Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
BENCANA ALAM GEOLOGI
MAKALAH GEMPA

OLEH
ISWANDY UTAMA
D611 09 002

MAKASSAR
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan makalah ini. Pada kesempatan ini, dengan tulis ikhlas kami
menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orangtua kami,
Bapak /Ibu guru dan teman-teman yang telah memberikan bantuan dan
partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untuk keberhasilan dalam
penyusunan makalah ini. Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada
guna dan manfaatnya bagi para pembaca. Amin

.
Makassar , 7 Mei 2012

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung
kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya
lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna
kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini masih
banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai
gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan
dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar,
Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan
pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.
B. Rumusan Masalah
1) Apa faktor penyebab gempa bumi ?
2) Bagaimana sejarah gempa bumi yang telah menghancurkan kehidupan
manusia?
3) Bagaimana dampak yang ditimbulkan gempa bumi terhadap kehidupan
manusia ?
C. Tujuan
Agar kita mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi, sejarah
gempa bumi dan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

Gempa bumi adalah getaran (goncangan) yang terjadi karena pergerakan


(bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan
bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan gunung berapi. Gempa bumi
sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di
daerah yang dikelilingi lautan luas. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi
permukaan bumi.Gempa bumi biasabdisebabkan oleh pergerakan kerak bumi
(lempeng bumi). Katagempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah
asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu
bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan
itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Gempa bumi adalah suatu peristiwa pelepasan energi gelombang seismik
secara tiba tiba diakibatkan oleh adanya deformasi lempeng tektonik yang terjadi
pada kerak bumi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar : Patahan
lempeng kerak bumi saat terjadi gempa bumi.
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika

Tentunya Anda tidak akan percaya dengan cerita di atas. Sesungguhnya gempa
terjadi akibat getaran kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi.
Bagaimana getaran itu terjadi? Kerak bumi ini merupakan lempengan yang kaku.
Di daerah yang labil, lapisan litosfer ini mengalami perubahan letak. Misalnya di
satu bagian terangkat ke atas, sedangkan di bagian sebelahnya menurun atau
bertahan pada kedudukannya. Pelengkungan pada perbatasan antara dua bagian
yang bergeser ini menimbulkan ketegangan yang lama-kelamaan akan patah yang
mendadak. Patahan yang mendadak itulah yang menimbulkan getaran gempa.
Tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan gempa ini bermacam-macam. Karena
itu

gempa

dapat

diklasifikasikan

berdasarkan

penyebabnya,

bentuk

episentrumnya, letak hiposentrumnya, jarak, dan letak episentrumnya.


Berdasarkan peristiwa yang menimbulkannya, gempa dibagi menjadi gempa
tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan:

Gempa tektonik merupakan jenis gempa yang terkuat dan bisa meliputi
wilayah yang luas. Gempa ini merupakan akibat dari gerakan gempa

tektonik yaitu berupa patahan atau retakan.


Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi sebelum atau pada saat gunung
berapi meletus. Gempa ini hanya terasa di daerah sekitar gunung berapi,

sehingga tidak begitu kuat jika dibandingkan dengan gempa tektonik.


Gempa runtuhan yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua yang
terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur atau terowongan tambang.
Gempa ini relatif lemah dan hanya terasa di sekitar tempat runtuhan
terjadi. Masih banyak penggolongan jenis gempa. Misalnya berdasarkan
bentuk episentrumnya, dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gempa linier
dan gempa sentral. Gempa linier yaitu episentrumnya berupa garis.
Sedangkan gempa sentral yaitu episentrumnya berbentuk suatu titik.
Berdasarkan letak kedalaman hiposentrumnya dibedakan menjadi tiga
macam gempa, yaitu gempa dalam, gempa intermedier (menengah), dan
gempa dangkal. Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu gempa setempat, gempa jauh, dan gempa

sangat jauh. Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat dibedakan


menjadi gempa laut dan gempa darat.

Tipe Gempa
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terjadi
karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik
dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara
batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik)
menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area
dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan
tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama
lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. Gempa bumi
tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang
khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempenglempeng
tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka
teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena
gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan
dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti
yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul
05.54 WIB.

Jenis Gempa Bumi


Dari faktor-faktor penyebab terjadinya, maka gempa bumi dapat
digolongkan menjadi dua.

Gempa Tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi yang keras menjadi genting
(lunak) dan akhirnya bergerak. Teori dari "Tektonik Plate" menjelaskan bahwa
bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak
itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak
perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah
yang menyebabkan terjadinya Gempa Tektonik.

Keterangan gambar :
Gambar 1 (Paling Kiri) : Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan
gelombang "L"
Gambar 2 (Tengah) : Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan gelombang
"P"
Gambar 3 (Paling Kanan): Gambar bergesernya lapisan bumi, dinamakan
gelombang "S"

Gempa Vulkanik jarang terjadi bila dibandingkan dengan gempa tektonik. Gempa
vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Ketika
gunung berapi meletus maka getaran dan goncangan letusannya bisa terasa sampai
dengan sejauh 20 mil. Sejarah mencatat, di Indonesia pernah terjadi letusan
gunung berapi yang sangat dahsyat pada tahun 1883 yaitu meletusnya Gunung
Krakatau yang berada di Jawa barat. Letusan ini menyebabkan goncangan dan
bunyi yang terdengar sampai sejauh 5000 Km. Letusan tersebut juga
menyebabkan adanya gelombang pasang "Tsunami" setinggi 36 meter dilautan
dan letusan ini memakan korban jiwa sekitar 36.000 orang. Oleh karena itu, untuk
mengetahui aktivitas gunung berapi, manusia dengan akalnya telah berhasil
membuat alat pengukur aktivitas gunung berapi dan juga alat pengukur besarnya
gempa. Ukuran gempa ini dikenal dengan sebutan Richter, sama dengan nama
orang yang membuat dan mengembangkannya yaitu Charles Richter.

Proses Kejadian
Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi
apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat
di tahan oleh lempeng tektonik tersebut. Proses pelepasan energi berupa

gelombang elastis yang disebut gelombang seismik atau gempa yang sampai ke
permukaan bumi dan menimbulkan getaran dan kerusakan terhadap benda benda
atau bangunan di permukaan bumi. Besarnya kerusakan tergantung dengan besar
dan lamanya getaran yang sampai ke permukaan bumi. Selain itu juga tergantung
dengan kekuatan struktur bangunan. Para ahli gempa mengklasifikasikan gempa
menjadi dua katagori, gempa intra lempeng (intraplate) dan antar lempeng
(interplate). Gempa intraplate adalah gempa yang terjadi di dalam lempeng itu
sendiri, sedangkan gempa interplate terjadi di batas antar dua lempeng.
Sebenarnya gempa bumi terjadi setiap hari, namun kebanyakan tidak terasa oleh
manusia , hanya alat seismograph saja yang dapat mencatatnya dan tidak
semuanya menyebabkan kerusakan. Di Indonesia gempa merusak terjadi 3 sampai
5 kali dalam setahun. Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab
utama terjadinya gempa bumi. Ada 5 (lima) jenis gempa bumi yang dapat
dibedakan menurut terjadinya, yaitu:
a. Gempa Tektonik
Seperti diketahui bahwa kulit bumi terdiri dari lempeng lempeng tektonik yang
terdiri dari lapisan lapisan batuan. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa
jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami
pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi.
Gambar Proses Terjadinya Gempa Tektonik
a. Sesar aktif bergerak sedikit demi sedikit kearah yang saling berlawanan Pada
tahap ini terjadi akumulasi energi elastis.

b. Pada tahap ini mulai terjadi deformasi sesar, karena energi


elastis makin besar.
c. Pada tahap ini terjadi pelepasan energi secara mendadak
sehingga terjadi peristiwa yang disebut
gempa bumi tektonik.
d.

Pada

tahap

keseimbangannya

ini

sesar

kembali.

kembali
Pergeseran

mencapai
ini

kian

tingkat
lama

menimbulkan energi-energi stress yang sewaktu waktu terjadi


pelepasan energi yang mendadak. Peristiwa inilah yang
disebut gempa tektonik yaitu peristiwa pelepasan energi secara
tiba-tiba di dalam batuan sepanjang sesar atau patahan seperti
terlihat dalam gambar.
b. Gempa Vulkanik
Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan
peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh tekanan magma dalam gunung
berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya
kadangkadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu
berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan
sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.
c. Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya
runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki
energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat
runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga
dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak
begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan
batuan atau tanah longsor itu sendiri.
d. Gempa Jatuhan
Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata
surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit

bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang


sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran
bumi jika massa meteor cukup besar.

Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi. kawah
terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang 1,13 km akibat kejatuhan meteorite
50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.
e. Gempa Buatan
Suatu percobaan peledakan nuklir bawah tanah atau laut dapat menimbulkan
getaran bumi yang dapat tercatat oleh seismograph seluruh permukaan bumi
tergantung dengan kekuatan ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah
permukaan bumi juga dapat menimbulkan getaran namun efek getarannya sangat
lokal. Penyebab gempa bumi menurut Beno Gutenberg, ilmuwan Jerman
mematahkan teori tersebut. Menggunakan seismograf ciptaan Emil Wiechert,
Gutenberg melakukan penelitian di sepanjang pantai Norwegia hingga Gottingen
(Jerman). Ia berhasil membuktikan gempa tektonik disebabkan gerakan lempeng
bumi ( tektonik ). Gempa tektonik terjadi karena gerakan dari berbagai lempengan
bumi baik besar maupun kecil yang membentuk kerak bumi. Lapisan kerak bumi
yang keras menjadi genting (lunak) dan akhirnya bergerak. Teori dari Tektonik
Plate menjelaskan, bumi terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar area
dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan
tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama
lainnya. Hampir sebagian besar gempa tektonik terjadi di perbatasan antara
lempengan-lempengan pembentuk kerak bumi tersebut, seperti di lingkaran
Pasifik.

Kegiatan zone subduksi atau area tumbukan lempeng memegang peranan hampir
50 persen dari peristiwa seismik yang terjadi. Kegiatan zone subduksi ini
terkonsentrasi di daerah yang dinamakan lingkaran api (ring of fire), sebuah pita
sempit yang panjangnya sekitar 38.600 km. Panjang pita ini membentang dari
Selandia Baru- Indonesia-Jepang-hingga Amerika Selatan.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi


Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin
lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat
itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan
lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi
di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus
dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit
kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa
gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan
gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena
menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di
Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau
akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik
tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat
terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi
yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Zona Gempa Dunia

Zona gempa dunia terbagi atas dua jalur, yaitu Jalur Circum Pasifik dan
Jalur Mediteranian. Jalur Circum Pasifik adalah jalur wilayah dimana banyak
terjadi gempagempa dalam dan juga gempa- gempa besar yang dangkal. Jalur ini
terbentang mulai dari Sulawesi, Filipina , Jepang, dan kepulauan Hawai. Jalur
Mediteranian adalah jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa besar
yang membentang dari benua Amerika, Eropah ,Timur Tengah, India, Sumatera,
Jawa dan Nusa Tenggara. Pada jalur inilah sering terjadi gempa-gempa tektonik
dan juga vulkanik seperti pada gambar di bawah ini. Sedangkan zona gempa di
Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kepulauan Indonesia merupakan daerah
rawan gempa tektonik. karena dilewati jalur gempa Mediteran dan Circum
Pasifik.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
2. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
3. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan
itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut
tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi
akan terjadi.
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

-http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

diakses

tanggal

November

2009,18.33 WIB
-http://www.google.com/search?client=safari&rls=en&q=gempa%20bumi&ie=U
-8&oe=UTF-8 diakses tanggal 1 November 2009 , 18.12 WIB

Anda mungkin juga menyukai