LP Aritmia Risyda
LP Aritmia Risyda
ARITMIA
Disusun Oleh :
Risyda Marifatul Kh.
115070207111030
Kelompok 11 Program Profesi Ners PSIK UB
1. Definisi
rongga
jantung
sehingga
terdapat
perbedaan
tekanan.
2) Sinus bradikardi
Penurunan laju depolarisasi atrim. Gambaran yang terpenting pada ECG
adalah laju kurang dari 60 permenit, irama teratur, gelombang p tgak
disandapan I,II dan aVF.
3) Komplek atrium prematur
Impul listrik yang berasal di atrium tetapi di luar nodus sinus
menyebabkan kompleks atrium prematur, timbulnya sebelu denyut sinus
berikutnya. Gambaran ECG menunjukan irama tidak teratur, terlihat
gelombang P yang berbeda bentuknya dengan gelombang P berikutnya.
4) Takikardi Atrium
Suatu episode takikardi atrium biasanya diawali oleh suatu kompleks
atrium prematur sehingga terjadi reentri pada tingkat nodus AV.
5) Fluter atrium.
Kelainan ini karena reentri pada tingkat atrium. Depolarisasi atrium cept
dan teratur, dan gambarannya terlihat terbalik disandapan II,III dan atau
aVF seperti gambaran gigi gergaji
6) Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium bisa tibul dari fokus ektopik ganda dan atau daerah
reentri multipel. Aktifitas atrium sangat cepat.sindrom sinus sakit
7) Komplek jungsional prematur
8) Irama jungsional
9) Takikardi ventrikuler
4. Etiologi
Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :
1.
5.
7.
8.
9.
10.
Patofisiologi
Peradangan
jantung
Gangguan
sirkulasi
Intoksikasi
Gangguan
elektrolit
Gangguan
metabolik
Gangguan
endokrin
Perubahan irama
dan frekuensi
jantung
Aritmia
B1
(Breathing)
Curah jantung
menurun
Perubahan
irama dan
Sesak nafas
B2 (Blood)
Gangguan
Ventrikel kiri
Edema paru
Hipertensi
dan
Hipotensi
Kerja jantung
meningkat
B6 (Bone)
B3 (Brain)
Curah jantung
menurun atau
meningkat
Sinkop
Suplai O2
Jaringan
Suplai O2
Jaringan
Suplai O2
Jaringan
Disorientasi
O2 jantung
Iskemia
Sesak nafas
Sianosis
Intoleransi
aktivitas
Penurunan/penigkat
an curah jantung
Palpitasi
Nyeri ringan
sampai berat
Gangguan
metabolisme
Lemah dan
letih
Intoleransi
aktivitas
Ansietas
5. Manifestasi Klinis
1 ) Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit
nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat,
sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menurun bila curah jantung
menurun berat.
2 ) Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi,
perubahan pupil.
3 ) Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah
4 ) Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi
nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi
pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena
tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
5 ) Demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema (trombosis
siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan.
6 ) Pingsan
7 ) Rasa tidak nyaman di dada
8 ) Lemah atau keletihan
9 ) Detak jantung cepat (tachycardia)
10)
6. Pemeriksaan Penunjang
1)
EKG
Juga
dapat
digunakan
untuk
mengevaluasi
fungsi
pacu
4)
5)
menyebabkan disritmia.
6)
Elektrolit
7)
8)
9)
10) GDA/nadi
oksimetri:
Hipoksemia
dapat
menyebabkan/mengeksaserbasi
disritmia.
7. Penatalaksanaan Medis
1
Terapi medis
Kelas 1 A
Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk
mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter.
Procainamide untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang
menyertai anestesi.
Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang
(2)
Kelas 1 B
Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel
takikardia.
Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT
(3)
Kelas 1 C
Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi
Terapi mekanis
Aktivitas
: kelelahan umum
2)
Sirkulasi
tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut
menurun; kulit warna dan kelembaban berubah misal pucat, sianosis,
berkeringat; edema; haluaran urin menruun bila curah jantung menurun berat.
3)
4)
Makanan/cairan
6)
Nyeri/ketidaknyamanan
Pernafasan
Keamanan
10
Intervensi Keperawatan
1
2)
3)
Intervensi Keperawatan
1)
2)
Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat adanya denyut jantung
ekstra, penurunan nadi.
3)
4)
Tentukan tipe disritmia dan catat irama : takikardi; bradikardi; disritmia atrial;
disritmia ventrikel; blok jantung
5)
Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas selama fase
akut.
6)
7)
Selidiki
laporan
nyeri,
catat
lokasi,
lamanya,
intensitas
dan
faktor
9)
Kolaborasi :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Masukkan/pertahankan masukan IV
7)
8)
11
pola
peningkatan
bertahap
dari
tingkat
aktivitas.
contoh: bangun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi, dan istirahat selama 1 jam
setelah makan
5) Pertahankan rentang gerak pasif selama sakit kritis
6) Pertahankan klien tirah baring sementara sakit akut
7) Evaluasi tanda vital saat kemajuan aktivitas terjadi
8) Berikan waktu untuk istirahat dan beraktivitas.
9) Pertahankan penambahan O2 sesuai pesanan
10) Selama aktivitas, kaji EKG, dispnea, sianosis, kerja dan frekuensi nafas serta
keluhan subyektif.
3. Kurang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi pengobatan berhubungan
dengan kurang informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi.
Kriteria hasil
1)
2)
Intervensi Keperawatan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Memberikan informasi dalam bentuk tulisan bagi pasien untuk dibawa pulang
8)
9)
12
10)
13
penggunaan
perilaku
pengaturan
stres
misal
dan
faktor
laporan
nyeri,
catat
lokasi,
lamanya,
intensitas
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Memasukkan/pertahankan masukan IV
(7)
(8)
pola
peningkatan
bertahap
dari
tingkat
aktivitas.
contoh: bangun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi, dan istirahat selama 1
jam setelah makan
5) Mempertahankan rentang gerak pasif selama sakit kritis
6) Mempertahankan klien tirah baring sementara sakit akut
7) Mengevaluasi tanda vital saat kemajuan aktivitas terjadi
8) Memberikan waktu untuk istirahat dan beraktivitas.
9) Mempertahankan penambahan O2 sesuai pesanan
10) Selama aktivitas, mengkaji EKG, dispnea, sianosis, kerja dan frekuensi nafas
serta keluhan subyektif
3. Kurang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi pengobatan berhubungan
dengan kurang informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi.
14
1)
2)
pada pasien/keluarga
3)
Mengidentifikasi
efek
merugikan/komplikasiaritmia
khusus
contoh
diperlukan; bagaimana dan kapan minum obat; apa yang dilakukan bila dosis
terlupakan
5)
6)
7)
pulang
8)
9)
15
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3.
Jakarta : EGC;1999
Hanafi B. Trisnohadi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Ed. 3. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI ; 2001
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:enHudak, C.M, Gallo B.M. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Jakarta : EGC.1997
Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Alih bahasa
Peter Anugrah. Editor Caroline Wijaya. Ed. 4. Jakarta : EGC ; 1994.
Santoso Karo karo. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 1996
Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih
bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC;
2001.
16