01 - 06 Dwi Setyowati
01 - 06 Dwi Setyowati
AKTA KIMIA
INDONESIA
ABSTRAK
Penelitian ini mempelajari penentuan kondisi optimum penyerapan aluminium oleh asam humat,
desorpsi aluminium dari asam humat dengan aquademin dan HCl 4 N, serta pengaruh adanya fosfat dalam
larutan terhadap penyerapan aluminium oleh asam humat. Penentuan kondisi optimum penyerapan
aluminium oleh asam humat yang meliputi penentuan waktu kontak dengan variasi waktu kontak 15; 30;
45; 60; 75; 90; 105; 120; dan 135 menit, dengan variasi pH 4; 5; 6; 7; 8; dan 9, dan konsentrasi
aluminium pada 100; 200; 300; 400; 500; 600; 700; 800; 900; dan 1000 ppm. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kondisi optimum penyerapan aluminium oleh asam humat terjadi dengan waktu
kontak selama 105 menit, dengan pH 6, dan konsentrasi sebesar 300 ppm. Sedangkan desorpsi terhadap
aluminium pada asam humat menunjukkan bahwa ikatan yang terjadi adalah ikatan kimia dengan
prosentase desorpsi lebih dari 80%. Adanya fosfat dalam larutan dapat menurunkan daya serap asam
humat terhadap aluminium, sehingga daya serapnya turun dari 57,01 mg/g menjadi 17,35 mg/g.
Kata kunci : Aluminium, Asam Humat, SSA.
ABSTRACT
This research determined optimum condition of aluminum adsorption using humic acid and studied
desorption of aluminum from humic acid using demineralised water and HCl 4N, as well as studied the
effect of phosphate on the adsorption of aluminum using humic acid. The optimum condition was
determined by varying contact time at 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120 and 135 min at pH variation
4,5,6,7,8 and 9, and aluminum concentration 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900 and 1000
ppm. Results showed that optimum condition of aluminum adsorption using humic acid occurred at contact
time 105 minutes at pH 6 and concentration 300 ppm. In addition, results showed that desorption of
aluminum on humic acid were better using HCl 4N than demineralised water. Desorption using HCl 4N was
85.75%. As a result, chloride acid solution can be used for regeneration. Phosphate in solution affected
performance of humic acid on aluminum adsorption, which decreased the aluminum concentration from
57.01 mg/g to 17.35 mg/g.
Keywords : Aluminum, Humic Acid, AAS.
PENDAHULUAN
Aluminium terdapat di bumi dalam bentuk
mineral, batuan, dan dalam tanah. Secara
alamiah aluminium terdapat di dalam air dalam
bentuk garam terlarut, koloidal, ataupun garam
yang tidak terlarut. Selain itu ion aluminium juga
dapat berasal dari buangan dan effluen dari
pengolahan air yang menggunakan garam
aluminium sebagai koagulan.
Makalah ini disajikan pada Seminar Nasional Kimia VIII,
* Corresponding
Setyowati dan Ulfin - Optimasi Kondisi Penyerapan Ion Aluminium Oleh Asam Humat
87
Setyowati dan Ulfin - Optimasi Kondisi Penyerapan Ion Aluminium Oleh Asam Humat
terserap (%)
30
25
15
Al
3+
20
10
5
0
0
15
30
45
60
75
90
105
120
135
150
70
65
60
55
50
2
10
pH
C akhir ) (mg L )
x volume larut
berat asam humat ( gr )
( C awal
89
Setyowati dan Ulfin - Optimasi Kondisi Penyerapan Ion Aluminium Oleh Asam Humat
70
60
50
40
30
20
10
0
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000 1100
800
900
1000 1100
(a)
70
60
50
40
30
20
10
0
0
100
200
300
400
500
600
700
(b)
Gambar 3. Grafik optimasi konsentrasi ion Al3+
yang dinyatakan dengan :
(a) daya serap asam humat dalam mg/g
(b) Ion Al3+ terserap dalam mg/L
Berdasarkan pola grafik pada Gambar 3
dapat diamati bahwa secara umum semakin
besar konsentrasi awal larutan Al(OH)2+ sebagai
adsorbat yang ditambahkan dalam larutan
dengan berat asam humat yang tetap akan
meningkatkan daya serap asam humat terhadap
ion Al(OH)2+. Apabila konsentrasi ion Al(OH)2+
bertambah maka beban asam humat sebagai
adsorben untuk mengikat ion Al(OH)2+ juga
bertambah sehingga semakin banyak ion Al(OH)2+
yang terikat.
Pada konsentrasi ion Al(OH)2+ 100 ppm
sampai 300 ppm, terjadi peningkatan kecepatan
daya serap yang paling besar yaitu dari 42,65
mg/g menjadi 57,01 mg/g dengan konsentrasi
ion Al3+ terserap dari 42,76 mg/L menjadi 57,09
mg/L. Hal ini terjadi karena pada awal
penyerapan, permukaan asam humat masih
belum terlalu banyak berikatan dengan ion
Al(OH)2+ sehingga proses penyerapan dapat
90
91