Anda di halaman 1dari 15

INFEKSI SUSUNAN SYARAF PUSAT (SSP)

ENSEFALITIS

Dr. H. Fuad Hanif, Sp.S, M.Kes

ENSEFALITIS
Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak yg
disebabkan oleh berbagai macam
mikroorganisme.adalah :
Etiologi :
Virus
Bakteri

ENSEFALITIS
Etiologi yg tersering dan terpenting ialah virus.
Berbagai jenis virus dpt menimbulkan ensefalitis dgn
gejala yg sama.
Terjadi ensefalitis oleh karena masuknya virus pd SSP:

Enterovirus (polio, coxsackie A & B)


Togavirus atau Arbovirus (rubella, St.Louis)
Flavivirus (Japan B, yellow fever, dengue)
Rhabdovirus (Rabies)
Mixovirus (Influenza, parotitis, morbili)
Herpes Simplex
Retrovirus (AIDS)

Penyebab Bakteri :
Staphylococcus, streptococcus, escherichia, pneomococcus

PATOFISIOLOGI
Virus / BakterI
Mengenai CNS
Ensefalitis
Kejaringan susuna saraf pusat

TIK meningkat

Kerusakana susunan saraf pusat

nyeri kepala - gangguan penglihatan


kejang spastic
- gangguan bicara
mual, muntah
- gangguan pendengaran
resiko cedera
- kelemahan gerak
BB turun
nutrisi kurang

- gangguan sensorik motorik

LANGKAH DIAGNOSTIK

Anamnesis
Ensefalitis mempunyai berbagai penyebab, namun gejala
klinis ensefalitis lebih kurang sama dan khas,
Gejala berupa :
suhu mendadak naik & seringkah ditemukan
hiperpireksia.
Kesadaran dgn cepat menurun.
Nyeri kepala sebelum kesadarannya menurun.
Kejang
shg gejala klinis tersebut dpt digunakan sebagai penegak diagnosis.

Bila berkembang menjadi abses serebri akan


timbul gejala-gejala infeksi umum dengan tandatanda meningkatnya tekanan intrakranial yaitu :
nyeri kepala yang kronik dan progresif, muntah,
penglihatan kabur, kejang, kesadaran menurun.
Pada pemeriksaan mungkin terdapat edema
papil. Tanda-tanda defisit neurologis tergantung
pada lokasi dan luasnya abses.

Pemeriksaan fisis

Seringkali ditemukan hiperpireksia,


kesadaran menurun dan kejang.
Gejala serebral lain dapat beraneka ragam, dapat
timbul terpisah atau bersama - sama, misalnya :
paresis atau paralisis, afasia dan sebagainya.

Pemeriksaan penunjang

Darah perifer lengkap,

Pungsi lumbal (LP): umumnya normal, bisa :


Warna : jernih
Tekanan: normal atau meninggi
Protein : normal atau sedikit meninggi
Sel

: normal atau meninggi 5-15.000 / mm3

Glukosa : normal atau menigkat

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan CT Scan kepala menunjukkan
gambaran edema otak.
Pada ensefalitis herpes simpleks pd hari
ketiga sakit, menunjukkan :
gambaran hipodens pada daerah
frontotemporal.
Pd pemeriksaan elektroensefalografi (EEG)
didapatkan
penurunan aktifitas atau perlambatan

MRI ( Magnetic Resonance Imaging )


oGambaran
ensefalitis pada MRI di dapatkan :
Perubahan patologis yang biasanya bilateral pada
bagian medial lobus temporalis dan bagian
inferior lobus frontalis ( adanya lesi ).
Lesi isointens atau hipointens berbentuk bulat
cincin, noduler atau pola homogen dan
menyangat dengan kontras, tempat predileksi
pada hemisfer (grey-white junction), pada T1WI.
Hiperintens lesi pada T2WI dan pada flair tampak
hiperintens .

PENATALAKSANAAN

Suportif
Mengatasi:
kejang,
hiperpireksia,
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Mengatasi edema otak dgn
manitol 0,5-1 gram/kg; diberikan setiap 8 jam
dan metilprednisolon 1-2 mg/kg/hari
Loop diuretik: Furosemide 0,5-1 mg/KgBB/dosis IV tiap 6-12 jam

KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi :
1.Epilepsi
2.Defisit neurologik
3.Retardasi mental
4.Hidrosefalus
5.Gangguan Mental

PROGNOSIS
Prognosis jangka pendek dan
panjang sedikit banyak tergantung
pada etiologi penyakit dan usia
penderita.

Anda mungkin juga menyukai