Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
12
Teknik Pengaturan
Ir. Ganda Samosir, M.Sc.
konstruksi
mesin
sebagai
proses
penyelesaian
permukaan
(penghalusan) akhir. Operasi yang biasa dilakukan dalam proses ini, seperti :
proses polishing, proses buffing, proses honing, proses lapping, proses abrasive
belt grinding, proses barrel tumbling, proses electroplating, proses superfinishing,
proses anodizing, proses sheradizing, dan yang lain. Tetapi hal ini tidak dijelaskan
secara detail, beberapa contoh dapat dilihat pada Gambar 8.3.
perakitan
komponen-komponen
konstruksi
mesin
sebagai
proses
12
Teknik Pengaturan
Ir. Ganda Samosir, M.Sc.
Tetapi hal ini tidak dijelaskan secara detail, beberapa contoh dapat dilihat pada
Gambar 8.4.
Konstruksi mesin urgensinya, merupakan salah satu bidang ilmu teknik yang
perkembangannya begitu pesat terutama dengan dikembangkannya penggunaan
komputer digital sebagai suatu sarana perancangan (desain). Khususnya pada
Jurusan Teknik Mesin mata kuliah Konstruksi Mesin ini di kenal sebagai maka kuliah
yang bertitik tolak, yaitu perancangan konstruksi mesin dengan berbagai persyaratan
seperti harus telah lulus matakuliah Proses Produksi, dan Elemen Mesin . Hal ini
berhubungan dengan cara-cara (falsafah desain); keandalan dalam desain; antara
material, proses produksi dan desain evaluasi; dan kontrol biaya pada proses
(pembahasan dari segi ekonomi), dan diakhiri dengan pemberian tugas desain
sederhana mengenai komponen konstruksi mesin.
12
Teknik Pengaturan
Ir. Ganda Samosir, M.Sc.
Proses casting, diantara prose-proses manufaktur yang cukup penting yang biasa
digunakan oleh insinyur mekanik. Casting ini diperoleh dengan remerting dari ingot
dalam dapur cupola atau jenis dapur tinggi yang lain dan dengan pouring of molten
moltal menjadi metal atau sand moulds. Berbagai variasi proses casting yang cukup
penting, meliputi antara lain:
1. Sand mould casting, proses ini akan menghasilkan dari pouring molten metal
dalan sand mould yang disebut sand mould casting. Variasi proses sand mould
casting ini secara khusus menggunakan komponen-komponen yang mempunyai
ukuran cukup besar.
2. Permanent mould casting, prose ini akan menghasilkan dengan pouring molten
dalam suatu metal atau logam mould yang biasa disebut permanent mould
casting. Dalam hal ini digunakan untuk casting aluminium pistons, electric iron
parts, cooking utenils, gears, dan yang lainnya.
Dari permanent mould casting ini mempunyai beberapa keuntungan, seperti:
-
Untuk lobang lebih besar dari diameter 6,35 mm dibolehkan casting engan
mudah dengan inti-inti logam (metal cores).
3. Slush casting, sebagai aplikasi khusus dari permanent metal mould casting.
Meoda ini digunakan untuk produksi dari casting-casting berlobang tanpa
menggunakan inti-inti logam.
4. Die casting, proses casting ini menghasilkan dengan forcing molten metal di
bawah tekanan ke dalam suatu permanent metal mould (die)yang biasa disebut
die casting.
Rata-rata yang dihasilkan adalah baik (high), untuk range di atas 700
casting-casting per jam.
Die akan tanpa atau beroperasi dalam waktu yang cukup lama.
Menuntut floor area atau luas lantai yang sempit ekuivalen produksi
dengan metoda casting yang lain.
Dengan casting die bentuk tipis dan kompleks dapat dengan mudah
diproduksi.
12
Berbagai lobang yang lebih besar dari 0,8 mm dapat dilakukan casting.
Teknik Pengaturan
Ir. Ganda Samosir, M.Sc.
Sebaik apapun casting die ini tetap akan diperoleh beberapa kekurangan,
yaitu:
=
5.
Proses
perancangan
casting,
seseoraang
ingineer
harus
mengehatui
Proses forging, hal ini dilakukan pemanasan dari suatu metal (logam) dengan
keinginan dalam tingkatan temperatur mencukupi untuk keplastikan (plasticity),
selanjutnya dengan operasi-operasi seperti: proses hammering, prose bending dan
proses penekanan, dan yang lainnya akan memberikan bentuk yang diinginkan.
Adapun variasi proses-proses forging, antara lain:
1. Proses Smith forging atau prose hand forging
2. Proses power forging
12
Teknik Pengaturan
Ir. Ganda Samosir, M.Sc.
Temp. forging
Material
Wrought iron
( C)
900-1300
Stainlees steel
(oC)
940-1180
Mild steel
750-1300
350-500
750-1250
600-950
800-1150
bronze
steel
12
Teknik Pengaturan
Ir. Ganda Samosir, M.Sc.
Kerja mekanik dari metal, kerja yang dilakukan pada logam-logam (metal) dapat
didefinisikan sebagai adanya perubahan bentuk plastis dalam metal yang disebabkan
oleh aplikasi gaya-gaya luas. Hal ini dapat juga dilakukan dengan hot working and
cold working yang akan tergantung oleh kondisi metal dengan mengingat adanya
rekrestalisasi akibat temperatur. Beberapa tujuan dengan kerja mekanik ini, yaitu :
1. Untuk mengurangi block asli atau ingot ke dalam bentuk yang diinginkan
2. Untuk refine grain size, dan
3. Untuk control arah dari garis aliran.
Hot working, kerja panas dari suatu metals di atas proses rekrestalisasi akibat
temperatur biasa disebut hot working. Temperatur ini tidak akan terlalu tinggi untuk
mencapai temperatur pase padat, dengan kata lain metal akan tumbuh dan menjadi
tidak sesuai untuk digunakan. Sedangkan beberapa keuntungan dari metal working
adalah, sebagi berikut:
1. Porosity dari metal yang terlalu besar akan tereliminasi
2. Bentuk struktur grain dari metal adalah refined
3. Impurities seperti slag adalah beurutan ke dalam fiber dan didistribusikan
melalui metal
4. Sifat
mekanik
semacam:
toughness,
ductility,
percentage
elongation,
12
Teknik Pengaturan
Ir. Ganda Samosir, M.Sc.
[Keterangan dan penjelasan seperlunya akan diberikan pada saat tatap muka]
12
Teknik Pengaturan
Ir. Ganda Samosir, M.Sc.
12
Teknik Pengaturan
Ir. Ganda Samosir, M.Sc.