Anda di halaman 1dari 63

MODUL SARAF

TUTOR XV
Fasilitator : dr.Dian Puspita
Ketua : Yoggi Arnova Syahputra (11-105)
Sekretaris: Tiara Rara Anggraini (11-115)
Ahmad Sukri (11-125)
Anggota : Heri Antoni (11-135)
Delva Hasriani (11-145)
Sinta Kartika Sari (11-155)
Rianda Dwi Putra (11-165)
Eka Putra Anto (11-175
Linda
Khairi Hidayah (11-185)
Fani Komalasari
(11-195)

TRIGER 1 : SISTEM JARINGAN SYARAF


Jaringan syaraf tersebar diseluruh tubuh sebagai
jaringan komunikasi.secara histoanatomi sistem
syaraf dibagi menjadi 2 yaitu SISTEM SYARAF
PUSAT DAN SISTEM SYARAF TEPI.sistem syaraf
pusat dilindungi oleh tulang tengkorak,kolumna
vertebralis dan membran jaringan ikat yang
disebut MENIGEN.Secara mikroskopis sistem syaraf
pusat dibagi atas 2 bagian yaitu SUBSTANSIA ALBA
DAN SUBSTANSIA GRISEA,yang masing-masingnya
disusu oleh komponen yang berbeda.sinaps adalah
tempat neuron saling berkontak dengan sel efektor
melalui pelepasan neurotranmitter pada terminal
akson.

STEP I:Clarify Unfamiliar Term

1.

2.
3.

4.

5.

Neuron : sel saraf/sel pencetus penghantar impuls


dalam susunan syaraf
Meningen :Selaput/selaput otak
Subtansia
alba
:Jaringan
sel
syaraf
yang
merupakanbagian penghantar otak dan medula
spinalis sebagian besar tersusun oleh serat saraf
bermielin.
Substansia Glisea :Jaringan saraf kelabu yang terdiri
dari badan sel saraf dan serat saraf tidak bermielin
dan jaringan penyokong.
Neurotrasmitter : Zat kimia yang dilepaskan ujung
akson setelah sinaps

STEP II : Define The Problem


1.
2.
3.

4.

5.
6.
7.
8.

9.

Bagaimana sistem komunikasi dari saraf?


Komponen apa yang menyusun subs alba subs glisea ?
Apa yang termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi ?
Bagaimana cara kerja sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi?
Fungsi utama saraf?
Apa saja yang termasuk neurotransmitter?
Bagaimana cara kontak ujung akson dengan sel efektor?
Adakah substansia lain selain alba dan apa kerja dari
substansia tersebut?
Menigen terdiri dari apa saja ?

STEP III :HYPOTHESIS


1.
2.

3.

4.

5.

6.
7.

8.
9.

Menyerupai sistem listrik


Substansia alba terdiri dari saraf bermielin substansia glisea terdiri
dari saraf-saraf tidak bermielin
Sistem saraf pusat:Otak,Medula spinalis,
Sistem Saraf Tepi:n.spinalis,n.vagus
Sistem saraf pusat
Sensorik->otak->medula spinalis->efektor->rangsangan>kontraksi
Sebagai alat komunikasi
Sistem kordinasi
Pengendali
Acety/Cholin,dapimin,serotonis,nerophinefrin,ephinefrin,
Melepaskan neurotransmitter
Melepaskan impuls
Tidak ada,hanya terdiri dari :Substansia alba dan Substansia glisea
Durameter
Piameter
Arachnoid

STEP IV

Step V : Define Learning Objective


1.

2.

3.

4.

Anatomi
Sistem sarf pusat
Sistem saraf tepi
Meningens
Histologi
Gambaran Histologis S.S.P
Gambaran histologis S.S.T
Fisiologi
Mekanisme Komunikasi
Neurotransmitter
Biokimia
Neurotransmitter

Step VII

1.

Anatomi
A.Sistem Saraf Pusat
adalah bagian yang mengatur
kerja saraf tepi yang terdapat di otak
(brain),batang otak (brainstem),dan
sumsum tulang belakang (spinal
cord).SSP dilindungi oleh tulang
cranium (os cranium) dan columna
vertebra,membran jaringan
penunjang (meningen),dan cairan
serebrospinal (CSF).

SSP terdiri dari:


A)Otak

Terdiri dari:
1)Batang otak,terdiri dari medulla
oblongata,pons,dan mesencephalon
medulla oblongata
Permukaan anterior

Fissure mediana
Ditiap sisi mediana terdapat benjolan yang disebut
pyramis
Pyramis mengecil kebawah membentuk decussatio
pyramidarum
Posterior pyramis terdapat olive yang merupakan
elevasi lonjong ditimbulkan oleh nucleus olivarius
yang terdapat dibawahnya.Dibelakang olive
terdapat pedunculus cerebellaris inferior yang
menghubungkan medulla dengan cerebellum

Permukaan posterior
disamping fissura mediana posterior:
Medial :Tubercullum gacillis
Lateral :Tubercullum cuniatum

Pons
a) Terletak pada permukaan anterior
cerebellum,dibawah mesenchepalon dan diatas
medulla oblongata
b) Menghubungkan medulla oblongata dan cerebellum
c) Ditengah : sulcus A.Bracialis
d) Ada serabut transversalis : fibrae pontis transversalis
e) Pada permukaan lateral : N.V(Trigeminus)
f) Pada sulcus anterior pons dan medulla oblongata dari
medial ke lateral : N.VI,N.VII,N.VIII

Mesenchepalon
a)

b)

Bagian yang sempit dari belakang otak yang


berjalan melewati incissura tentorii dan
menghubungkan otak depan dengan otak
belakang
Di posterior terdapat tectum yang mempunyai
4 penonjolan kecil yaitu : dua colliculus
superior dan dua colliculus inferior. Antara
colliculus inferior dan pons terdapat N.IV

2)

Cerebellum
Terletak di dalam fossa crania posterior
dibawah tentorium ceebella (posterior
pons dan medulla oblongata)

Cerebellum dihubungkan dengan


mesenchepalon melalui pedunculus
cerebellaris superior
Dihubungkan dengan pons melalui
pedunculus cerebellaris medius
Dihubungkan dengan medulla oblongata
melalui pedunculus cerebellaris inferior.

3)

Dienchepalon

Terdiri atas thalamus di dorsal dan


hypothalamus di ventral
Thalamus adalah massa substansia grisea
besar yang terletak di kanan dan kiri
ventriculus tertius
Hypothalamus membentuk bagian bawah
dinding lateral dan dasar ventricuus tertius
Struktur-struktur di dasar ventriculus
tertius,dari depan ke belakang : Chiasma
optocum,tuber cinereum.dan
infundibullum,corpora mamaria dan substansi
perforate posterior

4)

Cerebrum

Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak


dan terdiri dari 2 hemisperium cerebri yang di
bungkus oleh massa substansia alba disebut
corpus callosum
Hemisphere dipishakan oleh sebuah celah
dalam yaitu fissure longitudinalis cerebri,
tempat menonjolnya falx cerebri
Lapisan permukaan hemisphere cerebri
disebut cortex dan disusun oleh substansia
grisea.Cortex cerebri berlipat-lipat disebut
gyrus yang dipisahkan oleh fissure dan sulcus
Sebuah sulcus yang besar membagi
permukaan setiap hemisphere dalam lobuslobus

a) Lobus frontalis terletak didepan sulcus centralis

dan diatas sulcus lateralis


b) Lobus parietalis terletak dibelakang sulcus
centralis dan diatas sulcus lateralis
c) Lobus occipitalis terletak dibawah sulcus
parieto occipitalis dibawah sulcus lateralis
terletak lobus temporalis
d) Dibawah sulcus lateralis terletak lobus
temporalis
Cortex cebri belipat-lipat membentuk gyrus
a) Gyrus precentalis : anterior terhadap sulcus cebtralis
dan
dikenal sebagai area motoris
b) Gyrus postcentralis : posterior terhadap sulcus
centralis,
dikenal dengan area sensorik
c) Gyrus temporalis superior: tepat dibawah sulcus
lateralis dekenal
sebagai area auditiva

B)Medulla spinalis

merupakan struktur yang terbentuk


silinder,berwarna putih ke abu-abuan yang mulai
diatas setinggi foramen magnum sebagai lanjutan
dari medulla oblongata
1.

2.
3.

Berakhir : conus medullaris (L1-L2),dari puncak conus


berjalan turun lanjutan dari piamater,yaitu filum
terminale,yang kemudian melekat pada bagian belakang os
coccygis
Dilindungi oleh meningens
Secara makroskopik terdiri dari:
Gray meter (substansia grisea):mengandung badan sel

saraf,dendrite,dan ujung akson tak bermielin


:kumpulan badan sel di otak dan media spinalis disebut
nucleus
White mater (substansia alba):sebagian besar tersusun
atas akson bermielin dan sangat sedikit badan sel
:kumpulan akson yang menghubungkan berbagai area
di SSP disebut traktus

4.
5.

6.
7.

8.

Medulla spinalis mempunyai 2 pembesaran


yaitu intumescentia cervicalis dan lumbalis
Digaris tengah anterior medulla spinalis
terdapat sebuah fissure longitudoinal yang
dalam ;fissure mediana anterior
Pada permukaan posterior terdapat alur yang
dangkal : sulcus mediana posterior
Disepanjang medulla spinalis melekat 31
pasang nervus spinalis melalui radix anterior
(motorik) dan radix posterior (sensorik) setiap
radix mempunyai sebuah ganglion radix
posterior
Karena prtumbuhan memanjang columna
vertebralis tidak sebanding dengn
pertumbuhan medulla spinalis,panjang radix
spinalis bertambah panjang dari atas kebawah
disebut cauda equine

B.

Sistem Saraf Tepi

URUTA NAMA SARAF


N

SIFAT SARAF

FUNGSI SARAF

N.Olfaktorius

Sensorik

Penciuman

II

N.Optikus

Sensorik

Penglihatan

III

N.Okulomotoriu Motorik
s

Penggerak bola mata

IV

N.Trocklearis

Motorik

Memutar bola mata

N.Trigeminus

Motorik /
sensorik

Kelopak mata,rahang
atas dan
bawah,palatum,hidung,li
dah

VI

N.Abduscen

Motorik

Penggerak bola mata

VII

N.Facialis

Motorik /
sensorik

Otot lidah dan rongga


mulut

VIII

N.Anditorius

Sensorik

Pendengaran

IX

N.Glosofaringe
us

Motorik /
sensorik

faring,tonsil,lidah

N.Vagus

Motorik /

Faring,laring,paru,eosofa

Saraf

spinalis 31 pasang
terdiri dari
1.
2.
3.
4.
5.

8 nevus cervicalis
12 nervus thoracales
5 nervus lumbalis
5 nervus sacrales
1 nervus cocygeus

C.

Meningens
Duramater

1)

Membrane paling luar dan merupakan lapisan


fibrosa yang padat dan kuat,yang mebungkus
medulla spinalis dan cauda aquina

Selubung duramater terletak longgar didalam


canalis vertebralis dan dipisahkan dari dinding
canalis oleh spatium ekstradural yang berii
jaringan ikat dan plexus venosus vertebralis
internus

Permukaan dalam duramater dipisahkan dari


arachnoideamater oleh ruangan potensial
disebut spatium subdural
2) Arachnoidmater
Membrane halus kedap air yang menutupi
medulla spinalis dan terletak didalam piamater
sebelah dalam dan duramater disebelah luar

Arachnoideamater dipisahkan dari piamater oleh

ruang yang halus,spatium subarachnoid yang berisi


liquior cerebrospinalis
Keatas : berhubungan melalui foramen magnum
dengan arachnoideamater yang menutupi cerebrum
Kebawah : berakhir pada filum terminale setinggi
pinggir bawah vertebra S2

3) Piamater
Membrane vascular yang menutupi medulla
spinalis dengan rapat
Keatas : melalui foramen magnum berubungan
dengan piamater yang meliputi otak
Kebawah : bergabung dengan filum terminalis
Piamater menebal pada kedua sisinya,diantara
radix-radix saraf yang membentuk ligamentum
denticulatum

2.

Histologi
SISTEM SARAF PUSAT
1)CEREBELUM
a.sulcus dan gyrus
b.kortek sebelah luar terdiri dari 3 lapisan
-lapisan molekuler : sel stelata dan serat
saraf
horizontal
-lapisan sel purkinje : sel fusiformis dan
bercabang-cabang, berderet 1 baris,
besar, inti besar, nucleolus jelas
-lapisan glanular : sel glanular kecil, sel
stelata, ruangan glomeruli
c.medula :mengandung banyak serat saraf

2)CEREBRUM
a. kortek 6 lapisan
- lapisan molekuler mengandung : serat saraf dan
sel horizontal
- lapisan granular luar mengandung : sel stelata,
sel
piramid kecil
- lapisan piramid lua mengandung : sel piramid
kecil,sedang, sel stelata, sel fusiform
- lapisan granular dalam mengandung : sel stelata,
sel granular, sel piramid
- lapisan piramid dalam (ganglion mengandung) :
sel piramid besar (sel betz),sel stelata, serat saraf
- Lapisan multiformis mengandung : sel fusiformis,
sel granular, sel stelata
b. medula : mengandung serat saraf dan neuroglia
c. piamater menbungkus kortek serebri

3)MEDULA SPINALIS
a. substansia grisea terletak bagian tengah,
berisi
- neuron motoris ( multipolar, besar, inti
besar, neklues besar)
- serabut saraf tanpa myeli

- neuroglia
b. substansia alba sebelah luar berisi
- serat saraf bermyelin
- neuroglia
c. perhatikan cornu dorsale, cprnu ventrale
dan
kanalis sentralis dilapisi oleh sel
ependym,septum media posterior, fisura
mediana anterior

3.

Fisiologi
a)Komunikasi saraf
Semua
sel
tubuh
memperlihatkan
potensial
membran,yaitu
pemisahan
muatan positif dan
negatif di kedua sisi
membran.
SARAF DAN OTOT ADALAH JARINGAN
YANG PEKA RANGSANG
Dua jenis se,sel saraf dan sel otot,yang
mengalami
perkembangan
sedemikian
sehingga dapat di manfaatkan potensial
membran inifluktuasi potensial ini berfungsi
sebagai sinyal listrik.

Sistem saraf terorganisasi menjadi sistem saraf


pusat dan sistemsaraf tep(perifer).sistem saraf
pusat yang terdiri dari otak dan corda
spinalis,dan sistem saraf tepi yang terdiri dar
serat-serat saraf yang membawa informasi
antara ssp dan bagian tubuh lainya.sst
kemudian dibagi lagi menjadi divisi aferen
membawa informasi dengani alurkan mellui difisi
eferen ke organ efektor otot atau kelenjar yang
melaksanakan perintah untuk menimbulkan efek
yang diinginkan.sistem saraf mempersarafi otot2
rangka
dan
serat2
sistem
otonom,yang
mempersarafi oto polos,otot jantung dan
kelenjar.siste yang terakhir dibagi lagi menjadi
sistem
saraf
simpatis
dan
parasimpatis
keduanya mempersarafi oleh otonom.

Terdapat 3 kelas neuron:neuron aferern,eferen


dan inter neuron.

Neuron aferen memiliki reseptor sensorik


yang menghasilkan potensial aksi sebagai
respon terhadap rangsangan spesifik.

Neuron eferen juga berada terutama disistem saraf


perifer badan sel neuron eferen berada di ssp,tempat
banyak masuknya pra sinaps yangberlokasi central
berkonvergensi pada neuron tersebut mempengaruhi
keluaran
ke
organ
efektor.akson2
eferen
meninggalkan ssp untk berjalan menuju otak dan
kelenjar yang di persarafi,menyampaikan keluaran
terintegrasi agar melaksanakan
perintah yang
diinginkan.antar neuron terletak seluruhnya di daam
ssp.memiliki fungsi.
Inter neuron terletak antara neuron aferen dan eferen
yang penting dalam integrasi respon perifer

b) Pengertian Neurotransmiter
Neurotransmiter adalah senyawa organik
endogenus membawa sinyal di antara neuron.
Neurotransmiter
terbungkus
oleh
vesikel
sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan
datangnya potensial aksi. Neurotransmiter
adalah bahan kimia endogen yang mengirimkan
sinyal dari neuron ke sel target di sinaps .
Neurotransmitter yang dikemas ke dalam vesikel
sinaptik berkerumun di bawah membran di sisi
presynaptic sinaps, dan dilepaskan ke dalam
celah sinaptik, di mana mereka mengikat pada
reseptor dimembran pada sisi postsynaptic dari
sinaps. Pelepasan neurotransmiter biasanya
mengikuti kedatangan sebuah potensial aksi
pada sinapsis, tetapi juga dapat mengikuti
potensi listrik dinilai. Rendahnya tingkat dasar
rilis
jugaterjadi
tanpa
stimulasi
listrik.

Gambar
ilustrasi
neurotransmitter

yang

melibatkan

Gambar diatas memperlihatkan ilustrasi dari


elemen utama pada tranmisi sinapsis sebuah
gelombang
elektrokimiawi
yang
disebut
potensi aksi bergerak sepanjang akson sebuah
neuron. Ketika gelombang tersebut mencapai
sinapsis, sejumlah molekul neurotransmitter
dilepaskan dan bergerak menuju penyerap
yang terletak pada membrane neuron lain
yang berada di dekat sinapsis.
Seluruh aktivitas kehidupan manusia yang
berkenaan dengan otak di atur melalui tiga
cara, yaitu sinyal listrik pada neuron, zat
kimiawi yang di sebut neurotransmitter dan
hormon yang dilepaskan ke dalam darah.
Hampir
seluruh
aktivitas
di
otak
memanfaatkan neurotransmitter.

Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:


Asam amino: asam glutamat, asam
aspartat, serina, GABA, glisina
Monoamina: dopamin, adrenalin,
noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin
Bentuk lain: asetilkolina, adenosina,
anandamida, dll.
Puluhan jenis neurotransmiter yang telah
teridentifikasi di bentuk melalui asupan yang
berbeda. Bahan dasar pembentuk
neurotransmiter adalah asam amino. Asam
amino merupakan salah satu nutrisi otak
terpenting, yang berfungsi meningkatkan
kewaspadaan, mengurangi kesalahan, dan
memacu kegesitan pikiran.

Fungsi asam amino antara lain :


Penyusun protrein, termasuk enzim.
Kerangka dasar sejumlah senyawa
penting dalam metabolisme (terutama
vitamin ,hormon, dan asam nukleat)
Pengikat logam penting yang di perlukan
dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

Asam amino di dapatkan dari sumbersumber protein. Kadar protein tinggi dapat
ditemukan pada makanan/minuman seperti
susu, daging, telur dan keju. Sedangkan
protein yang terdapat dalam sayur-sayuran
memiliki kadar terbatas.

Neurotransmitter adalah penghantar


bahan kimia dari system saraf.
Neurotransmitter adalah molekul yang
dimana harus memenuhi sejumlah
kriteria harus diklasifikasikan sebagai
neurotransmiter. Kriteria ini biasanya
harus dipenuhi melalui berbagai ilmu
pengetahuan dasar dan studi penelitian
klinis. Zat yang hanya memiliki telah
ditunjukkan untuk memenuhi beberapa
kriteria yang disebut sebagai
neurotransmitter putatif, berarti mereka
belum terbukti secara eksperimental
untuk memenuhi semua kriteria.

Rangsang dan penghambatan


Beberapa neurotransmiter biasanya digambarkan sebagai
rangsang atau penghambatan. Satu-satunya efek langsung
dari neurotransmitter adalah untuk mengaktifkan satu atau lebih
jenis reseptor. Efek pada sel postsynaptic tergantung, karena itu,
sepenuhnya pada sifat-sifat reseptor-reseptor. Hal ini terjadi
bahwa untuk beberapa neurotransmitter (misalnya, glutamat),
reseptor yang paling penting semua memiliki efek rangsang:
yaitu, mereka meningkatkan kemungkinan bahwa sel target akan
api potensial aksi. Untuk neurotransmiter lain, seperti GABA,
reseptor yang paling penting semua memiliki efek penghambatan
(walaupun ada bukti bahwa GABA adalah rangsang selama
perkembangan otak awal). Namun demikian, neurotransmiter lain,
seperti asetilkolin, yang reseptor baik rangsang dan hambat ada;
dan ada beberapa jenis reseptor yang mengaktifkan jalur
metabolisme yang kompleks dalam sel postsynaptic untuk
menghasilkan efek yang tidak dapat tepat disebut baik rangsang
atau penghambatan. Jadi, merupakan penyederhanaan yang
berlebihan untuk memanggil rangsang atau neurotransmitter
penghambatan-bagaimanapun hal tersebut sangat nyaman untuk
menelepon hambat rangsang dan GABA glutamat bahwa
penggunaan ini terlihat sangat sering.

Tindakan
Efek dari sistem neurotransmitter tergantung pada
koneksi dari neuron yang menggunakan pemancar, dan
sifat kimia dari reseptor yang mengikat pemancar.
Berikut adalah beberapa contoh tindakan
neurotransmitter penting: Glutamat digunakan di
sebagian besar sinapsis rangsang yang cepat di otak
dan sumsum tulang belakang. Hal ini juga digunakan
pada kebanyakan sinapsis yang dimodifikasi, yaitu
mampu meningkatkan atau menurunkan kekuatan.
Sinapsis dimodifikasi dianggap memori penyimpanan
utama elemen dalam otak. Rilis glutamat berlebihan
dapat mengakibatkan kematian sel menyebabkan
excitotoxicity. GABA digunakan pada sebagian besar
sinapsis hambat cepat di hampir setiap bagian otak.
Banyak obat penenang / obat penenang bertindak
dengan meningkatkan efek GABA. Sejalan dengan
glisin adalah pemancar hambat di sumsum tulang
belakang.

Asetilkolin dibedakan sebagai


pemancar pada sambungan
neuromuskuler menghubungkan saraf
motor ke otot. Para curare panah-racun
lumpuh bertindak dengan memblokir
transmisi pada sinapsis ini. Asetilkolin
juga beroperasi di banyak daerah di otak,
tetapi menggunakan berbagai jenis
reseptor. Dopamin memiliki sejumlah
fungsi penting di otak. Hal ini memainkan
peran penting dalam sistem
penghargaan, tetapi disfungsi sistem
dopamin juga terlibat dalam penyakit
Parkinson dan schizophrenia.

Serotonin adalah neurotransmitter


monoamina. Kebanyakan diproduksi oleh dan
ditemukan di usus (sekitar 90%), dan sisanya
di pusat neuron sistem saraf. Ini berfungsi
untuk mengatur nafsu makan, tidur, memori
dan pembelajaran, suhu, mood, perilaku,
kontraksi otot, dan fungsi sistem
kardiovaskular dan sistem endokrin. Hal ini
berspekulasi untuk memiliki peran dalam
depresi, karena beberapa pasien depresi
dianggap memiliki konsentrasi yang lebih
rendah metabolit serotonin dalam cairan
serebrospinal dan jaringan otak. Substansi P
adalah undecapeptide bertanggung jawab
untuk transmisi rasa sakit dari neuron
sensorik tertentu untuk sistem saraf pusat.

Neuron mengekspresikan jenis tertentu dari


neurotransmitter kadang-kadang membentuk sistem
yang berbeda, dimana aktivasi dari sistem
mempengaruhi volume besar otak, disebut transmisi
volume. Sistem neurotransmiter utama termasuk
noradrenalin (norepinefrin) sistem, sistem dopamin,
sistem serotonin dan sistem kolinergik. Obat
menargetkan neurotransmitter dari sistem tersebut
mempengaruhi seluruh sistem; fakta ini menjelaskan
kompleksitas tindakan dari beberapa obat. Kokain,
misalnya, blok reuptake dopamin punggung ke
neuron presynaptic, meninggalkan molekul
neurotransmitter di celah sinaptik lagi.Sejak dopamin
tetap dalam sinaps lagi, neurotransmitter terus
mengikat ke reseptor pada neuron postsynaptic,
memunculkan respon emosional yang
menyenangkan. Kecanduan fisik untuk kokain
mungkin akibat dari paparan kelebihan dopamin
dalam sinaps, yang mengarah ke downregulation

Ini meningkatkan jumlah serotonin hadir pada


sinaps dan memungkinkan untuk tinggal di sana
lagi, maka potentiating efek serotonin alami
dilepaskan AMPT mencegah konversi tirosin
dengan L-dopa, para pendahulu untuk dopamin;.
Reserpin mencegah penyimpanan dopamin
dalam vesikel, dan menghambat deprenyl
monoamine oxidase (MAO)-B dan dengan
demikian meningkatkan tingkat dopamin.
Penyakit dapat mempengaruhi sistem
neurotransmiter tertentu. Misalnya, penyakit
Parkinson adalah setidaknya sebagian terkait
dengan kegagalan sel dopaminergik di otak
mendalam inti, misalnya substansia nigra.
Perawatan potentiating efek prekursor dopamin
telah diusulkan dan dilakukan, dengan
keberhasilan moderat.

Dopamin precursor
L-dopa, prekursor dopamin yang melintasi penghalang
darah-otak, digunakan dalam pengobatan penyakit
Parkinson.
Prekursor neurotransmitter
Sementara asupan prekursor neurotransmitter
tidakmeningkatkan sintesisneurotransmiter,bukti
dicampur sebagai apakah rilis neurotransmiter (tembak)
meningkat. Bahkan dengan rilis neurotransmiter
meningkat, tidak jelas apakah ini akan menghasilkan
peningkatan jangka panjang dalam kekuatan
sinyalneurotransmitter, karena sistem saraf dapat
beradaptasi dengan perubahanseperti sintesis
neurotransmiter meningkat dan karena itu dapat
menjagakonstan menembak . Beberapa neurotransmiter
mungkin memiliki peran dalam depresi, dan ada
beberapa bukti yang menunjukkan bahwa asupan
prekursor neurotransmitter ini mungkin berguna dalam
pengobatan depresi ringan dan moderat

Prekursor serotonin
Administrasi L-triptofan, prekursor
serotonin, terlihat untuk
melipatgandakan produksi serotonin di
otak. Hal ini secara signifikan lebih efektif
daripadaplasebo dalam pengobatan
depresi ringan dan moderat. Konversi
inimembutuhkan vitamin C. 5hydroxytryptophan (5-HTP), juga
merupakanprekursor untuk serotonin,
juga lebih efektif daripada plasebo.

4.

Biokimia
Macam Macam Neurotransmiter
Neurotransmiter merupakan zat kimia yang
disintesis dalam neuron dan disimpan dalam
gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat
kimia ini dilepaskan dari akson terminal melalui
eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur
ulang. Neurotransmiter merupakan cara
komunikasi antar neuron. Zat-zat kimia ini
menyebabkan perubahan permeabilitas sel
neuron, sehingga neuron menjadi lebih kurang
dapt menyalurkan impuls, tergantung dari
neuron dan transmiter tersebut. Contoh-contoh
neurotransmiter adalah norepinefrin,
acetilkolin, dopamin, serotonin, asam gama
aminobutirat (GABA), glisin, dan lain-lain.

1. Asetilkolin (CH3COOCH2CH2N+(CH3)3)
Asetilkolin merupakan substansi transmitter
yang disintesis diujung presinap dari koenzim
asetil A dan kolin dengan menggunakan enzim
kolin asetiltransferase. Kemudian substansi ini
dibawa ke dalam gelembung spesifiknya. Ketika
kemudian gelembung melepaskan asetilkolin
ke dalam celah sinap, asetilkolin dengan cepat
memecah kembali asetat dan kolin dengan
bantuan enzim kolinesterase, yang berikatan
dengan retikulum proteoglikan dan mengisi
ruang celah sinap. Kemudian gelembung
mengalami daur ulang dan kolin juga secara
aktif dibawa kembali ke dalam ujung sinap
untuk digunakan kembali bagi keperluan
sintesis asetilkolin baru.

2. Noepinefrin, epinephrine, dan dopamine


Noepinephrine, epinephrine, dan dopamine
dikelompokkan dalam cathecolamines. Hidroksilasi tirosin
merupakan tahap penentu (rate-limiting step) dalam
biosintesis cathecolamin. Disamping itu, enzim tirosin
hidroksilase ini dihambat oleh oleh katekol (umpan balik
negatif oleh hasil akhirnya).
a.
Dopamin (NO2C8H11)
Merupakan neurotransmiter yang mirip dengan adrenalin
dimana mempengaruhi proses otak yang mengontrol
gerakan, respon emosional dan kemampuan untuk
merasakan kesenangan dan rasa sakit. Dopamin sangat
penting untuk mengontrol gerakan keseimbangan. Jika
kekurangan dopamin akan menyebabkan berkurangnya
kontrol gerakan seperti kasus pada penyakit Parkinson.
Jika kekurangan atau masalah dengan aliran dopamine
dapat menyebabkan orang kehilangan kemampuan untuk
berpikir rasionil, ditunjukkan dalam skizofrenia.

dari perut tegmental area yang banyak bagian


limbic sistem akan menyebabkan seseorang selalu
curiga dan memungkinkan untuk mempunyai
kepribadian paranoia. Jika kekurangan Dopamin di
bidang mesocortical dari daerah perut tegmental ke
neocortex terutama di daerah prefrontal dapat
mengurangi salah satu dari memori.
b.
Norepineprin (C8H9NO3)
Disekresi oleh sebagian besar neuron yang badan
sel/somanya terletak pada batang otak dan
hipothalamus. Secara khas neuron-neuron penyekresi
norephineprin yang terletak di lokus seruleus di
dalam pons akan mengirimkan serabut- serabut saraf
yang luas di dalam otak dan akan membantu
pengaturan seluruh aktivitas dan perasaan, seperti
peningkatan kewaspadaan.

Pada sebagian daerah ini, norephineprin mungkin


mengaktivasi reseptor aksitasi, namun pada yang lebih sempit
malahan mengatur reseptor inhibisi. Norephineprin juga
sebagian disekresikan oleh sebagian besar neuron post ganglion
sistem saraf simpatisdimana ephineprin merangsang
beberapa organ tetapi menghambat organ yang lain.
c.
Epinefrin (C9H23NO3)
Epinefrin merupakan salah satu hormon yang
berperan
pada reaksi stres jangka pendek. Epinefrin disekresi oleh
kelenjar adrenal saat ada keadaan gawat ataupun berbahaya. Di
dalam aliran darah epinefrin dengan cepat menjaga kebutuhan
tubuh saat terjadu ketegangan, atau kondisi gawat dengan
memberi suplai oksigen dan glukosa lebih pada otak dan otot.
Selain itu epinefrin juga meningkatkan denyut jantung, stroke
volume, dilatasi dan kontraksi arteriol pada gastrointestinal
dan otot skeleton. Epinefrin akan meningkatkan gula darah
dengan jalan meningkatkan katabolisme dari glikogen menjadi
glukosa di hati dan saat bersamaan menurunkan
pembentukan lipid dari sel-sel lemak

Epinefrin memiliki banyak sekali fungsi di hampir seluruh


tubuh, diantaranya dalam mengatur konsentrasi asam
lemak,konsentrasi glukosa darah, kontrol aliran darah ginjal,
mengatur laju metabolisme, kontraksi otot polos,
termogenesis kimia, vasodilatasi, vasokonstriksi, dll
3. Glutamate (C5H9NO4)
Glutamate merupakan neurotransmitter yang
paling
umum di sistem saraf pusat, jumlahnya kira-kira
separuh dari
semua neurons di otak. Sangat penting
dalam hal memori. Kelebihan Glutamate akan membunuh
neuron di otak. Terkadang kerusakan otak atau stroke akan
mengakibatkan produksi glutamat berlebih akan
mengakibatkan kelebihan dan diakhiri dengan banyak
sel-sel otak mati daripada yang asli dari trauma. AlS, lebih
dikenal sebagai penyakit Lou Gehrigs, dari hasil produksi
berlebihan glutamate. Banyak percaya mungkin
juga
cukup bertanggung jawab untuk berbagai penyakit pada
sistem saraf, dan mencari cara untuk meminimalisir efek.

4. Serotonin (C10H12N2O)
Serotonin (5-hydroxytryptamine, atau 5-HT)
adalah suatu neurotransmitte rmonoamino yang
disintesiskan dalam neuron-neuron serotonergis
dalam sistem saraf pusat (CNS) dan sel-sel
enterochromaffin dalam saluran pencernaan.
Pada system saraf pusat serotonin memiliki
peranan penting sebagai neurotransmitter yang
berperan pada proses marah, agresif, temperature
tubuh, mood, tidur, human sexuality, selera
makan, dan metabolisme, serta rangsang muntah.
Serotonin memiliki aktivitas yang luas pada otak
dan variasi genetic pada reseptor serotonin dan
transporter serotonin, yang juga memiliki
kemampuan untuk reuptake yang jika terganggu
akan memiliki dampak pada kelainan neurologist.

Obat-obatan yang mempengaruhi jalur dari


pembentukan
serotonin
biasanya
digunakan
sebagai terapi pada banyak gangguan psikiatri,
selain itu serotonin juga merupakan salah
satu
dari pusat penelitian pengaruh genetic pada
perubahan genetic psikiatri.
Pada beberapa studi yang telah dilakukan dapat
dibuktikan bahwa pada beberapa orang dengan
gangguan cemas memiliki serotonin transporter
yang tidak normal dan efek dari perubahan ini
adalah adanya peluang terjadinya depresi jauh
lebih besar dibanding orang normal.Dari peneltian
terbaru juga didapatkan bahwa serotonin bersamasama dengan asetilkolin dan norepinefrin akan
bertindak sebagai neurotransmitter yang dilepaskan
pada ujung-ujung saraf enteric. Kebanyakan nuclei
rafe akan mensekresi serotonin yang membantu

Serotonin juga merupakan salah satu dari


beberapa bahan aktif yang akan mengaktifkan
proses peradangan, yang akan dimulai dengan
vasodilatasi pembuluh darah lokal sampai pada
tahap pembengkakan sel jaringan, selain
itu
serotonin juga memiliki kendali pada aliran
darah,
kontraksi otot polos, rangsang nyeri,
system
analgesic, dan peristaltic usus halus.
5. GABA
-Aminobutyric
acid
(GABA)
adalah
neurotransmiter inhibisi utama pada sistem saraf
pusat. GABA berperan penting dalam mengatur
exitability neuron melalui sistem saraf. Pada
manusia, GABA juga bertanggung jawab
langsung
pada pengaturan tonus otot.

GABA dibentuk dari dekarboksilasi glutamat


yang
dikatalis oleh glutamate decarboxylase
(GAD).GAD umumnya terdapat dalam akhiran
saraf. Aktivitas GAD membutuhkan pyridoxal
phosphate (PLP) sebagai kofaktor. PLP dibentuk
dari vitamin B6 (pyridoxine,
pyridoxal, and
pyridoxamine)
dengan
bantuan
pyridoxal
kinase. Pyridoxal kinase sendiri membutuhkan
zinc untuk aktivasi. Kekurangan pyridoxal kinase
atau zinc dapat menyebabkan kejang, seperti
pada pasien preeklamsi.Reseptor GABA dibagi
dalam dua jenis: GABAA dan GABAB. Reseptor
GABAA
membuka
saluran
florida
dan
diantagonis oleh pikrotoksin dan bikukulin, yang
keduanya
dapat mnimbulkan konvulsi umum.

Reseptor GABAB yang secara selektif dapat


diaktifkan oleh obat anti spastik baklofen, tergabung
dalam saluran kalium dalam membran
pascasinaps.
Pada sebagian besar daerah otak IPSP terdiri atas
komponen
lambat
dan
cepat.
Bukti-bukti
menunjukkan
bahwa
GABA
adalah
transmiter
penghambat yang memperantarai kedua componen
tersebut. IPSP cepat dihambat
oleh antagonis GABAA,
sedangkan IPSP lambat
oleh antagonis GABAB.
Penelitian
imunohistokimia
menunjukkan
bahwa
sebagian besar dari saraf
sirkuit local mensintesis
GABA. Satu kelompok khusus saraf dari sirkuit local
terdapat di tanduk dorsal
sumsum tulang belakang
juga menghasilkan GABA. Saraf-saraf ini membentuk
sinaps aksoaksonik dengan terminal saraf sensoris
primer dan bekerja untuk inhibisi presinaps.

Pada vertebrata, GABA berperan dalam inhibisi sinaps


pada otak melalui pengikatan terhadap reseptor spesifik
transmembran dalammembran plasma pada proses pre
dan post sinaps.
Pengikatan
ini menyebabkan
terbukanya saluran ion sehingga
ion klorida yang
bermuatan negatif masuk kedalam sel dan ion kalium
yang bermuatan positif keluar dari sel. Akibatnya terjadi
perubahan potensial transmembran, yang biasanya
menyebabkan hiperpolarisasi. Reseptor GABAA
merupakan reseptor inotropik yang merupakan saluran
ion itu sendiri, sedangkan Reseptor GABAB
merupakan
reseptor metabotropik yang membuka
saluran ion
melalui perantara G protein (G protein- coupled
reseptor)
Neuron-neuron yang menghasilkanyang menghasilkan
GABA disebut neuron GABAergic. Sel medium spiny
merupakan salahsatu contoh sel GABAergic

6. Glisin (NH2CH2COOH)
Glisin (Gly, G) atau asam aminoetanoat
adalah asam amino alami paling sederhana.
Glisin merupakan asam amino
terkecil
dari 20 asam amino yang umum ditemukan
dalam protein. Kodonnya
adalah GGU,
GGC, GGA dan GGG.Glisin
merupakan
satu-satunya asam amino yang
tidak
memiliki isomer optik karena gugus residu
yang terikat pada atom karbon
alpha
adalah atom hidrogen sehingga terjadi
simetri. Jadi, tidak ada L-glisin atau D-glisin.

Glisin
merupakan
asam
amino
yang
mudah
menyesuaikan diri
dengan berbagai situasi karena
strukturnya sederhana. Sebagai
contoh, glisin adalah
satu-satunya asam amino internal pada heliks
kolagen, suatu protein struktural. Pada sejumlah
protein
penting
tertentu, misalnya sitokrom c,
mioglobin, dan hemoglobin, glisin selalu berada pada
posisi yang sama
sepanjang evolusi (terkonservasi).
Penggantian glisin dengan
asam amino lain akan
merusak struktur dan membuat protein tidak berfungsi
dengan normal. Secara umum protein tidak banyak
pengandung glisina.
Perkecualian ialah pada kolagen
yang dua per tiga dari keseluruhan
asam aminonya
adalah glisin.
Glisin bekerja sebagai transmiter inhibisi pada sistem
saraf
pusat,
terutama
pada
medula
spinalis,
brainstem, dan retina. Jika reseptor glisin teraktivasi,
korida memasuki neuron melalui reseptor inotropik,
menyebabkan terjadinya potensial
inhibisi post
sinaps
(Inhibitory postsynaptic potential / IPSP).

7. Aspartat
Asam aspartat (Asp) adalah -asam amino
dengan rumus kimia HO2CCH(NH2)CH2CO2H.
Asam aspartat (atau sering disebut aspartat
saja, karena terionisasi di dalam sel), merupakan
satu dari 20 asam amino penyusun protein.
Asam aspartat bersama dengan asam
glutamat bersifat asam dengan pKa dari 4.0.
Bagi mamalia aspartat tidaklah esensial.
Fungsinya diketahui sebagai pembangkit
neurotransmisi di otak dan saraf otot. Diduga,
aspartat berperan dalam daya tahan terhadap
kelelahan. Senyawa ini juga merupakan produk
dari
daur
urea
dan
terlibat
dalam
glukoneogenesis.

Aspartat (basa konjugasi dari asam


aspartat) merupakan neurotransmiter yang
bersifat
eksitasi terhadap sistem saraf
pusat. Aspartat
merangsang reseptor
NMDA (N-metil-D- Aspartat), meskipun tidak
sekuat rangsangan
glutamat terhadap
reseptor
tersebut.Sebagai
neurotransmitter, aspartat berperan dalam
daya
tahan
terhadap
kelelahan.
Tetapi,bukti-bukti yang mendukung gagasan
ini kurang kuat.

8. Nitrat Oksida (NO)


NO adalah substansi molekul kecil yang baru
ditemukan. Zat ini terutama timbul di daerah otak yang
bertanggung jawab
terhadap tingkah laku jangka
panjang dan untuk ingatan. Karena itu, transmitter
yang baru ditemukan ini dapat menolong kita untuk
menjelaskan mengenai tingkah laku dan fungsi ingatan.
Oksida nitrat berbeda dengan transmitter molekul
lainnya dalam hal mekanisme pembentukan di ujung
presinap dan kerjanya di neuron post sinap. Zat ini tidak
dibentuk
sebelumnya
dan
disimpan
dalam
gelembung ujung presinap seperti transmitter lain. Zat
ini disintesis hampir
segera saat diperlukan dan
kemudian berdifusi keluar dari ujung presinap dalam
waktu beberapa detik dan tidak dilepaskan dalam paket
gelembung-gelembung. Selanjutnya zat ini berdifusi ke
dalam neuron post sinap yang paling dekat, selanjutnya
di neuron postsinap, zat ini tidak mempengaruhi
membran potensial menjadi lebih besar, tetapi
sebaliknya
mengubah fungsi metabolik intraseluler

9. Neuropeptida
Neuropeptida merupakan kelompok transmitter yang
sangat
berbeda dan biasanya bekerja lambat dan
dalam hal lain sedikit berbeda dengan yang terdapat
pada transmitter molekul kecil.
Sekitar 40 jenis peptida diperkirakan memiliki fungsi
sebagai neurotransmitter. Daftar peptida ini semakin
panjang
dengan
ditemukannya
putative
neurotransmitter (diperkirakan memiliki fungsi sebagai
neurotransmitter berdasarkan bukti- bukti yang ada
tetapi belum dapat dibuktikan secara langsung).
Neuropeptida sudah dipelajari sejak lama, namun bukan
dalam fungsinya sebagai neurotransmitter, namun
fungsinya
sebagai substansi hormonal. Peptida ini
mula-mula dilepaskan ke dalam aliran darah oleh
kelenjar endokrin, kemudian hormon-hormon peptida itu
akan menuju ke jaringan-jaringan
otak. Dahulu para
ahli meyangka bahwa peptida dihasikan dalam kelenjar
hormon danmasuk ke dalamjaringan otak,
namun
saat ini sudah dapat dibuktikan bahwa peptida yang

Neuropeptida tidak disintesis dalam sitosol pada ujung


presinap.
Namun demikian, zat ini disintesis sebagai bagian
integral dari molekul protein besar oleh ribosom-ribosom
dalam badan sel neuron. Molekul protein selanjutnya mulamula memasuki retikulum
endoplasma badan
sel dan
kemudian ke aparatus golgi, yaitu tempat terjadinya
perubahan berikut:
a)Protein secara enzimatik memecah menjadi fragmenfragmen yang lebih kecil dan dengan demikian melepaskan
neuropeptidanya sendiri atau prekursornya.
b)Aparatus golgi mengemas neuropeptida menjadi
gelembung- gelembung transmitter berukuran kecil yang
dilepaskan ke dalam sitoplasma.
c)Gelembung transmitter ini dibawa ke ujung serabut saraf
lewat aliran aksonal dari sitoplasma akson, berkeliling dengan
kecepatan lambat hanya beberapa sentimeter per hari.
d)Akhirnya gelembung ini melepaskan trasnmitternya
sebagai respon terhadap potensial aksi dengan cara yang
sama seperti untuk transmitter molekul kecil. Namun

KESIMPULAN
Segala kegitan tubuh dikontrol oleh
sistem
saraf
yang
terdiri
dari
ssp,sst,sso.kerja kontrol ini dilakukan melalui
komunikasi ketiga sistem ini melalui kerja
neurotranmitter.mengingat
pentingnya
fungsi ini dijaga sangat ketat oleh oleh LCS
dan meningen dan dari luar oleh tulang
cranium dan col.vertebra

Anda mungkin juga menyukai