Anda di halaman 1dari 19

laporan PKL permen susu

BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di zaman modern ini kita sering sekali menemui sesuatu yang baru dan dianggap asing.
Karena kemajuan tehknologilah yang memacu laju produktivitas dan terus berusaha untuk
membuat sesuatu yang baru. Salah satu dibidang Peternakan, banyak sekali inovasi yang terus
dikembangkan seperti; produk telur, susu, daging, dan yang lainnya.
Susu adalah cairan berwarna putih yang dihasilkan ( disekresikan) oleh kelenjar mamae
( ambing) pada semua binatang mamalia. Susu merupakan bahan makanan pokok dari sumber
gizi untuk bayi sebelum bisa mencerna makanan lain, baik bayi manusia maupun bayi binatang,
khususnya binatang mamalia ( menyusui). Susu juga merupakan sumber protein terbaik setelah
telur. Meskipun demikian, tidak selamanya dan tidak semua orang harus minum susu. Hal ini
disebabkan pada hakikatnya susu merupakan makanan pokok bagi bayi dan anak- anak, sehingga
jika kita mengonsumsi susu dalam bentuk murni atau susu yang dipasteurisasi saja, justru
kemungkinan besar akan timbul banyak permasalahan dengan kesehatan tubuh kita. Ada baiknya
kita mengonsumsi susu dalam bentuk lain , misalnya susu asam, yogurt atau produk-produk
olahan susu lainya seperti keju, karamel, dodol, es krim dan permen susu. Susu memiliki banyak
fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan pada masa
pertumbuhan. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar
tidak keropos. Susu mengandung banyak vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang
dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan
dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu.
Permen susu adalah sejenis permen yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar susu.
Susu yang digunakan untuk pembuatan permen susu tidak memerlukan persyaratan mutu tinggi.
pembuatan permen susu juga merupakan suatu alternatif pengolahan untuk memanfaatkan susu
yang bermutu rendah (Kersani,2011). Maka dari itu perlu dilakukan praktek kerja lapangan ini
sebagai salah satu wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat di bangku perkuliahan
dan sekaligus dapat menambah wawasan serta dapat meningkatkan keterampilan dalam bidang
pengolahann susu khususnya permen susu.

TUJUAN KEGUNAAN DAN MANFAAT


PRAKTEK KERJA LAPANG
Tujuan praktek kerja lapang
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan permen susu yang di buat di UD. RIZKIKA
desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara-Sumbawa.
2. Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh UD. RIZKIKA dalam proses pembuatan
permen susu.
3. Melatih mahasiswa dalam bekerja mandiri dilapangan dan menyesuaikan diri dengan kondisi
lapang pekerjaan serta meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam pengolahan susu
khususnya dalam pembuatan permen susu.
Kegunaan Praktek Kerja lapang
Adapun kegunaan dari praktek kerja lapang ini adalah sebagai berikut:
A. Bagi mahasiswa :
1. Sebagai awal untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan yang bergerak dibidang
peternakan khusunya pengolahan susu yaitu permen susu.
2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa tentang cara pembuatan permen susu yang baik dan
benar.
3. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa tentang ilmu-ilmu praktis yang
tidak diperoleh di bangku kuliah.
4. Mengaplikasikan ilmu yang diterima diperkuliahan untuk diterapkan di lapangan.
5. Dengan melaksanakan program PKL ini, maka mahasiswa program S-1 Fakultas Peternakan
Universitas Mataram telah menyelesaikan salah satu syarat wajib akademis dalam menyelesaikan
pendidikan.

B. Bagi Perusahan / UD. RIZKIKA


1. Sebagai sarana penghubung antara UD. Rizkika dengan dengan lembaga perguruan tinggi
dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dan dalam menghadapi kemajuan tekhnologi.
Manfaat Praktek Kerja Lapang
A. Manfaat Bagi Mahasiswa.
Manfaat Praktek Kerja Lapang yang dilakukan di UD.RIZKIKA ini bagi mahasiswa adalah:
1. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh
dibangku kuliah secara langsung di lapang khususnya tentang pengolahan susu.
2. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa tentang ilmu-ilmu praktis yang
tidak diperoleh di bangku kuliah.
3. Mahasiswa dapat membandingkan secara langsung teori yang diperoleh di bangku kuliah
dengan apa yang terjadi di lapang khususnya yang berkaitan dengan pengolahan susu.
B. Manfaat Bagi Tempat Praktek Kerja Lapang
Manfaat bagi tempat Praktek Kerja Lapang ( UD.RIZKIKA ) adalah mendapatkan
tambahan karyawan selama Praktek Kerja Lapang berlansung sehingga dapat meringankan
pekerjaan para karyawan.

C. Manfaat Bagi Fakultas Peternakan


1. Terjalin hubungan kerja sama dengan lokasi Praktek Kerja Lapang, sehingga untuk seterusnya
fakultas dapat dengan mudah menempatkan mahasisswa yang ingin melakukan Praktek Kerja
Lapang di tempat tersebut.
2. Mendapatkan patner kerja (network) dalam membina mahasiswa dalam bidang inter preneurship
(usaha) dibidang teknologi pengolahan hasil ternak.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Susu
Hadiwiyoto (1983) menyatakan bahwa susu dapat didefinisikan sebagai cairan putih yang
diperoleh dari pemerahan sapi atau hewan menyusui lainnya, tanpa mengurangi atau menambah
dengan bahan lainnya. Pada umumnya susu yang dikonsumsi sehari-hari adalah susu dari hasil
pemerahan sapi perah. Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena
mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat,
mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Selain itu dikarenakan nilai gizinya
yang tinggi juga menyebabkan susu merupakan medium yang sangat disukai oleh
mikrooganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat
singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani secara benar , maka perlu di
olah untuk memperpanjang masa simpan dari susu (Saleh, 2004).
Gula pasir (Sukrosa)
Menurut kusnandar (2010) Sukrosa adalah disakarida yang apabila dihidrolisis berubah
menjadi dua molekul monosakarida yaitu glukosa dan fruktosa. Sementara Titik lebur sukrosa
adalah 1600C (Winarno, 1997).
Gula berfungsi sebagai membantu pembentukan tekstur, memberi flavor melalui reaksi
pencoklatan, memberi rasa manis. Selain itu apabila gula ditambahkan ke dalam bahan makanan
pada konsentrasi cukup tinggi (paling sedikit 40% padatan terlarut) sebagian air yang ada
menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikrobiologi dan Aw dari bahan pangan akan menjadi
berkurang. Daya larut yang tinggi dari gula dan kemampuannya mengurangi keseimbangan
relatif dan mengikat air adalah sifat-sifat yang menyebabkan gula dipakai dalam proses
pengawetan pangan (Buckle, 1987).
Permen Susu
Menurut Kersani (2011) Permen susu adalah sejenis permen yang dibuat dengan
menggunakan bahan dasar susu yang pada prinsipnya, pembuatan permen ini berdasarkan reaksi
karamelisasi yaitu reaksi kompleks yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dari gula
menjadi bentuk amorf yang berwarna coklat. Sedangkan warna coklat yang terbentuk pada reaksi
ini disebabkan oleh gula/karbohidrat yang dipanaskan dan bereaksi dengan protein (kisworo,
2006). Dijelaskan lebih lanjut oleh Kersani (2011) Permen susu adalah sejenis permen yang
dibuat dengan menggunakan bahan dasar susu dan gula. Susu yang digunakan untuk pembuatan
permen susu tidak memerlukan persyaratan mutu tinggi (misalnya: BJ atau kandungan lemak
susunya rendah).
Pengemasan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan bahan pangan sehubungan dengan kemasan


yang digunakan dapat dibagi dalam dua golongan. Pada golongan pertama, kerusakan lebih
ditentukan oleh sifat alamiah dari produk dan tidak dapat dicegah dengan pengemasan saja.
Kerusakan golongan kedua tergantung pada lingkungan dan hampir seluruhnya dapat dikontrol
dengan kemasan yang digunakan. Kerusakan golongan pertama termasuk perubahan-perubahan
fisik, biokimia dan kimia, serta mikrobiologis yang tidak dapat dikontrol seluruhnya dengan
pengemasan. Kerusakan golongan kedua adalah kerusakan mekanis, perubahan kadar air bahan
pangan, absorbsi dan interaksi dengan oksigen, serta kehilangan dan penambahan citarasa yang
tidak diinginkan (Winarno, 1993).

BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANG
Bentuk Kegiatan
Praktek kerja lapang ini dilakukan dengan cara mengamati langsung dan ikut membantu
karyawan dalam proses pengolahan permen susu di UD. RIZKIKA Sumbawa.
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan praktek kerja lapang dilaksanakan UD. RIZKIKA yang berlokasi di Desa
Penyaring Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa. Waktu pelaksanaan praktek kerja
lapang ini dimulai dari tanggal 26 Januari sampai tanggal 24 Februari 2012.
Metode
Metode praktek kerja lapang ini dilaksanakan dengan sistem magang kerja dengan
mengikuti aktifitas sesuai dengan yang diarahkan oleh pembimbing lapang. Adapun metode yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Praktek Lapang
Mahasiswa terlibat secara langsung bekerja membantu karyawan dalam setiap kegiatan mulai
pengolahan sampai pengemasan permen susu.
2. Wawancara dan Diskusi
Mewawancarai secara langsung pembimbing lapang dan pemilik perusahaan untuk memperoleh
informasi dan data yang dibutuhkan.
3. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung pada setiap kegiatan yang dilakukan di UD. RIZKIKA
Sumbawa dengan tujuan untuk mengetahui kondisi secara langsung serta untuk membandingkan
hasil wawancara dengan keadaan sebenarnya.
4. Studi Literatur
Studi pustaka dan pencarian literatur yang berhubungan dengan pengolahan susu khususnya
permen susu.

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi dan Tata Letak
UD. RIZKIKA terletak di desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara Kabupaten
Sumbawa. Jarak dari tempat tinggal praktikan ke tempat lokasi Praktek Kerja Lapang ini 5 km.
Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang ada di UD. RIZKIKA ini merupakan tenaga kerja yang berasal dari
keluarga sendiri dan juga tenaga kerja tidak tetap, dalam artian, ketika bahan baku melimpah
atau pesanan meningkat maka jumlah tenaga kerja yang dipakai semakin banyak.
Lama waktu atau jam kerja pada saat PKL pembuatan permen susu yaitu mulai pukul
07.30-15.00 WITA. Tetapi tergantung banyaknya bahan baku susu yang tersedia.
Tujuan UD. RIZKIKA
UD. RIZKIKA memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai yang terbagi dalam tujuan
jangka pendek dan jangka panjang.
a. Tujuan jangka pendek

Tujuan jangka pendek UD. RIZKIKA adalah menjaga kelangsungan hidup unit usaha
yang dijalankan serta eksistensi dalam bidang pengolahan permen susu.

b. Tujuan jangka panjang


Adapun tujuan jangka panjang yang ingin dicapai UD. RIZKIKA adalah sebagai berikut:

Mempertahankan sekaligus memperluas pasar yang ada.


Meningkatkan produksi permen susu.
Memperkuat kemampuan UD. RIZKIKA dalam bersaing.
Proses Pengolahan Permen Susu

1. Tahap Persiapan

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Persiapan pada kegiatan pembuatan permen susu merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil akhir produk (permen susu).
Persiapan-persiapan tersebut meliputi pengadaan prasarana yaitu persiapan alat-alat produksi
untuk pembuatan permen susu.
Adapun peralatan dan bahan yang digunakan pada proses pembuatan permen susu ini
adalah :
Peralatan yang digunakan yaitu:
Saringan untuk menyaring susu.
Wajan sebagai tempat mengurangi kadar air dengan pemanasan.
Kompor biasa atau kompor merk hock yang besar (24 sumbu) untuk digunakan untuk proses
pemanasan bahan.
Pengaduk untuk mencampur bahan yang ada di wajan
Sendok plastik untukmembantu menuangkan adonan ke meja pencetak.
Meja sebagai tempat untuk mencetak permen susu.
Pisau dan plastik untuk mencetak adonan yang telah masak.
Plastik bening untuk melapisi adonan permen yang akan dicetak.
Pipa paralon untuuk meratakan adonan permen yang akan dicetak.
Kertas permen yang digunakan sebagai pembungkus permen.
Kemasan plastik untuk.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu:
a. Susu segar (sapi atau kerbau) 5 liter sebagai bahan baku utama permen susu.
b. Gula pasir 1 kg sebagai bahan penambah manis dan yang berperan dalam
menentukan teksur permun susu.
c. Garam kurang lebih 35 gr sebagai penambah rasa gurih pada permen susu.

2. Tahap Produksi
Tahap ini memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembuatan permen susu.
Tahap inilah yang sangat menentukan baik buruknya mutu maupun kualitas permen susu yang
diproduksi. Tahap proses pembuatan permen susu ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
a. Kompor dihidupkan dengan nyala api yang digunakan sesuai kebutuhan.
b. Susu dimasukan kedalam wajan dengan cara disaring.
c. Susu dimasak dengan menggunakan wajan hingga mendidih.
d. Gula sebanyak 1 kg dan garam secukupnya di masukan kedalam adonan.
e. Setelah itu Adonan diaduk selama 3 jam (hindari adanya kegosongan dengan mengatur nyala
api).
f. Adonan dituangkan kedalam meja pencetak
g. Permen di cetak dengan bentuk persegi panjang.
h. Permen siap di kemas setelah agak dingin dan mengeras.
Pemasaran
Saat ini pemasaran permen susu masih terbatas pada konsumen lokal yaitu pulau
Sumbawa saja, yaitu di Sumbawa Barat (Jereweh) dan sekitar kota Sumbawa dengan menitipkan
permen susu ke toko-toko yang ada disekitar kota Sumbawa serta orang yang memesan
langsung di tempat produksi permen susu (UD. RIZKIKA). Harga jual permen susu adalah
berbagai macam tergantung dari jenis dan berat kemasan. Kemasan 1 kg dijual seharga Rp
100.000, kemasan kg dijual seharga 50.000 dan kemasan kg dijual seharga 25.000.
Penjualan Permen Susu UD. RIZKIKA, rata-rata perhari yaitu 7 kg, tetapi hal itu tergantung dari
jumlah bahan baku yang tersedia dan jumlah pemesan atau permintaan dari luar kota Sumbawa.
Jumlah tersebut akan mengalami peningkatan saat menjelang hari Raya Idul Fitri atau pada saat
bulan ramadhan.
Metode pemasaran yang digunakan oleh UD.RIZKIKA yaitu dengan cara langsung dan
antar pesanan. Pemasaran cara langsung dilakukan dengan langsung menjual dan atau
menitipkan permen susu di toko-toko yang ada di sekitar kota sumbawa dan sumbawa barat,
sedangkan pemasaran antar pesanan yaitu, konsumen memesan terlebih dahulu ke pemilik usaha
dan permen susu melalui telfon atau langsung datang ke tempat produsi permen susu.

Gambar 1:
Diagram alur pembuatan permen susu

Analisis Usaha
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang harus dikeluarkan produsen untuk
memperoleh faktor-faktor produski dan bahan penunjang lainnya, yang akan digunakan agar
produk-produk tertentu yang direncanakan dapat terwujud (Mankiw 2003). Biaya produksi

pengolahan susu ini adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi permen susu di
UD. RIZKIKA. Biaya produksi yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
1. Biaya Tetap (Fixed cost)
Biaya tetap dalam proses pengolahan permen susu UD. RIZKIKA ini adalah biaya yang
dikeluarkan untuk pembiayaan faktor-faktor produksi yang sifatnya tetap, tidak berubah
walaupun volume produk yang dihasilkan berubah. Atau dengan kata lain sarana produksi yang
tidak habis dipakai dalam satu kali proses produksi.
Penghitungan biaya tetap merupakan biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama
proses pengolahan permen susu, yang sifatnya tidak habis dipakai dalam sekali produksi. Akan
tetapi dapat digunakan berulang-ulang sesuai dengan umur pemakaiannya. Biaya penyusutan
dihitung dengan membandingkan harga beli (Rp) dengan lamanya pemakian (Th) (Suratiah
2006).
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa biaya tetap yang dikeluarkan oleh UD.
RIZKIKA berdasarkan biaya penyusutan adalah sebesar Rp. 71.190/bulan atau 2.400/hari.
Tabel 1. Biaya penyusutan alat pada pembuatan permen susu
No Nama Barang
Jumlah Harga
Total
Lama
Biaya
satuan
harga
pakai
penyusutan
(Rp)
Per bulan
1
Saringan
2 buah
6000
12.000 1 tahun
1.000
2
Wajan
2 buah
100.00 200.000 3 tahun
5.600
3
Pengaduk/sutil
2 buah
20.000
40.000 4 tahun
840
4
Meja
1 buah
100.00 100.000 2 tahun
4.200
0
5
Pisau
2 buah
12.500
25.000 3 tahun
700
6
Sealer plastik
1 buah
500.00 500.000 2 tahun
21.000
0
7
timbangan
1 buah
100.00 100.000 2 tahun
4.200
0
8
kompor
2 buah
250.00 500.000 1,5 tahun
28.000
0
9
Pipa paralon
1 meter 17.500
17.500 6 tahun
2.950
10 Plastik bening
1 meter 15.000
15.000 6 bulan
2.500
11 Sendok plastik
1 buah
1.000
1.000
5 bulan
200
Total penyusutan alat pembuatan permen susu / bulan
71.190
Total penyusutan alat pembuatan permen susu / hari
2.400
2. Biaya Variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang digunakan untuk pengadaan faktor-faktor produksi
yang sifatnya berubah-ubah. Atau dengan kata lain biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi yang langsung mempengaruhi jumlah produksi dan penggunaanya habis
dipakai dalam satu kali proses produksi. Biaya variabel yang dimaksud pada proses pengolahan
permen susu adalah biaya bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja dan biaya penunjang
yang besar kecilnya tergantung dari besar kecilnya volume produksi. Biaya variabel yang
digunakan selama proses pengolahan permen susu di UD. RIZKIKA perhari produksi dapat
dilihat pada Tabel 2.
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa biaya variabel yang dikeluarkan per hari yaitu
Rp. 403.350
Tabel 2. Biaya variabel pada proses pengolahan permen susu /hari
No Nama barang
satuan
Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 Susu kerbau
10 liter
15.000
150.000
Susu sapi (sapi
10 liter
10.000
100.000
hissar)
2 Gula pasir
4 kg
12.000
48.000
3 garam
35 gr
1.000
250
4 Minyak tanah
2 liter
3.500
7.000
5 Kemasan kertas
5 pak ( 20 lembar/
1000/pak
5.000
pak)
6 Kemasan plastik 14 buah (1 pak 27
25.000/pak
13.100
isi)
7 Tenaga kerja
2 orang
20.000/produksi
*)80.000
Total biaya produksi/hari
403.350
Ket: *) 5 liter susu/produksi , jadi ada 4 kali produksi per hari karena bahan baku yang di olah rata-rata/
hari yaitu 20 liter.
3. Biaya Total (Total Cost)
Biaya total adalah semua komponen biaya yang digunakan selama proses produksi
pengolahan permen susu di UD. RIZKIKA. Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap ditambah
biaya variabel yang digunakan bersama-sama dalam satu kali proses produksi. Biaya Total yang
digunakan selama proses pengolahan permen susu UD. RIZKIKA dalam satu kali produksi atau
perhari produksi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Biaya Total yang digunakan dalam pembuatan permen susu.
No
1
2
3

Uraian biaya
Biaya tetap penyusutan alat
Biaya variabel
Biaya total

Jumlah/hari (Rp)
2.400
403.350
405.750

Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa biaya tetap yang dikeluarkan oleh UD. RIZKIKA
adalah sebesar Rp. 2.400. Biaya ini merupakan biaya peralatan setelah mengalami penyusutan per
hari. Biaya variabel adalah seluruh biaya yang dikeluarkan perhari proses pengolahan atau pembutan
permen susu UD.RIZKIKA yaitu sebesar Rp. 403.350. Sehingga biaya total yang dikeluarkan adalah
sebesar Rp. 405.750 yang merupakan penjumlahan dari kedua komponen tersebut.

4. Penerimaan
Penerimaan adalah hasil kali antara jumlah produksi dengan harga jual. Selama satu kali
produksi akan menghasilkan 7 kg permen susu. Harga jual 1 kg permen susu ini sebesar Rp.
100.000. Penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 700.000 per hari produksi. Penerimaan
yang diperoleh perhari produksi permen susu dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Penerimaan yang diperoleh dalam satu kali produksi permen susu.
No
1
2
3

Uraian biaya
Jumlah produksi
Harga/kg
Total penerimaan

Jumlah sekali produksi/hari


7 kg
Rp. 100.000
Rp. 700.000

Penerimaan dari usaha pengolahan permen susu UD.RIZKIKA per hari produksi adalah:
= Produksi x Harga penjualan
= 7 kg x Rp. 100.000
= Rp. 700.000
5. Keuntungan bersih
Keuntungan bersih adalah selisih antara jumlah penerimaan yang diperoleh dengan total
biaya yang dikeluarkan. Keuntungan yang diperoleh perhari produksi pengolahan permen susu
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Pendapatan yang diperoleh perhari produksi permen susu.
Uraian biaya
Penerimaan
Total pengeluaran
Keuntungan bersih

Produksi/hari
700.000
405.750
294.250

Pendapatan dari pengolahan permen susu di UD. RIZKIKA per hari produksi adalah
selisih antara penerimaan dengan biaya total atau total pengeluaran yaitu :
= Rp. 700.000 - Rp. 405.750
= Rp. 294.250

Dengan demikian dapat diketahui bahwa pendapatan yang diperoleh per hari produksi
pengolahan permen susu adalah sebesar Rp. 294.250.

PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA


Permasalahan
Adapun permasalahan yang dihadapi pada saat praktek kerja lapang di UD.RIZKIKA
yaitu:
1. Sering terjadi kegosongan pada adonan permen susu pada saat adonan mulai mengental.
2. Pada permen dari susu kerbau sering terjadi pengeluaran minyak karena adonan permen
belum sepenuhnya matang.
Pemecahan Masalah
1. Sering terjadi kegosongan akibat terlalu besarnya nyala api dan pengadukan yang kurang
merata. Masalah ini diatasi cukup dengan mengatur nyala api dan pengadukan secara terus
menerus pada saat adonan permen mulai mengental.
2. Praktikan harus mengetahui dengan baik kapan adonan permen susu matang khususnya
permen susu kerbau. Permen susu kerbau matang apabila minyak tidak keluar dari adonan
permen tersebut. Hal ini memang sangat sulit untuk diketahui karena pada saat diatas wajan
adonan tidak menampakan mengeluarkan minyak namun pada saat proses perataan adonan untuk
di cetak, adonan banyak mengeluarkan minyak. oleh sebab itu jika adonan permen pada saat
dituangkan ke pada meja pencetakan masih mengeluarkan minyak maka kita harus
memasukannya lagi kedalam wajan untuk menguapkan minyak tersebut agar pada proses
pengemasan dengan menggunakan kertas kemasan, minyak yang keluar tersebut tidak
mencemari kertas kemasan yang akan berakibat kurang menariknya penampakan kemasandan
menusunkan kualitasnya. Proses tersebut dilakukan selama kurang lebih 5 menit dengan
pengadukan secara terus menerus.

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapang di UD. Rizkika maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Permen susu yang dibuat di UD. RIZKIKA yaitu menggunakan 5 liter susu segar sapi hissar
(lembu) menghasilkan kurang lebih 1,5 kg permen susu sedangkan untuk susu kerbau,
menghasilkan 2 kg permen susu, hal ini di sebabkan karena kadar lemak susu kerbau lebih tinggi
dari pada susu sapi.
2. Dengan percampuran susu segar, bahan tambahan yaitu gula dan garam pada suhu diatas
900C menghasilkan permen susu yang baik dan siap dipasarkan dan dikonsumsi oleh
masyarakat.
3. Adapun Komposisi bahan pembuatan permen susu sebagai berikut :
Susu segar 5 liter.
Gula pasir 1 kg.
Garam kurang lebih 35 gram.

4. Keuntungan bersih yang di peroleh UD. RIZKIKA perhari produksi yaitu sebesar Rp.
294.250.
Saran
Agar kelangsungan Praktik Kerja Lapang di UD. RIZKIKA, desa Penyaring Sumbawa
bejalan dengan baik perlu adanya kesadaran dan disiplin dari mahasiswa praktikan, karena
dengan adanya kesadaran dan disiplin tersebut menetukan hasil kerja yang maksimal dan baik.
Dalam proses pembuatan permen susu hendaklah berhati-hati karena selain proses
pembutannya membutuhkan waktu yang lama juga membutuhkan keahlian dan kecermatan
dalam proses pembuatan, agar proses ini berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. http://www.Kuliner.infogue.com. Di akses pada tanggal 30 maret 2011
Anonim, 2010. http://www.warintek.ristek.go.id. Di akses pada tanggal 30 maret 2011
Anonymous. 2003. Halal Definition. http://www.nutrition.co.th/halal.html. di akses pada tanggal 31
maret 2010.
Buckle, (1987), Ilmu Pangan, cetakan ke dua, Penerbit UI Press, Jakarta.
Hadiwiyoto, Soewodo. 1983. Hasil-hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur. Liberty, Yogyakarta.
Kersani, 2011. (http://posluhdesdesacijambu.blogspot.com/2011/04/permen susu.html) di akses pada
tanggal 30 maret 2012.
Kisworo, DJ. 2006. Buku ajar Tekhnologi Pengolahan Susu. Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
Mataram
Kusnandar, Feri. 2010. (Reaksi Pencoklatan dalam Pangan. http://itp.fateta.ipb.ac.id/id/index.php?
option=com_content&task=view&id=142&Itemid=94) di akses pada tanggal 30 maret 2012.
Mankiw, N.G. 2003. Pengantar Ekonomi. Erlangga. Jakarta.
Suratiah, K. 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Winarno, F.G.S., S. Fardiaz dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. PT. Gramedia.
Jakarta.

LAMPIRAN

Gambar Proses Pengolahan Permen Susu


1. Susu murni/ segar yang telah disaring terlebih dahulu.

Gambar 2.
2. Susu yang mulai mengental akibat kadar air telah berkurang dan telah di campur dengan
bahan lain yaitu gula dan sedikit garam.

Gambar 3

3. Proses pengadukan adonan permen susu yang telah mengental.

Gambar 4.
4. Setelah proses pemanasan selesai maka selanjutnya dilakukan Proses pemerataan dan
pemotongan adonan permen susu dengan menggunakan pipa paralon, pisau dan penggaris dari
kayu.

Gambar 5.
5. Proses pengemasan permen susu.

Gambar 6.
6. Permen susu yang telah di kemas.

Gambar 7.
7. Kemasan setengah kilo gram permen susu UD.RIZKIKA

Gambar 8.
Alat-alat yang dimiliki oleh UD. RIZKIKA.
8. Sealer plastic untuk mengepres kemasan plastik

Gambar 9.
9. Timbangan untuk menimbang permen susu

Gambar 10.

Anda mungkin juga menyukai