Anda di halaman 1dari 9

DISUSUN OLEH

Kelompok 4

Claudia Gita Anjani


Jansen Caesar Bonaventura
Jeremia Julianto L Gaol
M. Ranafif Apryzan
Nydia Diamanta
Restu Arip Romadhan

2 Gedung 2 Siang

Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT tuhan yang maha esa,
yang selalu memberikan kesehatan dan kesempatan untuk kita terus
berusaha dan berkarya, dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
merupakan salah satu anugrah-Nya . Makalah ini saya kutip dari kumpulan
beberapa buku-buku yang memang membahas mengenai Balok Lentur
dan Balok Bersusun dan dari beberapa situs internet.
Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta,
saudara, dosen pembimbing dan seluruh pihak yang telah mendukung
serta memberi semangat sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan

baik.

Tentunya

dengan

harapan

makalah

ini

dapat

menyumbangkan setitik harapan bagi kemajuan ilmu pengetahuan


dimasa yang akan datang.
Sebagai penulis saya juga menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan, tetapi pada dasarnya saya selalu berusaha untuk
melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada makalah ini hingga
mendekati kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran sangat saya
harapkan demi kemajuan kita bersama
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih atas perhatiannya.

Depok, 02 November 2014


PENULIS
Kelompok 4

BALOK LENTUR
Perencanaan batang lentur (balok) meliputi 4 hal :
-

Perencanaan lentur

Geser

Lendutan

Tumpuan
Batang lentur direncanakan untuk dapat mendukung gaya momen lentur
dan gaya geser. Bentang rencana harus digunakan dalam menghitung
momen lentur, gaya geser, dan lendutan. Untuk komponen struktur
berbentang sederhana yang tidak menyatu dengan tumpuan-tumpuannya
maka bentang rencana adalah bentang bersih ditambah setengah kali
panjang tumpuan pada masing-masing ujung.

Dengan adanya momen yang ditimbulkan oleh beban merata atau beban
terpusat maka akan terjadi lenturan pada balok seperti gambar diatas.
Tegangan yang terjadi tidak boleh melebihi tegangan yang diijinkan.
Tegangan lentur yang terjadi dapat dihitung dengan menggunakan rumus

W = 1/6 b h

M = momen akibat gaya luar

W = momen tahanan . ( cm

( kg cm )
3

Ada 2 cara penyambungan pada balok yang mengalami lentur :

Pada gambar a batang ( pelat ) penyambung akan mengalami tekan untuk


bagian atas dan untuk bagian bawah mengalami tarik. Oleh sebab itu
penempatan pelat penyambung di bagian atas dan bawah tidak
dianjurkan .

Contoh Soal

1. Rencanakan dimensi balok yang menerima beban merata q = 200


kg/m jika menggunakan kayu klas II mutu A pada pembebanan tetap
dan konstruksi terlindung.
Penyelesaian

Kayu kelas II mutu A


lt = 100 kg/cm 2
Momen maksimum = 1/8 q l2 = 1/8. 200. 32 = 225 kgm
W = M/ lt = 22500/ 100 = 225 cm 3
W = 1/6 b h2
Missal b = 0,8 h
W = 1/6. 0,8h. h2 = 0,8/6 h3
h = (225. 6)/0,8 = 11,91 cm
b = 0,8 . 11,91 = 9,52 cm
diambil h = 12 cm ; b = 10 cm

Kontrol lendutan

f = 1/300. l = 1/300 . 300 = 1 cm


f maks = 5/384. q l 4 / EI
I = 1/12. b. h 3 = 1/12. 10. 12 3 = 1440 cm 4
f maks = 5/384. 2. 300 4 / 10 5 . 1440 = 1,46 cm > f.. dimensi

diperbesar.
b = 10 cm ; h = 15 cm
I = 1/12. 10. 15 3 = 2812,5 cm 4
f maks = 5/384. 2. 300 4 / 10 5 . 2812,5 = 0,75 cm < f.. ( ok )

BALOK BERSUSUN

Untuk balok bersusun harus dibuat komposit. Balok-balok tunggal


disambung menggunakan pasak, paku atau perekat dengan balok persegi,
balok hampa ataupun balok I. Dalam mendimensi balok bersusun harus
diperhitungkan perlemahan-perlemahan, sehingga dalam menghitung I
dan W menjadi sbb :
Pada Konstruksi Terlindung

balok 2 bagian

I = 0,6 . 1/12 b h

W = 0,8 s d 0,9 1/6 b h 2


-

balok 3 bagian

I = 0,3 . 1/12 b h

W = 0,7 s d 0,8 1/6 b h 2


Pada Konstruksi Tak Terlindung

balok 2 bagian

I = 0,6 . 1/12 b h

W = 0,7 s d 0,8 1/6 b h 2


-

balok 3 bagian

I = 0,3 . 1/12 b h

W = 0,6 s d 0,7 1/6 b h 2

Harga W diambil yang terkecil jika kemungkinan


geser yang terjadi besar
Lendutan ( f )
- Konstruksi terlindung
- Konstruksi tak terlindung
- Konstruksi kuda-kuda
- Konst rangka batang terlidung
- Konst rangka batang tak terlindung

f l / 300
f l / 400
f l / 200
f l / 500
f l / 700

Kontrol tegangan geser ( )

D = gaya lintang ; A = luas penampang

Tegangan lentur ( lt )

Cara analitis

m=1

x1 = c V 1/n

m=2

x2 = c V 2/n

m=3

x3 = c V 3/n

m=4

x4 = c V 4/n

Cara grafis

Contoh soal:

dst.

Hitung q, jika ukuran balok masing-masing 8/12 menggunakan kayu klas II


mutu A, konstruksi terlindung dengan pembebanan tetap.
Penyelesaian :
I = 0,6 . 1/12 . 8 . 24

= 5529,6 cm 4

W = 0,8 . 1/6 . 8 . 24

= 614,4 cm 3

M = 1/8 q l

= 1/8 q 600 2 = 45000 q

M = lt . W
45000 q = 100 . 614,4
q = 1,37 kg / cm = 137 kg / m

Gaya geser ( D )
D = q.l = . 66 . 6 = 198 kg
= 3/2 . D/A = 3/2 . 198/192 = 1,55 kg / cm 2 <
T = . . b . l / 2 = . 1,55 . 8 . 600/2 = 1860 kg
Digunakan pasak bulldog 50 mm , P = 350 kg
Jumlah pasak ( n ) = T/P = 1860/350 = 6 buah
Jarak pemasangan pasak
X1 = C V 1/n = 3 V 1/6 = 1,22 m
X2 = 3 V 2/6 = 1,73 m
X3 = 3 V 3/6 = 2,12 m
X4 = 3 V 4/6 = 2,45 m
X5 = 3 V 5/6 = 2,74 m
X6 = 3 V 6/6 = 3,00 m

Anda mungkin juga menyukai