ED PSAK 7 (R09) Pengungkapan Pihak Hub Istimewa
ED PSAK 7 (R09) Pengungkapan Pihak Hub Istimewa
PSAK No. 7
(revisi 2009)
15 Desember 2009
Exposure Draft
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Pengungkapan Pihak-pihak
yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Exposure draft ini dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat
diterima paling lambat tanggal 25 Januari 2010
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
ED PSAK
No.
pernyataan
STANDAR AKUNTANSI keuangan
(revisi 2009)
penGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
7
23
Dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Jalan Sindanglaya No. 1
Menteng
Jakarta 10310
Telp: (021) 3190-4232
Fax : (021) 724-5078
email: iai-info@iaiglobal.or.id; dsak@iaiglobal.or.id,
Desember 2009
iii
Pengantar
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Exposure Draft
PSAK 7 (revisi 2009): Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh kalangan
anggota IAI, DewanKonsultatif SAK, Dewan Pengurus Nasional IAI,
perguruan tinggi dan individu/organisasi/lembaga lain yang berminat.
Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan
secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan.
ED PSAK 7 (revisi 2009): Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, merevisi PSAK 7 (1994): Pengungkapan
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. ED PSAK 7
(revisi 2009): Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa merupakan adopsi IAS 24 (2009): Related Party
Disclosures.
Exposure Draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen
dalam majalah Akuntan Indonesia, homepage IAI: www.iaiglobal.
or.id
Jakarta, 15 Desember 2009
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Rosita Uli Sinaga
Agus Edy Siregar
Etty Retno Wulandari
Merliyana Syamsul
Roy Iman Wirahardja
Meidyah Indreswari
Riza Noor Karim
Setiyono Miharjo
Saptoto Agustomo
Jumadi
Ferdinand D. Purba
Irsan Gunawan
Budi Susanto
Ludovicus Sensi Wondabio
Eddy R. Rasyid
Liauw She Jin
Sylvia Veronica Siregar
iv
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERMINTAAN TANGGAPAN
Penerbitan ED PSAK 7 (revisi 2009): Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa bertujuan untuk
meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam
ED PSAK 7 (revisi 2009) tersebut.
Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan,
berikut ini hal yang diharapkan masukannya:
Pengertian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terkait dengan departemen atau badan pemerintah
Apakah Anda setuju dengan tambahan unsur pengendalian,
pengendalian bersama dan pengaruh signifikan bagi departemen dan instansi pemerintah sebagai pihak-pihak yang bukan
sebagai pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa?
ED PSAK 7 (revisi 2009) mengatur bahwa pihak-pihak yang
bukan sebagai pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa antara lain departemen dan instansi pemerintah yang
tidak mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki
pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor. Hal ini berbeda
PSAK 7 (1994) yang tidak ada tambahan kalimat yang di
garisbawahi.
Perubahan tersebut akan berdampak terhadap entitas pelapor
yang dimiliki oleh pemerintah, misalnya badan usaha milik
negara/daerah (BUMN atau BUMD).
Ikhtisar Ringkas
Secara umum perbedaan antara ED PSAK 7 (revisi 2009):
Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa dengan PSAK 7 (1994): Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah sebagai
berikut:
Perihal
ED PSAK 7
(revisi 2009)
vi
Pihak-pihak
yang mempunyai
hubungan istimewa
Transaksi antara
pihak-pihak
yang mempunyai
hubungan istimewa
Anggota dekat
orang-orang tersebut
Kompensasi
Pengendalian
Pengendalian
bersama
Anggota manajemen
kunci
Pengaruh signifikan
PSAK 7
(1994)
Tidak mengatur
Pihak-pihak
yang mempunyai
hubungan
istimewa
Transaksi antara
pihak-pihak
yang mempunyai
hubungan
istimewa
Pengendalian
Pengaruh
signifikan
Perihal
Pihak-pihak
yang bukan
sebagai
pihak-pihak
yang tidak
mempunyai
hubungan
istimewa
ED PSAK 7
(revisi 2009)
PSAK 7
(1994)
Tidak diatur
Dua venturer
yang mempunyai
pengendalian
bersama atas suatu
ventura bersama
idak diatur
Departemen dan
instansi pemerintah
yang tidak
mengendalikan,
mengendalikan
bersama atau
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
entitas pelapor
Departeen
dan instansi
pemerintah
vii
Perihal
ED PSAK 7
(revisi 2009)
PSAK 7
(1994)
Pengungkapan Mensyaratkan
Tidak diatur
pengungkapan lebih jelas
mengenai:
Saldo transaksi
pihak-pihak yang
mempunyai hubungan
istimewa serta syarat
dan kondisinya
Detail setiap garansi
yang diterima dan
diberikan
Penyisihan piutang
ragu-ragu
Penyelesaian liabilitas
atas nama entitas atau
oleh entitas atas nama
pihak lain.
Pengungkapan pihakpihak yang terkait
yang diperlakukan
setara dengan pihak
dalam transaksi yang
wajar (arms length
transaction)
Tidak diatur
viii
Tidak diatur
Perihal
ED PSAK 7
(revisi 2009)
PSAK 7
(1994)
ix
Perbedaan ED PSAK 7 (revisi 2009): Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dengan IAS 24
(2009): Related Party Disclosures
ED PSAK 7 (revisi 2009): Pengungkapan Pihak-pihak
yang Mempunyai Hubungan Istimewa mengadopsi seluruh
pengaturan dalam IAS 24 Related Party Disclosures per 4
November 2009, kecuali:
1. IAS 24 paragraf 03 yang menjadi ED PSAK 7 (revisi
2009) paragraf 03 mengenai ruang lingkup dengan
menghilangkan penerapan ED PSAK 7 (revisi 2009) atas
laporan keuangan tersendiri venturer dan investor. Hal
ini untuk konsistensi pengaturan dengan PSAK 4 (revisi
2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri.
2. IAS 24 paragraf 13 yang menjadi ED PSAK 7 (revisi
2009) paragraf 13 mengenai entitas induk yang tidak
menyajikan laporan keuangan konsolidasian. Hal ini
untuk konsistensi pengaturan dengan PSAK 4 (revisi
2009) yang mengharuskan semua entitas induk untuk
menyajikan laporan keuangan konsolidasian, dimana hal
ini berbeda dengan IAS 27 Consolidated and Separate
Financial Statements.
3. IAS 24 paragraf 16 mengenai entitas induk mana yang
menyajikan laporan keuangan konsolidasian dalam suatu
kelompok usaha tidak diadopsi. Hal ini untuk konsistensi
pengaturan dengan PSAK 4 (revisi 2009) sebagaimana
dijelaskan di angka 2.
4. IAS 24 paragraf 28 yang menjadi ED PSAK 7 paragraf
27 mengenai tanggal efektif dengan tidak mengijinkan
penerapan dini, karena penerapan dini tersebut hanya
akan dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan
dalam IFRS diadopsi secara bersamaan menjadi SAK.
Adopsi IFRS menjadi SAK di Indonesia dilakukan secara
bertahap.
Daftar isi
Paragraf
PENDAHULUAN ....................................................
Tujuan.........................................................................
Ruang Lingkup ..........................................................
Tujuan Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa . .............................
Definisi . .....................................................................
01-12
01
02-04
05-08
09-12
PENGUNGKAPAN ................................................. 13 - 27
Seluruh Entitas ........................................................... 13 - 24
Entitas yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Dengan Pemerintah . .................................................. 25 - 27
TANGGAL EFEKTIF .............................................
28
PENARIKAN ...........................................................
29
Contoh Ilustrasi
xi
xii
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
istimewa:
(a) pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah
jadi);
(b) pembelian atau penjualan properti dan aset lainnya;
(c) menyediakan atau menerima jasa;
(d) sewa;
(e) pengalihan penelitian dan pengembangan;
(f) pengalihan di bawah perjanjian lisensi;
(g) pengalihan di bawah perjanjian pembiayaan (termasuk
pinjaman dan kontribusi ekuitas dalam bentuk tunai atau
dalam bentuk natura);
(h) provisi atas jaminan atau agunan; dan
(i) komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus
terjadi atau tidak terjadi dimasa depan, termasuk kontrak
eksekutori* (diakui atau tidak diakui); dan
(j) penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
7.10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.12
Tanggal Efektif
27. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode
tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011.
Penarikan
28. Pernyataan ini menggantikan PSAK 7 (1994):
Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Contoh Ilustrasi
Contoh berikut melengkapi, namun bukan bagian dari PSAK
7: Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Contoh
berikut mengilustrasikan:
Pengecualian parsial untuk entitas yang memiliki
hubungan istimewa dengan pemerintah; dan
Bagaimana definisi hubungan istimewa dapat diterapkan
dalam kondisi yang telah ditentukan
Contohnya, merujuk kepada laporan keuanganterkait
untuk individual, tersendiri atau konsolidasi.
Pengecualian Parsial untuk Entitas yang Memiliki
Hubungan Istimewa dengan Pemerintah
Contoh 1 Pengecualian Pengungkapan (paragraf 24)
CI01. Pemerintah G baik secara langsung maupun tidak
langsung mengendalikan entitas 1 dan 2 dan entitas A, B, C,
dan D. Si X adalah anggota manajemen kunci entitas 1.
Pemerintah
Entitas 1
Entitas A
Entitas 2
Entitas B
Entitas C
Entitas D
7.13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.16
Entitas
Induk
Entitas
Asosiasi 1
Entitas
Anak A
Entitas
Anak B
Entitas
Asosiasi 2
Entitas
Anak C
Entitas
Asosiasi 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Entitas
B
Entitas
A
Entitas
C
7.17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.18
Entitas
A
Entitas
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Entitas
A
Entitas
B
7.19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
7.20
Entitas
B
Entitas
C