Kelompok 4
2 Gedung 2 Siang
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT tuhan yang maha esa,
yang selalu memberikan kesehatan dan kesempatan untuk kita terus
berusaha dan berkarya, dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
merupakan salah satu anugrah-Nya . Makalah ini saya kutip dari kumpulan
beberapa buku-buku yang memang membahas mengenai Balok Lentur
dan Balok Bersusun dan dari beberapa situs internet.
Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta,
saudara, dosen pembimbing dan seluruh pihak yang telah mendukung
serta memberi semangat sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan
baik.
Tentunya
dengan
harapan
makalah
ini
dapat
BALOK LENTUR
Perencanaan batang lentur (balok) meliputi 4 hal :
-
Perencanaan lentur
Geser
Lendutan
Tumpuan
Batang lentur direncanakan untuk dapat mendukung gaya momen lentur
dan gaya geser. Bentang rencana harus digunakan dalam menghitung
momen lentur, gaya geser, dan lendutan. Untuk komponen struktur
berbentang sederhana yang tidak menyatu dengan tumpuan-tumpuannya
maka bentang rencana adalah bentang bersih ditambah setengah kali
panjang tumpuan pada masing-masing ujung.
Dengan adanya momen yang ditimbulkan oleh beban merata atau beban
terpusat maka akan terjadi lenturan pada balok seperti gambar diatas.
Tegangan yang terjadi tidak boleh melebihi tegangan yang diijinkan.
Tegangan lentur yang terjadi dapat dihitung dengan menggunakan rumus
W = 1/6 b h
W = momen tahanan . ( cm
( kg cm )
3
Contoh Soal
Kontrol lendutan
diperbesar.
b = 10 cm ; h = 15 cm
I = 1/12. 10. 15 3 = 2812,5 cm 4
f maks = 5/384. 2. 300 4 / 10 5 . 2812,5 = 0,75 cm < f.. ( ok )
BALOK BERSUSUN
balok 2 bagian
I = 0,6 . 1/12 b h
balok 3 bagian
I = 0,3 . 1/12 b h
balok 2 bagian
I = 0,6 . 1/12 b h
balok 3 bagian
I = 0,3 . 1/12 b h
f l / 300
f l / 400
f l / 200
f l / 500
f l / 700
Tegangan lentur ( lt )
Cara analitis
m=1
x1 = c V 1/n
m=2
x2 = c V 2/n
m=3
x3 = c V 3/n
m=4
x4 = c V 4/n
Cara grafis
Contoh soal:
dst.
= 5529,6 cm 4
W = 0,8 . 1/6 . 8 . 24
= 614,4 cm 3
M = 1/8 q l
M = lt . W
45000 q = 100 . 614,4
q = 1,37 kg / cm = 137 kg / m
Gaya geser ( D )
D = q.l = . 66 . 6 = 198 kg
= 3/2 . D/A = 3/2 . 198/192 = 1,55 kg / cm 2 <
T = . . b . l / 2 = . 1,55 . 8 . 600/2 = 1860 kg
Digunakan pasak bulldog 50 mm , P = 350 kg
Jumlah pasak ( n ) = T/P = 1860/350 = 6 buah
Jarak pemasangan pasak
X1 = C V 1/n = 3 V 1/6 = 1,22 m
X2 = 3 V 2/6 = 1,73 m
X3 = 3 V 3/6 = 2,12 m
X4 = 3 V 4/6 = 2,45 m
X5 = 3 V 5/6 = 2,74 m
X6 = 3 V 6/6 = 3,00 m