ABSTRACT
There are so many accidents in sea,one of location is in
Ketapang Gilimanuk, especially ferry ships. Ferry ship accidents
are caused by bad weather, traffic crossing, crew fatigue, and age
of ship. In this study, Interviews and questionnaires for crew who
have experience to navigate from BP2IP and Ketapang
Gilimanuk ferry crews are used. Slovin method is used to
determined minimum sample. Questionnaire that have been
developed is used to determine the factors that affect safety and
performance of ferry crew. AHP is used to get the highest criteria
and subcriteria that cause low safety performance of crew. The
highest criteria is crews fatigue. Result of research purpose for
new plan of shift work,by considering MLC and STCW95. The
provisions of a new shift work design are three-day shift rotation,
shift work for 12 hours, and the addition of holiday being of a
six-day holiday.
Teknis
23%
Lain-lain
2%
Teknis
Lain-lain
Manusia
Alam
Manusia
37%
Gambar 1 Persentase Kecelakaan Laut berdasarkan faktor penyebab (2003-2008)
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk Kapal ferry penyeberangan di Gilimanuk bila memiliki GT 500, maka
awak kapal yang di butuhkan untuk 1 kapal nya adalah : 1 orang Nahkoda
(ANT IV),2 orang mualim (ANT V),1 orang operator radio (sertifikat ORU),1
orang juru mudi,dan 1 orang koki,sedangkan untuk kamar mesin dengan
penggerak kurang dari 750 KW adalah 7( tujuh ) orang dengan rincian sebagai
berikut : 1 orang Kepala Kamar Mesin (ATT V), 1 orang masinis II (ATT V), 1
orang masinis (ATT V),1 orang mandor mesin dan 3 orang juru minyak.
Populasi adalah kumpulan atau keseluruhan anggota dari obyek penelitian dan
memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan dalam penelitian. Pada
populasi ini,kelebihan dari penelitian yang melibatkan keseluruhan membuat
data dijamin lebih lengkap dan pengambilan kesimpulan lebih akurat .Akan
tetapi,membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). Sampel
adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Ronald (1995)
mendefinisikan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Bila
populasi besar dan tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
maka dapat digunakan sampel. Pengambilan sampel ini sangat berguna karena
lebih hemat waktu,tenaga, dan biaya.
Pada penelitian ini, penulis menentukan jumlah sampel berdasarkan Slovin,
yaitu :
(2.1)
(Sumber : Umar,2004)
Dimana,
n = Jumlah sampel yang akan digunakan
N = Jumlah populasi
e = nilai error
2.
3.
4.
Usia minimum
pada konvensi ini usia minimum adalah 16 tahun,Jika dibawah
itu tidak ada orang yang dipekerjakan pada sebuah
kapal.Untuk jam malam,kerja awak kapal di bawah usia 18
tahun tidak diperbolehkan.
Sertifikat Kesehatan
Daftar sertifikat kesehatan harus menyatakan secara khusus
bahwa pendengaran dan penglihatan dari awak kapal yang
bersangkutan dan penglihatan warna.Sertifikat ini berlaku
selama 2 tahun kecuali pada awak kapal yang berusia 18 tahun
maksimum berlaku harus satu tahun.Untuk sertifikasi
penglihatan warna berlaku untuk jangka waktu maksimum
enam tahun.
Jam lembur dalam satu minggu tidak diperbolehkan melebihi
48 jam.
Jam Kerja
Jam kerja artinya waktu dimana awak kapal melakukan
pekerjaan di kapal.Maksimum kerja tidak boleh melebihi 14
jam dalam periode 24 jam, sedangkan jam minimum istirahat
tersebut tidak kurang dari 10 jam dalam periode 24 jam.
METODOLOGI
Internet
Tugas Akhir
Paper
Jurnal
Buku
MULAI
Identifikasi dan
perumusan masalah
Menentukan Tujuan
Studi Literatur
Variabel kuesioner
(wawancara dengan orang
yang berkompeten)
Variabel Kuesioner
untuk AHP(Interview
dan hasil kuesioner
Menghasilkan
Kuesioner
Tidak Valid
Cr >0,1
Pengujian
Konsistensi
Valid
Selesai
Pada tahapan ini dilakukan proses identifikasi terhadap permasalahan yang ada
khususnya pada awak kapal. Dari kondisi tersebut tentunya akan didapat
kriteria yang berpengaruh pada kinerja awak kapal,selain itu mengidentifikasi
tingkat keluhan awak kapal selama bekerja shift kemudian merumuskan
masalah mengenai perancangan sistem shift kerja untuk mengurangi tingkat
keluhan dan keselamatan dari awak kapal.
Tahapan awal dari pembuatan kuesioner ini didapatkan dari interview pada
pihak terkait yang berkompeten dalam bidangnya terhadap penentuan variabel
yang berpengaruh terhadap kinerja awak kapal. Dari hasil interview tersebut
kemudian diolah menjadi sebuah kuesioner perbandingan berdasarkan variabel
yang telah didapatkan dari pihak yang telah di lakukan interview. Kuesioner
akan didistribusikan pada awak kapal.
Dari variabel yang telah diperoleh dari kuesioner tersebut maka langkah
berikutnya yaitu penentuan nilai tiap variabel meggunakan metode AHP
(Analytical Hierarchy Process) dengan software Expert Choice. Pertanyaan
dalam kuesioner mempunyai beberapa opsi jawaban dengan skala tertentu. Dari
masing-masing pertanyaan yang memiliki opsi jawaban tersebut kemudian
diproses lagi menggunakan rataan geometric karena penilaian disini melibatkan
banyak orang
AHP mengukur konsistensi menyeluruh dari berbagai pertimbangan melalui
suatu rasio konsistensi. Nilai rasio konsistensi harus kurang atau sama dengan
0,1 , dimana 0,2 adalah nilai maksimum yang dapat ditoleransi
Pada penelitian ini digunakan validitas konstruk untuk mengukur validitas
dengan menggunakan nilai korelasi pearson product moment,dimana
perhitungan menggunakan excel untuk memvalidasi,kemudian menghitung
nilai realibilitasnya menggunakan software SPSS. Dari hasil kuesioner yang
kemudian telah validasi dan digunakan untuk AHP,selanjutnya adalah
menganalisa data dan menginterpretasikan isi kuesioner yang telah di validasi
Pada Tahap ini akan dilakukan perancangan shift kerja yang didasarkan pada
UU tentang pelaut no 7 tahun 2000 dan berdasarkan MLC 2006,
sertakeluhan-keluhan dari isi kuesioner.
1.
2.
3.
4.
5.
rxy=
n
n
n
n X i Yi X i Yi
i 1
i 1 i 1
2
2
n 2 n
n
n
n X i X i n Yi2 Yi
i 1 i 1 i 1 i 1
(4.3)
Keterangan.
rxy : Korelasi pearson product moment
Xi : Skor pertanyaan ke-i yang diberikan oleh masing-masing responden
Yi : Skor total seluruh pertanyaan untuk masing-masing responden
n
: Banyak responden
Hasil dari r hitung ini kemudian dibandingkan dengan r tabel.Data dikatakan
valid apabila r hitung lebih besar daripada r tabel.Dengan N = 65,derajat
kebebasan = N-65=63,dan = 5%,maka nilai r tabel adalah 0,244 dimana r
tabel ini menurut standar Tabel Statistik Untuk Korelasi Product Moment
Pearson..Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel ,maka atribut tersebut
dikatakan valid,berarti responden dalam menilai kriteria variabel tidak
mengalami bias yang besar dalam memahami isi kuesioner sehingga persepsi
terhadap kuesioner tersebut tidaklah berbeda.Dari hasil pengolahan data dapat
kita lihat bahwa semua jenis keluhan pada shift pagi memiliki nilai r hitung
yang lebih besar dari r tabel (r hitung > 0,244),tetapi ada satu soal yang tidak
valid,yaitu pada pertanyaan menyangkut responden apakah menderita penyakit
akibat kerja shift(paru-paru,jantung,sesak nafas).
Soal ini memiliki nilai r hitung yang kurang dari nilai r tabel,sehingga
atribut soal ini dihilangkan pada pertanyaan shift pagi.Untuk shift
malam dapat dilihat bahwa semua jenis keluhan memiliki nilai r hitung
yang lebih besar dari r tabel (r hitung > 0,244).Hal ini berarti semua
jenis keluhan pada shift malam bisa dikatakan atribut yang valid.Jika
nilai r hitung lebih besar dari r tabel,maka atribut tersebut dikatakan
valid,berarti responden dalam menilai kriteria variabel tidak
mengalami bias yang besar dalam memahami isi kuesioner sehingga
persepsi terhadap kuesioner tidaklah berbeda.Tetapi bila r hitung lebih
kecil dari r tabel,maka atribut tersebut dikatakan tidak valid,berarti
responden mengalami bias pada atribut soal yang ditanyakan.Dengan
demikian atribut-atribut soal diatas yang diajukan lewat kuesioner yang
mengukur keluhan yang dikumpulkan cukup menggambarkan keadaan
yang ingin diukur,dalam hal ini jenis keluhan dalam bekerja shift kapal
pada kondisi pagi dan malam.
Pengujian realibilitas ini juga dilakukan pada kuesioner bagian III
dengan menggunakan Realibility Analysis pada software SPSS.Analisis
ini bertujuan untuk menguji apakah alat ukur yang digunakan dapat
dipercaya atau dapat diandalkan.Yang dimasukkan dalam pengujian
sebagai input data hanyalah atribut yang valid saja(hasil dari uji
validitas di atas).Dari hasil perhitungan untuk input data shift pagi
diperoleh nilai alpha 0,3844(Output SPSS dibawah ini).Dengan nilai r
tabel = 0,244 (derajat kebebasan =n-2=63 dan =5%),berarti nilai alpha
> nilai r tabel dan kuesioner shift pagi dapat dikatakan reliabel.Untuk
Shift malam,diperoleh nilai alpha sebesar 0,4672(Output SPSS
dibawah ini).Dengan nilai r tabel = 0,244 (derajat kebebasan =n-2=63
dan =5%),berarti nilai alpha > nilai r tabel dan kuesioner shift pagi
dapat dikatakan reliabel. Pada uji realibilitas ini memiliki tujuan untuk
menguji apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan .Untuk
atribut yang dimasukkan dalam pengujian sebagai input data hanyalah
atribut yang valid saja(hasil dari uji validitas).Kuesioner dianggap
reliabel jika nilai alpha pada output lebih besar dari nilai r tabel.Dari
hasil perhitungan untuk input data shift pagi diperoleh nilai alpha
=0,3844.Dengan nilai r tabel = 0,244 ,derajat kebebasan n-2=63 dan =
5%,maka nilai alpha > nilai r tabel dan kuesioner shift pagi dikatakan
reliabel (atribut yang tidak valid tidak dimasukkan).Kemudian untuk
shift malam,hasil perhitungan untuk input data shift malam diperoleh
nilai alpha = 0,4672. Dengan nilai r tabel = 0,244 derajat kebebasan
n-2=63 dan = 5%,maka nilai alpha > nilai r tabel dan shift malam
dapat dikatakan reliabel atau dapat diandalkan.Artinya berapa kalipun
pertanyaan kuesioner diulang pada responden yang berbeda untuk
mengukur hal yang sama dalam hal ini jenis keluhan akan
menunjukkan hasil yang relatif konsisten karena kuesioner yang
dibagikan telah menjadi alat ukur yang layak
Keluhan
FaktorFisik
Stress
Lelah
Mengantuk
Menderita
penyakit
Faktor Sosial
Kebisingan
tinggi
Perubahan
aktivitas sosial
Suhu udara
panas
Tidak
bersemangat
berkurangnya
waktu dengan
keluarga
Suhu udara
yang dingin
Bosan
kurang waktu
untuk hobi.
Pencahayaan
yang kurang
Bertengkar
dengan pasangan
Faktor Fisik
Faktor Psikis
Faktor
Lingkungan
Faktor Sosial
Faktor
Fisik
1,00
4,75
Faktor
Psikis
0,22
1,00
Faktor
Lingkungan
0,23
0,48
Faktor
Sosial
0,22
0,45
4,39
2,16
1,00
1,28
4,65
2,29
0,85
1,00
Kelelahan
Mengantuk
Menderita Penyakit
Kelelahan
1,00
0,22
0,14
Mengantuk
4,65
1,00
0,37
Menderita Penyakit
7,06
2,74
1,00
Faktor
Lingkungan
Faktor Psikis
Bosan
Tidak bersemangat
Stress
Bosan
1,00
0,36
0,32
Tidak Bersemangat
2,86
1,00
0,51
Stress
3,09
2,03
1,00
Kebisingan
yang tinggi
Suhu Udara
Panas
Suhu Udara
dingin
Kurangnya
cahaya
Kebisingan
yang tinggi
Suhu
Udara
Panas
Suhu
Udara
dingin
Kurangnya
cahaya
1,00
0,88
1,40
0,49
1,19
1,00
0,96
0,42
0,72
1,04
1,00
0,53
2,04
2,40
1,90
1,00
Perubaha
n
aktifitas
sosial
Waktu
dengan
keluarga
berkuran
g
Waktu
untuk
hobi
berkuran
g
Bertengk
ar dengan
pasangan
Perubaha
n
kegiatan
ibadah
Perub
ahan
aktifit
as
sosial
1
Waktu
dengan
keluarga
berkuran
g
3,22
Waktu
untuk
hobi
berkur
ang
3,29
Bertengkar
dengan
pasangan
Perubahan
kegiatan
ibadah
1,58
1,07
0,36
0,49
0,42
0,43
0,31
2,03
0,31
0,78
0,63
2,38
3,26
0,94
0,93
2,31
1,30
1,05
FaktorSosial;
Faktor
11%
Lingkungan;
10%
Kriteria
Faktor Fisik;
60%
Faktor Fisik
Faktor Psikis
Faktor
Psikis;
19%
Faktor Lingkungan
FaktorSosial
Subkriteria
Kelelahan
Mengantuk
2%
1%
Menderita Penyakit
1%
3%
3%
3%
3%
3%
4%
Bosan
1%
Tidak bersemangat
Stres
44%
Kebisingan yang
tinggi
Suhu udara panas
Suhu udara dingin
11%
11%
5%
Kurang cahaya
perubahan kegiatan
beribadah
Bertengkar dengan
pasangan
Waktu untuk hobi
berkurang
Waktu untuk
keluarga berkurang
Perubahan aktifitas
sosial
Shift baru
Berotasi
3 hari sekali
12 jam
6hari perbulan
07.00-19.00(12
jam)
Hanya saja berdasarkan ketentuan MLC 2006 dan IMO yang terbaru
mengharuskan awak kapal harus memiliki jam istirahat minimal 10 jam
dalam waktu 1 hari(24 jam).Sehingga shift lama yang menggunakan
sistem 8jam normatif dan 10 jam lembur rutin tidak diperbolehkan.
Waktu Libur
Untuk waktu libur,sesuai dengan hasil kuesioner yang menginginkan
libur selama 6 hari dalam sebulan sangat rasional.Hal itu berdasarkan
awak
kapal
yang
berasal
dari
Surabaya,Madura
dan
Banyuwangi.Banyak awak kapal yang mengeluhkan bahwa waktu
istirahat selama 5 hari dirasa kurang.
Food Intake
Untuk mengatasi rasa bosan dan lelah setelah beberapa jam
bekerja,maka food intake adalah cara yang paling tepat untuk awak
kapal.Makanan yang dapat diberikan bisa berupa snack ataupun
minuman yang dapat menambah tenaga.Kopi atau teh merupakan
contoh minuman yang memiliki efek stimulan (Grandjean,1986 )
meskipun hanya sesaat.Stimulan ringan ini sangat tepat diberikan untuk
mengurangi rasa penat akibat kerja yang monoton.Dibawah ini adalah
contoh makanan dan minuman ringan beserta kandungan kalori yang
dapat
diberikan
kepada
karyawan
sebagai
rekomendasi
(Grandjean,1986). Dari data kuesioner,dapat dilihat bahwa awak kapal
mulai kurang bersemangat pukul 10.00-11.00.Oleh karena itu pada
jam-jam tersebut perlu dilakukan treatment khusus untuk memotivasi
kembali semangat awak kapal agar kembali bersemangat dan
mendapatkan energi.Durasi food intake yang diusulkan tidak lebih dari
15 menit.Untuk Shift malam waktu food intake yang tepat adalah pada
pukul 23.00 dan 02.00,dengan durasi masing-masing kurang dari 15
menit.
Tipe Snack
1 Cangkir kopi susu
dengan 2 sendok gula
1 gelas susu
1 cangkir ovaltine dengan
susu
Roti dan buah
Roti dengan keju
Kandungan
kalori
37
66
130
240
300
1.
Kriteria-kriteria
tertinggi
berdasarkan
faktor
yang
DAFTAR PUSTAKA
[1] Grandjean, E. 1986. Fitting the Task To the Man : An ergonomic Approach.
Taylor and Francis,London and Philadelphia.
[2] Grandjean, E. 1988. Fitting the Task to the Man 4th Edition. Taylor &
Francis Publisher, London.
[3] International Labour Organisation. 2006. Maritime Labour
Convention(MLC) 2006.
[4] Kurniawati, T. 2004. Manajemen Shift Kerja (Studi Kasus Departemen
Heavy Maintenance PT Merpati Maintenance Facility).Tugas Akhir
Jurusan
Teknik
Industri,Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember,Surabaya
[5] Kurniawan, Antara, I.G.W. 2004. Dampak Night and Shift Works terhadap
kesehatan tubuh(studi kasus pada karyawan Hotel "KPH"
Bali).Proceeding Seminar Nasional Ergonomi 2,buku 1 hal 86-92.
[6] Pulat, M. B. 2002. The Fundamental Ergonomics. Prentice Hall Englewood
Cliffs, New Jersey.
[7] Saaty, T. L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses
Hierarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang
Kompleks. Pustaka Binama Pressindo.
[8] Sekretariat Negara. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 2000 Tentang Kepelautan.
[9] Sekretariat Negara. 20003. Undang-Undang Republik Indonesia no 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
[10] Singarimbun, M. dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survai.PT
Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.
[11] Spurgeon, A. 2003. Working time Its impact on safety and health.
International Labour Office
[12] Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Cetakan ke-5. Bandung: Tarsito
[13] Supranto, J. 1998. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Jakarta:
Rineka Cipta.
[14] Wignjosoebroto, S. 1998. Pengantar Teknik dan Manajemen Industri,
Edisi ke 1. Jakarta. Guna Widya.
[15] Wignjosoebroto, S (2000). Ergonomi,Studi gerak dan wajtu.Penerbit Guna
Widya,Surabaya.
[16] Wijayanti, R.S, ( 2005). Shift Kerja dan Karakteristik Individu dengan
Kinerja Perawat di Ruang ICU Rumah Sakit Haji Medan Tahun
2004.Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara
[17] Williamson, A.M. And Feyer, A.M. (1995). Causes of accidents and the
time of day. Work and Stress, 9: 158-164
[18] Undang-Undang Republik Indonesia no 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
[19] Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 7
[20] tahun 2000 tentang kepelautan
[21] Maritime Labour Convention(MLC) 2006