Anda di halaman 1dari 29

Upload

Browse
Sign inJoinUpload
BooksAudiobooks
Scribd SelectsScribd Selects Audio
Top BooksTop Audiobooks
Top Categories
Biography & Memoir
Comics
Fantasy
Fiction & Literature
Happiness & Self-Help
Humor
Mystery, Thriller & Crime
Romance
Science Fiction
Young Adult
More Categories
Arts & Ideas
Business & Leadership
Children's
Computers & Technology
Cooking & Food
Crafts & Hobbies
Health & Wellness
History
Home & Garden
LGBT
Politics & Economy
Reference
Religion
Science & Nature
Society & Culture
Sports & Adventure
Travel

Top Audiobook Categories


Biography & Memoir
Business & Leadership
Children's
Fiction & Literature
Happiness & Self-Help
History
Humor
Mystery, Thriller & Crime
Romance
Young Adult
More Audiobook Categories
Arts & Ideas
Computers & Technology
Cooking & Food
Fantasy
Health & Wellness
Home & Garden
LGBT
Politics & Economy
Reference
Religion
Science & Nature
Science Fiction
Society & Culture
Sports & Adventure
Travel
<iframe src="//www.googletagmanager.com/ns.html?id=GTM-ZWF6" height="0" width="0"
style="display:none;visibility:hidden"></iframe>
Welcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents.
See more
Download
Standard view
Full view
of 29
Add to collection
Mark as finished
Marked as finished. Undo
Remove from library
Look up keyword
Like this
Share on social networks

2Activity

Share to your social networks.


Tweet
Embed

0 of .
Results for:
No results containing your search query
P. 27
Lp Tumbang Dan Mtbs
Lp Tumbang Dan Mtbs
Ratings: (0)|Views: 49|Likes: 1
Published by Chooey Hasriani
tentang pedoman mtbs di puskesma
tentang pedoman mtbs di puskesma
More info:
Categories:Types, School Work
Published by: Chooey Hasriani on Jun 08, 2013
Copyright:Attribution Non-commercial
Availability:
Read on Scribd mobile: iPhone, iPad and Android.
download as DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
Flag for inappropriate content|Add to collection
See more
See less
KONSEP DAN TEORIA.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1.
DefenisiPertumbuhan merupakan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensitingkat sel
organ maupun individu. Sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (Skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebihkompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan2.

Tahap-Tahap Pertumbuhan dan PerkembanganMenurut Moersintowarti (2002) tahap-tahap


pertumbuhan dan perkembangan,antara lain:a.
Masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).Masa dibagi menjadi dua
periode sebagai berikut:1)
Masa embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu2)
Masa fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri daridua periode:a)
Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan trimester keduakehidupan intra uterin,
terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasadmanusia sempurna dan alat tubuh telah
terbentuk dan mulai berfungsi b)
Masa fetus lanjut, pada trimester akhir pertumbuhan berlangsung pesat danadanya
perkembangan fungsi-fungsi Pada masa ini terjadi transfer imunoglobulin G (IgG) dari darah ibu
melalui plasenta. b.
Masa postnatal atau masa setelah lahir. Masa ini terdiri dari lima periode antaralain:1)
Masa neonatal (0-28 hari)Terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasidarah, serta mulainya berfungsi organ-organ tubuh lainnya.2)
Masa bayi, dibagi menjadi duaa)
Masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang sangat pesat dan proses pematangan berlangsung
secara kontiyu terutama meningkatnya fungsisistem saraf. b)
Masa bayi akhir (1-2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai menurun danterdapat kemajuan
dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi
3)
Masa prasekolah (2-6 tahun)Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil,
terjadi perkembangan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnyaketerampilan
dan proses berpikir 4)
Masa sekolah atau masa prapubertas (wanita: 6-10 tahun, laki-laki: 8-12 tahun)Pertumbuhan
lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolahketerampilan dan intelektual makin
berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang sama5)
Masa
adolescent
(masa remaja), (wanita: 10-18 tahun, laki-laki: 12-20 tahun)Anak wanita 2 tahun lebih cepat
memasuki masa
adolescent

dibanding anak laki-laki. Masa ini merupakan transisi dari periode anak kedewasa. Pada masa
ini terjadi percepatan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat pesat yang disebut
adolescent Growth Spurt.
Pada masa ini juga terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat dari alat kelamin dantimbulnya
tanda-tanda kelamin sekunder 3.
Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangana.
Ciri-ciri pertumbuhan, antara lain:1)
Perubahan ukuranPerubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik yang
dengan bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan,lingkar
kepala dan lain-lain2)
Perubahan proporsiSelain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga memperlihatkan perubahan
proporsi. Tubuh anak memperlihatkan perbedaan proporsi biladibandingkan dengan tubuh orang
dewasa. Pada bayi baru lahir titik pusatterdapat kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang
dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi simpisis pubis. Perubahan proporsitubuh
mulai usia kehamilan 2 bulan sampai dewasa3)
Hilangnya cirri-ciri lamaSelama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahanlahan, seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu danmenghilangnya refleks
primitive.4)
Timbulnya ciri-ciri baruTimbulnya ciri-ciri baru ini adalah akibat pematangan fungsi- fungsi
organ. Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnyagigi tetap dan
munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti tumbuhnya rambut pubis dan aksila, tumbuhnya
buah dada pada wanita dan lain-lain b.
Ciri-ciri perkembangan, antara lain:1)
Perkembangan melibatkan perubahanPerkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan sistem reproduksi misalnya, disertai
dengan perubahan pada organ kelamin. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahanukuran
tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri- cirilama dan timbulnya cirri-ciri
baru sebagai tanda kematangan suatu organ tubuhtertentu.2)
Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnyaSeseorang tidak akan bisa melewati satu tahap
perkembangan sebelumia melewati tahapan sebelumnya Misalnya, seorang anak tidak akan
bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Karena itu perkembangan awal ini merupakanmasa kritis
karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.3)
Perkembangan mempunyai pola yang tetapPerkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut
dua hukum yang tetap,yaitu:a)
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala kemudian menuju kearah

kaudal
Pola ini disebut pola
sefalokaudal
b)
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah
proksimal
(gerakan kasar) lalu berkembang di daerah distal seperti jari-jari yang mempunyai
kemampuandalam gerakan halus. Pola ini disebut
proksimodistal
4)
Perkembangan memiliki tahap yang berurutanTahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang
teratur dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik misalnya anak
terlebihdahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, berdiri
sebelum berjalan dan lain-lain.5)
Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbedaPerkembangan berlangsung dalam kecepatan yang
berbeda-beda. Kakidan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja, sedangkan bagian
tubuhyang lain mungkin berkembang pesat pada masa lainnya
6)
Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhanPada saat pertumbuhan berlangsung cepat,
perkembangan pun demikian,terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar asosiasi dan lainlain.4.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangana)
Faktor Genetik Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir prosestumbuh
kembang anak. Anak dapat mewarisi sifat tertentu. b)
Faktor lingkunganMerupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya
potensi bawaanFaktor lingkungan dibagi menjadi 2:1)
Faktor prenatalFaktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di
dalamkandungan. Misalnya: gizi ibu pada waktu hamil toksin/zat kimia, endokrin,radiasi,
infeksi, dan stres.2)
Faktor postnatalFaktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah
lahir.Secara umum dapat digolongkan menjadia)
Lingkungan biologis, antara lain: Ras/suku bangsa, Jenis kelamin, umur,gizi, perawatan
kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, fungsi metabolismedan hormone b)
Faktor fisik, antara lain: cuaca/musim, sanitasi, keadaan rumah dan radiasic)

Faktor psikososial, antara lain: stimulasi, motivasi belajar kelompok sebaya,kasih sayang dan
kualitas interaksi anak orang tuad)
Faktor keluarga dan adat istiadat, antara lain: pekerjaaan pendidikan, jumlahsaudara, adat
istiadat, norma dan agama
B.
PENGKAJIAN ANAK SEHAT
Anak sehat merupakan anak yang melalui masa pertumbuhan dan perkembangansecara normal
sesuai dengan usianya. Salah satu cara untuk menjaga agar anak tetap sehatadalah dengan
mendapatkan pemeriksaan fisik secara berkala. Ini memberikankesempatan bagi anak untuk
berbicara dengan bebas tentang tubuh dan kesehatan.
1.
Pendekatan umum dalam pemeriksaan fisik anak Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada anak
sebaiknya dilakukan secara berurutandari kepala sampai ke kaki. Fungsi utama pendekatan
sistematik ini adalah memberikan pedoman umum dalam mengkaji setiap daerah tubuh untuk
meminimalkan adanya bagian yang terlewat dalam pemeriksaan. Standar pencatatan data juga
memfasilitasi pertukaran informasi di antara profesional yang berbeda. Dalam memeriksa anak,
urutanyang teratur ini sering kali berubah untuk mengkaomodasi kebutuhan perkembangananak,
walaupun pemeriksaan dicatat denagn mengikuti model kepala sampai kaki.Penggunaan usia
perkembanagn dan kronologis sebagai kriteria utama untuk mengkajisetiap sistem tubuh
memiliki beberapa tujuan:
a)
Meminimalkan stres dan kecemasan yang berhubungan dengan pengkajian pada berbagai bagian
tubuh.
b)
Membantu hubungan saling percaya antara perawat-pasien denagn orang tua
c)
Memungkinkan persiapan anak yang maksimum
d)
Menjaga keamanan yang sangat penting dalam hubungan orang tua-anak, terutamadenagn anak
yang masih kecil
e)
Memaksimalkan keakuratan dan reliabilitas hasil pengkajian2.
Persiapan Anak Pemeriksaan fisik terdiri atas prosedur yang tidak menyakitkan. Namun bagi
anak, penggunaan manset yang terlalu ketat pada lengan, spekulum dalam telinga dan
mulut, penekanan abdomen, dan mendengarkan pada dadanya dengan keping logam yangdingin
dapat dianggap sangat menyiksa.Pemeriksaan fisik harus dilakukan semenyenangkan mungkin,

seperti halnya pendidikan. Sebagai contoh, perawat menggunakan gambar yang detail atau
bonekayang sesuai secara anatomis untuk membantu anak prasekolah atau anak yang lebih
tua belajar tentang tubuh mereka3.
Pemeriksaan Fisik a.
Antropometri1)
PanjangIstilah panjang dinyatakan sebagai pengukuran yang dilakukan ketika anak telentang
(juga dinyatakan sebagai panjang pada saat anak berbaring). Sampaianak berusia 24 bulan (36
bulan jika digunakan grafik lahir sampai 36 bulan),dilakukan pengukuran panjang pada saat bayi
berbaring. Karena posisi fleksi yangnormal selama masa bayi, ekstensikan tubuh bayi secara
penuh dengan cara
(1) Pegang kepala bayi pada garis tengahnya,(2) pegang kedua lutut denagn lembut,(3) Tekan
lutut ke bawah sampai kaki betul-betul ekstensi dan rata dengan meja.Jika menggunakan papan
pengukur, letakkan kepala benar-benar pada bagianatas papan dan tumit kaki benar-benar pada
bagian bawah papan.2)
TinggiIstilah tinggi (atau tinggi pada saat seseorang berdiri) dinyatakan sebagai pengukuran yang
dilakukan ketika anak berdiri tegak. Tinggi diukur dengan carameminta anak, dengan melepas
sepatu, berdiri setegak dan setinggi mungkin,denagn kepala pada garis tengah dan garis pandang
sejajar denagn langit-langitatau lantai. Pastikan punggung anak menempel pada dinding atau
permukaandatar lain, dengan tumit, pantat dan bagian belakang bahu menyentuh dinding dan jika
mungkin meleolus medial. Periksa dan perbaiki lutut yang menekuk, bahuyang turun, atau tumit
kaki yang diangkat3)
Berat badanBerat badan diukur dengan timbangan yang sesuai, yang mengukur berat
badansampai nilai yang terdekat dengan 10 gr atau 15 gr untuk bayi dan 100 gr atau125 gr untuk
anak-anak. Sebelum anak ditimbang, timbangan diatur pada angkanol dan jarum timbangan tepat
berada di bagian tengah tanda. Jika ujung jarumtimbangan masih bergerak maka berat badan
dapat lebih berat atau lebih ringandari semsetinya. Timbangan bervariasi dalam hal
keakuratannya: timbangan bayicenderung lebih akurat daripada timbanagn dewasa. Ketika
diperlukan pengukuran yang benar-benar tepat, dua perawat harus melakukan
penimbangansecara terpisah, dna jika terdapat perbedaan, penimbangan ketiga harus
dilakukan.4)
Lingkar kepalaUkur lingkar kepala pada anak sampai berusia 36 bulan dan pada anak-anak
yangmemiliki masalah pada ukuran kepalanya.Ukur lingkar kepala pada lingkaranterbesarnya,
biasanya sedikit di atas alis mata dan daun teinga dan mengelilingi prominen oksipital di
belakang tengkorak. Karena bentuk kepala dapatmempengaruhi lokasi lingkaran yang
maksimum. Maka perlu dilakkan pengukuran yang paling akurat. Gunakan selembar kertas atau
meteran logamkarena meteran yang terbuat dari kain dapat meregang dan
memberikan pengukuran yang salah. Supaya hasil pengukuran yang benar-benar akurat,
gunkan alat pengukur dengan skala 0,1 cm karena grafik persentil hanya berskala0,5 cm. b.

Pengukuran fisiologis1)
SuhuSuhu dapat diukur pada beberapa tempat di tubuh melalui rute oral, rektal, kulit,aksila, atau
membrna timpani. Pengganti termometer air raksa tradisional mencakuptermometer elektronik,
sensor membran timpani, termometer titik kimia, dantermometer digital. Alat-alat ini memberkan
keuntungan yaitu mengukur suhu secaratepat dan/atau menghindari akses melalui oral atau
rektal.Berdasarkan penelitian, direkomendasikan 7 menit untuk pembacaan oral, 4menit untuk
pembacaan rektal, dan 5 menit untuk pembacaan aksila. Walaupundemikian, waktu ini dapat
sangat bervariasi dalam lingkungan praktik dan mungkintidka mewakili perbedaan yang
signifikan secara klinis dari pembacaan suhu yangdilakukan dalam interval waktu yang lebih
pendek.2)
Nadi Nadi yang teraba kuat dapat diukur secara radial pada anak yang berusia lebihdari dua
tahun. Walaupun demikian, pada bayi dan anak yang lebih kecil denyut apikal(terdengar melalui
stetoskop yang diletakkan pada dada di bagian apeks jantung) lebihdapat diandalakn. Hitung
nadi 1 menit penuh pada bayi dan anak yang masih kecilkarena kemungkinan adanya
ketidakteraturan irama jantung.3)
PernapasanHitung frekuensi pernapasan dengan cara seperti pada pasien dewasa.
Walaupundemikian, pada bayi observasi pergerakan abdomen karena pernapasan bayi
terutamaadalah pernapasan diafragmatik. Karena pergerakan tersebut tidka teratur,
hitung jumlahnya selama 1 menit penuh agar akurat.4)
Tekanan darah (TD)Pengukuran tekanan darah dengan metode yang onovasif adalah bagian
dari penentuan tanda vital rutin.TD harus diukur setiap tahunnya pada anak berusia 3
tahunsampai remaja dan pada anak yang memiliki gejala hipertensi, dan bayi beresikotinggi.5)
Kepala dan leher a)
Observasi bentuk dan simetris kepala secara umum. Tanda asimetris biasanyaabnormal dan dapat
mengindikasikan penutupan prematur sutura(kraniosinostosis).
b)
Catat kontrol kepala pada bayi dan postur kepala pada anak yang lebih besar.c)
Evaluasi rentang gerak dengan meminta anak yang lebih besar untuk melihat kesetiap arah atau
secara manual lakukan pada anak yang lebih kecil. Keterbatasanrentang gerak mengindikasikan
adanya wryneck atau tortikolis akibat cedera ototsternokleidomastoideus.d)
Palpasi tulang tengkorak untuk mengetahui kepatenan tulang sutura, ubun-ubun,fraktur, dan
pembengkakan. Normalnya ubun-ubun belakang menutup pada bulankedua dan ubun-ubun kecil
menyatu antara usia 12-18 bulan. Catat jika penutupanterlalu cepat atau terlalu lambat.e)
Observasi kesimetrisan, pergerakan dan penampilan umum wajah. Minta anak untuk
mengeksresikan wajahnya untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan ataumengetahui derajat
paralisis.f)

Inspeksi ukuran leher dan palpasi leher untuk mengetahui struktur yang berhubungan.
Normalnya, leher pendek de3ngan lipatan kulit antara kepala dan bahu selam masa bayi.6)
Mata
Inspeksi struktur Eksterna
a)
Inspeksi penempatan kelopak yang tepat pada mata. Ketika mata terbuka, kelopak mata harus
ada dekat iris. Ketika mata tertutup, kelopak mata harus menutupikornea dan sklera. Tentukan
lengkungan secara umum dari kelopak mata dengancara menggambar garis imajiner melalui titik
di kantus medial dan orbit luar matadan segariskan setiap mata pada garis ini. b)
Inspeksi konjungtiva, normalnya konjungtiva terlihat merah muda dan mengkilap.Striasi vertikal
yang berwarna kuning di sepanjang tepinya disebutmeibomian/kelenjar sebasea, dekat dengan
folikel rambut.c)
Catat adanya air mata yang berlebihan, keluaran, inflamasi pada organ lakrimal.d)
konjungtiva bulbar, yang menutupi mata sampai bagian limbus atau taut korneadan sklera harus
transparan. Sklera harus jernih. Kornea harus jernih dantransparan. Catat kekeruhan karena dapat
menjadi tanda perlukaan atau ulserasiyang dapat mengganggu penglihatan. Periksa kekeruhan
dengan cara mengarahkansinar dari sudut.e)
Bandingkan ukuran, bentuk, dan pergerakan pupil. Kedua pupil harus berbentuk bundar, jernih,
dazn sama. Uji reaksi pupil terhadap cahaya dengan menyinarimata secara cepat dan segera
memindahkancahaya tersebut. Periksa resapon
akomodasi dengan meminta anak melihat pada objek yang terang dan bersinar pada jarak
tertentu dan dengan cepat gerakkan objek ke arah wajah. Normal pemeriksaan pupil, PERRLA,
Pupil, Equal (sama), Round (bundar), React to light(reaksi terhadap cahaya), Accomadation
(akomodasi).f)
Inspeksi warna, ukuran, bentuk, dan kejernihan iris dan pupil. Amati lensa mata,normalnya lensa
mata tidak dapat terlihat melalui pupil.
Inspeksi strutur interna
a)
Mempersiapkan anak. Tunjukkan instrumen pada anak, mendemonstrasikansumber cahaya, dan
bagaimana benda tersebut menyinari mata, dan jelaskan alasanruangan harus gelap. Untuk bayi
dan anak-anak yang masih kecil yang tidak berespons terhadap penjelasan tersebut, cara terbaik
melakukan distrakksi untuk mendorong anak agar tetap membuka matanya. Inspeksi pembuluh
darah, makula,atau diskus optik. b)
Pemeriksaan funduskopi. Fundus segera tampak sebagai refleks merah. Intensitaswarna
meningkat pada individu yang memiliki pigmen kulit gelap.
Uji Penglihatan

a)
Uji refleks cahaya, sorotkan cahaya dari oftalmoskop langsung ke arah mata pasien dai jarak
sekitar 40,5 cm(16 inci). jika mata oftorik.normal, cahaya akan jatuh secara simetris pada setiap
pupil. Jika cahaya tidak jatuh di pusat salah satumata, berarti mata tidak segaris. b)
Uji tutup mata, salah satu mata ditutup, dan pergerakan mata yyang terbukadiobservasi ketika
anak melihat suatu benda pada jarak dekat (33 cm/13 inci). Jikamata yang terbuka tidak
bergerak, berarti mata segaris. Jika mata yang terbuka bergerak, terdapat ketidaksegarisan karena
ketika mata yang lebih kuat ditutupsementara, mata yang tidak segaris akan memfokuskan objek
tersebut.c)
Uji ketajaman penglihatan pada anak setelah masa bayi

Snellen Chart, terdiri atas deretan huruf dengan ukuran yang semakinmengecil, anak berdiri 3
meter dari Snellen Chart dengan tumit pada garis 3 m.Mata kanan diperiksa terlebih dahulu.

Uji E terbalik/HOTV, untuk anak yang tidak mampu membaca huruf atauangka

Sistem skrining penglihatan untuk anak prasekolah, menggunakan E yangsudah dimodifikasi


menyerupai burung dan cerita tentang Blackbird.
d)
Pada bayi barru lahir, penglihatan diuji terutama pada pemeriksaan persepsicahaya dengan
menyorotkan sinar ke arah mata dan mencatat respons sepertikontraksi pupil, berkedip, atau
penolakan.e)
Penglihatan perifer Perkirakan pandangan perifer atau lappang pandang setiap mata dengan
memintaanak untuk memusatkan pandangan pada satu titik tertentu secara langsung didepan
mereka sebagai suatu objek, seperti tangan atau pensil, digerakkan dari luar lapang pandang ke
dalalm rentang penglihatan perifer f)
Penglihatan warnaUji Ishihara dan uji Hardy-Rand-Rittler. Setiap uji terdiri dari seri
kartu(pseudoisokromatik) tempat terdapat lapang warna yang berisi titik-titik warnatertentu yang
membingungkan.7)
Telinga
Inspeksi struktur eksterna
Keseluruhan daun telinga eksterna disebut pina atau aurikula dan terletak padakedua kepala.
Ukur kesegarisan tinggi pina dengan cara menggambar garis imajiner dari orbital luar mata ke
oksiput, atau bagian yang paling menonjoil dari tulangtengkorak. Inspeksi permukaan kulit di
sekitar telinga untuk mengetahui adanyalubang kecil, tonjolan tambahan kulit, atau sinus. Kaji
juga hygiene telinga.

Inspeksi struktur interna


Posisi anak : sebelum memulai pemeriksaan otoskop, posisikan anak dengantepat dan lakukan
restrein jika diperlukan. Ketika anda memasukkan speculum kedalam meatus, gerakan speculum
di sekitar telinga bagian luar untuk membiasakananak merasakan sesuatu yang memasuki
telinganya. Untuk perlindungan dankeamanan, bayi dan toodler harus direstrein untuk
pemeriksaan otoskop. Jika anak kooperatif, periksa telinga dengan anak dalam posisi tidur
miring, duduk atau berdiriPemerisaan otoskop : ketika anak memasuki speculum ke dalam
saluraneksterna, inspeksi didinding saluran, warna membrane timpani, reflek cahaya dan bentuk
tonjolan tulang yang biasa pada telinga tengah.
Uji pendengaran
Beberapa jenis uji pendengaran telah tersedia. Beberapa uji tersebut, seperti pemeriksaan
audiometric, melibatkan alat khusus yang mengukur derajat hilangnhya pendengaran. Uji lainnya
seperti reflek kejut pada neonates adalah estimasi kasar dari
persepsi suara. Perawat harus melakukan pemeriksaan berdasarkan tingkat kecurigaanyang
tinggi untuk anak yang dapat mengalami kehilangan pendengaran.8)
Hidung
Inspeksi struktur eksterna
Bandingkan penempatan dan kesegarisannya dengan cara menggambarkangaris vertical imajiner
dari titik pusat di antara mata kebawah samapai pada bagianlengkung di bibir atas. Hidung harus
terletak tepat secara vertika pada garis ini,dengan setiap sisi sama simetris. Catat lokasi hidung ,
adanya deviasi pada salh satusisi dan asimetris pada ukurannya secara keseluruhan dan diameter
dari nares.Observasi alae nasi apakah ada tanda-tanda pernafasan cuping hidung,
yangmenandakan kesulitan dalam bernafas.9)
Mulut dan tenggorokanPada anak yang kooperatif, hampir semua pemeriksaan mulut dan
tenggorokandapat dilakukan tanpa menggunakan spatel lidah. Minta anak membuka
mulutnyalebar-lebar, menggerakan lidah kea rah yang berbeda untuk visualisasi penuh,
danmengatakan ahh yang dapat menekan lidah untuk melihat secara penuh bagian belakang
mulut. Untuk melihat mukosa mulut minta anak menggunakan jarinya untuk menggerakan bibir
dan pipi bagian luar ke salah satu sisi.10)
ParuInspeksi dada untuk mengetahui ukuran, bentuk, kesismetrisan, pergerakan, perkembangan
payudara, dan adanya gamabaran tulang pada dada yang dibentuk olehsternum dan tulang
iga.Inspeksi paru terutama meliputi observasi pergerakan pernafasan, seperti yangdibahas
sebelumnya. Evaluasi kecepatan (jumlah permenit), irama (teratur, tidak teratur atau periodic),
kedalaman (dalam atau dangkal), dan kualitas pernapasan (tanpausaha, otomatis, sulit atau
dengan usaha). Perhatikan karakter bunyi nafas, sepertisuara berisik, suara yang rendah dan
kasar, mendengkur atau berat.Evaluasi pergerakan pernapasan dengan meletakan kedua telapak
tanganmendatar pada bagian punggung atau dada ke dua ibu jari berada pada garis
tengahsepanjang pinggir iga bagian bawah paru. Anak harus duduk selama prosedur ini dan jika
kooperatif, anak harus menarik nafas dalam beberapa kali. Selama pernapasan,tangan anda akan
bergerak seiring dinding dada. Kaji jumlah dan kecepatan selama pernapasan dan perhatikan
apakah ada ketidak simetrisan pergerakan.

Pemeriksaan perkusi pada paru anterior dilakukan dengan mengetok dari bagian apeks ke basal
paru, biasanya dengan anak pada posisi telentang atau posisiduduk. Setiap sisi dada diperkusi
dengan urutan yang sesuai untuk membandingkan bunyinya. Ketika paru posterior diperkusi,
prosedur dan urutanya sama, walaupunanak harus duduk. Resonansi terdengar pada semua lobus
paru yang tidak beradadekat organ lain. Adanya deviasi suara dicatat dan dilaporkan.11)
Jantung
Inspeksi paling baik dilakukan pada anak yang duduk dalam posisi semifowler. Perhatikan
dinding dada anterior dari suatu sudut, bandingkan kedua sisirangka dada satu sama lain.. secara
normal, keduanya harus tampak simetris. Asal bunyi jantung dihasilkan dari pembukaan dan
penutupan katup dan vibrasi darah padadinding jantung dan pembuluh darah. Normalnya, dua
bunyi S1 dan S2 dapat
terdengar, yang secara berurutan berhubungan denga suara lub dub yang sering
digunakan untuk menggambarkan bunyi tersebut. S1 disebabkan penutupan katubtrikuspidalis
dan katup mitral (kadang-kadang disebut katub antrioventikuler). S2adalah hasil pentupan katup
pulmonal dan katup aorta (kadang-kadang disebut katupsemilunaris). Normalnya pembagian dua
suara dalam s2 dapat dibedakan dandiperlebar selam inspirasi.12)
AbdomenPemeriksaan abdomen meliputi inpspeksi, diikuti dengan auskultasi, kemudian palpasi.
Lakukan palpasi terakhir, karena hal tersebut dapt mengganggu bunyi normalabdomen. Inspeksi
konter abdomen dengan anak pada posisi tegak dengan telentang. Normalnya, abdomen bayi dan
anak yang masih kecil cukup silindris dan dalam posisitegak, agak menonjol karena lordosis
fisiologis spinal. Tonjolan pada garis tengah darixifoid ke umbilicus atau simfisimpubis biasanya
adalah Diastasis Rekti, ataukegagalan muskulus rektus obdominalis untuk bersatu dalam
uterus.Temuan yang paling penting untuk didengarkan adalah peristaltis atau bising usus yang
bunyinyaseperti logam pendek beradu dan seperti orang berkumur. Frekuensi bising usus
5kali/menit. Bising usung dapat distimulasi dengan cara menggetarkan permukaanabdomen
dengan kuku jari tangan.Dua tipe palpasi dilakukan: Supersisial dan dalam. Pada palpasi
superficial ,dengan lembut tempatkan tangan pada kulit dan rasakan setiap kuadran,
perhatikanadanya area yang terasa nyeri, tonus otot, dan lesi superficial, seperti kista.
13)
Genitaliaa)
Genitalia PriaCatat penampilan eksterna glans dan dan bagian penis, perpisium, meatus
uretra,dan skrotum. Penis umumnya kecil pada bayi dan anak laki-laki sampai masa puberitas, .
Periksa glans penis dan batang penis ( Bagian antara perineum dan prepusium) apakah ada tandatanda pembengkakan, lesi kulit, inflamasi, atauketidakteraturan lainnya. Lokasi Meatus uretra
diinpeksi secara hati-hati danapakah ada tanda-tanda keluaran. Normalnya meatus uretra terletak
pada bagiantengah glans penis. b)
Genitalia PerempuanPemeriksaan genitalia perempuan terbatas pada inspeksi dan palpasi
struktur eksterna. Jika pemeriksaan vagina diperlukan, rujukan yan tepat harus dibuatkecuali jika
perawat memiliki kualitas untuk melakukan prosedur tersebut.

Genitalia eksterna: inspeksi struktur, tempatkan anak pada posisi setengah bersandar pada orang
tua dengan lutut fleksi dan telapak kaki saling bersebelahan

Mons pubis: bantalan lemak diatas simpisis pubis, pada remaja tertutup rambut,distribusi rambut
biasanya adalah triangular

Klitoris: terletak pada ujung anterior labia minora tertutup oleh lipatan kecil kulit(prepusium).

Labia mayora: dua lipatan tebal kulit membentuk mons pada komisura posterior, permukaan
dalam merah muda dan lembab

Labia minora: dua lipatan kulit interior pada labia mayora, biasanya dapat dilihatsampai
pubertas, menonjol apda bayi baru lahir.S

Meatus uretra: inspeksi terhadap lokasi, seperti bentuk V dengan meregangkankearah bawah dari
litoris ke perineum

Orifisium vaginalis: pemeriksaan interna biasanya tidak dilakukan, inspeksiterhadap lubang


sebelumnya. Terletak apada posterior meatus uretra, dapattertutup oleh memran berbentuk sabit
atau sirkuler (himen), rabas biasanya jernih atau sirkuler.14)
Punggung dan Ekstremitas
Spinal
Kelengkungan umum spina diperhatikan. Normalnya bagian punggung bayi baru lahir
adalah bulat atau berbentuk huruf C dari lengkung toraks dan pelvik. Walaupunskoliosis dapat
diidentifikasi dengan mengobeservasi dan mempalpasi spinal sertamemperhatikan pergeseran
kearah samping, uji yang lebih objektif meliputi :

anak pada posisi berdiri tegak dan hanya mengenakan pakaian dalam.Observasi dari belakang,
perhatikan ketidaksimtrisan bahu dna pinggul.

anak membungkuk kedepan sehingga punggung paralel dengan lantai,observasi dari samping,
perhatikan adanya ketidaksimetrisan atau tonjolanrangka iga.

Berjalan sedikit pincang, bagian bawah lipatan rok/celana panjang miring, ataukeluhan sakit
punggung merupakan tanda dan gejala lain dari skoliosis.
Ekstremitas
Inspeksi kesimetrisan panjang dan ukuran masing-masing ekstremitas; rujuk setiap deviasi untuk
evaluasi ortopedik. Hitung jumlah jari tangan dan kaki untuk memastikan jumlahnya normal.
Adanya jari tambahan (polidaktili) atau fusi jari(sindaktili).Inspeksi suhu dan warna lengan dan
kaki, yang harus sama pada setiapekstremitas, walaupun kaki normalnya lebih dingin dari pada
tangan. Kaji bentuk tulang. Beberapa variasi bentuk tulang dapat diobservasi pada anak.

Bowleg/Genu Varum, adalah melengkungnya tibia kearah lateral. Hal ini dapatdilihat ketika anak
berdiri dengan posisi maleoli medial (tonjolan bundar padakedua sisi pergelangan kaki)
berlawanan satu sama lain dan jarak diantara lututlebih besar kira-kira 5cm.

Knock

knee atau Genu Valgum, tampak berlawanan dengan bowleg. Padagenu valgum lutut saling
mendekat satu sama lain tapi tidak terpisah jauh. Halini ditentukan secara klinis dengan
menggunakan metode yang sama dengangenu varum tetapi dengan mengukur jarak diantara
maleolus, yang normalnyakurang dari 7,5cm. Knock-knee normalnya terjadi pada anak sekitar
usia 2sampai 7 tahun.Selanjutnya inspeksi kaki. Kaki bayi dan toodler tampak datar karena
kakinormalnya lebar dan lengkungannya ditutupi oleh lapisan lemak. Observasi refleks plantar
atau menggenggam dengan memberikan tekanan kuat tapi perlahan-lahandengan ujung ibu ibu
jari pada bagian lateral telapak kaki bayi dari tumit sampaikelingking kemudian ke ibu jari kaki.
Respon normal pada anak yang berjalanadalah fleksi jari-jari kaki. Tanda Babinski, dorsofleksi
ibu jari dan pengembangan
jari-jari yang lain seperti kipas, merupakan hal yang normal terjadi selam masa bayi tetapi
abnormal setelah usia 1 tahun atau ketika lokomotorik dimulai.
C.
DDST (
Denver Development Screening Test)
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangananak. DDST
merupakan test perkembangan anak yang bisa dilakukan secara mudah dancepat (15

20 menit), dapat diandalkan, dan mempunyai validitas yang tinggi.1.


Unsur Perkembangan dalam DDSTa.
Perilaku Sosial (Personal social)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan b. Gerakan Motorik HalusAspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,melakukan gerakan yang melibatkan
bagian- bagian tubuh tertentu dandilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat.c.

Bahasa (
Language)
Kemampuan yang memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintahdan berbicara
spontand.Gerakan Motorik Kasar (
Gross Motor
)Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh2.
Tahapan perkembangan normal motorik halus dan keterlambatan perkembanganmotorik halus
perkembangan motorik halus
Umur VisualFiksasi pandanganMengikuti benda melalui garis tengahMengetahui adanya benda
kecilLahir 2 bulan5 bulanMotorik Telapak tangan terbukaMenyatukan kedua
tanganMemindahkan benda antara kedua tangan 3 bulan4 bulan5 bulan

Menjimpit imatur (mengambil dng jari)Menjimpit dengan baik Melepaskan benda dengan
sengaja9 bulan11 bulan12 bulanPemecahan masalahMemeriksa bendaMelemparkan
bendaMembuka penutup mainanMeletakan kubus dibawah gelas7-8 bulan9 bulan10 bulan11
bulanMenggambar MencoretMeniru membuat garisMembuat garis spontanMembuat garis datar
dan tegak Meniru membuat lingkaranMembuat lingkaran spontan12 bulan15 bulan18 bulan2527 bulan30 bulan3 tahunMelaksanakan tugasMemasukan biji kedalam botolMelepaskan biji
dengan meniruMelepaskan biji spontan12 bulan14 bulan16 bulanMenyusun kubusMenyusun 2
kubusMenyusun 3 kubusKereta api dengan 4 kubusJembatan dari 3 kubusPintu gerbang dari 5
kubus15 bulan16 bulan2 tahun3 tahun4 tahunMakanMakan biskuit yang dipegangMinum dari
gelas sendiriMenggunakan sendok 9 bulan12 bulan12 bulanBerpakaianMembuka baju
sendiriMemakai bajuMembuka kancing24 bulan36 bulan36 bulan

Memasang kancingMengikatkan tali sepatu48 bulan60 bulanAdanya keterlambatan harus


dipikirkan bila ditemukan hal berikut :

Tidak mau memegang atau memegang benda yang diletakan ditangannya padausia 4 bulan

Tangan tetap terkepal erat sampai usia 4-5 bulan

Tidak dapat melakukan gerak menjimpit benda kecil dengan ujung jari sampai 1tahun

Tidak dapat melepaskan benda kecil ke dalam gelas usia 18 bulan

tetap bermain dengan jari saja sampai usia 6-7 bulan

Tetap memasukan benda kedalam mulut disertai ngiler berlebihan sampai usia 2tahunPada anak
yang agak besar, gangguan perkembangan pemecahan masalah visuo-mptpr dapat diperiksa
secara bermain dengan anak. Gunakan kubus berukuran 2,5 cm untuk menguji kemampuan anak.
Uji lain dapat dilakukan misalnya dengan menggambar dengan menggunakan crayon.Beberapa
gangguan gerak dapat merupakan bagian dari suatu kelainan saraf :

Gerakan seperti mencuci tangan terus menerus pada anak perempuan dapatmerupakan ciri
sindrom Rett, suatu kelainan yang ditandai kemunduran mentalseorang anak.

Gerakan tangan seperti melambai-lambai di sisi tubuh dapat menjadi salah satu ciriautisme

Anak yang bermain menonton dapat menjadi ciri autisme3.


Perkembangan Kemampuan BerbahasaFungsi berbahasa merupakan proses paling kompleks di
antara seluruh proses perkembangan. Perkembangan bahasa memerlukan fungsi reseptif dan
ekspretif.
Fungsi reseptif
adalah kemampuan anak untuk mengenal dan bereaksiterhadap seseorang, terhadap kejadian di
lingkungan sekitarnya, mengerti maksudmimik dan nada suara dan akhirnya mengerti kata-kata.
Fungsi ekspretif
adalah kemampuan anak mengutarakan pikirannya, dimulaidari komunikasi preverbal (sebelum
anak dapat berbicara), komunikasi denganekspresi wajah atau mimik, gerakan tubuh, dan
akhirnya dengan menggunakan kata-kata atau komunikasi verbal.a.

Kemampuan berbahasa pada bayi baru lahir

Fungsi reseptif terlihat dengan adanya reaksi bayi terhadap suara danmengenal bunyi. hal ini
pada mulanya bersifat refleks. Kemudian iamemperhatikan respons berupa terdiam kalau
mendengar suara, mengedip, atauseperti gerak terkejut. Fungsi ekspresif muncul berupa
munculnya suara tenggorok misalnya bertahak, batuk dan menangis. Fungsi suara tenggorok
berangsur
menghilang umur 2 bulan, digantikan dengan suara ooo
ooo. Senyum sosial
telah dapat dilihat pada umur 5 minggu dengan cara mengajaknya berbicara ataumengelus
pipinya. Reaksi orientasi terhadap bunyi seperti respons motorik,mengedip atau gerakan seperti
kaget merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. b.
Kemampuan berbahasa pada umur 2-21 bulan
Pada umur 2 bulan, bayi dapat mengeluarkan suara ooo
ooo dengan irama
yan
g musikal. Pada umur 4 bulan, terdengar suara agguuu
aguuu. Padaumur 6 bulan terdengar anak dapat menggumam (babbling) seperti mam
mam. Padaumur 8 bulan dia dapat mengucapkan dadada lalu menjadi dada yang
belum berarti, disusul dada yang diucapkan saat ia melihat ayahnya. mama akanmuncul
lebih belakang. ia dapat mengerti tidak boleh!! yang disertai suara nada
tinggi pada umur 9 bulan. Pada umur 11 bulan ia dapat mengucapkan kata pertamayang benar,
disusul kata kedua pada umur 1 tahun.c.
Kemampuan berbahasa 12-18 bulanAntara 12-15 bulan terdengar munculnya kata-kata baru
sebanyak 4-6 kata.Dapat terdengar pula
immature jargoning
yaitu anak berbicara dalam bahasa yanganeh, atau mencoba mengucapkan kalimat berupa suara
yang tidak jelas artinya.Antara 16-17 bulan, ia sudah dapat menguasai 7-20 kata dan
jargoning
menjadilebih matang yang ditandai munculnya kata yang benar diantara kata yang tidak benar
pada usia 18 bulan, ia dapat mengucapkan kalimat pendek yang susunannya belum benar
misalnya:
Joni minta, kasih joni, minta susu.
d.
Kemampuan berbahasa setelah 18 bulanPada umur 21 bulan, perbendaharaan kata mencapai 50
kata, dan ia dapat

mengucapkan kalimat terdiri dari 2 kata. Ia sudah menggunakan kata saya ataukamu
walaupun seringkali belum tepat. Pada umur 30 bulan, kata saya ataukamu sudah benar.
Pada umur 3 tahun ia menguasai 250 kata dan dapat
membentuk kalimat terdiri 3 kata. Pada umur 4 tahun ia mulai bertanya mengenai
arti suatu kata, terutama yang abstrak. Ia dapat bercerita dan menggunakankalimat terdiri dari 45 kata.4.
Alat yang digunakan dalam Penilaian DDSTa.
Alat peraga : benang wol, manik-manik, kubus warna merah kuning, hijau, biru, permainan anak,
botol kecil, bola teknis, bel kecil, kertas b.
Lembar formulir DDSTc.
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap :1)
Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia 1, 2,dan 3 tahun2)
Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama.
Kemudian dilanjutkan dengan evaluasidiagnostik yang lengkap.5.
PenilaianDari buku Tumbuh Kembang Anak, Soetjiningsih (2005) tentang bagaimanamelakukan
penilaian, apakah lulus (
Passed=P),
gagal
(Fail=F)
ataukah anak tidak mendapat kesempatan untuk melaksanakan tugas
(No Opportunity=N.O)
Kemudianditarik garis kronologis yang memotong garis horizontal tugas perkembangan pada
formulir DDST Setelah itu dihitung pada masing-asing sektor, berapa yang Pdan berapa yang F,
selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil testdiklasifikasikan dalam : normal, abnormal,
meragukan (
questionable
) dan tidak dapatditest (
untestable)
.a.
Abnormal1)
Bila didapat 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor / lebih2)
Bila dalam satu sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatanPLUS 1 sektor atau lebih
dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak adayang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia. b.
Meragukan1)

Bila ada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih2)


Bila dalam satu sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yangsama tidak
ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.Tidak dapat di test.3)
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil test menjadi abnormal ataumeragukan.c.
Tidak dapat ditest
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hail test menjadi abnormal ataumeragukand.
NormalDalam pelaksanaan skrining dengan DDST ini, umur anak perlu ditetapkanterlebih dahulu,
dengan menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun. Bila dalam
perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkanke bawah dan sama dengan atau lebih dari 15
hari dibulatkan ke atas. Perhitungan umur adalah sebagai berikut misalnya budi lahir pada
tanggal 23 Mei 2009 dari kehamilan yangcukup bulan dan test dilakukan pada tanggal 5 Oktober
2011 , maka perhitungannyasebagai berikut:Umur Budi 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari
adalah lebih kecil dari 15hari maka, dibulatkan ke bawah sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4
bulan.Kemudian garis umur ditarik vertikal pada lembar DDST yang memotong kotakkotak tugas perkembangan pada ke-4 sektor.Tugas-tugas yang terletak di sebelah kiri itu, pada
umumnya telah dapatdikerjakan oleh anak-anak seusia Budi, (2 tahun 4 bulan). Apabila Budi
gagalmengerjakan tugas tersebut (F) , maka berarti suatu keterlambatan pada tugas tersebut.Bila
tugas-tugas yang gagal dikerjakan itu terletak dalam kotak yang terpotong oleh garisvertikel
umur, maka ini bukan suatu keterlambatan, karena pada kontrol lebih lanjut masihmungkin
terdapat perkembangan lagi. Begitu pula pada kotak-kotak disebelah kanan garisumur. Panjang
ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau terdapatkode R maka tugas
perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya,sedangkan bila terdapat kode nomor maka
tugas perkembangan di test sesuai petunjuk dibaliknya formulir.
D.
IMUNISASI
1.
DefenisiImunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berartidiberikan
kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadapsuatu penyakit
tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.2.
Manfaat Imunisasia.
Untuk Anak: Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dankemungkinan cacat atau
kematian. Kelompok yang paling penting untuk mendapatkan Imunisasi Imunisasi adalah bayi
dan balita karena meraka yang paling peka terhadap penyakit dan ibu-ibu hamil serta wanita usia
subur.
b.

Untuk Keluarga:Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.


Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknyaakan menjalani masa
kanak-kanak yang nyaman.
c.
Untuk Negara:Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan negara.
3.
Sasaran ImunisasiSasaran imunisasi adalah :a.
Bayi dibawah umur 1 tahun (0-11 bulan) b.
Ibu hamil (awal kehamilan - 8 bulan)c.
Wanita usia subur (calon mempelai wanita)d.
Anak sekolah dasar (kelas I-VI)4.
Macam-Macam KekebalanKekebalan terhadap suatu penyakit menular dapat digolongkan
menjadi 2, yakni :a.
Kekebalan Tidak Spesifik (Non Specific Resistance)Yang dimaksud dengan faktor-faktor non
khusus adalah pertahanan tubuh padamanusia yang secara alamiah dapat melindungi badan dari
suatu penyakit. Misalnyakulit, air mata, cairan-cairan khusus yang keluar dari perut (usus),
adanya refleks-refleks tertentu, misalnya batuk, bersin dan sebagainya. b.Kekebalan Spesifik
(Specific Resistance)Kekebalan spesifik dapat diperoleh dari 2 sumber, yakni :1).
Genetik Kekebalan yang berasal dari sumber genetik ini biasanya berhubungan denganras
(warna kulit dan kelompok-kelompok etnis, misalnya orang kulit hitam (negro)cenderung lebih
resisten terhadap penyakit malaria jenis vivax. Contoh lain, orangyang mempunyai hemoglobin
S lebih resisten terhadap penyakit plasmodiumfalciparum daripada orang yang mempunyai
hemoglobin AA.2).
Kekebalan yang Diperoleh (Acquired Immunity)Kekebalan ini diperoleh dari luar tubuh anak
atau orang yang bersangkutan.Kekebalan dapat bersifat aktif dan dapat bersifat pasif. Kekebalan
aktif dapatdiperoleh setelah orang sembuh dari penyakit tertentu. Misalnya anak yang
telahsembuh dari penyakit campak, ia akan kebal terhadap penyakit campak. Kekebalanaktif
juga dapat diperoleh melalui imunisasi yang berarti ke dalam tubuhnyadimasukkan organisme
patogen (bibit) penyakit.
Kekebalan pasif diperoleh dari ibunya melalui plasenta. Ibu yang telahmemperoleh kekebalan
terhadap penyakit tertentu misalnya campak, malaria dantetanus maka anaknya (bayi) akan
memperoleh kekebalan terhadap penyakittersebut untuk beberapa bulan pertama. Kekebalan

pasif juga dapat diperolehmelalui serum antibodi dari manusia atau binatang. Kekebalan pasif ini
hanya bersifat sementara (dalam waktu pendek saja).3).
Kekebalan Masyarakat (Heard Immunity)Kekebalan yang terjadi pada tingkat komunitas disebut
heard immunity.Apabila heard immunity di masyarakat rendah, masyarakat tersebut akan
mudahterjadi wabah. Sebaliknya apabila heard immunity tinggi maka wabah jarangterjadi pada
masyarakat tersebut.5.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kekebalanBanyak faktor yang mempengaruhi kekebalan
antara lain umur, seks, kehamilan, gizidan trauma.a.
Umur Untuk beberapa penyakit tertentu pada bayi (anak balita) dan orang tua lebihmudah
terserang. Dengan kata lain orang pada usia sangat muda atau usia tua lebihrentan, kurang kebal
terhadap penyakit-penyakit menular tertentu. Hal ini mungkindisebabkan karena kedua
kelompok umur tersebut daya tahan tubuhnya rendah. b.SeksUntuk penyakit-penyakit menular
tertentu seperti polio dan difteria lebih parahterjadi pada wanita daripada pria.c.
KehamilanWanita yang sedang hamil pada umumnya lebih rentan terhadap penyakit- penyakit
menular tertentu misalnya penyakit polio, pneumonia, malaria sertaamubiasis. Sebaliknya untuk
penyakit tifoid dan meningitis jarang terjadi pada wanitahamil.d.GiziGizi yang baik pada
umumnya akan meningkatkan resistensi tubuh terhadap penyakit-penyakit infeksi tetapi
sebaliknya kekurangan gizi berakibat kerentananseseorang terhadap penyakit infeksi.e.
TraumaStres salah satu bentuk trauma adalah merupakan penyebab kerentananseseorang
terhadap suatu penyakit infeksi tertentu.
6.
Jenis-Jenis ImunisasiPada dasarnya ada 2 jenis imunisasi, yaitu :a.
Imunisasi Pasif (Pasive Immunization)Imunisasi pasif ini adalah immunoglobulin. Jenis
imunisasi ini dapat mencegah penyakit campak (measles pada anak-anak). b.Imunisasi Aktif
(Active Immunization)1).
Imuniasi yang diberikan pada anak adalah :2).
BCG untuk mencegah penyakit TBC3).
DPT untuk mencegah penyakit-penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.4).
Polio untuk mencegah penyakit poliomielitis.5).
Campak untuk mencegah penyakit campak (measles).Imunisasi pada ibu hamil dan calon
pengantin adalah imunisasi tetanus toksoid.Imunisasi ini untuk mencegah terjadinya tetanus pada
bayi yang dilahirkan.7.

Jadwal Pemberian ImunisasiPemberian imunisasi pada bayi, ibu hamil, anak kelas I dan kelas VI
sekolah dasar dancalon pengantin mengikuti ketentuan jadwal sebagai berikut : No Jenis vaksin
Jumlah vaksin Selang pemberian Sasaran1234BCGDPTPolioCampak I kali3 kali (DPT 1,2,3)3
kali1 kali-4 minggu4 minggu-Bayi 0-11 bulanBayi 2-11 bulanBayi 2-11 bulanBayi 9-11 bulan
E.
MTBS
1.Defenisi MTBSManajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan suatu
pendekatanketerpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang dating berobat ke fasilitas rawat
jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia,diare,
campak, malaria, DHF, infeksi telinga, malnutrisi dan upaya promotif serta preventif yang
meliputi imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling pemberianmakan yang bertujuan untuk
menurunkan Angka Kematian Bayi dan Anak Balita sertamenekan morbiditas untuk penyakit
tersebut.

2.Sejarah Terbentuknya MTBSStrategi MTBS mulai diperkenalkan di Indonesia oleh WHO pada
tahun 1996.Pada tahun 1997 Depkes RI bekerjasama dengan WHO dan Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI) melakukan adaptasi modul MTBS WHO. Modul tersebut
digunakandalam pelatihan pada bulan November 1997 dengan pelatih dari SEARO. Sejak
itu penerapan MTBS di Indonesia berkembang secara bertahap dan
up-date
modul MTBSdilakukan secara berkala sesuai perkembangan program kesehatan di Depkes dan
ilmukesehatan anak melalui IDAI.Hingga akhir tahun 2009, penerapan MTBS telah mencakup
33 provinsi, namun belum seluruh Puskesmas mampu menerapkan karena berbagai sebab: belum
adanyatenaga kesehatan di Puskesmasnya yang sudah terlatih MTBS, sudah ada tenagakesehatan
terlatih tetapi sarana dan prasarana belum siap, belum adanya komitmen dariPimpinan
Puskesmas, dll. Menurut data laporan rutin yang dihimpun dari DinasKesehatan provinsi seluruh
Indonesia melalui Pertemuan Nasional Program KesehatanAnak tahun 2010, jumlah Puskesmas
yang melaksanakan MTBS hingga akhir tahun2009 sebesar 51,55%. Puskesmas dikatakan sudah
menerapkan MTBS bila memenuhikriteria sudah melaksanakan (melakukan pendekatan
memakai MTBS) pada minimal60% dari jumlah kunjungan balita sakit di Puskesmas
tersebut.3.Proses Manajemen KasusTujuan pelayanan kesehatan anak adalah untuk menfasilitasi
kesehatan yangoptimal dan kesejahteraan bagi anak dan keluarganya. Hal ini berhubungan
denganaktifitas yang saling berkaitan antara masalah

surveilans
dan manajemen, masalah pencegahan/preventif, promosi kesehatan dan koordinasi pelayanan
pada anak dengankebutuhan khusus.Perhatian tradisional yang berfokus pada diagnosis dan
manajemen saat ini telah berkembang dengan skrining penyakit dan mendeteksi tanda-tanda dini
yangasimtomatik di populasi. Para petugas kesehatan telah mengakui manfaat dari
programupaya preventif/pencegahan. Contohnya adalah program imunisasi pada kegiatan
rutin, juga program deteksi dini dan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatandasar.
Penekanan yang terbaru adalah berkaitan dengan konsep promosi kesehatan yangmengutamakan
kesehatan yang optimal dan kesejahteraan anak daripada hanya penanganan saat ada masalah
Proses manajeman kasus disajikan dalam satu bagan yang memperlihatkanurutan langkahlangkah dan penjelasan cara pelaksanaannya. Bagan tersebutmenjelasakan langkah-langkah
berikut ini:a.
Menilai dan membuat klasifikasi anak sakit umur 2 bulan

5 tahun.Menilai anak sakit, berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Sedangkan membuat klasifikasi dimaksudkan membuat sebuahkeputusan mengenai
kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkatkeparahannya. Klasifikasi merupakan suatu
katagori untuk menentukan tindakan, bukan sebagai diagnosis spesifik penyakit. b.
Menentukan tindakan dan memberi pengobatanAdalah merupakan penentuan tindakan dan
member pengobatan di fasilitaskesehatan yang sesuai dengan setiap klasifikasi, memberi obat
untuk diminum dirumah dan juga mengajari ibu tentang cara memberikan obat serta tindakan
lainyang harus dilakukan di rumah.c.
Memberi konseling bagi ibuKonseling berarti mengajari atau menasehati ibu yang mencakup
mengajukan pertanyaan, mendengarkan jawaban ibu, memuji, memberikan nasehat yang
relevan,membantu memecahkan masalah dan mengecek pemahaman ibu. Juga termasuk menilai
cara pemberian makan anak, memberi anjuran pemberian makan yang baik untuk anak serta
kapan harus membawa anaknya kembali ke fasilitas kesehatan.d.
Memberi pelayanan tindak lanjutAdalah menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak
datang untuk kunjungan ulang.e.
Manajemen terpadu bayi muda umur 1 hari

2 bulanMeliputi menilai dan membuat klasifikasi, menentukan tindakan dan


memberi pengobatan, konseling dan tindak lanjut pada bayi umur 1 hari sampai 2 bulan
baik sehat maupun sakit. Pada prinsipnya, proses manajemen kasus pada bayi muda umur 1 hari

2 bulan tidak berbeda dengan anak sakit umur 2 bulan

5 tahun.4.Klasifikasi Manajemen Terpadu Balita Sakita.


Umur 1 hari- 2 bulan1)

Penilaian Tanda dan GejalaPada penilaian tanda dan gejala yang pertama kali dilakukan pada
balita umur 1hari sampai 2 bulan adalah:
a)
Pertama menilai adanya kejang b)
Kedua, adanya tanda atau gejala gangguan nafas seperti adanya henti nafaslebih dari 20 detik c)
Ketiga, adanya tanda dan gejala hipotermia seperti penurunan suhu tubuhd)
Keempat, adanya tanda atau gejala kemungkinan infeksi bakteri sepertimengantuk atau letargi
atau tidak sadar e)
Kelima, adanya tanda atau gejala ikterusf)
Keenam, adanya tanda atau gejala gangguan saluran cerna seperti muntahsegera setelah minumg)
Ketujuh, adanya tanda atau gejala diareh)
Kedelapan, adanya tanda atau gejala kemungkinan berat badan rendah danmasalah pemberian
ASI2)
Penentuan Klasifikasi dan Tingkat Kegawatan
a)
Penentuan klasifikasi dan tingkat kegawatan ini digunakan untuk menentukan sejauh mana
tingkat kegawatan dari keadaan bayi yang didapatdari masing-masing tanda dan gejala, adalah
sebagai berikut: b)
Klasifikasi kejang.
Apabila ditemukan tanda tremor yang disertai adanya penurunan kesadaran, terjadi gerakan yang
tidak terkendali pada mulut, mataatau anggota gerak lain, mulut mencucu dan sebagainya.c)
Klasifikasi gangguan nafas
. Apabila ditemukan adanya henti nafas (apnea)
lebih dari 20 detik, nafas cepat 60 kali per menit, nafas lambat 30 kali per
menit, tampak sianosis, adanya tarikan dada sangat kuat.d)
Klasifikasi hipotermia
.
Sedang:

Apabila ditemukan suhu tubuh pada bayisekitar 36-36,4 C serta kaki atau tangan teraba dingin
yang dapat disertaiadanya gerakan pada bayi yang kurang normal. Hipotermia berat: apabilasuhu
tubuh kurang dari 36 derajat celcius.e)
Klasifikasi kemungkinan infeksi bakteri
. Pertama infeksi bakteri sistemik apabila ditemukan anak selalu mengantuk/letargis atau tidak
sadar, kejang,terdapat gangguan nafas. Kedua infeksi lokal berat bila ditemukan nanah pada
daerah mata keluar dari telinga, tali pusar atau umbilicus terjadikemerahan. Ketiga infeksi
bakteri lokal bila ditemukan adanya nanah yangkeluar dari mata akan tetapi jumlahnya masih
sedikit, bau busuk, terjadikerusakan kulit yang sedikit, tali pusat atau umbilicus tampak
kemerahan.
f)
Klasifikasi ikterus
. Pada ikterus patologi bila ditemukan adanya kuning padahari kedua setelah lahir. Pada ikterus
fisiologis dapat terjadi bila terjadikuning pada umur 3 hari sampai 14 hari.g)
Klasifikasi gangguan cerna
. Dijumpai bila tanda sebagai berikut; muntahsegera setelah minum, atau berulang, berwarna
hijau, gelisah, rewel dan perut bayi kembung.h)
Klasifikasi diare
. Diare dehidrasi berat, jika terdapat tanda seperti letargisatau mengantuk atau tidak sadar, mata
cekung serta turgor jelek. Diaredehidrasi sedang jika ditemukan tanda seperti gelisah atau rewel,
matacekuung serta turgor kulit jelek. Diare tanpa dehidrasi bila hanya ada salahsatu tanda
dehidrasi berat atau ringan.i)
Klasifikasi BB rendah atau masalah pemberian ASI
. Jika ditemukan tandaseperti bayi sangat kecil, BB kurang dari 200 gram umur kurang 28
hari,tidak bisa minum ASI, tidak melekat sama sekali, tidak mampu menghisapASI. b.
Umur 2 bulan- 5 tahun1)
Penilaian tanda dan gejalaPada penilaian tanda dan gejala pada bayi umur 2 bulan sampai dengan
5 tahunini yang dinilai adalaha da tidaknya tanda bahaya umum (tidak bisa minum ataumenetek,
muntah, kejang, letargis atau tidak sadar) dan keluhan seperti batuk ataukesukaran bernafas,
adanya diare, demam, masalah telinga, malnutrisi, anemiadan lain-lain.a)
Penilaian pertama, kleuhan batuk atau sukar bernafas, tanda bahaya umum,tarikan dinding dada
ke dalam, stridor, nafas cepat. b)
Penilaian kedua, keluhan dan tanda adanya diare, seperti letargis, mata cekung,tidak bisa minum
atau malas makan, turgor jelek, gelisah, rewel, haus atau banyak minu.c)

Penilaian ketiga, tanda demam, disertai dengan adanya tanda bahaya umum,kaku kuduk dan
adanya infeksi lokal.d)
Penilaian keempat, tanda masalah telinga seperti nyeri pada telinga, adanya pembengkakkan.e)
Penilaian kelima, tanda status gizi seperti badan kelihatan bertambah kurus, bengkak pada kedua
kaki, telapak tangan pucat dan sebagainya.
2)
Penentuan klasifikasi tingkat kegawatana)
Klasifikasi pneumonia
. Berat, jika adanya tanda bahaya umum, tarikandinding dada ke dalam, adanya stridor.
Pneumonia jika ditemukan tandafrekuensi nafas yang sangat cepat. Batuk bukan pneumonia, bila
tidak ada pneumonia dan hanya keluhan batuk. b)
Klasifikasi dehidrasi
. Berat, bila ada tanda dan gejala seperti letargis, matacekung, turgor jelek seklai. Ringan atau
sedang dengan tanda gelisah, rewel,mata cekung, haus, turgor jelek. Diare tanpa dehidrasi, bila
tidak cukuptanda adanya dehidrasi.c)
Klasifikasi diare persisten
. Jika ditemukan diare sudah lebih dari 14 haridengan dikelompokkan menjadi dua kategori
persisten berat, jika adanyatanda dehidrasi dan diare persisten bila tidak ditemukan tanda
dehidrasi.d)
Klasifikasi disentri
. Bila diare disertai dengan darah dalam tinja ataudiarenya bercampur dengan darah.e)
Klasifikasi resiko malaria
. Bila ditemukan bahaya umum dan disertaidengan kaku kuduk.f)
Klasifikasi campak
. Campak dengan komplikasi berat, jika ditemukanadanya tanda bahaya umum, terjadi kekeruhan
pada kornea mata, adanyaluka di daerah mulut. Campak dengan komplikasi pada mata atau
mulut biladitemukan tanda mata bernanah serta luka dimulut dan ketiga klasifikasicampak bila
hanya tanda khas campak.g)
Klasifikasi demam berdarah dengue
. Bila terjaid demam yang kurang dari 7hari.h)
Klasifikasi status gizi
. Gizi buruk dan atau anemia berat, bila BB sangatkurus, adanya bengkak pada kedua kaki serta
pada telapak tanganditemukan kepucatan. Klasifikasi dibawah garis merah dan atau anemia

biladitemukan tanda telapak tangan agak pucat, BB menurut umur di bawahgaris merah dan
ketiga, tidak bawah garis merah dan tidak anemia bila tidak ada tanda di atas.

pt

Anda mungkin juga menyukai