Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KASUS KEMATIAN
CEREBROVASCULAR ACCIDENT INFARCT
Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus
sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsip
di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang
Diajukan kepada:
dr. Hendryk Kwandang, M.Kes(Pembimbing UGD)
dr. Benediktus Setyo Untoro(Pembimbing Rawat Jalan)
Disusun oleh:
dr. Stanley Proboseno
HALAMAN PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
KASUS KEMATIAN
CEREBROVASCULAR ACCIDENT INFARCT
Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus
sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsip di
RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Malang
Oleh :
Dokter Pembimbing Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap
HALAMAN PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
KASUS KEMATIAN
CEREBROVASCULAR ACCIDENT INFARCT
Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus
sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsip di
RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Malang
Oleh :
Dokter Pembimbing Rawat Jalan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa di surga atas bimbinganNya sehingga
penulis telah berhasil menyelesaikan portofolio laporan kasus yang berjudul
Cerebrovascular Accident Infarct. Dalam penyelesaian portofolio laporan
kasus ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr.Hendryk Kwandang, M.Kes selaku dokter pembimbing instalasi gawat
darurat dan rawat inap
2. dr.Benediktus Setyo Untoro selaku dokter pembimbing rawat jalan
3. dr. Antarestawati, dr. Anita Ikawati, dr. Janny Fajar Dita, dan dr. Romualdus
Redy Wibowo selaku dokter jaga dua
4. Serta paramedis yang selalu membimbing dan membantu penulis.
Portofolio laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan
kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan
saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan kasus ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
Bab I Pendahuluan...................................................................................................5
Bab II Laporan Kasus..............................................................................................6
2.1.
Identitas Pasien..........................................................................................6
2.2.
Anamnesis.................................................................................................6
2.3.
Pemeriksaan Fisik......................................................................................7
2.4.
Pemeriksaan Penunjang.............................................................................7
2.5.
Diagnosis...................................................................................................8
2.6.
Terapi.........................................................................................................8
Definisi....................................................................................................10
3.2.
Klasifikasi................................................................................................10
a. Stroke Iskemik.........................................................................................10
b.
Stroke Hemorragik...............................................................................12
3.3.
Gejala klinis.............................................................................................12
3.4.
Diagnosis.................................................................................................13
3.5.
Penatalaksanaan.......................................................................................18
Bab IV Resume......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
Bab I Pendahuluan
Stroke adalah istilah umum yang digunakan untuk satu atau sekelompok
gangguan serebrovaskuler, termasuk infark serebral, perdarahan intraserebral, dan
perdarahan subarachnoid. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga setelah
penyakit jantung dan keganasan. Stroke diderita oleh 200 orang per
100.000 penduduk per tahunnya.
Klasifikasi stroke dibagi ke dalam stroke iskemik dan
hemoragik. Dimana stroke iskemik memliki angka
stroke
kejadian 65-85%
terhadap seluruh stroke dan terdiri dari 53% adalah stroke trombotik, dan 31%
adalah stroke embolik. Stroke hemoragik memiliki angka kejadian sebanyak
15-35%. 10-20% disebabkan oleh perdarahan atau hematom intraserebral, dan
5-15% perdarahan subarachnoid.
Nama
: Tn. S.
Usia
: 73 tahun.
Jenis kelamin
: laki-laki.
Alamat
: Bantur, Malang.
Pekerjaan
: sopir.
Suku
: Jawa.
Agama
: Islam.
Kunjungan IGD
2.2. Anamnesis.
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga pasien mengatakan, tiga hari SMRS pasien mengeluhkan lemah
pada anggota gerak sebelah kanannya. Tangan kanan dan kaki kanan pasien tibatiba lemah dan sulit digerakkan, hal ini terjadi saat pasien sedang duduk-duduk.
Nyeri kepala tidak ada. Siang tadi pk. 13:00 pasien jatuh dari tempat tidur dan
tidak bisa bicara. Pasien lalu dibawa ke IGD RSUD Kanjuruhan. Pasien dalam
keadaan sadar, tidak ada kejang, dan tidak ada muntah.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat DM (-).
Riwayat Kebiasaan
Riwayat DM (-).
: 90 x/menit.
Paru
: 18 x/menit.
Suhu
: 36,6o C.
B. Status neurologik
1. Kesadaran
: (-).
Fisiologis
: tidak dilakukan.
Patologis
: Babinski
: +/-.
8. Sistem otonom
BAB normal, BAK normal
2.4. Pemeriksaan Penunjang.
GDA stick: 158 mg/dl.
Ct-scan : infark serebri.
Laboratorium:
3 agustus 2015
Hb
: 15,1.
Hct
: 43,8.
Eritrosit : 5,04.
Leukosit : 11.700.
Trombosit: 74.000.
GDA
: 109.
SGOT
: 64.
SGPT
: 33.
Ureum : 85.
Kreatinin : 1,85.
Na
: 110.
K
: 3,6.
Cl
: 108.
4 agustus 2015
Kolesterol : 126.
TG
: 240.
As. Urat : 9,0.
2.5. Diagnosis.
Diagnosa klinis: tetraplegi.
Diagnosa topik: hemisfer serebri.
Diagnosa etiologik: stroke non hemoragik.
2.6. Terapi.
IVFD NS 20 tpm.
Injeksi i.v. piracetam 4x3 g.
p.o. ASA 1x80 mg.
Follow up
4
05.0
KU : lemah
Agustus
GCS 213
06.0
TD : 110/70,
KU : menurun
KIE keluarga
GCS 111
TD : 80/60 N : 88
Ekstra RL 1 flash
07.0
KU : semakin menurun
KIE keluarga
GCS 111
RJP 1 siklus
TD : tidak teraba
2015
N : tidak teraba
tersambung
07.1
KIE keluarga
TD : tidak terukur
Rawat jenazah
N : tidak teraba
TIA.
11
b. Stroke Hemorragik.
Pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal
dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya, contoh
perdarahan intraserebral, perdarahan subarachnoid, dan perdarahan intrakranial et
causa AVM. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita
hipertensi.
motorik.
Sensasi perubahan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti penurunan
sensasi, baal atau kesemutan.
Kelemahan pada salah satu bagian tubuh.
12
3.4. Diagnosis.
Stroke adalah suatu keadaan emergensi medis. Setiap orang yang
diduga mengalami stroke seharusnya segera dibawa ke fasilitas medis
untuk evaluasi dan terapi.
Untuk membedakan stroke tersebut termasuk jenis hemoragis atau
iskemik. antara keduanya, dapat ditentukan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan klinis neurologis, algoritma dan penilaian dengan skor stroke,
dan pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis
13
14
15
16
Catatan
4. Pemeriksaan Penunjang.
Computerized tomography (CT scan): untuk membantu menentukan
penyebab seorang terduga stroke, suatu pemeriksaan sinar x khusus yang disebut
CT scan otak sering dilakukan. Suatu CT scan digunakan untuk mencari
perdarahan atau massa di dalam otak, situasi yang sangat berbeda dengan stroke
yang memerlukan penanganan yang berbeda pula. CT Scan berguna untuk
menentukan:
jenis patologi
lokasi lesi
17
ukuran lesi
menyingkirkan lesi non vaskuler
3.5. Penatalaksanaan.
Terapi dibedakan pada fase akut dan pasca fase akut.
1
Stroke iskemik
- Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)
Usaha menghilangkan sumbatan penyebab stroke merupakan
upaya yang paling ideal, obat trombolisis yang sudah di setujui
oleh FDA adalah rt-PA (recombinan tissue plasminogen activator)
dengan dosis 0,9 mg/kgBB maksimal 90 mg (10% diberikan bolus
& sisanya infus kontinyu dalam 60 menit).
Sayangnya bahwa
18
Obat
menginhibisi
reseptor
adenosin
difosfat
dan
thyenopyridine.
Proteksi neuronal/sitoproteksi
diharapkan dapat memotong kaskade iskemik sehingga
mencegah kerusakan lebih lanjut neuron.
Obat-obatan tersebut
antara lain :
o CDP-Choline bekerja dengan memperbaiki membran sel
dengan
cara
menghambat
menambah
sintesa
phospatidylcholine,
terbentuknya
radikal
bebas
dan
juga
fungsi kognitif.
Therapeutic Windows 2
14 hari.
o Piracetam, cara kerja secara pasti tidak diketahui,
diperkirakan memperbaiki integritas sel, memperbaiki
fluiditas membran dan menormalkan fungsi membran.
Dosis bolus 12 gr IV dilanjutkan 4 x 3 gr iv sampai hari ke
empat, hari ke lima dilanjutkan 3 x 4 gr peroral sampai
minggu ke empat, minggu ke lima sampai minggu ke 12
diberikan 2 x 2,4 gr per oral,. Therapeutic Windows 7 12
jam.
o Statin, di klinik digunakan untuk anti lipid, mempunyai
sifat neuroprotektif untuk iskemia otak dan stroke.
Mempunyai efek anti oksidan downstream dan upstream.
Efek
downstream
adalah
stabilisasi
atherosklerosis
sifatnya
berlawanan
dengan
eNOS),
anti
20
21
Bab IV Resume
Pada kasus ini, keluarga Tn. S., berusia 73 tahun, mengatakan, tiga hari
SMRS pasien mengeluhkan lemah pada anggota gerak sebelah kanannya. Tangan
kanan dan kaki kanan pasien tiba-tiba lemah dan sulit digerakkan, hal ini terjadi
saat pasien sedang duduk-duduk. Nyeri kepala tidak ada. Siang tadi pk. 13:00
pasien jatuh dari tempat tidur dan tidak bisa bicara. Pasien lalu dibawa ke IGD
RSUD Kanjuruhan. Pasien dalam keadaan sadar, tidak ada kejang, dan tidak ada
muntah.
Melalui pemeriksaan fisik, didapatkan GCS 411, dengan tanda-tanda vital
dalam batas normal. Pemeriksaan neurologi menunjukkan adanya reflek patologis
(+) pada tubuh sebelah kanan dan tidak didapatkan lateralisasi. Berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik, working diagnosis pada pasien ini adalah susp.
CVA infark. Untuk menunjang diagnosis dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu
CT scan kepala.
Pemeriksaan penunjang CT scan kepala menunjukkan adanya infark pada
jaringan otak. Pasien diberikan terapi berupa IVFD NS 20 tpm, injeksi i.v.
piracetam 4x3g, dan p.o. ASA 1x80mg.
Pemberian piracetam bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
neuronsedangkan ASA berfungsi untuk mencegah terjadinya trombosis lanjut.
Pada tanggal 4 agustus pukul 06.00, KU pasien memburuk dengan tensi
80/60 mmHg, dan GCS 111, pada waktu di lapangan pasien dilakukan kie
keluarga dan grojok RL 1 flash, tidak dilakukan observasi TTV. Pada pukul 07.00,
tetangga pasien memanggil perawat. KU pasien semakin menurun, GCS 111, TD
dan N tidak teraba. Dilakukan KIE keluarga, RJP 1 siklus, dan konsul dokter jaga.
Perawat berusaha menghubungi IGD namun tidak tersambung, akhirnya perawat
menghubungi poli bedah dan meminta bantuan dokter internship di poli bedah.
Namun, kondisi pasien tetap menurun dan dinyatakan meninggal pada tanggal 4
agustus pukul 07.15.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kelompok studi serebrovaskuler & Neurogeriatri, PERDOSSI: Konsensus
Nasional Pengelolaan Stroke di Indonesia, Jakarta, 1999.
2. Kelompok studi serebrovaskuler & Neurogeriatri, PERDOSSI: Guideline
Stroke 2000 Seri Pertama, Jakarta, Mei 2000.
3. National Institute of Neurological Disorders and Stroke: Classification of
cerebrovascular disease III. Stroke 1990, 21: 637-76.
4. World Health Organizations: Stroke 1989. Recommendations on stroke
prevention, diagnosis anf therapy. Stroke 1989, 20: 1407-31.
5. Toole J.F.: Cerebrovascular disorder. 4th edition, Raven Press, New York,
1990.
6. Pusinelli W.: Pathophysiology of acute ischemic stroke. Lancet 1992, 339:
533-6.
7. Sandercock P, Huub W, Peter S.: Medical Treatment of acute ischemic stroke.
Lancet 1992, 339: 537-9.
8. CP Warlow, MS Dennis, J Van Gijn, GJ Hankey, PAG Ssandercock, JH
Bamford, Wardlaw. Stroke.A practical guide to management. Specific
treatment of acute ischaemic stroke Excell Typesetters Co Hongkong, 1996;
11; 385 429.,
9. Widjaja D. Highlight of Stroke Management. Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan, Surabaya 2002.
10. Gilroy J. Basic Neurology. Third Edition. Mc Graw Hill. New York, 2000 ;
225 -306