Kehamilan anembrionik (Blighted Ovum) merupakan kehamilan patologi dimana mudigah dan kantong kuning telur tidak terbentuk sejak awal walaupun kantong gestasi tetap terbentuk. Kelainan ini merupakan suatu kelainan kehamilan yang baru terdeteksi setelah berkembangnya ultrasosnografi (Prawirohardjo, 2010). Data dari Pandya menunjukkan prevalensi kejadian Blighted Ovum mencapai 37,5 % pada penelitian ultrasound screening yang melibatkan 17870 ibu hamil (Pandya et al, 1995), sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang di RSUD Kota Semarang tahun 2010-2013 angka kejadian Blighted Ovum tahun 2010 ditemukan sebanyak 40 kasus, tahun 2011 sebanyak 28 kasus, tahun 2012 sebanyak 35 kasus, dan pada tahun 2013 terhitung dari 1 januari 20 juli terdapat 48 kasus. Usia dan peritas merupakan faktor terjadinya Blighted Ovum. Pada wanita yang mempunyai usia 35 tahun dan grandemultipara mempunyai resiko lebih besar terhadap Blighted Ovum. Data dari Irma Wahyuni, yang dilakukan di Rumah Sakit Permata Hati Banda Aceh menunjukkan P value sebesar 0,011 untuk usia dan grandemultipara yang menunjukkan P value sebesar 0,017 yang berarti positif terdapat hubungan antara usia dan paritas ibu dengan kejadian Blighted Ovum. Belum ada data yang terbaru mengenai hubungan antara usia, paritas dan jarak kehamilan ibu dengan kejadian Blighted Ovum, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, paritas dan jarak kehamilan ibu dengan kejadian Blighted Ovum.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara usia, paritas dan jarak kehamilan dengan kejadian Blighted Ovum di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari Desember 2013? 1.3. Hipotesis Penelitian H 0 : Tidak ada hubungan antara usia, paritas dan jarak kehamilan dengan kejadian Blighted Ovum. H A : Ada hubungan antara usia, paritas dan jarak kehamilan dengan kejadian Blighted Ovum. 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara usia, paritas dan jarak kehamilan ibu dengan kejadian Blighted Ovum di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Mohammad Hoesin periode Januari Desember 2013. 1.4.2. Tujuan Khusus 1. Mengetahui angka kejadian Blighted Ovum di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari Desember 2013. 2. Mengetahui karakteristik pasien Blighted Ovum ditinjau dari usia, paritas dan jarak kehamilan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari Desember 2013. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Kota Palembang dalam upaya preventif mengenai Blighted Ovum, serta dapat meningkatkan SDM bagi pelayanan kesehatan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang