A. Pengertian
Hernia adalah prostrusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat atau
kongenital pada dinding rongga yang secara normal berisi organ.
Istilah hernia berasal dari bahasa Yunani ERNOS yang berarti penonjolan.
C. Penyebab.
Penyebab terjadinya hernia ada dua yaitu :
1. Kongenital
Terjadi sejak lahir.
2. Didapat (acquired)
Terjadi setelah dewasa atau pada usia lanjut. Disebabkan adanya tekanan
intraabdominal yang meningkat dan dalam waktu yang lama misalnya batuk
kronis, konstipasi kronis, gangguan proses kencing (hipertropi prostat, striktur
uretra), ascites dan sebagainya.
D. Patologi anatomi
Hernia terdiri dari 3 unsur yaitu kantong hernia yang terdiri dari
peritoneum, isi hernia yang biasanya terdiri dari usus, omentum, kadang berisi
organ intraperitoneal lain atau organ ekstraperitoneal seperti ovarium, apendiks
divertikel dan buli buli. Unsur terakhir adalah struktur yang menutupi kantong
hernia yang dapat berupa kulit (skrotum) umbilikus atau organ - organ lain
misalnya paru dan sebagainya.
Pada hernia inguinal lateralis (indirek) lengkung usus keluar melalui
kanalis inguinalis dan mengikuti kora spermatikus (pria) atau ligamen sekitar
(wanita). Ini diakibatkan gagalnya prosesus vaginalis untuk menutup testis turun
ke dalam skrotum atau fiksasi ovarium.
F. Penatalaksanaan.
1. Manajemen medis
Setiap penderita hernia inguinalis lateralis selalu harus diobati dengan jalan
pembedahan. Pembedahan secepat mungkin setelah diagnosa ditegakkan.
Adapun prinsip pembedahan hernia inguinalis lateralis adalah :
a.
2. Manajemen keperawatan
a.
Pre operasi :
Pengkajian : ditujukan pada nyeri, ada tonjolan (pembengkakan) di daerah
inguinal, cemas, tingkat pengetahuan pasien tentang hernia dan
penanganannya. Pengkajian juga ditujukan pada riwayat.
Diagnosa keperawatan : masalah keperawatan yang bisa muncul adalah
gangguan kenyamanan, kecemasan, kurang pengetahuan dan resiko
tinggi terjadi reinkarserata.
Intervensi keperawatan (secara umum) ; beri posisi kepala tempat tidur
ditinggikan, bila hernia turun/menonjol dimasukan kembali secara
manual, anjurkan menggunakan sabuk hernia, beri analgesik sesuai
advis, hindari manuever yang bisa meningkatkan tekanan
intraabdominal : batuk kronik, angkat berat, mengedan secara kuat dan
anjurkan untuk kompres dingin pada daerah yang bengkak.
b. Post operasi :
Daftar Pustaka
Carpenito,J,L (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 2
D.D.Ignatavicius dan M.V.Bayne (1991), Medical Surgical Nursing, A Nursing
Process Approach, W. B. Saunders Company, Philadelphia
Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd
ed ). Philadelpia, F.A. Davis Company.
Engrand, Barbara (1999), Keperawatan Medikal Bedah, volume 4, Jakarta, EGC
Goodner, Brenda & Roth, S.L. (1995), Panduan Tindakan Keperawatan Klinik
Praktis, alih bahasa Ni Luh G. Yasmin Asih, EGC, Jakarta
Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing
Process Approach St. Louis. Cv. Mosby Company.