Anda di halaman 1dari 71

Dra.

Eka Rini Nurhayati, MSi

Setelah

mengikuti pembelajaran
ini peserta diharapkan mampu
memahami hal ihwal tentang
penyelenggaraan pemerintahan
negara RI

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta


diharapkan mampu :
1.

Menjelaskan sistem penyelenggaraan pemerintahan


negara

2.

Menjelaskan penyelenggaraan negara yang bersih KKN

3.

Menjelaskan tata urut peraturan perundang-undangan

4.

Menjelaskan lembaga penyelenggara pemerintahan

5.

Menjelaskan hubungan Presiden dengan lembaga


negara lainnya

6.

Menjelaskan proses manajemen pemerintahan.

Bentuk Negara

Bentuk Pemerintahan

Sistem Pemerintahan

Kerajaan
- Absolut
- Konstitusional
- Parlementer
Republik
Parlementer
Presidensial

Arti

sempit :
Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif
yang dipimpin Presiden selaku Kepala
Pemerintahan

Arti

luas :
Mekanisme bekerjanya seluruh lembaga
negara

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Indonesia adalah negara yang berdasarkan


hukum;
Sistem Konstitusional;
Kekuasaan Negara yang tertinggi ditangan
rakyat;
Presiden ialah pemegang kekuasaan
pemerintahan negara;
Presiden tidak bertanggung jawab kepada
DPR;
Menteri negara ialah Pembantu Presiden;
Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.


1.

2.

3.

Tujuan :
Untuk menjamin kepastian hukum, krn
Indonesia adalah negara hukum;
Melindungi masyarakat dari tindakan
aparatur dan pihak lain yang sewenangwenang;
Melindungi aparatur dari tindakan masy.
yang melawan hukum.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Berdasar Tap
MPR
III/MPR/2000 :
UUD 1945
Tap MPR
UU
PERPU
PP
Kepres
Perda

Berdasar UU
nomor 10 tahun
2004 :
1. UUD 1945
2. UU / PERPU
3. PP
4. Perpres
5. Perda
(berlaku saat ini)

Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AU & AL;


Menyatakan perang, membuat perdamaian &
perjanjian dg negara lain dg persetujuan DPR;
Menyatakan keadaan bahaya diatur UU;
Mengangkat Duta & Konsul..pertimbangan DPR;
Menerima penempatan Duta & Konsul neg. lain
pertimbangan DPR;
Memberi grasi, rehabilitasipertimbangan MA;
Memberi abolisi & amnesti pertimbangan DPR;
Memberi gelar, tanda jasa dlldiatur UU
Membentuk dewan pertimbangandiatur UU;

Membahas RUU;
Mengesahkan RUU yg telah dusetujui DPR
menjadi UU;
Dalam hal ikhwal yg memaksa, berhak
mengeluarkan PERPU;
Mengajukan RUU APBN dibahas bersama DPR,
pertimbangan DPD;
Meresmikan anggota BPK yg dipilih DPR atas
pertimbangan DPD;
Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan
KY, persetujuan DPR;
Mengangkat memberhentikan anggota KY dg
persetujuan DPR;
Menetapkan dan mengajukan hakim konstitusi.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Partisipasi
Rule of Law
Transparansi
Accountability
Responsiveness
Responsible
Orientasi pd konsensus
Kesetaraan ( equity ), berkeadilan
Efektivitas dan Efisiensi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Asas
Asas
Asas
Asas
Asas
Asas
Asas

Kepastian Hukum
Tertib penyelenggaraan negara
Kepentingan Umum
Keterbukaan
proporsionalitas
Profesionalitas
Akuntabilitas

WELFARE
STATE

ISU
GLOBAL

PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DARI


KKN
Penyelenggaraan
Good Governance
negara yang bersih dari
KKN
Partisipasi
Kepastian hukum
Rule of law
Tertib penyelengTransparansi
garaan Negara
Responsiveness
Kepentingan umum
Orientasi pada
Keterbukaan
konsensus
Proporsionalitas
Equity
Profesionalitas
Efektifitas dan
Akuntabilitas
efisiensi
Asas-asas Umum
Ciri-ciri Good
Penyelenggaraan Negara
Governance (UNDP) (UU No. 28 Th 1999)
13

Untuk menyelesaikan sengketa antara


pemerintah dengan warga negaranya

Setelah
amandemen :

1. Presiden memegang

1.

kekuasaan
membentuk UU
dengan persetujuan
DPR.
2. DPR berhak
mengajukan RUU.

2.

DPR memegang
kekuasaan
membentuk UU.
Presiden berhak
mengajukan RUU
kepada DPR.

Sebelum
amandemen :

1. Prakarsa Menteri/LPND
Persetujuan Presiden
Konsultasi Menteri
Kehakiman

4. RUU diajukan
pada Presiden

2. Menteri pemrakarsa
membentuk Panitia
Antar Dept/lembaga
7 hari

5. RUU disampaikan
pd DPR
Pembahasan di DPR,
Menteri mewakili

3. Pertimbangan p
Menteri Kehakima
Lembaga terkait, P
Organisasi sosial d
30 hari

6. Pengesahan
Sekneg Lembaran negara

Aparat pemerintahan :
1.
2.

Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah

Aparat perekonomian :
1.
2.

BUMN
BUMD

Memberi pelayanan & pengaturan


Berupaya menjadikan masyarakat mampu
membangun dirinya sendiri
Aparatur pemerintah harus (Orba):
1.
2.
3.

Melayani masyarakat
Mengayomi masyarakat
Menumbuhkembangkan prakarsa & peranserta
masy. Dalam pembangunan

UUD 1945

MPR

DPR

DPD

PRESIDEN

Meneg Menko LPND MensesnegMenteri


MenseskabDeprtm

Staf Ahli

Itjen

Ditjen

TNI

Setjen
Setditjen

Direktorat

Direktorat
Subdit

Bag TU
Subdit

BPK

MA

POLRI Kejagung Perwakilan


RI di LN

Badan/ Pusat

MK

Badan
Ekstra
Struktrl
Badan
indepdn

1.
2.
3.
4.
5.

Departemen
Menteri Koordinator
Menteri Negara
LPND
Kesekretariatan yang
membantu Presiden
6. Kejaksaan Agung
7. Perwakilan RI di Luar
Negeri
8. TNI
9. POLRI
10.Badan Ekstra Struktural &
Badan Independen

Sekretariat
Menko

Deputi
Menko

Staf Ahli
Menko

Menko Bidang Politik dan keamanan


Menko Bidang perekonomian
Menko Kesejahteraan Rakyat

Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata


Meneg Riset dan teknologi
Meneg Koperasi dan Usaha kecil menengah
Meneg Lingkungan Hidup
Meneg Pemberdayaan Perempuan
Meneg Pendayagunaan Aparatur Negara
Meneg Percepatan Pembangunan Kawasan
Timur Indonesia
Meneg Perencanaan Pembangunan
Meneg BUMN
Meneg Komunikasi dan Informasi

Lembaga Administrasi Negara (LAN)


Arsip Nasional RI
Badan Kepegawaian Negara
Perpustakaan Nasional RI
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS)
Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Standardisasi Nasional ( BSN)
Badan pengawas Tenaga Nuklir
Badan Tenaga Atom Nasional
Badan Intelijen Negara
Lembaga Sandi Negara
Badan Urusan Logistik - BULOG

BKKBN
Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional - LAPAN
Badan Koordinasi Survei dan pemetaan Nasional BAKOSURTANAL
Badan pengawas Keuangan dan Pembangunan - BPKP
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - LIPI
Badan pengkajian dan penerapan Teknologi - BPPT
Badan Koordinasi Penanaman Modal - BKPM
Badan Pertanahan Nasional - BPN
Badan Pengawas Obat dan makanan - BPOM
Lembaga Informasi Nasional - LIN
Lembaga Ketahanan Nasional - LEMHANAS
Bada meteorologi dan Geofisika - BMG

Sekretariat Negara, membantu Presiden


selaku Kepala Negara

Sekretariat Kabinet, membantu Presiden


selaku Kepala Pemerintahan

Kejaksaan Agung Tingkat Pusat

Kejaksaan Tinggi Tingkat propinsi

Kejaksaan Negeri .. Tingkat Kab./Kota

1.

Perwakilan Diplomatik
Duta Besar Luar Biasa

2.

Perwakilan Konsuler
Konsul Jenderal dan Konsul

1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.
11.

Dewan Ekonomi Nasional - DEN


Dewan Pemulihan Usaha Nasional - DPUN
Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah
DPOD
Badan Pertimbangan Kepegawaian BAPEK
Badan pertimbangan Jabatan Nasional BAPERJANAS

Komite Olahraga Nasional Indonesa KONI


Komisi Nasional HAM
Komisi Ombudsman Nasional KON
Komisi Pemilihan Umum KPU
Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara
Negara KPKPN
Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dll

1.
2.
3.
4.
5.

Bidang
Bidang
Bidang
Bidang
Bidang

Politik
pertahanan dan keamanan
fiskal dan moneter
agama
peradilan

Kewenangan pemerintah pusat


lebih besar pada penetapan kebijakan yg
bersifat standar, kriteria dan prosedur.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Menetapkan kebijakan guna mendukung pembangunan sce makro;


Menetapkan pedoman ttg standar pelayanan minimal dalam bidang yg wajib
dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota
Menetapkan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan/lahan
dalam penyusunan tata ruang;
Menyusun rencana nasional secara makro;
Menetapkan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan;
Membina & mengawasi penyelenggaraan otonomi daerah yg meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, supervisi;
Menetapkan pedoman pengelolaan dan perlindungan SDA;
Mengelola dan menyelenggarakan perlindungan SDA wilayah laut diluar 12
mil;
Mengatur penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan
atas nama negara;
Menetapkan standar pemberian izin oleh daerah;
Mengatur eksport import dan melaksanakan perkarrantinaan;
Menangglangi wabah dan bencana yg beskala nasional;
Menetapkan arah dan prioritas kegiatan riset dan tenologi termasuk penelitian
dan pengembangan teknologi strategis dan beresiko tinggi
Menetapkan kebijakan sistem informasi nasional;
Menetapkanpersyaratan kualifikasi usaha jasa;
Mengatur sistem lembaga perekonomian negara.

Propinsi

1.

Gubernur
Perangkat Propinsi ( Dinas instansi terkait)

Kabupaten / Kota

2.

Bupati / Walikota
Perangkat Kabupaten/Kota

Bupati/Walikota + Wakil

DPRD

Sekda
Sekwan
Ka Badan

Ka Kantor

Ka Dinas
Sekret/TU

Sekcam/TU

Ka TU

Ka Bid

Kasi
Ka Subdin

Kasubid
Kasi

Kasubag

Kaur

Presiden

Mendagri

Menteri

Menteri

Menteri

Gubernur

Gubernur
Sekda

Dinas

Badan

Bupati

Bupati
Sekda

Dinas

Badan

Dinas

Kantor

Kantor

Bupati

Sekda

Badan Kantor

Bupati

Bupati
Sekda

Dinas BadanKantor

Bupati

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT
Mutlak Urusan
Pem. Pusat

1. Politik LN
2. Pertahanan
3. Moneter & Fiskal
4. Yustisi;
5. Agama

CONCURRENT
(Urusan bersama
Prop & Kab/Kota

WAJIB
(Obligatory)

PILIHAN
(Optional)

Perencanaan dan pengendalian pembangunan


Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang,
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
Penyediaan sarana dan prasarana umum;
Penanganan bidang kesehatan;

Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial;

Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten kota;


Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten kota;
Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, menengah termasuk
lintas kabupaten kota;
Pengendalian lingkungan hidup;
Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten kota;
Pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
Pelayanan administrasi penanaman modal lintas kabupaten kota;

Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yg belum dilaksanakan kab/kota;

Urusan wajib lainnya yg diamanatkan peraturan perundangundangan.

Perencanaan dan pengendalian pembangunan


Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang,
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
Penyediaan sarana dan prasarana umum;
Penanganan bidang kesehatan;
Penyelenggaraan pendidikan;
Penanggulangan masalah sosial;
Pelayanan bidang ketenagakerjaan;
Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, menengah;
Pengendalian lingkungan hidup;
Pelayanan pertanahan;
Pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
Pelayanan administrasi penanaman modal;
Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya;
Urusan wajib lainnya yg diamanatkan peraturan perundangundangan.

Perusahaan Negara BUMN


1.
2.

Persero : modal 51 % dari negara


Perum : total modal negara

Perusahaan Daerah - BUMD

Menetapkan & mengubah UUD


Melantik Presiden dan Wakil
Memberhentikan Presiden dan Wakil
Memberikan penjelasan putuan MPR
Menetapkan Tata tertib
Menetapkan pimpinan
Mengambil/memberi keputusan thd anggota
yang melanggar janji
Mendengar & membahas laporan
pelaksanaan putusan majelis scr
berkala/tahunan disampaikan oleh presiden
dan lembaga tinggi lain;

Sidang :

1. Sidang Umum
2. Sidang Tahunan
3. Sidang Istimewa

Produk :
1.
2.
3.

Perubahan UUD
Ketetapan MPR
Keputusan MPR

Sebelum amandemen Setelah amandemen


1. Kedudukan
lembaga

Lembaga tertinggi

Lembaga tinggi

2. Anggota

DPR + Utusan Daerah


& golongan

DPR dan DPD

3. Kedudukan
Anggota

Utusan daerah & gol.


hanya mrp tambahan

Equal foot
DPR dan DPD

4.Tugas
/wewenang

Memilih presiden

Menguji

UU

Hanya melantik,
mendengar sumpah
Tidak ada

Dalam praktek lembaga tertinggi


diselewengkan untuk memperkuat posisi
presiden :

1.

2.

3.

Orla, pengangkatan presiden seumur hidup


Orba, kekuasaan luar biasa pd presiden

Penambahan Utusan golongan anggota MPR


menimbulkan kolusi politik
Utuan Daerah yg dipilih DPRD prakteknya
yg mewakili ex officio Gubernur, pejabat
tinggi daerah (Pangdam, Rektor dll) yg
kurang mewakili daerah.

Kedudukan sbg Kepala pemerintahan :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menetapkan PP
Kekuasaan pemerintahan negara enurut UUD
45
Mengajukan RUU kpd DPR
Membahas RUU bersama DPR
Mengesahkan UU
Dalam kegentingan memaksa berhak
mengeluarkan PERPU.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kekuasaan tertinggi atas angkatan bersenjata


Dengan persetujuan DPR menyatakan perang,
perdamaian, perjanjian dg negara lain
Menyatakan keadaan bahaya
Mengangkat duta, konsul dg pertimbangan
DPR
Memberi grasi, rehabilitasi dgn
memperhatikan pertimbangan MA
Memberi amnesty, abolisi dg pertimbangan
DPR
Memberi gelar, tanda jasa dll diatur dalam UU
Mengangkat Ketua & anggota lembaga tinggi
negara

Capres dan Cawapres harus WNI sejak lahir,


tidak pernah menerima kewarganegaraan lain
karena kehendak sendiri, tidak pernah
mengkhianati negara, mampu secara jasmani
rohani melaksanakan tugas kewajiban
sebagai Presiden dan Wakil;
Diusulkan Partai Politik atau gabungan Parpol,
dipilih langsung oleh rakyat;
Pasangan yang mendapat suara 50 % atau
lebih dari jumlah suara dan setidaknya 20 %
suara di setiap propinsi yg tersebar di lebih
setengah jumlah propinsi dilantik menjadi
Presiden dan Wakil;
Lebih lanjut diatur dalam UU.

2.

Dapat diberhentikan MPR atas usul DPR

Ditengarai
ada
penyelewen
gn
Presiden/Wa
kil

90 hari
DPR minta
MK memeriksa,
MK menyelidiki
Mengadili
memutuskan

Paling lambat 30 hariMPR sidang


Minimal dihadiri anggota
Disetujui 2/3 yg hadir

Jika putusan
MK terbukti
DPR sidang
Paripurna
Usu pember
Hentian Pres
/Wakil

Membentuk UU
Melakukan pengawasan : pelaksanaan UU,
pelaksanaan APBN, kebijakan pemerintah
Membahas, meratifikasi atau memberi
persetujuan pernyataan perang, perdamaian,
perjanjian dg negara lain oleh presiden;
Membahas hasil pemeriksaan keuangan
negara oleh BPK
Menampung, memudahkan aspirasi masy.;
Melaksanakan hal lain yg ditugaskan oleh
MPR atau UU;
Memilih anggota BPK dengan pertimbangan
DPD

Meminta keterangan kepada presiden


Mengadakan penyelidikan
Mengadakan perubahan RUU
Mengajukan pernyataan pendapat
Mengajukan RUU
Menentukan anggaran DPR
Memanggil seseorang

Rapat
Rapat
Rapat
Rapat
Rapat
Rapat
Rapat

Paripurna
Paripurna luar biasa
fraksi
alat kelengkapan
kerja
dengar pendapat komisi
dengar pendapat umum

DPR lahir dengan Maklumat Wakil Presiden


X tanggal 16 Oktober 1945, dengan
mengubah status KNIP mjd legislatif
Pengisian anggota DPR :
1.
2.

3.
4.

Tahun 1955 pemilu


Tahun 1960 karena anggota DPR menolak
rancangan anggaran Pemerintah, DPR dibubarkan
oleh Presiden (anomali )
Era Soeharto, DPR sebagian dipilih sebagian
diangkat
Sejak amandemen UUD 45 semua anggota DPR
dipilih

Pemilu harus memperhatikan :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Keseimbangan perwakilan Jawa dan luar Jawa


Sistem penyederhanaan partai
Sistem pemilihan mendekatkan wakil dg rakyat pemilih
Sistem yg mendorong keanggotaan yg bermutu
Sistem yg adil, jujur terbuka
Sistem yg menjamin tertib, aman, damai jauh dari
tekanan
Sistem yg menjamin keterwakailn minoritas
Jumlah maksimal anggota dewan walaupun ada
pertambahan penduduk.

UU 3/1999 menghapus Lembaga Recall, dianggap


sebagai cara mengusir anggota DPR dr orang yg tidak
disukai penguasa partainya
Pranata recall ORBA lemah :
1.
2.
3.
4.

Recall bertentangan dg asas perwakilan yg dipilih rakyat,


karena penarikan oleh pimpinan partai dan keputusan
oleh Presiden;
Prakteknya recall digunakan utk melumpuhkan
perbedaan pendapat oposisi;
Presiden bisa menyalah gunakan wewenang, apabila
bertentangan dg kehendak Presiden, keputusan tidak
dikeluarkan;
Memberi rasa takut anggota untuk mengeluaarkn
pendapat yg berbeda dg pemerintah.

Gagasan lahirnya DPD :

1.

Mengubah sistem perwakilan menjadi 2


kamar (bicameral) seperti di AS,
DPD = Senat,
DPR = Hause of Representatif
DPD + DPR = MPR = Congress

2. Meningkatkan keikutsertaan daerah


terhadap jalannya politik pengelolaan
negara

DPD hanya komplemen DPR tidak mandiri,


karena hanya berwenang mengajukan usul
RUU dan melaporkan hasil pengawasan
kepada DPR
Usulan RUU-nya pun terbatas bidang
tertentu
DPD tidak punya hak inisiatif, dan hak
menolak atau melakukan perubahan

Dipilih dari setiap propinsi melalui pemilu;


Jumlah anggota sama di setiap propinsi,
maksimal 1/3 jumlah anggota DPR;
Bersidang minimal 1 kali setahun.

Kewenangan :
1.
Mengajukan RUU berkaitan dg daerah
kepada DPR;
2.
Membahas RUU pada poin 1;
3.
Memberi pertimbangan DPR atas RUU APBN
berkaitan pajak, pendidikan dan agama;
4.
Pengawasan pelaksanaan UU 1 & 3.


1.

2.

1.

2.

Tugas :
Tanggungjawab pemeriksaan tentang
keuangan negara;
Semua pelaksanaan APBN, APBD, anggaran
BUMN, BUMD berdasar UU;
Kewajiban :
Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
DPR, DPD dan DPRD sesuai
kewenangannya;
Hasil pemeriksaan yg ditindaklanjuti adl yg
merugikan keuangan negara.


1.
2.

1.

2.

Kedudukan :
Lembaga Tinggi Negara
Pengadilan tertinggi dari semua lingkungan
peradilan
Keanggotaan :
Terdiri dari hakim Agung yg disulkan Komisi
Yudisial kepada DPR dan ditetapkan
Presiden
Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden

Berwenang memeriksa dan memutus :


1.
2.
3.

Permohonan kasasi
Sengketa tentang kewenangan mengadili
Permohonan peninjauan kembali putusan
pengadilan yg telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.

Keanggotaan :
1. Terdiri dari 9 orang Hakim Konstitusi yg
ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan
3 orang oleh MA
3 orang oleh DPR
3 orang oleh Presiden
2. Pengangkatan & pemberhentian anggota
diatur dengan UU

1.
2.
3.
4.

Menguji UU terhadap UUD


Memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yg kewenangannya diberikan UUD
Memutus pembubaran parpol
Memutus perselisihan tentang pemilu

Kewajiban :
Memberi putusan atas pendapat DPR
mengenai dugaan pelanggaran oleh
Presiden/Wapres menurut UUD

PERENCANAAN
PENGORGANISASIAN
PELAKSANAAN
PENGAWASAN

PROPENAS
REPETA
RENSTRA
PROPEDA

Prinsip Pembagian habis tugas


Prinsip perumusan tugas pokok fungsi yang
jelas
Prinsip fungsionalisasi
Prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi
Prinsip kontinuitas
Prinsip lini dan staf
Prinsip kesederhanaan
Prinsip fleksibilitas
Prinsip pendelegasian wewenang yang jelas
Prinsip pengelompokan yang homogen
Rinsip rentang/jenjang pengendalian
Rinsip akordion

1. Jenis koordinasi :
Koordinasi hierarkhis (vertikal)
Koordinasi fungsional :
Horisontal
Diagonal
Teritorial

Harus dimulai sejak perumusan kebijakan


Ditentukan siapa /satker mana yg scr fungsional
berwenang bertgg jawab atas suatu masalah;
Satker yg berwenang wajib memprakarsai penyelenggrrn
koordinasi;
Kejelasan wewenang, tgg jwab dan tgs instansi terkait;
Dirumuskan program kerja;
Ditetapkan prosedur & tata cara koordinasi;
Dikembangkan komunikasi & konsultasi timbal balik utk
persepsi dan kerjasama;
Koordinasi efektif apbl pejabat ybs memiliki kredibilitas &
kepemimpinan yg baik;
Perlu dipilih sarana yg tepat

Kebijaksanaan
Rencana
Prosedur dan tata kerja
Rapat briefing
SK bersama / Surat Edaran bersama
Tim, panitia kelompok kerja, gugus tugas,
satuan tugas
Dewan / badan BKKBN, Dewan Riset
Nasional)
Sistem administrasi manunggal satu atap
(SAMSAT)

Sidang kabinet
Paripurna
Terbatas
Rapat di lingkungan Menteri koordinator
Koordinasi antara Departemen/Instansi Pemerintah
tingkat Pusat
Koordinasi aparatur pemerintah pusat di luar negeri
Koordinasi pemerintah pusat thd pemerintah daerah :
Selaku aparatur pusat :
Fungsional horisontal
Fungsional diagonal

Menteri/departemen dan instansi teknis

Koordinasi tingkat daerah

Hubungan kerja :
Bersifat koordinatif
Bersifat konsultatif dan informatif

1.
2.
3.

Umum
Pengawasan Melekat, pengendalian atas
gerak organisasi dan bawahan yg dipimpin;
Pengawasan fungsional :
1.
2.

4.

Aparat wasnal intern instansi : Itjen, Inspektorat di


LPND, Bawasprop, Bawaskab/kota, Satuan
pengawasan intern di berbagai BUMN/BUMD
Aparat wasnal ekstern instansi/intern pemerintah :
BPK

Pengawasan Teknis Fungsional


1.
2.

Ditujukan kepada aparatur : Menpan, BKN, LAN,


Ditjen Anggaran, Bappenas
Ditujukan kepada masyarakat : Dinas Tata Kota,
BPN, Depdikbud, Kepolisian, Legislatif

Kriteria wasmas yang baik :


Obyektif
Bermaksud perbaikan
Memberitahukan fakta dengan jelas, lengkap
dan bukti;
Memberitahu bentuk penyimpangan
Menjelaskan patokan yg dilanggar;
Memuat saran;
Jelas identitas yg menyampaikan.

Menguji scr material terhadap peraturan


perundangan dibawah UU
Menyatakan tidak sah semua peraturan
perundangan dibawah UU apabila
bertentangan dg peraturan perundangan yg
lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai