Anda di halaman 1dari 27

Traffic Safety - 1

By Muchlisin, S.T.,M.Sc.

Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia

31.185 korban tewas


pada tahun 2011

86 ORANG TEWAS PERHARI


AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS

Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia

641 korban tewas


dalam waktu 11 hari
58 KORBAN TEWAS PERHARI
SELAMA LEBARAN TAHUN 2012

Penyebab kecelakaan di Indonesia


Penyebab kecelakaan di Indonesia:
1. Manusia

: 89,56 %

2. Jalan dan lingkungan


3. Kendaraan

: 5,64 %

: 4,80 %

Manusia penyebab utama kecelakaan lalulintas


(Munawar, 2009)

Hasil diskusi kelompok


External factor

Internal factor

1. Kondisi jalan

1. Kondisi badan yang kurang fit

2. Kondisi kendaraan

2. Terburu-buru

3. Sistem penerangan jalan

3. Kurang faham adanya rambu

4. Kelalaian pengemudi yang lain

4. Emosi yang kurang terkendali

5. Cuaca yang tidak menentu

5. Mengantuk di jalan
6. Kurangnya skill
7. Mabuk

Keselamatan Lalu Lintas


Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu
keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan
selama berlalulintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan,
jalan dan / atau lingkungan.
Oleh karena itu, sasaran langsung (direct objective) dari
Keselamatan Lalu Lintas adalah mengurangi jumlah kecelakaan
lalu lintas yang melibatkan seluruh jenis kendaraan dan pengguna
jalan, mengurangi tingkat keparahan (fatalitas) korban kecelakaan
lalu lintas.

Penyebab kecelakaan di Indonesia


1. Manusia
. Individu
. Pola berlalulintas
.

Ketrampilan mengemudi

2. Jalan & Lingkungan


. Kerusakan permukaan
. Geometeri: elevasi, lebar,
tikungan
. Kabut, asap tebal, hujan

3.

Kendaraan
. Kondisi teknis: rem, ban
. Pengggunaaan tak sesuai
ketentuan: overloaded

Penanganan kecelakaan lalu lintas jalan.


a) Tahapan sebelum kejadian
b) Tahapan pada waktu kejadian
c) Tahapan sesudah kejadian

Komponen Keselamatan Lalu Lintas


1. Sistem informasi kecelakaan
2. Pendidikan
3. Perekayasaan
4. Penanganan korban
5. Kegiatan pendukung

Permasalahan Keselamatan Lalu Lintas


1. Bidang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan
2. Bidang Sarana
3. Bidang Sumber Daya Manusia
4. Bidang Kelembagaan

Tipe Kecelakaan
Kecelakaan kendaraan tunggal,
Kecelakaan pejalan kaki,
Kecelakaan membelok lebih dari dua kendaraan,
Kecelakaan membelok dua kendaraan,
Kecelakaan tanpa gerakan membelok,

Metode Penanggulangan Kecelakaan


a) Metode pre-emptif (penangkalan),
b) Metode preventif (pencegahan), dan
c) Metode represif (penanggulangan)

Metode Pre-Emptif
1) Perencanaan pengembangan kota.
2) Perencanaan tata guna lahan.
3) Perencanaan pengembangan transportasi.
4) Perencanaan pengembangan angkutan umum

Metode Preventif
1) Upaya pengaturan faktor jalan
2) Upaya pengaturan faktor kendaraan
3) Upaya pengaturan faktor manusia
4) Upaya pengaturan lingkungan
5) Upaya pengaturan sistem lalu lintas
6) Upaya pengaturan pertolongan pertama pada gawat darurat

Sistem Informasi Kecelakaan


Tujuan pengembangan dan penataan sistem informasi kecelakaan lalu lintas
adalah sebagai berikut:
Menciptakan persepsi yang sama antar instansi
Memberikan informasi yang akurat
Memberikan informasi yang memadai dan mempermudah serta
mempercepat proses pengambilan keputusan,
Memberikan gambaran sejelas mungkin mengenai organisasi
penyelenggaraan sistem informasi.
Sebagai media koordinator

Manajemen Penanggulangan
Kecelakaan Lalu Lintas
Peristiwa kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian yang jarang dan acak
untuk memahami filosofi dasar di atas perlu dilihat pengertian dari masingmasing secara terpisah.
Kecelakaan lalu lintas merupakan serangkaian kejadian, yang pada akhirnya
sesaat sebelumnya terjadi kecelakaan didahului oleh gagalnya pemakai jalan
dalam mengantisipasi kedaan sekelilingnya.
Kecelakaan lalu lintas mengakibatkan terjadinya korban atau kerugian harta
benda.
Dalam peristiwa kecelakaan tidak ada unsur kesengajaan, sehingga apabila
terdapat cukup bukti ada unsur kesengajaan maka peristiwa tersebut tidak
dianggap sebagai kasus kecelakaan

Perbaikan Optimal
Perbaikan jalan/jembatan dan perlengkapan, pada lokasi-lokasi
yang rawan terhadap kecelakaan;
Perbaikan terhadap peraturan lalu lintas yang diberlakukan di
ruas-ruas jalan tertentu yang rawan terhadap kecelakaan lalu
lintas;
Pemberian arahan dan bimbingan kepada masyarakat;
Penegakan hukum bagi pemakai jalan, khususnya terhadap hal-hal
yang rawan terhadap kecelakaan lalu lintas.

4 strategi dasar untuk mengurangi


kecelakaan lalu lintas yaitu:
Single Sites (Black Spot Program): Yaitu penanganan jenis kecelakaan
tertentu di suatu ruas jalan
Mass Action Plans: Penggunaan pola penanganan yang pernah
dilakukan sebelumnya untuk lokasi-lokasi yang mempunyai problem
kecelakaan yang biasa.
Route Action Plans: Penggunaan cara-cara yang pernah dilakukan
sebelumnya di sepanjang rute yang mempunyai tingkat kecelakaan
yang tinggi.
Area Wide Schemes: Penggunaan pola penanganan yang bervariasi yang
meliputi area yang luas (kota).

Penelitian Keselamatan Lalu Lintas


Analisa Pengaruh Faktor Penyebab Kecelakaan dalam Upaya
Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Palangka
Raya Tangkiling (Yuren, 2007)
Dari tahun 1997 - 2001 volume lalu lintas meningkat dari 2070 smp
menjadi 2812 smp, sementara angka kecelakaan lima tahun
terakhir adalah 83.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang
menyebabkan kecelakaan dalam upaya peningkatan keselamatan
lalulintas pada ruas jalan Palangka Raya - Tangkiling.

Penelitian Keselamatan Lalu Lintas


Data primer yang digunakan adalah data tata guna lahan, data geometrik jalan, data
kerusakan permukaan jalan, data karakteristik dan perilaku pengemudi.
Data sekunder yang digunakan adalah data kecelakaan dari 1997 - 2001, data IRMS dan
data volume lalu lintas.
Data yang diperoleh kemudian diuji dengan uji statistik sebagai berikut:
1. uji dua rataan dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan SIM, jenis kelamin
dan tata guna lahan terhadap terjadinya kecelakaan;
2. uji regresi dipakai untuk mengetahui pengaruh pertambahan lalu lintas dan
geometrik jalan terhadap terjadinya kecelakaan;
3. uji varian dipakai untuk mengetahui pengaruh umur, tingkat pendidikan dan profesi
pelaku terhadap terjadinya kecelakaan; dan

Penelitian Keselamatan Lalu Lintas


4. Uji kesesuaian distribusi dipakai untuk mengetahui pengaruh cuaca terhadap
terjadinya kecelakaan. Dari hasil penelitian didapat bahwa daerah rawan
kecelakaan terletak pada STA 0+000 sampai dengan STA 8+000.
Kondisi geometrik dan kerusakan permukaan jalan tidak berpengaruh terhadap
terjadinya kecelakaan.
Tata guna lahan, volume lalu lintas dan karakteristik pelaku berpengaruh
terhadap terjadinya kecelakaan.
Tipe tabrakan paling banyak yang terlibat kecelakaan adalah samping-depan
yaitu sebesar 57,58%.
Jenis kendaraan paling banyak yang terlibat kecelakaan adalah sepeda motor
yaitu sebesar 44,27%.

Penelitian Keselamatan Lalu Lintas


Korban kecelakaan paling banyak mengalami luka berat yaitu sebesar 58,59%.
Dari hasil wawancara terhadap 1620 pengemudi di daerah rawan kecelakan terlihat
bahwa:
a. karakteristik pengemudi yang paling dominan adalah sebagai berikut:
b. berumur 16 -40 tahun (75,5%);
c. memiliki SIM C (46,54%);
d. memiliki tingkat pendidikan SLTP sampai dengan SLTA (74,45%) dan berprofesi
swasta (40,11%).
Sehingga, tata guna lahan, volume lalu lintas dan karakteristik pengemudi merupakan
faktor-faktor paling besar yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan.

Tugas Traffic Safety Innovation Program


Membuat presentasi dan makalah minimal 10 halaman
1 Grup Terdiri dari 4 Mahasiswa
Membuat inovasi program keselamatan lalu lintas bagi pengguna jalan
1. Pendahuluan
. Latar Belakang
. Masalah yang ada
2. Deskripsi pogram
3. Pengertian
4. Maksud dan tujuan
5. Kelebihan
6. Pelaksanaan teknis

Anda mungkin juga menyukai