Anda di halaman 1dari 72

All About Psikiatry

dr. Jekson Martiar Siahaan

Delirium

Adalah Kebingungan, gelisah, konfusi, reaksi disorientasi


yang disertai dengan rasa takut dan halusinasi
Penyebab utama delirium adalah penyakit pada sistem saraf
pusat ( misalnya epilepsi), penyakit sistemik (misalnya gagal
jantung), dan intoksikasi atau withdraweal obat obatan atau
zat toksik )
Neurotransmitter yang berperan adalah acetylcholine dan
daerah utama neuroanatomi yang terkena adalah formatio
retikularis
Gejala umum yang terjadi adalah kesadaran berkabut tentang
lingkungan. Gejala yang secara umum terjadi pada delirium
adalah awitannya tiba tiba (akut), sebagian besar delirium
diawali dengan peruibahan pola tidur, kelelahan yang sulit
dijelaskan, mood yang berfluktuatif. Fobia tidur, gelisah,
cemas dan mimpi buruk yang sering muncul

Gambaran
Klinis
Prodormal
Keleahan, cemas menjadi iritabel
Gangguan kesadaran
Penurunan kejernihan tingkat kesadaran terhadap lingkungan
(Kesadran berkabut)
Kewaspadaan
Terdiri hiperaktivitas dan hipoaktivitas.
Hiperaktivitas, kaitannya dengan sindrom putus zat, misalnya
flushingm berkeringat, takikardia, nausea dan hipertermia
Hipoaktivitas, seluruh aktivitas menurun sehingga dikatakan
sebagai depresiGangguan pemusatan perhatian
Gangguan pemusatan perhatian
Ditandai oleh adanya kesulitan mempertahankan, memusatkan
dan mengalihkan perhatian

Orientasi

Bahasa dan kognitif

Marah, mengamuk, ketakutan yang tidak beralasan. Perubahan


mood dapat berfluktuatif sepanjang hari

Gangguan tidur bangun

Halusinasi visual dan auditorik

Mood

Abnomalitas berbahasa dan inkoherensi


Daya ingat dan fungsi kognitif yang terganggu

Persepsi

Pada delirium ringan akan terjadi gangguan orientasi waktu


sedangkan pada delirium berat akan mencakup orientasi tempat
dan orang

Agitasi pada malam hari dan masalah perilaku pada saat tidur,
keadaan ini disebut Sundowning

Gejala neurologi

Disfasia, tremor, asteriksis, inkoordinasi dan inkontinensi urin

Pemeriksaan
Penggunaan

status pemeriksaan
mental bedsise seperti Mini Mental
State Examination (MMSE), Mental
Status Examination, atau tes Wajah
Tangan
EEG

DD

Demensia
Yang paling nyata adalah awitan, pada delirium awitannya
tiba tiba, sedangkan pada demensia berjalan perlahan
Sama sama mengalami gangguan kognitif, tetapi pada
demensia lebih stabil, sedangkan pada delirium berfluktuatif
Skizofrenia
Waham dan halusinasi pada skizofrenik lebih konstan dan
lebih terorganisasi dibandingkan delirium
Depresi

Sama sama hipoaktif, bedain dengan EEG pada skizo


didapatkan rekaman yang abnormal, penigkatan kepekaan
terhadap prosedur aktivasi, dll Sedangkan pada deliriu terjadi
perlambatan
umum
pada
aktivitas

Th/
Bila etiologi

antikolinergik (Amitriptilin, doxepin, imipramine,


thioridazine dan chlorpromazine) maka diberikan pisostigmin salisilat
1 2 mg iv atau im dan dapat diulang 15 30 menit bila diperlukan
Farmakoterapi
Antipsikosis
Gol Butyrophenone (Haloperidol) 2 10 mg im dan dapat
diualng satu jam kemudian bila pasien menunjukkan agitasi,
bila sudah tenng dapat diberikan obat per oral dengan dosis
1.5 x dari dosis suntik, 1/3 pagi dan 2/3 saat tidur
Antiinsomnia
Benzodiazepin, Lorazepam 1 2 mg sebelaum saat tidur
ECT
Opioid

Bila muncul gejala yang sangat nyeri atau sesak napas

Bacaan Lanjutan
Kaplan,

Hlm. 466, 519, 523, 715


UI, Hlm. 100, 103, 104

Demensia
Adalah

sindrom yang ditandai oleh


berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa
gangguan kesadaran
Fungsi kognitif yang terganggu adalah
intelegensia umum, belajar dan ingatan,
bahasa,
memecahkan
masalah,
orientasi,
persepsi,
perhatian,
konsentrasi,
pertimbangan,
dan
kemampuan sosial

Etiologi
Penyakit

penyakit yang menyebabkan


disfungsi otak seperti Alzheimer,
penyakit
serebrovaskuler
(stroke),
hidrosephalus,
parkinson,
AIDS,
Hungtinton, dan gangguan metabolik
termasuk defisiensi vitamin

Klasifikasi
Demensia yang tak dapat dipulihkan (Irreversibel)
Demensia tipe alzheimer
Korea Hungtington
Penyakit Parkinson
Demensia yang dapat pulih (reversibel)
Demensia vaskuler
Hidrosefalus tekanan normal
Demensia menetap yang diinduksi oleh zat
Sedatif hipnotik atau zat toksik seperti timah,
perak pelarut (solvent) dan organofosfat

Gejala Klinis
Demensia

Perubahan samar samar dalam kepribadian,


hendaya
dalam
ketrampilan
sosial,
berkurangnya minat dan ambisi, afek yang labil
dan dangkal, agitasi, sejumlah keluahan
somatikgejala psikiatrik yang samar, penuunan
bertahapkemampuan
intelektual
dan
ketajaman pikiran

Demensia

Stadium Dini

Stadium Lanjut

Penurunan memori (daya ingat)


Perubahan mood dan kepribadian

Penurunan

daya orientasi
Hendaya intelektual
Gangguan
daya
nilai
(judgement)
Gejala psikotik
Hendaya berbahasa

Terapi Simtomatik

Ansietas akut, kegelisahan, agitasi

Ansitas non psikotik

Fluoxetine 10 20 mg/hari dan atau Buspiron 15 mg 2x1 sehari

Depresi

Diazepam 2 mg per oral dua kali sehari, Venlafaxin XR. Hentikan


setelah 4 6 minggu

Agitasi kronik

Haloperidol 0.5 mg per oral 3 x 1; Risperidon 1 mg per oral sehari.


Hentikan setelah 4 6 minggu

SSRI dengan trisiklik mulai perlahan lahan dan tingkatkan


sampai ada efek- misalnya desipramin 75 150 mg per oral sehari

Insomnia : hanya utk penggunaan jangka pendek

Terapi Khusus
Tidak

ada terapi obat khusus untuk demensia


yang
ditemukan
bermanfaat
secara
konsisten, walaupun banyak sedang diteliti
Peningkatan aktivitas kolinergik sentral dapat
memberikan perbaikan sementara dari
beberapa
gejala
alzheimer
misalnya
pemberian asetilkolin esterase inhibitor yaitu :

Donepezil (Aricept 5 10 mg, 1 x 1 hari, malam hari)


Rivastigmine (Exelon 6 12 mg, 2 x 1)
Galantamine (Reminyl 8 16 mg, 2 x 1)

Skizofrenia
Dikatakan skizofrenia apabila gejala sudah berlangsung
1 bulan, bila < 1 bulan disebut psikosis akut
Peningkatan neurotransmitter sentral yaitu peningkatan
aktivitas dopamin sentral
Subtipe skizofrenia :

Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia disorganisasi (Hebefrenik)
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia tak terinci
Depresi pasca skizofrenia
Skizofrenia residual
Skizofrenia simpleks
Skizofrenia yang tak tergolongkan

Tipe Paranoid
Waham

dan
halusinasi
menonjol
sedangkan afek dan pembicaraan hampir
tidak terpengaruhi
Gejala :

Waham Paranoid

67

Waham kebesaran
Waham kejaran (persekutorik)
Waham rujukan (delution of reference)
Waham dikendalikan

Halusinasi akustik berupa ancaman, perintah,


atau menghina

Tipe Disorganisasi (Hebefrenik)


Afek

tumpul, ketololan atau tak serasi


Sering inkoheren
Waham tak sistematis
Perilaku
disorganisasi
seperti
menyeringai dan menerisme

Tipe Katatonia
Stupor katatonik atau mutisme yaitu pasien tidak
berespon terhadap lingkungan atau orang
Negativisme katatonik yaitu pasien melawan
semua perintah perintah atau usaha usaha
untuk mengerakkan fisiknya
Rigiditas katatonik yaitu pasien secara fisik
sangat kaku
Postur katatonia yaitu pasien mempertahankan
posisi yang tidak biasa atau aneh
Kegembiraan katonik yaitu pasien sangat aktif
dan gembira

Tipe Residual
Gejala

negatif (gejala residual) seperti

Penarikan

diri secara sosial


Afek datar atau tidak serasi
Perilaku eksentrik
Asosiasi melongar
Pikiran tak logis

Depresi Pasca Skizofrenia


Gejala skizofrenia masih tetap ada tetapi tidak
mendominasi gambaran klinisnya
Gejala menetap tersebut dapat berupa gejala
positif atau negatif (biasanya lebih sering gejala
negatif)
Pedoman diagnostiknya :

Pasien telah menderita skizofrenia


Beberapa gejala skizofrenia masih ada
Gejala gejala depresif menonjol dan menganggu,
memenuhi sedikitnya kriteria untuk suatu episode
depresif dan telah ada paling sedikit 2 minggu

Episode Manik
Terutama

ditandai dengan suasana


perasaan/mood meningkat, ekspansif
dan iritabel
Sering pula ditandai dengan mood yang
iritabel, terutama bila rencana yang
sangat ambusius menemui kegagalan

Hipomania
Individu

mengalami peningkatan energi dan


aktivitas, biasanya perasaan sejahtera yang
mencolok dan efisiensi baik fisik dan mental
Lebih sering bersifat pergaulan sosial yang bersifat
eforik, kadang kadang mudah marah, terkesan
sombong serta perilaku yang tidak sombong serta
perilaku yang tidak sopan dan mengesalkan
Tidak disertai halusinasi dan waham
Konsentrasi dan perhatiannya mengalami hendaya

Mania tanpa gejala psikotik

Energi meningkat : aktivitas berlebihan, percepatan dan banyak


bicara, kebutuhan tidur berkurang tanpa ada halusinasi dan
delusi/waham
Peningkatan aktivitas atau agitasi
Peningkatan pembicaraan
Lompat gagasan, atau individu secara subyektif merasakan
percepatan pikiran
Hilangnya batasan normal sosial, yang berakibat pada perilaku yang
tidak sesuai dalam lingkungannya
Penurunan kebutuhan tidur
Peningkatan self esteem atau rasa kebesaran
Perubahan terus menerus dari aktivitas atau rencana
Perilaku yang tidak bijaksana dan tidak hati hati yang resikonya tidak
disadari oleh penderita, seperti pemakaian uang berlebihan, rencana
rencana besar yang tidak matang, berkendaraan secara tidak hati
hati
Peningkatan energi seksual atau tidak hati hati secara seksual

Mania dengan gejala Psikotik


Iritabilitas

dan kecurigaan menjadi


waham kejar, waham kebesaran atau
religius
Waham dan halusinasi bisa serasi atau
tidak serasi dengan suasana alam
perasaan
Peningkatan aktivitas dan eksitasi fisik
yang hebat dan terus menerus dapat
menjurus kepada agresi dan kekerasan,
pengabdian keselamatan dan kesehatan
diri

Gangguan Afektif Bipolar


Ditandai

dengan episode berulang


sekurangnya dua, episode yang satu
menunjukkan
peningkatan
mood,
energi dan aktivitas yang jelas
terganggu (mania atau hipomania), dan
pada
waktu
yang
lain
berupa
penurunan mood, energi dan aktivitas
(depresi)
dengan
masa
remisi
sempurna diantaranya

Episode depresi
Gejala utama :
Afek depresi
Kehilangan minat dan kegembiraan
Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
dan menurunnya aktivitas
Gejala lainnya :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yang suram dan pemsimistik
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang

Episode

depresi ringan

Sekurang kurangnya harus ada 2 dan 3 gejala


utama
Ditambah sekurang kurangnya 2 dari gejala lainya
Tidak boleh ada gejala berat diantaranya
Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang
kurangnya 2 minggu
Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan
kegiatan sosial yang biasa dilakukannya

Episode

depresi sedang

Sekurangya kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala


utama
Ditambah sekurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari
gejala lainya
Lamanya seluruh episode berlangsung sekurangnya
kurangya 2 minggu
Menghadapi kesulitan nyata menuruskan kegiatan
sosial, pekerjaan dan usaha rumah tangga

Episode

3 Segala utama harus ada


Ditambah sekurang kurangya 4 dari gejala lainya, dan
beberapa diantaranya harus berinteraksi berat.
Bila ada gejala penting ( misalnya agitasi atau retardasi
psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak
mau atau tidak mampu melaporkan banyak gejalanya
secara terperinci
Biasanya seluruh episode berlangsung sekurang
kurangnya 2 minggu, tetapi bila gejalah amat berat dan
muncul sangat cepat bisa kurang dari 2 minggu
Sangat tidak mungkin pasien mampu meneruskan
kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah
tangga,kecuali pada taraf yang sangat terbatas.

Episode

depresi berat tanpa gejala psokotik

depresi berat dengan gejala psikotik

Gejala seperti depresi berat tersebut diatas


Disertai waham, halusinasi, atau stuper depresi waham
biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan, atau
malapetakayang mengancam dan pasien merasa hj
dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam,
dan pasien bertanggung jawab atas hal itu.

Generalized Anxiety Disorder (GAD)


Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa
bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi
khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau mengambang
Gejala gejala tersebut biasanya mencakup unsur unsur berikut :

Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti d ujung tanduk, sulit
konsentrasi, dsb);
Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai); dan
Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar
debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)

Pada anak anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk


ditenagkan (reasurance) serta keluhan keluhan somatik berulang yang
menonjol
Adanya gejala gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa
hari), khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama Gangguan
Anxietas Menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap
dari episode depresi (F32.-), gangguan anxietas fobik (F40,-), gangguan
panik (F41.0), atau gangguan obsesif kompulsif (F42,-)

Gambaran Klinis
Anxietas, ketegangan motorik, hiperaktivitas
autonom, dan kewaspadaan secara kognitif
Kecemasan
bersifat
berlebihan
dan
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
pasien
Ketegangan motorik bermanifestasi sebagai
bergetar, kelelahan, dan sakit kepala
Hiperaktivitas otonom timbul dalam bentuk
pernafasan yang pendek, berkeringat, palpitasi,
dan disertai gejala saluran pencernaan

Terapi

Farmakoterapi

Benzodiazepin

Buspiron

Merupakan pilihan obat pertama, dosis dimulai dengan


dosis terendah dan ditingkatkan sampai mencapai respons
terapi. Lama pengobatan rata rata adalah 2 6 minggu,
dianjutkan dengan masa taperinf off selama 1 2 minggu
Lebih efektif memperbaiki gejala kognitif dibandingkan
gejala somatik pada Generalized Anxiety Disorder (GAD,
Gangguan cemas menyeluruh). Kelemahananya adalah
efek klinis akan terlihat setelah 2 3 minggu.

SSRI (Selective Serotonin Re uptake Inhibitor)

Sertaline dan paroxetin merupakan pilihan yang lebih baik


daripada fluoksetin. SSRI efektif terutama pada pasien GAD
dengan riwayat depresi

Psikoterapi
Terapi

kognitif perilaku
Terapi suportif
Psikoterapi berorientasi tilikan

Gangguan Panik
Terjadinya

beberapa serangan berat ansitas


otonomik, yang terjadi dalam periode kira kira
satu bulan:

Pada keadaan keadaan yang sebenarnya secara


obyektif tidak ada bahaya
Tidak terbatas hanya pada situasi yang telah
diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya
Adanya keadaan relatif bebas gejala ansietas
dalam periode antara serangan serangan panik
(meskipun lazim terjadi juga ansietas antisipatorik)

Tanda dan Gejala

Ditandai dengan serangan panik yang berulang


Serangan panik terjadi secara spontan dan tidak terduga, disertai
gejala otonomik yang kuat, terutama sistem pernafasan
Kondisi cemas pada gangguian panik biasanya terjadi secara
tiba tiba, dapat meningkat hingga sangat tinggi disertai gejala
gejala yang mirip penyakit jantung, yaitu nyeri di dada, berdebar
debar, keringat dingin, hingga merasa seperti tercekik
Pernapasan yang tidak stabil adalah spesifik pada gangguan
panik, termasuk sindrom hiperventilasi dan peningkatan variasi
pernafasan
Agorafobia yang dialami oleh pasien dengan gangguan panik
menyebabkan penderita menolak untuk meninggalkan rumah
ketempat yang sulit mendapatkan pertolongan

Terapi
SSRI

Sertalin,
Fluoksetin,
fluvoksamin
escitalopram
diberikan 3 6 bulan atau lebih, tergantung kondisi
individu, agar kadarnya stabil dalam darah sehingga
dapat mencegah kekambuhan

Alprazolam

Awitan kerja cepat, dikonsumsi biasanya 4 6


minggu, setelah itu secara perlahan lahan diturunkan
dosisnya sampai akhirnya dihentikan. Jadi setelah itu
dan seterusnya, individu hanya meminum golongan
SSRI

Psikoterapi
Terapi

relaksasi
Terapi kognitif perilaku
Psikoterapi dinamik

Perbedaan GAD dan Panik

Ciri khas gangguan anxitas menyeluruh adalah kuatir berlebihan tentang


pelbagai macam hal kecil sedangkan pada gangguan panik dapat terjadi
kecemasan antisipatorik khususnya berupa kekuatiran bahwa ia akan mendapat
serangan panik lagi dan dapat terjadi agorafobia.
Pada GAD terdapat kecemasan yang bersifat free floating sehingga keluhan
dirasakan begitu begitu saja sepanjang serangan sedangkan pada gangguan
panik terdapat serangan yang tiba tiba dimana keluhan yang semakin lama
semakin meninggi, misalnya Keluhan berdebar debar pada gangguan cemas
menyeluruh hanya begitu saja sepanjang serangan sedangkan gangguan panik
keluhan berdebar debar makin lama makin meningkat bisa malah bisa seperti
terkecik.
Pada GAD kecemasan atau kekahawatiran yang berlebihan yang timbul hampir
setiap hari, terjadi sekurangnya 6 bulan, tentang sejumlah aktivitas atau kejadian
(seperti pekerjaan atau aktivitas sekolah) sedangkan pada gangguan panik
adanya keadaan relatif bebas gejala ansitas dalamperiode antara serangan
serangan panik (meskipun lazim terjadi juga ansitas antisipatorik)

Fobia
Harus

jelas penghindaran terhadap


obyek yang membuat pasien takut
Terdiri dari
Agorafobia
Fobia

spesifik
Fobia sosial

Agorafobia
Adalah

rasa takut terhadap tempat (ruang)


yang terbuka, orang banyak serta adanya
kesulitan untuk segera menyingkir ke tempat
yang aman.
Pasien menghendaki ditemani setiap kali harus
keluar rumah
Anxietas yang muncul setidaknya harus terbatas
pada 2 dari situasi berikut :

Banyak orang/keramaian, tempat umum, bepergian


keluar rumah, dan bepergiaan sendiri.
Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan
gejala yang menonjol (penderita menjadi house bound).

Fobia Sosial
Ketakutan

irasional pada situasi sosial

tertentu
Adanya ketakutan terhadap situasi sosial
tertentu (outside the family cicle) atau tampil
didepan orang yang belum dikenal atau
situasi yang memugkin ia dinilai oleh orang
lain atau menjadi pusat perhatian, merasa
takut bahwa ia akan berperilaku memalukan
atau menampakkan gejala ansietas atau
bersikap yang dapat merendahkan dirinya.

Fobia Spesifik

Ketakutan yang jelas dan menetap dan tak beralasan


terbatas pada objek atau situasi yang spesifik dan terbagi
dalam :

Tipe Hewan : ketakutan terhadap hewan atau serangga


Tipe Lingkungan alam (misalnya ketinggian, badai dan air)
Tipe darah injeksi luka
Tipe situasional (misalnya transportasi umum, jembatan,
elevator, tempat tertutup, pesawat udara) Awitan pada masa
anak anak dan dewasa
Tipe lain (misalnya, penghindaran fobik terhadap situasi yang
dapat mengakibatkan tercekik, muntah atau menularkan
penyakit, fobia ruang (misalnya individu takut jatuh atau
menjauhi dinding atau hal hal yang merupakan dukungan fisik)

Terapi Psikologik
Terapi

perilaku merupakan terapi yang


paling efektif dan sering diteliti seperti
Desensitasi.
Psikoterapi, berorientasi tilikan
Terapi
lain seperti hynotheraphy,
psikoterapi suportif, terapi keluarga bila
diperlukan

Farmakoterapi
Obat obat yang paling efektif adalah SSRI
(Serotonin Re uptake Inhibitor), khususnya untuk
fobia sosial umum merupakan pilihan pertama
Terapi
agorafobia
adalah
anti
ansietas,
antidepresan dan psikoterapi khususnya terapi
kognitif perilaku.
Terapi terhadap fobia spesifik yang terutam adalah
pemaparan (Exposure therapy), yaitu desensitasi
pasien dengan pemaparan stimulus fobik secara
bertahap., diberikan antiansietas untuk jangka
pendek.

Gangguan Obsesi Kompulsif


Digambarkan

sebagai pikiran dan tindakan


yang berulang yang menghabiskan waktu
atau menyebabkan distress dan hendaya
yang bermakna
Obsesi adalah aktivitas mental seperti pikiran,
perasaan, idea, impuls yang berulang dan
intruisif
Kompulsi adalah pola perilaku tertentu yang
berulang dan disadari seperti menghitung,
memeriksa dan menghindar

4 Pola Gejala Utama Gangguan


Obsesi Kompulsi

Kontaminasi
Pola
yang paling sering adalah obsesi tentang
kontaminasi, yang diikuti oleh perilaku mencuci atau
menghindari obyek yang dicurigai terkontaminasi
Sikap ragu ragu yang patologik
Obsesi tentang ragu ragu yang diikuti dengan perilaku
kompulsi mengecek/memeriksa, seperti lupa mematikan
kompor atau tidak mengunci pintu rumah
Pikiran yang Intruisif
Pola yang sangat jarang adalah pikiran yang intruisif tidak
disertai kompulsi. Pikiran berulang tentang seksual atau
tindakan agresif
Simetris
Makan bisa memerlukan waktu berjam jam, atau
mencukur kumis dan janggut

DIAGNOSIS

CIRI

Gangguan somatisasi

Banyak keluhan fisik (4 tempat nyeri, 2 GI tract,


1 seksual, 1 pseudoneurologis)

Hipokondriasis

Keyakinan ada penyakit fisik

Disfungsi otonomik
somatoform

Bangkitan otonomik: palpitasi, berkeringat, tremor,


flushing.

Nyeri somatoform

Nyeri menetap yang tidak terjelaskan

Gangguan kepribadian paranoid


Terdapat

ketidakpercayaan
dan
kecurigaan pervasif terhadap orang lain
akan berbuat jahat terhadap dirinya,
berawal sejak usia dewasa muda dan
nyata dalam berbagai konteks

Gangguan kepribadian emisional


tidak stabil
Tipe

impulsif
Ketidakstabilan
emoisional
dan
kekurangan
pengendalian impuls atau dorongan hat. Ledakan
kekerasan atau perilaku mengancam lajim terjadi,
khususnya sebagai tanggapan terhadap kritik orang
lain.
Tipe ambang / bagian kepribadian ambang
Terdapat ketidakstabilan emosional. Gambaran diri
pasien , tujuan dan preferensi internalnya ( termasuk
seksual) sering kali tidak jelas atau terganggu.

Gangguan kepribadian skizoid


Pola

perilaku pervasif berupa pelepasan diri dari


hubungan sosial disertai kemampuan eksperesi
emosi
yang
terbatas
dalam
hubungan
interpersonal, berawal sejak usia dewasa mudah
dan nyata dalam berbagai konteks.
Ditandai oleh aktifitas membahagiakan , emosi
dingin , afek datar, kurang mampu menyatakan
kehangatan , kelembutan atau kemarahan
terhadap orang lain.
Hampir selalu memilih aktifitas menyendiri (gk
punya teman dekat)

Gangguan kepribadian
anankastik
Proekepal

dengan
keteraturan
,
perfeksionisme, kontrol mental, dan
hubungan interpersonal
Hati hati berlebihan, ketelititan
berlebihan
Harus sesuai jadwal

Pedoman Umum

Gangguan isi pikir, waham, halusinasi

Paranoid

merasa terancam/dikendalikan

Hebefrenik

15-25 tahun, afek tidak wajar, tidak dapat diramalkan,


senyum sendiri

Katatonik

stupor, rigid, gaduh, fleksibilitas cerea

Skizotipal

perilaku/penampilan aneh, kepercayaan aneh, bersifat


magik, pikiran obsesif berulang

Waham menetap

hanya waham

Psikotik akut

gejala psikotik <2 minggu.

Skizoafektif

gejala skizofrenia & afektif bersamaan

Fugue Disosiatif
Pasien dengan fugue disosiatif melakukan
perjalanan meninggalkan rumah atau situasi
pekerjaan dan gagal mengingat aspek penting
dari identitasnya (nama, famili, pekerjaan)
Selama fase fugue pasien akan mengalami
amnesia komplit tentang kehidupannya yang
lalu dan sesuatu yang berhubungan dengan
masa lalu, tetapi mereka pada umumnya tidak
menyadari bahwa mereka lupa tentang sesuatu
Setalah pasien kembali ke diri aslinya ia dapat
mengingat waktu sebelum onset fugue, tetapi
mereka tetap amnesia selama periode fugue

Autis

Trias :

Gangguan interaksi sosial


Gangguan komunikasi
Gangguan psikomotor berupa stereotipik

Biasanya muncul sebelum 3 tahun


Obat obatan yang digunakan :

Antipsikotik memblok reseptor dopamin


SSRI merupakan selective serotonin reuptake inhibitor
Methylphenidate menurunkan hiperaktivitas, inatensi
Naltrexone antagonis opioida
Clomipramine antidepresan
Clonidine menurunkan aktivitas noradrenergik

Gangguan Pemusatan Perhatian dan


Hiperativitas (GPPH)
Kesulitan memusatkan perhatian, overaktivitas,
impulsivitas dan kesulitan berinteraksi dengan
lingkungannya
Sering melompat lompat, berlari lari, atau
memanjat tanpa kontrol seakan akan digerakkan
oleh mesin
Sulit memusatkan perhatian di dalam kelas, tampak
melamun, sulit diam di tempat duduknya dan
bergerak gerak dengan gelisah
Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan secara
tuntas

Terapi
Metilfenidate
Deksamfetamin
Pamolin

Anti Psikotik
Sinonim

:
Neuroleptics,
Major
Tranqulizers, Ataractics, Antipsychotics,
Neuroleptika
Obat Acuan : Chlorpromazine (CPZ)

Obat

Anti Psikis Tipikal

Phenotiazine

CPZ, Pherpenazine,
Trifluoperazine, thioridazine, Haloperidol,
Pimozide

Obat

Anti Psikosis Atipikal

Sulpride,

Quetiapine,
Aripiprazole

Clozapine,
Zotepine,

Olanzapine,
Risperidone,

Mekanisme

Kerja : Memblokade
Dopamine pada reseptor pasca sinaps
neuron di otak, khususnya di sistem
limbik dan sistem ekstrapiramidal

Efek

Samping :
- Sedasi dan Inhibisi Psikomotor
- Gangguan Otonomik
- Gangguan Ekstrapiramidal THP
Ggn
Endokrin,
metabolik,
hematologik,

Chlorpromazine

dan thioridazine yang efek


sampingnya sedatif kuat terutama digunakan
terhadap sindrom psikosis dengan gejala
otonom : Gaduh gelisa, hiperaktif, sulit tidur,
kekacauan pikiran, perasaan, dan perilaku dll.
Trifluoperazine, Flupherazine, dan Haloperidol
yang efek sampingnya sedatif lemah digunakan
pada sindrom psikosis dengan gejala dominan :
apatis, menarik diri, perasaan tumpul,
kehilangan minat dan inisiatif, hipoaktif, waham
dn halusinasi
Bila gejala negatif (afek tumpul, pemarikan diri,
hipobulia, isi pikiran miskin) lebih menonjol dari
gejala positif (waham, halusinasi, bicara kacau,
perilaku tidk terkendali), pilihan obatnya
antipsikosis atipikal

Anti-Depresi
Sinonim:

Thymoleptics,
Energizers, Antidepresan.
Obat Acuan : Amitriptylin

Psychic

Anti-Depresi
Mekanisme

kerja = menghambat reuptake


aminergic
neurotransmiter,
menghambat penghancuran oleh enzim
monoamine oxidase sehingga tjd
peningkatan
jumlah
aminergic
neurotransmiter pana sinaps neuron di
SSP

Anti-Depresi
Efek

Samping:
- Sedasi
- Efek Antikolinergik
- Efek Anti Adrenergik Alfa
- Efek Neurotoksik

Anti-Mania
Sinonim

: Mood Modullators, Mood


Stabilizers, Antimanics
Obat Acuan : Lithium Carbonate

Anti-Mania
Mekanisme

kerja :
Efek anti mania dari lithium carbonate
disebabkan kemampuanya mengurangi
dopamine reseptor supersensitivity,
meningkatkan cholinergic muscarinic
activity, dan
menghambat
cyclic
adenosine monophospate.

Anti-Mania
Efek

samping lithium berhubungan erat


dg dosis dan kondisi fisik pasien
Efek samping dini : Mulut kering, haus,
gastrointestinal distres, kelemahn otot,
poliuria, tremor halus
Efek
samping lain: hipotiroidisme,
peningkatan BB, odema, lekositosis, ggn
daya ingat dan konsentrasi.

Anti-Anxietas
Sinonim

:
Psycholeptics,
Minortranqulizers,
Anxyolitics,
Ansiolitika
Obat
Acuan
:
Diazepam/Chlordiazepoxide

Anti-Insomnia
Sinonim

Hypnotics,

Somnifacient,

Hipnotika
Obat unggulan : Phenobarbital

Obat Anti-Panik
Sinonim

Drugs

Used

Disorders.
Obat Acuan ; Imipramine

In

Panic

Anti-Obsesif Kompulsif
Sinonim

: Drugs Used In Obsessive


Compulsive Disorders.
Obat Acuan ; Clomipramine

Anda mungkin juga menyukai