Anda di halaman 1dari 7

Nama Peserta : dr.

Frystka Hamelia Sari


Nama Wahana : RSUD Sijunjung
Topik : Sindroma Steven Johnson
Tanggal (Kasus) : 24 Desember 2015
Nama Pasien : Tn. Y

No. RM

Tanggal Presentasi :

Nama Pendamping : dr. Meldayeni Busra dan dr. Dwi Sepfourteen.

Tempat Presentasi : RSUD Sijunjung


Objektif Presentasi
Keilmuan

Keterampilan

Penyegaran

Tinjauan Pustaka

Diagnostik

Manajemen

Masalah

Istimewa

Neonatus

Bayi

Anak

Remaja

Dewasa

Lansia

Bumil

Deskripsi : Laki-laki 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan kulit dan mulut melepuh, mata merah sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya os
demam sejak 7 hari yang lalu. Obat-obatan yang dikonsumsi dari Puskesmas : Amoxicillin, paracetamol, dexamethason, dan B. Compleks.
Tujuan : Mengidentifikasi penyebab dan penegakan diagnosa Sindroma Steven Johnson
Bahan Bahasan:

Tinjauan Pustaka

Cara Membahas

Diskusi

Riset

Kasus

Presentasi dan diskusi

Email

Audit
Pos

Data Pasien :

Nama: Tn. T 35 tahun

Nomor Registrasi:

Nama RS : RSUD Sijunjung

Terdaftar Sejak : 24 Desember 2015

Data utama untuk bahan diskusi :


1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
Sindroma Steven Johnson /
Pada pemeriksaan fisik ditemukan vesikel eritematosa (+), bula eritematosa (+), plak eritematosa (+), erosi (+), krusta (+) diseluruh
tubuh. Pada mulut ditemukan mukosa mulut basah (+), edema (+), mukosa eritema (+), krusta kehitaman (+). Mata : konjungtivitis
(+/+), sekret (+/+).
2. Riwayat Pengobatan :
Amoxicillin, Paracetamol, dexamethason, dan B. Compleks. 1 hari setelah mengkonsumsi obat ini muncul ruam kemerahan dan bula.
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit :
Riwayat alergi obat tidak jelas dan os belum pernah mengalami hal yang sama sebelumnya..
4. Riwayat Keluarga :
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan seperti pasien..
5. Riwayat Pekerjaan :
Pasien adalah petani.
6. Riwayat Kebiasaan :
Merokok (+) sejak usia 15 tahun.
Makan tidak teratur
Daftar Pustaka :
Djuanda, A. Hamzah, M. 2006. Erupsi Obat Alergik, in: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Siregas, R.S. 2004. Sindroma Steven Johnson. In: Saripati Penyakit Kulit. 2nd edition. EGC. Jakarta

1. Subyektif
-

Keluhan Utama: kulit dan mulut melepuh sejak 2 hari yang lalu.

Awalnya kulit os kemerahan kemudian muncul gelembung berisi air dan lama
kelamaan pecah, bersisik. Terasa nyeri dan rasa seperti terbakar.

Mulut os juga melepuh seperti sariawan, nyeri (+), bengkak (+). Kemudian kering dan
mulut susah dibuka, muncul sisik ketebalan berwarna hitam.

Mata os kemerahan (+).

7 hari yang lalu os demam. Demam bersifat naik turun. Turun dengan obat penurun
panas.

Mual dan muntah tidak ada.

BAB tidak ada sejak 2 hari yang lalu.

BAK tidak ada kelainan.

Pasien sudah mengkonsumsi obat Amoxicillin, paracetamol, dexamethason, dan B.


Compleks dari Puskesmas 1 hari sebelum ruam muncul.

2. Objektif
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi

: CM

: 88x/menit

Frekuensi Nafas : 22 x/ menit

Suhu

: 37,90 C

Status Generalisata
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, konjungtivitis (+/+),
sekret (+/+)
3

Mulut : sulit dibuka, mukosa mulut basah (+), edema (+), mukosa eritema (+),
krusta kehitaman (+).
Kulit

: Turgor kulit tidak baik, hiperemis (+), bula (+),erosi (+), krusta (+).

Thoraks
o Paru
Inspeksi : Gerakan nafas simetris kiri dan kanan
Palpasi

: Fremitus kiri sama dengan kanan

Perkusi

: Sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi : Vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/o Jantung


Inspeksi : Iktus jantung tidak terlihat
Palpasi

: Iktus jantung teraba di linea midclavicula sinistra RIC V

Perkusi

: Batas jantung normal

Auskultasi : Bising tidak ada, bunyi jantung tambahan tidak ada


Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak membuncit, hiperemis (+), bula (+), krusta (+)
Palpasi

: Soepel, hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan epigastrium


(+)

Perkusi

: Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2

Status Lokalisata
Lokasi : Seluruh tubuh
Ruam : vesikel eritematosa (+), bula eritematosa (+), plak eritematosa (+), erosi (+),
krusta (+).

Laboratorium:
Tanggal 24 Desember 2015

Hb
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Ureum
Kreatinin
GDR

: 13,1 gr/dl
: 13.000/mm3
: 270.000/mm3
: 41, 6%
: 8 mg/dl
: 1,0 mg/dl
: 212 mg/dl

3. Assessment
Sindroma Steven Johnson (SSJ) merupakan sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir di
orifisium dan mata. Dimana dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai berat.
Kelaian pada kulit dapat berupa eritema, vesikel/bula dan dapat disertai purpura. Penyebab
pasti SSJ belum diketahui. Salah satu penyebabnya ialah alergi obat sistemik, diantaranya
penisilin, streptomisin, sulfonamida, tetrasiklin, antipiretik/analgetik (misalnya : derivat
salisil/pirazolon, metamizol, metampiron dan parasetamol), klorpromazin, karbamazepin,
kinin, antipirin, dan jamu. Selain itu dapat juga disebabkan oleh infeksi, neoplasma, paska
vaksinasi, radiasi, dan makanan. Pada SSJ terlihat trias kelainan berupa : kelainan kulit,
kelainan selaput lendir di orifisium dan kelainan mata.
Pasien ini didiagnosis Sindroma Steven Johnson berdasarkan amanesis, dan pemeriksaan
fisik. Dari anamnesis pasien didapatkan pasien mengeluh kulit dan mulut melepuh sejak 2
hari yang lalu. Awalnya kulit os kemerahan kemudian muncul gelembung berisi air dan lama
kelamaan pecah, luka dan bersisik. Terasa nyeri dan rasa seperti terbakar. Mulut os juga
melepuh seperti sariawan, nyeri (+), bengkak (+). Kemudian kering dan susah dibuka,
muncul sisik ketebalan berwarna hitam. Mata os kemerahan (+). Sebelumnya 7 hari yang lalu
os demam. Demam bersifat naik turun. Turun dengan obat penurun panas. Pasien sudah
mengkonsumsi obat dari Puskesmas 1 hari sebelum ruam muncul : Amoxicillin, paracetamol,
dexamethason, dan B. Compleks. Os belum pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya, dan riwayat alergi obat tidak jelas.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan gambaran klinis yang patognomis untuk Sindroma Steven
Johnson yaitu vesikel eritematosa (+), bula eritematosa (+), plak eritematosa (+), erosi (+),
krusta (+) di seluruh tubuh. Pada mata dijumpai konjungtivitis (+/+), dan sekret (+/+). Pada
5

mulut didapatkan mulut sulit dibuka, mukosa mulut basah (+), edema (+), mukosa eritema
(+), krusta kehitaman (+). Maka ditemukan trias gejala Sindroma Steven Johnson.
Pemeriksaan penunjang biasanya dilakukan untuk menyingkirkan diagnosa banding, yang
terdiri dari pemeriksaan laboratorium yaitu cek darah rutin, untuk melihat apakah terjadi
peningkatan leukosit yang kemungkinan penyebabnya infeksi atau terjadi peningkatan
eusinofil yang kemungkinan karena alergi. Bila gambaran klinis meragukan dapat dilakukan
biopsi dan histopatologi untuk membedakan dengan eksantema fikstum multiple (EFM) dan
nekrolisis epidermal toksik.
Penatalaksanaan dari Sindroma Steven Johnson yaitu :

Umum yaitu menghindari faktor predisposisi, mengembalikan keseimbangan cairan


dan elektrolit dengan pemberian cairan melalui intravena. Diet tinggi protein.
Khusus :
o Topikal
Untuk lesi di mulut dapat diberikan kenalog in orabase, untuk bibir
yang biasanya kelainannya berupa krusta tebal kehitaman dapat

diberikan emolien misalnya krim urea 10%.


Untuk lesi dikulit pada daerah erosi dan eskoriasi dapat diberikan krim

sulfadiazin perak 1%.


o Sistemik, penggunaan obat kortikosteroid merupakan tindakan live-saving.
Bila keadaan umum baik, dapat digunakan kortikosteroid jangka
pendek misalnya prednison 30 mg/hari selama 5-10 hari. Bila lesi
buruk dan menyeluruh harus diobati secara cepat dan tepat, yaitu dapat
digunakan injeksi dexametason 5 mg/6 jam bila keadaan umum
membaik dan tidak timbul lesi baru sedangkan lesi lama tampak
mengalami involusi maka dosisnya diturunkan segera, setiap harinya
diturunkan 5 mg, setelah sehari lalu diganti dengan kortikosteroid
tablet yaitu prednison 20 mg sehari, sehari kemudian diturunkan lagi
menjadi 10 mg kemudian obat tersebut dihentikan. Total lama

pengobatan kira-kira 10 hari.


Injeksi antibiotik berspektrum luas, misal : ciprofloksasin 400 mg/12

jam.
Anti histamin
Untuk mengatur keseimbangan cairan/elektrolit dan nutrisi, maka
diberikan cairan melalui parenteral.
6

Prognosis pada pasien ini umumnya baik bila memenuhi pengobatan yang diberikan. Namun
bila keadaan pasien memburuk maka komplikasi yang bisa mengancam jiwa pasien adalah
sepsis dan kegagalan organ sistemik.

4. Plan
Diagnosis Kerja :
Sindroma Steven Johnson
Terapi :
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 2x1gr
- Metil Prednisolon 2x6,25 mg
- Cetirizin 1x1
- Diet MC 150 kkal dibagi 6 porsi (NGT terpasang)
Prognosis
Dubia et bonam
Rujukan
Pasien dirujuk ke RSUD Solok

Anda mungkin juga menyukai

  • 5 Portofolio GGN Cemas Menyeluruh
    5 Portofolio GGN Cemas Menyeluruh
    Dokumen13 halaman
    5 Portofolio GGN Cemas Menyeluruh
    Frystka Hamelia Sari
    100% (1)
  • COVER Laporan Fome
    COVER Laporan Fome
    Dokumen1 halaman
    COVER Laporan Fome
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • Porto Ppok
    Porto Ppok
    Dokumen9 halaman
    Porto Ppok
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • Portofolio Gout Artritis
    Portofolio Gout Artritis
    Dokumen9 halaman
    Portofolio Gout Artritis
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • DM
    DM
    Dokumen1 halaman
    DM
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fome
    Laporan Fome
    Dokumen11 halaman
    Laporan Fome
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • Pneumotoraks Ani
    Pneumotoraks Ani
    Dokumen5 halaman
    Pneumotoraks Ani
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • Fome Puji
    Fome Puji
    Dokumen21 halaman
    Fome Puji
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • Tuberkulosis Paru
    Tuberkulosis Paru
    Dokumen47 halaman
    Tuberkulosis Paru
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • DM
    DM
    Dokumen1 halaman
    DM
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • Ppttbparu 111025013954 Phpapp02
    Ppttbparu 111025013954 Phpapp02
    Dokumen14 halaman
    Ppttbparu 111025013954 Phpapp02
    Erwin Syah
    Belum ada peringkat
  • TB Paru
    TB Paru
    Dokumen31 halaman
    TB Paru
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat
  • TB Paru
    TB Paru
    Dokumen31 halaman
    TB Paru
    Frystka Hamelia Sari
    Belum ada peringkat