Case Report Sarah
Case Report Sarah
Rhinitis Alergi
Sarah
116105008
7
DEFINISI
Rhinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang
disebabkan oleh reaksi alergipada pasien atopi
yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan
alergen yang samaserta dilepaskannya suatu
mediator kimia ketika terjadi paparan ulang dengan
alergen spesifik tersebut (Von Pirquet, 1986).
Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact
on Asthma) tahun 2001 adalah kelainan
padahidung dengan gejala bersin-bersin, rinore,
rasa gatal dan tersumbat setelahmukosa hidung
terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE.
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
Berdasarkan sifat berlangsungnya,
rhinitis alergi dibedakan atas :
1. Rinitis alergi musiman (seasonal, hay
fever, pollinosis)
2. Rinitis alergi sepanjang tahun (perennial)
GEJALA
Allergic shiner
Allergic
Crease
Allergic salute
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN FISIK
Pada rinoskopi anterior tampak mukosa edema,
basah, berwarna pucat atau livid disertai adanya
sekret encer yang banyak. Bila gejala persisten,
mukosa inferior tampak hipertrofi.
PENATALAKSANAAN
Hindari kontak dengan alergen
penyebabnya dan eliminasi
Medikamentosa :
Antihistamin
Dekongestan
KOMPLIKASI
Sinusitis
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kramat Jaya, Jakarta Utara
Pekerjaan : Operator
Pendidikan : D3
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal periksa: Kamis, 02 Juli 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Bersin-bersin sejak
satu minggu yang lalu
Keluhan Tambahan :
Hidung gatal dan berair
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang ke poliklinik THT RS. Pelabuhan dengan
keluhan bersin-bersin sejak 1 minggu yang lalu.
Bersin terus-menerus, setiap serangan lebih dari 5
kali. Bersin didahului oleh hidung gatal dan kemudian
keluar ingus encer dari hidung yang berwarna jernih
dan tidak berbau. Keluhan ini muncul saat pagi hari,
saat di ruang ber-AC dan saat terkena debu sewaktu
membersihkan rumah. Pasien sudah minum obat flu
namun tidak ada perbaikan.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Pasien sering sakit flu sejak anak-anak.
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Ayah dari pasien menderita asma.
Ada riwayat alergi debu dan cuaca dingin
pada keluarga.
RIWAYAT KEBIASAAN
PRIBADI
Pasien tidur dengan menggunakan kipas
angin.
Pasien ada di ruang ber-AC selama
bekerja.
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien sudah minum obat flu selama
keluhan berlangsung namun tidak ada
perbaikan.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : Tidak dilakukan
Denyut nadi : 78 kali/menit
Frekuensi napas : 18 kali/menit
Suhu : 36,7oC
Kepala : Normocephali
Mata : CA -/-, SI -/ Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
TELINGA
KANAN
TELINGA LUAR
KIRI
Normotia
Bentuk
Normotia
Normal,nyeri tarik(-)
Auricula
Normal,nyeri tarik(-)
Normal,nyeri tekan(-)
Retroauricula
Normal,nyeri tekan(-)
Nyeri tekan(-)
Pre auricula
Nyeri tekan(-)
Normal
Infra auricula
Normal
KANAN
LIANG TELINGA
KIRI
Lapang
Lapang/Sempit
Lapang
Merah muda
Warna Epidermis
Merah muda
Tidak ada
Sekret
Tidak ada
Tidak ada
Serumen
Ada, sedikit
Tidak ditemukan
Kelainan Lain
Tidak ditemukan
PEMERIKSAAN FISIK
TELINGA
KANAN
MEMBRAN TIMPANI
KIRI
Intak
Bentuk
Intak
Warna
(+)
Reflek cahaya
(+)
(-)
Perforasi
(-)
Tidak ada
Kelainan
Tidak ada
UJI PENDENGARAN
KANAN
TELINGA
KIRI
Tidak dilakukan
Tes Berbisik
Tidak dilakukan
(+)
Rinne
(+)
Weber
Sama dengan
pemeriksa
Schwabach
Sama dengan
pemeriksa
PEMERIKSAAN FISIK
HIDUNG
KANAN
HIDUNG
KIRI
Normal
Bentuk Hidung
Luar
Normal
Tidak ditemukan
Deformitas
Tidak ditemukan
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri Tekan
Dahi
Pipi
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ditemukan
Krepitasi
Tidak ditemukan
PEMERIKSAAN FISIK
HIDUNG
KANAN
RINOSKOPI
ANTERIOR
KIRI
Tenang
Vestibulum Nasi
Tenang
Lapang
Cavum nasi
Lapang
Merah muda
Mukosa
Merah muda
Eutrofi
Konka Media
Eutrofi
Edema, livide
Konka Inferior
Edema, livide
Ada sekret
Meatus Nasi
Ada sekret
Tidak ada
Deviasi Septum
Tidak ada
Sekret
Tidak ada
Massa
Tidak ada
Tidak ada
Kelainan Lain
Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
HIDUNG
KANAN
RINOSKOPI
POSTERIOR
KIRI
Lapang
Koana
Lapang
Merah muda
Mukosa
Merah muda
(-)
(-)
Sulit dinilai
Muara Tuba
Eustachius
Sulit dinilai
(-)
Massa
(-)
KANAN
TRANSILUMINASI
KIRI
Tidak dilakukan
Sinus Frontal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sinus Maksila
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
TENGGOROK
FARING
Hasil Pemeriksaan
Dinding Faring
Mukosa
Merah muda
Uvula
Ditengah
Arkus Faring
TONSIL
Hasil Pemeriksaan
Pembesaran
T1-T1
Kripta
Tdak melebar
Destritus
Tidak ada
Perlekatan
Tidak ada
Sikatrik
Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
TENGGOROK
Laringoskopi Indirek
Hasil pemeriksaan
Valekula
Tenang
Epiglotis
Tenang
Aritenoid
Tenang
Plika interaritenoid
Tidak terlihat
Plika ventrikularis
Tidak terlihat
Plika vokalis
Sinus morgagni
Tidak terlihat
Sinus piriformis
Tidak terlihat
Cincin trakea
Tidak terlihat
Tidak ada
RESUME
Pasien datang ke poliklinik THT RS. Pelabuhan
dengan keluhan bersin-bersin sejak 1 minggu yang
lalu. Bersin terus-menerus, setiap serangan lebih
dari 5 kali. Bersin didahului oleh hidung gatal dan
kemudian keluar ingus encer dari hidung yang
berwarna jernih dan tidak berbau. Keluhan ini
muncul saat pagi hari, saat di ruang ber-AC dan saat
terkena debu sewaktu membersihkan rumah. Pasien
sudah minum obat flu namun tidak ada perbaikan.
Pemeriksaan fisik
Status Generalis dalam batas normal
Status THT
Telinga :
dalam batas normal
Hidung :
konka inferior edema +/+, livide +/+
sekret banyak, jernih, tidak berbau +/+
Tenggorok :
dalam batas normal
Diagnosis Kerja
o Rhinitis Alergi
Diagnosis Banding :
o Rhinitis Vasomotor
o Rhinitis Akut
o Sinusitis
Pemeriksaan Penunjang :
In Vitro
Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat
normal atau meningkat.
In Vivo
Uji intrakutan atau intradermal yang tunggal
atau berseri (Skin End-point Titration/SET).
TERAPI
Non Medikamentosa :
Hindari faktor-faktor pencetus alergi
Saat membersihkan rumah, gunakan masker
Menjaga daya tahan tubuh seperti makan teratur
dan cukup gizi, serta istirahat yang cukup.
o
o
o
Medikamentosa :
Cetirizine 1x1
Rhinos 2x1
Nasonex 1x2 spray
PROGNOSIS
Ad
Ad
Ad
vitam
: ad bonam
functionum : dubia ad bonam
sanationum : dubia ad bonam