Anda di halaman 1dari 17

OLEH : JANUARSE H. DJAMI RIWU, NIM.

1202011076 FAKULTAS HUKUM

SYARAT
PERJANJIAN

Untuk mengetahui apakah suatu perjanjian adalah sah


atau tidak sah, maka perjanjian tersebut harus diuji
dengan beberapa syarat. Pasal 1320 KUH Perdata
menentukan empat syarat untuk sahnya suatu perjanjian

1.Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;


2.Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3.Suatu hal tertentu;
4.Suatu sebab yang halal.

Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;


Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;

SYARAT SUBJEKTIF

Suatu hal tertentu;


Suatu sebab yang halal.

SYARAT OBJEKTIF

KESEPATAKAN
KEHENDAK
(CONSENSUS,
AGREEMENT)

Kesesuaian antara kehendak dan pernyataan merupakan dasar


dari terbentuknya kesepakatan. Meskipun terdapat kesesuaian
antara kehendak dan pernyataan, suatu tindakan hukum
masih dapat dibatalkan.
Hal ini terjadi apabila terdapat cacat pada kehendak.
Kehendak yang terbentuk secara tidak sempurna tersebut
dapat terjadi karena adanya:
Ancaman/paksaan (bedreiging, dwang);
Kekeliruan/kesesatan/kekhilafan (dwaling);
Penipuan (bedrog);

ANCAMAN/PAKSAAN
(BEDREIGING, DWANG)

Ancaman terjadi apabila seseorang menggerakkan orang


lain untuk melakukan suatu perbuatan hukum, dengan
menggunakan cara yang melawan hukum mengancam
akan menimbulkan kerugian pada orang tersebut atau
kebendaan miliknya atau terhadap pihak ketiga dan
kebendaan milik pihak ketiga
Suatu ancaman dapat terjadi atau dilakukan dengan
menggunakan cara atau sarana yang legal maupun
ilegal. Contoh sarana yang ilegal adalah mengancam
dengan pisau. Sedangkan contoh sarana yang legal
adalah mengancam untuk melakukan permohonan pailit.

KEKELIRUAN/KESESATAN/
KEKHILAFAN (DWALING)

Kekeliruan yang dimaksud adalah terdapat kesesuaian


antara kehendak dan pernyataan, namun kehendak
salah satu atau kedua pihak terbentuk secara cacat.
Diluar hal tersebut, maka akibat dari kekeliruan harus
ditanggung oleh dan menjadi risiko pihak yang
membuatnya.

PENIPUAN
(BEDROG)

Yang dimaksud dengan penipuan adalah apabila


seseorang sengaja dengan kehendak dan pengetahuan
menimbulkan kesesatan pada orang lain. Penipuan dapat
terjadi karena suatu fakta dengan sengaja
disembunyikan atau bila suatu informasi dengan sengaja
diberikan secara keliru atau dengan menggunakan tipu
daya lainnya.

CARA UNTUK
MEMINTA
PEMBATALAN
PERJANJIAN

Pihak yang
berkepentingan
secara aktif
sebagai
penggugat
meminta
kepada hakim
upaya
perjanjian itu
dibatalkan.

Menunggu sampai ia
digugat di depan
hakim untuk
memenuhi perjanjian
tersebut, kemudian
mengemukakan
alasan tidak sahnya
pejanjian. Di depan
sidang pengadilan itu
ia memohon kepada
hakim supaya
perjanjian dibatalkan.
Meminta pembatalan
secara pembelaan
inilah yang tidak
dibatasi waktunya.

Anda mungkin juga menyukai