Anda di halaman 1dari 76

TENAGA PEMBENTUK

MUKA BUMI

Tenaga pembentuk muka bumi:

Tenaga Endogen (Hipogen) berasal


dari dalam Bumi
Tenaga Eksogen (Epigen) berasal dari
Luar bumi

Tektonisme
Endogen

Vulkanisme
Seisme

Tenaga
pembentuk
muka bumi

Weathering
Eksogen

Erosion
Mass Wasting
Sedimentation

Tenaga Endogen
Tektonisme
Vulkanisme
Seisme

Tektonisme

Tektonik : tenaga yang bekerja dari dalam


bumi dengan arah vertikal maupun lateral
yang mengakibatkan perubahan lokasi
atau letak lapisan batuan yang
membentuk permukaan bumi
Diastropisme : Proses pembentukan kulit
bumi

Epirogenetik

Epirogenetik
Positif

Epirogenetik
Negatif

Tektonisme

Orogenetik

Lipatan

Patahan

Epirogenetik

Epirogenetik Gerakan yang


menyebabkan turun-naiknya suatu
wilayah yang luas dan berlangsung lama
Epirogenetik Positif : gerak turunnya
daratan (perubahan muka laut positif)
Epirogenetik Negatif : gerak naiknya
daratan (perubahan muka laut negatif)

Orogenesis

Orogenesis tenaga geologi yang berkerja di


areal yang relatif sempit dengan kecepatan yang
relatif cepat.
Lipatan (Folds): kenampakan berbentuk
melengkung yang diakibatkan oleh tekanan
horizontal dan vertikal pada kulit bumi yang plastis
Patahan (Fault): Bentukan alam sebagai akibat
proses pematahan karena tekanan tenaga
horizontal dan/atau vertikal pada kulit bumi yang
tidak plastis

Bagian-bagian lipatan

Istilah-istilah dalam lipatan

Antiklinal: Punggung lipatan


Sinklinal: Lembah lipatan
Geosinklinal: Lembah sinklinal yang luas
Ideogeosinklinal: Ladang minyak di
geosinklinal

Macam-macam lipatan

Macam-macam lipatan

L. Tegak: karena tenaga radial = tenaga tangensial


L. Miring: tenaga radial < tenaga tangensial
L. Menggantung: tenaga tangensial > tenaga radial dan
terus bekerja shg punggung antiklin berada di atas
sinklinal
L. Rebah: karena tenaga horizontal berasal dari satu
arah dan terus bekerja
L. Isoklinal: Sederetan lipatan yang mempunyai bentuk
lipatan yang sama besarnya
L. Sesar Sungkup: L. rebah tetap mendapat tekanan
tangensial, shg batuan di bawah lembah sinklinal patah

Bagian-bagian patahan
Slenk/graben

Escarpment

Horst

Istilah-istilah dalam patahan

Horst: tanah naik/lapisan tanah yang lebih


tinggi daripada sekitarnya
Graben/slenk: tanah turun/lapisan tanah
lebih rendah daripada sekelilingnya
Escarpment: Bidang pergeseran
Dekstral: pergeseran mendatar ke kanan
Sinistral: pergeseran mendatar ke kiri

Dekstral dan sinistral

VULKANISME

VULKANISME

Peristiwa yang berhubungan dengan


pembentukan gunung api
Peristiwa yang berhubungan dengan
naiknya magma dari dalam perut bumi
Gerakan batuan cair (magma) pada
permukaan bumi atau ke arah permukaan
bumi

Hal-hal yang berkaitan dengan


vulkanisme

Magma : bahan silikat pijar yang terdiri dari


bahan padatan (batuan), cairan dan gas
yang terkandung dalam lapisan kulit bumi
Macam Magma
- magma asam (granitis)
- magma basa
- magma pertengahan (andesitis)

INTRUSI MAGMA

Aktivitas magma dalam lapisan lithosfer


yang memotong atau menyusup di antara
lapisan lithosfer, tetapi tidak mencapai
permukaan bumi

Macam-macam hasil intrusi magma

Batolit : dapur magma yang membeku


Lakolit : bentukan yang cembung ke atas dan datar di
bawah yang terletak di antara lapisan lithosfer yang
disebabkan masuknya magma di antara kedua lapisan
Sill : Keping intrusi, bentukan yang disebabkan intrusi
magma yang berarah mendatar dan masuk di antara
dua lapisan batuan
Gang/Korok/dyke/retas : batuan hasil intrusi yang
berbentuk pipih/tipis dan panjangserta memotong
lapisan lithosfer dengan arah vertikal atau miring
Diatrema: Batuan hasil intrusi yang mengisi pipa
letusan, silinder dan memanjangdari dapur magma
sampai pada batas permukaan bumi
Apofisa: Gang yang relatif kecil dan merupakan cabang
gang

EKSTRUSI MAGMA

Proses keluarnya magma sampai ke


permukaan bumi
= ERUPSI

Macam erupsi berdasarkan kekuatan


letusannya:

Erupsi Efusif : proses erupsi berupa


lelehan lava dan lahar. Terjadi jika magma
relatif encer
Erupsi Eksplosif : proses erupsi yang
disertai dengan letusan/ledakan yang
cukup dahsyat. Terjadi jika magma kental
dan memiliki kandungan gas yang relatif
lebih banyak

Macam Erupsi menurut bentuk


lubang tempat keluarnya magma:

Erupsi Linear: proses erupsi melalui


celah/retakan yang memanjang. Menimbulkan
deretan gunung api
Erupsi Areal: proses erupsi terjadi karena
magma dekat dengan permukaan bumi sehingga
magma melelehkan dan membakar batuan di
atasnya, maka magma keluar di beberapa tempat
Erupsi Sentral: proses erupsi melalui sebuah
lubang/pusat erupsi, sehingga membentuk
kerucut gunung api yang terpisah-pisah

Hasil Erupsi Sentral

Gunung api perisai / tameng : hasil erupsi efusif


dengan magma cair yang encer Kepulauan
Hawaii
Gunung Api Maar : Hasil erupsi eksplosif yang
sangat kuat dan hanya terjadi sekali Gn.
Lamongan
Gunung api Strato : hasil erupsi campuran
antara efusif dan eksplosif yang berulang
beberapa kali hampir semua gunung di
Indonesia

Tipe Letusan gunung Berapi


LAVA
Cair Sekali

MEMBANGUN
Hawaii

Cair

MERUSAK

Stromboli
Vulkano
Lemah

Vulkano
Kuat

Perret

Cair Liat

Merapi

St. Vincent

Pelee

TEKANAN
GAS

Rendah

Sedang

Tinggi

Amat Tinggi

PUSAT
MAGMA

Dangkal
Sekali

Dangkal

Dalam

Amat Dalam

Contoh

Hawaii : Kilauea, Mauna Loa


Stromboli : Vesuvius, Raung, Batur
Perret : Krakatau
Vulkano lemah : Bromo, Semeru
Vulkano Kuat :Etna
Merapi : Merapi
St. Vincent : Kelud, St. Vincent
Pelee : Montage Pelee

Bahan yang dikeluarkan

Bahan Padat (Efflata)


Bahan Cair
Bahan Gas (Ekshalasi)

Efflata berdasar asalnya

Efflata Allogen : Berasal dari batuan di


sekitar kawah
Efflata Autogen : Berasal dari magma =
Proklastika Efflata

Efflata berdasar Ukurannya

Bom : batuan besar


Slak : batu-batu kecil
Lapili : ukuran sebesar kerikil
Pasir
Abu / debu

Bahan Cair :

Lava: magma yang meleleh keluar lereng,


suhu 700-1200C
Lahar Panas : campuran magma dan air,
berupa lumpur panas
Lahar dingin : endapan lava/lahar berubah
jadi lumpur karena tertimpa hujan

Bahan Gas

Solfatar : H2S / Belerang

Fumarol : H2O / Uap Air

Mofet : CO2 / Karbondioksida

Gejala Pre-Vulkanism

Suhu sekitar gunung naik mendadak


Sumber air mengering
Terjadi Gempa
Pohon meranggas dan mati
Binatang liar banyak yang mengungsi
Suara gemuruh dari dalam tanah
Ekshalasi semakin hebat

Gejala Post-Vulkanik

Munculnya Ekshalasi
Munculnya sumber air panas (term)
Cipanas, Baturaden, dieng
Mata air Makdani (mata air bermineral)
Maribaya, Baturaden, Dieng
Geyser (air panas yang memancar secara
periodik) Cisolok jabar, Eslandia, New
Zealand, Yellowstone national Park

Vulkanisme di Indonesia
penyebarannya dibagi tiga :

Sistem Sunda: dari Arakan Yoma


(Myanmar) Andaman Nicobar
Sumatra Jawa Kepulauan Nusa
Tenggara Banda
Sistem Busur Tepi Asia: Dari JepangFilipina Kalimantan Utara, Kep Sangihe
Sistem Sirkum Australia: NZ Kaledonia
Baru Papua - Maluku

Manfaat Gunung Berapi

Abu vulkanis menyuburkan tanah


Memperbanyak hujan (orografis)
Sumber air panas dan makdani
Pariwisata
Potensi tambang dan bahan bangunan
PLTA dan irigasi

Pengaruh negatif Gunung berapi

Korban Jiwa / ternak


Gas beracun
Awan panas berbahaya bagi jiwa
Lahar panas dan lahar dingin merusak wilayah
yang dilalui
Efflata dapat merusak bangunan
Abu vulkanik mengganggu pernafasan
Gelombang pasang jika gunung berada di laut

Usaha mengurangi bahaya gunung


berapi

Membuat terowongan air pada gunung


yang berkepundan
Mengadakan pos-pos pengamatan
gunung berapi
Mengungsikan penduduk sekitar gunung

SEISME

Pengertian Seisme

Getaran kulit bumi / bergetarnya


permukaan bumi
Penyebab: Energi potensial berubah
menjadi energi kinetik
Alat pencatat gempa: Seismograf
Hasil catatan: Seismogram

Beberapa Istilah dalam seisme

Seismologi : Ilmu yang mempelajari


gempa
Hiposentrum: Titik/garis di dalam lapisan
bumi pada kedalaman tertentu yang
menyebabkan terjadinya gempa
Episentrum: Titik/Garis di permukaan
bumi/laut sebagai tempat dimana
gelombang mulai dirambatkan

EPISENTRUM
E

HIPOSENTRUM

Beberapa Istilah dalam seisme

Pleistoseista: Garis pada peta yang membatasi


daerah sekitar episentrum yang mengalami
kerusakan terhebat akibat gempa.
Isoseista: Garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai kerusakan fisik yang sama
Homoseista: Garis pada peta yang
menghubungakan daerah-daerah yang
mengalami gelombang primer pada waktu yang
sama

Macam Gelombang Gempa

Gel. Longitudinal / Primer / P-Wave: Gelombang


gempa yang dirambatkan dari hiposentrum melalui
lapisan lithosfer secara menyebar dengan kecepatan
7-14 km/detik
Gel. Transversal / Sekunder/Share Wave/S-Wave:
Gelombang gempa yang bersama-sama dengan PWave dirambatkan dai hiposentrum ke segala arah
dalam lapisan lithosfer dengan kecepatan 4-7
km/detik
Gel. Panjang /Permukaan/L-Wave: gelombang
yang dirambatkan dari episentrum menyebar ke
segala arah di permukaan bumi dengan kecepatan
3,5-3,9 km/detik

Klasifikasi Gempa
1.

Berdasar Penyebabnya
a. Gempa runtuhan (Fall Earthquake)
b. Gempa Vulkanik (Vulcanic
Earthquake)
c. Gempa Tektonik (Tectonic
Earthquake)

2. Berdasar Intensitasnya

Macroseisme : intensitasnya besar dan


dapat diketahui tanpa menggunakan alat
Microseisme : Intensitasnya kecil, hanya
dapat diketahui dengan menggunkan
seismograf

3. Berdasar bentuk episentrumnya

Gempa Linear : Episentrum berupa Garis


(Gempa tektonik)
Gempa Sentral : Episentrum berupa titik
(Gempa vulkanik/runtuhan)

4. Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum


Gempa dangkal : Kedalaman hiposentrum
< 100 km
Gempa menengah : kedalaman
hiposentrum 100 300 km
Gempa dalam : kedalaman hiposentrum
300 700 km
* Intensitas gempa semakin dangkal
semakin kuat

5. Berdasarkan Jarak episentrum

Gempa Setempat: Jarak episentrum <


10.000 km
Gempa Jauh : Jarak episentrum 10.000
km
Gempa Sangat Jauh : Jarak Episentrum >
10.000 km

6. Berdasar Letak Pusat Gempa


(Episentrum)

Gempa Laut : episentrum terletak di dasar


laut
Gempa Darat : episentrum terletak di
permukaan darat

Tugas

Apa saja yang harus dilakukan:


a. sebelum terjadi gempa
b. ketika terjadi gempa
c. setelah terjadi gempa

Rumus LASKA

Untuk menghitung jarak episentrum


Rumus:
= [ (S - P) 1 ] x 1000

Contoh

Pada tanggal 1 januari 2001 di Jakarta,


gelombang primer tercatat pada pukul
4.30 WIB sedangkan gel sekunder pada
pukul 4.33 WIB. Berapa jarak episentrum
dari kota jakarta ?

Jawab

Diketahui : P = 4.30 WIB


S = 4.33 WIB
Ditanya: Jarak Episentrum ?
Jawab: = [(S-P) 1] x 1000
= [ (4.33 4.30) 1] x 1000
= [ 3 1] x 1000
= 2000 km dari Jakarta

PENGUKUR INTENSITAS
KEKUATAN GEMPA:

Skala Omari (I VII)


Skala Mercalli (I XII)
Skala Cancani ( I XII)
Skala Richter (Berdasar Jarak episentrum
dan amplitudo gelombang gempa)

TENAGA

EKSOGEN

Peristiwa Eksogenetik
meliputi:
Pelapukan (Weathering)
Pengikisan (Erosion)
Pengangkutan (Mass Wasting)
Pengendapan (Sedimentation)

Agen-agen tenaga
eksogen:
Sinar Matahari
Angin
Air
Gelombang laut
Gletser
Makhluk hidup

Pelapukan
Merupakan proses penghancuran
batuan dari bongkahan besar
menjadi bagian yang lebih kecil
Penyebabnya: Cuaca/iklim, terkena
unsur kimia, dan makhluk hidup

Macam-macam Pelapukan
Pelapukan Mekanik / Disintegrasi
Pelapukan Kimiawi / Dekomposisi
Pelapukan Biologis / Organis

Erosi
Merupakan proses terlepasnya
partikel batuan dari induknya
Tenaga yang bekerja: Air, Angin,
Gelombang laut, Gletser

Erosi oleh air


Erosi percikan / Splash Erosion
Erosi permukaan / Sheet erosion
Erosi alur / riil erosion
Erosi Parit / Gully erosion
Erosi Tebing sungai / Stream Banks
Erosion
Erosi Air Terjun / Water fall erosion

Erosi Oleh Gelombang


= Abrasi
Menghasilkan Sea Caves dan Clif

Sea cave

Clif

Erosi oleh angin


= Deflasi
= Korasi Mushroom rock
Di daerah Plateau menghasilkan
Mesa dan Butte

Mesa & butte

Erosi oleh gletser


Menghasilkan Morena (moraine)

Mass wasting
Slow Flowage/Creep
Rapid Flowage
Land Slides
Subsidence

Creep
Tidak Tampak mata
Terdiri dari:
- Soil Creep / rayapan tanah
- Talus Creep / rayapan talus
- Rock Creep / rayapan batuan
- rock-glacier Creep / rayapan batuangletser
- Soilfluction / aliran massa batuan kenyang
air

Rapid Flowage
Earth flow / aliran tanah
Mudflow / aliran lumpur
Debris Avalanche / guguran puing

Land slides / longsor lahan


Slump / luncur
Debris slide / longsor puing
Debris fall / jatuh puing
Rock slide / longsor batu
Rock fall / jatuh batu

Subsidence
=Amblesan
Pergerakan tanah secara vertikal
tanpa permukaan bebas

Sedimentasi
Proses pengendapan batuan hasil
kikisan
Agen pembawanya: Angin, air,
gletser, gelombang laut

Dunes

Sedimentasi berdasarkan
tempat pengendapannya
S.
S.
S.
S.
S.

Fluvial : sungai
Terestris : daratan
Limnis : danau/rawa
Marine : laut
Glasial : daerah es

Sedimentasi berdasar
tenaga pengangkutnya
S.
S.
S.
S.

Aquatis : air
Aeolis / Aeris : angin
Marine : air laut
Glasial : gletser

Anda mungkin juga menyukai