MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Yth. 1, Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direktur Jenderal;
2. Para Direktur/Inspektur Wilayah/Kepala Biro/Kepala Pusat, Ketua
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional;
3. Para Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional di seluruh
Indonesia; dan
4. Para Kepala Kantor Pertanahan di seluruh Indonesia.
SURAT EDARAN
NOMOR 11/SE/VIII/2015
TENTANG
PERCEPATAN PROSES PEMBERIAN
ATAU PERPANJANGAN HAK ATAS TANAH
1. Umum
Dalam rangka peningkatan pelayanan pertanahan dan kepastian
hukum pemberian atau perpanjangan hak atas tanah baik terhadap tanah
yang merupakan aset Pemerintah/Badan Usaha Milik Negara/Badan
Usaha Milik Daerah maupun milik masyarakat pada umumnya, perlu
adanya percepatan proses pemberian atau perpanjangan hak atas tanah.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari Surat Edaran ini untuk meningkatkan
pelayanan pertanahan dan memberikan kepastian hukum terhadap
percepatan proses pemberian atau perpanjangan hak atas tanah.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang diatur dalam Surat Edaran ini mengenai
ketentuan percepatan proses pemberian atau perpanjangan hak atas tanah
terhadap permohonan hak atas tanah bagi tanah-tanah, baik yang tidak
terdapat permasalahan maupun yang terdapat permasalahan obyek/fisik
maupun data yuridisnya.
4. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2043);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3696);
c. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria
dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 18);
d. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 21);
e. Keputusan ...
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN - Biro Hukum dan Hubungan Masyarakatat
e. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan
Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-
2019;
f, Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan;
g. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
5. Isi
I. Untuk permohonan pendaftaran hak atas tanah pertama kali:
a. bagi tanah-tanah yang tidak terdapat permasalahan _baik
obyek/fisik maupun data yuridisnya (clear and clean) agar segera
diproses dan diselesaikan;
b. dalam hal tanah masih terdapat permasalahan baik obyek/fisik
maupun data yuridisnya, dapat diproses permohonan haknya bagi
areal yang tidak ada permasalahan, sedangkan atas scbagian areal
yang masih ada permasalahannya agar diselesaikan oleh para pihak
yang terkait permasalahan tersebut, serta diminta kepada Pejabat
yang memberikan pelayanan pertanahan agar secara aktif
memfasilitasi penanganan penyelesaian atas permasalahan tanah
dimaksud; dan
c. keberatan pihak ketiga atau permohonan pemblokiran oleh pihak
ketiga, harus dilandasi oleh bukti-bukti yang kuat yang terkait
langsung dengan tanah yang dimohonkan pendaftaran hak atas
tanahnya.
1, Untuk permohonan perpanjangan hak atas tanah:
a. dalam hal terdapat keberatan/gugatan dari pihak ketiga terhadap
proses perpanjangan hak, maka keberatan tersebut tidak
menghalangi proses perpanjangan hak yang bersangkutan; dan
b. proses perpanjangan hak hanya dapat dihentikan apabila terdapat
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
yang menghalangi proses perpanjangan hak tersebut.
6, Surat Edaran ini berlaku pada tanggal ditetapkan, untuk dipedomani dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakar'
pada tanggal 3 Ag) |
tus 2015
4 JAN TATA RUANG/
KEPALA(GROAN PERGANAHAN NASIONAL,
DAN BALDAN
Kementerian Agrat
dan Tata Ruang/BPN - Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat