Anda di halaman 1dari 5

PAPER FISIKA DASAR II HUKUM CHARLES,

PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL, GAS NYATA


PERSAMAAN KEADAAN VAN DER WAALS

Nama

: Rhesa Geti Nugraha

Nim

: 21113096

Mata Kuliah

: Fisika Dasar

UNIVERSITAS SERANG RAYA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
TAHUN 2014/2015

Hukum Charles
Seorang ilmuwan Perancis lainnya, Charles, menyatakan hubungan antara tekanan

(p) terhadap temperatur (T) suatu gas yang berada pada volume tetap (isokhorik). Hasil
penelitiannya kemudian dikenal sebagai Hukum Charles yang menyatakan hasil bagi
tekanan (p) dengan temperatur (T) suatu gas pada volume tetap adalah konstan.

Persamaan matematis dari Hukum Charles dinyatakan dengan :

P/T = Konstan

(15)

atau
p1/T1 = p2/T2

(16)

d. Persamaan Keadaan Gas Ideal

Pada proses isobarik, tekanan gas tetap, sedangkan volume dan temperatur gas
berubah. Demikian juga dalam proses isokhorik dan isotermal, terdapat satu variabel atau
besaran gas yang berada dalam keadaan tetap, sedangkan kedua variabel gas lainnya
berubah. Bagaimanakah jika ketiga besaran yang menyatakan keadaan gas tersebut
(tekanan, volume, dan suhu) berubah?
Dari ketiga hubungan antara tekanan, volume, dan suhu gas yang didapatkan dari
Hukum Boyle dan Hukum Gay-Lussac dapat diturunkan suatu persamaan yang disebut
persamaan keadaan gas ideal. Secara matematis, persamaan keadaan gas ideal dinyatakan
dengan persamaan :

PV/T = Konstan

(17)

atau
p1V1/T1 = p2V2/T2

(18)

Oleh karena setiap proses yang dilakukan pada gas berada dalam ruang tertutup,
jumlah molekul gas yang terdapat di dalam ruang tersebut dapat ditentukan sebagai jumlah
mol gas (n) yang jumlahnya selalu tetap. Anda tentu sudah mengetahui bahwa mol adalah
suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan massa suatu zat dalam gram yang
besarnya sama dengan jumlah molekul zat tersebut. Dengan demikian, persamaan keadaan
gas ideal dapat dituliskan menjadi :
pV/T = nR
atau

(19)

pV = nRT
dengan :

n = jumlah mol gas,


R = tetapan umum gas = 8,31 103 J/kmolK (SI) = 8,31 J/molK,
p = tekanan (N/m2),
V = volume (m3), dan
T = temperatur (K).
Dari definisi mol zat yang menyatakan bahwa :
jumlah mol = massa / massa relatif molekul
atau
n = m / Mr
Persamaan (110) dapat dituliskan menjadi :
pV = (m/Mr) RT

(111)

(110)

Gas Nyata
a. Persamaan keadaan van der Waals
Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hukum Charles, yakni hukum gas ideal,
disebut gas ideal. Namun, didapatkan, bahwa gas yang kita jumpai, yakni gas nyata, tidak
secara ketat mengikuti hukum gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada temperatur
tetap, semakin kecil deviasinya dari perilaku ideal. Semakin tinggi tekanan gas, atau
dengan dengan kata lain, semakin kecil jarak intermolekulnya, semakin besar deviasinya.
Paling tidak ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Peratama, definisi temperatur
absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas real sangat kecil sehingga bisa diabaikan.
Molekul gas pasti memiliki volume nyata walaupun mungkin sangat kecil. Selain itu, ketika
jarak antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi antarmolekul akan muncul.
Fisikawan Belanda Johannes Diderik van der Waals (1837-1923) mengusulkan
persamaan keadaan gas nyata, yang dinyatakan sebagai persamaan keadaan van der
Waals atau persamaan van der Waals. Ia memodifikasi persamaan gas ideal (persamaaan
6.5) dengan cara sebagai berikut: dengan menambahkan koreksi pada P untuk
mengkompensasi interaksi antarmolekul; mengurango dari suku V yang menjelaskan
volume real molekul gas. Sehingga didapat:

[P + (n2a/V2)] (V nb) = nRT


a dan b adalah nilai yang ditentukan secara eksperimen untuk setiap gas dan disebut
dengan tetapan van der Waals (Tabel 6.1). Semakin kecil nilai a dan b menunjukkan
bahwa perilaku gas semakin mendekati perilaku gas ideal. Besarnya nilai tetapan ini juga
berhbungan denagn kemudahan gas tersebut dicairkan.

Anda mungkin juga menyukai