Anda di halaman 1dari 3

Warga Kualuh Hilir-Kualuh Leidong Keluhkan Jalan

Rusak
Oleh : Darrenzius Nababan | 10-Jul-2011, 19:37:14 WIB
KabarIndonesia - Warga dua kecamatan, yakni Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong
mengeluhkan tentang kerusakan jalan yang menghubungkan kedua kecamatan
tersebut. Warga yang pada umumnya adalah petani merasa sangat dirugikan akibat
rusaknya jalan ini.
Hal ini terungkap dari salah seorang warga, Simanjuntak yang ditemui oleh pewarta.
Warga tersebut menjelaskan bahwa selama ini, akibat dari rusaknya jalan tersebut
menyebabkan rendahnya harga jual hasil pertanian mereka. Besarnya biaya
transportasi menjadi alasan para tengkulak untuk menurunkan harga jual hasil
pertanian.
Sesuai informasi didapat, meskipun hanya berjarak sekitar 40 km dari kota Aek
Kanopan, di daerah ini, akibat tingginya biaya angkutan, harga tandan buah segar
kelapa sawit misalnya hanya sekitar Rp. 600- Rp. 800/kg. Harga tersebut sangat jauh
berbeda dengan harga di kota Aek Kanopan yang berada pada kisaran Rp. 1.400-Rp.
1.600/kg.
Tokoh muda Kualuh Leidong, Pander Sinaga, saat berbincang-bincang dengan pewarta
sangat menyesalkan sikap pemerintah yang sepertinya tidak mau ambil pusing dengan
beban yang ditanggung rakyat saat ini.
"Kondisi ini telah terjadi sejak puluhan tahun yang silam, namun sepertinya
pemerintah belum pernah serius untuk menyikapi hal ini. Dan setelah ditetapkannya
Labuhanbatu Utara menjadi kabupaten, kami mengira daerah ini akan segera
merasakan arti dari pembangunan. Namun ternyata tigat ahun pasca terbentuk,
belum ada proses pembangunan yang cukup berarti bagi masyarakat." ujarnya
mengakhiri. (*)

Source: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?
pil=26&jd=Warga+Kualuh+HilirKualuh+Leidong+Keluhkan+Jalan+Rusak&dn=20110708141817

Leidong dalam angka: http://labuhanbatuutarakab.bps.go.id/?


hal=publikasi_detil&id=23

Rabu, 04 Sep 2013 08:33 WIB - http://mdn.biz.id/n/48710/ - Dibaca: 391 kali

Masyarakat Leidong - Hilir Butuh Percepatan


Pembangunan Jalan
MedanBisnis - Aek Kanopan. Masyarakat Kecamatan Kualuh Leidong dan
Kecamatan Kualuh Hilir sangat membutuhkan percepatan pembangunan
infrastruktur jalan. Pasalnya, dari delapan kecamatan yang ada di
Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), di dua kecamatan ini infrastruktur
jalannya masih rusak parah dan sangat memprihatinkan. Sebagian besar
jalan di dua kecamatan penghasil beras Leidong ini masih tanah liat.
Akibatnya, akses transportasi terutama dalam pengangkutan hasil
pertanian seperti padi dan kelapa sawit milik masyarakat sekitar sering
terganggu dan terkendala terutama pada saat musim penghujan. Sehingga
biaya pengangkutan hasil pertanian masyarakat juga cukup tinggi.
Ironisnya juga hasil pertanian masyarakat seperti padi dan kelapa sawit
juga sering busuk akibat tidak dapat diangkut dan dijual ke pabrik terutama
saat musim hujan.
Seperti yang diungkapkan K Silaban dan beberapa tokoh masyarakat dari
Kualuh Leidong, dari desa Teluk Pulai Dalam sekitarnya saja hasil
pertanian padi mencapai 1.000 ton lebih. Demikian juga hasil panen buah
kelapa sawit milik masyarakat mencapai 1.000 ton lebih setiap bulannya.
Namun harganya rendah jika dibandingkan dengan daerah lain. Itu semua
akibat kondisi jalan yang masih sangat rusak parah terlebih pada saat
musim hujan. "Hasil pertanian seperti padi dan kelapa sawit milik
masyarakat menjadi sangat rendah karena kondisi jalan yang masih rusak
parah. Sering juga hasil pertanian tidak dapat diangkut ke pabrik," kata K
Silaban kepada MedanBisnis.
Hal senada juga disampaikan J Simarmata, tokoh masyarakat Kualuh
Leidong lainnya. "Kami berharap pemerintah, khususnya Pemkab Labura
melakukan percepatan pembangunan jalan di dua kecamatan ini," kata
orang tua yang akrab disapa JKS ini.
Menurut keterangan dari Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kabupaten Labura, M Ikhwan Lubis kepada
MedanBisnis mengatakan, dua kecamatan tersebut merupakan Kawasan
Strategis Kabupaten (KSK), terutama dalam pembangunan infrastruktur

jalan dan drainase.


Dijelaskannya lagi, Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir baru tiga
tahun terakhir ini tersentuh pembangunan. Sebelumnya bisa dikatakan
hampir tidak pernah sama sekali. Namun karena kondisi jalan yang masih
rusak parah, pembangunan di sana harus membutuhkan anggaran yang
cukup besar dan dilakukan secara bertahap.
Khusus untuk pembangunan jalan di dua kecamatan ini, Jelas Ikhwan,
pihaknya telah memasukkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) tahun 2014 yang terdiri dari Jalur Agromeri yaitu dari Asahan Simandulang - Kampung Mesjid dengan rancangan anggaran biaya senilai
Rp 30 miliar lebih.
Jalur dari Simpang Tanjung Pasir - Tanjung Leidong dengan anggaran
biaya Rp 30 miliar lebih dan Jalur Sukarame - Air Hitam dengan anggaran
biaya Rp 25 miliar lebih. "Anggaran ini direncanakan bersumber dari APBD
Labura, APBD Provinsi Sumut dan APBN. Namun ini masih dalam RKPD
tahun 2014 dan lokasi atau titik yang akan dibangun belum ditentukan. Itu
sesuai Renstra PU. Mudah-mudahan dapat terealisasi dan terpenuhi," kata
Ikhwan Selasa kemarin, saat ditemui MedanBisnis di ruang kerjanya.
Sebelumnya, menurut dia, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) 2010 - 2015 dan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) 2010-2030 Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura),
pembangunan jalan di kecamatan Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong,
terutama jalan penghubung antara Tanjung pasir - Tanjung Leidong
merupakan skala prioritas dari program Pemkab Labura. ( ricardo
simanjuntak)
Source:
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/09/04/48710/masyarakatleidong-hilir-butuh-percepatan-pembangunan-jalan/

Anda mungkin juga menyukai