mati haid pada usia relatif lebih tua (lebih dari 50 tahun) 4
Melahirkan anak pertama pada usia relatif lebih tua/ lebih dari 30 tahun
Ketika sel payudara dibentuk ketika remaja, sel-sel tersebut immatur dan
sangat aktif hingga mengalami kehamilan cukup bulan pertama kali. Sel-sel
payudara immatur tersebut sangat berespon terhadap hormon esterogen.
Kehamilan cukup bulan pertama membuat sel-sel payudara menjadi matur dan
tumbuh lebih teratur. Inilah alasan utama mengapa kehamilan membantu
memproteksi kanker payudara. Hamil juga mereduksi jumlah total siklus
menstruasi yang mungkin alasan lain mengapa hamil lebih dini menawarkan
efek protektif.35
Tidak menyusui
Menyusui dapat menurunkan resiko kanker payudara, khususnya jika wanita
menyusui lebih lama dari 1 tahun. Ini kurang menguntungkan untuk wanita
yang menyusui kurang dari satu tahun. Ada beberapa alasan mengapa
menyusui menjaga kesehatan payudara: 36
-
Riwayat keluarga
Pada kanker payudara, telah diketahui beberapa gen yang dikenali mempunyai
kecenderungan untuk terjadinya kanker payudara, yaitu gen BRCA1, BRCA2 dan
juga pemeriksaan histopatologi faktor proliferasi p53 germline mutation.4,38
Pada masyarakat umum yang tidak dapat memeriksakan gen dan faktor
proliferasinya, maka riwayat kanker pada keluarga merupakan salah satu faktor resiko
terjadinya penyakit.4,5
Tiga atau lebih keluarga (saudara ibu klien atau bibi) dari sisi keluarga yang
sama terkena kanker payudara atau ovarium
Dua atau lebih keluarga dari sisi yang sama terkena kanker payudara atau
ovarium usia di bawah 40 tahun
Adanya keluarga dari sisi yang sama terkena kanker payudara dan ovarium
inflamatorik:
secara
klinis
disebut
karsinoma
mamae
2.1.4.5 Klasifikasi
Berdasarkan data PERABOI (Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia)
didapatkan data rata-rata prognosis harapan hidup penderita kanker payudara
(survival rate) per stadium sebagai berikut:4,,5
1. Stadium 0
2. Stadium I
3. Stadium II
4. Stadium III
5. Stadium IV
Tabel 2.1 Klasifikasi TNM Kanker payudara berdasarkan AJCC Cancer Staging
Manual, 6th edition 38 ,40
Klasifikasi
Definisi
To
Tis
Karsinoma Insitu
Tis (DCIS)
Tis (LCIS)
Tis (Paget)
T1
Mikroinvasif >0,1 cm
T1a
T1b
T1c
T2
T3
Tumor >5cm
T4
Melekat
pada
dinding
T4b
M.pectoralis Mayor
T4c
T4d
dada,
tidak
termasuk
lanjutan
Kelenjar Limfe (N)
Nx
No
N1
N2
N3
Metastasis (M)
Mx
Mo
M1
Metastasis jauh
Stage 0: tahap sel kanker payudara tetap di dalam kelenjar payudara, tanpa
invasi ke dalam jaringan payudara normal yang berdekatan.
Stage I: adalah 2 cm atau kurang dan batas yang jelas (kelenjar getah bening
normal).
Stage IIA: tumor tidak ditemukan pada payudara tapi sel-sel kanker
ditemukan di kelenjar getah bening ketiak, ATAU tumor dengan ukuran 2 cm
atau kurang dan telah menyebar ke kelenjar getah beningketiak/aksiler,
ATAU tumor yang lebih besar dari 2 tapi tidak lebih besar dari 5 cm dan
belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.
Stage IIB: tumor yang lebih besar dari 2 cm, tetapi tidak ada yang lebih besar
dari 5 cm dan telah menyebar ke kelenjar getah bening yang berhubungan
dengan ketiak, ATAU tumor yang lebih besar dari 5cm tapi belum menyebar
ke kelenjar getah bening ketiak.
Stage IIIB: tumor dengan ukuran tertentu dan telah menyebar ke dinding dada
dan/atau kulit payudara dan mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening
ketiak yang berlengketan dengan struktur lainnya, atau kanker mungkin telah
menyebar ke kelenjar getah bening di dekat tulang dada. Kanker payudara
inflamatorik (berinflamasi) dipertimbangkan paling tidak pada tahap IIIB.
Stage IIIC: ada atau tidak tanda kanker di payudara atau mungkin telah
menyebar ke dinding dada dan/atau kulit payudara dan kanker telah menyebar
ke kelenjar getah bening baik di atas atau di bawah tulang belakang dan
kanker mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau ke
kelenjar getah bening di dekat tulang dada.
Stage IV: kanker telah menyebar atau metastase ke bagian lain dari tubuh.
2.1.4.6 Pencegahan4,5
Kanker payudara dapat menyebar secara signifikan dan sering menimbulkan
gejala yang berarti. Pada saat terdiagnosis sebagai kanker payudara, 5-15% pasien
telah terjadi metastasis dan hampir 40% telah terjadi penyebaran secara regional.
Karena pengobatan terkadang tidak memberikan hasil yang baik atau
terlambat
Pencegahan Sekunder:4,5
SADARI
Pencegahan Tersier:4,5
Pelayanan Paliatif
Hampir di seluruh dunia pasien kanker terdiagnosis dalam stadium lanjut dan
pengobatan harus terpadu termasuk pendekatan psikososial, rehabilitasi, dan
terkoordinasi dengan pelayanan paliatif untuk memastikan peningkatan
kualitas hidup pasien kanker. Untuk kasus seperti ini pengobatan yang
kemoterapi.
4. Stadium IIIb dan IV, sifat pengobatannya adalah paliasi, yaitu terutama
untuk mengurangi penderitaan penderita dan memperbaiki kualitas hidup.
Dengan pengobatan radiasi, kemoterapi dan hormonal.
5. Stadium IV pengobatan yang primer adalah yang bersifat sistemik yaitu
kemoterapi dan hormonal.
Sensitivitas juga
dipengaruhi oleh cara melakukan SADARI dan variasi berdasarkan ukuran, lokasi,
bentuk, komposisi dari massa yang terpalpasi, akan tetapi lebih tergantung kepada
ukuran dan tipe tumor.45
Menurut rekomendasi American Cancer Society penapisan pada kanker
payudara yang dilakukan oleh petugas kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai
cara:46
a. Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Tenaga Medis Terlatih (Clinical Breast
Examination)
1. Pada perempuan
2.1.6 SADARI Sebagai Salah Satu Upaya Mendeteksi Dini Kanker Payudara
2.1.6.1 Pengertian 47
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah suatu teknik pemeriksaan
dimana seorang wanita memeriksa payudaranya sendiri dengan melihat dan
merasakan dengan jari untuk mendeteksi apakah ada benjolan atau tidak pada
payudaranya.
2.1.6.2 Tujuan 47
1. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap payudara
2. Untuk mendeteksi adanya benjolan pada stadium awal
3. Untuk melihat adanya perubahan abnormal pada payudara
7-10 hari setelah menstruasi dimana payudara saat itu tidak bengkak dan
tidak nyeri bila ditekan.
Untuk wanita yang tidak lagi menstruasi (menopause), maka dipilih tanggal
yang sama setiap bulannya.
seluruh permukaan payudara kanan dengan gerakan pada memutar dari luar ke dalam
atau radier.
d.Lakukan hal yang sama seperti di atas tetapi dengan tangan kiri di bawah kepala,
sedang tangan kanan meraba payudara kiri.
e.Perhatikan bila ada benjolan yang mencurigakan.
f.Pencetlah pelan-pelan daerah sekitar putting dan amatilah apakah keluar cairan yang
tidak normal (tidak biasa).
g.Pemeriksaan ketiak. Bagilah payudara menjadi 4 bagian, atas dekat axilla. Beri
perhatian khusus karena ditempat tersebut sering ditemukan tumor payudara serta
lakukan juga pemeriksaan ketiak. Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan
rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.
Sumber: http://www.breastcancer.org/symptoms/testing/types/self_exam/bse_steps.jsp 49
Variabel Dependen
Pengetahuan
Perilaku
Sikap
Bagan 2.1 Kerangka Konsep
2.3 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang
akan
digunakan
dalam
penelitian
secara
operasional
sehingga
akhirnya
Variabel
Definisi
Ukur dan
Skala
Hasil Ukur
Alat ukur
1
Pengetahua
Pengisian
ordina
Total skor : 24
setelah
kuesioner
1.Baik : jika
seseorang
melakukan pengindraan
jawaban yang
tertentu.
Yang
ingin
adalah
responden
diteliti
jawaban yag
pengetahuan
mengenai
80%
pemeriksaan payudara
(total skor 14 - 19
sendiri
)
3.Kurang : jika
jawaban
benar
yang
<
60%
Sikap
Pengisian
kuesioner
ordinal
Total skor :
10
1. Baik :
jika
jawaban
yang benar
> 80%
(total skor
>8 )
2.Sedang :
jika jawaban
yag benar
antara 6080% (total
skor 6-8 )
3. Kurang :
jika
jawaban
yang benar
< 60%
(total
skor
<6
lanjutan
3
Perilaku
Pengisian
dilakukan responden
kuesioner
berkenaan dengan
pengetahuan yang telah
didapat.
Yang ingin diteliti
adalah perilaku
responden mengenai
pemeriksaan payudara
sendiri.
Ordinal
Total skor :
30
1.Baik : jika
jawaban
yang benar >
80%
(total
skor >24 )
2.Sedang
jika jawaban
yag
benar
antara
60-
80%
(total skor
18-24
3. Kurang :
jika
jawaban
yang benar
< 60%(total
skor < 18
)
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1
Desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat analitik kategorik tidak
berpasangan dengan menggunakan desain cross sectional
3.2
3.2.1 Lokasi
Penelitian dilaksanakan di MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari September 2011
3.3
3.3.2
Jumlah sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total population
yang berjumlah 115 orang. Alasan peneliti mengambil sampel secara total
population dikarenakan jumlah siswi di tempat tersebut sedikit.
Untuk mengetahui apakah penelitian relevan untuk dilakukan di
tempat tersebut, dilakukan perhitungan minimal sampel sebagai berikut:
Z
n=
2 P(1 P) Z P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 )
( P1 P2 )
Keterangan :
N
1,96
= Deviat baku beta pada derajat kepercayaan 80% yaitu sebesar
0,84
P
P1
P2
P1-P2
3.3.3.
Ya
Tidak
Pengisian kuesioner
Skoring
Pengetahuan
Baik
Perilaku
Sikap
Sedang
Kurang
Data primer
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
dan kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk
mencari validitas kuesioner adalah dengan rumus korelasi Product Moment yaitu :
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
X = skor masing-masing item
Y = skor total
XY = jumlah perkalian
X2 = jumlah kuadrat X
Y2 = jumlah kuadrat Y
N = jumlah subjek
Setelah diperoleh harga rxy melalui uji validitas kuesioner pada Siswi MAN
Bangko sejumlah 30 orang, selanjutnya dikonsultasikan dengan harga kritik r product
moment. Hasil validitas dari 15 item pernyataan mengenai pengetahuan tentang
SADARI, 5 item pertanyaan sikap dan 9 item pertanyaan perilaku SADARI
menunjukkan bahwa rxy > rtabel sehingga dapat dikatakan item pernyataan pada
kuesioner tersebut valid. Perhitungan validitas kuesioner dilakukan dengan
menggunakan program komputer SPSS for Windows.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauhma hasil
pengukuran tetap konsisten. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk
mencari reliabilitas instrument adalah rumus Alpha. Rumus Alpha adalah sebagai
berikut :
Keterangan:
ri = reliabilitas instrumen yang dicari
k = banyaknya butir pertanyaan
b2 = jumlah varian butir soal
2 t = varians total
total
>r
tabel
reliabilitas > 0,6 sehingga kuesioner mengenai pengetahuan tentang SADARI dan
perilaku SADARI dapat dikatakan reliabel. Perhitungan reliabilitas kuesioner
dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS for Windows.
Semua data dicatat dalam status penelitian, dikumpulkan dan kemudian diolah
dengan menggunakan program SPSS for windows. Setelah data terkumpul, tahap
selanjutnya adalah melakukan proses editing yaitu memeriksa data hasil pengisian
kuesioner oleh responden. Setelah proses editing selesai, tahap selanjutnya adalah
proses coding yaitu pemberian nilai kepada setiap jawaban dari responden dan tahap
berikutnya adalah meng-entry data ke perangkat lunak komputer serta dilakukan
proses cleaning data untuk membersihkan kesalahan data yang dimasukkan. Setelah
data benar-benar bersih, baru dilakukan analisa lebih lanjut terhadap data dengan
menggunakan perangkat lunak pengolah data. Berikut bagan yang menjelaskan
proses pengolahan data :
Data
Editing
Data
Coding
Data
Entry Data ke
Komputer
Cleaning
Data
Melalui uji statistik akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini
digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel dikatakan
bermakna jika mempunyai nilai p 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dan
dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p > 0,05 yang berarti Ho diterima dan
Ha ditolak.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada siswi MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang
pada bulan Februari 2011. Besar sampel yang dikumpulkan dalam kurun waktu
tersebut sebanyak 115 responden.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan,
sikap tentang SADARI terhadap perilaku SADARI pada siswi MA KMI Diniyyah
Puteri Padang Panjang melalui kuesioner. Penelitian serupa belum pernah dilakukan
sebelumnya di MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang
4.1
Keterbatasan Penelitian
Penelitian
ini
mempunyai
keterbatasan-keterbatasan
yang
dapat
4.2
Diniyyah Puteri Padang Panjang pada tabel 4.1. data yang dikumpulkan dari 115
responden pada penelitian ini, diperoleh data responden yang berusia 15-16 adalah
sebanyak 53,9% dan responden yang berusia 17-18 adalah sebanyak 46,1%.
4.3
Variabel
Kategori
Persentase
Usia
1.15-16
53,9
2. 17-18
46,1
Analisis Univariat
Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi dari masing-
Tabel 4.2
Jumlah
Persentase
Ya
87
75,7
Tidak
22
19,1
Tidak Tahu
5,2
Total
115
100
Jumlah
Persentase
77
67
12
10,4
2,6
Tidak Tahu
23
20
Total
115
100
Jumlah
Persentase
20
17,4
74
64,3
Tidak Tahu
21
18,3
Total
115
100
(penyakit keganasan)
Jumlah
Persentase
20 tahun
49
42,6
30 tahun
40 tahun
Tidak Tahu
66
57,4
Total
115
100
Jumlah
Persentase
33
28,7
14
12,2
Tidak Tahu
68
59,1
Total
115
100
setiap bulan
Jumlah
Persentase
26
22,6
Seminggu sekali
7,8
Sebulan sekali
5,2
Tidak Tahu
74
64,3
Total
115
100
yang sama
Jumlah
Persentase
82
71,3
Dengan USG
5,2
Tidak Tahu
27
23,5
Total
115
100
Jumlah
Persentase
Memperhatikan
Meraba
21
18,3
79
68,7
Tidak Tahu
15
13
Total
115
100
Jumlah
Persentase
Berdiri
10
8,7
32
27,8
38
33
Tidak tahu
35
30,4
Total
115
100
Jumlah
Persentase
28
24,3
Bentuk payudara
16
13,9
Keseimbangan payudara
31
27
Tidak Tahu
40
34,8
Total
115
100
Tabel 4.12
Pilihan Jawaban
Jumlah
Persentase
42
36,5
Lurus ke bawah
2,6
Tidak tahu
62
53,9
Total
115
100
Jumlah
Persentase
Ujung jari
29
25,2
Telapak tangan
19
16,5
Telapak jari
18
15,7
Tidak tahu
49
42,6
Total
115
100
Jumlah
Persentase
Bawah kepala
18
15,7
Samping badan
16
13,9
Pinggang
1,7
Tidak Tahu
79
68,7
Total
115
100
Jumlah
Persentase
5,2
1,7
49
42,6
Tidak tahu
58
50,4
Total
115
100
Jumlah
Persentase
41
35,7
11
9,6
10
8,7
Tidak tahu
53
46,1
Total
115
100
meraba ketiak
Meraba payudara-melihat payudarameraba ketiak
Meraba ketiak-meraba payudaramelihat payudara
Jumlah
Persentase
Baik
13
11,3
Sedang
41
35,7
Kurang
61
53
Total
115
100
Penelitian
responden berpengetahuan
kurang
pada
2
3
4
5
Setuju
Pernyataan
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
penting untuk wanita sebagai deteksi dini
kanker payudara
SADARI mudah dan murah untuk dilakukan
karena dilaksanakan tanpa menggunakan alat
SADARI sebaiknya dilakukan sebulan sekali
pada masa haid
Perabaan dengan menggunakan ujung jari
dianjurkan dalam melakukan SADARI
Dengan deteksi lebih dini, diharapkan
prognosis (harapan sembuh) kanker
payudara akan lebih baik
109
%
94,8
Tidak Setuju
%
0
0
TidakTahu
%
6
5,2
90
78,3
5,2
19
16,5
54
47
13
11,3
48
41,7
60
52,2
4,3
50
43,5
85
73,9
7,8
21
18,3
Jumlah
Persentase
Baik
11
9,6
Sedang
79
68,7
Kurang
25
21,7
Total
115
100
yang memiliki sikap yang baik sebanyak 11 responden (9,6%) dan responden yang
memiliki sikap kurang sebanyak 25 responden (21,7%).
Dari hasil penelitian ini menunjukkan 68,7% responden memiliki sikap yang
sedang terhadap SADARI. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nisa (2010)
pada karyawati di kantor Dinas Pendidikan Sumatra Utara
responden memiliki sikap yang sedang.
sebanyak 65,5%
54
Penelitian ini berbeda dengan penelitian Fuji (2010) pada mahasiswi FK USU
angkatan 2005. Pada penelitian ini diperoleh hasil sebanyak 97,1%
responden
Perbedaan hasil
dengan latar
Sering
Kadang
Pernah
Pernah
Pertanyaan
Apakah Anda
Tidak
20
17,4
41
35,7
54
47
1,7
21
18,3
37
32,2
47
40,9
0,9
27
23,5
4,3
82
71,3
1,7
1,7
15
13
5,2
90
78,3
10
8,7
7,8
13
11,3
29
25,2
54
47
4,3
7,8
25
21,7
15
13
61
53
melakukan SADARI
untuk mendeteksi
kanker payudara?
2
Apakah Anda
melakukan SADARI
dengan cara
memperhatikan dan
meraba?
Apakah Anda
melakukan SADARI
minimal satu bulan
sekali seminggu
setelah haid secara
teratur?
Apakah Anda
melakukan SADARI
di depan cermin
untuk memeriksa
payudara?
Apakah Anda
mengangkat tangan
ketika melakukan
SADARI?
lanjutan
7
Apakah Anda
10
8,7
3,5
22
19,1
24
20,9
55
47,8
0,9
10
8,7
2,8
82,6
3,5
0,9
6,1
11
9,6
92
80
menggunakan telapak
jari pada saat
melakukan perabaan?
8
Apakah Anda
memijat sampai ke
puting untuk
mengetahui adanya
cairan yang keluar
melalui putting?
ketika
melakukan
SADARI,
25
responden
(21,7%)
kadang
Jumlah
Persentase
Baik
Sedang
2,6
Kurang
112
97,4
Total
115
100
Menurut Suryaningsih (2009) SADARI merupakan salah satu cara yang lebih
mudah dan efisien untuk dapat mendeteksi kelainan payudara oleh diri sendiri. 56 Dari
hasil penelitian menunjukkan perilaku yang kurang untuk melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) yaitu sebanyak 112 responden (97,4%) hal ini bisa
dikarenakan responden mempunyai pengetahuan dan sikap yang kurang, sehingga
perilaku responden juga kurang. Dalam tinjauan teori disebutkan bahwa tingginya
angka kematian karena kanker payudara disebabkan sebagian besar penderita datang
setelah stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
penderita tidak tahu atau kurang mengerti tentang kanker payudara, kurang
memperhatikan payudara, rasa takut akan operasi, percaya dukun atau tradisional dan
rasa malas serta malu memperlihatkan payudara.57 Dari hasil penelitian Angesti
(2010) sebagian besar responden (64,1%) kadang merasa malas untuk melakukan
SADARI.53
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2008)
sebanyak 97,8% responden berperilaku salah tentang SADARI, 58 penelitian Sri
(2008) sebanyak 50,7% berperilaku tidak baik
50
secara teratur dan (7,8%) yang melakukan SADARI secara benar (7-10 hari) setelah
menstruasi.59
4.4
Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen dengan menggunakan analisis uji chi square.
Melalui uji statistic chi square akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini
digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel dikatakan
bermakna jika mempunyai nilai p 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima
dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p> 0,05 yang berarti Ho
diterima dan Ha ditolak.60 Selanjutnya hasil analisis bivariat akan dijelaskan pada
sub-bab berikut:
Total
Penge-
Kurang
Sedang
tahuan
Kurang
61
54,5
%
0
61
%
53
0,100
Sedang
51
45,5
100
54
47
112
100
100
115
100
+ Baik
Total
memiliki nilai expected kurang dari 5 ada 50% jumlah sel, maka table 2x2 ini tidak
layak untuk di uji dengan uji chi-square. Oleh karena itu uji yang dipakai adalah uji
alternative uji chi-square yaitu uji fisher.60
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji alternatif chi-square
yaitu uji tentang hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap responden
tentang kanker payudara dan SADARI pada tabel 4.22, diperoleh hasil bahwa dari
115 responden, sebagian besar responden
tentang SADARI dengan perilaku yang kurang juga tentang SADARI, yaitu
sebanyak 61 orang (100%). Sedangkan responden yang
memilki pengetahuan
kurang dengan perilaku yang sedang tentang SADARI tidak ada (0%). Responden
yang memilki pengetahuan yang sedang dan baik dengan perilaku yang kurang
tentang SADARI adalah sebanyak 51 orang (94,4%) sedangkan responden yang
memilki pengetahuan yang sedang dan baik dengan perilaku yang sedang SADARI
sebanyak 3 responden (5,6%). Hasil uji statistik diperoleh nilai P value sebesar
0,100, nilai P value lebih besar dari 5% (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang SADARI terhadap Perilaku
SADARI.
Menurut Bloom (1908) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) pengetahuan
adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indra yang dimilikinya.16 Dari penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan tentang SADARI dengan perilaku SADARI. Hasil uji
statistik diperoleh nilai P value sebesar 0,100. Nilai P value lebih besar dari 5%
(0,05). Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang berjudul
Hubungan Pengetahuan Sikap Remaja Putri Terhadap perilaku SADARI di SMUN 2
Pasar Kemis
penelitian cross sectional, yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan tentang SADARI dengan perilaku SADARI dengan p=1,000 14
Sejalan dengan hasil studi yang dilakukan WHO dan para ahli pendidikan
kesehatan, terungkap memang benar bahwa pengetahun masyarakat tentang
kesehatan sudah tinggi, tetapi praktik mereka masih rendah. Hal ini berarti bahwa
bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. 17
Dari hasil penelitian ini juga terdapat
peneliti disini
menggunakan subjek penelitian dari siswi MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang.
4.4.2 Hubungan antara Sikap Responden Tentang SADARI dengan Perilaku
SADARI
Tabel 4.23 Distribusi Responden Menurut Sikap terhadap Perilaku SADARI
Perilaku
P value
Sikap
Total
Kurang
Kurang
Sedang
Sedang
25
22,3
25
21,7
87
77,7
100
91
78,3
112
100
100
115
100
+ Baik
Total
2-sided
1-sided
1,000
0,476
sebagian besar responden memiliki sikap yang sedang dan baik terhadap SADARI
dengan perilaku yang kurang untuk melakukan SADARI, yaitu sebanyak 87
responden (77,7%). Sedangkan responden yang memilki sikap yang kurang dengan
perilaku SADARI yang kurang adalah sebanyak 25 responden (22,3%). Responden
yang memilki sikap yang sedang dan baik dengan perilaku yang sedang untuk
melakukan SADARI adalah sebanyak 3 responden (100%) dan tidak ada responden
yang memilki sikap kurang dengan perilaku SADARI yang sedang. Hasil uji statistik
diperoleh nilai P value sebesar 1,000 pada 2-sided (two tail) dan 0,476 pada 1-sided
(one tail). Nilai P value lebih besar dari 5% (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan perilaku SADARI antara responden yang memilki sikap yang
kurang dengan responden yang memilki sikap sedang dan baik.
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek.16 Dari penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan tentang SADARI dengan perilaku SADARI. P value
sebesar 1,000 pada 2-sided (two tail) dan 0,476 pada 1-sided (one tail). Nilai P value
lebih besar dari 5% (0,05). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Novi
(2008) pada anak wanita penderita kanker payudara dengan desain cross sectional,
yaitu ada hubungan antara sikap dan tindakan SADARI dengan p=0,09. 59
Perbedaan
penelitian yang berbeda. Subjek penelitian yang digunakan Novi adalah anak
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
1.
2.
3.
4.
5.
5. 1. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka perlu diadakan pemberian informasi
yang edukatif yaitu salah satunya dengan penyuluhan tentang SADARI agar siswi
tersebut dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin dan
teratur setiap bulan pada waktu seminggu setelah haid,sehingga dengan pemeriksaan
tersebut maka kemungkinan adanya kanker payudara diharapkan bisa di deteksi
secara dini dan prognosisnya akan lebih baik lagi jika dilakukan pengobatan lebih
awal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit
ed.6. Jakarta: EGC; 2007.
2. The Global Burden of Disease 2004 Update [Online]. 2008 [cited 2011 April
25]; Available from
URL:http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/GBD_report_200
4update_full.pdf
3.
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Available
from:
URL:http:www.emro.who.int/publications/emhj/0601/t0503.gif.
16. Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;
2003.
17. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta;
2007.
18. Notoatmodjo S. Konsep perilaku kesehatan. Dalam: Promosi kesehatan teori
& aplikasi edisi revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
19. Maulana HDJ. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC; 2009.
20. Machfoedz I, Suryani E, Pendidikan kesehatan bagian dari promosi
kesehatan.Yogyakarta: Fitramaya; 2007.
21. Mubarak WI. Promosi kesehatan sebuah pengantar proses belajar mengajar
dalam pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007.
22. Machfoedz I, Suryani E. Pendidikan kesehatan bagian dari promosi kesehatan.
Yogyakarta: Fitramaya; 2007.
23. Widyastuti Y, Rahmawati A, Purnamaningrum YE. Kesehatan reproduksi.
Yogyakarta: Fitramaya; 2009.
24. Hurlock EB. Psikologi perkembangan, edisi ke 5. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama; 1999.
25. Papalia DE, Olds SW, Feldman RD. Human development 8th ed. Boston:
McGraw-Hill; 2001.
26. Santrock, JW. Remaja ed.11 jilid 1. Jakarta: Erlangga; 2007.
27 .http://www.newsperuvian.com/wp-content/uploads/2011/05/breast-anatomy7.jpg [cited 2011 Aug 13]
28. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.
2011
[cited
2011
Jan
30];
Available
from:
URL:http://www.breastcancer.org/risk/factors/menstrual_hist.jsp
35. Breast Cancer Organization. Pregnancy history.In:Breast cancer risk factor
[Online].
2011
[cited
2011
Jan
30];
Available
from:
URL:http://www.breastcancer.org/risk/factors/pregnancy_hist.jsp
36. Breast Cancer Organization. Breastfeeding
factor
[Online].
2011
2011
Jan
Available
from:
URL:http://www.breastcancer.org/risk/factors/breastfeed_hist.jsp
37. Breast Cancer Organization. Radiation for chest or face before age
30.In:Breast cancer risk factor [Online]. 2011 [cited 2011 Jan 30] Available
from: URL:http://www.breastcancer.org/risk/factors/radiation.jsp
38. Burstein HJ, Harris JR, Morrow M. Malignant tumors of the breast. In:
Devita, Hellman, Rosenbergs Cancer: Principle & practice of oncology 8th
ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2008.
39. Buku ajar onkologi klinis Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Indonesia; 2008.
40. Zager JS, Solorzano CC, Thomas E, Beig FW, Babiera GV. Invasive breast
cancer. In: The MD Anderson surgical oncology handbook 4th ed. Texas:
M.D Anderson Cancer Center Department of Surgical Oncology; 2006.
41. Sukardja IDG. Onkologi klinik. Surabaya: Airlangga University Press; 2000.
42. Buku saku pencegahan kanker payudara & kanker leher rahim. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal PP & PL Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak Menular; 2010.
43. Sinclair C. Buku saku kebidanan. Jakarta: EGC; 2009.
44. Screening for breast cancer with breast self examination [serial online].
JAMA. 1987 [cited 2011 Jul 8]; 257(16):2196-2203. Available from: URL:
http://jama.ama-assn.org/content/257/16/2196.short
45. Kearney N, Richardson A. Nursing patients with cancer: Principles and
practices
[Online].
2006.
Available
from:
URL:http://books.google.co.id/books?id=_RHhiVPNzYC&pg=PA173&lpg=PA173&dq=sensitivity+of+BSE+influenced+by+p
alpation&source=bl&ots=C6wHD8gm7F&sig=coh_WpIEQYLwsIo4iXfy0XGyU8&hl=id&ei=XKRFTuuyCYf0mAXdiLXV
Bg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&sqi=2&ved=0CBUQ6AE
wAA#v=onepage&q=sensitivity%20of%20BSE%20influenced%20by%20pal
pation&f=false Churchill LivingStone;Elsevier [cited 2011 Aug 13]
46. Smith RA, Saslow D, Sawyer KA, Burke W, Costanza ME, Evans WP.
American Cancer Society Guidelines for Breast Cancer Screening: Update
2003. CA A Cancer Journal for Clinician [serial online] 2003 [cited 2011 Jan
29];
53:141
sec
4.
Available
from:
URL:http://caonline.amcancersoc.org/cgi/content/full/53/3/141
47. The Center for Advanced Breast Cancer. Breast self examination [Online].
2005
[cited
2011
Aug
18];
Available
from:
URL:http://www.advancedbreastcare.net/brestself.htm
48. Panduan pencegahan kanker leher rahim dan payudara untuk fasilitas dengan
sumberdaya terbatas. Jakarta:Depkes;2007
49. Breast Cancer Organization. The five steps of breast self-exam [Online]. 2011
[cited
2011
Sept
19];
Available
from:
URL:http://www.breastcancer.org/symptoms/testing/types/self_exam/bsesteps
.jsp
50. Utama SY. Gambaran pengetahuan sikap dan perilaku remaja puteri terhadap
SADARI. Jambi; 2008.
51. Ni LTK. Tingkat pengetahuan mahasiswi tentang SADARI sebagai salah satu
cara untuk mendeteksi dini kanker payudara Fakultas Sastra USU Medan
angkatan 2008 [skripsi]. Medan: FK USU; 2010.
52. Damanik NM. Hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan
wanita usia 20-40 tahun di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia
tentang SADARI sebagai salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker
payudara [skripsi]. Medan: FK USU; 2009.
53. Nugraheni A. Hubungan tingkat pengetahuan tentang SADARI dengan
perilaku SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada mahasiswi DIV
Kebidanan FK UNS [skripsi]. Solo: FK UNS; 2010.
54. Harahap NH. Perilaku karyawati di kantor Dinas Pendidikan Sumatera Utara
mengenai metode SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara [skripsi].
Medan: FK USU; 2010.
55. Khairunnisa F. Gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2005 terhadap
Pemeriksaan Payudara Sadari (SADARI) [skripsi]. Medan: FK USU; 2010.
56. Suryaningsih E. Kupas tuntas kanker payudara. Yogyakarta: Paradigma
Indonesia; 2009.
57. Sutjipto. Permasalahan deteksi dini dan pengobatan kanker payudara [Online].
2007 [cited 2011 Jan 29]; Available from: URL:http//www.dharmais.co.id
58. Handayani DS. Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan
perilaku para wanita dewasa awal dalam melakukan Pemeriksaan Payudara
Sendiri di Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan Klaten [skripsi]. Semarang:
FK UNDIP; 2008.
Lampiran 1
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Siswi MA KMI Diniyyah Puteri
Di Padang Panjang
Dengan hormat,
Saya Arini Estetia Putri, mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bermaksud
mengadakan penelitian untuk memperoleh gambaran tentang Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang SADARI terhadap Perilaku SADARI di
MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang Bulan Februari 2011. Penelitian ini
dilakukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka saya mohon kesediaan adik-adik untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan dalam bentuk kuesioner.
Keikutsertaan adik-adik dalam mengisi kuesioner bersifat sukarela dan tidak
berpengaruh pada nilai apapun. Jawaban yang telah adik-adik berikan akan dijamin
kerahasiaannya serta hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja.
Semoga amal ibadah adik-adik mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.
Padang Panjang,
Pemohon
2011
Lampiran 2
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Program Studi Pendidikan Dokter
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur : tahun
Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian
tersebut di bawah ini yang berjudul :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI
TENTANG SADARI TERHADAP PERILAKU SADARI DI MA KMI
DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG BULAN FEBRUARI 2011
2011
Mengetahui
Yang menyetujui
Lampiran 3
Kuesioner
Pilihlah salah satu jawaban a,b,c atau d pada jawaban yang anda anggap paling
benar dengan menyilangnya (X)
Perlu diketahui, SADARI yang dimaksud disini adalah pemerikSAan payuDAra
sendiRI
Pengetahuan SADARI (Pemeriksaan payudara Sendiri)
1.
2.
a.
Ya
b.
Tidak
c.
Tidak Tahu
b.
3.
4.
5.
c.
d.
Tidak tahu
b.
c.
d.
Tidak tahu
20 tahun
b.
30 tahun
c.
40 tahun
d.
Tidak tahu
b.
c.
d.
Tidak tahu
lanjutan
6.
7.
8.
9.
b.
Seminggu sekali
c.
Setahun sekali
d.
Tidak tahu
b.
c.
Dengan USG
d.
Tidak Tahu
Memperhatikan
b.
Meraba
c.
d.
Tidak tahu
Berdiri
b.
c.
d.
Tidak Tahu
10. Saat berdiri di depan cermin, dengan posisi kedua tangan lurus ke bawah di
samping badan, maka yang akan perlu diperhatikan adalah
a.
b.
Bentuk payudara
c.
Keseimbangan payudara
d.
Tidak tahu
11. Untuk melihat adanya retraksi (penarikan ) kulit atau perlekatan tumor
terhadap otot ,maka tangan seharusnya.
a.
b.
c.
Lurus ke bawah
d.
Tidak tahu
Ujung jari
b.
Telapak tangan
c.
Telapak jari
lanjutan
d. Tidak tahu
13. Jika ingin meraba payudara kanan pada saat berbaring maka tangan kanan
terletak di.
a.
Bawah kepala
b.
Samping badan
c.
Pinggang
d.
Tidak tahu
14. Pemeriksaan
ketiak
pada
SADARI,
juga
perlu
dilakukan
untuk
mengetahui..
a. Adanya kotoran pada ketiak
b.
c.
d. Tidak tahu
15. Tahapan pemeriksaan lengkap payudara sendiri terdiri dari.
a. Melihat payudara-meraba payudara- meraba ketiak
b.
c.
d. Tidak tahu
Sikap SADARI
No.
Pernyataan
1.
2.
3.
4.
5.
Setuju
Tidak Setuju
Tidak Tahu
Perilaku SADARI
No
Pertanyaan
Pernah
Sering
Selalu
Kadangkadang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
TidakPernah
Jawaban Pengetahuan
No
Skor
1= benar (A)
0= salah (B), tidak tahu (C)
2= benar (A)
1= mendekati benar (B)
0= salah (C), tidak tahu (D)
1= benar (B)
0= salah (A,C) , tidak tahu (D)
1= benar (A)
0= salah (B,C,D) , tidak tahu (D)
2= benar (B)
1= mendekati benar (A)
0= salah (C) , tidak tahu (D)
1= benar (A)
0= salah (B,C,) , tidak tahu (D)
1= benar (B)
0= salah (A,C) , tidak tahu (D)
2= benar (C)
1= mendekati benar (A,B)
0= tidak tahu (D)
3= benar (C)
2= mendekati benar (B)
1= hampir mendekati benar (A)
0= tidakk tahu (D)
10
2= benar (A)
1= mendekati benar (B,C)
0= tidak tahu (D)
11
1= benar
0= salah (A,C) , tidak tahu (D)
12
1= benar (C)
0= salah (A,B) , tidak tahu (D)
13
1= benar (A)
0= salah (B,C) , tidak tahu (D)
14
2= benar (C)
lanjutan
1= mendekati benar (B)
0= salah (A) , tidak tahu (D)
15
2= benar (A)
1= mendekati benar (B,C)
0= tidak tahu (D)
Jawaban Sikap
No. Jawaban yang diharapkan
Skor
2= Setuju
Setuju
1= Tidak setuju
0= Tidak tahu
2
Setuju
2= Setuju
1= Tidak setuju
0= Tidak tahu
Tidak Setuju
2= Tidak setuju
1= Setuju
0= Tidak tahu
Tidak Setuju
2= Tidak Setuuju
1= Setuju
0= Tidak tahu
Setuju
2= Setuju
1= Tidak setuju
0= Tidak tahu
Jawaban Perilaku
No. Jawaban yang diharapkan
Skor
4= selalu
Selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= pernah
0= tidak pernah
2
Selalu
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= pernah
0= tidak pernah
Selalu
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= pernah
0= tidak pernah
Selalu
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= pernah
0= tidak pernah
Selalu
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= pernah
0= tidak pernah
Selalu
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= pernah
0= tidak pernah
Selalu
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
lanjutan
1= pernah
0= tidak pernah
8
Selalu
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= pernah
0= tidak pernah
Selalu
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= pernah
0= tidak pernah
Lampiran 4
Hasil Analisis Data
A. Analisis Univariat
a. Tingkat Pengetahuan
tingkat_pengetahuan1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
rendah
61
53.0
53.0
53.0
sedang
41
35.7
35.7
88.7
tinggi
13
11.3
11.3
100.0
Total
115
100.0
100.0
b. Sikap
tingkat_sikap1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
rendah
25
21.7
21.7
21.7
sedang
79
68.7
68.7
90.4
Baik
11
9.6
9.6
100.0
Total
115
100.0
100.0
c. Perilaku
tingkat perilaku1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
rendah
112
97.4
97.4
97.4
sedang
2.6
2.6
100.0
115
100.0
100.0
Total
B. Analisis Bivariat
Df
sided)
3.787a
.151
Likelihood Ratio
4.766
.092
Linear-by-Linear Association
3.667
.055
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
a.
115
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Df
sided)
sided)
sided)
3.480a
.062
1.637
.201
4.627
.031
.100
3.449
.063
115
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.41.
b. Computed only for a 2x2 table
.100
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
Df
sided)
11.731a
.003
Likelihood Ratio
6.642
.036
Linear-by-Linear Association
6.365
.012
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
115
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Df
sided)
sided)
sided)
.856a
.355
.047
.829
1.493
.222
1.000
.848
.357
115
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .65.
b. Computed only for a 2x2 table
.476
Lampiran 5
Hasil Uji Validitas & Reliabilitas
a. Uji Validitas dan reliabilitas pengetahuan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.896
15
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
SADARI dapat dilakukan
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
41.70
95.045
.438
.894
pengertian SADARI
41.23
85.495
.574
.890
tujuan SADARI
40.63
90.654
.523
.891
40.53
85.499
.466
.898
waktu SADARI
39.83
86.557
.615
.887
39.83
83.178
.725
.882
alat SADARI
40.43
87.013
.688
.885
40.23
95.426
.395
.895
posisi SADARI
40.27
88.754
.587
.889
39.97
94.309
.615
.891
retraksi kulit
39.90
88.093
.685
.885
bagian tangan
40.80
86.234
.593
.888
posisi tangan
39.90
85.541
.776
.881
pemeriksaan ketiak
39.77
87.978
.680
.885
tahapan SADARI
40.23
87.220
.484
.894
sendiri
N of Items
.742
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
SADARI penting
3.70
4.976
.562
.684
4.20
4.166
.502
.707
5.00
5.241
.500
.706
4.97
5.206
.445
.719
4.13
3.844
.598
.663
N of Items
.876
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
melakukan sadari
3.90
26.645
.593
.867
3.57
23.220
.739
.851
4.00
26.690
.553
.869
di depan cermin
4.07
26.478
.616
.866
mengangkat tangan
3.70
23.045
.647
.862
3.57
22.392
.772
.848
telapak jari
3.60
23.007
.663
.860
warna kulit
4.13
28.257
.407
.879
3.87
22.947
.656
.861
memperhatikan bentuk
payudara
Lampiran 6
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
Alamat
: arin.sweety@yahoo.co.id
No.Telpon
: 085789214819
Riwayat Pendidikan