2.1
Anemia
Anemia
adalah
suatu
keadaan
kekurangan
kadar
Batasan
prevalensi
anemia
yang
menjadi
masalah
Prevalensi Anemia
>=40%
Sedang
20,0-39,9%
Ringan
5,0-19,9%
Tidak bermasalah
Sumber : http://whqlibdoc.who.int
0-4,9%
Batasan
Normal
Haemoglobin
12 gr/dl-14 gr/dl
Ringan
11 gr/dl-11,9 gr/dl
Sedang
8 gr/dl-10,9 gr/dl
Berat
5 gr/dl-7,9 gr/dl
Sangat Berat
Sumber : http://whqlibdoc.who.int
<5 gr/dl
tersebut
tidak
mungkin
terkonsumsi.
Anemia
juga
itu,
tingkat
pengetahuan
gizi
seseorang
hasil
penelitian
Saraswati
(1997)
secara
umum
wanita,
aktifitas
wanita
yang
tinggi,
pola
Gizi
Besi
dapat
terjadi
karena
(Pedoman
hati, ayam)
Makanan nabati (dari tumbuh-tumbuhan) misalnya sayuran
hijau tua, yang walaupun kaya akan zat besi, namun hanya
sedikit
tetapi
terjadi
terus
menerus
yang
memperberatkan anemianya.
Kehilangan darah pada waktu haid berarti mengeluarkan
dapat
putrid
dan
wanita
usia
subur
dalam
situs
Akibat anemia.
Anemia
yang
diderita
oleh
remaja
putri
dapat
seokirman
(2000)
pada
hardinsyah
(2007),
akan
berdampak
peda
peningkatan
kesakitan
dan
besi
nabati
hanya
diserap
1-2%.
Sedangkan
tingkat
penyerapan zat besi makanan asal hewani dapat mencapai 1020% (Latief dkk, 2002 pada Patimah, 2007). Sumber zat besi
yang berasal dari hewani (heme iron) lebih dari dua kali lebih
mudah diserap dibandingkan dengan sumber nabati (Wardlaw
dkk, 1992 pada Patimah, 2007). Ini berarti bahwa zat besi
pangan asal hewani (heme) lebih mudah diserap dari pada zat
besi pangan asal nabati (non hem). Kecukupan intake Fe tidak
hanya dipenuhi dari konsumsi makanan sumber zat besi (daging
sapi, ayam, ikan, telur, dan lain-lain), tetapi dipengaruhi oleh
variasi
penyerapan
zat
besi.
Keanekaragaman
konsumsi
dan
penyerapan
asam
zat
laktat
besi
kurang
(Departemen
mampu
Gizi
meningkatkan
dan
Kesehatan
Masyarakat, 2007).
jambu,
tomat,
jeruk
dan
nanas)
sangat
Sedangkan
menurut
Akhmadi
(2008),
ada
beberapa
2.2
Pengetahuan
Menurut Rodiah (2003), terdapat hubungan yang bermakna
pada
Notoadmodjo
(1993),
mengungkapkan
bahwa
(Obyek)
Interest (Merasa
terhadap stimulus
Evaluation (mempertimbangkan stimulus yang diterima)
Trial (mencoba), dimana orang telah mencoba perilaku baru
tertarik),
dimana
orang
mulai
tertarik
sikap terhadap
stimulus
2.3
Sikap
Definisi Sikap
Sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang
yang
masih
tertutup
terhadap
suatu
stimulur
atau objek
(Notoatmodjo, 2007).
Sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup, Newcomb
menyatakan
bahwa
sikap
itu
merupakan
kesiapan
atau
Komponen Sikap
Menurut
Allport
(1954)
pada
Notoadmodjo,
2007
Tingkatan Sikap
Sikap memiliki berbagai tingkatan. Cara mengukur sikap ini
dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara
langsung
dapat
dinyatakan
bagaimana
pendapat
atau
perhatian
(receiving,
attending)
diartikan
(characteristics)
diartikan
sebagai
2.4
pagi
sangat
bermanfaat
bagi
kita.
Manfaat
pikiran
untuk
belajar
dan
membantu
sekolah.
meningkatkan
konsentrasi
belajar
di
2.5
Kebiasaan Jajan
Makanan jajanan adalah semua makanan yang dapat
KERANGKA TEORI
Penyebab
anemia
di
Indonesia
menyebabkan
oleh
kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang
merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh
karena itu disebut Anemia Gizi Besi. Adapun penyebab anemia
gizi besi ini adalah adanya kandungan zat besi dari makanan
yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan, meningkatnya
kebutuhan tubuh akan zat besi, dan meningkatnya pengeluaran
zat besi dari tubuh.
Anemia gizi besi sering diderita oleh wanita dan remaja
putrid dan diketahui 1 antara 3 wanita menderita anemia.
Penyebab anemia gizi besi sering diderita oleh wanita dan remaja
putrid yaitu dikarenakan oleh :
itu,
tingkat
pengetahuan
gizi
seseorang
hasil
penelitian
Saraswati
(1997)
secara
umum
KERANGKA KONSEP
konsep untuk
Variabel Independen
Variabel Dependen
Karakteristik Remaja
Kelas
Pengetahuan mengenai
anemia
Sikap mengenai anemia
Karakteristik Perilaku
Makan
Kebiasaan maka pagi
Kebiasaan jajan
Menstruasi
lain
dari
variabel
ini
adalah
variabel
dengan
variabel
terpengaruh/efek/akibat.
Kejadian
simplikasi
dari
berbagai
macam
faktor-faktor
yang
bukan
dalam
ruang
lingkup
keahlian
peneliti
dan
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel
Anemia
Definisi Operasional
Suatu
keadaan
kekurangan
Cara
Alat
Ukur
Data
Ukur
Data
Skala
Hasil
Ukur
Ukur
Ordina 1. Anemi
dalam
terutama
darah
(khususnya
zat
zat
besi)
yang
untuk
pembentukan Hb tersebut
Pernyataan
responden
terhadap
tingkatan
Isi Angket
Angket
kelas
Ordina 1. Kelas
l
dalam SMP
7
2. Kelas
8
3. Kelas
Pengetahua
n mengenai
putrid
anemia
anemia,
pada
cara
remaja
sumber
anemia,
a
2. Tidak
anemi
oleh
gizi
diperlukan
Kelas
sekunder
yang
disebabkan
kekurangan
sekunder
tentang
Angket
pengertian
penyebab
jika
total
2. Nilai <
anemia,
besi,
cara
9
Ordina 1. Buruk,
anemia,
mengetaui
zat
Isi Angket
mean
gejala
baik,
mencegah
jika
total
anemia.
nilai
Sikap
mengenai
anemia
suatu
stimulus
pada
dalam
bentuk
remaja
apabila
atau
ibjek
sikap
pisitif
responden
positif,
sedangkan
Isi Angket
Angket
mean
Ordina 1. Negatif
l
jika
total
2. Nilai <
mean
Positif
jika
total
sikap
negative
berarti
nilai
mean
bersifat
negative,
responden
menyatakan
Kebiasaan
sarapan
mengenai
pengakuan
Isi Angket
Angket
suka
Ordina 1.Tidak
l
pernah
sarapa
n
2.Kadang-
sebelum
berangkat
atau
kadang
sarapa
di sekolah
n
3.Selalu
sarapa
Kebiasaan
Pernyataan
responden
Jajan
Isi Angket
Angket
n
Ordina 1. Tidak
l
makan
ditempat umum.
Pernyataan
mengenai
mengalami
belum
yang
suka
jajan
2. Suka
dijual
jajan
responden
pengakuan
menarche
sudah
atau
Isi Angket
Angket
Ordina 1. Belum
l
menstr
uasi
2. Sudah
menstr
uasi
Siklus
Jarak
antara
mulainya
Mentruasi
Isi Angket
Angket
Ordina 1. Teratur
2. Tidak
l
teratur
Isi Angket
Angket
Ordina 1. Normal
2. Tidak
l
normal
hitungan bulan).
Waktu yang dialami seorang
Mentruasi
wanita
selama