Oleh
Galang Gerinda Wardanai
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum tantang struktur garis dalam. Adapun tujuan diadakannya
praktikum ini, yaitu agar praktikan dapat menentukan penunjaman (plunge) dan pitch (rake)
sebuah garis pada struktur bidang dan menentukan kedudukan struktur garis dari
perpotongan dua bidang. Struktur garis adalah poros lipatan, Perpotongan 2 bidang, liniasi
mineral, garis-garis pada cermin sesar, liniasi fragmen pada breaksi dan sebagainya.
Penunjaman (plunge) merupakan sudut yang dibentuk oleh struktur garis tersebut dengan
bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal. Nilai penunjaman berkisar antara 00 dan 900.
Dan Pitch adalah sudut antara struktur garis tersebut dengan horizontal, diukur pada bidang
di mana struktur garis tersebut terbentuk. Kisaran nilai pitch adalah antara 00 dan 900. Pada
praktikum tentang struktur garis ini, praktikan membuat struktur garis dalam bentuk 2
dimensi (dalam bentuk gambar). Dari percobaan struktur bidang yang telah dilakukan, nilai
pitch yang didapat praktikan pada struktur garis tersebut sebesar 45, sehingga penunjaman
tersebut termasuk dalam kategori Sedang (moderate), karena penujaman yang berkisar
antara 200 dan 500 dianggap Sedang (moderate).
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada praktikum ini akan membahas tentang struktur garis, sering kita
dengar istilah geologi struktur dalam kehidupan kita sehari-hari dalam
suasana kuliah maupun umum. Geologi struktur itu adalah ilmu yang
mempelajari bumi secara tersetruktur yang biasanya lebih mendalam dan
mendasar disbanding dengan geologi dasar dan lebih mendetail lagi
menjelaskan mengenai kejadian-kejadian alam yang terjadi di bumi. Di
A.
Struktur Garis
Struktur garis yang dimaksud disini dapat berupa
poros lipatan,
b. Struktur garis semu adalah semua struktur garis yang arah atau
kedudukannya ditafsirkan dari onentasi unsur- unsur struktur yang
membentuk kelurusan atau laniasi.
Berdasarkan saat pembentukanya struktur garis dapat dibedakan menjadi struktur
garis primer dan garis sekunder dari contoh-contoh struktur garis yang disebutkan
diatas yang termasuk struktur garis primer adalah liniasi atau penjajaran
mineral-mineral pada batuan beku tertentu, arah liniasi struktur sedimen dan yang
termasuk struktur garis sekunder adalah gores-garis, liniasi memanjang fragmen
breksi sesar.garis poros lipatan dan kelurusan-kelurusan topografi, sungai, dsb.
Kedudukan struktur garis dinyatakan dengan istilahistilah:
a) Arah penujaman (Trend) penunjaman (Plunge).
b) Arah kelurusan (Bearing) dan Rake atau Pitch.
Definisi Istilah istilah dalam struktur garis:
Arah penujaman (Trend) adalah jurus dari bidang vertical yang melalui garis dan
menunjukan arah penunjaman garis tersebut ( hanya menunjukkan suatu arah
tertentu). Arah kelurusan (Bearing) adalah jurus dari bidang vertical yang
garis
a. Struktur garis rill adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat
diamati langsung dilapangan misalnya gores garis yang erdapat pada bidang
sesar.
b. Struktur garis semu adalah semua struktur garis yang arah atau kedudukannya
ditafsirkan dari onentasi unsur- unsur struktur yang membentuk kelurusan
atau laniasi.
Berdasarkan saat pembentukanya struktur garis dapat dibedakan menjadi struktur
garis primer dan struktur garis sekunder dari contoh-contoh struktur garis yang
disebutkan diatas yang termasuk struktur garis primer adalah liniasi atau
penjajaran mineral-mineral pada batuan beku tertentu, arah liniasi struktur
sedimen dan yang termasuk struktur garis sekunder adalah gores-garis , liniasi
memanjang fragmen breksi sesar.garis poros lipatan dan kelurusan -kelurusan
topografi, sungai, dsb, (Anonim, 2012).
Kedudukan struktur garis dinyatakan dengan istilahistilah:
a. Arah penujaman (Trend) penunjaman (Plunge).
b. Arah kelurusan (Bearing) dan Rake atau Pitch.
10
11
1. Tempelkan sisi W kompas pada sisi etas alat bantu yang masih dalam
keadaan vertikal.
2. Levelkan Dinometer dan baca besaran sudut vertikal yang ditunjukkan
oleh penunjuk pada skala Dinometer.
12
13
Menggambar garis jurus pada arah N450E dengan panjang bebas (garis
dengan panjang bebas ditandai dengan lingkaran hitam kecil). Tentukan
posisi C pada garis ini (bebas). Gambar garis CI tegak lurus (searah
dengan
arahKL
kemiringan
sebenarnya).
Buat
garis
tegak lurus
CL (sejajar jurus). Garis ini memotong garis
CI dan CJ di titik F dan D. Dalam pembuatan garis KL ini, usahakan
agar panjang FD memiliki angka yang bulat dalam satuan sentimeter.
Garis KL ini merupakan proyeksi garis jurus DE (lihat Gambar 1.4a)
pada bidang peta. Dalam penggambaran yang baru saja dilakukan, beda
tinggi antara garis jurus CO dan garis jurus DE adalah sebasar panjang
FD (t).
14
Penentuan Pitch
Jadikan garis jurus CO sebagai garis lipat F3, putar bidang COED
kebidang
peta.
Dengan
menggunakan
jangka,
gambar
busur
15
2. enggambar garis jurus pada arah N450E dengan panjang bebas (garis dengan
panjang bebas ditandai dengan lingkaran hitam kecil). Tentukan posisi C pada
garis ini (bebas). Menggambar garis CI tegak lurus (searah dengan arah
kemiringan sebenarnya).
3.
Membuat
peta.
16
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami melakukan percobaan Struktur Garis. Pada
praktikum mengenai struktur garis ini, praktikan harus dapat membedakan
istilah-istilah yang dipakai dalam menunjukkan struktur garis tersebut.
Dalam pengertian geologi, suatu struktur garis dapat berdiri sendiri, misalnya
struktur garis berupa arah butiran mineral dan arah memanjangnya suatu
tubuh batuan. Pada umumnya struktur garis berada pada suatu struktur bidang,
misalnya sumbu perlipatan pada bidang perlapisan, garis-garis pada bidang
sesar, lineasi mineral pada bidang foliasi, dan perpotongan dua buah bidang
struktur tersebut.
Arah penujaman (Trend) adalah jurus dari bidang vertical yang melalui garis
dan menunjukan arah penunjaman garis tersebut (hanya menunjukkan suatu
arah tertentu), kisaran nilai trend adalah 00-900.
Arah kelurusan (Bearing) adalah jurus dari bidang vertical yang melalui
garis tetapi tidak menunjukan arah penunjaman garis tersebut (menunjukkan
arah arah dimana, salah satu arahnya merupakan sudut pelurusnya). Rake
(Pith) adalah besar sudut antara garis dengan garis horisontal, yang diukur
pada bidang dimana garis tersebut terdapat besamya rake sama dengan atau
lebih kecil 900 .
17
Penujaman sebuah struktur garis adalah sudut yang dibentuk oleh struktur garis
tersebut dengan bidang horizontal, diukur pada bidang vertical. Nilai dari penujaman
berkisar antara 00 dan 900, penujaman 00 dimiliki oleh garis horizontal, dan
penujaman 900 dimiliki oleh garis vertical. Secara umum, penujaman yang berkisar
antara 00 dan 200 dianggap landai (shallow), penujaman yang berkisar antara 200 dan
500 dianggap sedang (moderate), dan penujaman yang berkisar antara 500 dan 900
dianggap terjal (steep).
Berdasarkan gambar penujaman struktur garis yang terdapat dalam lampiran, proses
penggambaran dimulai dengan menggambar garis jurus pada arah N450E (panjang
bebas) lalu menentukan posisi titik C pada garis tersebut (bebas). Selanjutnya
menggambar garis Cl tegak lurus jurus (searah dengan arah kemiringan sebenarnya).
Menjadikan garis Cl sebagai garis lipat F1, putar bidang penampang ke bidang peta.
Gambar garis CJ yang membentuk sudut 300 (kemiringan struktur bidang) dengan Cl.
Kemudian praktikan membuat garis yang tegak lurus dengan garis Cl yaitu garis KL
(proyeksi garis jurus DE pada bidang). Selanjutnya kita dapat menentukan
penujaman struktur garis pada garis OA pada arah N1800E yang merupakan proyeksi
struktur garis pada bidang peta. Setelah menentukan penujaman struktur garis,
praktikan menentukan pitch pada gambar struktur garis yang telah kita buat. sudut
pitch dari hasil percobaan adalah sebesar 45, yang terbentuk dari garis F menuju
garis B. Nilai pitch yang didapat praktikan pada struktur garis tersebut sebesar 45,
sehingga penunjaman tersebut termasuk dalam kategori sedang (moderate).
Struktur garis sering diaplikasikan dalam :
1.
2.
kita berhadapan dengan struktur garis yang berhubungan dengan struktur bidang. Hal
ini menunjukkan bahwa, untuk setiap struktur garis yang berhubungan, besaran
penujaman struktur garis sama dengan besaran kemiringan semu dari struktur bidang
yang memuat struktur garis tersebut. Alasan kita dalam melakukan praktikum kali ini
antaralain adalah agar kita dapat mengetahui tentang struktur garis, serta agar kita
kelak dapat menggambarkan kedudukan dari struktur garis berdasarkan sudut,
kemiringan, penujaman, dan pitch, praktikan membuat model 3d dan 2 d.
18
V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan struktur garism kita dapat menentukan penujaman (plunge), arah
penujaman (trend), dan rake (pitch).
2. Penentuan penunjaman struktur garis dipengaruhi oleh besarnya nilai sudut pitch
pada struktur garis.
3. Nilai pitch yang didapat praktikan pada struktur garis tersebut sebesar 45,
sehingga penunjaman tersebut termasuk dalam kategori sedang (moderate).
4. Penunjaman sudut besarnya antara 00 dan 900. Jika penunjaman antara 00 dan 200
maka penunjaman tersebut termasuk landai (shallow), jika penunjaman antara 200
dan 500 maka penunjaman tersebut termasuk sedang (moderate), dan jika
penunjaman antara 500 dan 900 maka penunjaman tersebut termasuk terjal (steep).
5. Struktur garis sering diaplikasikan untuk menentukan "Plunge" dan "Rake"
sebuah garis pada suatu bidang dan menentukan kedudukan struktur garis dari
perpotongan dua bidang.
6.
7. Arah kelurusan (Bearing) adalah jurus dari bidang vertical yang melalui garis
tetapi tidak menunjukan arah penunjaman garis tersebut (menunjukkan arah
arah dimana, salah satu arahnya merupakan sudut pelurusnya).