TUTOR XV
Fasilitator : dr.Dian Puspita
Ketua : Yoggi Arnova Syahputra (11-105)
Sekretaris: Tiara Rara Anggraini (11-115)
Ahmad Sukri (11-125)
Anggota : Heri Antoni (11-135)
Delva Hasriani (11-145)
Sinta Kartika Sari (11-155)
Rianda Dwi Putra (11-165)
Eka Putra Anto (11-175
Linda
Khairi Hidayah (11-185)
Fani Komalasari
(11-195)
1.
2.
3.
4.
5.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
STEP IV
2.
3.
4.
Anatomi
Sistem sarf pusat
Sistem saraf tepi
Meningens
Histologi
Gambaran Histologis S.S.P
Gambaran histologis S.S.T
Fisiologi
Mekanisme Komunikasi
Neurotransmitter
Biokimia
Neurotransmitter
Step VII
1.
Anatomi
A.Sistem Saraf Pusat
adalah bagian yang mengatur
kerja saraf tepi yang terdapat di otak
(brain),batang otak (brainstem),dan
sumsum tulang belakang (spinal
cord).SSP dilindungi oleh tulang
cranium (os cranium) dan columna
vertebra,membran jaringan
penunjang (meningen),dan cairan
serebrospinal (CSF).
Terdiri dari:
1)Batang otak,terdiri dari medulla
oblongata,pons,dan mesencephalon
medulla oblongata
Permukaan anterior
Fissure mediana
Ditiap sisi mediana terdapat benjolan yang disebut
pyramis
Pyramis mengecil kebawah membentuk decussatio
pyramidarum
Posterior pyramis terdapat olive yang merupakan
elevasi lonjong ditimbulkan oleh nucleus olivarius
yang terdapat dibawahnya.Dibelakang olive
terdapat pedunculus cerebellaris inferior yang
menghubungkan medulla dengan cerebellum
Permukaan posterior
disamping fissura mediana posterior:
Medial :Tubercullum gacillis
Lateral :Tubercullum cuniatum
Pons
a) Terletak pada permukaan anterior
cerebellum,dibawah mesenchepalon dan diatas
medulla oblongata
b) Menghubungkan medulla oblongata dan cerebellum
c) Ditengah : sulcus A.Bracialis
d) Ada serabut transversalis : fibrae pontis transversalis
e) Pada permukaan lateral : N.V(Trigeminus)
f) Pada sulcus anterior pons dan medulla oblongata dari
medial ke lateral : N.VI,N.VII,N.VIII
Mesenchepalon
a)
b)
2)
Cerebellum
Terletak di dalam fossa crania posterior
dibawah tentorium ceebella (posterior
pons dan medulla oblongata)
3)
Dienchepalon
4)
Cerebrum
B)Medulla spinalis
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
B.
SIFAT SARAF
FUNGSI SARAF
N.Olfaktorius
Sensorik
Penciuman
II
N.Optikus
Sensorik
Penglihatan
III
N.Okulomotoriu Motorik
s
IV
N.Trocklearis
Motorik
N.Trigeminus
Motorik /
sensorik
Kelopak mata,rahang
atas dan
bawah,palatum,hidung,li
dah
VI
N.Abduscen
Motorik
VII
N.Facialis
Motorik /
sensorik
VIII
N.Anditorius
Sensorik
Pendengaran
IX
N.Glosofaringe
us
Motorik /
sensorik
faring,tonsil,lidah
N.Vagus
Motorik /
Faring,laring,paru,eosofa
Saraf
spinalis 31 pasang
terdiri dari
1.
2.
3.
4.
5.
8 nevus cervicalis
12 nervus thoracales
5 nervus lumbalis
5 nervus sacrales
1 nervus cocygeus
C.
Meningens
Duramater
1)
3) Piamater
Membrane vascular yang menutupi medulla
spinalis dengan rapat
Keatas : melalui foramen magnum berubungan
dengan piamater yang meliputi otak
Kebawah : bergabung dengan filum terminalis
Piamater menebal pada kedua sisinya,diantara
radix-radix saraf yang membentuk ligamentum
denticulatum
2.
Histologi
SISTEM SARAF PUSAT
1)CEREBELUM
a.sulcus dan gyrus
b.kortek sebelah luar terdiri dari 3 lapisan
-lapisan molekuler : sel stelata dan serat
saraf
horizontal
-lapisan sel purkinje : sel fusiformis dan
bercabang-cabang, berderet 1 baris,
besar, inti besar, nucleolus jelas
-lapisan glanular : sel glanular kecil, sel
stelata, ruangan glomeruli
c.medula :mengandung banyak serat saraf
2)CEREBRUM
a. kortek 6 lapisan
- lapisan molekuler mengandung : serat saraf dan
sel horizontal
- lapisan granular luar mengandung : sel stelata,
sel
piramid kecil
- lapisan piramid lua mengandung : sel piramid
kecil,sedang, sel stelata, sel fusiform
- lapisan granular dalam mengandung : sel stelata,
sel granular, sel piramid
- lapisan piramid dalam (ganglion mengandung) :
sel piramid besar (sel betz),sel stelata, serat saraf
- Lapisan multiformis mengandung : sel fusiformis,
sel granular, sel stelata
b. medula : mengandung serat saraf dan neuroglia
c. piamater menbungkus kortek serebri
3)MEDULA SPINALIS
a. substansia grisea terletak bagian tengah,
berisi
- neuron motoris ( multipolar, besar, inti
besar, neklues besar)
- serabut saraf tanpa myeli
- neuroglia
b. substansia alba sebelah luar berisi
- serat saraf bermyelin
- neuroglia
c. perhatikan cornu dorsale, cprnu ventrale
dan
kanalis sentralis dilapisi oleh sel
ependym,septum media posterior, fisura
mediana anterior
3.
Fisiologi
a)Komunikasi saraf
Semua
sel
tubuh
memperlihatkan
potensial
membran,yaitu
pemisahan
muatan positif dan
negatif di kedua sisi
membran.
SARAF DAN OTOT ADALAH JARINGAN
YANG PEKA RANGSANG
Dua jenis se,sel saraf dan sel otot,yang
mengalami
perkembangan
sedemikian
sehingga dapat di manfaatkan potensial
membran inifluktuasi potensial ini berfungsi
sebagai sinyal listrik.
b) Pengertian Neurotransmiter
Neurotransmiter adalah senyawa organik
endogenus membawa sinyal di antara neuron.
Neurotransmiter
terbungkus
oleh
vesikel
sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan
datangnya potensial aksi. Neurotransmiter
adalah bahan kimia endogen yang mengirimkan
sinyal dari neuron ke sel target di sinaps .
Neurotransmitter yang dikemas ke dalam vesikel
sinaptik berkerumun di bawah membran di sisi
presynaptic sinaps, dan dilepaskan ke dalam
celah sinaptik, di mana mereka mengikat pada
reseptor dimembran pada sisi postsynaptic dari
sinaps. Pelepasan neurotransmiter biasanya
mengikuti kedatangan sebuah potensial aksi
pada sinapsis, tetapi juga dapat mengikuti
potensi listrik dinilai. Rendahnya tingkat dasar
rilis
jugaterjadi
tanpa
stimulasi
listrik.
Gambar
ilustrasi
neurotransmitter
yang
melibatkan
Asam amino di dapatkan dari sumbersumber protein. Kadar protein tinggi dapat
ditemukan pada makanan/minuman seperti
susu, daging, telur dan keju. Sedangkan
protein yang terdapat dalam sayur-sayuran
memiliki kadar terbatas.
Tindakan
Efek dari sistem neurotransmitter tergantung pada
koneksi dari neuron yang menggunakan pemancar, dan
sifat kimia dari reseptor yang mengikat pemancar.
Berikut adalah beberapa contoh tindakan
neurotransmitter penting: Glutamat digunakan di
sebagian besar sinapsis rangsang yang cepat di otak
dan sumsum tulang belakang. Hal ini juga digunakan
pada kebanyakan sinapsis yang dimodifikasi, yaitu
mampu meningkatkan atau menurunkan kekuatan.
Sinapsis dimodifikasi dianggap memori penyimpanan
utama elemen dalam otak. Rilis glutamat berlebihan
dapat mengakibatkan kematian sel menyebabkan
excitotoxicity. GABA digunakan pada sebagian besar
sinapsis hambat cepat di hampir setiap bagian otak.
Banyak obat penenang / obat penenang bertindak
dengan meningkatkan efek GABA. Sejalan dengan
glisin adalah pemancar hambat di sumsum tulang
belakang.
Dopamin precursor
L-dopa, prekursor dopamin yang melintasi penghalang
darah-otak, digunakan dalam pengobatan penyakit
Parkinson.
Prekursor neurotransmitter
Sementara asupan prekursor neurotransmitter
tidakmeningkatkan sintesisneurotransmiter,bukti
dicampur sebagai apakah rilis neurotransmiter (tembak)
meningkat. Bahkan dengan rilis neurotransmiter
meningkat, tidak jelas apakah ini akan menghasilkan
peningkatan jangka panjang dalam kekuatan
sinyalneurotransmitter, karena sistem saraf dapat
beradaptasi dengan perubahanseperti sintesis
neurotransmiter meningkat dan karena itu dapat
menjagakonstan menembak . Beberapa neurotransmiter
mungkin memiliki peran dalam depresi, dan ada
beberapa bukti yang menunjukkan bahwa asupan
prekursor neurotransmitter ini mungkin berguna dalam
pengobatan depresi ringan dan moderat
Prekursor serotonin
Administrasi L-triptofan, prekursor
serotonin, terlihat untuk
melipatgandakan produksi serotonin di
otak. Hal ini secara signifikan lebih efektif
daripadaplasebo dalam pengobatan
depresi ringan dan moderat. Konversi
inimembutuhkan vitamin C. 5hydroxytryptophan (5-HTP), juga
merupakanprekursor untuk serotonin,
juga lebih efektif daripada plasebo.
4.
Biokimia
Macam Macam Neurotransmiter
Neurotransmiter merupakan zat kimia yang
disintesis dalam neuron dan disimpan dalam
gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat
kimia ini dilepaskan dari akson terminal melalui
eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur
ulang. Neurotransmiter merupakan cara
komunikasi antar neuron. Zat-zat kimia ini
menyebabkan perubahan permeabilitas sel
neuron, sehingga neuron menjadi lebih kurang
dapt menyalurkan impuls, tergantung dari
neuron dan transmiter tersebut. Contoh-contoh
neurotransmiter adalah norepinefrin,
acetilkolin, dopamin, serotonin, asam gama
aminobutirat (GABA), glisin, dan lain-lain.
1. Asetilkolin (CH3COOCH2CH2N+(CH3)3)
Asetilkolin merupakan substansi transmitter
yang disintesis diujung presinap dari koenzim
asetil A dan kolin dengan menggunakan enzim
kolin asetiltransferase. Kemudian substansi ini
dibawa ke dalam gelembung spesifiknya. Ketika
kemudian gelembung melepaskan asetilkolin
ke dalam celah sinap, asetilkolin dengan cepat
memecah kembali asetat dan kolin dengan
bantuan enzim kolinesterase, yang berikatan
dengan retikulum proteoglikan dan mengisi
ruang celah sinap. Kemudian gelembung
mengalami daur ulang dan kolin juga secara
aktif dibawa kembali ke dalam ujung sinap
untuk digunakan kembali bagi keperluan
sintesis asetilkolin baru.
4. Serotonin (C10H12N2O)
Serotonin (5-hydroxytryptamine, atau 5-HT)
adalah suatu neurotransmitte rmonoamino yang
disintesiskan dalam neuron-neuron serotonergis
dalam sistem saraf pusat (CNS) dan sel-sel
enterochromaffin dalam saluran pencernaan.
Pada system saraf pusat serotonin memiliki
peranan penting sebagai neurotransmitter yang
berperan pada proses marah, agresif, temperature
tubuh, mood, tidur, human sexuality, selera
makan, dan metabolisme, serta rangsang muntah.
Serotonin memiliki aktivitas yang luas pada otak
dan variasi genetic pada reseptor serotonin dan
transporter serotonin, yang juga memiliki
kemampuan untuk reuptake yang jika terganggu
akan memiliki dampak pada kelainan neurologist.
6. Glisin (NH2CH2COOH)
Glisin (Gly, G) atau asam aminoetanoat
adalah asam amino alami paling sederhana.
Glisin merupakan asam amino
terkecil
dari 20 asam amino yang umum ditemukan
dalam protein. Kodonnya
adalah GGU,
GGC, GGA dan GGG.Glisin
merupakan
satu-satunya asam amino yang
tidak
memiliki isomer optik karena gugus residu
yang terikat pada atom karbon
alpha
adalah atom hidrogen sehingga terjadi
simetri. Jadi, tidak ada L-glisin atau D-glisin.
Glisin
merupakan
asam
amino
yang
mudah
menyesuaikan diri
dengan berbagai situasi karena
strukturnya sederhana. Sebagai
contoh, glisin adalah
satu-satunya asam amino internal pada heliks
kolagen, suatu protein struktural. Pada sejumlah
protein
penting
tertentu, misalnya sitokrom c,
mioglobin, dan hemoglobin, glisin selalu berada pada
posisi yang sama
sepanjang evolusi (terkonservasi).
Penggantian glisin dengan
asam amino lain akan
merusak struktur dan membuat protein tidak berfungsi
dengan normal. Secara umum protein tidak banyak
pengandung glisina.
Perkecualian ialah pada kolagen
yang dua per tiga dari keseluruhan
asam aminonya
adalah glisin.
Glisin bekerja sebagai transmiter inhibisi pada sistem
saraf
pusat,
terutama
pada
medula
spinalis,
brainstem, dan retina. Jika reseptor glisin teraktivasi,
korida memasuki neuron melalui reseptor inotropik,
menyebabkan terjadinya potensial
inhibisi post
sinaps
(Inhibitory postsynaptic potential / IPSP).
7. Aspartat
Asam aspartat (Asp) adalah -asam amino
dengan rumus kimia HO2CCH(NH2)CH2CO2H.
Asam aspartat (atau sering disebut aspartat
saja, karena terionisasi di dalam sel), merupakan
satu dari 20 asam amino penyusun protein.
Asam aspartat bersama dengan asam
glutamat bersifat asam dengan pKa dari 4.0.
Bagi mamalia aspartat tidaklah esensial.
Fungsinya diketahui sebagai pembangkit
neurotransmisi di otak dan saraf otot. Diduga,
aspartat berperan dalam daya tahan terhadap
kelelahan. Senyawa ini juga merupakan produk
dari
daur
urea
dan
terlibat
dalam
glukoneogenesis.
9. Neuropeptida
Neuropeptida merupakan kelompok transmitter yang
sangat
berbeda dan biasanya bekerja lambat dan
dalam hal lain sedikit berbeda dengan yang terdapat
pada transmitter molekul kecil.
Sekitar 40 jenis peptida diperkirakan memiliki fungsi
sebagai neurotransmitter. Daftar peptida ini semakin
panjang
dengan
ditemukannya
putative
neurotransmitter (diperkirakan memiliki fungsi sebagai
neurotransmitter berdasarkan bukti- bukti yang ada
tetapi belum dapat dibuktikan secara langsung).
Neuropeptida sudah dipelajari sejak lama, namun bukan
dalam fungsinya sebagai neurotransmitter, namun
fungsinya
sebagai substansi hormonal. Peptida ini
mula-mula dilepaskan ke dalam aliran darah oleh
kelenjar endokrin, kemudian hormon-hormon peptida itu
akan menuju ke jaringan-jaringan
otak. Dahulu para
ahli meyangka bahwa peptida dihasikan dalam kelenjar
hormon danmasuk ke dalamjaringan otak,
namun
saat ini sudah dapat dibuktikan bahwa peptida yang
KESIMPULAN
Segala kegitan tubuh dikontrol oleh
sistem
saraf
yang
terdiri
dari
ssp,sst,sso.kerja kontrol ini dilakukan melalui
komunikasi ketiga sistem ini melalui kerja
neurotranmitter.mengingat
pentingnya
fungsi ini dijaga sangat ketat oleh oleh LCS
dan meningen dan dari luar oleh tulang
cranium dan col.vertebra