Di antara manusia ada yang melakukan kedurhakaan terus-menerus dalam satu jenis perbuatan.
Ada pula yang melakukan dalam beberapa jenis bahkan semuanya dilakukan dengan terangterangan, padahal Rosululloh bersabda:
Setiap umatku akan terampuni kecuali mereka yang melakukan kedurhakaan secara terangterangan. (HR. Bukhori)
2.
Keras dan kakunya hati seseorang membuat orang itu tidak memiliki sensitifitas terhadap
masalah-masalah yang menimpa saudaranya sesame muslim. Hal ini karena ia tidak akan mampu
dipengaruhi oleh apapun juga, dan hanya akan bertumpu pada keinginan pribadinya.
3.
Ketekunan dalam beribadah merupakan sesuatu hal yang wajib kita laksanakan. Dalam
beribadah kita harus benar-benar memperhatikan dengan seksama setiap gerakan dan
ucapan/bacaan serta doa. Sedangkan orang yang hatinya mulai diliputi oleh penyakit tidak
akan mampu tekun dan memperhatikan apa yang dilakukannya dalam beriadah.
4.
Kalaupun ia beribadah, maka ibadah tersebut hanyalah sekedar rutinitas belaka, dan kosong.
Masuk dalam kategori ini ialah perbuatanperbuatan yang tidak dilakukan dengan
mempedulikan nilai dari perbuatan tersebut atau meremehkan waktu-waktu yang tepat untuk
melakukannya. Misalnya, melakukan sholat-sholat di akhir waktu, atau menunda-nunda haji
padahal sudah ada kemampuan untuk melaksanakan.
5.
6.
7.
8.
Bara ghiroh dalam hati telah padam, tidak menyuruh kepada yang maruf, tidak pula mencegah
dari yang mungkar. Pada puncaknya, dia tidak mengetahui yang maruf dan tidak mengetahui
yang mungkar. Segala urusan dianggap sama
9.
Termasuk di dalamnya, gila terhadap kedudukan ingin tampil sebagai pemimpin yang menonjol
dan tidak dibarengi dengan kemampuan yang semestinya.
Sesunguhnya kamu sekalian akan berhasrat mendapatkan kepemiminan dan hal ini akan
menjadi penyesalan pada hari kiamat. (HR. Bukhori)
10.
dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun
mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orangorang yang beruntung. (QS. al-Hasyr [59]: 9)
Rosulullah saw bahkan bersabda :
Tidaklah berkumpul pada hati seorang hamba selama-lamanya sifat kikir dan keimanan. (HR.
Nasai)
11.
Padahal penyakit ini yang menjadikan binasanya umat terdahulu. Alloh berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan. (QS. ash-Shof : 23)
12.
13. Hanya pandai menilai kadar dosa yang dilakukan dan tidak melihat pada siapa dosa
itu dilakukannya
14.
15.
16.
17.
18.
Suka berlebih-lebihan
Penyembuhan
Perilaku tersebut diatas dapat dijadikan indikator awal akan adanya penyakit pada hati seseorang.
Meskipun demikian, kita dapat menyembuhkan hati yang sakit tersebut dengan beberapa cara.
Hal ini untuk mempertahankan keimanan yang ada dalam hati kita.
Rosulullah saw menggambarkan dalam salah satu sabda Beliau bahwa keimanan seorang hamba
diibaratkan sebagai pakaian yang dibutuhkan untuk diperbaharui setiap saat. Beliau saw juga
menggambarkan keimanan ibarat menatap bulan, terkadang bercahaya terkadang gelap,
manakala bulan tersebut tertutup oleh awan maka hilanglah sinar dari rembulan tersebut, ketika
gumpalan-gumpalan awan menghilang maka nampak kembali cahaya bulan tersebut.
Juga sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw :
Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah dia mengubah dengan tangannya,
jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang
demikian adalah selemah-lemah iman. (HR. Bukhari)
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan seorang muslim sebagai upaya penyembuhan penyakit
hati yang dideritanya:
1.
Allah SWT telah memastikan bahwa al-Quran adalah penawar dari penyakit, penerang dan
cahaya bagi hamba Allah yang dikehendaki-Nya. Firman Allah SWT :
Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman. (QS. al-Isra : 82)
2.
Banyak dalil dari al-Quran dan as-Sunnah yang mengungkap tentang keagungan Alloh. Jika
seorang muslim memperhatikan nash-nash tersebut, niscaya akan bergetar hatinya dan jiwanya
akan tunduk kepada Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui sebagaimana firman
Allah :
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali
Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun
yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam
kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. al-Anam: 59)
3.
Yaitu ilmu yang bisa menghasilkan rasa takut kepada Allah SWT dan menambah nilai
keimanannya. Tidak akan sama keadaan orang yang mengetahui dan orang yang tidak
mengetahui.
4.
Banyak berdzikir
Dengan berdzikir kepada Allah SWT keimanan bertambah, rohmat Allah datang, hati tenteram,
para malaikat datang mengelilingi mereka, dosa-dosa terampuni. Rosulullah saw bersabda:
Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, andaikata kamu tetap seperti keadaanmu di
sisiku dan di dalam berdzikir, tentu para malaikat akan menyalami kamu di atas tempat tidurmu
dan tatkala dalam perjalanan. (HR. Muslim)
5.
Banyak hal yang dapat digunakan sebagai lading amal sholeh bagi kita. Sedangkan bentuk dan
cara memperbanyak amal sholeh diantaranya adalah:
Sesegera mungkin melaksanakan amal sholih
Melaksanakan amal sholih secara terus-menerus
Tidak gampang bosan dan capai dalam melaksanakannya
Mengulang beberapa amal sholih yang terlupakan
Senantiasa berharap apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT
6.
Di antara rahmat Allah SWT ialah dengan diberikan-Nya beberapa macam peribadatan,
sebagiannya berbentuk fisik seperti sholat, sebagiannya berbentuk materi seperti zakat,
sebagiannya berbentuk lisan seperti dzikir dan doa. Bahkan satu jenis ibadah bisa dibagi kepada
wajib, sunnah, dan anjuran. Yang wajib pun terkadang terbagi kepada beberapa bagian. Berbagai
jenis ibadah ini memungkinkan untuk dijadikan sebagai penyembuh dari penyakit hati atau
lemahnya keimanan.
7.
8.
10.
11.
12.
13.
14.
Semoga kita terhindar dari penyakit hati yang dapat melemahkan dan bahkan menghilangkan
keimanan kita kepada Allah SWT. Dan semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada
kita, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin
(disarikan dari http://cambuk-hati.web.id/)
dimuat di www.syahadat.com