Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Wahjoe, M.S.sos., M.I.kom.
Disusun oleh :
Nama
NIM
Progdi/smt
: Ris sutanto
: 201413001
: Ilmu Komunikasi / III
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SURAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran Ilmu Komunikasi.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan bermanfaat bagi
Penulis dan pembaca pada umumnya.
Ris Sutanto
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
words dontmean, people mean = kata-kata tidak memiliki makna; manusialah yang memberi
makna. Artinya setiap informasi yang berlainan akan diberi makna berlainan oleh orang yang
berbeda. Dengan makna itulah manusia berinteraksi dengan lingkungannya, jadi makna sangat
penting dalam berkomunikasi. Karena menjadi dasar dalam berkomunikasi.
Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi yaitu pada saat informasi menjadi
impuls-impuls syaraf yang dimengerti oleh otak melalui transduksi. Agar dapat diterima oleh alat
indera, stimuli harus cukup kuat dan melewati bata minimal intesitas stimuli (sensory threshold).
kemudian stimuli tersebut diubah menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh otak yang kemudian
diolah. Disinilah terjadi apa yang disebut persepsi, persepsi yaitu cara kita menginterpretasikan
atau megerti pesan yang telah di proses oleh sinyal inderawi kita. Sensai merupakan proses
memberi makna pada sensasi.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada
stimuli inderawi (sensory stimuli). sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi seperti juga
sensasi ditentukan oleh factor personal dan factor situasional. Factor lain yang memengaruhi
persepsi yakni perhatian. Menurut Kenneth E. Anderson, Perhatian adalah proses mental ketika
stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya
melemah.
kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimuli ditanggapi sebagai bagian dari struktur
yang sama. Kecenderungan untuk mengelompokkan stimuli berdasarkan kesamaan dan
kedekatan adalah hal yang universal. Kemampuan untuk merekam, menyimpan dan memanggil
kembali informasi disebut memori. Manusia mempunyai kemampuan recall, suatu kemampuan
unik yang hanya dimiliki manusia diantara makhluk hidup lainnya. recall adalah kemampuan
untuk memanggil atau mengeluarkan kembali informasi dari memori. Dalam komunikasi
intrapersonal, memori peranan penting dalam memengaruhi baik persepsi maupun berfikir.
Memori adalah system yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam
fakta tentangdunia dan menggunakan pengetahuannya.
2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian sensasi, persepsi, memori
2. Mengetahui cara kerja alat indera manusia dalam menangkap suatu informasi.
3. Mengetahui fungsi sensasi, persepsi dan memori dalam interaksi.
4. Mengetahui bagaimana manusia menangapi suatu rangsangan atau stimuli.
BAB II
PEMBAHASAN
Sensasi
Sensasi berasal dari kata sense yang berarti alat penginderaan yang menghubungkan
oragnisme dengan lingkungannya. Melalui indralah manusia memperoleh pengetahuan dan
semua kemampuan utuk berinteraksi dengan dunianya. Jadi sensai merupakan tahap awal
penerimaan pesan. Menurut Dennis coon, sensasi adalah elementer yang segera, yang tidak
memerlukan penguraian verbal. Simbolis atau konseptual dan utama sekali berhubungan dengan
kegiatan alat indera.
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting.
Kita mengenal lima alat indera atau panca indera. Kita mengelompokkannya pada tiga macam
indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Informasi boleh berasal dari dunia luar
(eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor
(misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam di indera oleh interoseptor (misalnya,
system peredaran darah). Gerak tubuh kita sendiri diindera oleh propriseptor (misalnya, organ
vestibular).
Dunia psikologi mengenal kinestesi : indera yang memberiinformasi tentang informasi tubuh dan
anggota badan (mengarahkan ke kiri untuk mengambil barang yang ada di sebelah kiri).
Sedangkan vestibular : indera keseimbangan, alat indera ini terletak dibagian dalam telinga. Apa
saja yang menyentuh alat indera baik dari luar maupun dari dalam disebut STIMULI.
Proses sensasi terjadi pada saat informasi menjadi impuls-impuls syaraf yang dimengerti oleh
otak melalui transduksi. Agar dapat diterima oleh alat indera, stimuli harus cukup kuat dan
melewati bata minimal intesitas stimuli (sensory threshold). Misalnyanya, mata manusia hanya
dapat menangkap stimuli yang mempunyai panjang gelombang cahaya antara 380-780
nanometer. Telinga manusia hanya dapat mendeteksi frekuensi gelombangsuara yang berkisar
antara 20-20.000 hertz. Ini berarti, indera penglihatan tidak dapat menangkap stimuli yang
mempunyai panjang gelombang cahaya dibawah 380 nanometer,begitu pula indera pendengaran
yang tidak mampu menangkap gelombang suara yang berfrekuensi 20.000 hertz.
Persepsi
Alat indera menangkap stimuli, kemudian stimuli tersebut diubah menjadi sinyal yang dapat
dimengerti oleh otak yang kemudian diolah. Disinilah terjadi apa yang disebut persepsi, persepsi
yaitu cara kita menginterpretasikan atau megerti pesan yang telah di proses oleh sinyal inderawi
kita. Sensai merupakan proses memberi makna pada sensasi.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada
stimuli inderawi (sensory stimuli). sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi seperti juga
sensasi ditentukan oleh factor personal dan factor situasional. Factor lain yang memengaruhi
persepsi yakni perhatian.
persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Jika sensasi merupakan proses kerja indera kita,
maka persepsi adalah cara kita memproses data inderawi tadi menjadi informasi agar dapat
diartikan.
Mula-mula diterima oleh alat indera berupa energi atau informasi (stimulus) yang kemudian akan
diubah oleh alat indera menjadi sinyal yang dimengerti oleh otak kita. Kemudian otak
mengolahnya dengan membandingkan dengan peristiwa-peristiwa yang relevan tersimpan diotak
hinga menjadi pengalaman persepsi. Persepsi dalam pengertian psikologi adalah proses
pencarian informasi untuk dipahami. Menurut Sarwono, 1997, alat untuk memperoleh informasi
tersebut adalah penginderaan sedangkan alat untuk memahaminya adalah kesadaran atau kognisi.
Penampilan biasanya memiliki bentuk yang jelas batasnya dan tambak lebih dekat kepada
pengamat adapun latar belakng tidak banyak lekuk liku teoinya dan tampak meluas dibelakang
penampilan (Sukadji 1986).
Mengapa orang dapat berbeda saat medapat stimuli objek yang sama, karena persepsi
dipengaruhi oleh factor-faktor tertentu. Faktor-faktor itu adalah:
1. Faktor personal
Persepsi bukan hany ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang
yang memberikan respon pada stimuli tersebut.
Krech dan crutchfield merumuskan dalil persepsi bersifat selektif secara fungsional
artinya objek yang dapat tekanan dalam persepsi individu biasanya merupakan objek
yang memenuhi tujuan individu tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh: kebutuhan, suasana
mental, suasana emosional, latar belakang budaya, frame of reference seseorang. Frame
of reference merupakan suatu kerangka rujukan yang mempengaruhi bagaimana individu
memberi makna pada pesan yang diterimanya.
2. Faktor struktural
Persepsi dipengaruhi oleh hal-hal yang dipengaruhi oleh sifat dan efek-efek syaraf yang
ditimbulkan oleh system syaraf individu. Apabila mempersepsi sesuatu, menurut aliran
gestalt, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan (rahmat, 2003)
Berbagai cara menyusun stimuli dikenal dengan hukum gestalt artinya keseluruhan atau
konfigurasi. Ide dasarnya dalah stimuli prinsip utamanya adalah :
a. Prinsip kedekatan (proksimitis) stimuli yang saling berdekatan cenderung terlihat
sebagai kelompok.
b. Prinsip kesamaan (similaritas) stimuli yang serupa tampak seperti kelompok. Prinsip
ini tidak hanya berlaku terhadap kesamaan bentuk, tetapi juga kesamaan warna,
permukaan, kerumitan.
c. Prinsip kelengkapan (closure) kita cenderung melengkapi bagian yang kosong dan
melihat gambar yang lengkap terutama apabila yang kosong itu adalah bagian kecil.
Berdasarkan prinsip gestalt ini untuk memaknai suatu pesan kita harus memandangnya dalam
hubungan kesatuan/keseluruhan. Bukan memahami bagian-bagiannya saja secara terpisah.
Demikian pula kalau kita memahami seseorang seharusnya dengan melihat orang itu dalam
konteksnya. Misalnyanya keadaan keluarga, lingkungan, permasalahan yang dihadapi, prinsip
hidup.
Perhatian (attention)
Menurut Kenneth E. Anderson, Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian
stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.
Factor situasional
Faktor ini ditentukan oleh factor-faktor situasional personal. Factor situasional terkadang disebut
sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarikan (attention getter) dan sifatsifatnya menonjol, seperti:
Gerakan : stimuli yang bergerak akan lebih menarik perhatian dibanding yang lainnya
misalnya: lampu sein mobil dibuat berkedip agar menarik perhatian.
Kontras: kita akan memberi perhatian pada stimuli yang menonjol dibanding yang lain.
Misalnya : Orang yang berbadan besar akan terlihat menarik diantara kerumunan orangorang yang berbadan kecil.
Intensitas stimuli, kita akan menoleh lebih dulu kepada billboard yang paling besar
diantara jajaran billboard dipinggir jalan.
Kebaruan (novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa berbeda akan menarik perhatian
Perulangan, sesuatu yang berulang bila disertai sedikit varian akan menarik perhatian.
Factor internal
Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain atau sebaliknya. Ada
kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat dan mendengar apa yang ingin kita dengar.
Perbedaan ini timbul dari factor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh factor yang
mempengaruhi perhatian kita adalah:
4. Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian ,tetapi juga apa
yang secara potensial akan menarik perhatian kita.
5. Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk
menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan.
6. Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih kuat dan lebih bidup
dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepsi kita akan betul-betul cermat.
7. Perhatian tergantung pada kesiapan mental kita.
8. Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan perhatian dan persepsi
9. Intensitas perhatian tidak konstan.
10. Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.
11. Usaha untuk mencurahkan perhatian pada berbagai stimuli secara serentak.
12. Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan menentukan perhatian.
Factor-faktor fungsional yang menentukan persepsi
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal lain yang termasuk apa
yang biasa kita sebut sebagai factor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau
bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli itu.
Kerangka rujukan (freame of reference)
Sebagai kerangka rujukan. Mula-mula konsep ini berasal dari penelitian psikofisik yang
berkaitan dengan persepsi objek. Dalam eksperimen psikofisik, Wever dan Zener menunjukan
bahwa penilaian terhadap objek dalam beratnya trgantung pada rangkaian objek yang dinilainya.
Dalam kegiatan komunikasi kerangka rujukan memengaruhi bagaimana memberi makna pada
pesan yang diterimanya.
Factor-faktor structural yang menentukan persepsi
Factor structural berasal dari factor fisik dan efek-efek syaraf yang ditimbulkannya pada system
syaraf individu. Para psikolog gestalat, seperti Kohler, Wartheimer dan Koffka merumuskan
prinsip-prinsip ini kemudian terkenal dengan nama teori gestalt. Menurut teori gestalt,
mempersepsi sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan. Dengan kata lain kita
tidak melihat bagian-bagiannya. Jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita dapatmeneliti
fakta-fakta yang terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan.
Krech dan Cruchfield, merumuskan dalilpersepsi menjadi empat:
1. Dalil persepsi pertama: persepsi bersifat selektif secara fungsional. Berarti objek-objek
yang mnedapatkan tekanan dala persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi
tujuan individu yang melakukan persepsi.
2. Dalil persepsi yang kedua: medan perseptual dan kognitif selallu diorganisasikan dan
diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli
yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interprestasi yang
konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.
3. Dalil persepsi yang ketiga: sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan
pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu dianggap
sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok
akan dipengaruhi oleh keanggotaan kelompoknya denga efek asimilasi atau kontras.
4. Dalil persepsi yang keempat: objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan
waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung dianggap sebagai bagian dari struktur
yang sama. Dalil ini umumnya betul-betul bersifat structural dalam mengelompokkan
objek-objek fisik, seperti titik, garis atau balok.
Pada persepsi social, pengelompokkan tidak murni structural, sebab apa yang dianggap sama
atau berdekatan oleh seorang individu, tidaklah dianggap sama atau berdekatan oleh seorang
individu, tidaklah dinggap sama atau berdekatan dengan individu lainnya. Dalam komunikasi,
dalil kesamaan dan kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan
kredibilitasnya atau mengakrabkan diri dengan orang-orang yang punya prestise tinggi. Jadi
kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimuli ditanggapi sebagai bagian dari struktur
yang sama. Kecenderungan untuk mengelompokkan stimuli berdasarkan kesamaan dan
kedekatan adalah hal yang universal.
Memori
Kemampuan untuk merekam, menyimpan dan memanggil kembali informasi disebut memori.
Manusia mempunyai kemampuan recall, suatu kemampuan unik yang hanya dimiliki manusia
diantara makhluk hidup lainnya. recall adalah kemampuan untuk memanggil atau mengeluarkan
kembali informasi dari memori.
Dalam komunikasi intrapersonal, memori peranan penting dalam memengaruhi baik persepsi
maupun berfikir. Memori adalah system yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme
sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing
perilakunya (Schlessinger dan Grove). Memori memegang tiga peranan penting dalam proses
persepsi (dengan menyediakan kerangka rujukan) dan berfikir. Secara singkat, memori melewati
tiga proses sebagai berikut:
1. Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor inera dan sirkit saraf
internal.
2. Penyimpanan (storage) adalah menentukan beberapa lama informasiitu berada beserta
kita dalam bentuk apa dan dimana.
3. Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi adalah menggunakan
informasi yang disimpan.
Mekanisme memori
Ada tiga teori yang menjelaskan memori:
1. Teori aus (Disue Theory), memory hilang karena waktu. William james juga Benton J
Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa the more memorizing one does,
the poorer ones ability to memorize" makin sering mengingat makin jelek kemampuan
mengingat.
2. Theory interferensi (interferency theory), memori merupakan meja lili atau kanvas.
Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu. Ada lima hal yang menjadi
hambatan terhapusnya rekaman: interferensi, inhibisi retroaktif (hambatan kebelakang),
inhibisi proaktif (hambatan kedepan), hambatnmotivasional dan amnesia.
3. Teori pengolahan informasi (information processing theory), menyatakan bahwa
informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk
short term memory (STM, memori jangka pendek, lalu dilupakan atau dikoding untuk
dimasukan pada long-term memory (LTM, memori jangka panjang):-)
Proses seleksi ini dipengaruhi beberapa factor, baik dari dalam (internal) maupun dari luar
(Secara sadar atau tidak sadar, kita menyeleksi objek atau suatu peristiwa dengan memberi focus
pada objek atau peristiwa tertentu dan mengabaikan yang lainya4innya kita melupakan A namun
mengingat B.
DAFTAR PUSTAKA
Jalaludin Rakhmat, 2005, Psikologi Komunikasi, edisi revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya