NEFROLITIASIS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. D
Jenis Kelamin : Laki laki
Umur
: 30 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Supir truk
Alamat
: Duren sawit
Status
: Menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kesadaran : Kompos mentis, tampak sakit sedang
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/ menit
Respirasi : 20 x/ menit
Suhu : 36,6 C
Mata : Konjungtiva tidak anemis , sklera tidak ikterik
Axilla : KGB tidak teraba membesar
Leher : KGB tidak teraba membesar
: JVP tidak meningkat
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Urinalisis
- colour
- clarity
- PH
- specific
Gravity
- urobilinogen
- bilirubin
- albumin
- glucose
- keton
-leukocyte
esterase
- nitrit
- blood urin
- leukosit
- eritrosit
- epitel
- crystal
- bacterial
- cast
- oval fat bodies
yellow
Clear
6.5
L 1.015
<1
negativ
2+
negativ
negativ
3+
negativ
5+
banyak
penuh
positiv
negatif
positif
negative
negative
.
Yellow
Clear
4.8-7.4
1.016-1.022
<1
negative
negative
negative
negative
negative
negative
negative
0-5
0-1
1+
negative
negative
negative
negative
kesan:
curiga disfungsi ginjal kiri ec batu
ginjal kanan normal
DIAGNOSA KERJA
Colic Abdomen e.c Nefrolitiasis
sinistra
PENATALAKSANAAN
Antibiotik
analgesik
TUL (Trans Ureteral Lithotripsy)
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
: ad bonam
Qua ad Functionam : ad bonam
Qua ad sanationam : dubia ad
bonam
TINJAUAN PUSTAKA
URETEROLITIASIS
ANATOMI
Pada ureter terdapat 3
daerah penyempitan
anatomis,yaitu :
Uretropelvico junction
Pelvic brim
Vesikouretro junction
Etiologi
Faktor Ekstrinsik :
Faktor Instrinsik :
Herediter
Umur
Jenis Kelamin
Geografi
Asupan air
Diet
Pekerjaan
Teori Matriks
Matriks merupakan
mukoprotein yang
terdiri dari 65% protein,
10% heksose, 3-5
heksosamin dan 10%
air. Adapun matriks
menyebabkan
penempelan kristalkristal sehingga menjadi
batu.
Teori Inhiitor
Phospat
mukopolisakarida dan
dipospat merupakan
penghambatan
pembentukan kristal.
Bila terjadi
kekurangan zat ini
maka akan mudah
terjadi pengendapan.
Teori Kombinasi
Teori Epistaxi
Merupakan pembentukan batu
oleh beberapa zat secarabersama-sama, salah satu batu
merupakan inti dari batu yang
merupakan pembentuk pada
lapisan luarnya.
Jens batu
Batu Non
Kalsium :
Batu
kalsium
Struvit
Batu asam
urat
Batu jenis
lain
Batu
Kalsium
Hiperoksaluria :
Hiperkalsiuri
: kadar
kalsium di
dalam urine
lebih besar
dari 250
-300 mg/24
jam
Ekskresi oksalat
urin melebihi 45
gram/24 jam,
banyak dijumpai
pada pasien
pasca
pembedahan
usus dan kadar
konsumsi
makanan kaya
oksalat
Hipositraturia
Dalam urine, sitrat bereaksi
dengan kalsium membentuk
kalsium sitrat sehingga
menghalangi ikatan kalsium
dengan oksalat atau fosfat.
Karena itu sitrat dapat
bertindak sebagai
penghambat pembentukan
batu kalsium.
Hiperurikosuria :
Kadar asam urat
urine melebihi 850
mg/24 jam. Asam
urat dalam urine
dapat bertindak
sebagai inti batu
yang
mempermudah
terbentuknya batu
kalsium oksalat.
Hipomagnesiuria:
Seperti halnya
dengan sitrat,
magnesium
bertindak sebagai
penghambat
timbulnya batu
kalsium
Pencegahan
GEJALA
Batu yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala.
Batu di dalam kandung kemih bisa
menyebabkan nyeri di perut bagian bawah.
Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis
maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri
punggung atau kolik renalis (nyeri hebat yang
hilang-timbul) menjalar ke perut, daerah
kemaluan dan paha sebelah dalam.
Gejala lainnya adalah mual dan muntah,
demam, menggigil dan darah di dalam air kemih,
sering berkemih
Alur Diagnosis
Anamnesis
dan
pemeriksaan
fisik
Kultur
urine
Pemeriksaa
n radiologi
Pemeriksaan
sedimen urin
Analisis
batu
Pemeriksaan
darah rutin
Pemeriksaan
Faal Ginjal
DIAGNOSA
Pemeriksaan Radiologi
meliputi foto abdomen dari ginjal, ureter dan
kandung kemih ditambah USG atau excretory
pyelography (Intravenous Pyelography, IVP)
Pemeriksaan Laboratorium
sedimen urin untuk mengetahui sel eritrosit,
lekosit, bakteri (nitrit), dan pH urin.
Untuk mengetahui fungsi ginjal, diperiksa
kreatinin serum.
BNO-IVP
indikasi: renal agenesis, poliuria, BPH, kelainan
kongenital, hidronefrosis, pielonefritis, hipertensi
renal
kontra indikasi: alergi kontras ,kelainan atau penyakit
jantung, neonatus, DM tidak terkontrol, dalam
keadaan kolik,
pemeriksaan radiologi untuk menilai kelainan pada
sistem urrinarius
syarat: kadar ureum <60 mg/dl dan kreatinin <2
mg/dl
media kontras yang digunakan adalah yang
berbahan iodium (iopamiro), 1-2 cc/kgbb
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
lakukan pemeriksaan BNO posisi AP
suntikan media kontras iv 1 ccdiamkan
sesaat u/ melihat alergi
jika tidak ada reaksi alergi penyuntikan dapat
dilanjutkan dengan memasang alat
compressive ureter terlebih dahulu di sekitar
sias kanan dan kiri
lakukan foto nephrogram dengan posisi AP
supine 1 menit setelah injeksi media kontras
untuk melihat masuknya media kontrasnke
collecting system
lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi
AP supine 30 untuk melihat sistem
pelviocalyses dan ureter proksimal terisi media
kontras
Penatalaksanaan
Terapi medis dan
simptomatik
Terapi medis berusaha
untuk mengeluarkan
batu atau melarutkan
batu. Tetapi
simtomatik berusaha
untuk menghilangkan
nyeri
Tindakan bedah
Nephrolitotomi
TERAPI
Kolik renalis bisa dikurangi dengan
obat pereda nyeri golongan narkotik
Batu pd pelvis renalis, ureter yang
berukuran 1 cm / < 1 cm bisa
dipecahkan oleh gelombang
ultrasonik (extracorporeal shock
wave lithotripsy, ESWL)
Analisa Kasus
Berdasarkan Anamnesis
Nyeri pinggang bagian kiri
menjalar ke perut bagian bawah.
Keluhan tidak hilang dengan perubahan posisi
rasa mual dan muntah
air kencing penderita diakui berwarna kuning
pekat seperti air teh
minum cuma 2 botol aqua ukuran sedang sehari.
Sering Menahan BAK
Pernah di ESWL
Pemfis
Nyeri ketok CVA (+) pada
bagian kiri
Penunjang
Ureum Kratinin > 20 dan 0,7
-> kemungkinan AKI dan GGK dapat disingkirkan
Pada urin ditemukan
Leukosit penuh
Leukosit esterase 3+
Eritrosit positif
Menandakan adanya reaksi inflamasi dan
kemungkinan iritasi pada traktus urinarius
Pada Foto
Foto tanggal 24 novermber
besar dan ukuran kedua ginjal masih dalam batas
normal, Tampak pelebaran seluruh system kalyses
ginjal kiri dengan permukaan kalix tampak kasar
ireguler pada saat pengangkatan kateter, Kontras
tampak minimal melewati ureter kiri sampai 4 jam
paska pengangkatan kateter, System kalix ginjal
kiri masih tampak retensi kontras
kesan:
gambaran calyeclasis ginjal kiri dan curiga statis
pyeloureteral junction kiri sangat mungkin e.c
peradangan kronis
kesan:
curiga disfungsi ginjal kiri ec batu
ginjal kanan normal
Analisa kasus
DIAGNOSIS BANDING
Berdasarkan keluhan utama pasien dari hasil anamnesis
, kemungkinan penyakit adalah :
Nefrolitiasis
Hidronefrosis
Glomerulonefritis
Pielonefritis
Analisa kasus
DIAGNOSIS KERJA
nefrolitiasis sinistra
PENATALAKSANAAN
Infus RL
Analgesik dengan golongan NSAIDs dan/atau
opiat.
Ketorolac 2 x 30 mg IV
Cefotaxime 2 x 1 gr IV
Bedah : Nefrolitotomi
Kesimpulan
Pasien didiagnosa dengan Nefrolithiasis
sinista berdasarkan dengan Anamnesis,
Pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang yang mengarahkan ke arah
diagnosa tersebut
Pada pemeriksaan penunjang belum ada
tanda tanda mengarah ke gangguan
ginjal, namun gangguan terhadap ginjal
belum bisa disingkirkan karena onset
penyakit yang sudah cukup panjang
TERIMAKASIH