Anda di halaman 1dari 34

BAB II

TEORI DASAR
II.1. Teori balok umum
Balok ataupun batang lentur adalah salah satu diantara elemen-elemen
struktur yang paling banyak dijumpai pada setiap struktur. Balok adalah elemen
struktur yang

memikul beban yang

bekerja tegak lurus dengan sumbu

longitudinalnya. Hal ini menyebabkan balok itu melentur.


Apabila memvisualisasikan balok (juga elemen struktur lain) untuk
melakukan analisis atau desain, akan lebih mudah bila memandang elemen struktur
tersebut dalam bentuk idealisasi. Bentuk ideal itu harus dapat mempresentasikan
sedekat mungkin dengan elemen struktur aktualnya, tetapi bentuk ideal juga harus
dapat memberikan keuntungan secara matematis. Sebagai contoh pada gambar
II.1.1.a sebuah balok ditumpu sederhana, tumpuan tersebut adalah sendi di ujung kiri
dan rol di ujung kanan ; akan menghasilkan suatu kondisi yang dpat diperlakukan
dengan mudah secara matematis, misalnya untuk mencari reaksi, momen, geser
lintang dan defleksi. Sedangkan pada gambar II.1.1.b diperlihatkan balok kantilever
yang mempunyai tumpuan jepit di ujung kiri. Jenis tumpuan demikian memberikan
reaksi vertikal dan horizontal, juga tahanan rotasi. Tumpuan jepit seperti ini cukup
untuk mempertahankan keseimbangan statis balok. Meskipun kondisi ideal pada
umumnya tidak ada pada struktur aktual, kondisi actual dapat mendekati kondisi ideal
dan harus cukup dekat untuk digunakan dalam analisis atau desain.

Universitas Sumatera Utara

Gambar II.1.1. Batang Lentur

II.1.1. Perilaku lentur balok.


Pada gambar II.1.2. diperlihatkan suatu panjang balok lurus dimana telah
dilenturkan pada radius p dengan momen M ; segmen yang ada dijadikan sebagai
lentur murni. Berdasarkan dua potongan melintang AB dan CD terdapat suatu jarak
yang terpisah, bagian yang sama 0ab dan bcd memberikan

(a)

Dimana y adalah jarak yang diukur dari garis rotasi (garis netral). Tetapi,
regangannya adalah jarak yang cocok dari garis netral. Variasi pada tegangan pada
potongan melintang itu diberikan pada diagram bahan tegangan dan regangan,
berputar 900 dari orientasi konvensional, menyediakan garis regangan di skalakan

melalui persamaan (a) dengan jarak y pada gambar II.1.2.b. momen lentur M
diberikan dengan :
M =

(b)

Dimana adalah suatu elemen dari suatu luasan pada jarak y (gambar

II.1.2.c ) . akan tetapi, momen M dapat ditentukan jika hubungan antara regangan dan
tegangan diketahui. Jika tegangan searah dengan regangan maka f = E, persamaan
(a) dan (b) menjadi

Universitas Sumatera Utara

M=

2 =

Atau mengeleminasi p pada persamaan (a) ,


M=

(c)

(d)

Gambar II.1.2. (a) penampang balok ,(b) kurva tegangan regangan, (c) penampang
melintang balok
Perilaku lentur dari balok dengan penampang melintang persegi panjang
menghasilkan suatu diagram leleh baja. Pada persamaan (d) membuat suatu garis
tegangan yang panjang jika f Fy . ketika regangan mencapai puncak yaitu pada
nilai y , distribusi tegangan dan distribusi regangan di tampilkan pada gambar
II.1.3.b dan c. momen di atas disebut momen leleh yaitu
M=

/2

(e)

Di mana b adalah lebar dan d adalah tinggi pada penampang melintang (gambar
II.1.3.a) . untuk M My, momen yang cocok untuk tegangan dan regangan puncak.

Jika regangan maksimum adalah 2 y pada gambar II.1.3.d, maka distribusi tegangan
ditunjukan pada gambar II.1.3.e . maka momen yang dihasilkan adalah

Universitas Sumatera Utara

M=

11
48

Fy b d2

(f)

Momen ini hanya 37,5 persen dari momen leleh yang ada walaupun regangan
maksimum yang dua kali lebih besar. masih jauh deformasi yang ditunjukan pada
gambar II.1.3.f , dimana sudah 90 persen dari penampang sudah mencapai leleh.
Momen yang dihasilkan yaitu
M = 0.249 Fy b d2

(g)

Pada gambar II.1.3.h ditunjukan bahwa momen telah mencapai plastis dimana
momen yang ada lebih besar 0,4 persen dari momen pada regangan 10 y .
M =

2 2

(h)

Gambar II.1.3. kurva tegangan-regangan pada balok baja

Momen pada persamaan (h) itu dinamakan ketahanan pada momen plastis. Yang
disimbolkan dengan Mp . ini biasanya diambil nilai batasan. Rasio antara momen
plastis dan momen leleh untuk penampang di atas yaitu

Rasio ( ) di atas disebut shape factor ( faktor bentuk ).

Universitas Sumatera Utara

II.2.

Teori Metode Elemen Hingga (FEM) .


Balok cellular yang merupakan material baja yang nonlinear dapat di analisis

melalui rumus pendekatan yang berdasarkan metode elemen hingga. FEM merupakan
salah satu metode yang digunakan untuk menghitung gaya-gaya dalam yang terjadi
dalam suatu komponen struktur. Finite element methode juga dapat dipakai untuk
perhitungan struktur, fluida, elektrik, static, dinamik, dan lain-lain. FEM juga dikenal
sebagai metode kekakuan atau displacement methode karena yang didapat terlebih
dahulu dari perhitungan adalah perpindahan baru kemudian mencari gaya batang.
Dikarenakan

perhitungan

matematis

yang

kompleks,

FEM

secara

utama

dikembangkan untuk deformasi linear yang kecil dimana matriks kekakuan konstan.
Pada kasus deformasi yang besar, matriks kekakuan dan gaya dalam menjadi fungsi
dari perpindahan. Nonlinear FEM digunakan untuk memperbaiki parameter material
dari pandangan pelat elastis yang tinggi. Dalam bab ini, dikembangkan model FEM
nonlinear untuk deformasi geometri yang besar. dalam hal ini akan digunakan suatu
model untuk memperbaiki deformasi yang ada pada struktur balok.
Suatu balok merupakan suatu batang, yang berarti satu dimensi lebih besar
dari dua elemen struktur yang dapat menahan gaya transversal pada perletakan yang
ada. Balok yang umum dapat digunakan sebagai struktur tersendiri atau
dikombinasikan untuk membentuk struktur portal bangunan yang umum digunakan
pada bangunan dan dapat digunakan pada varisai beban secara luas dengan berbagai
arah. Karena kita bekerja pada gambaran struktur 2D , maka digunakan suatu balok
sederhana yang membentuk suatu balok 3D di bawah pengaruh gaya yang dipakai
pada balok .

Universitas Sumatera Utara

II.2.1. deskripsi model matematis.


Euler-Bernoulli beam (EB) teori secara luas digunakan untuk memodelkan
deformasi yang kecil. Timoshenko beam (TB) teori memperluas persamaan EB untuk
memperjelas untuk efek nonlinear seperti geser. Untuk lebih teliti, elemen kinematik
pada balok dijelaskan dengan 3 dof per node yaitu perpindahan aksial pada sumbu X
(Ux), perpindahan transversal pada sumbu Y (Uy) dan rotasi pada penampang
melintang (). Teori EB mengasumsikan bahwa penampang melintang meninggalkan
gaya normal untuk membentuk sumbu longitudinal, di mana TB menghapus kendala

normal dengan memperkenalkan deformasi geser. Sebagai tambahan, kedua teori


mengacuhkan perubahan dimensi dari bentuk penampang balok yang mengalami
deformasi. Teori TB dapat digunakan untuk perilaku geometri nonlinear akibat
perpindahan dan perputaran yang besar. walaupun lebih kompleks teori TB yang
muncul agar lebih efisien dalam hal perhitungan FEM.
Balok tersebut dibagi menjadi beberapa bagian ( elemen hingga ) . elemenelemen balok lurus dan memiliki 2 node. Maka dikumpulkan semua nodal dof ke
dalam sistem vektor dof yang dinamakan vektor tetap :
U = [ x1 y1 1 . . . xn yn n ]T
Dalam hal ini, diasumsikan untuk mengetahui material properti dari model
yang ada seperti E modulus elastisitas, G yaitu modulus geser. Materialnya masih
tetap linear elastis . gaya-gaya yang ada bekerja pada node balok yang dikumpulkan
untuk membentuk vektor gaya yaitu :
f = [ fx1 fy1 f 1 . . . fxn fyn f n ]T

dengan n adalh total jumlah node yang ada pada model balok.

Universitas Sumatera Utara

Regangan merupakan suatu ukuran untuk mengubah bentuk objek, dalam hal
ini yaitu panjang, sebelum dan sesudah terjadi deformasi yang diakibatkan beberapa
beban yang ada. Tegangan adalah distribusi gaya-gaya dalam per satuan luas yang
seimbang dan bereaksi terhadap gaya luar yang terjadi pada balok. Dalam kasus teori
TB , ada tiga perbedaan komponen tegangan per elemen balok : regangan aksial yang
diukur berdasarkan besar ukuran balok ( e ), regangan geser yang diukur berdasarkan
perubahan sudut antara dua garis pada balok sebelum dan sesudah deformasi ( ) ,

dan ukuran perubahan kurva ( k ). Dari hal di atas , dapat dikumpulkan menjadi suatu
vektor regangan balok secara umum :
hT = [ e 1 1 k 1 . . . e n-1 n-1 k n-1 ].

Resultan tegangan pada teori TB ditentukan gaya aksial N , gaya lintang V


dan momen lentur M per satuan luas dari penampang melintang. Resultan tegangan
secara umum :
z = [ N 1 V 1 M 1 . . . N n-1 V n-1 M n-1 ].

Di mana n-1 adalah jumlah dari elemen balok.

Energi regangan dalam model sepanjang balok dapat ditulis sebagai integral
panjang :
U = hdX

Di mana L adalah panjang balok. Vektor gaya dalam bisa didapat dengan mengambil
variasi pertama dari energi regangan sehubungan dengan perpindahan nodal :
P=

= (u)zdX

Persamaan ini dievaluasi dengan penggabungan satu titik Gauss. B adalah


matrik regangan-perpindahan . akhirnya, variasi pertama pada gaya dalam
mendefinisikan matriks kekakuan tangensial :

Universitas Sumatera Utara

KT =

= (

) dX = (K M + K G)

Di mana KT adalah kekakuan material dan KG adalah kekakuan geometri. Kekakuan


material adalah konstan dan identik dengan matriks kekakuan linear pada balok
Euler-Bernoulli C1 . kekakuan geometri mendatangkan variasi dari B dimana
resultan tegangan tetap dan membawa balok nonlinear pada deformasi geometri yang
besar.

II.3.

Castellated beam
Castellated beam merupakan suatu profil baja yang mempunyai bukaan

berbentuk segi enam. Castellated mengalami proses pemotongan pada bagian badan
profil dengan pola zigzag. Salah satu bagian yang telah dipotong lalu diangkat dan
disatukan bagian badannya dan terakhir dilakukan pengelasan pada bagian badan
yang menempel ; hal ini dilakukan untuk meningkatkan tinggi dari profil awal (h)
dengan tinggi potongan yang ada (d). bentuk castellated beam ditampilkan dalam
gambar II.3.1.

Gambar II.3.1. Proses pembentukan castellated beam

Universitas Sumatera Utara

Adapun keuntungan dari penggunaan castellated beam. Keuntungan yang


utama yaitu meningkatkan kekakuan lentur secara vertikal; castellated beam telah
dibuktikan lebih efisien untuk beban medium pada bentang panjang dimana
perencanaannya dikontrol dengan kapasitas momen dan lendutan. Balok castellated,
karena rasio kuat tariknya yang tinggi dengan berat dan pemeliharaan yang kecil,
kadang-kadang secara menguntungkan dapat menggantikan penggunaan girder.
Mereka digunakan dalam bangunan bertingkat, bangunan komersial dan bangunan
industri, dan juga untuk rangka portal. Keuntungan balok castellated juga mencakup
penampilan mereka yang mengesankan dan memungkinkan penggunaan daerah
bukaan untuk pelayanan instalasi.
Adapun juga kerugian dari penggunaan balok castellated. Akibat adanya
bukaan pada bagian badan profil, perilaku struktur dari balok castellated akan
berbeda dari balok baja yang biasa. Karena perbedaan kemungkinan moda kegagalan
atau moda kegagalan yang baru, mereka merupakan struktur nonlinear, dimana tidak
bisa dianalisis dengan metode sederhana. Kapasitas geser pada bagian badan profil
adalah suatu faktor yang terbatas, dan balok castellated tidak cocok untuk bentang
pendek yang dibebani dengan berat. Deformasi geser pada bagian T nya sangat
signifikan dan analisa lendutan lebih kompleks daripada balok yang bagian badan
profil padat.

II.3.1. Analisa dan perencanaan balok castellated.


Geometri dari balok castellated terdapat tiga parameter yaitu sudut potongan
pada bukaan badan profil () , rasio ekspansi (), dan panjang pengelasan (c) yang
ditunjukan pada gambar II.3.2.

Universitas Sumatera Utara

Gambar II.3.2.parameter pada castellated beam

Sudut potongan ()
Sudut potongan mempengaruhi jumlah proses pemotongan balok castellated (N)
per unit panjang dari balok . N akan kecil ketika sudut itu rata dan akan besar
ketika bertahap. Percobaan telah menunjukan bahwa peningkatan jumlah N
mempunyai pengaruh yang kecil untuk kekakuan elastis pada balok castellated,
itu akan meningkatkan daktailitas dan kapasitas rotasi, percobaan yang ada
menunjukan bahwa penyesuaian pada sudut 600 adalah suatu sudut standart yang
efisien terhadap bangunan industri.

Rasio ekspansi ()
Rasio ekspansi merupakan suatu ukuran dari peningkatan tinggi balok yang
dicapai pada proses pemotongan. Dalam teori tinggi balok baja yang biasa dapat
hampir dua kali lipat, tetapi tinggi seluruhnya dari profil T adalah suatu faktor
batas. Dalam pelaksanaan, tinggi dari potongan d adalah setengah bagian dari
tinggi h s , maka
hT =

, hC =

Untuk sudut potongan 600 menjadi,

+ ,=

1,5

Universitas Sumatera Utara

Panjang pengelasan (c)

0.5
3

= 0.289 hs

Jika panjang pengelasan terlalu pendek . kemudian las pada bagian badan yang
disambung akan mengalami kegagalan geser horizontal, dan apabila terlalu
panjang akan mengalami kegagalan dalam lentur vierendeel, jadi keseimbangan
yang beralasan antara dua moda kegagalan ini yaitu c = hs / 4.

II.4. Cellular Beam


Cellular beam telah membuktikan menjadi salah satu jenis konstruksi baja
yang berkembang paling signifikan sejak perkenalan mereka pada tahun 1987.
Mereka saat ini telah digunakan di lebih dari 3500 proyek pembangunan pada 20
lebih Negara. Integritas structural dan criteria perencanaannya telah di verifikasi
dengan mengikuti percobaan terhadap struktur cellular beam dalam skala besar.
Cellular beam adalah balok baja dengan bukaan berbentuk lingkaran pada
bagian badan profil. Mereka dibentuk dengan cara memotong dua semi lingkaran
pada bagian badan profil yaitu umumnya profil baja berbentuk I. Setelah dua
potongan yang tadi selesai, maka setengah baja tersebut dipisahkan , digabungkan
dan di lakukan pengelasan bersama antara yang satu dengan yang lainnya untuk
membentuk sesuatu yang baru, lebih tinggi, lebih kaku , lebih kuat suatu profil yang
dikenal balok baja dengan profil I yang memiliki bukaan pada bagian badan profil
yang ada. Hasil balok baja yang dibentuk lebih tinggi daripada balok baja I yang
aslinya sehingga menghasilkan section modulus yang lebih besar. Proses ini di
ilustrasikan dalam gambar II.4.1.

Universitas Sumatera Utara

Gambar II.4.1. Proses Pembentukan Cellular Beam


Dikarenakan

pada

perencanaan

mereka

dan

keuntungan-keuntungan

konstruksinya, para perencana dengan secara meningkat menggunakan profil yang


memiliki bukaan pada badan baja I dalam perencanaan mereka. Keuntungankeuntungan perencanaan dari cellular beam termasuk terjadi suatu pengurangan
bobot atau berat dari balok baja tersebut per satuan panjang dan suatu peningkatan
kekakuan lentur ( section modulus yang lebih besar ) dihasilkan dari peningkatan
ketinggian pada profil baja yang ada, dan juga diizinkan di pakai untuk suatu
konstruksi yang memiliki bentang yang panjang . Keuntungan-keuntungan konstruksi
meliputi kemampuan untuk melewatkan keperluan-keperluan instalasi melalui bukan
yang ada pada cellular beam, dimana dapat menjaga beberapa inch dari ketinggian
antara lantai ke lantai. Cellular beam juga memberikan keuntungan aesthetic ketika
digunakan dalam struktur dengan balok yang terbuka (exposed) . Bentuk bukaan pada
badan profil digunakan atas dasar pertimbangan ekonomis digunakan sebagai strukur

Universitas Sumatera Utara

yang memiliki perencanaan pembebanan dengan tingkat medium sampai tinggi pada
bentang portal atau bangunan yang medium sampai bentang yang panjang. Untuk
sekarang-sekarang ini aplikasi dari cellular beam ini dari bangunan-bangunan
komersial dan bangunan-bangunan industri termasuk daerah perpakiran yang berada
pada daerah basement.
Pada bagian badan profil baja yang biasanya digunakan balok baja dengan
profil I itu telah diadaptasikan dengan penambahan bukaan pada bagian badan profil
baja di bawah panjang dari bentang yang ada. Penambahan dari bukaan lingkaran
pada badan profil ini menghasilkan dalam suatu balok baja suatu berat yang sama
bahkan lebih ringan daripada balok baja yang aslinya tetapi lebih kuat dan lebih
tinggi disebabkan karena meningkatnya ketinggian bagian badan profil baja yang
ada. Tambahan bukaan lingkaran pada bagian badan baja, juga menghasilkan suatu
perbedaan distribusi tegangan pada bagian badan dan suatu moda kegagalan baru
yang dihubungkan dengan balok baja tersebut. Adapun hubungan tegangan dan
regangan pada cellular beam yang di tampilkan pada gambar II.1.1.

Gambar II.4.2. hubungan tegangan dan regangan pada Cellular Beam

Universitas Sumatera Utara

Apabila Cellular Beam digunakan untuk konstruksi, sebaiknya Cellular beam


di beri Cope yaitu pemegang atau tanggulan pada sudut balok sehingga balok dapat
dihubungkan dengan kolom yang ada. Penjepit yang ada itu di bedakan berdasarkan
dimensi horizontal balok tersebut. Jarak antara pinggir penjepit dan pinggiran Cell
adalah jarak e . untuk dimensi penjepit yang signifikan , jarak e bisa menjadi kecil
dan hal itu akan mudah menyebabkan terjadinya kegagalan pada balok.

cope

cell

Gambar II.4.3.Penjepit, lingkaran, e untuk Cellular Beam

Studi tentang bukaan pada bagian badan profil sudah selesai di amerika
serikat dan kanada, termasuk bentuk bujur sangkar, persegi panjang, lingkaran,
konsentris dan eksentris bukaan pada baik komposit dan non-komposit balok baja.
Beberapa standar nasional, seperti British Standard (BSI,2000) dan Canadian
Standand

(CSA,2001),

menyediakan

peraturan

yang

disederhanakan

untuk

perencanaan bukaan dengan tujuan menghindari kelemahan dari balok tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Bagaimanapun , peraturan ini menutupi kemungkinan-kemungkinan yang jauh beda


dan oleh karena itu , mereka sangat konservatif . dengan menggabungkan beberapa
parameter, peraturan itu akan mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih fleksibel
dan ekonomis untuk beberapa tipe keadaan.
Pada perencanaan bukaan pada balok baja ini dibutuhkan bantuan
perencanaan. Bantuan perencanaan itu disediakan yang mengijinkan identifikasi dari
balok baja yang ada. Aplikasi dari bantuan perencanaan ini menghindari penggunaan
metode perhitungan analisis yang kompleks dan mahal.
Perencanaan yang di kembangkan untuk baik baja komposit dan nonkomposit harus mengikuti batasan-batasan yang ada :

> 1.20

3.76

0.38

(1)

(2)

(3)

Dimana :

d = tinggi profil baja secara keseluruhan


h = tinggi badan profil tanpa tinggi sayap
t w = tebal badan profil
b f = lebar sayap profil
t f = tebal sayap profil
E = modulus elastisitas baja
Fy = tegangan leleh baja

Universitas Sumatera Utara

Balok tersebut seharusnya diberi perletakan sederhana dan diberikan suatu


faktor distribusi pembebanan yang seragam. Balok baja tersebut harus di lengkapi
dengan bracing lateral untuk mencegah tekuk torsi dan tekuk lateral. Baja tersebut
harus memiliki kekuatan leleh maksimum sebesar 50 ksi ( 350 Mpa ).
Bukaan sebaiknya memiliki bentuk yaitu bujur sangkar, persegi dengan aspek
ratio sama dengan 2 ( panjang a o sama dengan 2 kali tinggi h o ) dan begitu juga untuk
bentuk lingkaran.
Rasio panjang bentang dan tinggi profil baja balok, L/d, harus dalam batas 10
sampai 30, begitu juga untuk struktur baja komposit.

II.5. Jenis Jenis Cellular Beam


Untuk bangunan-bangunan sekarang ini, para perencana dituntut tidak hanya
merencanakan suatu struktur itu kuat ataupun tidak . akan tetapi, para perencana di
tuntut untuk bisa merencanakan suatu struktur yang kuat, ekonomis, memberikan
kemudahan pelayanan instalasi, serta tuntutan nilai arsitekturnya. maka, para
perencana menciptakan berbagai macam jenis struktur , agar struktur tersebut dapat
disesuaikan dengan keadaan yang ada serta permintaan pemilik bangunan.
Pada bagian ini akan dibahas berbagai jenis Cellular Beam yang dapat
digunakan pada keaadan dan kondisi tertentu. Cellular beam dapat di bagi atas :
1. Cellular beam berdasarkan fungsinya :

Cellular beam sebagai balok pada bangunan.

Cellular beam sebagai pelat lantai

Cellular beam sebagai kolom .

2. Cellular beam berdasarkan kombinasi pemakaian dengan material lain :

Cellular beam yang non-komposit

Universitas Sumatera Utara

Cellular beam yang komposit.

3. Cellular beam berdasarkan bentuk :

Cellular beam berbentuk curve (lengkung).

Cellular beam yang berbentuk non-prismatis / cantilever.

Cellular beam yang berbentuk spine.

II.5.1. Cellular beam berdasarkan fungsinya.


A. Cellular beam sebagai Balok pada bangunan
Pada dasarnya cellular beam dirancang dan didesain sebagai balok
yang digunakan pada struktur bangunan yang ada. Adapun pembagian
penggunaan cellular beam sebagai balok bangunan yaitu balok pada area
basement ( area perpakiran ) , balok pada pelat lantai dan balok pada bagian
atap bangunan yang ada.
Salah satu keuntungan dari cellular beam yaitu penggunaannya pada
area parker mobil. Pada bentang 16 meter dibawah beban area parker, cellular
beam merupakan suatu material struktur yang paling efisien. Sebagai
tambahan selain berat cellular beam yang ringan, ada 3 keuntungan
dipakainya cellular beam pada area parker yaitu :

Sebagai suatu penampilan dan bagian dari keamanan.

Sebagai area ventilasi udara dari asap-asap yang ada.

Cellular beam akan dengan mudah mengalami lengkung pada saat


produksi dan apabila lendutan lebih dari 100 mm maka, cellular beam
yang ada tidak perlu dibayar.

Universitas Sumatera Utara

Selain untuk area parkir juga digunakan untuk balok lantai dan balok
atap banguna yang ada . Jenis Cellular beam yang dipakai pada pelat lantai
dan atap sebenarnya sama dengan cellular beam yang ada yang berbeda
adalah pada pelat lantai, besar bukaan yang ada sebesar 0,8 1,1 H sedangkan
untuk balok atap bangunan besar bukaan sebesar 1,0 1,3 H , dimana H
adalah tinggi profil Cellular Beam yang ada.

B. Cellular beam sebagai pelat lantai pada bangunan


Cellular beam sebagai pelat lantai merupakan suatu generasi baja yang
baru yang secara keseluruhan terbentang yang digunakan sebagai pelat lantai
dan dikenal dengan nama USFB ( Ultra Shallow Floor Beam ). USFB dapat
digunakan pada ketebalan min 160 mm .
USFB terbentuk dengan cara pengelasan dua asimetris Cellular balok
T sepanjang bagian badannya. Deck atau pelatnya duduk pada bagian sayap
profil bagian bawah yang lebar. Proses penggabungan antara beton, metal
decking dan USFB akan ditunjukan pada gambar II.5.1.

C. Cellular beam sebagai kolom pada bangunan .


Akibat meningkatnya tinggi bangunan yang ada , cellular column
menjadi sangat ekonomis dibandingkan dengan solusi lainnya. High-bay
kolom merupakan suatu aplikasi yang cocok, di mana meningkatnya inersia
dari cellular beam itu dibutuhkan untuk lendutan yang besar pada kolom yang
tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Cellular kolom merupakan kolom yang paling efisien pada kasuskasus yang ada di mana beban aksialnya kecil seperti kolom gable, kaki
portal, kolom .

(a)

(b)

(c)

Universitas Sumatera Utara

(d)
Gambar II.5.1. (a) cellular beam sebagai balok pada area parkir (b) cellular
beam sebagai balok pada atap bangunan (c) potongan USFB untuk pelat lantai
(d) cellular kolom .
II.5.2. Cellular beam berdasarkan kombinasi pemakaian dengan material lainnya.
A. Cellular beam yang non komposit.
untuk struktur non komposit seperti yang telah dibahas diatas yaitu
suatu struktur beam column yang hanya mengandalkan kekuatan dari material
baja itu sendiri baik digunakan sebagai balok maupun kolom pada suatu
struktur bangunan baja.
B. Cellular beam yang komposit.
Perkembangan popularitas dari penggunaan cellular beam pada lantai
komposit muncul pada waktu yang sama seiring dengan perhatian atas
perencanaan teknik keamanan terhadap bahaya api (panas).
Perencanaan baja komposit itu tidak hanya memungkinkan untuk
merencanakan suatu lantai yang lebih rendah akan tetapi juga sekarang ini
menawarkan untuk bentang panjang dengan keuntungan-keuntungan yang
nyata baik untuk pemilik bangunan dan pengguna bangunan. Sekarang ini,
penggunaan baja komposit sekitar 35% dari bangunan portal baja dengan
panjang bentang dalam 12 m.

Universitas Sumatera Utara

Perkembangan dari berbagai inovasi sistem lantai komposit telah


dilakukan. Investigasi dari perilaku balok komposit dengan bukaan pada
badan profil dibandingkan dengan profil biasa telah menunjukan bahwa secara
signifikan pelat meningkatkan kapasitas gaya geser daripada balok baja biasa.
Hal ini menyebabkan naiknya kekakuan lentur dan kapasitas gaya geser pada
bagian atas bukaan profil. Contoh Cellular beam komposit ini yaitu USFB.

II.5.3. Cellular beam berdasarkan bentuknya.


A. Cellular beam yang berbentuk curve atau lengkungan.
Ada 2 faktor yang mengkombinasikan untuk membuat cellular beam
menjadi suatu bagian struktur lengkung yang paling ekonomis yaitu :

Efisiensi struktur
Hal yang penting dari 2 kombinasi yang adalah efisiensi struktur. Ini
merupakan suatu penampilan yang menghasilkan banyak keuntungan
tanpa menambah berat yang menghasilkan penggunaan cellular beam pada
bagian atap bangunan.

Kemudahan untuk melengkung.


Dalam aplikasi lengkung, keuntungan dari cellular beam adalah
kemudahan untuk melengkung. Dengan hanya suatu modifikasi yang tidak
signifikan pada proses produksinya, cellular beam dengan cepat
melengkung sesuai dengan radius yang dibutuhkan.

Cellular beam yang dilengkungkan memiliki keuntungan yang banyak


yaitu selain dapat meminimalisasikan harga material yang akan digunakan
juga cocok untuk portal baja ataupun gable frame yang memiliki bentang yang

Universitas Sumatera Utara

lebar yaitu diatas 30 m, serta penggunaan cellular beam yang lengkung lebih
murah daripada balok baja biasa yang dilengkungkan maupun rangka batang.

B. Cellular beam yang berbentuk non-prismatis atau untuk kantilever.


Cellular

beam

menyediakan

metode

paling

ekonomis

dalam

menghasilkan bagian baja yang non-prismatis. Balok non-prismatis ini bisa


mempunyai cell yang ukuran diameter yang seragam, cell yang ukuran
diameter yang bervariasi serta tanpa bukaan. Ada juga cellular beam yang
non-prismatis digunakan pada bagian kantilever suatu bangunan dimana untuk
kantilever biasanya dibuat dengan dua atau tiga ukuran bukaan yang berbeda
untuk

meminimalisasikan

berat

dari

cellular

beam

tersebut

tetapi

meningkatkan kekuatan struktur yang ada.

C. Cellular beam yang sebagai spine.


Balok spine merupakan suatu metode yang umum untuk meningkatkan
penggunaan dari ruang dalam sebuah bangunan bertingkat satu. Cellular beam
secara efisien untuk 3,4 atau 5 bentang antara kolom, menciptakan suatu
ruang terbuka yang lebar dengan harga yang minimum.

Universitas Sumatera Utara

(a)

(b)

(c)
Gambar II.5.2. (a) cellular beam berbentuk lengkung (b) cellular beam yang
non-prismatis & kantilever (c) cellular spine beam.

Universitas Sumatera Utara

II.6. Keuntungan dan kerugian dari penggunaan Cellular Beam

Dari segi kekuatan struktur.


Jika dilihat dari segi struktur, maka cellular beam memiliki
keuntungan yang sangat banyak diantaranya memiliki kemampuan
kekakuan lentur struktur yang lebih besar , memiliki kapasitas untuk
menahan gaya geser yang besar. berat Cellular beam juga akan berkurang
dengan demikian beban aksial yang diterima oleh kolom menjadi lebih
kecil sehingga dimensi kolom menjadi kecil dan perencana dapat
melakukan penghematan bahan.

Dari segi nilai ekonomisnya.


Untuk nilai ekonomis suatu cellular beam dapat dilihat dari
penggunaan material yang ada sebab tidak diperlukan lagi suatu balok baja
profil IWF yang memiliki inersia yang besar karena dari profil yang kecil
dapat kita pabrikasi menjadi cellular beam yang memiliki inersia yang
lebih besar sehingga akan menghemat penggunaan bahan yang ada. Begitu
juga dengan berat cellular beam yang menjadi lebih ringan yang
memberikan pengaruh terhadap pemakaian ukuran kolom bangunan yang
lebih kecil.

Dari segi integrasi pelayanan.


Salah satu keuntungan dari cellular beam adalah tingkat pelayanan
instalasinya terutama instalasi pendingin udara, elektrikal, instalasi air,
dan fire sprinkler. Untuk instalasi pendingin udara, telah dipakai ducting
berbentuk lingkaran yang lebih murah dan tidak memerlukan banyak

Universitas Sumatera Utara

penyokong. Instalasi-instalasi di atas dapat dilewatkan melalui lubang


bukaan yang ada pada balok sehingga tinggi lantai tetap bisa terjaga
apabila ditutup dengan plafon yang ada.

Tahan terhadap gaya dinamis.


Untuk gaya dinamis, kenapa dipilih cellular beam karena cellular beam
menyediakan suatu pelat lantai yang lebih berkualitas dibandingkan
dengan balok yang rendah dengan pelayanan yang penuh, dengan
menggunakan ruang kosong di bagian atas secara keseluruhan dimana
memaksimalkan inersia dan kekakuan.
Adapun hal yang memungkinkan suatu lantai untuk menerima suatu
frekuensi di bawah 4 Hz untuk menghasilkan suatu lantai yang memiliki
kualitas yang tinggi. SCIs mengeluarkan suatu metode untuk perencanaan
lantai yang berkualitas yaitu dengan menghitung faktor respon ( R ) , yang
secara tidak langsung cocok ke lantai yang berkualitas.
R
R
R

12

8
4

Cocok untuk lantai kantor yang sibuk.


Cocok untuk lantai kantor yang umum.
Cocok untuk lantai kantor yang paling tinggi.

Dari segi kebutuhan pemakaian.


Adapun beberapa jenis cellular beam seperti yang telah dibahas pada
II.2. yang dapat kita gunakan sesuai kebutuhan yang ada. Hal ini juga
merupakan salah satu keuntungan dari cellular beam karena dapat dipakai
dalam kondisi dan keadaan apapu sesuai kebutuhan karena cellular beam
bisa di lengkungkan, di jadilan kolom, dan juga bisa untuk kantilever serta

Universitas Sumatera Utara

bisa disesuaikan dengan keinginan arsitektur. Misalnya untuk bentang


panjang yang lebih dari 30 meter maka bisa digunakan cellular beam yang
dilengkungkan.

Dibandingkan dengan Castellated beam


Jika dibandingkan dengan castellated beam, cellular beam memiliki
keunggulan yaitu lebih ringan, dan cellular beam memiliki benuk geometri
yang lebih fleksibel sesuai keadaan.

Kerugian dari Cellular beam


Adapun kerugian yang dimiliki oleh cellular beam yaitu pembentukan
cellular beam baik yang biasa ataupun melengkung harus dilakukan
pabrikasi di workshop cellular beam, tidak bisa dilakukan di lapangan
langsung, serta pada saat pabrikasi akan ada waste yang terbuang baik di
bagian ujung dan sisa potongan semi-lingkaran yang ada.

II.7. Spesifikasi Cellular Beam .


Spesifikasi cellular beam meliputi ukuran-ukuran pada cellular beam dan
besarnya bukaan yang digunakan sesuai dengan aplikasi yang akan digunakan.
Karena besar bukaan dan jarak antar bukaan bersifat fleksibel maka ada 2 macam
ukuran perimeter yang dapat digunakan sesuai aplikasi yang akan diterapkan yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1. Berdasarkan rasio tinggi / berat.

a o = 1,0h 1,3h
S = 1,1a o 1,3a o
H 1 = 1,4h 1,6h

Aplikasi : atap , bentang lebar, jembatan.

2. Berdasarkan rasio beban dan berat.

Universitas Sumatera Utara

a o = 0,8h 1,1h
S = 1,2a o 1,7a o
H 2 = 1,3h 1,4h

Aplikasi : lantai, area parkir, kolom, struktur di lepas pantai.

Spesifikasi dari cellular beam juga meliputi notasi pembacaan dari profil
cellular beam yang ada. Berikut contah notasi untuk cellular beam yang simetris dan
tidak simetris :
1.

Notasi standart untuk cellular beam yang tidak simetris (ACB) yaitu seperti di
bawah ini :
a

732 X 191/229 X 90 kg/m ACB. S355 (450 @ 650 )

a.

732 ( tinggi dalam mm )

b.

191 ( lebar sayap bagian atas )

c.

229 ( lebar sayap bagian bawah )

d.

90 ( berat dalam kg/m )

e.

S355 ( mutu baja )

f.

450 ( diameter cell dalam mm )

g.

650 ( jarak antar cell )

Universitas Sumatera Utara

2.

Notasi standart untuk cellular beam yang simetris (CUB) yaitu seperti
dibawah ini :
a

1160 X 267 X 134 kg/m CUB. S355 (800 @ 1000)


a.

1160 ( tinggi dalam mm )

b.

267 ( lebar sayap bagian atas )

c.

134 ( berat dalam kg/m )

d.

S355 ( mutu baja )

e.

800 ( diameter cell dalam mm )

f.

1000 ( jarak antar cell )

Bentuk penampang juga merupakan bagian dari spesifikasi cellular beam ,


yaitu bentuk penampang dari awal hingga menjadi bentuk penampang cellular beam.
Geometri dari cellular beam sangatlah fleksibel. Perubahan data cell pada ketinggian
balok, menyebabkan suatu batasan pada bentuk penampang dari suatu bentuk IWF
biasa. Untuk contohnya :

Standart UB

762 x 267 x 147 kg/m

Cells

800 mm dia @ 1000 mm

Tinggi

1141 mm

I XX

382897 cm4

Cells

750 mm dia @ 1125 mm

Tinggi

1078 mm

Ixx

337666 cm4

Universitas Sumatera Utara

Pada contoh di bawah, menunjukan adanya pengurangan berat dari cellular


beam dibandingkan dengan universal beam (UB) yang standart.

Standard UB
686 x 254 170kg/m
inersia 170300 cm4

Cellular Beam
906 x 254x 101 kg/m
inersia 171301 cm4

Weight saving -40 %

Berikut ini merupakan tabel bentuk penampang dari standart UB menjadi


cellular beam. Akan tetapi, tabel ini untuk balok jenis ini sangatlah terbatas dalam
membantu seorang perencana. Bagaimanapun tabel ini Cuma hanya untuk tujuan
pembelajaran saja.
Tabel II.7.1. tabel bentuk penampang dari standart UB menjadi Cellular Beam
yang di keluarkan perusahaan WESTOK.
Standard UB
Section size

1016
1016
1016
1016
1016
1016
1016
1016
914
914

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

305
305
305
305
305
305
305
305
419
419

Cellular Beam
Ixx

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

487
438
393
349
314
272
249
222
388
343

1020400
908900
806600
722100
643200
552900
480300
406900
719600
625800

Ixx
1684318
1468573
1085867
915994
915994
737838
737838
554621
486808
486808
737838
629621

1398
1389
1490
1480
1480
1364
1364
1257
1149
1149
1364
1263

Section size
x 419 x
x 419 x
x 305 x
x 305 x
x 305 x
x 305 x
x 305 x
x 292 x
x 267 x
x 267 x
x 305 x
x 292 x

Universitas Sumatera Utara

388
343
249
222
222
201
201
176
173
173
201
194

914
914
914
914
838
838
838
762
762
762
762
686
686
686
686
610
610
610
610
610
610
610
533
533
533
533
533
457
457
457
457
457
457
457
457
457
457
406
406
406
406
406
406

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

305
305
305
305
292
292
292
267
267
267
267
254
254
254
254
305
305
305
229
229
229
229
210
210
210
210
210
191
191
191
191
191
152
152
152
152
152
178
178
178
178
140
140

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

289
253
224
201
226
194
176
197
173
147
134
170
152
140
125
238
179
149
140
125
113
101
122
109
101
92
82
98
89
82
74
67
82
74
67
60
52
74
67
60
54
46
39

504200
436300
376400
325300
339700
279200
246000
240000
205300
168500
150700
170300
150400
136300
118000
209500
153000
125900
111800
98610
87320
75780
76040
66820
61520
55230
47540
45730
41020
37050
33320
29380
36590
32670
28930
25500
21370
27310
24330
21600
18720
15690
12510

554621
486808
382897
342081
342081
342081
342081
342081
222718
171301
171301
171301
171301
139273
125069
222718
171301
139273
125069
107646
107646
83924
83924
75521
65363
55511
49297
49297
42738
42738
35662
35662
44195
35662
35662
27435
22983
27435
27435
22983
22983
16515
14801

1257
1149
1141
1137
1137
1137
1137
1137
915
906
906
906
906
805
800
915
906
804
800
796
796
689
689
689
687
615
612
612
609
609
609
609
544
609
609
532
534
532
532
534
534
462
470

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

292
267
267
267
267
267
267
267
229
229
229
229
229
210
210
229
229
210
210
210
210
191
191
191
152
178
178
178
178
178
140
140
171
140
140
171
127
171
171
127
127
127
102

Universitas Sumatera Utara

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

176
173
147
134
134
134
134
134
125
101
101
101
101
101
92
125
101
101
92
82
82
82
82
74
67
67
60
60
54
54
46
46
67
46
46
45
39
45
45
39
39
37
33

Ada juga tabel bentuk penampang yang ditawarkan oleh perusahaan macsteel.
Bentuk geometrid dan data-data yang ada merupakan variable yang tidak terbatas.
Tabel II.4.2. yang ada hanya mengikuti dua contoh untuk satu ukuran profil. Untuk
perencanaan, perusahaan mecstell menawarkan program computer CELLBEAM
AUTOMATE. Tabel di bawah ini hanya mengijinkan untuk pengecekan terhadap
lendutan pada umumnya. Untuk pengecekan tekuk lateral dan tekuk torsi harus
menggunakan CELLBEAM .
Tabel II.7.2. tabel bentuk penampang dari standart UB menjadi Cellular Beam
yang di keluarkan perusahaan MACSTEEL.
SECTION

FLOOR (example only )

I XX
4

Z EXX
3

ROOF (example only)

S XX
3

A NET
2

I XX
4

Z EXX
3

S XX
3

A NET

(mm)

(mm)

(mm)

cm

cm

cm

cm

(mm)

(mm)

(mm)

cm

cm

cm

cm2

203 x 133 x 25

289.8

200

300

4732

326.5

343.1

25

309.3

225

300

5384

348.2

364

24.7

203 x 133 x 30

293.4

200

300

5852

398.9

421

30.5

312.9

225

300

6656

425.5

446.8

30.1

254 x 146 x 31

359.7

250

375

8971

498.8

523.2

30.7

383.7

275

350

10262

534.9

559.3

30.6

254 x 146 x 37

364.3

250

375

11254

617.9

650.1

37.7

388.3

275

350

12859

662.3

694.7

37.7

254 x 146 x 43

367.9

250

375

13275

721.8

763

44.1

391.9

275

350

15160

773.7

815

44

305 x 102 x 25

435

300

450

8816

405.3

430.9

21.2

463.2

325

400

10124

437.1

463.9

21.4

305 x 102 x 29

438.6

300

450

10657

485.9

515.9

25.2

466.8

325

400

12214

523.3

554.6

25.4

305 x 102 x 33

442.6

300

450

12932

584.3

621.5

30.1

470.8

325

400

14801

628.7

667.4

30.3

305 x 165 x 40

433.3

300

450

17237

795.6

832.8

40.4

461.5

325

400

19718

854.5

893

40.6

305 x 165 x 46

436.5

300

450

20061

919.2

965.2

46.7

464.7

325

400

22934

987

1035

46.9

305 x 165 x 54

440.3

300

450

23670

1075

1134

354.7

468.5

325

400

27047

1155

1216

54.9

356 x 171 x 45

503

350

525

24287

965.8

1014

42.5

532.1

375

475

27436

1031

1081

42.8

Universitas Sumatera Utara

356 x 171 x 51

506.6

350

525

28501

1125

1182

49.3

535.7

375

475

32162

1201

1260

356 x 171 x 57

509.6

350

525

32342

1269

1137

55.6

538.7

375

475

36478

1354

1424

55.9

356 x 171 x 67

515

350

525

39223

1523

1611

66.5

554.1

375

475

44196

1625

1715

66.9

406 x 140 x 39

571.2

400

600

24957

873.8

921.2

34.2

604.5

425

525

28367

938.5

989.7

34.8

406 x 140 x 46

576.4

400

600

31451

1091

1150

42.3

609.7

425

525

35662

1170

1233

42.9

SECTION

LANTAI (example only )

I XX
4

Z EXX
3

S XX
3

49.6

ATAP (example only)

A NET
2

I XX
4

Z EXX
3

S XX

A NET

(mm)

(mm)

(mm)

cm

cm

cm

cm

(mm)

(mm)

(mm)

cm

cm

cm

cm2

406 x 140 x 39

571.2

400

600

24957

873.8

921.2

34.2

604.5

425

525

28367

938.5

989.7

34.8

406 x 140 x 46

576.4

400

600

31451

1091

1150

42.3

609.7

425

525

35662

1170

1233

42.9

406 x 178 x 54

575.8

400

600

37713

1310

1377

50.6

609.1

425

525

42739

1403

1475

51.2

406 x 178 x 60

579.6

400

600

43565

1503

1581

57.7

612.9

425

525

49297

1609

16913

58.4

406 x 178 x 67

582.6

400

600

49074

1685

1776

64.7

615.9

425

525

55511

1803

1900

65.4

406 x 178 x 74

586

400

600

55063

1879

1986

72.1

619.3

425

525

62247

2010

2123

72.9

457 x 191 x 67

648.3

450

675

59376

1832

1927

62.9

682.5

475

600

66618

1952

2054

63.7

457 x 191 x 74

651.9

450

675

67373

2067

2177

70.8

686.1

475

600

75522

2201

2318

71.6

457 x 191 x 82

654.9

450

675

74891

2287

2414

78.3

689.1

475

600

83924

2436

2571

79.2

457 x 191 x 89

658.3

450

675

82871

2518

2663

86.1

692.5

475

600

92809

2680

2833

87.1

457 x 191 x 98

662.1

450

675

92309

2789

2956

95.3

696.3

475

600

1E+05

2968

3145

96.3

533 x 210 x 82

759.1

525

775

96581

2545

2683

75.1

796.1

550

675

1E+05

2704

2854

76.2

533 x 210 x 92

763.9

525

775

1E+05

2942

3103

86.3

800.9

550

675

1E+05

3123

3296

87.5

533 x 210 x 101

767.5

525

775

1E+05

3263

3446

95.5

804.5

550

675

1E+05

3462

3659

96.8

533 x 210 x 109

770.3

525

775

1E+05

3530

3736

103

807.3

550

675

2E+05

3746

3966

105

533 x 210 x 122

775.3

525

775

2E+05

3989

4233

1167

812.3

550

675

2E+05

4232

4491

118.2

Universitas Sumatera Utara

Tabel II.7.3. profil cellular beam dari steel Indonesia

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai