Skenario 1
Laki laki 30 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan bercak coklat pada kedua
lipatan paha yang terasa gatal sejak 4
minggu yang lalu. Gatal terutama dirasakan
saat cuaca panas atau saat bekeringat
banyak. Pasien mengobati sendiri dengan
salep hidrokortison tetapi tidak terdapat
perbaikan dan kelainan kulit meluas
Rumusan Masalah
Laki-laki 30 tahun datang dengan
keluhan bercak coklat pada lipat
pahanya.
Hipotesis
Laki-laki tersebut menderita Tinea
Cruris
Anamnesis
Identitas pasien
Keluhan utama
Keluhan penyerta
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik
TTV
Kesadaran
Efloresensi
Akut : Makula eritematosa,
berbatas ,papula atau pustula.
Kronis : Makula
hiperpigmentasi dengan skuama
disertai likenifikasi.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kalium hidroksida (KOH)
Pemeriksaan Woods light Florensi
merah bata ( Eritrasma )
Punch biopsy Sensitivitas rendah
dan spesifisitas rendah.
Agar Dextra Sabouraud
Hematoxylin-eosin
noda perak
TK
DI (Intertrigo)
Epidemiologi
Bakteri
penyebab
Tricophyton
Rubrum
Patofisiologi
Infeksi jamur
Erythrasma
PI
Corynebacterium
minitussismum
Faktor endogen,
eksogen
Infeksi kronik
autoimun
Eritema, edema,
vesikel atau
bula, erosi, dan
eksudasi
Skuama yang
licin dan
bersinar,
eritem
Predileksi
Lipatan kulit
(ketiak, paha,
intergluteal) sela
jari
Ketiak,
pangkal paha,
dibawah
payudara,
dan di lipatanlipatan kulit
Lipatan
pahalipat paha,
daerah inguinal,
pubis, daerah
perineum dan
sekitar anus
(perianal)
Diagnosis Kerja
Tinea Cruris
Etiologi
Penyebab utama dari tinea cruris adalah
Trichopyhton rubrum dan
Epidermophython fluccosum (90%),
Trichophyton mentagrophytes (4%),
Trichopyhton tonsurans (6%).
Epidemiologi
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Makula eritematus dengan
central healing di lipatan
inguinal, distal lipat paha,
danproksimal dari abdomen
bawah dan pubis.
Akut : bercak-bercak ,
eksudatif
Kronis : makula
hiperpigmentasi , likenifikasi.
Area sentral biasanya
hiperpigmentasi.
Penis atau skrotum jarang
terkena
Penatalaksanaan
Medika Mentosa
Topikal
Ketokonazole 2% (2-4minggu)
Mikonazole 2% (2kali sehari
selama 4 minggu)
Salep Whitfield (AAV)
Sistemik
Griseofulvin 500mg oral 3-4
minggu
Ketokonazol 200mg oral 3-4
minggu
Penatalaksanaan
Non Medika Mentosa
Menjaga hygiene
Daerah lesi tetap kering
Jangan digaruk
Pakaian menyerap keringat
Handuk yang digunakan direndam air
panas
Jangan lama-lama menggunakan
pakaian lembab
Komplikasi
Jarang terjadi
Superinfeksi o/ bakteri selulitis
Infeksi sekunder (candida atau bakteri)
Kronis likenifikasi & hiperpigmentasi
Prognosis
Prognosis penyakit ini baik dengan diagnosis
dan terapi yang tepat asalkan kelembapan dan
kebersihan kulit selalu dijaga.
Kesimpulan
Dengan memperhatikan gejala-gejala yang
dialami pasien berusia 30 tahun ini, dapat
disimpulkan bahwa ia menderita tinea kruris
Tinea kruris adalah dermatofitosis yang
mengenai lipat paha, daerah inguinal, pubis,
daerah perineum dan sekitar anus (perianal).
Alternative Medicine
Honey, olive oil, and beeswax
mixture
Apllied to the lesion 3 times
a day maximum 4 weeks
Result 78 % patient with
tinea cruris showed clinical
response
Alternative Medicine
Honey inhibitory effect on
bacteria, yeast, fungi and viruses.
Topical honey eradicates
bacterial infections and
accelerates wound healing
Honey, olive oils and beeswax
contain flavonoids, antioxidants
and antibacterial ingredients and
affect cytokine production by skin
cells
Alternative Medicine
Mixture 1:1:1
Stored on dark container,
room temperature
Olive oil reduce viscosity
of the honey
Beeswax vehicle
No response stopped
Alternative Medicine
Olive oil increases nitric oxide
(NO) and decreases production of
arachidonic acid and leukotriene
B4
Compound D-002, isolated from
beeswax, has anti-inflammatory
action and reduces leukotriene B4
and thromboxane B2
concentrations.
Honey lowers plasma
prostaglandin concentrations in
healthy subjects