Dewi Indah Sari Siregar - FKIK
Dewi Indah Sari Siregar - FKIK
SKRIPSI
Oleh
DEWI INDAH SARI SIREGAR
1110101000023
ii
iii
iv
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat Asal
Alamat domisili
Telp/HP
: 081290108351
: dewiindahsiregar@gmail.com
PENDIDIKAN
1997-1998
1998-2004
2004-2007
2007-2010
2010-Sekarang
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan
Ringan di PT. Aqua Golden Mississippi Bekasi Tahun 2014. Skripsi ini
diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM).
Ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada :
1. Orang Tua, mama tercinta atas kasih sayang yang berlimpah dan dukungan
yang luar biasa dan teruntuk almarhum papa tercinta yang selalu menjadi
motivator bagi penulis dalam menyelesaikan studi S1 ini.
2. Bpk. Prof. DR. (HC) dr. MK. Tajudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Ibu Febrianti, MSi sebagai Kepala Prodi Kesehatan masyarakat Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Ibu Fase Badriah, Ph.D dan Ibu Ratri Ciptaningtyas, MHS selaku
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan,
dorongan, kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Iting Shofwati, ST, MKKK., selaku penanggungjawab peminatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sekaligus penguji skripsi yang telah
memberikan saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
6. Ibu Raihana Nadra Alkaff, MMA dan Ibu Izzatu Millah, M.KKK selaku
penguji skripsi yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan
skripsi ini.
7. Seluruh staff SHE, Bapak Jaka Sunarna dan Ibu Ni Made Sulin yang telah
memberikan bimbingan, nasihat, pengarahan, dan membantu penelitian ini.
8. Pihak PT Aqua Golden Mississippi Bekasi yang telah menerima penulis
dengan hangat saat pelaksanaan penelitian ini.
vii
9. Abang, kakak dan adik-adikku tercinta Bang Hengki, Kak Yanti, Kak Epi,
Bang Raja, Andika, Lisa dan Adam yang selalu memberikan semangat dan
kasih sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Kebabers Eliza, Siva, Tika, Dillah, Mawar, Anin, Furi yang senantiasa
memberikan senyuman dan menjadi tempat bersandar penulis dalam
meyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman kontrakan Annis, Yuni, Tuti, Fitri, Yuli yang menjadi
tempat berbagi dalam menyelesaikan skrispsi ini.
12. Ferdian Abdi, Ade Handayani dan Mardiyah Hardiyanti yang memberikan
dorongan, saran dan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
13. Teman-teman K3 2010 Kiki, Sinta, Asri, Dini, Evi, Iqbal dan teman-teman
K3 lainnya yang menjadi tempat berbagi ilmu dan pengalaman.
14. Teman-teman Kesmas 2010 yang menjadi teman seperjuangan dan teman
berbagi ilmu dan pengalaman.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik
senantiasa penulis harapkan agar dapat dijadikan masukan di waktu mendatang. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan
perkembangan ilmu kesehatan dan keselamatan kerja pada umumnya.
Jakarta, Juli 201
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................................
ABSTRAK ........................................................................................................................
ii
iv
vi
vii
ix
xiii
xiv
xv
xvi
10
10
10
11
ix
11
11
14
17
18
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
26
26
26
28
29
29
31
36
37
37
37
38
38
38
38
39
39
39
43
45
45
45
47
47
54
54
54
54
56
57
59
59
61
63
66
66
66
68
68
71
72
75
78
80
xi
82
82
85
89
91
91
93
97
97
98
100
LAMPIRAN .......................................................................................................................
105
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ...........................................................................................
34
46
48
50
50
52
53
55
58
60
61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Bagan 2.1 Piramida Perbandingan Kecelakaan Kerja Heinrich ..........................................
13
14
15
31
33
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Penelitian ................................................................................................
100
101
110
111
xv
122
DAFTAR SINGKATAN
AS/NZS
DK3N
HSE
ILO
JSA
K3
MSDS
NSC
OHSAS
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No 3 Tahun 1998
kecelakaan didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda. Menurut Soebroto (2009) tingkat kecelakaan fatal di
negara berkembang empat kali lebih tinggi dibanding negara industri. Di
negara berkembang kebanyakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
terjadi dibidang pertanian, perkayuan, pertambangan dan industri.
Menurut data ILO (2013) tercatat lebih dari 2,34 juta orang di dunia
meninggal dunia akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sekitar
321.000 akibat kecelakaan kerja dan sekitar 2,02 juta akibat penyakit
akibat
kerja.
Menurut
Jamsostek
(2012)
terjadi
kecenderungan
dari 100 lebih negara yang disurvei dalam hal tingkat daya saing dan
pencapaian K3.
Menurut Silalahi (1985) dalam Wardhani (2008) kecelakaan kerja
mempunyai tingkat kategori keparahan yang berbeda-beda yaitu ringan,
sedang, dan parah. Namun kecelakaan dari kategori apapun harus
dianggap penting oleh manajemen termasuk dalam kategori ringan.
Menurut Dupont International Company (2011) kecelakaan kerja adalah
kejadian yang menghasilkan kerusakan atau cedera. Berdasarkan
penelitian HSE Malaysia dalam Borg (2002) terlihat rasio terjadinya
kecelakaan dengan perbandingan 1:12:60, dimana setiap 60 near miss
dapat berakibat 12 kecelakaan cedera ringan atau 1 cedera serius.
Beberapa
penelitian
menyebutkan
tentang
faktor-faktor
yang
menyatakan ada hubungan umur dan unit kerja dengan kecelakaan kerja.
Berdasarkan laporan kecelakaan PT Aqua Danone pada bulan Januari
2014 terjadi dua kali kecelakaan fatal di salah satu PT Aqua Group yaitu
Aqua Mekarsari yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat. Dari hasil
g. Apakah ada hubungan antara faktor lingkungan kerja (unit kerja dan
housekeeping) dengan kecelakaan ringan di PT Aqua Golden
Missisippi Bekasi?
Tujuan Umum
Mengetahui
faktor-faktor
yang
berhubungan
dengan
Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran kecelakaan ringan di PT Aqua Golden
Missisipi Bekasi.
b. Mengetahui gambaran faktor karakteristik pekerja (usia, jenis
kelamin, lama kerja, pengetahuan, sikap, kepatuhan terhadap
SOP) di PT Aqua Golden Missisipi Bekasi.
c. Mengetahui
gambaran
faktor
manajemen
(reward
and
f. Mengetahui
hubungan
faktor
manajemen
(reward
and
1.5.2
1.5.3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecelakaan Kerja
2.1.1
2.1.2
menurut
Borg
(2002)
dalam
dan
satu
kesalahan
sistem
akan
diketahui.
10
2.1.2.2 Accident
Menurut Germain (1998) accident mengacu pada
kejadian
yang
menimbulkan
kerugian.
Selanjutnya
tidak
dinginkan
(termasuk
hampir
celaka,
2.1.3
Rasio Kecelakaan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Heinrich dalam Bird
dan Germain (1990) yang dikutip oleh Sialagan (2008) tentang
perbandingan angka kecelakaan dijelaskan bahwa perbandingan
kejadian kecelakaan yaitu 300:29:1 yang berarti bahwa 300 near
11
1 : Cedera serius/fatal
12
Gambar 2.2
Piramida Perbandingan Kecelakaan Kerja
1 Cedera
12 kerusakan barang
60 Near miss
Sumber : HSE Malaysia (1997) dalam Borg (2002)
13
2.1.4
Klasifikasi Kecelakaan
Menurut ILO (1989) dalam Hiperkes (2008) klasifikasi
kecelakaan adalah sebagai berikut:
1. Klasifikasi menurut tipe kecelakaan
a. Orang terjatuh
b. Terpukul benda jatuh
c. Tersentuh/terpukul benda yang tidak bergerak
d. Terjepit di antara dua benda
e. Gerakan dipaksakan
f. Terkena suhu ekstrim
g. Tersengat arus listrik
h. Terkena bahan-bahan berbahaya atau radiasi
i. Lain-lain kecelakaan yag tidak masuk golongan ini
2. Klasifikasi kecelakaan menurut benda
a. Mesin
1) Penggerak utama kecuali motor listrik
14
15
16
j. Keracunan
k. Pengaruh cuaca
l. Sesak napas
m. Akibat arus listrik
n. Akibat radiasi
o. Luka-luka majemuk lainnya
p. Lain-lain luka
4. Klasifikasi kecelakaan menurut lokasi luka pada bagian
a. Kepala
b. Leher
c. Badan
d. Tangan
e. Tungkai
f. Aneka lokasi
g. Luka-luka umum
h. Luka-luka lainnya
2.1.5
17
compliance-with
standards,
yaitu
18
ILO
(1998)
faktor-faktor
penyebab
b.
Faktor
manajemen
manajemen,
yaitu
sosialisasi
kebijakan
K3,
SOP,
organisasi
atau
pelatihan,
dan
pengawasan.
c.
19
Usia
Menurut Sumamur (2006) pengalaman untuk kewaspadaan
terhadap kecelakaan bertambah baik sesuai dengan usia, masa kerja
diperusahaan dan lamanya bekerja di tempat kerja yang
bersangkutan. Dengan bertambahnya usia seseorang maka akan
semakin waspada untuk menghindari kecelakaan kerja. Menurut
penelitian Hernawati (2008) pekerja berusia muda memiliki
kecenderungan terjadinya kecelakaan kerja.
20
2.2.2
Jenis Kelamin
Laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan secara
fisik dan psikis, sehingga analisa kecelakaan kerja selalu melihat
jenis kelamin sebagai bagian yang penting. Perbedaan antara lakilaki dan perempuan bisa dilihat dari fisik seperti kemampuan otot,
daya tahan tubuh, postur dan sebagainya. Sehingga akan dapat
berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja tertentu. Menurut
penelitian Jawawi (2008) pekerja dengan jenis kelamin perempuan
lebih sering mengalami kecelakaan kerja.
2.2.3
Lama Kerja
Menurut Sajidi (2001) pekerja yang mempunyai masa kerja
yang lama akan mempunyai lebih banyak pengalaman dalam
bekerja dibandingkan dengan pekerja yang masa kerjanya belum
terlalu lama. Selanjutnya menurut Sumamur (2006) dalam suatu
perusahaan pekerja-pekerja baru yang kurang berpengalaman
sering mendapatkan kecelakaan, sehingga diperlukan perhatian
khusus. Hal ini memungkinkan bahwa pekerja yang masa kerjanya
lebih lama akan lebih kecil mengalami kecelakaan kerja dibanding
dengan pekerja yang masa kerjanya belum terlalu lama. Menurut
penelitian Lubis (2000) menyatakan bahwa pekerja yang memiliki
masa kerja baru lebih sering mengalami kecelakaan kerja.
21
2.2.4
Pengetahuan
Menurut Green (2005) pengetahuan merupakan salah satu
faktor penting dalam memotivasi seseorang dalam bertindak.
Perilaku seseorang yang didasari pengetahuan akan lebih bersifat
bertahan lama daripada perilaku seseorang tanpa didasari
pengetahuan. Menurut ILO (1998) pengetahuan yaitu pemahaman
pekerja mengenal tipe-tipe risiko yang terdapat di tempat kerja,
sumber pajanan dan faktor-faktor berbahaya yang berpotensi
menyebabkan terjadinya kerusakan atau cedera, sesuai dengan
tugasnya. Menurut penelitian Yuniarti (2006) pengetahuan dapat
mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Selanjutnya menurut
penelitian Yanti (2011) pengetahuan pekerja yang baik dapat
mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.
2.2.5
Sikap
Menurut Azwar (2007 sikap adalah kecenderungan individu
untuk memahami, merasakan, bereaksi dan berperilaku terhadap
suatu objek yang merupakan hasil dari interaksi komponen
kognitif. Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan metode Skala
Likert. Metode ini yaitu dengan menempatkan pilihan terhadap
objek sikap dengan rentang satu sampai empat yaitu sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Menurut penelitian Kurniawati (2013) pekerja yang memiliki sikap
negatif lebih sering mengalami kecelakaan kerja.
22
2.2.6
23
2.3.1
and
merupakan
salah
satu
kebijakan
Sosialisasi K3
Menurut ILO (1998) sosialisasi K3 sebagai salah satu
bagian dari propaganda atau kampanye K3 yang merupakan salah
satu jenis kependidikan selain pendidikan dan pelatihan. Meski
cara ini terbatas nilainya dalam merangsang dan menggairahkan
orang untuk bekerja dengan aman tetapi cara ini masih dipakai
secara luas di berbagai negara. Menurut penelitian Arifin (2005)
sosialisasi
K3
mempunyai
hubungan
terhadap
terjadinya
kecelakaan kerja.
Dalam UU No 1 Tahun 1970 pasal 14 ayat b disebutkan
bahwa salah satu kewajiban pengurus adalah memasang dalam
tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja
yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada
24
Pengawasan
J.M Black (1971) dalam Utommi (2007) menyatakan
bahwa pengawasan
mengarahkan
pelatihan
yaitu
dan
nasihat
tugas,
kepada
menyediakan
individu
juga
intruksi,
termasuk
memiliki
posisi
kunci
dalam
mempengaruhi
25
Unit Kerja
Menurut Azwar (2007) unit kerja merupakan bagian kecil
dalam sebuah institusi barang atau jasa yang menjadi lokasi
seseorang pekerja melakukan pekerjaan. Penelitian yang dilakukan
oleh Hernawati (2008) menyatakan bahwa ada hubungan antara
unit kerja dengan kejadian kecelakaan kerja. Penelitian yang
dilakukan oleh Jawawi (2008) juga menyebutkan bahwa terdapat
hubungan antara unit kerja dengan kecelakaan kerja.
2.4.2
Housekeeping
Menurut
Sumamur
ketatarumahtanggaan
(2009)
merupakan
upaya
housekeeping
perusahaan
atau
dalam
26
Prinsip
tempat
umum
kerja
housekeeping
melainkan
juga
bukan
sekedar
mengupayakan
27
Faktor Manajemen
a.
b.
c.
d.
e.
Kebijakan manajemen
Sosialisasi K3
SOP
Pelatihan kerja
Pengawasan
Kecelakaan
Ringan
Faktor Lingkungan
a. Housekeeping
b. Kebisingan, ventilasi, suhu,
pencahayaan
c. Unit kerja
28
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep
Dalam penelitian ini, kerangka konsep yang digunakan mengacu pada
Teori Loss Causation Models Bird dan Germain (1996) dan ILO (1998).
Penyebab kecelakaan ringan adalah faktor pekerja, faktor manajemen, dan
faktor lingkungan. Kerangka konsep pada penelitian ini terdiri dari variabel
bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel independen ini
meliputi faktor pekerja (lama kerja, usia, jenis kelamin, pengetahuan, sikap,
dan kepatuhan terhadap SOP) dan faktor manajemen (reward and punishment,
sosialisasi K3, dan pengawasan) serta faktor lingkungan kerja (unit kerja dan
housekeeping). Variabel dependen yaitu kecelakaan ringan. Beberapa faktor
seperti pelatihan, SOP, pendidikan, jam kerja, shift kerja, kondisi fisik pekerja
tidak diteliti dalam penelitian ini karena bersifat homogen. Faktor warna
peringatan, tanda, dan label tidak diteliti karena telah disediakan diseluruh
area kerja sesuai kebutuhan masing-masing. Sedangkan kebisingan, ventilasi,
suhu, dan pencahayaan tidak diteliti karena tidak melebihi NAB. Dalam
skema kerangka konsep dapat digambarkan sebagai berikut:
29
Gambar 3.1
Skema Kerangka Konsep
Faktor pekerja
Lama kerja
Usia
Jenis kelamin
Pengetahuan
Sikap
Kepatuhan terhadap
SOP
Faktor manajemen
Kecelakaan Ringan
Kebijakan
manajemen
(Reward and
Punishment)
Sosialisasi K3
Pengawasan
Unit kerja
Housekeeping
30
Variabel
Definisi
Alat ukur
Kecelakaan
ringan
seperti
kesetrum,
Cara ukur
Wawancara
terjatuh, B6-B7
Hasil ukur
0. Pernah
Skala
Ordinal
1. Tidak pernah
Lama kerja
Usia
Wawancara
A4
Ordinal
Wawancara
Ordinal
tahun 2014.
4
Jenis kelamin
Kuesioner
A3
31
Wawancara
0. Perempuan
1. Laki-laki
Nominal
Pengetahuan
kecelakaan
Wawancara
kerja, C8-C16
0. Pengetahuan
rendah, Ordinal
dari
pertanyaan
pengetahuan mean
1. Pengetahuan tinggi, jika
skor jawaban tepat dari
pertanyaan pengetahuan
> mean
Sikap
kerja,
prosedur, D17-D26
Wawancara
32
Kepatuhan
Tindakan
pekerja
terhadap
melaksanakan
atau
prosedur
melaksanakan
peraturan
untuk Kuesioner
Wawancara
tidak E27-E33
0. Tidak
patuh,
responden
dan
jika Ordinal
menjawab
pertanyaan
1. Patuh,
jika
menjawab
responden
iya
pada
semua pertanyaan
Reward
punishment
diterima
pekerja
jika G40-G43
Wawancara
tidak
sesuai
prosedur
dan
33
Sosialisasi K3
Wawancara
&
Observasi
oleh peneliti
jawaban
dari
pertanyaan sosialisasi K3
mean
Pedoman
observasi
jawaban
dari
pertanyaan sosialisasi K3
> mean
10
Pengawasan
Tindakan
pengawasan
yang Kuesioner
Wawancara
skor
dalam
pertanyaan pengawasan
mendukung
melakukan
pekerjaan
pekerja
jawaban
dari
mean
sesuai
jawaban
dari
pertanyaan pengawasan
> mean
34
11
Unit kerja
Wawancara
A5
1. Hod
Ordinal
2. Iss
3. Hr
4. Wt
5. Teknik
6. Sps
7. Pretreatment
8. Gudang
12
Housekeeping
Kondisi
ketatarumahtanggan Kuesioner
lingkungan
kerja
yang
dapat J61-J69
Wawancara
&
Pedoman
Observasi
0. Housekeeping
kondusif,
jika
tidak Ordinal
skor
Observasi
oleh peneliti
houseekeping mean
1. Housekeeping kondusif,
jika skor jawaban dari
pertanyaan housekeeping
> mean
35
3.3 Hipotesis
a. Ada hubungan antara faktor pekerja (usia, jenis kelamin, lama
kerja, pengetahuan, sikap, dan kepatuhan terhadap prosedur)
dengan kecelakaan ringan PT Aqua Golden Missisipi Bekasi.
b. Ada hubungan antara faktor manajemen (reward and
punishment,
sosialisasi
K3,
dan
pengawasan)
dengan
36
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional karena
penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dengan
mempelajari dinamika korelasi antara variabel independen dengan
variabel dependen dalam satu waktu. Menurut Murti (2006)
metode cross sectional yaitu mempelajari variabel yang termasuk
faktor resiko dan variabel yang termasuk efek diobservasi
sekaligus pada saat yang sama. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah faktor pekerja (usia, jenis kelamin, lama kerja,
pengetahuan, sikap, kepatuhan terhadap SOP ), faktor manajemen
(reward and punishment, sosialisasi K3, dan pengawasan), dan
faktor lingkungan kerja (unit kerja dan housekeeping). Sedangkan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecelakaan ringan.
37
yang ciri-cirinya
diselidiki
atau
di
ukur.
38
Coding Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu kuesioner. Pertanyaan yang disajikan alternatif dua
jawaban atau lebih. Serta terdapat pedoman observasi untuk
variabel sosialisasi K3 dan housekeeping.
Untuk variabel kecelakaan ringan, dari tiap jawaban
yang menjawab tidak diberi nilai 1 dan dikategorikan tidak
39
dari
Jika skor
jawaban
dari
pertanyaan
pengetahuan
mean
40
41
mean
sebagai berikut:
a. Variabel housekeeping dikategorikan tidak kondusif
dan diberi nilai 0.
b. Variabel pengawasan dikategorikan rendah dan diberi
nilai 0.
c. Variabel reward and punishment dikategorikan rendah
dan diberi nilai 0.
Sedangkan jika skor jawaban pertanyaan dari
housekeeping, pengawasan, reward and punishment > mean
dikategorikan sebagai berikut:
a. Variabel housekeeping dikategorikan kondusif dan
diberi nilai 1.
b. Variabel pengawasan dikategorikan tinggi dan diberi
nilai 1.
c. Variabel reward and punishment dikategorikan tinggi
dan diberi nilai 1.
42
4.6.2
Item
pertanyaan
Pengetahuan 1
Pengetahuan 2
Pengetahuan 3
Pengetahuan 4
Tabel 4.1
Uji Validitas Instrumen
R Hitung R Tabel
0,856
0,310
0,272
0,665
43
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
Tindakan
Valid
Ganti struktur pertanyaan
Ganti struktur pertanyaan
Valid
Pengetahuan 5
Pengetahuan 6
Pengetahuan 7
Sikap 1
Sikap 2
Sikap 3
Sikap 4
Sikap 5
Sikap 6
Sikap 7
Sikap 8
Sikap 9
Sikap 10
Kepatuhan
Reward 1
Reward 2
Reward 3
Reward 4
Sosialisasi 1
Sosialisasi 2
Sosialisasi 3
Sosialisasi 4
Sosialisasi 5
Sosialisasi 6
Sosialisasi 7
Sosialisasi 8
Sosialisasi 9
Pengawasan 1
Pengawasan 2
Pengawasan 3
Pengawasan 4
Pengawasan 5
Pengawasan 6
Pengawasan 7
Housekeeping 1
Housekeeping 2
Housekeeping 3
Housekeeping 4
Housekeeping 5
Housekeeping 6
Housekeeping 7
Housekeeping 8
Housekeeping 9
0,665
0,856
0,856
0,793
0,793
0,793
0,853
0,840
0,793
0,853
0,399
0,819
0.658
0,828
0,973
0,850
0,373
0,901
0,884
0,718
0,856
0,400
0,222
0,780
0,310
0,385
0,884
0,935
0,411
0,325
0,684
0,695
0,695
0,717
0,712
0,084
0,487
0,711
0,853
0,798
0,275
0,853
0,711
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
0,6319
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Ganti struktur pertanyaan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Ganti struktur pertanyaan
Valid
Valid
Valid
Valid
Ganti struktur pertanyaan
Ganti struktur pertanyaan
Valid
Ganti struktur pertanyaan
Ganti struktur pertanyaan
Valid
Valid
Ganti struktur pertanyaan
Ganti struktur pertanyaan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Ganti struktur pertanyaan
Ganti struktur pertanyaan
Valid
Valid
Valid
Ganti struktur pertanyaan
Valid
Valid
Analisis univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan
karakteristik data setiap variable yang diteliti. Penyajian
data univariat berupa distribusi dan frekuensi variable
tersebut. Untuk observasi housekeeping dan sosialisasi K3
akan menjadi data cross check untuk data dari kuesioner.
4.7.2
Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan
antara variabel independen dan dependen. Analisis bivariat
dalam penelitian ini dengan uji Chi Square dengan melihat
hubungan antara variabel kategorik independen dan
variabel kategorik dependen. Tingkat kepercayaan pada
penelitian ini sebesar 95% dengan nilai 0,05. Jika P value
> 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak
ada hubungan antara kedua variabel. Sebaliknya jika P
45
46
BAB V
HASIL
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
5.1.1
Profil Perusahaan
PT Aqua Golden Mississippi adalah perusahaan yang
bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK)
yang didirikan oleh Tirto Utomo pada tahun 1973. PT Aqua
Golden Mississippi beralamat di Jalan Raya Bekasi Km 27 Pondok
Ungu Kec. Medan Satria Bekasi, Jawa Barat. PT Aqua Golden
Mississippi Bekasi merupakan salah satu cabang perusahaan Aqua
Group di bawah Perusahaan Danone yang mengaplikasikan Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja berdasarkan
Standar Dupont International Company bernama Wise yang
memiliki 13 elemen yang wajib dilaksanakan, salah satunya adalah
elemen Investigasi Kecelakaan. PT Aqua Golden Mississippi
Bekasi terdiri dari 31 staff dan 176 pekerja produksi dengan 8 unit
kerja yaitu HOD, ISS, SPS, HR, Water Treatment, Teknik,
Gudang.
5.1.2
dari
sumber
dicek
(pretreatment)
keberadaan
Cadridge
filter 40
mikron
Cadridge
filter 5
mikron
Finish
tank
Mixing
Gambar 4.2
Bagan Proses Produksi Air
48
Ultra
Violet
Cadridge
filter 1
mikron
Keterangan Tambahan
Dikotakin
: alat/mesin
Tidak dikotakin
: manusia
Bau
b.
c.
d.
Lumut
e.
2. Treatment Galon
Galon dari konsumen yang telah melalui proses
visual control selanjutnya masuk ke proses treatment galon.
Pada proses ini galon dicuci dan dibersihkan. Proses
pencucian dan pembersihan galon dikerjakan manual oleh
pekerja. Pada proses pencucian galon untuk kategori lumut
dan bau diberi bahan tambahan yaitu HCl dengan kadar
5%-10%. Galon yang kotor bagian dalam dan kotor bagian
luar dibersihkan dan disikat dengan sabun detergen biasa.
Sedangkan galon yang ada cat dan label rusak akan
49
50
yang
telah
diisi
dengan
air
produk
51
Gallon masuk
Visual gallon
Filler
Washer
Visual control
Cupper
Treatment gallon
Coding
Packing
Gambar 4.3
Bagan Proses Isi Ulang Galon
Keterangan Tambahan
Dikotakin
: alat/mesin
Tidak dikotakin
: manusia
52
53
Infeed botol
Labelling
Filler
Palleting
Packing
Gambar 4.4
Bagan Proses Produksi Kemasan 750
Keterangan Tambahan
Dikotakin
: alat/mesin
Tidak dikotakin
: manusia
Analisis Univariat
A. Gambaran Umum Kecelakaan Ringan di PT Aqua Golden
Mississippi Bekasi
Distribusi kecelakaan ringan di PT Aqua Golden
Missisippi Bekasi dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut.
No
1
2
Tabel 5.1
Distribusi Kecelakaan Ringan di PT Aqua Golden
Mississippi Bekasi Tahun 2014
Kecelakaan Ringan
Jumlah
Presentase
Iya
62
58,5
Tidak
44
41,5
Total
106
100
Berdasarkan tabel 5.1 dapat disimpulkan bahwa
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pekerja di PT
Aqua Golden Mississippi Bekasi Tahun 2014
No
Faktor Pekerja
Jumlah
Presentase
1
Usia
Muda
60
56,5
Tua
46
43,3
2
Jenis Kelamin
Perempuan
44
41,5
Laki-laki
62
58,5
3
Lama kerja
Baru
57
53,8
Lama
49
46,2
4
Pengetahuan
Rendah
65
61,3
Tinggi
41
38,7
5
Sikap
Negatif
Positif
Kepatuhan terhadap SOP
Tidak patuh
Patuh
56
50
52,8
47,2
73
33
68,9
31,1
1. Usia
Berdasarkan tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa
responden yang memiliki usia kategori muda lebih banyak
yaitu berjumlah 60 orang (56,5%).
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa
responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak
yaitu berjumlah 62 orang (58,5%).
3. Lama kerja
Berdasarkan tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa
responden yang memiliki kategori baru bekerja lebih
banyak yaitu berjumlah 57 orang (53,8%).
55
4. Pengetahuan
Berdasarkan tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa
responden yang memiliki pengetahuan rendah lebih banyak
yaitu berjumlah 65 orang (61,3%).
5. Sikap
Berdasarkan tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa
responden yang memiliki sikap negatif lebih banyak yaitu
berjumlah 56 orang (52,8%).
6. Kepatuhan Terhadap SOP
Berdasarkan tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa
responden yang tidak patuh terhadap SOP lebih banyak
yaitu berjumlah 73 orang (68,9%).
C. Gambaran Umum Faktor Manajemen di PT Aqua Golden
Mississippi Bekasi
Distribusi responden pada faktor manajemen di PT
Aqua Golden Missisippi Bekasi dapat dilihat pada tabel 5.3
berikut.
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Manajemen di
PT Aqua Golden Mississippi Bekasi Tahun 2014
No
Faktor Manajemen
Jumlah
Presentase
1
Reward and punishment
Rendah
66
62,3
Tinggi
40
37,7
2
Sosialisasi K3
Rendah
62
58,5
Tinggi
44
41,5
3
Pengawasan
Rendah
61
57,5
Tinggi
45
42,5
56
57
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Lingkugan
Kerja di PT Aqua Golden Mississippi Bekasi Tahun 2014
No Faktor Lingkungan Kerja Jumlah
Presentase
1
Unit kerja
HOD
41
38,7
ISS
10
9,4
HR
7
6,6
WT
5
4,7
Teknik
10
9,4
SPS
17
16
Pretreatment
8
7,5
Gudang
8
7,5
2
Housekeeping
Tidak kondusif
55
51,9
Kondusif
51
48,1
1. Unit Kerja
Berdasarkan tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa
responden pada unit kerja HOD lebih banyak yaitu
berjumlah 41 orang (38,7%).
2. Housekeeping
Berdasarkan tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa
responden yang menjawab housekeeping tidak kondusif
lebih banyak yaitu berjumlah 55 orang (51,9%). Selain itu
berdasarkan hasil observasi ditemukan beberapa hal seperti
terhalangnya beberapa akses jalan oleh material yang
mengganggu, jalanan licin dan ada genangan air, tidak
dibedakannya tempat sampah untuk material cair dan padat,
penempatan barang seperti galon yang melebihi kapasitas,
serta beberapa material yang tidak digunakan tetap
diletakkan di tempat kerja.
58
5.2.2
Analisis Bivariat
A. Hubungan Faktor Pekerja dengan Kecelakaan Ringan di
PT Aqua Golden Mississippi Bekasi
Hubungan faktor pekerja dengan kejadian near miss di
PT Aqua Golden Missisippi Bekasi dapat dilihat pada tabel 5.5
berikut.
Tabel 5.5
Hubungan Faktor Pekerja dengan Kecelakaan Ringan di
PT Aqua Golden Mississippi Bekasi Tahun 2014
Faktor Pekerja
Kecelakaan Ringan
Total
P value
Iya
Tidak
N
%
N
%
N
%
Usia
Muda
35
58,3
25
41,7
60
100
1,000
Tua
27
58,7
19
41,3
46
100
Jenis Kelamin
Laki-laki
32
51,6
30
48,4
62
100
0,132
Perempuan
30
68,2
14
31,8
44
100
Lama Kerja
Baru
33
57,9
24
42,1
57
100
1,000
Lama
29
59,2
20
40,8 49
100
Pengetahuan
Rendah
48 73,8
17
26,2
65
100
0,000
Tinggi
14 34,1
27
65,9
41
100
Sikap
Negatif
41
73,2
15
26,8
56
100
0,002
Positif
21
42,0
29
58
50
100
Kepatuhan
Terhadap
Prosedur
Tidak patuh
52
71,2
21
28,8
73
100
0,000
Patuh
10
30,3
23
69,7 33
100
59
60
61
Tabel 5.6
Hubungan Faktor Manajemen dengan Kecelakaan Ringan
di PT Aqua Golden Mississippi Bekasi Tahun 2014
Faktor
Kecelakaan Ringan
Total
P value
Manajemen
Iya
Tidak
N
%
N
%
N
%
Reward and
punishment
Rendah
39
59,1
27
40,9
66
100
1,000
Tinggi
23
57,5
17
42,5
40
100
Sosialisasi K3
Rendah
38
61,3
24
38,7
58
100
0,621
Tinggi
24
54,5
20
45,5
48
100
Pengawasan
Rendah
42
68,9
19
31,1
61
100
0,020
Tinggi
20
44,4
25
55,6
45
100
1. Hubungan Reward And Punishment Dengan Kecelakaan
Ringan di PT Aqua Golden Mississippi Bekasi
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa
responden yang menjawab reward and punishment rendah
lebih banyak mengalami kecelakaan ringan (59,1%)
daripada
punishment
responden
yang
tinggi
(57,5%).
menjawab
Hasil
uji
reward
Chi
and
Square
62
63
Tabel 5.7
Hubungan Unit Kerja dengan Kecelakaan Ringan di PT
Aqua Golden Mississippi Bekasi Tahun 2014
Unit kerja
Kecelakaan Ringan
Total
Iya
Tidak
N
%
N
%
N
%
HOD
23
56,1
18
43,9
41
100
ISS
7
70,0
3
30,0
10
100
HR
1
14,3
6
85,7
7
100
WT
2
40,0
3
60,0
5
100
Teknik
8
80,0
2
20,0
10
100
SPS
11
64,7
6
35,3
17
100
Pretreatment
5
62,5
3
37,5
8
100
Gudang
5
62,5
3
37,5
8
100
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa unit
kerja yang paling sering mengalami kecelakaan ringan
adalah unit kerja teknik (80%) sedangkan unit kerja yang
paling sedikit mengalami kecelakaan ringan adalah unit
kerja HR (14,3%). Hasil uji Chi Square menunjukan tidak
ada hubungan yang antara unit kerja dengan kecelakaan
ringan (P value 0,240).
2. Hubungan Housekeeping dengan Kecelakaan Ringan di
PT Aqua Golden Mississippi Bekasi
Hubungan antara housekeeping dengan kecelakaan
ringan di PT Aqua Golden Missisippi Bekasi dapat dilihat
pada tabel 5.8 berikut.
Tabel 5.8
Hubungan Housekeeping dengan Kecelakaan Ringan di PT
Aqua Golden Mississippi Bekasi Tahun 2014
Housekeeping
Kecelakaan Ringan
Total
Iya
Tidak
N
%
N
%
N
%
38
69,1
17
30,9
55
100
Tidak kondusif
24
47,1
27
52,9
51
100
Kondusif
64
P value
0,035
65
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu sebagai berikut.
a. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri
dari beberapa pertanyaan yang cukup banyak sehingga ada
kemungkinan responden menjawab subjektif dan kurang teliti yang
dapat mempengaruhi kualitas data.
b. Instrumen pengetahuan belum dikembangkan secara maksimal oleh
peneliti.
c. Instrumen sosialisasi K3 dikembangkan secara general oleh peneliti
seharusnya dikembangkan per unit kerja.
67
68
dan
tergesa-gesa.
Selanjutnya
Sumamur
(2006)
dan
lamanya
bekerja
di
tempat
kerja
yang
69
70
71
72
73
74
analisis data diperoleh hasil bahwa pekerja baru lebih banyak yang
memiliki pengetahuan tinggi, sikap positif, patuh terhadap prosedur,
dan menganggap pengawasan tinggi.
Upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan adalah memberikan pelatihan kepada pekerja
baru agar mengerti area kerja, melakukan pengawasan terhadap
seluruh
pekerja
baik
pekerja
baru
maupun
pekerja
lama,
pengetahuan
responden
maka
akan
semakin
tinggi
75
76
tetapi
pada
instrumen
pengetahuan
terdapat
Westerman
dan
Donoghue
(1997)
cara
77
78
yang
dapat
dilakukan
perusahaan
guna
mengurangi
79
80
tidak
aman
karena
merasa
menyenangkan
dan
81
kerja yang ada. Mereka merasa lebih tahu seluk beluk pekerjaan
sehingga tidak perlu adanya alat pelindung diri dan prosedurprosedur yang menurut mereka memberatkan. Hal inilah yang dapat
meningkatkan
peluang
terjadinya
kecelakaan
ringan
bahkan
dan
keterampilan
pekerja,
membuat
peraturan
sebaiknya
meningkatkan
peran
pengawas,
dan
82
83
Selanjutnya
pekerja
yang
mengatakan
reward
and
keselamatan
dan
kesehatan
kerja.
Pekerja
akan
84
memiliki
pengetahuan
rendah,
sikap
negatif,
dan
85
86
dan
kesehatan
kerja.
Pekerja
yang
memiliki
sosialisasi
K3
maka
pengetahuan
pekerja
akan
Pekerja yang
87
yaitu
pada
peneliti
instrumen
sosialisasi
mengembangkan
K3
terdapat
instrumen
yang
88
89
Pengawasan
yang
rendah
terhadap
pekerja
dapat
90
pengawasan
terhadap
keselamatan
keraja
adalah
91
area
92
bahwa
housekeeping
atau
ketatarumahtanggaan
93
94
Akses
jalan
ketidaknyamanan
yang
pekerja
mengganggu
dalam
dapat
menyebabkan
melaksanakan
pekerjaannya.
Jalanan licin dan air tergenang dapat menjadi salah satu penyebab
terjadinya kecelakaan ringan.
Menurut Hirano (1995) upaya yang dapat dilakukan untuk
menciptakan housekeeping yang baik di tempat kerja adalah dengan
melaksanakan 5S yaitu seiri (ringkas), seiton (rapi), seiso (resik),
seiketsu (rawat), dan shitsuke (rajin). Upaya yang telah dilakukan
oleh perusahaan untuk mengendalikan kecelakaan adalah melakukan
inspeksi housekeeping. Akan tetapi inspeksi housekeeping sebaiknya
rutin dilaksanan. Team leader harus tegas dalam mengingatkan
pekerja untuk selalu menjaga lingkungan kerja agar selalu bersih dan
kering. Selain itu perusahaan juga seharusnya menerapkan sistem 5S
untuk semua pekerja. Perusahaan juga sebaiknya menambah jumlah
95
96
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pekerja yang mengalami kecelakaan ringan lebih banyak dibandingkan
dengan pekerja yang tidak mengalami kecelakaan ringan.
2. Pekerja yang memiliki usia muda lebih banyak dibandingkan pekerja
usia tua. Pekerja yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak
dibandingkan pekerja berjenis kelamin perempuan. Pekerja yang baru
bekerja lebih banyak dibandingkan pekerja lama bekerja. Pekerja yang
memiliki pengetahuan rendah lebih banyak dibandingkan pekerja yang
memiliki pengetahuan tinggi. Pekerja yang memiliki sikap negatif
lebih banyak dibandingkan pekerja memiliki sikap positif. Pekerja
yang tidak patuh terhadap prosedur lebih banyak dibandingkan pekerja
yang patuh terhadap prosedur.
3. Pekerja yang menjawab reward and punishment rendah lebih banyak
dibandingkan pekerja yang menjawab reward and punishment tinggi.
Pekerja yang menjawab sosialisasi K3 rendah lebih banyak
dibandingkan pekerja yang menjawab sosialisasi K3 tinggi. Pekerja
yang menjawab pengawasan rendah lebih banyak dibandingkan
pekerja yang menjawab pengawasan tinggi.
4. Pekerja pada unit kerja HOD lebih banyak dibandingkan pekerja pada
unit kerja lain. Pekerja yang menjawab housekeeping tidak kondusif
97
7.2 Saran
1. Bagi Perusahaan
a. Memberikan test terkait materi pelatihan sebelum dan sesudah
dilakukan pelatihan. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat
mengukur apakah pelatihan yang dilakukan efektif atau tidak.
b. Meningkatkan pengetahuan dengan memperbaharui job safety
analysis jika terjadi perubahan proses kerja dan membuatnya
dengan bahan yang tidak mudah basah, dan melakukan safety talk.
c. Meningkatkan pengawasan dengan cara meningkatkan peran
pengawas agar lebih tegas dan disiplin.
d. Membuat pemodelan yaitu dengan menghadirkan beberapa pekerja
yang berprestasi sebagai model yang patut ditiru oleh pekerja lain.
Dengan
adanya
pemodelan
98
tersebut
diharapkan
dapat
2. Bagi Pekerja
a. Sebaiknya pekerja lebih aktif dalam mengeluarkan pendapat terkait
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Jika terdapat
beberapa hal seperti alat pelindung diri yang sudah rusak langsung
diberitahu kepada team leader agar segera diganti.
b. Pekerja sebaiknya meminta pengawas mengganti job safety
analysis ataupun poster jika dirasa kurang jelas.
c. Antar sesama pekerja sebaiknya saling mengingatkan jika terdapat
beberapa perilaku atau kondisi yang tidak aman.
99
DAFTAR PUSTAKA
Afriyani, Sulistina. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Jakarta. 2013.
Andi. Model Persamaan Struktural Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja pada
Perilaku Pekerja di Proyek Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil Volume 12
No.3. 2005.
Anonim. Awas Bom Waktu Menyepelekan Keselamatan Kerja. 2012. Diakses dari
http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id pada tanggal 25 Februari 2014
Anonim. Jamsostek Setiap Hari Tangani 349 Kasus Kecelakaan Kerja. 2012.
Diakses dari http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id pada tanggal 25
Februari 2014
Arifin, Zaenal. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja
Pada Karyawan Tetap Dan Karyawan Subkontraktor Di PT Bukaka
Teknik Utama Cileungsi Bogor Thn 2005. Depok : Skripsi UI. 2005.
Australian/New Zealand Standart. AS/NZS 4801 : Occupational Health And Safety
Management Systems - Specification With Guidance For Use. Sydney.
2001
Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar. 2007.
Bird, E, F dan Germain, G, L. Practical Loss Control Leadership. Edisi Revisi.
USA : Division Of International Loss Control Institute. 1996.
Borg, Bernard. Predictive Safety from Near Miss and Hazard Reporting. 2002.
Canadian Centre for Occupational Health and Safety. Workplace Housekeeping Basic
Guide.
Canada.
2014
diakses
dari
100
Keselamatan
Kerja.
Bandung.
2008.
diakses
dari
Jeanne
Mager
(ed).
Geneva.
1998.
Diakses
101
dari
Tenaga
Kerja.
Peraturan
Menteri
Tenaga
Kerja
RI
No
102
103
104
LAMPIRAN
105
106
Kuesioner
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Ringan di PT Aqua
Golden Mississippi Bekasi
Oleh
: 1110101000023
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan hormat
Saya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja sedang melakukam penelitian sebagai salah satu kepentingan
Skripsi.
Dalam lampiran terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
penelitian. Dengan demikian saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi
pernyataan dengan sejujurnya dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Jawaban Saudara/i akan dijamin kerahasiaannya.
Demikian surat pengantar ini saya sampaikan. Atas kerjasama dan
bantuannya saya ucapkan terima kasih.
107
108
B = Benar
S = Salah
No
Pernyataan
10
11
Kebijakan
K3
merupakan
pernyataan
tertulis
yang
13
14
D. Sikap
Keterangan
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
109
No
Pernyataan
SS
15
TS
STS
17
18
19
20
21
22
23
24
Pertanyaan
Iya
25
26
27
28
Apakah
anda
pernah
110
bekerja
tidak
fokus
dan
Tidak
mengantuk?
29
30
31
Pertanyaan
Tidak
Kadang
pernah
-kadang
Selalu
32
33
terima
kasih
kepada
pekerja
yang
Apakah
perusahaan
memberi
bonus
atau
G. Sosialisasi K3
No
Pertanyaan
Iya
35
36
37
38
39
40
111
Tidak
41
42
43
H. Pengawasan
No
44
Pertanyaan
Tidak
Kadang-
pernah
kadang
Tidak
Kadang-
pernah
kadang
Selalu
45
46
Apakah
pengawas
pernah
melakukan
48
49
50
I. Housekeeping
No
Pertanyaan
51
52
53
54
112
Selalu
56
57
58
59
113
Yang di Observasi
IYA
TIDAK
IYA
TIDAK
penggunaannya.
Yang di Observasi
114
N of Items
.974
47
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
penget1
penget2
penget3
penget4
penget5
penget6
penget7
sikap1
sikap2
sikap3
sikap4
sikap5
sikap6
sikap7
sikap8
sikap9
sikap10
patuhsop
reward1
reward2
reward3
reward4
sos1
sos2
sos3
sos4
sos5
sos6
sos7
sos8
sos9
peng1
peng2
peng3
peng4
peng5
peng6
25.1000
25.1000
25.1000
25.2000
25.2000
25.1000
25.1000
24.5000
24.5000
24.5000
24.7000
24.7000
24.5000
24.7000
24.6000
24.6000
24.8000
25.0000
24.7000
24.9000
24.4000
24.6000
24.9000
24.8000
25.1000
24.5000
24.4000
24.8000
24.9000
25.1000
24.9000
24.6000
24.8000
24.7000
24.5000
24.7000
24.7000
115
.856
.310
.272
.665
.665
.856
.856
.793
.793
.793
.853
.840
.793
.853
.399
.819
.658
.828
.973
.850
.373
.901
.884
.718
.856
.400
.222
.780
.310
.385
.884
.935
.411
.325
.684
.675
.675
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.973
.974
.974
.974
.974
.973
.973
.973
.973
.973
.973
.973
.973
.973
.974
.973
.973
.973
.972
.973
.975
.972
.973
.973
.973
.974
.974
.973
.974
.974
.973
.972
.974
.974
.973
.973
.973
peng7
hous1
hous2
hous3
hous4
hous5
hous6
hous7
hous8
hous9
24.8000
24.6000
24.6000
24.5000
24.7000
24.8000
24.7000
24.6000
24.8000
24.7000
425.067
430.489
448.044
434.278
429.789
425.511
427.344
440.711
425.511
429.789
.717
.712
.084
.487
.711
.853
.798
.275
.853
.711
.973
.973
.975
.974
.973
.973
.973
.975
.973
.973
Output univariat
1. Kecelakaan Ringan
kecelakaan
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
iya
62
58.5
58.5
58.5
tidak
44
41.5
41.5
100.0
Total
106
100.0
100.0
2. Jenis kelamin
jeniskelamin
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
laki-laki
62
58.5
58.5
58.5
perempuan
44
41.5
41.5
100.0
Total
106
100.0
100.0
3. Lama kerja
lamarecord
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
baru
57
53.8
53.8
53.8
lama
49
46.2
46.2
100.0
Total
106
100.0
100.0
116
4. Usia
usiarecord
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
muda
60
56.6
56.6
56.6
tua
46
43.4
43.4
100.0
106
100.0
100.0
Total
5. Unit kerja
unitkerja
Frequency
Valid hod
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
41
38.7
38.7
38.7
iss
10
9.4
9.4
48.1
hr
6.6
6.6
54.7
wt
4.7
4.7
59.4
teknik
10
9.4
9.4
68.9
sps
17
16.0
16.0
84.9
pretreatment
7.5
7.5
92.5
gudang
7.5
7.5
100.0
106
100.0
100.0
Total
6. Pengetahuan
pengetrecord
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
rendah
65
61.3
61.3
61.3
tinggi
41
38.7
38.7
100.0
Total
106
100.0
100.0
7. Sikap
sikaprecord
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
negatif
56
52.8
52.8
52.8
positif
50
47.2
47.2
100.0
Total
106
100.0
100.0
117
8. Kepatuhan
patuhsop
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak patuh
73
68.9
68.9
68.9
patuh
33
31.1
31.1
100.0
Total
106
100.0
100.0
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
rendah
66
62.3
62.3
62.3
tinggi
40
37.7
37.7
100.0
Total
106
100.0
100.0
10. Pengawasan
pengrecord
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
rendah
61
57.5
57.5
57.5
tinggi
45
42.5
42.5
100.0
Total
106
100.0
100.0
11. Sosialisasi
sosrecord
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
rendah
62
58.5
58.5
58.5
tinggi
44
41.5
41.5
100.0
Total
106
100.0
100.0
12. Housekeeping
housrecord
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak kondusif
55
51.9
51.9
51.9
kondusif
51
48.1
48.1
100.0
106
100.0
100.0
Total
118
Output bivariat
1. Kecelakaan Ringan Berdasarkan Usia
usiarecord * kecelakaan Crosstabulation
kecelakaan
iya
usiarecord
muda
tua
tidak
Count
35
25
60
% within usiarecord
58.3%
41.7%
100.0%
% within kecelakaan
56.5%
56.8%
56.6%
27
19
46
% within usiarecord
58.7%
41.3%
100.0%
% within kecelakaan
43.5%
43.2%
43.4%
Count
Total
Total
Count
62
44
106
% within usiarecord
58.5%
41.5%
100.0%
% within kecelakaan
100.0%
100.0%
100.0%
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
.970
.000
1.000
.001
.970
.001
b
df
1.000
Linear-by-Linear Association
b
N of Valid Cases
.001
.565
.970
106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19,09.
b. Computed only for a 2x2 table
laki-laki
perempuan
Total
Count
tidak
Total
32
30
62
% within jeniskelamin
51.6%
48.4%
100.0%
% within kecelakaan
51.6%
68.2%
58.5%
Count
30
14
44
% within jeniskelamin
68.2%
31.8%
100.0%
% within kecelakaan
48.4%
31.8%
41.5%
Count
62
44
106
% within jeniskelamin
58.5%
41.5%
100.0%
% within kecelakaan
100.0%
100.0%
100.0%
119
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
.088
2.268
.132
2.947
.086
2.910
Continuity Correction
Likelihood Ratio
df
.111
Linear-by-Linear Association
b
N of Valid Cases
2.883
.066
.090
106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18,26.
b. Computed only for a 2x2 table
baru
Count
lama
Total
33
24
57
% within lamarecord
57.9%
42.1%
100.0%
% within kecelakaan
53.2%
54.5%
53.8%
29
20
49
% within lamarecord
59.2%
40.8%
100.0%
% within kecelakaan
46.8%
45.5%
46.2%
62
44
106
% within lamarecord
58.5%
41.5%
100.0%
% within kecelakaan
100.0%
100.0%
100.0%
Count
Total
tidak
Count
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
.893
.000
1.000
.018
.893
.018
b
Likelihood Ratio
df
N of Valid Cases
1.000
.018
.894
106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20,34.
b. Computed only for a 2x2 table
120
.526
rendah
tinggi
Total
Count
tidak
Total
48
17
65
% within pengetrecord
73.8%
26.2%
100.0%
% within kecelakaan
77.4%
38.6%
61.3%
14
27
41
% within pengetrecord
34.1%
65.9%
100.0%
% within kecelakaan
22.6%
61.4%
38.7%
62
44
106
58.5%
41.5%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
Count
Count
% within pengetrecord
% within kecelakaan
Chi-Square Tests
Value
16.321a
14.726
16.526
Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Casesb
df
1
1
1
.000
.000
.000
.000
16.167
.000
106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,02.
b. Computed only for a 2x2 table
negatif
Count
% within sikaprecord
positif
Count
% within sikaprecord
Total
Count
% within sikaprecord
121
tidak
Total
41
15
56
73.2%
26.8%
100.0%
21
29
50
42.0%
58.0%
100.0%
62
44
106
58.5%
41.5%
100.0%
.000
Chi-Square Tests
Value
10.600a
9.354
10.762
Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Casesb
df
1
1
1
.001
.002
.001
.002
10.500
.001
.001
106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20,75.
b. Computed only for a 2x2 table
tidak patuh
patuh
Count
Total
52
21
73
% within patuhsop
71.2%
28.8%
100.0%
% within kecelakaan
83.9%
47.7%
68.9%
10
23
33
% within patuhsop
30.3%
69.7%
100.0%
% within kecelakaan
16.1%
52.3%
31.1%
62
44
106
58.5%
41.5%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
Count
Total
tidak
Count
% within patuhsop
% within kecelakaan
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
.000
14.041
.000
15.783
.000
15.681
b
Likelihood Ratio
df
N of Valid Cases
.000
15.533
.000
106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,70.
b. Computed only for a 2x2 table
122
.000
rendah
tinggi
Total
Count
tidak
Total
39
27
66
% within rewardrecord
59.1%
40.9%
100.0%
% within kecelakaan
62.9%
61.4%
62.3%
23
17
40
% within rewardrecord
57.5%
42.5%
100.0%
% within kecelakaan
37.1%
38.6%
37.7%
62
44
106
58.5%
41.5%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
Count
Count
% within rewardrecord
% within kecelakaan
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
.872
.000
1.000
.026
.872
.026
b
df
1.000
Linear-by-Linear Association
b
N of Valid Cases
.026
.516
.873
106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16,60.
b. Computed only for a 2x2 table
rendah
tinggi
Total
Count
tidak
Total
42
19
61
% within pengrecord
68.9%
31.1%
100.0%
% within kecelakaan
67.7%
43.2%
57.5%
20
25
45
% within pengrecord
44.4%
55.6%
100.0%
% within kecelakaan
32.3%
56.8%
42.5%
62
44
106
% within pengrecord
58.5%
41.5%
100.0%
% within kecelakaan
100.0%
100.0%
100.0%
Count
Count
123
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
.012
5.389
.020
6.376
.012
6.354
b
Likelihood Ratio
df
.017
Linear-by-Linear Association
6.294
N of Valid Cases
.010
.012
106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18,68.
b. Computed only for a 2x2 table
rendah
tinggi
Total
Count
tidak
Total
38
24
62
% within sosrecord
61.3%
38.7%
100.0%
% within kecelakaan
61.3%
54.5%
58.5%
24
20
44
% within sosrecord
54.5%
45.5%
100.0%
% within kecelakaan
38.7%
45.5%
41.5%
62
44
106
58.5%
41.5%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
Count
Count
% within sosrecord
% within kecelakaan
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
.487
.244
.621
.481
.488
.482
b
Likelihood Ratio
df
N of Valid Cases
.551
.478
.489
106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18,26.
b. Computed only for a 2x2 table
124
.310
hod
Count
iss
23
18
41
56.1%
43.9%
100.0%
% within kecelakaan
37.1%
40.9%
38.7%
10
% within unitkerja
70.0%
30.0%
100.0%
% within kecelakaan
11.3%
6.8%
9.4%
14.3%
85.7%
100.0%
1.6%
13.6%
6.6%
Count
% within unitkerja
% within kecelakaan
wt
Count
40.0%
60.0%
100.0%
3.2%
6.8%
4.7%
10
% within unitkerja
80.0%
20.0%
100.0%
% within kecelakaan
12.9%
4.5%
9.4%
11
17
% within unitkerja
64.7%
35.3%
100.0%
% within kecelakaan
17.7%
13.6%
16.0%
% within unitkerja
% within kecelakaan
teknik
Count
sps
Count
pretreatment
Count
% within unitkerja
% within kecelakaan
gudang
Count
% within unitkerja
% within kecelakaan
Total
Count
% within unitkerja
% within kecelakaan
62.5%
37.5%
100.0%
8.1%
6.8%
7.5%
62.5%
37.5%
100.0%
8.1%
6.8%
7.5%
62
44
106
58.5%
41.5%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Total
% within unitkerja
Count
hr
tidak
df
a
9.262
9.707
.639
7
7
1
106
125
.234
.206
.424
tidak kondusif
kondusif
Total
Count
tidak
Total
38
17
55
% within housrecord
69.1%
30.9%
100.0%
% within kecelakaan
61.3%
38.6%
51.9%
24
27
51
% within housrecord
47.1%
52.9%
100.0%
% within kecelakaan
38.7%
61.4%
48.1%
62
44
106
% within housrecord
58.5%
41.5%
100.0%
% within kecelakaan
100.0%
100.0%
100.0%
Count
Count
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
.021
4.422
.035
5.330
.021
5.291
b
Likelihood Ratio
df
N of Valid Cases
.030
5.241
.022
106
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 21,17.
b. Computed only for a 2x2 table
126
.018
Gambar
Keterangan
Keterangan pada
tanda peringatan
kurang jelas dan
ditempatkan di
tempat
yang
kurang strategis.
Poster
kurang
menarik
dan
tidak disesuaikan
dengan kondisi
pekerjaan.
127
Tanda
emergency exit
route tertutupi.
Akses jalan
terhalang oleh
tumpukan galon.
Terdapat
genangan air dan
lantai licin.
Akses jalan
terhalangi pipa.
Lantai bolong
dan bocor.
Terdapat
genangan air.
128
Tumpukan hasil
belas botol galon
menutupi jalan.
Serbuk botol
berceceran di
lantai.
Serbuk botol
berceceran di
lantai.
Serbuk botol
ditempatkan di
karung bekas
bukan di tempat
khusus.
Kardus
diletakkan di
tengan jalan.
Tumpukan botol
galon melebihi
kapasitas tempat
yang disediakan.
129
10
Material yang
tidak digunakan
tidak
ditempatkan di
tempat khusus.
11
Penyusunan
kabel-kabel tidak
rapih dan
berdebu.
12
Material yang
tidak digunakan
tidak dirapikan
sehingga
mengganggi
akses jalan
menuju area
kerja.
130