Ditulis oleh :
Michelle Sharon Jessica Sinurat
BAB 1
PENDAHULUAN
2.
3.
4.
5.
BAB 2
KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR
memenuhi kebutuhan jasmaniah. Apotik hidup, sebenarnya bermakna tanaman obatobatan yang ditanam di pekarangan. Dalam hal ini apotik hidup d juga mempunyai
fungsi sosial, yaitu jika tetangga memerlukan obat, dapat kita berikan. Jenis tanaman
untuk apotik hidup sangat banyak dan perlu dikembangkan.
Apotik hidup ditanam dipekarangan, jika pekarangannya memadai, jika
pekarangannya kecil dapat ditanam di dalam pot. Teknologinya dapat secara
tradisional, hidroponik atau aeroponik, maupun melalui media lainnya. Sedangkan
budidaya secara hidroponik, kita dapat menanamnya dalam pot, plastik, bambu,
maupun menggunakan bekas-bekas apa saja yang dapat menampung air, atau krikil
dan bahan nutrisi yang kita berikan. Bila pemanfaatan pekarangan semakin
berkembang, dengan kreatifitas ibu dan anggota keluarga lainnya pada suatu saat
dapat menjadi industri pekarangan, sehingga dapat menjadi usaha tersendiri. Sudah
banyak contohnya ibu-ibu yang berhasil dimulai dari pemanfaatan pekarangan.
BAB 3
PEMBAHASAN
yang
berguna
bagi
pengobatan
suatu
penyakit.Pengobatan
yang
mempergunakan bahan alami seperti apotek hidup ini rata-rata terhindar dari unsur
c.
Tanaman obat dataran tinggi yaitu tanamn yang dapat tumbuh di ketinggian
600-200 m di atas permukaan laut. Pada ketinggian ini, curah hujan sedang sampai
tinggi.Beberapa contoh tanaman yang tumbuh pada ketinggian ini, yaitu adas,
bawang putih, belimbing wuluh, beluntas, daun ungu, jeruk nipis, kapulaga, kayu
putih, pegagan, pulosari, dan sembung.
b. Jenis Tnaman Obat Dataran Rendah
Tanaman obat dataran rendah yaitu tanaman yang dapat tumbuh baik sampai
ketinggian 600 m di atas permukaan laut.Jenis tanaman pada ketinggian ini biasanya
memiliki kandungan kimia yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena cahaya yang
diterima untuk membantu proses pembentukannya lebih lama dibandingkan dengan
dataran tinggi.
Jenis tanaman obat yang baik di dataran rendah ini, yaitu alang-alang, asam,
bawang merah, brotowali, cabe jawa, delima putih, jahe, kunyit, kencur, jinten,
kelapa hijau, ketepeng cina, lempuyang, lengkuas, lidah buasya, meniran, mengkudu,
patikan kebo, patikan cina, salam sirih, tapak dara, dan daun dewa.
3.2.1.3
Setelah ditentukan lokasi penanaman dan jenis tanah yang sesuai untuk
budidayatanaman obat selanjutnya dapat dilakukan kegiatan persiapan dan
pengolahan tanah. Persiapan dan pengolahan tanah bertujuan untuk :
a. Membuat kondisi fisik tanah menjadi lebih gembur, meningkatkan porositas
tanah,memperbaiki aerase dan drainase tanah.
b. Membersihkan lahan dari gulma, semak, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
c. Pada areal penanaman yang terletak di lereng bukit atau pegunungan sebaiknya
dibuat teras untuk mencegah erosi dan mempermudah pemeliharaan tanaman.
Teknik persiapan dan pengolahan tanah ditentukan oleh jenis tanaman obat
yang akan dibudidayakan dan kondisi awal lahan tersebut. Secara umum tahapan
pengolahan tanah adalah :
a. Pembersihan lahan dari gulma, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan.
b. Pembajakan yaitu membalik tanah dengan menggunakan bajak atau traktor
c. Penggaruan
Pada penggaruan menghancurkan gumpalan tanah yang besar sehingga
menjadi lebih halus dan merata. Pada partikel tanah yang lebih kecil maka hubungan
antara partikel tanah dengan akar tanaman akan lebih luas dan akar akan lebih mudah
mendapatkan zat hara yang dibutuhkan.
d. Pembuatan bedengan
Bedengan dibentuk dengan cara menimbun tanah atau meninggikan
permukaan tanah dari hasil galian parit sebagai batas bedengan. Bedengan sebaiknya
dibuat memanjang dengan arah timur - barat. Panjang dan lebar bedengan dibuat
populasi tanaman yang akan ditanam di lahan ditambah bahan tanaman untuk
penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik.
Biji tanaman yang sebaiknya diperoleh dari tanaman induk yang pertumbuhannya
sehat. Biji tersebut berasal dari buah yang benar-benar matang fisiologis, tidak cacat,
tidak terdapat bekas serangan hama dan penyakit.
Setelah
kita
mempersiapkan
bibit
dan
sudah
tahu
cara-cara
memperbanyak bibit, maka marilah menanam bibit tersebut. Bibit yang akan ditanam
di areal budidaya tanaman obat adalah bibit yang sudah diseleksi yaitu bibit yang
sehat dan pertumbuhannya baik. Bibit yang disemaikan dengan menggunakan polibag
dipindahkan ke lubang tanam dengan cara menyobek satu sisi polibeg, kemudian
bibit dimasukkan ke lubang tanam yang telah disiapkan. Harus diusahakan agar
media tanam yang melekat pada bibit tidak terpisah. Selanjutnya tanah galian lubang
tanam dimasukkan kembali dan dipadatkan agar bibit dapat tumbuh dengan kokoh.
Bibit yang baru ditanam disiram dengan air secukupnya. Sebaiknya pemindahan bibit
ke lapangan dilakukan pada pagi atau sore hari.
3.4 Hama yang Dapat Menyerang Tanaman Obat dan Cara Menanggulanginya
Dalam suatu pemeliharaan sering sekali hama-hama dapat menyerang
tanaman obat tersebut, terkadang kita tidak tahu hama apa yang menyerang dan
gejala-gejala yang ditimbulkannya apalagi menanggulanginya. Untuk itu berikut ini
merupakan contoh hama-hama yang dapat menyerang tanaman obat dan cara
menanggulanginya.
3.4.1 Kutu Daun
Gejala : Serangan hama ini menghambat pembungaan dan bila berbuah
mengakibatkan buah-buahan mudah gugur atau menurunkan kualitas buah. Pada
serangan hebat mengakibatkan tanaman tersebut tidak akan mengalami pembuahan
Cara Pengendaliannya :
a.Secara biologis, menggunakan musuh alami seperti Coccinelliade dan Lycosa
b.Secara kultur teknis, dengan sanitasi kebun dan pengaturan jarak tanam
Gejala : Serangan pada buah maupun daun dan timbul bekas luka pada kulit buah dan
daun
Cara Pengendaliannya :
a. Secara kultur teknis, dengan membuang kelompok telur ular sebelum menetas
b.Secara kimia, dengan menggunakan insektisida, apabila ditemukan 2 larva ulat per
daun dengan insektisida seperti Tamaron 200 LC, Nuvacron 20 SCW, Matador 25 EC
dengan ukuran 2 cc per liter air
kultur
teknis,
dengan
membungkus
buah
dengan
plastik
Cara Pengendaliannya :
a.Secara
kultur
teknis,
dengan
membungkus
buah.