Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kehamilan anembrionik (Blighted Ovum) merupakan kehamilan
patologi dimana mudigah dan kantong kuning telur tidak terbentuk sejak
awal walaupun kantong gestasi tetap terbentuk. Kelainan ini merupakan
suatu kelainan kehamilan yang baru terdeteksi setelah berkembangnya
ultrasosnografi (Prawirohardjo, 2010).
Data dari Pandya menunjukkan prevalensi kejadian Blighted Ovum
mencapai 37,5 % pada penelitian ultrasound screening yang melibatkan
17870 ibu hamil (Pandya et al, 1995), sedangkan menurut penelitian yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang di RSUD Kota Semarang
tahun 2010-2013 angka kejadian Blighted Ovum tahun 2010 ditemukan
sebanyak 40 kasus, tahun 2011 sebanyak 28 kasus, tahun 2012 sebanyak 35
kasus, dan pada tahun 2013 terhitung dari 1 januari 20 juli terdapat 48
kasus.
Usia dan peritas merupakan faktor terjadinya Blighted Ovum. Pada
wanita yang mempunyai usia 35 tahun dan grandemultipara mempunyai
resiko lebih besar terhadap Blighted Ovum. Data dari Irma Wahyuni, yang
dilakukan di Rumah Sakit Permata Hati Banda Aceh menunjukkan P value
sebesar 0,011 untuk usia dan grandemultipara yang menunjukkan P value
sebesar 0,017 yang berarti positif terdapat hubungan antara usia dan paritas
ibu dengan kejadian Blighted Ovum.
Belum ada data yang terbaru mengenai hubungan antara usia, paritas
dan jarak kehamilan ibu dengan kejadian Blighted Ovum, sehingga
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, paritas dan
jarak kehamilan ibu dengan kejadian Blighted Ovum.

1.2. Rumusan Masalah


Apakah ada hubungan antara usia, paritas dan jarak kehamilan dengan
kejadian Blighted Ovum di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang periode Januari Desember 2013?
1.3. Hipotesis Penelitian
H 0 : Tidak ada hubungan antara usia, paritas dan jarak kehamilan
dengan kejadian Blighted Ovum.
H A : Ada hubungan antara usia, paritas dan jarak kehamilan dengan
kejadian Blighted Ovum.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara usia, paritas dan jarak kehamilan ibu
dengan kejadian Blighted Ovum di Bagian Obstetri dan Ginekologi
RSUP Mohammad Hoesin periode Januari Desember 2013.
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui angka kejadian Blighted Ovum di Bagian Obstetri dan
Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari
Desember 2013.
2. Mengetahui karakteristik pasien Blighted Ovum ditinjau dari usia,
paritas dan jarak kehamilan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari Desember 2013.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Kota Palembang
dalam upaya preventif mengenai Blighted Ovum, serta dapat
meningkatkan SDM bagi pelayanan kesehatan di Bagian Obstetri dan
Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

Anda mungkin juga menyukai