Semangka merupakan jenis buah potong yang digemari oleh masyarakat
sejak zaman dulu. Buah ini dipilih karena memiliki cita rasa yang khas dan kemudahan dalam penyajian. Sementara bagi petani, pembudidayaan semangka memberikan keuntungan yang cukup besar karena produktivitasnya tinggi dan masa penanamannya singkat. Selain itu, penanaman semangka relatif mudah dalam teknik budi daya. Kemajuan teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi semangka terus meningkat. Di samping beragam bentuk semangka yang beredar, warna dan ukuran semangka juga kian bervariasi. Sejak dulu, daging buah semangka diidentikkan dengan warna merah. Warna merah melambangkan bahwa daging buah tersebut berasa manis dan segar. Namun, preferensi konsumen kian berkembang. Beberapa kalangan konsumen menghendaki warna lain, misalnya kuning. Bahkan, harga semangka kuning lebih mahal dibandingkan dengan semangka merah. Biji juga sering menjadi keluhan saat konsumen menyantap buah asal Gurun Kalahari, Afrika ini. Oleh karenanya, beberapa varietas semangka diseleksi untuk melahirkan semangka tanpa biji. Lebih dari itu, teknologi terbaru adalah hadirnya semangka kotak. Pada dasarnya, bentuk kotak akan memudahkan dalam pengangkutan, pengemasan dan penyimpanan semangka. Awal munculnya semangka kotak adalah di Jepang. Harga semangka kotak jauh lebih mahal ketimbang semangka bulat atau oval. Teknologi membuat semangka kotak umumnya dilakukan dalam proses budi daya, saat pembesaran buah.