Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel
pria)
yang
mengakibatkan
kehamilan.
Maksud
dari
kontrasepsi
adalah
A.
PATOFISIOLOGI
1.
2.
Mual, muntah, oedem, rasa berat pada tungkai bawah, dapat jadi gemuk.
Mudah tersinggung, mastalgia, gangguan fungsi hati, timbul chloasma pada wajah
Langsung: Varices, obstipasi, kaki rasa kejang, fluor albus, lendir serviks jadi
kental.
B.
BENTUK PEMBERIAN
Pemberian kontrasepsi dapat berbentuk tablet dan berupa depo injeksi.
Kontrasepsi oral biasanya dikemas dalam satu kotak yang berisi 21 atau 22 tablet, dan
sebagian kecil ada yang berisi 28 tablet dengan 6 atau 7 tablet terakhir berupa plasebo
sehingga tidak perlu lagi istirshat 6 atau 7 hari. Minipil digunakan tanpa masa istirahat
yang terdiri dari 35 tablet. Sediaan depo injeksi dapat berupa injeksi mikrokristalin
(depoprovera) atau cairan minyak dari asam lemak steroid ester (noristerad). Sediaan
esterogen gestagen dibagi menjadi kombnasi onofasik, bertingkat, dan sekuensial bifasik.
Sediaan yang mengandung gestagen saja seperti minipil, depo injeksi, AKDR yang
mengandung progesteron dan implant. Sediaan yang mengandung esterogen saja hanya
terbatas pada penggunaan pasca koitus atau postkoital pil (postcoital pil).
utama dalam pemilihan kontrasepsi. Semua jenis kombinasi memiliki keampuhan yang
sama tetapi belum tentu setiap individu memiliki kenyamanan yang sama. Kebanyakan
efek samping disebabkan oleh kandungan estrogen dalam sediaan tersebut sehingga pil
kontrasepsi dibagi menjadi pil dengan estrogen rendah ( 20-35 mg) dan pil dengan dosis
estrogen tinggi ( 50 mg). Pada dasarnya pilihlah sediaan dengan dosis estrogen rendah.
Penggunaan dosis tinggi hanya dibenarkan pada kasus-kasus yang terjadi perdarahan pada
penggunaan sediaan dengan dosis estrogen rendah.
Menentukan dosis estrogen pada pil kontrasepsi jauh lebih mudah bila
dibandingkan dengan menentukan dosis gestagen karena hampir semua gestagen
memiliki struktur kimia dan proses metabolisme yang hampir sama. Berdasarkan struktur
kimia dan metabolismenya, jenis gestagen yang ada dalam pil kontrasepsi dibagi dalam 3
kelompok, yaitu turunan nortestosteron, progesteron dan gonane. Kalau dilihat begitu
banyak jenis gestagen yang tersedia, timbul pertanyaan jenis gestagen mana yang
memiliki efek yang kuat terhadap penekanan ovulasi. Pertanyaan ini sulit dicari
jawabannya karena ada gestagen yang efeknya terhadap endometrium begitu kuat, tetapi
efek terhadap penekanan gonadotropin tidak begitu kuat meskipun ikatan reseptor
terhadap endometrium dan hipofisis sama-sama kuat. Terjadinya perbedaan kerja tiap-tiap
gestagen tersebut meskipun ikatan reseptornya sama kuat , masih belum diketahui secara
pasti. Agar tidak begitu membebani tubuh dan juga agar tidak memberikan terlalu banyak
efek samping, hampir semua pil kontrasepsi yang ada saat ini mengandung estrogen dan
gestagen dosis rendah, yang dahulu dianggap tidak mungkin.
Agar gestagen dosis tinggi tidak digunakan, mulai dicari cara untuk mengurangi
dosis gestagen suatu kontrasepsi oral, misalnya dengan cara membuat sediaan kombinasi
bertingkat ( sediaan dua tingkat atau modifikasi tiga tingkat).
biar bagaimanapun pemberian progesteron pada awal siklus haid seperti pada pemberian
pil kombinasi monofasik adalah tidak fisiologik.
Pada sediaan kombinasi monofasik, estrogen dan progesteron secara bersamaan
menekan sekresi gonadotropin sehingga tidak diperlukan dosis tinggi, sedangkan pada
sediaan sekuensial esterogen sendiri saja yang menekan sekresi gonadotropin, sehingga
dengan sendirinya diperlukan dosis estrogen yang tinggi. Kemungkinan terjadi kehamilan
pada penggunaan sediaan sekuensial lebih besar bila dibandingkan penggunaan pil
kombinasi monfasik. Karena pada sediaan sekuensial fase pertamanya hanya
mengandung progesteron, tidak dijumpai adanya penekanan terhadap lendir serviks dan
endometrium, sedangkan pada sediaan kombinasi monofasik sejak awal telah terjadi
penekanan terhadap produksi lendir serviks oleh esterogen dan progesteron. Lagipula
untuk mendapatkan efek kontrasepsi yang baik dosis estrogen dalam sediaan sekuensial
haruslah tinggi dan ini dapat menyebabkan terjadinya keputihan dan timbulnya
perdarahan bercak, yang pada akhirnya akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi
pemakainya. Selain itu, dosis estrogen yang tinggi merupakan resiko terjadinya
tromboemboli dan keganasan pada endometrium. Pada sediaan kombinasi monofasik
karena sejak awal efek estrogen telah dipengaruhi oleh gestagen, kemungkinan terjadi
efek samping akibat estrogen jauh lebih kecil. Atas dasar inilah akhirnya yang paling
banyak digunakan adalah pil kombinasi monofsik.
C.
Pil kombinasi
Kontrasepsi oral yang kini paling sering dipakai terdiri atas kombinasi
estrogen dengan preparat progesterone (=gestagen, progestagen), yang sangat
efektif dari beberapa kontrasepsi, dan banyak perempuan lebih menerimanya. Pil
ini diminum setiap hari selama 3 minggu dan dihentikan pemakaiannya selama 1
minggu (tanpa pil atau plasebo) ini biasanya akan terjadi perdarahan dari uterus
akibat penghentian pemakaian obat. Estrogennya ialah etinil estradiol atau
5
mestranol, dalam dosis 0,05; 0,08; atau 0,1 mg per tablet. Progestinnya
bervariasi : Nortestosteron yang merupakan androgen, Hydroxyprogesteron yang
merupakan progesteron, atau mempunyai pengaruh estrogen instrinsik. Daya guna
teoritis hampir 100% (tingkat kehamilan 0,1/100 tahun wanita). Daya guna
pemakaian ialah 95-98% efektif (tingkat kehamilan 0,7/100 tahun wanita).1,2,4
Kontraindikasi
Kontraindikasi mutlak pemakaian pil kombinasi ialah terdapatnya
riwayat tromboflebitis atau tromboflebitis, kelainan serebrovaskular, fungsi
hati tidak atau kurang baik, keganasan pada payudara dan alat reproduksi,
kehamilan dan varises berat.1,4
Kontraindikasi
relatif
ialah
hipertensi,
perdarahan
abnormal
Mekanisme Kerja
Preparat steroidal gabungan estrogen-progestin memiliki khasiat
kontrasepsi yang multipel. Salah satu efek yang penting adalah mencegah
ovulasi yang hampir dipastikan akan terjadi lewat supresi faktor-faktor
pelepasan hipotalamus, yang selanjutnya menimbulkan sekresi hormon FSH
dan LH yang tidak tepat oleh kelenjar hipofise. Efek kontrasepsi lainnya yang
diinduksi oleh preparat steroid kombinasi adalah perubahan maturasi
endometrium yang membuatnya tidak tepat untuk implantasi yang berhasil
bila blastokista akan terbentuk dan produksi lendir serviks yang menghalangi
penetrasi sperma. Peranan yang mungkin terdapat pada perubahan motilitas
tuba dan uterus yang ditimbulkan oleh hormon-hormon tersebut, bila ada,
masih belum jelas. Sebagai konsekuensi kerja preparat kontrasepsi oral
kombinasi.
Esterogen plus progestin ini, bila diminum setiap hari selama 3 minggu
dari setiap 4 minggu,menghasilkan perlindungan mutlak terhadap pembuahan.
Namun demikian pengecualian yang penting adalah periode sekitar 1 minggu
sesudah pemberian kontrasepsi oral. Sebenarnya pada wanita dengan folikel
yang matur dan segera akan mengalami ovulasi yang spontan, maka ovulasi
6
Efek samping
Pil kombinasi estrogen plus progestin yang diminum 3 minggu dari
setiap 4 minggu, merupakan bentuk kontrasepsi reversibel paling efektif yang
tersedia. Angka kegagalan 0,32 per 100 tahun wanita atau lebih rendah pernah
tercatat (Vassey dkk, 1982).2
Efek
menguntungkan lainnya
yang
pernah
dilaporkan
adalah
Kekurangan:
Efek samping pada wanita yang peka terhadap oestrogen lebih banyak.
c. Pil mini
Pil mini mengandung progestin saja, tanpa estrogen. Dosis progestinnya
pun kecil; 0,5 mg atau kurang. Pil mini harus diminum tiap hari, juga pada waktu
haid.1,2,4
2.
3.
Perokok
4.
Hipertensi
5.
Menyusui
6.
Pasien diabetes.4
Kontraindikasi
1. Sebelumnya pernah hamil ektopik
2. Kista ovarium
3. Kanker payudara
4. Penyakit hati aktif, penyakit arterial, obat seperti valproate, spironolaktone,
dan meprobamate.3
Mekanisme Kerja
Para peneliti belum mengetahui benar mengenai mekanisme kerjanya, tetapi
mungkin sekali pencegahan kehamilan terjadi oleh gabungan beberapa efek,
termasuk motilitas tuba, pengaruh terhadap korpus luteum, endometrium, lendir
serviks, dan juga pencegahan ovulasi.1 Tidak seperti pil kombinasi, pil mini dapat
menghambat ovulasi. Tetapi, keefektifannya menimbulkan pembentukan mukus
serviks
yang
menghalangi
penetrasi
sperma
serta
mengubah
maturasi
yang memiliki riwayat trombosis, hipertensi, atau migren, atau wanita lebih dari
35 tahun dan perokok. Pil mini juga pilihan yang tepat bagi ibu menyusui.5
Kerugian
Kekurangan utama dari pil mini adalah kegagalan kontrasepsi. Dengan
kegagalan, relatif meningkatkan proporsi kehamilan ektopik. Adapun efek
samping utama pil mini beberapa perdarahan tidak teratur, dan spotting.1,5
d. Kontrasepsi Postkoitus
Isi: Lynoral atau Stillbestrol. Dosis: sangat tinggi yaitu Stillbestrol 25-50
mg atau Lynoral 1 mg. Stilbestrol yang diberikan setelah senggama untuk
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, dikenal dengan instilah morningafter pill. Kuchara (1971) melaporkan tidak terjadinya kehamilan pada 1.000
orang wanita yang tidak mendapatkan perlindungan kontrasepsi secara memadai
pada saat senggama namun dalam waktu 3 hari mulai menggunakan stilbestrol, 25
mg dua kali sehari, selama 5 hari berikutnya.2
Alat kontrasepsi darurat yang dikenal denganMorning After Pill kian
populer terutama di masyarakat barat yang dikenal permisif dalam masalah
seks. Morning After Pill termasuk jenis alat kontrasepsi darurat yang idealnya
hanya dipakai pada kondisi pelaku hubungan seks tidak menginginkan terjadinya
pembuahan padahal, saat melakukan hubungan seks mereka tidak menggunakan
alat kontrasepsi apapun baik itu pil, spiral, susuk atau bahkan kontrasepsi instan
seperti kondom.1,2
Mekanisme kerja senyawa ini belum dipahami sepenuhnya tetapi sangat
besar kemungkinannya terdapat gangguan implantasi dengan cara tertentu. Nusea
dan vomiting merupakan efek samping yang umum terjadi. Efek teratogenik yang
mungkin terdapat pada pemakaian obat tersebut harus dipikirkan bila kehamilan
tetap terjadi. Pencegahan kehamilan juga pernah dilaporkan dengan pemakaian
etinil estradiol atau preparat ekuina estrogen konjugasi (Premarin) kalau diminum
dengan dosis tinggi selama waktu beberapa hari.2
Yupze dkk. (1982) menggunakan preparat estrogen plus progestin dimana
kombinasi tersebut digunakan dalam 2 kali pemberian dengan interval waktu 12
10
jam yang dimulai dalam waktu 72 jam setelah senggama. Pada suatu uji coba yang
melibatkan 692 orang wanita, angka kehamilan yang terlihat pada para wanita
tersebut adalah 1,6 persen.2
2. Kontrasepsi suntikan
Suntikan hormonal adalah hormon steroid yang dipakai untuk keperluan
kontrasepsi dalam bentukan suntikan. Untuk mengatasi kerepotan dari pelaksanaan
dari Pil Mini, maka preparat injeksi diperkenalkan.3,8
Yang digunakan adalah long-acting progestin, yaitu Norestiteron enantat
(NETEN) dengan nama dagang depomedroksi progesterone acetat (DPMA). Suntikan
diberikan pada hari ke 3 5 pasca persalinan, segera setelah keguguran.
Contoh preparat :
Suntikan progestin
o Depomedroxyprogesteron acetate (DMPA). Preparat : DEPOPROVERA
o Norethisterone
enanthate
(NETO
NEE/Net-En).
Preparat:
NORISTERAT
Suntikan kombinasi dari estrogen dan progesteron yang diberikan tiap bulan.
Depo Medroxy Progesteron Acetat 25 mg + Estradiol Sipionat 5 mg. Preparat:
CYCLOFEM 3,8
Dua preparat tersebut dapat digunakan untuk penggunaan waktu yang panjang.
Kehamilan
Karsinoma payudara
Penyakit hati
11
Kelainan tromboemboli
Diabetes Melitus
Nulipara
Kehamilan
Karsinoma payudara
Penyakit hati
Kelainan tromboemboli
Diabetes Melitus
Nulipara
Sekresi abnormal dari puting susu dan tidak
antikonvulsan,
rifampisin,
steroid
obat-obatan
sistemik,
barbiturat,
obat-obatan
yang
DMPA : 2,3,4,5,8
Menghambat ovulasi
NEE/Net-EN : 8
Mekanisme kerja Net-En serupa dengan DMPA, tetapi ada perbedaan sedikit, NetEn tidak begitu kuat menghambat hipofisis dan hipotalamus, tetapi cukup hanya
dengan mengganggu keseimbangan FSH dan LH.
12
3. Kontrasepsi implant
Kerepotan untuk datang ke klinik dan ketergantungan pada suntikan dapat
diatasi dengan inplant subdermal long acting (3-5 tahun). Sistem Norplant, yang
memberikan progestin levonorgestrel dalam sebuah wadah silastik yang ditanamkan
intradermal.2,3
Norplant I berisi 6 kapsul silastik (polydimethyl silaxone) masing-masing
berisi 36 mg. Levonorgestrol suatu sintetik progestin dalam bentuk kristal kering
dimana ujung-ujungnya ditutup dengan silastic medical grade adhesive dengan
diameter 2,4 mm dan panjang 3,4 cm. Melepaskan 85 g per hari selama 3 bulan, 50
g tiap hari sampai 18 bulan dan setelah itu sampai tingkat akhir 30 g. Implant ini
efektif untuk 5 tahun. 3,8
Norplant II memiliki 2 tangkai mengandung masing-masing 70 mg
levonorgestrel. Tiap tangkai melepaskan 50 g hormon tiap hari dan memberikan
proteksi untuk 3 sampai 5 tahun. 3,8
Indikasi 8
Wanita yang sudah punya anak dan tidak ingin hamil dalam waktu 5 tahun atau
tidak ingin anak lagi tetapi tidak mau mengalami proses implantasi.
Kontraindikasi 8
Kanker payudara, jenis kanker lain yang ada kaitannya dengan ketergantungan
hormon
Diabetes melitus
Mekanisme Kerja
1. Menekan ovulasi
2. Membuat lendir serviks menjadi kental
14
menghalang
ovulasi,
dinding
endometrium menipis
maka
Efek Samping
Terutama berupa gangguan siklus haid, yaitu perdarahan tak teratur dan
amenore. Aliran haid menjadi sedikit dan sakit ketika haid berkurang. Menyebabkan
kitaran yang tidak tetap atau tidak datang haid bagi beberapa bulan. Semua
peringatan, efek samping, dan perhatian khusus yang berlaku untuk metode
kontrasepasi yang hanya mengandung progesterone juga berlaku untuk Inplanon.10,11
4. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM ( AKDR / IUD )
AKDR adalah alat yang terbuat dari polietilen dengan atau tanpa metal /
steroid dan ditempatkan dalam rongga rahim.8
Dimasa lampau AKDR dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan berbeda-beda,
saat ini AKDR yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe saja :
1. Inert, dibuat dari plastik (Lipppes Loop) atau baja anti karat (The Chinese Ring)
2. Mengandung tembaga, CuT 380 A, CuT 200 C, Multiload ( ML Cu 250 dan 375 )
dan Nova T
3. Mengandung hormon steroid : seperti progesteron dan levonorgetrel.8
Salah satu AKDR yang saat ini beredar adalah yang berbentuk T, yang
mengandung progesteron atau levanorgestrel, AKDR yang mengandung 38 mg
progesteron akan melepaskan 65 mg prgesteron dan disimpan dalam endometrium.
Kadar yang dikeluarkan tersebut terlalu rendah sehingga tidak memiliki efek sistemik,
dan fungsi ovarium pun tidak terpengaruh sama sekali.
Mekanisme kerja untuk AKDR yang mengandung hormon progesteron :
1. Gangguan proses pematangan proliferasi-sekretoris sehingga timbul penekanan
terhadap endometrium dan terganggunya proses implantasi
( endometrium
Menyukai metode praktis (tidak perlu metode barrier atau menelan pil setiap hari).
Kontra Indikasi 8
Dugaan hamil
Sedang atau sering terkena infeksi panggul (gonorea, chlamidia) atau servisitis
dengan cairan mukopurulen
kesuburan
dengan
cepat
setelah
pencabutan
AKDR
adalah keuntungan dari AKDR, selain itu AKDR efektif sampai 3 tahun. Angka
kegagalan pengguan Mirena 0,1 % dmana lebih rendah dibandingkan CuT 380 A.4,5
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiknjosastro Hanifa, Bari Saifuddin Abdul, Rachinhadhi Trijatmo, editor.
Kontrasepsi Hormonal. In: Ilmu Kandungan. Edisi Kedua. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirodihardjo; 2007. Hal 543 556.
2. Contraception, Chapter 32. William Obstetrics. 22th ed. Cunningham : McGraw-Hill
Companies. 2007
3. VG Padubidri, Ela Anand. Birth Control. In: Prep Manual For Undergraduates
Gynecology. New Delhi: Elsevier: 2006.
4. Hanretty Kevin P. Contraception. In: Obstetrics Illustrared. 6th ed. Glasgow. 2006.
5. Baziad Ali. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirodihardjo; 2008.
6. KB dan Cara Kerjanya. [cited 2008 Mar 12]; 3 screens. Available in
http://www.medicastore.com/oc/pilkbplus.htm
7. Manoe IMS Murah, Rauf Syahrul, Usmany Hendrie, editor. Kesehatan Reproduksi
Wanita. In: Pedoman Diagnosis Dan Terapi Obstetri Dan Ginekologi. Ujung Pandang:
Bagian SMF Obstetri Dan Ginekologi FKUH: 2005.
8.
9.
10. Mansjoer Arif, dkk, editor. Kontrasepsi. In: Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. 3rd ed.
Jakarta. Media Aesculapius FKUI. 2010.
18
11. After Morning Pill Populer di Barat. [Online] 2008 Sep 10 [cited 2008 Apr 1]; 1
screen Available in www.pdpersi.co.id/images/news/content/morning.jpg
12. Bird control. [cited 2008 Mar 12]; 6 screens. Available in
birthcontrolbuzz.com/uploads/file-398_md.jpg
13. Image. [cited 2008 Apr 1]; 1 screen; Available in http://www.profamilia.org.co/
/200501211403100.02.jpg
14. Contaception (medical methods). [Online] 2008 Feb 16;[cited 2008 Mar 12];14
screens.Available in http://en.citizendium.org/wiki/Contraception
15. Contraception. [Online] 2008; [cited 2008 Mar 12]. Available in:
http://www.about.com/contraception/ss/watersex_6.htm
16. Winkjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editor. 2007. Ilmu Kandungan (edisi
ke-9). Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, hal 915-924.
17. Hartono H. editor 2008. Apa Yang Anda Harus Ketahui Tentang Alat Kontrasepsi. BKKBN,
Jakarta.
19