No. RM
Tanggal Presentasi :
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Laki-laki 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan kulit dan mulut melepuh, mata merah sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya os
demam sejak 7 hari yang lalu. Obat-obatan yang dikonsumsi dari Puskesmas : Amoxicillin, paracetamol, dexamethason, dan B. Compleks.
Tujuan : Mengidentifikasi penyebab dan penegakan diagnosa Sindroma Steven Johnson
Bahan Bahasan:
Tinjauan Pustaka
Cara Membahas
Diskusi
Riset
Kasus
Audit
Pos
Data Pasien :
Nomor Registrasi:
1. Subyektif
-
Keluhan Utama: kulit dan mulut melepuh sejak 2 hari yang lalu.
Awalnya kulit os kemerahan kemudian muncul gelembung berisi air dan lama
kelamaan pecah, bersisik. Terasa nyeri dan rasa seperti terbakar.
Mulut os juga melepuh seperti sariawan, nyeri (+), bengkak (+). Kemudian kering dan
mulut susah dibuka, muncul sisik ketebalan berwarna hitam.
7 hari yang lalu os demam. Demam bersifat naik turun. Turun dengan obat penurun
panas.
2. Objektif
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
Nadi
: CM
: 88x/menit
Suhu
: 37,90 C
Status Generalisata
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, konjungtivitis (+/+),
sekret (+/+)
3
Mulut : sulit dibuka, mukosa mulut basah (+), edema (+), mukosa eritema (+),
krusta kehitaman (+).
Kulit
: Turgor kulit tidak baik, hiperemis (+), bula (+),erosi (+), krusta (+).
Thoraks
o Paru
Inspeksi : Gerakan nafas simetris kiri dan kanan
Palpasi
Perkusi
Perkusi
Perkusi
: Timpani
Status Lokalisata
Lokasi : Seluruh tubuh
Ruam : vesikel eritematosa (+), bula eritematosa (+), plak eritematosa (+), erosi (+),
krusta (+).
Laboratorium:
Tanggal 24 Desember 2015
Hb
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Ureum
Kreatinin
GDR
: 13,1 gr/dl
: 13.000/mm3
: 270.000/mm3
: 41, 6%
: 8 mg/dl
: 1,0 mg/dl
: 212 mg/dl
3. Assessment
Sindroma Steven Johnson (SSJ) merupakan sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir di
orifisium dan mata. Dimana dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai berat.
Kelaian pada kulit dapat berupa eritema, vesikel/bula dan dapat disertai purpura. Penyebab
pasti SSJ belum diketahui. Salah satu penyebabnya ialah alergi obat sistemik, diantaranya
penisilin, streptomisin, sulfonamida, tetrasiklin, antipiretik/analgetik (misalnya : derivat
salisil/pirazolon, metamizol, metampiron dan parasetamol), klorpromazin, karbamazepin,
kinin, antipirin, dan jamu. Selain itu dapat juga disebabkan oleh infeksi, neoplasma, paska
vaksinasi, radiasi, dan makanan. Pada SSJ terlihat trias kelainan berupa : kelainan kulit,
kelainan selaput lendir di orifisium dan kelainan mata.
Pasien ini didiagnosis Sindroma Steven Johnson berdasarkan amanesis, dan pemeriksaan
fisik. Dari anamnesis pasien didapatkan pasien mengeluh kulit dan mulut melepuh sejak 2
hari yang lalu. Awalnya kulit os kemerahan kemudian muncul gelembung berisi air dan lama
kelamaan pecah, luka dan bersisik. Terasa nyeri dan rasa seperti terbakar. Mulut os juga
melepuh seperti sariawan, nyeri (+), bengkak (+). Kemudian kering dan susah dibuka,
muncul sisik ketebalan berwarna hitam. Mata os kemerahan (+). Sebelumnya 7 hari yang lalu
os demam. Demam bersifat naik turun. Turun dengan obat penurun panas. Pasien sudah
mengkonsumsi obat dari Puskesmas 1 hari sebelum ruam muncul : Amoxicillin, paracetamol,
dexamethason, dan B. Compleks. Os belum pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya, dan riwayat alergi obat tidak jelas.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan gambaran klinis yang patognomis untuk Sindroma Steven
Johnson yaitu vesikel eritematosa (+), bula eritematosa (+), plak eritematosa (+), erosi (+),
krusta (+) di seluruh tubuh. Pada mata dijumpai konjungtivitis (+/+), dan sekret (+/+). Pada
5
mulut didapatkan mulut sulit dibuka, mukosa mulut basah (+), edema (+), mukosa eritema
(+), krusta kehitaman (+). Maka ditemukan trias gejala Sindroma Steven Johnson.
Pemeriksaan penunjang biasanya dilakukan untuk menyingkirkan diagnosa banding, yang
terdiri dari pemeriksaan laboratorium yaitu cek darah rutin, untuk melihat apakah terjadi
peningkatan leukosit yang kemungkinan penyebabnya infeksi atau terjadi peningkatan
eusinofil yang kemungkinan karena alergi. Bila gambaran klinis meragukan dapat dilakukan
biopsi dan histopatologi untuk membedakan dengan eksantema fikstum multiple (EFM) dan
nekrolisis epidermal toksik.
Penatalaksanaan dari Sindroma Steven Johnson yaitu :
jam.
Anti histamin
Untuk mengatur keseimbangan cairan/elektrolit dan nutrisi, maka
diberikan cairan melalui parenteral.
6
Prognosis pada pasien ini umumnya baik bila memenuhi pengobatan yang diberikan. Namun
bila keadaan pasien memburuk maka komplikasi yang bisa mengancam jiwa pasien adalah
sepsis dan kegagalan organ sistemik.
4. Plan
Diagnosis Kerja :
Sindroma Steven Johnson
Terapi :
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 2x1gr
- Metil Prednisolon 2x6,25 mg
- Cetirizin 1x1
- Diet MC 150 kkal dibagi 6 porsi (NGT terpasang)
Prognosis
Dubia et bonam
Rujukan
Pasien dirujuk ke RSUD Solok