Askep Angina Aep
Askep Angina Aep
N DENGAN ANGINA
PECTORIS DI RUANG PERAWATAN VIII
RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI
A.
PENGKAJIAN
1.
Pengumpulan data
a. Biodata
Nama
: Tn. N
Umur
: 49 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Suku bangsa
: Sunda
Alamat
DX medis
: Angina HHF
No Reg
: 0405110816
Tgl. Masuk
: 23 Mei 2004
Tgl. Kaji
: 26 Mei 2004
sesak nafas
tidak
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Klien
Tinggal serumah
Hubungan keluarga
6) Data biologis
NO
1.
2.
KEBIASAAN SEHARI-HARI
Pola makan dan minum
1. Pola makan
Frekuensi
Jumlah
Gangguan
Jenis
Makanan pantangan
B. Pola minum
Jumlah
Jenis
Keluhan
Eliminasi
A. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Keluhan
B. BAK
Frekuensi
Jumlah
Warna
Gangguan
SEBELUM SAKIT
SAAT SAKIT
3 X sehari
1 porsi
tidak ada
MB (nasi, sayur, lauk)
Tidak ada
3 Xsehari
1 porsi
nafsu makan tetap
MB (nasi, sayur, lauk)
Tidak ada
6-8 gelas/hari
air putih
Tidak ada keluhan
5-6 gelas/hari
air putih
Tidak ada keluhan
1 X sehari
lembek
tidak ada
Belum pernah
4-5 X sehari
800-1000 CC
kuning jernih
Tidak ada
5-6x sehari
1000-1200 CC
Kuning jernih
Tidak ada
6-7 jam/hari
Tidur nyenyak
4-5 jam/hari
sering terbangun
1-2 jam
Tidak nyenyak
1 jam
Sering terbangun
3 X sehari
3 X sehari
3 X seminggu
Setiap BAB dan BAK
Belum pernah
2 X sehari
Belum pernah
Belum pernah
Setiap BAK
3.
4.
5.
7)
Pemeriksaan umum
a)
Keadaan Umum
-
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda-tanda vital
TD
: 170/100 mmHg
: 80 X/menit
: 20 X/menit
: 36,5oC
BB
: 65 kg
TB
: 165 cm
b) Sistem intregumen
Tekstur kulit teraba lembab, suhu tubuh tidak panas tangan
kulit tidak menurun, warna kulit sawo matang, tidak ada
lesi, kulit kepala kotor, berketombe, rambut kusam
c)
Sistem penglihatan
Bentuk dan ukuran mata
: Simetris
Konjungtiya
Sktera
: Tidak ikterik
Pupil
: Reflek
terhadap
cahaya
isokhar
Penglihatan
d)
Sistem Pendengaran
Bentuk dan ukuran telinga simetris kiri dan kanan posisi
pinna sejajar dengan sudut mata. Daun telinga keras, kulit
lembut, tidak terdapat serumen pada test serumen. Klien
dapat mendengarkan detik jantung jam.
e)
Sistem pencernaan
Mulut
Sistem Pernafasan
Hidung
Bentuk simetris dan tanpak kakah, tidak ada kotoran
dan sekret, warna sawo matang.
Sinus
Sinus frontalis
Sinus Maxilaris
Trakea
Bentuk dan ukuran simetris posisi ditengah bunyi nafas
tebuler
Tyroid
Tidak ada pembesaran tiroid tidak ada nyeri tekan
Dada
Bentuk simetris adanya penggunaan otot pernafasan
tambahan, adanya nyeri tekan pada dada sebelah kiri
Paru paru
Auskultrasi bronchus
: Broncho
vesikuler
Whesing (-)
Perkusi permukaan paru
: Resonan
Auskultrasi
: Vesikuler
Inspeksi paru
g)
Sistem kardiovaskuler
Bentuk simetris tidak tampak peningkatan vena jugularis,
pada daerah jantung : terdapat nyeri tekan pada daerah dada
sebelah kiri bunyi jantung reguler S1 ++ S2 ++
h)
i)
Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas
Mampu fleksi, ekstensi, abduksi, aduksi, rotasi
Kekuatan otot : tangan kanan mampu menahan tekanan
dari perawat dengan kuat atau derajat
Tangan kiri : mampu menahan tekanan dari perawat
dengan kuat atau derajat.
Ekstemitas bawah
Room : mampu fleksi , erkstensi, abduksi dan aduksi
Kekuatan otot : kaki kanan mampu menahan tekanan
dengan kuat atau derajat, kaki kiri mampu menahan
tekanan dengan kuat atau derajat.
Kekuatan otot
j)
Data Psikologis
(1) Status emosi
Wajah klien tampak murung dan tampak sering
melamun tetapi klien dapat menerima penyakitnya
(2) Konsep diri
(a)
Body image
Klien
mengatakan
penyakitnya
tidak
Harga diri
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak lagi
sering bergaul dengan temannya dan lebih
banyak tinggal dirumah.
(c)
Ideal diri
Klien bercita-cita agar anak anaknya dapat
berhasil
(d)
Peran
Klien mengatakan bahwa kegiatannya sehari
hari akan tetap beraktifitas sebagai pekerja
swasta.
(e)
Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya anak ketiga
dari empat bersaudara dan tinggal dengan isteri
dan ketiga anaknya
(f)
Kooping masalah
Dalam mengatasi masalah klien membicarakan
dengan istrinya
k)
Aspek sosial
Gaya komunikasi
Dalam menjawab pertanyaan klien menggunakan
bahasa verbal dan klien cukup terbuka dengan
masalahnya.
Pola interaksi
Klien dapat menjalin hubungan baik dengan lingkungan
sekitarnya.
l)
Data sosial
Pekerjaan
: Swasta
: Baik
Sosial cultural
: Sunda
Gaya hidup
: Sederhana
m) Data spiritual
Klien adalah penganut agama Islam dan selalu menjalankan
ibdahnya sesuai kemampuannya
n) Data penunjang
NO PEMERIKSAAN
1 HB
SATUAN
Gr%
HASIL
13.2
NORMAL
P : 12.5-18.0
W : 12.0-16.0
Leukosit
HT
Rb/mm3
14.7
4.0-10.0
40
P : 48-51
W : 36-48
Rb/mm3
Trombosit
325
o) Terapi
Captopril
3 x 12,5
Nitromack
2x3
Tranesid
3x1
Diazepam
3x2
150-450
B.
ANALISA DATA
Nama klien
: Tn. T
Ruang
: VIII
NO
1
DATA
DS :
Klien mengeluh nyeri dada
sebelah kiri
DO :
Wajah tampak meringis terdapat
nyeri tekan pada dada sebelah
kiri
TD : 170/100 mmHg
N : 80 X/menit
R : 20 X/menit
S : 36,5oC
2.
DS :
Klien
mengeluh
sering
terbangun karena nyeri dadu
DO :
Klien tampak pusat dan mata
sayu
ETIOLOGI
Terlalu banyak beraktivitas
Penyempiatan pada
pembuluh darah pada jantung
Suplai O2 ke jantung
Substansi glaknosa
Spitalamus lateralas
Hipatatamus
Cartex serebri
Sensogi nyeri
Mengabtikan ras
Rem menurun
MASALAH
Gangguan
rasa
nyaman nyeri
Gangguan
dan tidur
istirahat
Gangguan istirahat tidur
3.
DS :
Klien mengeluh cepat lelah
DO :
Klien tampak lemah dan pucat
C.
Supali O berkurang
Pasien lemah
Peningkatan
output
cardio
PRIORITAS MASALAH
1
D.
NO
DX
TGL DI
TGL
TEMUKAN
23 Mei 2004
TERATASI
23 Mei 2004
Peningkatan
berhubungan
kardio
out
put
23 Mei 2004
dengan
meningkatnya kebutuhan O2 ke
dalam jantung
10
PARAF
E.
: Tn. T
Ruang
: VIII
NO
DIAGNOSA
DX
1.
KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman
TUJUAN
Gangguan
rasa
nyeri
nyaman
nyeri
untuk
melakukan
teratasi
dengan
teknik
relaksasi
berhubungan
dengan
nyeri
dada
ditandai dengan :
Klien mengeluh
nyeri
pada
dada
Wajah
selama
tampak
Dalam
TD : 170/100 mmHg
N : 80x/menit
nyeri
nyeri
Dengan
teknik
Observasi
dengan
tanda-
Tanda-tanda
vital
merupakan gambaran
tanda vital
Jangka panjang
memberikan
Nyeri hilang
Klien
beradaptasi
dan
S : 36,5 C
meresapon
rasa
R : 20x/menit
nyeri
menjadi 1
tekan
TTV
berlangsung
dari
RASIOANAL
nyeri
2x24
berkurang
skala
klien
Jangka pendek
jam
Nyeri
Anjurkan
meringis
criteria :
sebelah kiri
PERENCANAAN
INTERKUENSI
Anjurkan
kepada
Dengan
beristirahat
jantung
sehingga
kerja
menurun
menurunkan
rasa
nyeri
Dengan mengkaji
tingkat nyeri dapat
mengetahui terhadap
aktivitas
berlebihan
menyebabkan
Kolaborasi
dokter
pemberian
dengan
11
akan
Dengan pemberian
obat analgetik dapat
mengenai
mengurangi nyeri
obat
analgetik
yang
menyebabkan nyeri
nyeri
Aktivitas
Ciptakan lingkungan
Dengan
yang
tenang
dan
lingkungan
nyaman
yang
mendukung
untuk tidur
2.
tidur
dengan
sehubungan
nyeri
dada
ditandai dengan :
Klien mengeluh
Gangguan
pola
sehubungan dengan
pentingnya istirahat
Wajah
Jumlah
ytentang
tampak pucat
kepada
klien
dengan criteria :
klien
Jelaskan
sering terbangun
Berikan
tindakan
dan
sehingga
ada
kemauan
untuk
Dengan
tindakan
mosase
maka
tidur
dengan nyenyak
mengerti
beristirahat
kenyamanan
dapat
jam
Klien
lancer
kondisi
Tawarkan
bantun
Dengan
menawarkan bantuan
membaik
Jangka panjang :
BAK
Jumlah
jam
tidur normal
Rasa
pada
waktu
malam hari
nyeri
Peningkatan
cardiac
output
berhubungan
dengan
peningkatan
Peningkatan kadar
output
teratasi
kebutuhan O2 ke dalam
dengan criteria :
Jangka pendek :
Ds :
Klien mengeluh
cepat lelah
lemah
tampak
tanda-tanda
vital
Monitor EKG
Peningkatan
Berikan O2 apabila
terjadi
pada
12
Batu
output
intake
dan
Membantu
suplai
O2 terhadap jaringan
sesak
tidak
Untuk mengetahui
jantung
output
indicator
kelainan
kadar
Sebagai
tampak segar
Klien
Kaji
Jangka panjang :
Do :
Untuk mengetahui
kebutuhan
klien
cairan
F.
NO
1
: Tn.T
Ruang perawatan
: VIII
TGL/JAM
24 Mei 2004
10.30
24 Mei 2004
10.45
25 Mei 2004
11.00
: 80 X/menit
: 20 X/menit
: 36oC
13
PARAF