Anda di halaman 1dari 6

Penyakit Hati dan Penangkalnya

Posted by anurachman pada April 28, 2009


Setiap manusia tentu memiliki hati. Hati inilah yang mempengaruhi tabiat dan sifat seseorang.
Apabila hati ini baik, maka manusia tersebut akan memiliki sifat yang terpuji. Namun jika hati
yang dimiliki seorang manusia telah penuh dengan niat jahat, dapat dipastikan bahwa tingkah
laku orang tersebut tidak akan jauh dari tindakan yang merugikan orang lain. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasulullah Muhammad saw:
Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat daging, apabila dia baik maka baik
seluruh anggota jasad, apabila dia jelek maka jelek semua anggota jasad, ketahuilah dialah hati.
(HR. Bukhori)
Perubahan sifat yang ada dalam hati ini terjadi dengan sangat cepat. Semua itu terjadi semata
karena kekuasaan yang dimilii Allah SWT. Dia-lah yang membolak-balikkan hati manusia sesuai
dengan kehendak-Nya. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut:
Dinamakan hati (al-qolbu) karena cepatnya berubah.(HR. Ahmad)
Perumpamaan hati adalah seperti sebuah bulu di tanah lapang yang diubah oleh hembusan
angin dalam keadaan terbalik. (HR. Ibnu Abi Ashim)
Sesungguhnya hati-hati anak Adam berada di antara dua jari-jari Alloh layaknya satu hati, Dia
mengubah menurut kehendak-Nya. (HR. Muslim)
Ya Alloh, Dzat yang membolak-balikkan hati, condongkanlah hati kami untuk selalu taat
kepada-Mu. (HR. Muslim)
Meskipun demikian, kita harus terus berupaya untuk menjaga hati kita agar tidak terkena
penyakit hati, yang menyebabkab kita tersesat dari jalan yang diridhoi Allah SWT. Begitu
banyak penyakit yang dapat hinggap dalam hati kita, baik kita sadari maupun tidak.
Penyakit-penyakit hati tersebut dapat diketahui dengan melihat perilaku yang ditampilkan oleh
seseorang dalam kesehariannya. Perilaku yang mencerminkan rusak dan sakitnya hati seseorang
diantaranya adalah:
1.

Melakukan kedurhakaan dan dosa

Di antara manusia ada yang melakukan kedurhakaan terus-menerus dalam satu jenis perbuatan.
Ada pula yang melakukan dalam beberapa jenis bahkan semuanya dilakukan dengan terangterangan, padahal Rosululloh bersabda:
Setiap umatku akan terampuni kecuali mereka yang melakukan kedurhakaan secara terangterangan. (HR. Bukhori)

2.

Merasakan kekerasan dan kekakuan hati

Keras dan kakunya hati seseorang membuat orang itu tidak memiliki sensitifitas terhadap
masalah-masalah yang menimpa saudaranya sesame muslim. Hal ini karena ia tidak akan mampu
dipengaruhi oleh apapun juga, dan hanya akan bertumpu pada keinginan pribadinya.
3.

Tidak tekun beribadah

Ketekunan dalam beribadah merupakan sesuatu hal yang wajib kita laksanakan. Dalam
beribadah kita harus benar-benar memperhatikan dengan seksama setiap gerakan dan
ucapan/bacaan serta doa. Sedangkan orang yang hatinya mulai diliputi oleh penyakit tidak
akan mampu tekun dan memperhatikan apa yang dilakukannya dalam beriadah.
4.

Malas dalam ketaatan dan ibadah

Kalaupun ia beribadah, maka ibadah tersebut hanyalah sekedar rutinitas belaka, dan kosong.
Masuk dalam kategori ini ialah perbuatanperbuatan yang tidak dilakukan dengan
mempedulikan nilai dari perbuatan tersebut atau meremehkan waktu-waktu yang tepat untuk
melakukannya. Misalnya, melakukan sholat-sholat di akhir waktu, atau menunda-nunda haji
padahal sudah ada kemampuan untuk melaksanakan.
5.

Perasaan gelisah dan resah karena masalah yang dihadapi

6.

Tidak tersentuh kandungan ayat-ayat suci Al Quran

7.

Lalai dalam dzikir dan doa

8.

Lalai dalam amar maruf nahi munkar

Bara ghiroh dalam hati telah padam, tidak menyuruh kepada yang maruf, tidak pula mencegah
dari yang mungkar. Pada puncaknya, dia tidak mengetahui yang maruf dan tidak mengetahui
yang mungkar. Segala urusan dianggap sama
9.

Gila kehormatan dan popularitas

Termasuk di dalamnya, gila terhadap kedudukan ingin tampil sebagai pemimpin yang menonjol
dan tidak dibarengi dengan kemampuan yang semestinya.
Sesunguhnya kamu sekalian akan berhasrat mendapatkan kepemiminan dan hal ini akan
menjadi penyesalan pada hari kiamat. (HR. Bukhori)
10.

Bakhil dan kikir atas hartanya

Allah SWT memuji orang-orang Anshor dengan firman-Nya:

dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun
mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orangorang yang beruntung. (QS. al-Hasyr [59]: 9)
Rosulullah saw bahkan bersabda :
Tidaklah berkumpul pada hati seorang hamba selama-lamanya sifat kikir dan keimanan. (HR.
Nasai)
11.

Mengakui apa-apa yang tidak dilakukannya

Padahal penyakit ini yang menjadikan binasanya umat terdahulu. Alloh berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan. (QS. ash-Shof : 23)
12.

Bersenang-senang diatas penderitaan umat muslim

13. Hanya pandai menilai kadar dosa yang dilakukan dan tidak melihat pada siapa dosa
itu dilakukannya
14.

Tidak peduli pada penderitaan sesama muslim

15.

Mudah memutuskan tali silaturahmi/persaudaraan

16.

Senang berbantah-bantahan yang mneyebabkan hatinya keras dan kaku

17.

Sibuk dalam urusan dunia semata

18.

Suka berlebih-lebihan

Penyembuhan
Perilaku tersebut diatas dapat dijadikan indikator awal akan adanya penyakit pada hati seseorang.
Meskipun demikian, kita dapat menyembuhkan hati yang sakit tersebut dengan beberapa cara.
Hal ini untuk mempertahankan keimanan yang ada dalam hati kita.
Rosulullah saw menggambarkan dalam salah satu sabda Beliau bahwa keimanan seorang hamba
diibaratkan sebagai pakaian yang dibutuhkan untuk diperbaharui setiap saat. Beliau saw juga
menggambarkan keimanan ibarat menatap bulan, terkadang bercahaya terkadang gelap,
manakala bulan tersebut tertutup oleh awan maka hilanglah sinar dari rembulan tersebut, ketika
gumpalan-gumpalan awan menghilang maka nampak kembali cahaya bulan tersebut.
Juga sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw :

Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah dia mengubah dengan tangannya,
jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang
demikian adalah selemah-lemah iman. (HR. Bukhari)
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan seorang muslim sebagai upaya penyembuhan penyakit
hati yang dideritanya:
1.

Membaca dan menyimak Al Quran

Allah SWT telah memastikan bahwa al-Quran adalah penawar dari penyakit, penerang dan
cahaya bagi hamba Allah yang dikehendaki-Nya. Firman Allah SWT :
Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman. (QS. al-Isra : 82)
2.

Merasakan keagungan Allah SWT

Banyak dalil dari al-Quran dan as-Sunnah yang mengungkap tentang keagungan Alloh. Jika
seorang muslim memperhatikan nash-nash tersebut, niscaya akan bergetar hatinya dan jiwanya
akan tunduk kepada Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui sebagaimana firman
Allah :
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali
Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun
yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam
kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. al-Anam: 59)
3.

Mencari dan mempelajari ilmu agama

Yaitu ilmu yang bisa menghasilkan rasa takut kepada Allah SWT dan menambah nilai
keimanannya. Tidak akan sama keadaan orang yang mengetahui dan orang yang tidak
mengetahui.
4.

Banyak berdzikir

Dengan berdzikir kepada Allah SWT keimanan bertambah, rohmat Allah datang, hati tenteram,
para malaikat datang mengelilingi mereka, dosa-dosa terampuni. Rosulullah saw bersabda:
Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, andaikata kamu tetap seperti keadaanmu di
sisiku dan di dalam berdzikir, tentu para malaikat akan menyalami kamu di atas tempat tidurmu
dan tatkala dalam perjalanan. (HR. Muslim)
5.

Memperbanyak amal sholeh

Banyak hal yang dapat digunakan sebagai lading amal sholeh bagi kita. Sedangkan bentuk dan
cara memperbanyak amal sholeh diantaranya adalah:
Sesegera mungkin melaksanakan amal sholih
Melaksanakan amal sholih secara terus-menerus
Tidak gampang bosan dan capai dalam melaksanakannya
Mengulang beberapa amal sholih yang terlupakan
Senantiasa berharap apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT
6.

Rajin melakukan ibadah

Di antara rahmat Allah SWT ialah dengan diberikan-Nya beberapa macam peribadatan,
sebagiannya berbentuk fisik seperti sholat, sebagiannya berbentuk materi seperti zakat,
sebagiannya berbentuk lisan seperti dzikir dan doa. Bahkan satu jenis ibadah bisa dibagi kepada
wajib, sunnah, dan anjuran. Yang wajib pun terkadang terbagi kepada beberapa bagian. Berbagai
jenis ibadah ini memungkinkan untuk dijadikan sebagai penyembuh dari penyakit hati atau
lemahnya keimanan.
7.

Takut meninggal dalam keadaan suus khotimah

8.

Banyak mengingat mati

Rosulullah saw bersabda:


Perbanyaklah mengingat penebas segala kelezatan, yakni kematian. (HR. Tirmidzi)
Di antara cara yang efektif untuk mengingatkan seseorang terhadap kematian ialah dengan
berziarah kubur, mengunjungi orang sakit, mengiringkan jenazah, dan lain-lain.
9.

Selalu ingat akan tibanya hari akhir

10.

Menelaah firman-firman Allah SWt yang terkait dengan peristiwa alam

11.

Bermunajat dan pasrah kpeada Allah SWT

12.

Tidak terlalu mengharap dunia

13.

Banyak melakukan ibadah hati

14.

Berdoa kepada allah SWT agar dijaga keimanan kita

Semoga kita terhindar dari penyakit hati yang dapat melemahkan dan bahkan menghilangkan
keimanan kita kepada Allah SWT. Dan semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada
kita, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin
(disarikan dari http://cambuk-hati.web.id/)
dimuat di www.syahadat.com

Anda mungkin juga menyukai