P.41/Menhut-II/2005
tentang
Pedoman
KMDM adalah program penyuluhan yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran cinta
lingkungan kepada murid-murid sekolah dasar atau yang sederajad agar kelak tumbuh
menjadi generasi muda yang cinta lingkungan.
Pemikiran yang mendasari program KMDM adalah bahwa kepedulian akan lingkungan
hidup dapat ditumbuhkan melalui pembelajaran sejak tingkat sekolah dasar yang diawali
dengan pengenalan pohon dan memberikan pemahaman tentang manfaat hutan. Murid
perlu diajarkan keterampilan tanam-menanam yang meliputi cara-cara membuat bibit,
menanam pohon, merawat atau memelihara sampai dengan memanen. Melalui kegiatan
tanam-menanam ini, diharapkan akan tumbuh perasaan cinta pohon dan lingkungan pada
murid yang selanjutnya akan menjadi suatu kebutuhan di dalam hidupnya.
KMDM diselenggarakan oleh sekolah-sekolah yang mempunyai komitmen tinggi terhadap
kelestarian lingkungan. Penyelenggaraan KMDM oleh sekolah mencakup beberapa
kegiatan sebagai berikut :
Penanggung jawab KMDM di sekolah adalah kepala Sekolah yang dalam pelaksanaannya
dibantu oleh Guru, Komite Sekolah dan Pendamping KMDM.
Pokja KMDM Sekolah bertugas :
a.
b.
c.
d.
e.
Melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan kepada guru dan murid yang
berprestasi dalam kegiatan KMDM di tingkat sekolah
C. Melaksanakan KMDM
1. Sosialisasi dan Koordinasi
Guna penyamaan visi, persepsi dan interpretasi untuk mencapai keberhasilan kegiatan
secara keseluruhan, sekolah penyelenggara KMDM perlu melakukan soaialisasi dan
koordinasi dengan guru, murid, orang tua dan komite sekolah.
Disamping itu perlu dilakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pemegang kebijakan
dan para pihak yang terlibat baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/ kota
dalam rangka pemantapan pelaksanaan ditingkat operasional untuk mensinergikan
2. Pelatihan KMDM
Pelatihan KMDM diberikan kepada Guru dan pendamping KMDM. Pelatihan ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pendamping dalam
melakukan fasilitasi pembelajaran murid serta melakukan bimbingan teknis dan
pendampingan dalam kegiatan tanam menanam kepada para murid dan orang tuanya.
3. Pembelajaran Murid
Pembelajaran KMDM kepada murid dilakukan oleh Guru, yang diintegrasikan
melalui kurikulum mata pelajaran wajib sekolah atau Muatan Lokal (Mulok) atau
ekstrakurikuler. Materi pembelajaran murid meliputi bina cinta lingkungan
(pengenalan hutan dan lingkungan alam sekitar; pengenalan pohon dan manfaatnya;
keterampilan pengenalan biji dan benih) dan ketrampilan tanam-menanam (teknik
pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan). Metoda pembelajaran di
dalam kelas diberikan dengan cara membangun kebersamaan, membangkitkan
kegembiraan, rasa senang, rasa ingin mengetahui, semangat belajar, dan semangat
berkompetisi. Diluar kelas pembelajaran dilakukan melalui : kunjungan lapangan,
widyawisata/outbond atau mengunjungi rumah murid.
4. Pengadaan Bibit
Kebutuhan bibit untuk kegiatan KMDM dapat dipenuhi dari hasil Kebun Bibit
Sekolah (KBS),
(Kementerian Kehutanan), Dunia Usaha atau pihak lainnya. Untuk bibit bantuan dari
Kementerian Kehutanan dapat menghubungi kantor Dinas Kehutanan atau Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) atau intansi kehutanan setempat
lainnya. Bibit yang digunakan adalah dari jenis kayu-kayuan dan atau buah-buahan.
5. Pembuatan KBS
Pembuatan KBS dilakukan oleh murid dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan dalam menghasilkan bibit yang berkualitas. Pelaksanaan
pembuatan KBS dibimbing oleh pendamping KMDM. Bibit dari hasil KBS ditanam
oleh murid pada lokasi yang ditetapkan oleh sekolah atau dimanfaatkan untuk kegiatan
lainnya yang diatur oleh sekolah.
dan untuk
pelajaran muatan lokal (mulok) Pendidikan Lingkungan Hidup yang tercantum dalam
jadwal mata pelajaran 2 x 40 menit perminggu dan ekstrakurikuler Madania Ranger 1 x
60 menit per minggu.
Materi yang diberikan kepada murid meliputi teori dan praktek ketrampilan tanammenanam, mulai dari teknik pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.
Metode yang digunakan oleh guru dan penyuluh pendamping dalam pembelajaran juga
bervariasi. Proses belajar-mengajar dilakukan dengan cara yang menyenangkan, dengan
dasar kasih sayang dan kepedulian, misalnya murid melakukan kegiatan presentasi di
kelas, mengikuti outbond
Cipanas, Kebun Raya Bogor, serta praktek menanam di Kebun Bibit Sekolah.
Pembuatan Kebun Bibit Sekolah (KBS) dilakukan oleh seluruh murid kelas 1-6 dengan
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan murid dalam menghasilkan bibit
yang baik dan berkualitas. Secara teknis kegiatan ini dilaksanakan dengan pendampingan
Penyuluh Kehutanan dan guru pengajar pendidikan lingkungan hidup.
Pemeliharaan KBS dilakukan oleh seluruh murid kelas 1-6 dan dimonitor oleh guru, orang
tua, maupun penyuluh kehutanan pendamping. Kegiatan pemeliharaan tanaman mencakup
penyiraman, pemupukan, pembersihan, pemangkasan, penyulaman dan pemindahan bibit.
Jadwal pemeliharaan KBS dibuat oleh murid dan guru serta ditetapkan oleh Kepala
sekolah. Siswa Madania menunjukkan antusiasnya dalam kegiatan pemeliharaan KBS.
Mereka saling mengingatkan satu sama lain untuk menjaga dan memelihara KBS milik
mereka. Melalui kegiatan pemeliharaan KBS siswa juga mengamati pohon yang mereka
pelihara sesuai kemampuan masing-masing kelas dan menuliskan laporannya. Sekolah
Madania memasukkan mata pelajaran KMDM yang diintegrasikan dengan PLH dalam
laporan belajar/rapot siswa.
Guna mengetahui efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan program KMDM dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berjenjang yaitu monitoring dan evaluasi oleh sekolah dan
Pokja KMDM.
Kegiatan Siswa
Kegiatan Environment Day diselenggarakan secara rutin setiap akhir semester dengan
melibatkan siswa, guru, orang tua dan warga lingkungan sekitar. Kegiatan ini merupakan
wujud implementasi nyata Sekolah Madania yang menanamkan kepedulian terhadap
lingkungan sejak dini. Bentuk kegiatannya adalah : Membuat poster, puisi, sticker dan
mewarnai, kegiatan menanam, menyiram, memelihara dan merawat tanaman, observasi ke
alam sekitar, games, quiz, dll, serta sosialisasi cinta lingkungan dengan mendatangkan
berbagai narasumber.
Gren Day merupakan kegiatan reguler yang dilakukan siswa kelas 4,5 dan 6 SD dalam
mengintegrasikan pelajaran PLH dan IPA. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka
memperingati Hari Bumi sedunia. Mirip dengan Environtment Day namun kegiatan Green
Day lebih difokuskan pada kegiatan Hijaukan Bumi. Kegiatan ini dilatarbelakangi
pemanasan global, penghijauan, kerusakan hutan, dan kegiatan lain. Bentuk kegiatannya
adalah ; Lomba poster, Banner dan artikel; presentasi dari narasumber, penyemaian bibit di
Kebun Bibit Sekolah/Green House Madania, aksi tanam bibit, membuat kompos, biopori,
kunjungan ke lembah padi di sekitar Madania, games dan gathering.
Metoda yang menyenangkan dalam program KMDM menambah semangat belajar siswa
karena pelajaran jadi tidak membosankan. Sikap percaya diri juga tertanam pada siswa
untuk berbagi tentang materi KMDM dan dalam mempengaruhi siswa lain untuk mencintai
lingkungan. Siswa dapat mengajak orang lain untuk mendukung program KMDM melalui
presentasi dengan materi yang dibuat sendiri oleh siswa baik dengan Bahasa Indonesia
maupun Bahasa Inggris.
Melalui program KMDM juga terbentuk jiwa kewirausahaan siswa ketika siswa sudah
dapat membuat pupuk buatan mereka sendirin, sehingga sudah dalam 2 tahun ini Sekolah
Madania tidak membeli pupuk dari pihak luar.
Kegiatan KMDM Sekolah Madania juga telah diikuti oleh sekolah lain di sekitarnya.
Terdapat 5 Sekolah sekitar Madania yang telah memiliki Kebun Bibit Sekolah dan
melaksanakan program tanam-menanam. Disamping itu, sebanyak 35 sekolah dan 300
siswa sekolah sekitar di lingkup Kecamatan Kemang telah memperoleh penyuluhan dan
pelatihan KMDM. Program KMDM merupakan langkah strategis untuk membangun
karakter anak untuk cinta lingkungan dan kehutanan.
akan terbangunnya jiwa kewirausahaan pada anak serta keberlanjutan pendidikan anakanak untuk mewujudkan cita-citanya.