Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI KASUS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti


Ujian Kepaniteraan Klinik Di Bagian Anak
RS JOGJA

Diajukan Kepada :
dr. Fita Wirastuti., M.Sc., Sp.A

Disusun oleh
Juniati Agma
20100310101
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014

A. Kasus

Tanggal 3 Desember l 2014 pukul 15.35 lahir bayi laki-laki BBLC CB


SMK BBL : 3000gr PB : 49cm, LK/LD/LLA : 32/33/11, A/S : 8/9/10, air

ketuban jernih (+), meco (-), anus (+), BAK (+).


Tanggal 17 April 2013 dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan ikhterik (+)

Kr 3, lalu dilakukan pemeriksaan darah :


Bilirubin Total
: 7,3 mg/dl
Bilirubin Direk
: 0,6 mg/dl
Bilirubin Indirek
: 6,7 mg/dl
Hematokrit
: 51 %
Gol. Darah
:A
Kemudian dilakukan fototerapi 6x6
Diagnosis : BBLC CB SMK Spontan, Hiperbilirubinemia
B. Masalah yang dikaji
1. Apa yang dimaksud

dengan

Hiperbilirubinemia?

bagaimana

metabolisme bilirubin pada neonatus?


2. Bagaimana membedakan ikhterik fisiologis dan patologis?
3. Indikasi fototerapi
C. Analisa Masalah
Kuning dalam istilah dunia kedokteran disebut dengan jaundice atau
ikterus. Istilah jaundice (berasal dari bahasa Perancis jaune, yang
berarti kuning) atau ikterus (berasal dari bahasa Yunani icteros)
menunjukkan pewarnaan kuning pada kulit, sklera atau membran
mukosa sebagai akibat penumpukan bilirubin yang berlebihan pada
jaringan. Kuning sering ditemukan pada sekitar 60% bayi baru lahir
yang sehat dengan usia gestasi > 35 minggu.
Kadar bilirubin serum total (BST) > 5 mg/dL (86 mol/L) disebut
dengan hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia umumnya normal, hanya
10%

yang

berpotensi

menjadi

patologis

(ensefalopati

bilirubin).

Hiperbilirubinemia yang mengarah ke kondisi patologis antara lain :


(1) timbul pada saat lahir atau pada hari pertama kehidupan
(2) kenaikan kadar bilirubin berlangsung cepat (> 5mg/dL per hari)
(3) bayi premature
(4) kuning menetap pada usia 2 minggu atau lebih
(5) peningkatan bilirubin direk > 2 mg/dL atau > 20 % dari BST.

Ketakutan yang berlebihan dalam menghadapi hiperbilirubinemia


dapat

menimbulkan

hal-hal

yang

tidak

diharapkan,

seperti

meningkatnya kecemasan ibu, menurunnya aktivitas menyusui, terapi


yang tidak perlu, dan biaya yang berlebihan. Oleh karena itu, tata
laksana hiperbilirubinemia harus sesuai dan efektif.
Metabolisme bilirubin pada neonatus
Sel darah merah pada neonatus berumur sekitar 70-90 hari, lebih
pendek dari pada sel darah merah orang dewasa, yaitu 120 hari.
Secara normal pemecahan sel darah merah akan menghasilkan heme
dan globin. Heme akan dioksidasi oleh enzim heme oksigenase menjadi
bentuk biliverdin (pigmen hijau). Biliverdin bersifat larut dalam air.
Biliverdin akan mengalami proses degradasi menjadi bentuk bilirubin.
Satu gram hemoglobin dapat memproduksi 34 mg bilirubin. Produk
akhir dari metabolisme ini adalah bilirubin indirek yang tidak larut
dalam air dan akan diikat oleh albumin dalam sirkulasi darah yang
akan mengangkutnya ke hati .
Bilirubin indirek diambil dan dimetabolisme di hati menjadi bilirubin
direk. Bilirubin direk akan diekskresikan ke dalam sistem bilier oleh
transporter spesifik. Setelah diekskresikan oleh hati akan disimpan di
kantong empedu berupa empedu. Proses minum akan merangsang
pengeluaran empedu ke dalam duodenum. Bilirubin direk tidak diserap
oleh

epitel

usus

tetapi

akan

dipecah

menjadi

sterkobilin

dan

urobilinogen yang akan dikeluarkan melalui tinja dan urin. Sebagian


kecil bilirubin direk akan didekonjugasi oleh -glukoronidase yang ada
pada epitel usus menjadi bilirubin indirek. Bilirubin indirek akan
diabsorpsi kembali oleh darah dan diangkut kembali ke hati terikat oleh
albumin ke hati, yang dikenal dengan sirkulasi enterohepatik.
Bayi baru lahir dapat mengalami hiperbilirubinemia pada minggu
pertama kehidupannya berkaitan dengan:
(1) meningkatnya produksi bilirubin (hemolisis)
(2) kurangnya albumin sebagai alat pengangkut
(3) penurunan uptake oleh hati

(4) penurunan konjugasi bilirubin oleh hati


(5) penurunan ekskresi bilirubin
(6) peningkatan sirkulasi enterohepatik.
Ikterus Fisiologis
Ikterus pada neonatus tidak selamanya patologis. Ikterus fisiologis
adalah Ikterus yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.Timbul pada hari kedua-ketiga
2.Kadar Biluirubin Indirek setelah 2 x 24 jam tidak melewati 15 mg%
pada neonatus cukup bulan dan 10 mg % pada kurang bulan.
3. Kecepatan peningkatan kadar Bilirubin tak melebihi 5 mg % per hari
4.Kadar Bilirubin direk kurang dari 1 mg %
5.Ikterus hilang pada 10 hari pertama
6.Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadan patologis
tertentu.
Ikhterik Patologis

1. Muncul pada usia 24 jam pertama


2. Bilirubin serum naik > 5 mg/dL/24 jam atau > 0,5 mg/dL/jam
3. Bilirubin serum > 12 mg/dL pada bayi cukup bulan atau 10-14 mg/dL/24 jam
pada bayi kurang bulan.
4. Prolonged Jaundice
8 hari pada bayi cukup bulan
14 hari pada bayi prematur
5. Bilirubin direk melebihi 1mg/dL dari bilirubin total < 5 mg/dL
menunjukkan adanya tanda obstruksi
6. Tanda penyakit lain

TatalaksanaHiperbilirubinemia pada Neonatus Cukup Bulan Sehat


Usia
(jam)

Pertimbangkan
terapi sinar

> 12 mg/dl*
25-48
(> 200 mol/L)

Terapi sinar
> 15 mg/dl
(> 250
mol/L)

Transfusi
tukar
> 20 mg/dl
(> 340
mol/L)

Transfusi tukar dan


Terapi sinar
> 25 mg/dl
(> 425 mol/L)

> 15 mg/dl
49-72
(> 250 mol/L)

> 18 mg/dl
(> 300
mol/L)

> 25 mg/dl
(> 425
mol/L)

> 30 mg/dl
(> 510 mol/L)

> 17 mg/dl
(> 290 mol/L)

> 20 mg/dl
(> 340
mol/L)

> 25 mg/dl
(> 425
mol/L)

> 30 mg/dl
(> 510 mol/L)

>72

Tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus Kurang Bulan Sehat dan Sakit


(< 37 minggu)
Neonatus Kurang Bulan
Neonatus Kurang Bulan Sakit:
Sehat:
Kadar Total Bilirubin Serum
Kadar Total Bilirubin Serum
(mg/dl)
(mg/dl)
Berat

Terapi sinar Transfusi tukar Terapi sinar

Transfusi tukar

Hingga
1.000 gr

5-7

10

4-6

8-10

1.0011.500 gr

7-10

10-15

6-8

10-12

1.5012.000 gr

10

17

8-10

15

10-12

18

10

17

> 2.000 gr

Dokter pembimbing
dr. Fita Wirasusti,M.Sc., Sp.A

Anda mungkin juga menyukai