Anda di halaman 1dari 76

ep

hk
am

1
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PUTUSAN

ng

Nomor: 01/Arbitrase/2013/PN.Smg.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

gu

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Semarang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase pada tingkat pertama telah menjatuhkan


putusan sebagai berikut, dalam perkara antara:--------------------------------------------------

ub
lik

ah

Dipl. Ing. JOHN WIRAWAN, pekerjaan: Direktur Utama CV. Jaya Wahana Lestari,

am

beralamat, Jl. Mawar Raya No.5 Greenwood Estate memberi kuasa


kepada GOUSTA FERIZA, S.H.,M.H., DESSY FITRIANTY,S.H. dan

ah
k

ep

RUDI RUSTANDI,S.H. Beralamat di Kantor Hukum ZAVADA


GOUSTA di Jl. Bakti, No. 15 Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,

In
do
ne
si

berdasarkan Surat kuasa khusus tertanggal 23 September 2013 yang telah

A
gu
ng

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang No. 1046/Pdt/

K.Kh/1013/PN. Smg tertanggal 21 Oktober 2013 ;-----------------Selanjutnya disebut sebagai:---------------------------------- PEMOHON;


MELAWAN

PT. WASKITA KARYA-DIV.II (Persero), beralamat di Jl. M.T. Haryono kav.10,

lik

ah

Cawang, Jakarta Timur, yang dalam hal ini memberi kuasa kepada kuasa

hukumnya yang bernama R. VIDI YUNESHA PRIYONUGROHO, S.H.,

ub

R. ARTHA WICAKSANA, S.H. dan PANJI L.PAKPAHAN,S.H. dari

ep

ka

Kantor Hukum PRIYONUGROHO WICAKSANA dan Rekan yang


berkantor di Ruko Jimbaran Citra Grand Blok R15 No.5, Jatisampurna,

es
on
In
d

gu

ng

ah

Cibubur, Bekasi, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 27 November

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

2
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Hukum Pengadilan Negeri Semarang

ng

No. 1180/Pdt/K.Kh/1013/PN. Smg tertanggal 27 November 2013;----------------

Selanjutnya disebut sebagai: --------------------------------- TERMOHON;

gu

BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA, beralamat di Wahana Graha Lt.1

& 2, Jl. Mampang Prapatan No.2 Jakarta Selatan, yang dalam hal ini

memberi kuasa kepada kuasa hukumnya yang bernama RAHAYU

ub
lik

ah

INDRASTUTI,S.H.,M.H., SALEH BALFAST, S.H., dan FARID


MUADZ BASAKRAN, S.H. dari Kantor Hukum YULWANSYAH,

am

BALFAST & PARTNERS beralamat di Jalan Iskandarsyah I No.4


Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus

ah
k

ep

tertanggal 26 November 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Hukum


No. 1181/Pdt/K.Kh/1013/PN. Smg

Pengadilan Negeri Semarang

In
do
ne
si

tertanggal 28 November 2013;---------------------------------------------------

A
gu
ng

Selanjutnya disebut sebagai: ----------------------TURUT TERMOHON;

PENGADILAN NEGERI TERSEBUT; -

ah

Setelah meneliti surat-surat bukti;

ub

ep

TENTANG DUDUKNYA PERKARA


Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan permohonannya secara tertulis

In
d

gu

on

ng

es

tertanggal 03 Oktober 2013 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Setelah mendengar para pihak yang berperkara;

lik

Setelah membaca surat surat dalam berkas perkara ini;

Halaman 2

ep
u

hk
am

3
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Semarang tanggal 21 Oktober 2013 dengan nomor 01/Arbitrase/2013/PN.Smg. yang


pada pokoknya berbunyi sebagai berikut:

ng

Bahwa Permohonan ini dibuat dan diajukan berdasarkan dalil-dalil dan fakta

gu

Yuridis, sebagai berikut :


I.

Pendahuluan :

telah mengajukan Permohonan Arbitrase kepada Ketua Badan Arbitase Nasional

ub
lik

ah

Bahwa Termohon melalui Surat Permohonannya tertanggal 28 Desember 2012,

Indonesia BANI (Turut Termohon), berkedudukan di Jakarta, beralamat di

am

Wahana Graha Lt.1 & 2, JI. Mampang Praptan No.2, Jakarta Selatan (12760).
Permohonan mana tercatat dibawah register perkara Nomor : 498/XII/ARB-

ep

ah
k

BANI/2012, tanggal 28 Desember 2012;

Bahwa yang menjadi pihak dalam Permohonan a-quo adalah :

In
do
ne
si

PT. Waskita Karya Div.II, Perseroan Terbatas,

1.

A
gu
ng

beralamat di JI. M.T. Haryono kav.10, Cawang,

2.

Jakarta Timur. Selaku Pemohon;

Dipl. -Ing. John Wirawan dalam kedudukannya

selaku Direktur Utama CV.Jaya Wahana Lestari


mapun Pribadi. Selaku Termohon;

lik

waktu itu adalah adanya WAN PRESTASI yang dilakukan oleh Termohon
terkait dengan Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (SPPP) Sub Pelaksana

ub

ah

Bahwa yang menjadi alasan pengajuan permohonan a-quo oleh Pemohon pada

tanggal 14 Maret 2012 ;

ep

ka

Konstruksi Proyek Tol Semarang - Bawen Seksi III No.14/SPPP/WK/D.II/2012,

es
on
In
d

gu

ng

ah

Bahwa dalam Pasal 33 ayat (2) SPPP a-quo dinyatakan :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

4
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

" Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka semua perselisihan yang timbul dari

ng

perjanjian ini akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut
peraturan prosedur Badan Arbitrase Indonesia (BANI) oleh Arbiter-Arbiter yang

gu

ditunjuk menurut peraturan tersebut" Sehingga karenanya BANI sah secara hukum

Bahwa atas permohonan Arbitrase tersebut, Majelis Arbiter yang

ub
lik

memeriksa dan mengadili perkara a-quo, telah memberikan Putusan

ah

berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus permohonan arbitrase a-quo.;

sebagaimaan tertuang dalam Putusan dalam Perkara Nomor : 498/XII/

sebagai berikut :

ep

ah
k

MEMUTUSKAN

DALAM EKSEPSI

Menolak Eksepsi Termohon untuk seluruhnya;

A
gu
ng

DALAM POKOK PERKARA;

1. Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk sebagian;

In
do
ne
si

am

ARB-BANI/2012, tanggal 03 September 2013. Yang Amar Putusannya,

2. Mewajibkan Termohon untuk mengembalikan uang yang merupakan Hak dari

Pemohon sebesar Rp.742,544.300.00 (tujuh ratus empat puluh dua juta lima ratus
empat puluh empat ribu tiga ratus rupiah) kepada Pemohon;

lik

ah

3. Menolak Permohonan Pemohon untuk selebihnya;

4. Menghukum Pemohon dan Termohon untuk membayar biaya adminsitrasi, biaya

ub

pemeriksaan dan biaya arbiter masing-masing 1/ 2 (seperdua) bagian;

ep

ka

5. Memerintahkan kepada Termohon untuk mengembalikan / membayar sebesar


Rp.57.002.500 (lima puluh tujuh juta dua ribu lima ratus rupiah) kepada

es
In
d

gu

on

ng

ah

Pemohon yaitu biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter perkara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 4

ep
u

hk
am

5
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

aquo yang menjadi kewajiban Termohon yang telah dilunasi /ditalangi terlebih
dahulu oleh Pemohon;

ng

6. Menyatakan putusan arbitrase ini adalah putusan dalam tingkat pertama dan

gu

terakhir serta mengikat kedua belah pihak;

7. Mewajibkan Termohon untuk melaksanakan isi Putusan ini dalam jangka waktu

selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak Putusan ini


dibacakan;

ub
lik

ah

8. Memerintahkan kepada Panitera sidang BANI untuk mendaftarkan turunan resmi

am

putusan arbitrase ini di kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang atas biaya


Pemohon dan Termohon dalam tenggang waktu sebagaimana ditetapkan dalam

Penyelesaian Sengketa;
Bahwa

Tahun

1999

berdasarkan

informasi

tentang Arbitrase dan Altematif

yang

kami

peroleh

dari

Kantor

In
do
ne
si

No.30

ep

ah
k

Undang-Undang

A
gu
ng

BANI,Panitera yang ditunjuk telah mendaftarkan turunan resmi putusan a-

quo di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang, sesuai Surat


Penqantar

No.1Arbitrase/2013/PN.

Semarang,

September 2013;

tanggal

24

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 71 Undang-Undang No. 30 Tahun


tentang

Arbitrase

dan

Alternatif

Penyelesaian

lik

ah

1999

Sengketa

"Perrnohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan secara

ub

tertulis dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak hari

ep

ka

penyerahan dan pendaftaran putusan arbitrase kepada Pen gadilan


Negeri" ;

on
In
d

gu

ng

mengajukan Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase atas Putusan

es

ah

Bahwa pada hari Senin tanggal 21 bulan Oktober 2013, PEMOHON telah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

6
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dalam Perkara Nomor : 498/XII/ARB-BANI/2012, tanggal 03 September


2013 melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang;

ng

Bahwa berdasarkan fakta yuridis diatas, Permohonan Pembatalan Putusan

gu

Arbitrse a-quo telah diajukan dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh
Undang-undang. Karenanya sudah sepatutnya Ketua Pengadilan Negeri

Semarang menerima Permohonan ini;

Dasar Hukum Pembatalan :

ub
lik

ah

II.

1. Bahwa PEMOHON sangat keberatan dengan pertimbangan pertimbangan

am

Majelis Arbiter yang tertuang dalam Putusannya pada Perkara Nomor : 498/XII/
ARB-BANI/2012, tanggal 03 September 2013;

ah
k

ep

2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 Undang-Undang No.30 Tahun 1999


tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Serta Penjelasan Umum

In
do
ne
si

atas Undang-Undang No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif

A
gu
ng

Penyelesaian Sengketa pada Alinea ke 18, yang menyatakan :

" Bab VII mengatur tentang pembatalan putusan arbitrase.


karena beberapa hal antara lain :
a.

Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan


dijatuhkan diakui palsu atau dinyatakan palsu;

Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan yang


sengaja disembunyikan pihak lawan; atau

Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu

ub

c.

lik

ah

b.

Hal ini dimungkinkan

ep

ka

pihak dalam pemeriksaan sengketa.;

ah

3. Bahwa frase "Antara Lain" yang terdapat pada Penjelasan Umum atas Undang-

In
d

gu

on

ng

Sengketa, Aline ke 18 dapat diartikan bahwa alasan-alasan sebagaimana

es

Undang No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

7
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dimaksud dalam ketentuan Pasal 70 Undang-undang a-quo tidaklah bersifat

ng

limitative . akan tetapi bersifat eksensif atau dapat diperluas.;

4. Bahwa alasan-alasan yang termuat dalam ketentuan Pasal 70 Undang-Undang

gu

No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,

Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I sebagaimana termaktub dalam Putusan

MARI Nomor 03/Arb.Btl/2005, tanggal 17 Mei 2006. Dalam Yurisprudensi a-

ub
lik

ah

tidaklah bersifat limitative dan dapat diperluas, telah diakui dan menjadi

quo (Putusan a-quo halaman 20) dinyatakan dengan tegas sebagai berikut :

am

"Bahwa kata "antara lain" tersebut memungkinkan

Pemohon untuk

mengajukan pembatalan putusan arbitrase atas alasan diluar yang tertera dalam

ah
k

ep

Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999.";

5. Bahwa karenanya Ketua Pengadilan Negeri dapat menggunakan alasan di luar

In
do
ne
si

dari ketiga hal tersebut untuk memeriksa, mengadili dan mengabulkan

A
gu
ng

Permohonan pembatalan Putusan Arbitrase ini ;

III.

Dalil-Dalil Yuridis Pembatalan :

1. TERMOHON MENYEMBUNYIKAN DOKUMEN PERJANJIAN ANTARA PT.


FIRAMA KARYA selaku Perusahaan PerencanaKonstruksi dan PT.TRANS

dalam

Perusahaan

persidangan
bertanggung

jawab

fakta,

sesungguhnya

dalam

hal

PERENCANAAN

ub

yang

terungkap

lik

Bahwa

ah

MARGA JATENG selaku Pemilik Proyek

KONSTRUKSI dalam Proyek Jalan Tol a-quo adalah PT. VIRAMA

ep

ka

KARYA, sebagaimana yang diterangkan oleh Saksi Fakta Ir.Sihab Sukaca;

ah

Saksi Ir.Sihab Sukaca yang juga karyawan PT.BINA KARYA (Persero) juga

es
on
In
d

gu

ng

menerangkan bahwa PT. BINA KARYA (Persero) tempat dimana ia bekerja

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

ep
u

hk
am

8
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

adalah Perusahaan yang bertanggung jawab dalam PENGAWASAN


PROYEK a- quo;

ng

Bahwa berangkat dari keterangan Saksi a-quo, tentunya ada sebuah

gu

PERJANJIAN KERJA SAMA yang dibuat oleh dan antara PT.TMJ (selaku

Pemilik Proyek) dan PT.VIRAMA KARYA (selaku PERENCANA

KONSTRUKSI) berkaitan dengan "Teknologi" yang yang akan di terapkan


dalam pelaksanaan proyek jalan tol a-quo;

ub
lik

ah

Bahwa dokumen Perjanjian a-quo seharusnya ada atau setidak-tidaknya

am

diketahui oleh TERMOHON (selaku PELAKSANA KONSTRUKSI) dan


seharusnya TERMOHON mengungkapkan nya dalam persidangan;

ah
k

ep

Bahwa dokumen ini menjadi penting mengingat TERMOHON pada waktu


mengajukan permohonan Arbitrase mendasari Permohonannya adalah pada

In
do
ne
si

A
gu
ng

proyek a-quo;

persoalan tentang pengurusan ijin / persetujuan penerapan Teknologi dalam

Bahwa seandainya dokumen ini terungkap dalam persidangan tentunya akan


membuat terang tentang menjadi tanggung jawab siapakah persoalan
penerapan teknologi a-quo;

Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, senyata-nyatanya TERMOHON

lik

ah

telah berusaha menyembunyikan dokumen yang bersifat menentukan.

Dengan demikian berdasarkan ketentuan Pasal Pasal 70 Undang-Undang

ub

Nomor 30 Tahun 1999 PUTUSAN a-quo DAPAT DIBATALKAN";

ep

ka

2. SPPP yang dibuat antara Pemohon dan Termohon sesungguhnya Cacat Hukum :

ah

Bahwa dalam persidangan terungkap fakta, sesuai Bukti P- 4 yang diajukan

In
d

gu

on

ng

PENYELESAIAN PEKERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

es

oleh pihak TERMOHON pada waktu itu, dimana berdasarkan KONTRAK

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

ep
u

hk
am

9
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

TOL SEMARANG SOLO TAHAP I RUAS SEMARANG BAWEN


SEKSI III PENGGARON BEJI (STA.8+475 - 14 +100) , yang dibuat oleh

ng

dan antara TERMOHON dan PT.TRANS MARGA JATENG, sesuai Pasal 4

gu

ayat (2) huruf d, tegas menyatakan : Dengan cara apapun PIHAK KEDUA

tidak berhak untuk mengalihkan dan atau memberikan tanggung jawab

pekerjaan yang telah diterima dari PIHAK PERTAMA untuk sebagian atau

keseluruhan dari apa yang telah ditentukan dalam kontrak ini kepada pihak

ub
lik

ah

lain tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA";

am

Bahwa pada kenyataannya, TERMOHON telah mengalihkan dan/atau


memberikan tanggung jawab pekerjaan yang telah diterima dari PT. TMJ

ah
k

ep

baik untuk sebagian atau keseluruhan kepada PEMOHON, hal mana terbukti
sesuai Bukti P-1 yang diajukan oleh TERMOHON pada waktu itu, yakni

In
do
ne
si

Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Nomor 14/SPP/WK.D-II/2012,

A
gu
ng

tanggal 14 Maret 2012 (untuk selanjutnya disebut SPPP).;

Bahwa dikarenakan TERMOHON tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya


sebagaimana yang diatur dalam KONTRAK antara TERMOHON dan

PT.TMJ, TERMOHON mencoba melemparkan tanggung jawabnya kepada

PEMOHON dengan alih-alih persoalan pengurusan persetujuan penerapan

lik

Bahwa disamping itu ada satu kewajiban para pihak yang belum je!as dan tegas
pengaturannya dalam Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Nomor:14/

ub

ah

teknologi SUPW;

ka

SPP/WK.D-II/2012,tanggal 14 Maret 2012 (SPPP) a-quo : yakni perihal

ep

tanggung jawab pengurusan persetujuan / izin penerapan teknologi SUPW;

on
In
d

gu

ng

syarat-syarat sahnya Perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320

es

ah

Bahwa suatu perjanjian yang legitimate adalah Perjanjian yang memenuhi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

ep
u

hk
am

10
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

KUHPerdata, yang pada pokoknya memuat SYARAT SUBJEKT1F dan


SYARAT OBJEKT1F;

ng

Bahwa terhadap suatu Perjanjian yang mengandung cacat subjektif memiliki

gu

konsekuensi untuk dapat dibatalkan(vernietigbaar)sedangkan Perjanjian yang


memilki Cacat Objektif, maka secara tegas dinyatakan BATAL DEMI

Bahwa terkait dengan hal tersebut, Prof.Subekti,S.H (Hukum Perjanjian,

ah

HUKUM;-

ub
lik

PT,Intermasa,Cetakan ke 23, hal 20) menyatakan : "Dan semula tidak

am

pernah dlahirkan suatu Perjanjian dan tidak pernah ada suatu perikatan.
Tujuan para Pihak yang mengadakan perjanjian tersebut untuk

ah
k

ep

melahirkan suatu perikatan hukum adalah gagal. Dengan demikian maka

In
do
ne
si

tiada dasar untuk saling menuntut didepan hakim.";


Bahwa tentang cacat nya SPPP a-quo juga dinyatakan sendiri oleh TURUT

A
gu
ng

TERMOHON

dalam Pertimbangan Hukum Putusannya pada halaman 23

angka (5) paragraf ke 2 Menimbang bahwa dengan adanya fakta hukum ini
menandai dimulainya awal system kemitraan yang lebih mendasarkan

kepada "kepercayaan" yang tidak disertai dengan klausula-klausula yang

ah

lazim dalam perjanjian pada umumnya...";

lik

Berdasarkan fakta dan dalil yuridis tersebut, SPPP a-quo, senyata-nyata terbukti

ub

mengandung CACAT HUKUM . Karenanya sudah sepatutnya dan

ka

seharusnyalah Majelis Hakim yang berwenang memeriksa dan mengadili

ep

Permohon Pembatalan Putusan a-quo. Membatalkan Putusan TURUT

ah

TERMOHON yang mendasari Pertimbangan Hukumnya pada suatu

es
In
d

gu

10

on

ng

Perjanjian yang Cacat Hukum;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

ep
u

hk
am

11
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

3. Pertimbangan Fkikum Turut Termohon Bertentangan dengan kaidah Hukum Acara


Perdata :

ng

Bahwa TERMOHON mengajukan Permohonan Arbitrase kepada TURUT

gu

TERMOHON adalah dengan mendasari adanya PERBUATAN WAN

PRESTASI yang dilakukan PEMOHON berdasarkan Surat Perjanjian

Pemborongan Pekerjaan Nomor 14/SPP/WK.D-II/2012, tanggal 14 Maret

ah

penerapan teknologi SUPW;

am

Bahwa

selanjutnya

TURUT

ub
lik

2012 (SPPP) a-quo terkait dengan tidak diperolehnya persetujuan / perizinan

TERMOHON

dalam

Amar

Putusannya

memutuskan: "Mewajibkan Termohon untuk mengembalikan uang yang

ah
k

ep

merupakan Hak dari Pemohon sebesar Rp.742,544.300.00 (tujuh ratus

kepada Pemohon";

A
gu
ng

Bahwa dalam amar putusan a-quo,

In
do
ne
si

empat puluh dua juta lima ratus empat puluh empat ribu tiga ratus rupiah)

TIDAK DINYATAKAN bahwa

PEMOHON (i.c Termohon Arbitrase) telah melakukan Wan Prestasi akan

tetapi disisi lain PEMOHON diwajibkan untuk mengembalikan uang sebesar


Rp.742,544.300.00 (tujuh ratus empat puluh dua juta lima ratus empat puluh

lik

Bahwa TURUT TERMOHON dalam Pertimbangan Hukumnya

telah

mengambil peran TERMOHON. Hal mana terlihat pada Pertimbangan

ub

ah

empat ribu tiga ratus rupiah) kepada TERMOHON";

Hukum TURUT TERMOHON dalam Putusan Halaman 24 : "Menimbang

ep

ka

bahwa SPPP tanggal 14 Maret 2012 memberikan kepastian hukum

ah

hubungan kemitraan antara Pemohon dengan Termohon dengan segala

es

fakta-fakta hukum sebagai latar belakangnya yang tersirat secara khusus

on
In
d

gu

ng

pada Pasal 3 men genai korelasi den gan Perjanjian Utama.".

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

12
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa penekanan prase "tersirat" dengan huruf tebal dari TURUT

ng

TERMOHON membuktikan bahwa TURUT TERMOHON telah secara aktif


dan memihak kepada TERMOHON terkait dengan SPPP

a-quo.;

gu

Bahwa sesuai kaedah Hukum Perjanjian , hal-hal yang tertulis secara tegas
tidak dapat diartikan / di interpretasikan lain secara sepihak oleh Para Pihak

ah

begitu pula atas hal-hal yang tidak dan/atau belum tegas diatur, tidak dapat di
interpretasikan secara sepihak oleh Para Pihak.

ub
lik

Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, terbukti Pertimbangan Hukum Turul

am

Termohon Bertentangan dengan kaidah Hukum Acara Perdata. Untuk itu


sudah sepatutnya dan seharusnya lah Majelis Hakim PN Semarang,

ah
k

ep

membatalkan Putusan TURUT TERMOHON;

4. TIDAK ADA WAN PRESTASI YANG DILAKUKAN PEMOHON :

In
do
ne
si

Bahwa dalam Pertimbangan hukumnya pada Putusan halaman 21, TURUT

A
gu
ng

TERMOHON menyatakan : "Menimbang bahwa berdasarkan Pasal


163

.HIR,

barang

siapa

yang

mendalilkan

suatu

hak

harus

membuktikannya, dan barang siapa yang menyangkal hak orang lain atau
suatu peristiwa harus pula membuktikannya ..."

ah

Bahwa pada kenyataannya TERMOHON tidak dapat membuktikan dasar

ub

Prestasi.;

Putusannya

yang

tidak

ada

menyatakan

ep

ka

Bahwa kenyataan ini juga dikuatkan oleh TURUT TERMOHON dalam


PEMOHON

TELAH

MELAKUKAN WAN PRESTASI.


Penutup / Kesimpulan

In
d

gu

12

on

ng

es

IV .

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

Permohonan Arbitrasenya bahwa PEMOHON telah melakukan Wan

Halaman 12

ep
u

hk
am

13
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Majelis Hakim Yang Mulia, sebagaimana fakta persidangan bahwa hubungan

ng

hukum antara PEMOHON dan TERMOHON berawal / terbangun dari sebuah


hubungan kekeluargaan / Paguyuban dan sejenisnya. Akan tetapi yang PEMOHON

gu

sesalkan dan sayangkan adalah, segala ketulusan , kebaikan dan bahkan "keluguan"
PEMOHON telah di "khianati" oleh TERMOHON.

Bahwa satu hal yang tidak dapat disangkal oleh TERMOHON, tekhnologi yang
ditawarkan oleh PEMOHON

adalah sesungguhnya untuk "menyelamatkan"

ub
lik

ah

TERMOHON dari kegagalan dalam melaksanakan Proyek yang diberikan oleh

am

Pemilik Proyek (i.c PT.TMJ) secara keseluruhan;

Bahwa karenanya adalah sangat tidak beralasan, TERMOHON menuntut

ah
k

ep

pengembalian uang muka tersebut. Bahwa perlu PEMOHON tegaskan sekali lagi.
Dalam Proyek ini, PEMOHON BUKAN LAH TUKANG PEMBUAT PLAT

In
do
ne
si

YANG DILAPISI SEMEN DAN BESI BELAKA. Jadi karenanya Pekerjaan yang

A
gu
ng

dilakukan oleh Termohon berdasarkan SPPP a-quo BUKAN PEMBUATAN PLAT


BELAKA.

Kami yakin dan percaya bahwa Majelis Hakim Yang Bijaksana dapat me1ihat dan

mempertimbangkan rasa keadilan yang sebenarbenar nya dalam memutus


perkara a-quo. Apakah wajar seandainya PEMOHON di hukum untuk membayar

TERMOHON...???

ub

kami mohon kepada Majelis Hakim yang Mulia, memutuskan sebagai berikut :
Mengabulkan Permohonan PEMOHON untuk seluruhnya;

2.

Menyatakan Batal Putusan BANI dalam perkara No.498/XII/ARBBANI/2012,

ep

1.

ka

Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan, Selanjutnya

on
In
d

gu

ng

es

tanggal 03 September 2013;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

ah

dan/atau mengembalikan Uang Muka yang di tuntut TERMOHON melalui TURUT

Halaman 13

ep
u

hk
am

14
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menyatakan Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Nomor :14/SPP/W K.D-

3.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

II/2012, tanggal 14 Maret 2012. Cacat Hukum;

Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Semarang mencoret Putusan

ng

4.

gu

BANI dalam perkara No.498/XII/ARB-BANI/2012, tanggal 03 September 2013


dari catatan registrasi perkara.;

5.

Menghukum TERMOHON untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam


perkara ini menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

ub
lik

ah

Atau sekiranya Majelis Hakim Yang Mulia, berpendapat lain. Mohon

am

pertimbangan hukum dan Putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo-et Bono)


Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan Pemohon
kuasanya

yang

bernama

GOUSTA

ep

ah
k

hadir

FERIZA,

S.H.,M.H.,

DESSY

FITRIANTY,S.H. dan RUDI RUSTANDI,S.H., dari Kantor Hukum ZAVADA

In
do
ne
si

GOUSTA di Jl. Bakti, No. 15 Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sedangkan

A
gu
ng

Termohon hadir kuasanya yang bernama R. VIDI YUNESHA PRIYONUGROHO,


S.H., R. ARTHA WICAKSANA, S.H. dan PANJI L.PAKPAHAN,S.H. dari Kantor

Hukum PRIYONUGROHO WICAKSANA dan Rekan yang berkantor di Ruko


Jimbaran Citra Grand Blok R15 No.5, Jatisampurna, Cibubur, Bekasi serta Turut

Termohon hadir kuasanya yang bernama RAHAYU INDRASTUTI,S.H.,M.H., SALEH

lik

YULWANSYAH, BALFAST & PARTNERS beralamat di Jalan Iskandarsyah I No.4

ub

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;------------------------------------------------------------------

ep

Menimbang, bahwa atas Permohonan yang dibacakan tersebut, Pemohon


menyatakan tetap pada Permohonanya;-----------------------------------------------------------

es
In
d

gu

14

on

ng

ah

ka

ah

BALFAST, S.H., dan FARID MUADZ BASAKRAN, S.H. dari Kantor Hukum

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

ep
u

hk
am

15
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah

menyampaikan jawaban secara tertulis tertanggal 5 Desember 2013 yang pada pokoknya

ng

berbunyi sebagai berikut:----------------------------------------------------------------------------

gu

A. DALAM EKSEPSI
1. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT.

untuk memeriksa, mengadili dan memutus Permohonan Pembatalan Putusan Badan

ub
lik

ah

a. Bahwa Pengadilan Negeri Semarang secara mutlak memiliki kompetensi Absolut

Arbitrasi Nasional Indonesia Nomor : 498/XII/ARB-BANI/2013 tanggal 03

am

September 2013 (selanjutnya disebut" Putusan BANI") yang diajukan oleh


PEMOHON di dalam perkara aquo.

ah
k

ep

b. Mengapa Pengadilan Negeri Semarang secara mutlak tidak memiliki Kompetensi


Absolut di dalam memeriksa, mengadili dan memutus Permohonan Pembatalan

In
do
ne
si

Putusan Arbitrasi/BANI aquo, karena di dalam Permohonan Pembatalan Putusan

A
gu
ng

Arbitrasi/BANI yang diajukan oleh PEMOHON tersebut, PEMOHON juga turut

meminta (pada bagian petitum Permohonanya) agar menyatakan Surat

Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (SPPP) Sub Pelaksana Konstruksi Proyek


Tol Semarang - Bawen Seksi III, Nomor 14/SPPP/WK/D.II/2012 tertanggal 14

halaman 12 Permohonan PEMOHON).

lik

ah

Maret 2012 (selanjutnya disebut sebagai SPPP), Cacat Hukum. (petitum butir 3

Dengan demikian PEMOHON MENYATAKAN SECARA TEGAS bahwa

ub

SPPP tersebut turut dijadikan obyek sengketa oleh PEMOHON di dalam

ep

ka

perkara aquo, hal tersebut juga dapat secara jelas dilihat pada bagian Posita

ah

Permohonan yang diajukan PEMOHON yaitu pada Butir 2 halaman 8 dan

on
In
d

gu

ng

langsung Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa perkara aquo

es

9 dan dipertegas pada bagian Petitum butir 3 halaman 12. sehingga secara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

16
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

DIBEBANKAN oleh PEMOHON untuk turut MEMERIKSA, MENGADILI

ng

dan MEMUTUS sengketa yang terdapat di dalam Perjanjian/SPPP antara


PEMOHON dan TERMOHON termaksud.

gu

c. Bahwa sebagaimana diketahui, Perjanjian/SPPP tersebut adalah merupakan

PEMOHON dan TERMOHON, dimana perihal terkait dengan penyelesaian


sengketa/permasalahan hukum yang timbul akibat dari adanya Perjanjian/SPPP

ub
lik

ah

bentuk Perjanjian Arbitrase yang mengikat Hubungan Hukum antara

tersebut, telah disepakati untuk diselesaikan melalui Badan Arbitrasi Nasional

am

Indonesia.

Hal tersebut tercantum secara tegas dan jelas pada Klausul Arbitrase yang

ah
k

ep

terdapat di SPPP Pasal 33 Tentang Penyelesaian Perselisihan, ayat (2) yang

In
do
ne
si

berbunyi ; "Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka semua perselisihan yang


timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan

A
gu
ng

terakhir menurut peraturan prosedur Badan Arbitrasi Nasional Indonesia


(BANI) oleh Arbiter-Arbiter yang dit-unjuk menurut peraturan tersebut

d. Bahwa telah diketahui dengan jelas, sengketa/permasalahan hukum antara


PEMOHON dan TERMOHON yang timbul dari adanya SPPP tersebut pun, telah

lik

ah

diperiksa, diadili dan diputus oleh Badan Arbitrasi Nasional Indonesia melalui

Putusannya Nomor : 498/XII/ARB-BANI/2013 tanggal 03 September 2013, dan

ub

telah mempunyai kekuatan hukum final, tetap dan mengikat (Vide Pasal 60 UU

ep

permasalahan hukum terkait dengan SPPP aquo kembali turut dijadikan obyek

sengketa di dalam perkara permohonan pembatalan putusan arbitrase aquo.

In
d

on

ng

gu

16

es

e. Bahwa secara tegas telah dinyatakan pada bunyi pasal 3 UU Arbitrase, yaitu;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Arbitrase), sehingga sangatlah tidak sesuai dengan hukum, jikalau sengketa/

Halaman 16

ep
u

hk
am

17
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa para pihak

ng

yang telah terikat di dalam perjanjian Arbitrase.

Berdasarkan bunyi ketentuan hukum Pasal 3 termaksud di atas, dapat

gu

disimpulkan bahwa Pengadilan Negeri Semarang tidak memiliki komptensi

yang timbul dari SPPP yang merupakan bentuk Perjanjian Arbitase, terlebih

lagi untuk menyatakan SPPP (Perjanjian Arbitrase) tersebut Cacat Hukum

ub
lik

ah

absolute untuk mengadili sengketa antara PEMOHON dan TERMOHON

sebagaimana Petitum yang turut dimohonkan oleh PEMOHON di dalam

am

Permohonan aquo.

f. Bahwa hal tersebut turut ditegaskan di dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI

Eksepsi tidak berwenang mengadili berdasarkan klausul arbitrase

ep

ah
k

Nomor : 317 K/Pdt/1984, antara lain ;

In
do
ne
si

adalah bersifat absolute, atas alasan, dengan adanya kalusul arbitrase,

A
gu
ng

secara total lingkungan peradilan umum, tidak berwenang


mengadili sengketa yang timbul dari perjanjian.

Sehubungan dengan itu, sekirannya pihak tergugat tidak mengajukan


eksepsi, hakim secara ex-officio, mesti menyatakan din i tidak

lik

g. Bahwa dengan dikarenakan Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrasi/BANI yang


diajukan oleh PEMOHON dalam perkara aquo juga turut meminta kepada

ub

ah

berwenang memeriksa dan mengadili sengketa tersebut.

ka

Majelis Hakim Yang Terhormat pada Pengadilan Negeri Semarang untuk

ep

menyatakan SPPP (Perjanjian Arbitrase) antara PEMOHON dan TERMOHON

on
In
d

gu

ng

sengketa di dalam perkara aquo yang turut diminta agar diperiksa, diadili dan

es

ah

termaksud Cacat Hukum, yang artinya menjadikan SPPP tersebut sebagai obyek

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

ep
u

hk
am

18
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

diputus oleh Majelis Hakim Yang Terhormat di dalam perkara aquo, maka demi
hukum Permohonan dari PEMOHON tersebut haruslah ditolak atau dinyatakan

ng

tidak dapat diterima.

gu

h. Bahwa dikarenakan di dalam perkara aquo terdapat Eksepsi Kompetensi Absolut

mengadili dan memutus Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase ini, dengan ini
TERMOHON memohon kepada Ketua Majelis Hakim Yang Terhormat pemeriksa

ub
lik

ah

terkait dengan kewenangan Pengadilan Negeri Semarang untuk memeriksa,

perkara aquo, untuk dapat mengeluarkan Putusan Sela yang menyatakan

am

Pengadilan Negeri Semarang tidak berwenang mengadili permohonan yang


diajukan oleh PEMOHON tersebut.

ah
k

ep

2. EKSEPSI DILATORIA - PERMOHONAN PEMOHON PREMATUR.

In
do
ne
si

a)Bahwa Permohonan Pembatalan atas Putusan Badan Arbitrasi Nasional Indonesia


Nomor 498/XII/ARB-BANI/2013 tanggal 03 September 2013 (selanjutnya disebut "

A
gu
ng

Putusan BANI") yang diajukan oleh PEMOHON di dalam perkara aquo adalah sangat
premature dan/atau terlaiu dini, dikarenakan alasan-alasan dalil permohonan
pembatalan yang diajukan oleh PEMOHON dalam permohonannya (yaitu :

terdapatnya penyembunyian dokumen) tidak pernah diperkarakan. diperiksa dan

lik

b)Bahwa sebagaimana diketahui, dasar hukum dan/atau alasan hukum yang diajukan

ub

PEMOHON di dalam Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrasi aquo adalah


"TERMOHON MENYEMBUNYIKAN DOKUMEN PERJANJIAN ANTARA

ep

PT. VIRAMA KARYA dan PT. TRANS MARGA JATENG", yang mana jika
ditelaah dan dicermati lebih lanjut, alasan hukum PEMOHON tersebut adalah

ka

ah

diputus oleh Pengadilan terlebih dahulu.

es

termasuk di dalam alasan yang terdapat di dalam ketentuan Bab VII Pasal 70 huruf b

In
d

gu

18

on

ng

UU Arbitrase yaitu ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 18

ep
u

hk
am

19
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

BAB VII

PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE

ng

Pasal 70

gu

Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan


pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur sebagai

berikut :
a.

surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan

am

b.

ub
lik

ah

dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;

setelah putusan diambil diteinukan dokumen yang bersifat menentukan,

yang disembunyikan oleh pihak lawan ; atau

putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu

ah
k

ep

c.

pihak dalam pemeriksaan sengketa.

In
do
ne
si

c) Bahwa selanjutnya pada bagian Penjelasan atau Pasal 70 UU Arbitrase tersebut,

A
gu
ng

dinyatakan secara tegas dan jelas ;

Penjelasan
Pasal 70

Alasan-alasan permohonan pembatalan yang disebut dalam pasal ini harus


dibuktikan dengan putusan pengadilan.

lik

tidak terbukti, maka putusan pengadilan tersebut digunakan sebagai dasar

ub

pertimbangan bagi hakim untuk mengabulkan atau menolak permohonan"


d)Bahwa dengan berdasarkan bunyi ketentuan yang terdapat pada Pasal 70 UU

ep

Arbitrase beserta Penjelasannya, dapat disimpulkan secara tegas, bahwa alasan-

Ulf Arbitrase Pasal 70 tersebut (adanya pemalsuan dokumen, penyembunyian

In
d

on

ng
gu
A

es

alasan perMohonan pembatalan putusan Arbitrasi sebagaimana diatur di dalam

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Apabila pengadilan menyatakan bahwa alasan-alasan tersebut terbukti atau

Halaman 19

ep
u

hk
am

20
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dokumen, adanya tipu muslihat), adalah bersyarat, dimana alasan-alasan hukum

ng

tersebut mutlak harus terlebih dahulu dibuktikan dengan putusan pengadilan.


Yang mana selanjutnya Putusan Pengadilan tersebut akan digunakan sebagai dasar

gu

pertimbangan bagi Hakim untuk mengabulkan atau menolak permohonan pembatalan


tersebut.

e) Namun demikian, pada faktanya di dalam perkara aquo, PEMOHON mengajukan

ub
lik

ah

Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrasi ini tanpa disertai dengan Putusan

Pengadilan yang membuktikan ada atau tidaknya alasan-alasan pembatalan

am

tersebut, padahal demi hukum Putusan Pengadilan dimaksud adalah merupakan


prasyarat yang terdapat di dalam ketentuan pembatalan putusan arbitrasi vide Bab

ah
k

ep

VII Pasal 70 UU Arbitrase beserta Penjelasannya.

In
do
ne
si

f) Bahwa dengan tidak terdapatnya putusan pengadilan yang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara terkait dengan alasan-alasan hukum pembatalan putusan arbitrasi

A
gu
ng

tersebut di dalam perkara aquo, maka demi hukum Permohonan Pembatalan Putusan

Arbitrasi/BANI yang diajukan di dalam perkara aquo adalah mengandung cacat

premature, oleh dan karenanya Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrasi/BANI


aquo harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

KARENA

TIDAK

DAPAT

DI

ub

PENGADILAN NEGERI

DIPERKARAKAN

lik

DITOLAK

a) Bahwa sebagaimana telah TERMOHON uraikan pada Angka 1 di atas, Permohonan

ep

Pembatalan Putusan Arbitrasi/BANI yang diajukan oleh PEMOHON, selain meminta

juga meminta agar Majelis Hakim Yang Terhormat, yang memeriksa perkara aquo,

In
d

gu

20

on

ng

juga turut menyatakan Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (SPPP) Sub

es

Pembatalan atas Putusan BANI tersebut, PEMOHON di dalam bagian petitumnya

ka

ah

3. EKSEPSI PEREMPTORIA - PERMOHONAN PEMOHON HARUS

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 20

ep
u

hk
am

21
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pelaksana Konstruksi Proyek Tot Semarang - Bawen Seksi III, Nomor 14/SPPP/WK/
D.II/2012 tertanggal 14 Maret 2012 (selanjutnya disebut sebagai `SPPP"), Cacat

ng

Hukum. (petitum butir 3 halaman 12 Permohonan PEMOHON).

gu

b)Bahwa dengan turut dituntutnya agar SPPP tersebut dinyatakan Cacat Hukum oleh

PEMOHON di dalam Permohonan PembataIan aquo, maka dapat dinyatakan secara,

tegas Permohonan Pembatalan yang diajukan oleh PEMOHON tersebut tidak

ub
lik

ah

dapat diperkarakan di dalam Perkara aquo, karena diketahui dengan pasti bahwa
Perjanjian/SPPP termaksud adalah merupakan bentuk Perjanjian Arbitrasi yang mana

am

penyelesaian atas sengketa yang timbul dari pada Perjanjian/SPPP tersebut adalah
absolut merupakan kewenangan/kompetensi dari BANI untuk memeriksa,
dan

memutus

dan

bukannya

ep

ah
k

mengadili

merupakan

kompetensi/

dengan

telah

diperiksa,

diadili dan

diputusnya sengketa/

In
do
ne
si

c) Bahwa

kewenangan Pengadilan Negeri. (vide Pasal 60 UU Arbitrase).

A
gu
ng

permasalahan hukum terkait dengan SPPP antara PEMOHON dan TERMOHON

tersebut, maka demi hukum Permohonan Pembatalan aquo yang turut meminta
agar SPPP termaksud dinyatakan Cacat Hukum haruslah disingkirkan atau
dinyatakan ditolak dan atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

lik

a) Bahwa Permohonan yang diajukan PEMOHON tersebut terdapat kecacatan/

perkara aquo.

ep

b) Bahwa obyek sengketa yang diajukan oleh PEMOHON di dalam perkara aquo adalah
Putusan BANI Nomor: 498/XII/ARB-BANI/2013 tanggal 03 September 2013.

ah

ka

ub

kesalahan hukum formil, dalam menarik/mendudukan posisi TERMOHON di dalam

ah

4. EKSEPSI ERROR IN PERSON

on
In
d

gu

ng

BANI-lah yang didudukan sebagai pihak TERMOHON dalam perkara aquo,

es

Sehingga berdasarkan obyek sengketa tersebut, sudah seharusnya dan sepatutnya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 21

ep
u

hk
am

22
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sedangkan PT. Waskita Karya - Divisi Sipil/dahulu Divisi II didudukan sebagai pihak
TURUT TERMOHON.

ng

c) Tetapi pada faktanya di dalam permohonan dan perkara aquo, posisi tersebut terbalik

gu

diajukan oleh PEMOHON, dimana PT. PT. Waskita Karya Divisi Sipili/dahulu Divisi
II didudukan sebagai pihak TERMOHON, sedangkan BANI yang telah

mengeluarkan Putusan BANI Nomor: 498/XII/ARB-BANI/2013 tanggal 03


September 2013 tersebut yang juga dalam perkara aquo merupakan obyek sengketa

ub
lik

ah

justru didudukkan oleh PEMOHON sebagai Pihak TURUT TERMOHON.

am

d) Bahwa dengan fakta terdapatnya kesalahan penempatan pihak TERMOHON dan


TURUT TERMOHON sebagaimana termaksud di dalam perkara aquo, maka dapat

ah
k

ep

disimpulkan bahwa Permohonan aquo telah salah diajukan dan melanggar tata tertib
hukum acara sebagaimana pada umumnya, oleh dan karenanya demi hukum

In
do
ne
si

Permohonan aquo telah mengandung cacat hukum formil eror in person, yang mana

A
gu
ng

harus ditolak dan atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.


B. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa apa yang telah diuraikan pada bagian Eksepsi di atas, mohon turut dijadikan
satu kesatuan pada Jawaban TERMOHON di dalam pokok perkara ini.

2. Bahwa TERMOHON dengan ini menyatakan secara tegas menolak seluruh dalil

lik

Pembatalan atas Putusan Badan Arbitrasi Nasional Indonesia Nomor 498/XII/ARB-

ub

BANI/2013 tanggal 03 September 2013 (selanjutnya disebut Putusan BANI")

ep

3. Bahwa dasar hukum pembatalan yang diajukan oleh PEMOHON sebagaimana


termaksud pada Permohonan-nya, Bagian (Angka Romawi) II halaman 5 s/d 6, butir

ah

ka

ah

yang diajukan oleh PEMOHON di dalam Permohonanya untuk menyatakan

In
d

gu

22

on

ng

alinea 18 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrasi dan Alternatif

es

1 s/d 5, terkait Frasa "Antara Lain" yang terdapat pada bagian Penjelasan Umum

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 22

ep
u

hk
am

23
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Penyelesaian Sengketa (selanjutnya disebut "UU Arbitrase") adalah merupakan


alasan hukum yang ditafsirkan oleh PEMOHON di luar koridor hukum yang

ng

sepatutnya.

gu

4. Bahwa sebagaimana diketahui di dalam bagian Posita Permohonan-nya, PEMOHON

mengajukan 4 (empat) Alasan Hukum ( 1(satu) alasan berdasarkan ketentuan

Pasal 70 UU Arbitrase-huruf b, dan 3 (tiga) alasan hukum di luar ketentuan Pasal

ub
lik

ah

70 UU Arbitrase) untuk dijadikan sebagai dasar dilakukannya Pembatalan Putusan


BANI tersebut, yaitu ;

am

Alasan Hukum yang berdasarkan ketentuan Pasal 70 UU Arbitrase ;

ep

Terdapat Dokumen yang bersifat menentukan

ah
k

dan

sengaja

disembunyikan

oleh

SPPP yang dibuat antara Pemohon dan


Termohon Cacat Hukum.
Pertimbangan

ada

Wanprestasi

Penafsiran

ub

Turut

lik

ah

Perdata.

PEMOHON.
5. Bahwa

Hukum

Termohon

Bertentangan dengan Kaedah Hukum Acara

Tidak

ka

In
do
ne
si

Alasan Hukum diluar ketentuan Pasal 70 UU Arbitrase ;

A
gu
ng

TERMOHON.

Hukum

PEMOHON

yang

yang

dilakukan

menyatakan

ep

Pembatalan atas Putusan BANI tersebut dapat dilakukan dengan

yang terdapat di luar ketentuan Pasal 70 UU Arbitrase tersebut,

on
In
d

gu

ng

karena Penafsiran dari PEMOHON atas Frasa "Antara Lain"

es

ah

menggunakan alas an-alasan hukum lain atau alasan hukum

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 23

ep
u

hk
am

24
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang terdapat pada bagian Penjelasan Umum alinea 18 UU

ng

Arbitrase tersebut adalah merupakan suatu bentuk penafsiran


hukum yang tidak sesuai dengan kaidah penafsiran hokum/undang-

gu

undang yang benar.

6. Bahwasanya bagian "Penjelasan Umum" dari suatu Undang-undang


adalah merupakan uraian Naratif dari pembuat undang-undang

ub
lik

ah

yang bersifat umum/general tentang masalah sosial dan hukum

di dalam rangka menyusun hukum formil yang utuh, sehinggai

am

bagian Penjelasan Umum tersebut tidak memiliki akibat/

ep

implikasi hukum apapun. Sedangkan Implementasi/Penerapan

ah
k

Hukum konkret terhadap hal-hal yang ingin diatur oleh pembuat

In
do
ne
si

undang-undang, eksistensinya berada melekat dan mengikat

A
gu
ng

pada bagian "Batang Tubuh" dan "Penjelasan Batang Tubuh"


sebagai isi pokok/utama dari suatu undang-undang.Karena
secara Yuridis, bagian "Batang Tubuh" dan "Penjelasan Batang

Tubuh" adalah merupakan "Lex Specialis" yang berfungsi


sebagai acuan/pedoman pelaksanaan bagi setiap orang yang

untuk dapat

lik

ah

dituju oleh peraturan perundang-undangan,

dilaksanakan dan memberikan jaminan dan kepastian hukum di

ub

dalam suatu perundang-undangan yang berlaku.

ep

ka

7. Bahwa jikalau penafsiran bebas dari PEMOHON tersebut dapat


dilakukan untuk menegasi/merubah implementasi dari peraturan

In
d

gu

24

on

ng

undang-undang, maka tujuan dari hukum untuk menciptakm

es

ah

atau ketentuan-ketentuan yang telah diatur dan ditentukan di dalam

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 24

ep
u

hk
am

25
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

suatu jaminan dan kepastian hukum di dalam peraturan

ng

perundang-undangan tersebut akan menjadi hilang akibat


penafsiran-penafsiran bebas dari PEMOHON tersebut.

gu

8. Quad Non PEMOHON hendak menafsirkan Ketentuan Batang


Tubuh dan Penjelasan Pasal 70 UU Arbitrase yang mengatur
batasan/limitasi

tentang

syarat-syarat

Putusan

mengikat. tidak bersifat

ub
lik

ah

Arbitrasi tersebut tidak lah berlaku

Pembatalan

limitative, akan tetapi bersifat ekstensif atau dapat diperluas,

am

maka semestinya PEMOHON terlebih dahulu mengajukan Uji

ep

Materiil atas Ketentuan Pasal 70 UU Arbitrase tersebut kepada

ah
k

Mahkamah Konstitusi RI sebelum mengajukan Permohonan

In
do
ne
si

Pembatalan aquo dengan alasan tersebut, karena jikalau pengujian


materiil atas Pasal tersebut tidak dilakukan, penafsiran dari

A
gu
ng

PEMOHON tersebut secara jelas akan merusak seluruh tatanan

hukum dan perundang-undangan serta akan menghilangkan


kepastian hukum yang terdapat pada UU Arbitrase tersebut.

9. Bahwa terkait dengan dalil penggunaan Yurispudensi Mahkamah

lik

ah

Agung RI Nomor : 03/Arb.Btl/2005 tanggal 17 Mei 2006, yang


digunakan oleh PEMOHON guna mendukung dalil dari

ub

PEMOHON untuk mengajukan alasan hukum lain atau alasan

ka

hukum yang terdapat di luar ketentuan Pasal 70 UU Arbitrase

ep

tersebut guna memohonkan pembatalan

atas Putusan BANI

diterapkan pada perkara aquo, karena Yurispudensi Mahkamah

on
In
d

gu

ng

Agung RI termaksud adalah membahas tentang Implementasi/

es

ah

termaksud, adalah sangat tidak tepat dan tidak relevan untuk

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 25

ep
u

hk
am

26
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hukum

terkait

"Kompetesi

dengan

Penerapan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Absolut

ng

Mengadili" yang sifatnya memang benar-benar mutlak harus


dilaksanakan sebagaimana berdasarkan Pasal 2 UU 30 Tahun

gu

1999. Pasal 18 UU No 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan


Kehakiman dan Pasal 134 HIR jo Pasal 132 Rv.

10. Bahwa dengan demikian, sangatlah tidak berdasarkan hukum dan

ub
lik

ah

sangat mengada-ada jikalau PEMOHON di dalam perkara aquo


menafsirkan dan/atau menjadikan bagian Penjelasan Umum alinea

am

18 UU Arbitrase tersebut sebagai suatu bentuk Norma/Aturan


Hukum Baru Versi dari PEMOHON, yang seolah-olah dianggap

ah
k

ep

sebagai ketentuan hukum yang mengikat dan bersifat mutlak

untuk diberlakukan di dalam melakukan Pembatalan atas Putusan

In
do
ne
si

BANI termaksud, yaitu dengan menggunakan alasan-alasan

A
gu
ng

hukum lain atau alasan hukum diluar ketentuan Pasal 70 UU


Arbitrase tersebut.

11. Oleh dan karenanya sudah sangat pantas, layak dan sesuai dengan
hukumnya, jikalau Majelis Hakim Yang Terhormat pemeriksa

perkara aquo menolak atau setidak-tidaknya mengesampingkan

lik

ah

seluruh dalil PEMOHON terkait dengan penafsiran hukum

ub

bebas atas Frasa Antara Lain yang terdapat pada bagian


Penjelasan Umum alinea 18 UU Arbitrase yang ditujukan guna

ep

ka

dapat menggunakan alasan hukum lain atau alasan hukum yang

ah

terdapat di luar ketentuan Pasal 70 UU Arbitrase tersebut dalam

es
In
d

gu

26

on

ng

memohonkan pembatalan atas Putusan BANI termaksud.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 26

ep
u

hk
am

27
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

12. Bahwa sebagaimana telah TERMOHON uraikan pada bagian


Eksepsi Butir 2 Huruf (d) di atas, Putusan Pengadilan yang

ng

dimaksud di dalam Ketentuan Pasal 70 UU Arbitrase beserta

gu

Penjelasannya adalah bersifat mutlak keberadaanya guna


memenuhi syarat-syarat diajukannya permohonan pembatalan

atas Putusan Arbitrasi/BANI, Namun pada faktanya PEMOHON

ub
lik

ah

tidak menyertakan Putusan Pengadilan termaksud di dalam perkara

aquo, oleh dan karenanya sudah seharusnya demi hukum

am

Permohonan Pembatalan aquo harus dinyatakan ditolak atau


setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

ah
k

ep

13. Bahwa dalil dari PEMOHON yang menyatakan " terdapatnya


penyembunyian dokumen "PERJANJIAN ANTARA PT. VIRAMA

In
do
ne
si

KARYA dan PT. TRANS MARGA JATENG" yang dilakukan oleh

A
gu
ng

TERMOHON" adalah dalil yang sangat mengada-ada dan sangat

tidak berdasarkan hukum, karena Perjanjian tersebut tidak


memiliki

relevansi

PEMOHON dan

terhadap

hubungan

hukum

antara

TERMOHON di dalam melaksanakan

Perjanjian/SPPP tersebut.

lik

ah

14. Bahwa Perjanjian/SPPP antara PEMOHON dan TERMOHON

ub

tersebut adalah merupakan Dokumen Perjanjian Utama yang


melandasi hubungan hukum yang terjalin antara PEMOHON dan

ep

ka

TERMOHON, dimana Perjanjian/SPPP tersebut adalah merupakan

ah

Perjanjian Sub Pelaksana Kontruksi (Sub

Kontrak) antara

es

TERMOHON sebagai Kontraktor Utama dan PEMOHON

on
In
d

gu

ng

sebagai Sub-Kontraktor.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 27

ep
u

hk
am

28
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Sedangkan Perjanjian antara PT. Virama Karya dan PT. Trans Marga Jateng

ng

tersebut tidak memiliki keterkaitan baik secara langsung atau tidak langsung
dengan kedudukan PEMOHON di dalam Perjanjian/SPPP tersebut.

gu

15. Bahwa dalil dari PEMOHON yang menyatakan "seandainya


dokumen (Perjanjian antara PT. Virama Karya dan PT. Trans
Marga Jateng) ini terungkap dalam persidangan, tentunya akan

ub
lik

ah

membuat terang perihal menjadi tanggung jawab siapakah


persoalan penerapan teknologi a-quo ? adalah dalil yang sangat

am

mengada-ada, dikarenakan perihal tanggung jawab terkait dengan

ep

soal penerapan teknologi/desain SUPW telah ditentukan,

ah
k

dicantumkan secara tegas dan jelas pada Perjanjian/SPPP antara

In
do
ne
si

PEMOHON dan TERMOHON yaitu pada ketentuan Pasal 3 ayat

A
gu
ng

2 Perjanjian/SPPP, adalah merupakan Tanggung jawab dari


PEMOHON.

Adapun bunyi ketentuan Pasal 3 ayat 2 Perjanjian/SPPP tersebut adalah sebagai


berikut ;

Pasal 3

lik

ah

HUBUNGAN PERJANJIAN UTAMA

Ayat 2 : "Pihak Kedua harus melaksanakan semua kewajibannya dalam desain

ub

dan pelaksanaan pekerjaan berkaitan dengan Perjanjian Utama, oleh karenanya

ka

secara hukum Pihak Kedua bertanggung jawab terhadap semua hal yang

ep

berhubungan dengan desain dan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana

ah

ditentukan dalam Perjanjian ini, namun demikian Perjanjian ini bukan

es
In
d

gu

28

on

ng

merupakan ikatan antara Pihak Kedua dengan Pemilik Proyek."

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 28

ep
u

hk
am

29
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Sehingga berdasarkan ketentuan yang terdapat pada Pasal 3 ayat 2 SPPP termaksud
di atas, sangatlah mengada-ada jikalau PEMOHON masih mempertanyakan

ng

Tanggung Jawab siapakah perihal penerapan teknologi/desain SUPW tersebut ?.

gu

Dan SPPP tersebut telah TERMOHON ajukan sebagai Bukti P-1 di dalam

tidak ada dokumen yang sengaja disembunyikan oleh TERMOHON.

16. Bahwa selain perihal Tanggung Jawab dan Kewajiban Desain

ub
lik

ah

persidangan perkara Nomor; 498 / XII / ARB-BANI/2013 di BANI, sehingga

SUPW sebagaimana termaksud pada ketentuan Pasal 3 ayat 2

am

Perjanjian/SSPP tersebut, diketahui faktanya bahwa Desain SUPW


tersebut adalah merupakan Desain Kontruksi yang hak patentnya

ah
k

ep

dipegang oleh TERMOHON (No.ID 0 019 181), maka sangatlah

In
do
ne
si

tidak masuk akal, jikalau TERMOHON masih mempertanyakan


"Siapakah yang bertanggung jawab mengurus Izin SUPW

A
gu
ng

tersebut ? " Apa rasionalitasnya pihak lain yang tidak memegang


hak patent dapat berkompeten untuk mengurus perihal perizinan
atas Desain SUPW tersebut?

17. Bahwa dalil PEMOHON yang menyatakan TERMOHON telah

ah

melakukan penyembunyian Dokumen Perjanjian antara PT. Virama

lik

Karya dengan PT. Trans Marga jateng adalah terkesan merupakan

ub

dalil dari PEMOHON untuk berlindung guna melepaskan

ka

tanggung jawabnya / kewajibannya terhadap semua hal yang

ep

berhubungan dengan desain dan pelaksanaan pekerjaan

ah

sebagaimana telah ditentukan secara tegas dalam Pasal 3 ayat 2

es
on
In
d

gu

ng

SPPP aquo.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 29

ep
u

hk
am

30
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

18. Bahwa dari sisi hukum perjanjian pun, telah dinyatakan secara
tegas pada pasal 1340 KUHPerdata ;

ng

Perjanjian hanya berlaku antara pihak-pihak yang membuatnya.


ketentuan tersebut,

Perjanjian/SPPP

antara PEMOHON

gu

Berdasarkan

dan

mengikat dan wajib dipatuhi bersama-sama oleh PEMOHON dan TERMOHON,

sehingga alasan masih diperlukannya Dokumen Perjanjian antara PT. Virama Karya

ub
lik

ah

TERMOHON yang merupakan Perjanjian Utama tersebut, demi hukum berlaku

dan PT. Trans Marga Jateng, untuk menentukan tanggung jawab siapakah

am

pengurusan Izin atas Desain Konstruksi SUPW yang merupakan Obyek dari
Perjanjian/SPPP termaksud adalah alasan yang mengada-ada, karena perihal

ah
k

ep

tanggung jawab terhadap semua hal yang berhubungan dengan desain dan

pelaksanaan pekerjaan (SUPW) telah ditentukan dan diatur secara tegas dalam

In
do
ne
si

Pasal 3 ayat 2 SPPP aquo.

A
gu
ng

19. Bahwa pada faktanya, di dalam persidangan perkara No : 498/XII/


ARBBANI/2013 di BANI, pihak PEMOHON juga tidak pernah
meminta, mempermasalahkan, atau pun menyinggung perihal
keberadaan Dokumen Perjanjian antara PT. Virama Karya dan PT.

ah

Trans Marga jateng tersebut, padahal sebagaimana telah diketahui

lik

berdasarkan ketentuan Pasal 29 UU Arbitrase dinyatakan secara

ub

tegas ;

ka

Para pihak yang bersengketa mempunyai hak dan kesempatan yang sama

ep

dalam mengemukakan pendapat masing-masing

ah

Sedangkan Hak dan kesempatan tersebut tidak pernah dipergunakan oleh

In
d

gu

30

on

ng

Jawaban dan Duplik serta Keseimpulan PEMOHON di dalam persidangan BANI),

es

PEMOHON dalam persidangan di BANI tersebut (hal tersebut dapat dilihat dari

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 30

ep
u

hk
am

31
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

aquo. tiba-tiba PEMOHON mempermasalahkan

namun di dalam perkara


Perjanjian

tersebut,

dan

menuduh

TERMOHON

ng

Dokumen

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

seolah-olah

menyembunyikan Dokumen Perjanjian tersebut, padahal jikapun dicermati dengan

gu

seksama tidak ada relevansinya Dokumen Perjanjian tersebut dengan Implementasi


Pekerjaan serta Tanggung jawab dan Kewajiban dari PEMOHON berdasarkan

PEMOHON

antara

sebagai

PEMOHON
Sub

dan

Kontraktor

TERMOHON
yang

tersebut,

menerima

karena

pekerjaan

dari

ub
lik

ah

Perjanjian/SPPP

TERMOHON, tetaplah harus bertanggung jawab secara mutlak kepada

am

TERMOHON sebagai Kontraktor Utama, termasuk dan tidak terbatas pada


memenuhi tanggung jawab dan kewajibanya dalam perizinan konstruksi atas

ep

ah
k

desain SUPW tersebut.

In
do
ne
si

20. Bahwa di sisi lain, dimanakah rasionalitasnya TERMOHON yang


dalam hal ini BUKAN MERUPAKAN PIHAK di dalam

A
gu
ng

Perjanjian antara PT. Virama Karya dan PT. Trans Marga


Jateng, dituduh oleh PEMOHON di dalam perkara aquo seolah-

olah telah menyembunyikan dokumen perjanjian tersebut ???

Karena jelas diketahui bahwa dokumen/perjanjian yang sangat

lik

ah

menentukan di dalam persidangan BANI sebagaimana termaksud


pada ketentuan Pasal 70 huruf (b) UU Arbitrase, guna menentukan

ub

tanggung jawab siapakah perihal desain SUPW tersebut adalah

ka

hanya Dokumen Perjanjian Utama antara PEMOHON dan

ep

TERMOHON yaitu Perjanjian/SPPP termaksud, dan bukannya

ah

Perjanjian antara PT. Virama Karya dan PT. Trans Marga

es
on

In
d

gu

ng

Jateng sebagaimana di dalilkan oleh PEMOHON tersebut.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 31

ep
u

hk
am

32
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

21. Bahwa selama persidangan pada perkara No : 498/XII/ARBBANI/2013 di BANI berlangsung, Majelis Arbiter telah berupaya
agar

ng

maksimal

PEMOHON

dan

TERMOHON

dapat

gu

menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara musyawarah

mufakat, hal tersebut terlihat dari upaya diadakannya mediasi

berulang kali pada setiap sidang pemeriksaan acara, sampai pada


kesempatan perdamaian yang juga diberikan sesaat sebelum

ub
lik

ah

Putusan pada Perkara tersebut dibacakan dan diputuskan.

am

Namun pada fakta persidangan tersebut, PEMOHON/dahulu Termohon dalam


Perkara tersebut, tidak memiliki itikad baik guna menyelesaikan permasalahan

ah
k

ep

tersebut, dan selalu menyatakan bahwa tanggung jawab untuk mendapatkan


persetujuan desain dari Instansi terkait tersebut adalah bukan merupakan

In
do
ne
si

Tanggung Jawab dari PEMOHON/dahulu Termohon dalam perkara tersebut dan

A
gu
ng

PEMOHON/dahulu Termohon dalam perkara tersebut juga tidak mau untuk


mengembalikan Uang Muka yang telah diberikan oleh TERMOHON.

22. Bahwa sebagaimana telah terungkap pada fakta persidangan

perkara No 498/XII/ARB-BANI/2013 di BANI, PEMOHON telah


mengakui secara tegas bahwa selain menerima Uang Muka dari

lik

ah

TERMOHON. PEMOHON juga. mengakui telah menerima

ub

bantuan dari TERMOHON baik dana operasionaldan bahan

ka

baku, yang diperuntukan bagi PEMOHON di dalam melaksanakan

ep

pekerjaannya sebagaimana berdasarkan SPPP tersebut (Jawaban

ah

PEMOHON /dahulu sebagai TERMOHON Dalam Rekonpensi

es

halaman 10, angka 1 huruf a paragraph 7 pada perkara No : 498/

In
d

gu

32

on

ng

XII/ARB-BANI/2013 di BANI).

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 32

ep
u

hk
am

33
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

23. Pada faktanya saat acara mediasi yang dibuka beberapa kali di

ng

dalam persidangan perkara di BANI tersebut, TERMOHON telah


meminta

agar

PEMOHON

dengan

itikad

baik

dapat

gu

mengembalikan Uang Muka tersebut kepada TERMOHON, namun

hal tersebut tidak lah pernah diindahkan oleh PEMOHON,


padahal penggunaaan Uang Muka tersebut tidaklah pernah dapat

ah

dipertanggung jawabkan oleh PEMOHON, mengingat seluruh

ub
lik

bahan baku, dan segala sesuatu biaya-biaya yang digunakan di

am

dalam pembuatan panel-panel konstruksi SUPW tersebut telah


ditanggung oleh TERMOHON, sehingga sangatlah tidak pantas

ah
k

ep

dan merupakan bentuk itikad buruk yang sangat nyata, jika lau

PEMOHON tidak mau mengembalikan Uang Muka yang telah

In
do
ne
si

diberikan oleh TERMOHON tersebut, sedangkan diketahui dengan

A
gu
ng

pasti pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dari PEMOHON


tersebut tidak dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan pada
Perjanjian/SPPP tersebut.

24. Bahwa berdasarkan tersebut, maka dalil dari PEMOHON yang

menyatakan terdapat Penyembunyian Dokumen yang dilakukan

lik

ah

oleh TERMOHON adalah dalil yang tidak dapat dipertanggung

jawabkan secara hukum dan sangat mengada-ada. Sehingga oleh

ub

dan karenanya Dalil dari Pemohon tersebut harus dinyatakan

ep

ka

ditolak, mengingat dalil tersebut tidak juga disertai oleh Putusan

ah

pengadilan sebagaimana dinyatakan di dalam Penjelasan Pasal

es

70 UU 30 Tahun 1999 tentang syarat-syarat dilakukannya

on
In
d

gu

ng

permohonan pembatalan atas putusan arbitrase.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 33

ep
u

hk
am

34
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

25. Bahwa terkait dengan dalil -dalil dan alasan hukum yang diajukan

ng

oleh PEMOHON ( Angka 2 halaman 8, Angka 3 halaman 101

Angka 4 halaman 11 pada Permohonan PEMOHON) yang

gu

merupakan alasan-alasan hukum diluar ketentuan Pasal 70 UU


Arbitrase, telah TERMOHON tanggapi dan uraikan pada butir 3 s/

d 11 di bagian Pokok Perkara di atas, dan TERMOHON tetap

ub
lik

ah

memohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa


perkara aquo untuk mengesampingkan seluruh dalil-dalil dari

am

PEMOHON tersebut, guna menjunjung dan menciptakan


kepastian hukum di dalam implementasi peraturan perundang-

ah
k

ep

undangan pada pemeriksaan perkara aquo .

In
do
ne
si

Maka selanjutnya dengan segala kerendahan hati PEMOHON selaku pencari keadilan,
dengan ini memohon Kepada Yang Terhormat Ketua /Majelis Hakim yang mengadili

A
gu
ng

Perkara ini, sudilah ldranya memutuskan hal-hal berikut ;


DALAM EKSEPSI

1. Mengabulkan seluruh Eksepsi TERMOHON.

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Semarang tidak berwenang

ub

1. Menyatakan Permohonan PEMOHON tidak dapat


diterima.

2. Membebankan Biaya Perkara kepada PEMOHON.

ep

ka

lik

DALAM POKOK PERKARA

ah

memeriksa perkara permohonan aquo.

ATAU

es
In
d

gu

34

on

ng

Putusan yang seadil-adilnya;

Apabila Ketua / Majelis Hakim yang mengadili Perkara ini berpendapat lain, Mohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 34

ep
u

hk
am

35
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Turut Termohon telah

menyampaikan jawaban secara tertulis tertanggal 5 Desember 2013 yang pada pokoknya

ng

berbunyi sebagai berikut:----------------------------------------------------------------------------

gu

A. DALAM EKSEPSI

PERMOHONAN KABUR (OBSCUUR LIBEL).

1.

Setelah meneliti dengan seksama Permohonan Pemohon dalam perkara a

quo, dapat diketahui bahwa Pemohon telah mengajukan Permohonan

ub
lik

ah

I.

Pembatalan terhadap Putusan Arbitrase No.: 498/XII/ARB-BANI/2012 yang

am

teiah berkekuatan hukum tetap dan pasti melawan:

PT. WASKITA KARYA - DIV. II (Persero)............................selaku Termohon

ah
k

ep

BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA (BANI);...............................

............................................................................................selaku Turut Termohon

In
do
ne
si

berturut-turut selaku Termohon dan Turut Termohon dalam perkara a quo, dimana

A
gu
ng

pada intinya alasan-alasan yang digunakan Pemohon untuk mengajukan


permohonan

pembatalan

Putusan

Arbitrase

No.:

498/XII/ARBBANI/2012

tertanggal 03 September 2013 dengan alasan-alasan yang intinya adalah sebagai


berikut :

1. Termohon Menyembunyikan Dokumen Perjanjian antara PT. Firama

lik

ah

Karya selaku Perusahaan Perencana Konstruksi dan PT. Trans Marga iateng
selaku Pemilik Proyek.

ub

2. SPPP yang dibuat antara Pemohon dan Termohon esunaguhnya Cacat

ep

ka

Hukum.

ah

3. Pertimbangan Hukum Turut Termohon Bertentangan Dengan Kaidah

es

Hukum Acara Perdata.

on
In
d

gu

ng

4. Tidak Ada Wan Prestasi Yang Dilakukan Pemohon.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 35

ep
u

hk
am

36
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sehingga terhadap putusan arbitrase BANI No.: 498/XII/ARB-BANI/2012


tertanggal 03 September 2013 ini Pemohon mendaliikan dapat dimintakan

ng

pembatalannya di muka Pengadilan Negeri Semarang.

gu

2. Bahwa terkait alasan-alasan yang dipakai Pemohon untuk membatalkan

Putusan Arbitrase No.: 498/XII/ARB-BANI/2012 tertanggal 03 September

2013 sebagaimana poin 1 di atas, tampak jelas bahwa Pemohon tidak

ah

memahami persyaratan permohonan pembatalan suatu putusan

ub
lik

arbitrase sebagaimana diamanatkan oleh ketentuan Pasal 70 UndangUndang

am

Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian


Sengketa ("UUAPS") yang menyatakan:

ah
k

ep

Pasal 70

"Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan Permohonan

A
gu
ng

berikut:

In
do
ne
si

Pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur sebagai

a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan


dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;

b. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan,


yang disembunyikan pihak lawan; atau

dalam pemeriksaan sengketa".

lik

ah

c. putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak

ub

Berdasarkan ketentuan Pasal 70 UUAPS di atas, dapat ditarik kesimpulan

ep

ka

bahwasanya alasan-alasan yang dapat digunakan oleh para pihak yang bersengketa

ah

untuk mengajukan permohonan pembatalan putusan arbitrase demi hukum

In
d

gu

36

on

ng

pembatatan dapat memilih/memutuskan alasan apa yang hendak dipakai untuk

es

TELAH DIBATASI SECARA LIMITATIF. Dengan kata lain, Pemohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 36

ep
u

hk
am

37
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

membatalkan putusan arbitrase tersebut, namun alasan alasan tersebut hendaknya


tidak boleh melenceng daripada yang apa-apa digariskan dalam ketentuan Pasal 70

ng

(poin a, b dan c) UUAPS.

gu

3. Dengan demikian, sangat jelas dan nyata bahwasanya Pemohon telah

mengajukan permohonan pembatalan tanpa disertai dasar hukum yang

ah

jelas yaitu dengan beranggapan bahwa pembatalan putusan arbitrase dapat


dilakukan dengan menggunakan alasan-alasan selain yang diatur dalam Pasal

ub
lik

70 UUAPS ini, yang intinya adalah sebagai berikut :

am

1. Termohon Menyembunyikan Dokumen Perjanjian antara PT. Firama Karya


selaku Perusahaan Perencana Konstruksi dan PT. Trans Marga Jateng selaku

ep

ah
k

Pemilik Proyek.

Hukum.

In
do
ne
si

2. SPPP yang dibuat antara Pemohon dan Terniohon sesungguhnya Cacat

A
gu
ng

3. Pertimbangan HuKum Turut Termohon Bertentangan Dengan Kaidah


Hukum Acara Perdata.

4. Tidak Ada Wan Prestasi Yang Dilakukan Pemohon .

yang mana keempat alasan tersebut di atas hanyalah tuduhan tak berdasar dan tidak

quo

NYATA-NYATA

PERMOHONAN

TIDAK

PEMBATALAN

lik

sebagaimana diatur dalam Pasal 70 UUAPS sehingga Permohonan dalam perkara a


BERDASAR

HUKUM

ub

ah

satupun merupakan alasan yang sah untuk membatalkan suatu putusan arbitrase

PUTUSAN

ARBITRASE

sehingga
DALAM

ep

ka

PERKARA A QUO MENJADI KABUR.

ah

Alasan-alasan sebagaimana yang diuraikan Turut Termohon di atas diperkuat oleh

es
on
In
d

gu

ng

Putusan Mahkamah Agung No. 729 K/PDT.SUS/2008 Tanggal 30 Maret 2009

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 37

ep
u

hk
am

38
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dengan susunan Majelis H. Abdul Kadir Mappong, SH., Dirwoto, H., SH., Mieke
Komar, Prof., DR., SH., MCL, yang menyatakan sebagai berikut:

ng

"bahwa Judex Facti yang membatalkan putusan BANI a quo tanpa

gu

memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam Pasal 70 UndangUndang No. 30

putusan Arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70 Undang-Undang No.

30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Altematif Penyelesaian Sengketa

ub
lik

ah

Tahun 1999 telah salah menerapkan hukum sebab alasan pembatalan

tersebut TELAH DIRINCI SECARA LIMITATIF sebagai berikut :

am

a.

surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan , setelah


putusan dijatuhkan diakui palsu atau dinyatakan palsu ;

ah
k

ep

b. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat

In
do
ne
si

menentukan yang sengaja disembunyikan pihak lawan ; atau


c. putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh

A
gu
ng

salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa"

Pertimbangan Majelis Hakim dalam Putusan Mahkamah Agung No. 729 K/

PDT.SUS/2008 di atas kemudian sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung No.


268 K/Pdt.Sus/2012 pada halaman 38 yang menyatakan:

ah

"Bahwa telah benar bahwa suatu putusan Arbitrase hanya dapat dibatalkan

lik

apabila terpenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

ub

Pasal 70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase".

ka

Serta Putusan Mahkamah Agung No. 146 K/Pdt.Sus/2012 pada halaman 34 yang

ep

menyatakan:

ah

"Bahwa alasan-alasan banding tersebut dapat dibenarkan, oleh karena

es

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat salah menerapkan hukum dengan

In
d

gu

38

on

ng

pertimbangan sebagai berikut :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 38

ep
u

hk
am

39
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

1. Bahwa untuk membatalkan putusan Arbitrase (Undang-

ng

Undang Nomor 30 Tahun 1999 Pasal 70) telah menentukan

secara Limitatif, Sedangkan Pengadilan Negeri Jakarta

alasan-alasan di luar ketentuan Pasal 70 tersebut ..."

4. Selain dan selebihnya, adalah fakta bahwa dalam perkara a quo Pemohon
mengajukan

pembatalan

atas

Putusan

Arbitrase

No.:

498/XII/

ub
lik

ah

gu

Pusat membatalkan putusan Arbitrase BANI berdasarkan

ARBBANI/2012 dengan alasan-alasan yang intinya adalah sebagai berikut :

am

1. Termohon Menyembunyikan Dokumen Perjanjian antara


PT. Firama Karya selaku Perusahaan Perencana Konstruksi

ah
k

ep

dan PT. Trans Marga Jateng selaku Pemilik Proyek.

sesunaauhnva Cacat Hukum.

In
do
ne
si

2. SPPP yana dibuat antara Pemohon dan Termohon

A
gu
ng

3. Pertimbangan Hukum Turut Termohon Bertentangan


Dengan Kaidah Hukum Acara Perdata.

4. Tidak Ada Wan Prestasi Yana Dilakukan Pemohon

Namun demikian, setelah meneliti dengan seksama permohonan dalam perkara a

lik

terhadap tindakan dan kewenangan yang dilakukan Turut Termohon dalam perkara
a quo. Dengan kata lain, Pemohon tidak dapat membuktikan adanya fakta hukum

ub

ah

quo ternyata Pemohon tidak dapat memisahkan alasan-alasan tersebut di atas

ka

bahwa Pertimbanaan Hukum Turut Termohon Bertentangan dengan Kaidah

ep

Hukum Acara Perdata hanya asumsi dan kesimpulan sepihak tanpa didukung

ah

fakta dan bukti hukum yang jelas dan nyata. Fakta ini sekali lagi menunjukkan

es

bahwa permohonan Pemohon menjadi KABUR karena tidak memenuhi dasar

on
In
d

gu

ng

(feitelijk grond) gugatan.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 39

ep
u

hk
am

40
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

5. Bahwa dalil- dalil dan alasan-alasan Permohonan Pembatalan Putusan

ng

Arbitrase No. 498/XII/ARB-BANI/2012 yang diajukan Pemohon a quo


justru merupakan rekayasa dan tipu muslihat agar bisa mengajukan

gu

permohonan pembatalan kepada Pengadilan Negeri Semarang walaupun


tanpa didukung oleh posita gugatan yang jelas dan nyata.

Bahwa alasan-alasan pembatalan Putusan Arbitrase No. 498/XII/ARBBANI/2012


bertolak belakang dengan fakta persidangan dan bukti-bukti yang diajukan oleh para

ub
lik

ah

pihak dalam perkara arbitrase No. 498/XII/ARB-BANI/2012, dan Turut Termohon

am

telah mempertimbangkan fakta-fakta selama persidangan yakni :

a. Termohon sebagai Pemohon Arbitrase telah mengikatkan diri

dengan

ah
k

ep

Pemohon sebagai Termohon Arbitrase dalam Surat Perjaniian Pemboronaan


Pekerjaan ("SPPP") Sub Pelaksana

Konstruksi Nomor 14/SPPP/WK/

In
do
ne
si

D.II/2012 tertangaal 14 Maret 2012 (vide Bukti P-1) dalam persidangan perkara

A
gu
ng

arbitrase No. 498/XII/ARB-BANI/2012 dimana Pemohon bertindak selaku


Termohon Arbitrase.

b. Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (SPPP) a quo adalah mengacu kepada

Perjanjian Utama antara Termohon dengan PT. Trans Marga Jateng ("PT.
TMJ") Nomor TMJ.K.PPPP.JT/VIII/2011 tanggal 19 Agustus 2011 ("Perjanjian

c. Majelis

Arbitrase

No.

498

lik

ub

arbitrase No. 498/XII/ARB BANI/2012.


/ XII/

ARB-BANI

/ 2012

pun

telah

ep

mempertimbangkan SPPP dan Perjanjian Utama sebagai pertimbangan hukum

ka

amar

putusan

dengan

mempertimbangkan

secara

berimbang

dan

es

ah

putusan arbitrase BANI No. : 498/XII/ARB- BANI/2012 dan memutuskan sebagai

ah

Utama") (vide Bukti P-4), dimana hal dipertimbangan dalam persidangan perkara

In
d

gu

40

on

ng

mempertimbangkan rasa keadilan di antara para pihak.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 40

ep
u

hk
am

41
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

d. Terhadap alasan Pemohon bahwa Termohon telah menyemb.unyikan dokumen

ng

Perjanjian antara PT. Firama Karya selaku Perusahaan Perencana


Konstruksi dan PT. Trans Marga Jateng selaku Pemilik Proyek,

perlu

gu

disampaikan oleh Turut Termohon, bahwa alasan Pemohon a quo adalah alasan

Perjanjian antara PT. Firama Karya dan PT. Trans Marga Jateng adalah tidak
ada hubungan hukumnya antara Pemohon Arbitrase dan Termohon Arbitrase

ub
lik

ah

yang sengaja dimunculkan oleh Pemohon dalam permohonannya, padahal

dan diluar konteks sengketa antara Pemohon Arbitrase dengan Termohon

am

Arbitrase. Tidak ada kewajiban Turut Termohon untuk mengetahui dan


mempertimbangkan

perjanjian

perjanjian

antara

pihak-pihak

yang

ep

ah
k

bersengketa.

diluar

In
do
ne
si

Merupakan kewenangan Turut Termohon, berdasarkan Pasal 15 angka 1 sampai


dengan angka 3 Peraturan Prosedur BANI, untuk mempertimbangkan hukum

A
gu
ng

perjanjian serta praktek dan kebiasan, yang selengkapnya kami kutip;


"1. Hukum Yang Mengatur

Hukum yang mengatur materi sengketa adalah hukum yang dipilih dalam

perjanjian komersial bersangkutan yang menimbulkan sengketa antara para

lik

hukum yang mengatur, para pihak bebas memilih hukum yang

berlaku

berdasarkan kesepakatan bersama. Dalam hal kesepakatan itu tidak ada,

ub

ah

pihak. Dalam hal oleh para pihak dalam perjanjian tidak ditetapkan tentang

Majelis berhak menerapkan ketentuan-ketentuan hukum yang dianggap

ep

ka

perlu, dengan mempertimbangkan keadaan-keadaan yang menyangkut

ah

permasalahannya.

es
on
In
d

gu

ng

2. Ketentuan-ketentuan Kontrak

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 41

ep
u

hk
am

42
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Dalam menerapkan hukum yang berlaku, Maielis harus mempetlimbangkan

ng

ketentupn-ketentuan dalam perjanjian serta praktek dan kebiasaan yang


relevan dalam kegiatan bisnis yang bersangkutan.

gu

3. Ex Aequo et Bono

ah

Majelis dapat menerapkan kewenangan yang bersifat amicable compositeur


dan/atau memutuskan secara ex aequo et

bono, apabila para pihak telah

menyatakan kesepakatan mengenai hal itu."

ub
lik

Dengan memilih penyelesaian arbitrase melalui Turut Termohon, berdasarkan

am

Pasal 2 Peraturan Prosedur BANI, maka para pihak dalam perjanjian atau
sengketa tersebut dianggap sepakat untuk meniadakan proses pemeriksaan

ah
k

ep

perkara melalui Pengadilan Negeri sehubungan dengan perjanjian atau

Majelis Arbitrase berdasarkan Peraturan Prosedur BANI.

In
do
ne
si

sengketa tersebut, dan akan melaksanakan setiap putusan yang diambil oleh

A
gu
ng

Para pihak, baik dalam permohonan arbitrase, jawaban, replik dan duplik,

memohon kepada Turut Termohon pertimbangan hukum dan putusan yang

seadil-adilnya (ex aequo et bono), berarti para pihak termasuk Pemohon

telah memberikan kepercayaan dan kewenangan penuh kepada Majelis


Arbitrase

No.

498/XII/ARBBAN1/2012

untuk

memeriksa

dan

lik

ah

mempertimbangkan putusan yang paling patut dan yang paling adil dalam
penyelesaian perkara arbitrase aquo.

ub

Jadi merupakan kebohongan yang di rekayasa Pemohon semua alasanalasan

ep

ka

pembatalan dalam perkara permohonan pembatalan Putusan Arbitrase dan tidak

ah

sesuai dengan fakta selama persidangan, tidak berdasarkan ketentuan hukum

es
In
d

gu

42

on

ng

yang berlaku dan tidak sesuai dengan prosedur BANI yang sudah disepakati

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 42

ep
u

hk
am

43
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

oleh para pihak, termasuk oleh Pemohon yang ketika itu bertindak sebagai
Termohon Arbitrase.

ng

6. Bahwa alasan-alasan pembatalan Putusan Arbitrase No. 498/XII/ARB-

gu

BAN1/2012 tidak jelas dan kabur serta tidak didasarkan pada ketentuan

Pasal 70 sampai dengan 72 UUAPS. hal tersebut sejalan dengan apa yang

termuat dalam Buku Pedoman Teknis Administrasi Peradilan Buku II Edisi

ub
lik

ah

2007, Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2008, pada bagian

Pedoman Teknis Administrasi Dan Teknis Peradilan Perdata Khusus Angka

am

VI Arbitrase, sebagaimana dikutip pula oleh Pemohon di halaman 2


paragraf terakhir permohonannya, disebutkan :

ah
k

ep

"C. Pembatalan Putusan Arbitrase

1. Yang dapat dimohonkan pembatalan putusan adalah putusan arbitrase

In
do
ne
si

nasional, sepanjang memenuhi persyaratan yang diatur dalam Undang-

A
gu
ng

Undang No. 30 Tahun 1999, sesuai ketentuan Pasal 70 sampai dengan 72


Undang-Undang No. 30 Tahun 1999".

Bahwa berdasarkan Buku Pedoman yang sebenarnya diperuntukkan untuk


kalangan internal peradilan ini, sudah membatasi alasan-alasan pembatalan

sepatutnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Semarang yang memeriksa

lik

ah

diluar persyaratan yang dimuat dalam Pasal 70 sampai 72 UUAPS, dan sudah

perkara ini agar tidak menerima permohonan pembatalan Putusan Arbitrase No.

ub

498/XII/ARB-BANI/2012 karena diajukan Pemohon diluar alasan sebagaimana

ep

ka

secara tegas diatur dalam Pasal 70 UUAPS dan hanya berdasarkan alasan yang

ah

penuh kebohongan dan rekayasa serta manipulatif.

on
In
d

gu

ng

Penjelasan Umum UUAPS, sebagaimana didalilkan Pemohon sebagai dasar

es

Dengan kata lain dasar hukum pembatalan putusan arbitrase berdasarkan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 43

ep
u

hk
am

44
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

hukum permohonan a quo di halaman 5 dan 6 permohonannya, tidak dikenal

dan tidak ada dasar hukumnya di kalangan internal lingkungan peradilan umum

ng

di bawah Mahkamah Agung, maupun para pihak yang berperkara di lingkungan

gu

peradilan umum.

Pemohon telah salah dalam memahami dan menafsirkan isi Putusan MARI No.

ah

03/Arb.Bt1/2005 tanggal 17 Mei 2006. Putusan MA RI a quo hanyalah


mengutip isi Penjelasan Umum UUAPS yang isinya sama dengan Pasal 70

ub
lik

'MAPS, dan bukanlah merupakan norma hukum yana lahir dari Putusan

am

MA RI No. 03/Arb.Bt1/ 2005 a quo.

7. Bahwa Permohonan yang diajukan oleh Pemohon a quo sudah masuk ke

ah
k

ep

dalam materi perkara dan melanggar sifat dari putusan arbitrase yang

mandiri, final, dan mengikat. Permohonan pembatalan Putusan Arbitrase No.

In
do
ne
si

498/XII/AR-BANI/2012 terlampau dipaksakan diajukan. Bahkan Pengadilan

A
gu
ng

Negeri yang memeriksa dan mengadili perkara ini pun dibatasi wewenangnya
oleh Undang-undang sebagaimana Pasal 62 ayat (4) UUAPS berikut
Penjelasan-nya sebagai berikut :

"(4) Ketua Pengadilan Negeri tidak ( memeriksa alasan atau pertimbangan

ah

Penjelasan atas Pasal 64 ayat (4)

lik

dari putusan arbitrase.

ub

Tidak diperiksanya alasan atau pertimbangan putusan arbitrase oleh


Ketua Pen gadilan Negeri agar putusan arbitrase tersebut benar-benar

ep

ka

mandiri, final, dan mengikat."

ah

Oleh karenanya permohonan pembatalan Putusan Arbitrase No. 498/XII/ARB-

In
d

gu

44

on

ng

diajukan oleh Pemohon untuk dimintakan pembatalannya di Pengadilan

es

BANI/2012, tidak patut dan tidak wajar serta tidak beralasan menurut hukum

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 44

ep
u

hk
am

45
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Negeri Semarang, karena tidak sesuai dengan persyaratan permohonan

ng

pembatalan sebagaimana diatur dalam Pasal 70 sampai Pasal 72 dan juga tidak
sesuai dengan ketentuan Pasal 62 ayat (4) UUAPS.

gu

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dalil yang digunakan Pemohon untuk

mengajukan pembatalan putusan arbitrase BANI No.: 498/XII/ARB-BANI/2012 dalam

perkara a quo menyebabkan PERMOHONAN MENJADI KABUR DAN OLEH

ub
lik

ah

KARENANYA PATUTLAH KIRANYA TURUT TERMOHON MEMOHON


MILIEUS HAKIM PENGADILAN NEGERI SEMARANG YANG MEMERIKSA

am

PERKARA A QUO UNTUK MENYATAKAN BAHWA PERMOHONAN TIDAK


DAPAT DITERIMA.

Bahwa, seluruh uraian yang Turut Termohon sampaikan dalam Eksepsi di atas

In
do
ne
si

1.

ep

ah
k

B. DALAM POKOK PERKARA

adalah bagian yang tidak terpisahkan pada Jawaban dalam Pokok Perkara ini dan

A
gu
ng

mohon dianggap telah dikemukakan pula pada Jawaban dalam Pokok Perkara ini.

2.

Bahwa terkait hal tersebut di atas, Turut Termohon menolak dengan tegas seluruh

dalil-dalil Pemohon di dalam Permohonannya, kecuali mengenai dalil dalil


Pemohon yang oleh Termohon akui secara tegas akan kebenarannya.

Bahwa setelah meneliti dengan seksama Permohonan Pemohon dalam perkara a

lik

quo, dapat diketahui bahwa Pemohon telah mengajukan Permohonan Pembatalan


terhadap Putusan Arbitrase No. 498/XII/ARB-BANI/2012 yang telah berkekuatan

ub

ah

3.

hukum tetap dan pasti, dengan alasan-alasan yang intinya adalah sebagai berikut :

ep

ka

1. Termohon Menyembunyikan Dokumen Perjanjian antara PT. Firama

ah

Karya selaku Perusahaan Perencana Konstruksi dan PT. Trans Marga Jateng

es
on
In
d

gu

ng

selaku Pemilik Proyek.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 45

ep
u

hk
am

46
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

Hukum.

2. SPPP yang dibuat antara Pemohon dan Termohon sesungguhnya Cacat

3. Pertimbanaan Hukum Turut Termohon Bertentangan Dengan Kaidah

gu

Hukum Acara Perdata.

Atas suatu sengketa antara Pemohon dan Termohon mengenai adanya pekerjaan

pemborongan desain dan pelaksanaan perkuatan tebing daerah Kali Klampok

ub
lik

ah

4. Tidak Ada Wan Prestasi Yang Dilakukan Pemohon

dengan Sistem Urug Dengan Perkuatan Wadah (SUPW) Proyek Jalan Tol

am

Semarang Solo Ruas Semarang - Bawean Paket III Simpang Susun Ungaran Beji.

ah
k

ep

MENGENAI DASAR HUKUM YANG DIGUNAKAN PEMOHON UNTUK

In
do
ne
si

BAN1/2012

MEMBATALKAN PUTUSAN PUTUSAN ARBITRASE NO.: 498/XII/ARB-

A
gu
ng

4. Bahwa yang dijadikan dasar hukum oleh Pemohon mengajukan Permohonan


Pembatalan Putusan Arbitrase No. 498/XII/ARB-BANI/2012 a quo adalah :

4.1. Pasal 70 UU No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa.

4.2. Penjelasan Umum atas UU No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif

lik

ah

Penyelesaian Sengketa pada alinea ke 18, yang menyatakan :

beberapa hal, antara lain:

ub

"Bab VII mengatur pembatalan putusan arbitrase. Hal ini dimungkin karena

ep

ka

a. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan setelah putusan

ah

dijatuhkan diakui palsu atau dinyatakan palsu;

es

b. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan

In
d

gu

46

on

ng

yang sengaja disembunyikan pihak la wan; atau

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 46

ep
u

hk
am

47
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

c. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
pihak dalam pemeriksaan sengketa."

ng

Menurut Pemohon frase "Antara Lain" yang terdapat pada Penjelasan Umum

gu

UUAPS a quo dapat diartikan bahwa alasan-alasan sebagaimana dimaksud dalam

ekstensif atau dapat diperluas. Hal ini, menurut Pemohon, telah diakui dan
menjadi Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I sebagaimana termaktub dalam

ub
lik

ah

ketentuan Pasal 70 UUAPS tidaklah bersifat limitativee . akan tetapi bersifat

Putusan MARI Nomor : 03/Arb.Bt1/2005 tanggal 17 Mei 2006.

am

5.

Bahwa Turut Termohon


mengajukan

menolak dalil dan dasar hukum Pemohon untuk

permohonan

pembatalan

Putusan

Arbitrase

No.

498/XII/

ah
k

ep

ARBBANI/2012 a quo. Dari, ketiga alasan Pemohon dalam permohonannya tidak

satu pun berdasarkan pada salah satu atau seluruh materi muatan Pasal 70 huruf a,

In
do
ne
si

b dan c UUAPS tersebut.

A
gu
ng

Bahwa alasan dan dasar hukum permohonan ini yang mendasarkan pada Putusan

MARI No. 03/Arb.Bt1/2005 tanggal 17 Mei 2006 adalah sangat keliru dan
menyesatkan serta diluar konteks permohonan pembatalan suatu putusan arbitrase.
Majelis Hakim Agung dalam perkara No. 03/Arb.Btl/ 2005 a quo hanya

6.

lik

norma hukum baru apalagi telah menjadi yurisprudensi di Indonesia.

Bahwa Pemohon mengutip Putusan Mahkamah Agung No. 03/Arb.Bt1/2005

ub

ah

sekedar mengutip Penjelasan Umum UUAPS dan bukannya melahirkan

tanggal 17 Mei 2006 sebagaimana pada halaman 6 permohonan a quo, sangat

ep

ka

keliru dan tidak secara utuh memahami isi Putusan Mahkamah Agung a quo. Perlu

ah

Turut Termohon tegaskan bahwa Putusan Mahkamah Agung a quo. memuat

on
In
d

gu

ng

memeriksa perkara Arbitrase dimana tidak ada klausula arbitrase dalam

es

norma hukum pembatalan Putusan BANI Surabaya karena memaksakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 47

ep
u

hk
am

48
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pokok sengketa di antara para pihak dan BANI Surabaya tidak mempunvai

ng

kompetensi absolut untuk memeriksa dan memutus sengketa di antara para

pihak tersebut. Sehingga sangat jelas terlihat bahwa dibatalkannya Putusan BANI

gu

Surabaya tersebut disebabkan oleh hal yang sangat mendasar (Fundamental) yaitu

bersengketa. Hal tersebut sangat berbeda dengan Perjanjian antara Pemohon

dengan Termohon yang secara tegas menentukan bahwa jika terjadi perselisihan

ub
lik

ah

karena tidak adanya klausula arbitrase dalam perjanjian antara pihak yang

maka akan diselesaikan dalam tingkat Pertama dan terakhir menurut peraturan

am

prosedur Termohon (BANI).


7.

Bahwa pandangan Kuasa Hukum Pemohon sangat bertolak belakang dengan


pembatalan

Putusan Arbitrase No. 73/ Pdt / Arb / 2012 /

ep

ah
k

perkara permohonan

PN. SMDA di Pengadilan Negeri Samarinda dimana salah satu Kuasa Hukum

In
do
ne
si

Pemohon yaitu rekan Gousta Feriza, S.H, M.H, yang saat itu berperan sebagai

A
gu
ng

Kuasa Hukum Termohon, menyatakan di halaman 4 Jawaban Termohon dalam


Eksepsi Diskualifikator, hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa dalil Pemohon yang menjadikan yang menjadikan "Penjelasan


Umum"

sebagai

dasar

hukum

diajukannya

permohonan

oleh

Pemohonadalah dalil yang keliru dan tidak tepat, mengingat bahwa

lik

ah

"Penjelasan Umum" bukanlah batang tubuh dari suatu Undangundang.............

Penyelesaian Sengketa , secara limitatif

ep

ka

Arbitrase dan Alternatif

ub

2. Bahwa ketentuan Pasal 70 Undang-undang RI No. 30 Tahun 1999 Tentang

ah

menyatakan ;............................

In
d

gu

48

on

ng

Gousta Feriza, S.H, M.H tidak konsisten dalam menerapkan hukum acara

es

Dengan demikian terlihat bahwa Kuasa Hukum Pemohon dalam hal ini rekan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 48

ep
u

hk
am

49
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

perdata terhadap perkara yang ditanganinya dan tidak etis dalam menjalankan

ng

profesinya sebagai Advokat. MENGENAI ALASAN - ALASAN YANG


DIGUNAKAN PEMOHON UNTUK MEMBATALKAN

PUTUSAN

gu

PUTUSAN ARBITRASE NO: 498 / XII / ARB-BANI/2012

Bahwa sebagaimana yang telah Turut Termohon uraikan dalam bagian Eksepsi
Jawaban ini, bahwa Pasal 70 UUAPS telah menggariskan dengan tegas alasanalasan yang dapat dipakai untuk membatalkan suatu putusan arbitrase, yakni:

ub
lik

ah

8.

Pasal 70

am

"Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan Permohonan


Pembatalan apabila

ep

sebagai berikut:

ah
k

putusan tersebut diduga men gandung unsur-unsur

In
do
ne
si

a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan


dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;

A
gu
ng

b. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan,


yang disembunyikan pihak lawan; atau

c. putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak
dalam pemeriksaan sengketa".

lik

kesimpulan bahwasanya alasan-alasan yang dapat digunakan oleh para pihak yang
bersengketa untuk mengajukan permohonan pembatalan putusan arbitrase demi

ub

ah

yang mana berdasarkan ketentuan Pasal 70 UUAPS di atas, dapat ditarik

hukum TELAH DIBATASI SECARA LIMITATIF. Dengan kata lain, alasan-

ep

ka

alasan yang dapat dipakai oleh pemohon pembatalan suatu putusan arbitrase

ah

hendaknya tidak boleh melenceng daripada yang apa-apa digariskan dalam

es
on
In
d

gu

ng

ketentuan Pasal 70 (poin a, b dan c) UUAPS.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 49

ep
u

hk
am

50
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Terkait hal tersebut, Turut Termohon sangat bingung dan tidak bisa memahami
tindakan Pemohon yang mengajukan pembatalan atas Putusan Arbitrase No: 498/

ng

XII/ARB-BANI/2012 dengan alasan-alasan yang intinya adalah sebagai berikut;

gu

Termohon Menyembunyikan Dokumen Perianjian antara PT. Firama Karya

selaku Perusahaan Perencana Konstruksi dan PT. Trans Marga Jateng selaku

1. SPPP yang dibuat antara Pemohon dan Termohon sesungguhnya Cacat


Hukum.

ub
lik

ah

Pemilik Proyek.

am

2. Pertimbangan Hukum Turut Termohon Bertentangan Dengan Kaidah


Hukum Acara Perdata.

ah
k

ep

3. Tidak Ada Wan Prestasi Yang Dilakukan Pemohon

yang mana keempat alasan tersebut di atas tidak satupun merupakan alasan yang

In
do
ne
si

sah untuk membatalkan suatu putusan arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70

A
gu
ng

huruf a, b dan c UUAPS sehingga menunjukkan bahwa Pemohon tidak

memahami persyaratan pembatalan suatu putusan arbitrase dan pengajuan


Permohonan dalam perkara a quo NYATA-NYATA ADALAH SANGAT
TIDAK TEPAT.

ah

Alasan-alasan sebagaimana yang diuraikan Turut Termohon di atas diperkuat

lik

oleh Putusan Mahkamah Agung No. 729 K/PDT.SUS/2008 Tanggal 30 Maret

ub

2009 dengan susunan Majelis H. Abdul Kadir Mappong, SH.; Dirwoto, H., SH.;

ka

Mieke Komar, Prof., DR., SH., MCL, yang menyatakan sebagai berikut:

ep

"bahwa Judex Fact" yang membatalkan putusan BANI a quo tanpa

Tahun 1999 telah salah menerapkan hukum sebab alasan pembatalan

In
d

gu

50

on

ng

putusan Arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70 Undang-Undang No.

es

ah

memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam Pasal 70 UndangUndang No. 30

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 50

ep
u

hk
am

51
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Altematif Penyelesaian Sengketa

ng

tersebut TELAH DIRINCI SECARA LIMITATIF sebagai berikut :

a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan , setelah putusan

gu

dijatuhkan diakui palsu atau din yatakan palsu ;

b. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan

yang sengaja disembunyikan pihak lawan ; atau

ub
lik

ah

c. putusan diambil dari hash l tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
pihak dalam pemeriksaan sengketa"

am

Pertimbangan Majelis Hakim dalam Putusan Mahkamah Agung No. 729 K/


PDT.SUS/2008) di atas kemudian sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung No.

ah
k

ep

268 K/Pdt.Sus/2012 pada halaman 38 yang menyatakan:

In
do
ne
si

"Bahwa telah benar bahwa suatu putusan Arbitrase hanya dapat


dibatalkan apabila terpenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksud dalam

A
gu
ng

ketentuan Pasal 70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang


Arbitrase".

Putusan Mahkamah Agung No. 146 K/Pdt.Sus/2012 pada halaman 34 yang


menyatakan:

pertimbangan sebagai berikut;


1.

ka

lik

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat salah menerapkan hukum dengan

ub

ah

"Bahwa alasan-alasan banding tersebut dapat dibenarkan, oleh karena

Bahwa untuk membatalkan putusan Arbitrase (Undang-Undang Nomor : 30

ep

Tahun 1999 Pasal 70) telah menentukan secara limitatif, sedangkan

ah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membatalkan putusan Arbitrase BANI

es
on

In
d

gu

ng

berdasarkan alasan-alasan di Juan ketentuan Pasal 70 tersebut ..."

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 51

ep
u

hk
am

52
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Serta Buku Pedoman Teknis Administrasi Peradilan Buku II Edisi 2007,

Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2008, pada bagian Pedoman Teknis

ng

Administrasi Dan Teknis Peradilan Perdata Khusus Angka VI Arbitrase,

gu

sebagaimana dikutip pula oleh Pemohon di halaman 20 paragraf terakhir


permohonannya, disebutkan

"C. Pembatalan Putusan Arbitrase


1.

Yang dapat dimohonkan pembatalan putusan adalah putusan arbitrase

ub
lik

ah

nasional, sepanjang memenuhi persyaratan yang diatur dalam Undang-

am

Undang No. 30 Tahun 1999, sesuai ketentuan Pasal 70 sampai dengan 72


Undang-Undang No. 30 Tahun 1999.

ah
k

ep

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka telah jelas dan nyata bahwa dalil dalil
yang digunakan Pemohon untuk mengajukan pembatalan putusan arbitrase BANI

In
do
ne
si

No: 498/XII/ARB-BANI/2012 dalam perkara a quo hanyalah dalil yang tidak

A
gu
ng

berdasar dan oleh karenanya patutlah untuk ditolak.


9.

Bahwa selain dan selebihnya, adalah merupakan fakta bahwa tindakan

Pemohon untuk mengajukan pembatalan atas Putusan Arbitrase No.: 498/XII/


ARB-BANI/2012 dengan alasan-alasan yang intinya adalah sebagai berikut:

1. Termohon Menyembunyikan Dokumen Perjanjian antara PT. Firama Karya

lik

ah

selaku Perusahaan Perencana Konstruksi dan PT. Trans Marga Jateng selaku
Pemilik Proyek.

ub

2. SPPP yang dibuat antara Pemohon dan Termohon sesungguhnya Cacat

ep

ka

Hukum.

ah

3. Pertimbangan Hukum Turut Termohon Bertentangan dengan Kaidah

Hukum Acara Perdata

es
In
d

gu

52

on

ng

4. Tidak Ada Wan Prestasi Yana Dilakukan Pemohon.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 52

ep
u

hk
am

53
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Namun demikian, setelah meneliti dengan seksama permohonan dalam perkara a


quo ternyata Pemohon tidak dapat memisahkan alasan-alasan tersebut di atas

ng

terhadap tindakan dan kewenangan yang dilakukan Turut Termohon dalam

gu

perkara a quo. Dengan kata lain, Pemohon tidak dapat menentukan dengan pasti

Hukum yang bertentanaan denaan Kaidah Hukum Acara. Perdata, sehingga

Turut Termohon menjadi kebingungan dalam memberikan jawabannya dalam

ub
lik

ah

tindakan Turut Termohon manakah yang digolongkan sebagai Pertimbanaan

perkara a quo. Fakta ini menunjukkan Pemohon kurang memahami ketentugan

am

hukum acara yang berlaku sehingga patutlah permohonan dalam perkara a quo
untuk ditolak.

ah
k

ep

10. Bahwa Turut Termohon menolak dengan tegas dalil pemohon pada angka 1

In
do
ne
si

halaman 7 dan 8 Permohonan mengenai Dalil-Dalil Yuridis pembatalan dimana


pemohon menuduh Termohon sebagai Pemohon Arbitrase telah Menyembunyikan

A
gu
ng

Dokumen Perjanjian antara PT. FIRMA KARYA selaku Perusahaan Perencana


Konstruksi dan PT. TRANS MARGA JATENG selaku Pemilik Proyek.

Bahwa walaupun tuduhan ini ditujukan kepada Termohon, in casu PT. Waskita

Karya Div. II (Persero), namun secara tidak langsung ditujukan pula kepada Turut

dengan

Termohon

dalam

perkara

arbitrase

lik

Pemohon

No.

498/XII/

ARBBAN1/2012. Namun demikian, alasan dan dokumen yang dituduhkan

ub

ah

Termohon yang menjadi Majelis Arbiter yang menyelesaikan sengketa antara

ka

telah disembunyikan oleh Termohon (sebagai Pemohon Arbitrase) adalah

ep

tidak relevan untuk dijadikan alasan dalam perkara pembatalan putusan

ah

arbitrase a quo.

on
In
d

gu

ng

ketentuan Pasal 70 huruf b UUAPS, namun demikian tidak dapat dibuktikan

es

Bahwa alasan yang diajukan oleh Pemohon a quo sebenarnya berkenaan dengan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 53

ep
u

hk
am

54
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

oleh Pemohon bahwa Termohon telah melakukan perbuatan melawan

ng

hukum menyembunyikan dokumen yang bersifat menentukan tersebut, balk


dibuktikan secara pidana maupun secara perdata.

gu

Berdasarkan fakta-fakta uraian di atas, telah jelas kiranya bahwa Majelis Arbitrase

berdasarkan pada perjanjian di antara para pihak dan membaca dalildalil serta

mendengarkan keterangan kedua belah pihak secara berimbang dalam

ub
lik

ah

No: 498/XII/ARB-BANI/2012 telah bertindak secara professional, dengan

menjalankan asas Audi Alteram Partem, sehingga dalil Pemohon dalam

am

Permohonannya tersebut merupakan dalil-dalil yang tidak berdasar dan oleh


karenanya patutlah untuk ditolak.

ah
k

ep

11. Bahwa Turut Termohon mnolak dengan tegas keberatan dan Tuduhan Pemohon
pada angka 2 halaman 8 dan 9 mengenai dalil-dalil yuridis pembatalan yang

In
do
ne
si

memberikan penilaian secara sepihak mengenai SPPP yang dibuat antara Pemohon

A
gu
ng

dan Termohon sesungguhnya cacat hukum. Pemohon telah keliru dan sesat serta

tidak berdasarkan hukum, memberikan penilaian atas tindakan hukum dan


hubungan hukum yang diperjanjikannya sendiri bersama Pemohon. Kalaupun
SPPP itu cacat hukum, kenapa tidak ditolak sejak awal oleh pemohon atau

dimitakan pembatalannya kepada pengadilan negeri setempat setelah diketahui

lik

ah

SPPP itu cacat hukum??? Bahkan dalam jawabannya saat pemeriksaan perkara

Arbitrase oleh turut termohon, Pemohon sama sekali tidak mendalilkan bahwa

ub

SPPP yang dibuat antara Pemohon dan Termohon adalah cacat hukum.

ka

Bahwa Pemohon sebagai pihak yang mengikatkan din i pada SPPP Nomor 14/

ep

SPPP/WK/D.II/P.3/2012 a quo, berperan besar dalam membuat, menandatangani

In
d

gu

54

on

ng

Padahal Turut Termohon sejak awal sudah mempertimbangkan dan menilai

es

ah

dan menjalankan SPPP yang dikatakan Pemohon sebagai Cacat Hukum a quo.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 54

ep
u

hk
am

55
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

hubungan hukum serta mendorong penyelesaian secara damai antara Pemohon


dengan Termohon dalam pertimbangan hukumnya angka 3 halaman 21 yakni;

ng

"Majelis mendapat kesan bahwa hubungan kerja/kemitraan antara

gu

Pemohon dan Termohon terdapat hal-hal yang bersifat khusus yang


kadang-kadang tidak tidak sesuai dengan sifat hubungan kerja/bisnis

meskipun tetap bertujuan untuk melancarkan kegiatan dalam kemitraan

ub
lik

ah

sebagai contoh pen yerahan barang-barang baku dari Pemohon kepada

Termohon meskipun waiar namun tidak lazim dalam perianjian. Oleh

am

karena itu, dalam rangka men yelesaikan sengketa, MajelIs mendorona/


menghlmbau agar Pemohon dan Termohon berdamal, mencari titik-titik

ah
k

ep

temu dengan cara negosiasi, mediasi balk dengan panduan Majelis

In
do
ne
si

maupun tanpa panduan Majelis;"

Bahwa tuduhan Pemohon di halaman 9 paragraf ke-5, bahwa yang menyatakan

A
gu
ng

cacat-nya SPPP juga dinyatakan sendiri oleh Turut Termohon dalam Pertimbangan

Hukum Putusannya pada halaman 23 angka (5) paragraph ke 2 : "Menimbang


bahwa dengan adanya fakta hukum ini menandai dimulainya system kemitraan
yang lebih mendasarkan kepada "kepercayaan" yang tidak disertai dengan

lik

sangat tendensius dan konfrontatif yang dilakukan oleh Pemohon untuk


mengajukan permohonan pembatalan putusan arbitrase a quo.

ub

ah

klausula-klausula yang lazim dalam perjanjian pada umumnya...", adalah

ka

Padahal dalam Putusan Arbitrase No. 498/XII/ARB-BANI/2012,

Turut

ep

Termohon tidak pernah mempertimbangkan dan menilai bahwa SPPP itu

mendorong penyelesaian secara damai dan penyelesaian kooperatif di antara

on
In
d

gu

ng

para pihak dalam sengketa yang dibawa ke arbitrase itu. Dengan demikian dalil

es

ah

Cacat Hukum sebagaimana didalilkan Pemohon a quo. Turut Termohon justru

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 55

ep
u

hk
am

56
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pemohon bahwa SPPP itu adalah Cacat Hukum adalah kesimpulan dan rekayasa
sepihak Pemohon agar dapat mengajukan permohonan pembatalan putusan

ng

arbitrase a quo.

gu

Berdasarkan fakta-fakta uraian di atas, telah jelas kiranya bahwa Majelis Arbitrase

No: 498/XWARB-BANI/2012 telah memberikan pertimbangan yang benar dan

cukup sehingga dalil Pemohon di atas patutlah untuk ditolak serta tidaklah
beralasan permohonan ini diajukan ke Pengadilan Negeri Semarang untuk

ub
lik

ah

dimintakan pembatalan Putusan Arbitrase No. 498/XII/ARB-BANI/2012.

am

12. Bahwa Turut Termohon menolak dengan tegas tuduhan Pemohon pada angka 3
halaman 10 permohonannya yang menuduh Pertimbangan Hukum Turut

ah
k

ep

Termohon Bertentangan dengan kaidah Hukum Acara Perdata. Pemohon


mendasarkan tuduhannya tersebut pada Pertimbangan Hukum Turut Termohon

A
gu
ng

quo :

In
do
ne
si

dalam Putusan Halaman 24, selengkapnya kami kutip dari permohon Pemohon a

"Menimbang bahwa SPPP tanggal 14 Maret 2012 memberikan kepastian

hukum hubungan kemitraan antara Pemohon den gan Termohon dengan

segala fakta-fakta hokum sebagai latar belakangnya yang tersirat secara


khusus pada Pasal 3 mengenai korelasi dengan Perjanjian Utama".

lik

ah

Dalil Pemohon a quo didasarkan pada frase "tersirat", sehingga Pemohon

ub

secara dangkal dan tidak utuh dalam menilai sena menarik kesimpulan
bahwa SPPP itu adalah Cacat Hukum karena pertimbangan hukum Turut

ep

ka

Termohon, padahal tidak seperti itu halnya. Pemohon tidak melihat penilaian

ah

Turut Termohon pada frase "memberikan kepastian hukum" pada awal

es
In
d

gu

56

on

ng

pertimbangan hukum dimaksud. Kalaupun itu Cacat Hukum menurut Pemohon,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 56

ep
u

hk
am

57
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

mengapa Pemohon terus bermitra dengan Turut Termohon sampai adanya


sengketa arbitrase ini ?

ng

Pemohon dalam hal ini tidak utuh dalam memahami polo* sengketa antara

gu

Pemohon dengan Termohon. Justru Pemohon dengan konfrontatif telah lari dari
pokok sengketa yang sebenarnya antara Pemohon dengan Termohon. Hal mana

analisa dan kesimpulan angka 1 halaman 26:

ah

telah dipertimbangkan oleh Turut Termohon pertimbangan hukum mengenai

ub
lik

"Menimbang dan seterusnya.... Dengan mencermati seluruh dokumen

am

yang ada, klarifikasi dan keterangan-keterangan yang terungkap dalam


sidang; serta kesaksian yang diajukan dalam sidang maka inti pokok

ep

I.

Approval untuk aplikasi teknologi SUPW yang be/um didapat;

II.

Tuntutan pengembalian

uang muka sebesar Rp.1.485.088.600,00

In
do
ne
si

ah
k

permasalahan dalam perkara a quo adalah :

A
gu
ng

(satu milyar empat ratus delapan puluh lima juta delapan puluh delapan
ribu enam ratus Rupiah) yang diajukan kepada Termohon; sebagai

pertanggungjawaban penggunaan uang muka tersebut dan juga untuk


mendapatkan penyelesaian/kepastian hukum secara tuntas.

lik

No: 498/XWARB-BANI/2012 telah memberikan pertimbangan yang benar dan

ub

cukup serta berimbang sehingga dalil Pemohon di atas patutlah untuk ditolak.
13. Bahwa Turut Termohon menolak dengan tegas keberatan Pemohon pada angka 4

ka

ep

halaman 11 megenai Dasar Yuridis Pembatalannya, bahwa Tidak Ada Wan

ah

Prestasi Yang Dilakukan Pemohon.

Bahwa alasan Pemohon pada angka 4 halaman 11 a quo, tidak relevan dan tidak

on
In
d

gu

ng

berdasar untuk dijadikan alasan dalam permohonan pembatalan putusan arbitrase

es

ah

Berdasarkan fakta-fakta uraian di atas, telah jelas kiranya bahwa Majelis Arbitrase

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 57

ep
u

hk
am

58
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

a quo. Dan diakui oleh Pemohon bahwa Turut Termohon dalam Putusannya yang

tidak ada menyatakan PEMOHON TELAH MELAKUKAN WAN PRESTASI.

ng

Hal ini pun sebagaimana pertimbangan hukum Turut Termohon yang cukup adil

gu

dan berimbang pada halaman 30 paragraf ke-1

"Bahwa merupakan kenyataan bahwa mengenai tidak/belum adanya

ah

"Approval desain SUPW" dari Dirbintek Kementerian PU merupakan pen


yebab utama yang mengakibatkan SPPP tanggal 14 Maret 2012 tidak

ub
lik

dilanjutkan/diselesaikan namun juga merupakan fakta hukum bahwa

am

Termohon telah berprestasi antara lain telah diproduksinya panel-panel


dan lainnya yang hanya diketahui oleh Para Pihak."

ah
k

ep

Bahwa menyangkut angka nominal yang harus ditanggung oleh para pihak,

In
do
ne
si

bukan akibat wanprestasi Pemohon, Majelis Arbiter No. 498/XWARBBANI/2012 telah mempertimbangkan secara berimbang dan adil serta

A
gu
ng

mendasarkan kewenangan yang bersifat amicable compositeur dan/atau


memutuskan secara ex aequo et bono pada pertimbangan hukum di halaman 32
paragraf ke-2 :

"Bahwa sesuai uraian-uraian analisa diatas dimana tidak terdapat alat

bukti nominal angka yang teruji kebenarannya/akurasinya men genai

lik

ah

penggunaan uang muka tersebut, disisi lain Termohon juga telah

ub

berprestasi dimana produk prestasi dari Termohon telah digunakan oleh

ka

Pemohon; dengan demikian, Majelis berpendapa

bahwa

beban

ep

pengembalian uang muka tersebut adalah adil dan patut kalau dipikul

ah

bersama oleh Para Pihak dan untuk itu Termohon berkewajiban

In
d

gu

58

on

ng

empat ratus delapan puluh lima juta delapan puluh delapan ribu enam

es

mengembalikan (seperdua) dari Rp. 1.485.088.600,00 (satu milyar

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 58

ep
u

hk
am

59
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ratus Rupiah) yaitu menghasilkan nominal sebesar Rp. 742.544.300,00

ng

(tujuh ratus empat puluh dua juta lima ratus empat puluh empat ribu
tiga ratus Rupiah) kepada Pemohon.

gu

Berdasarkan fakta-fakta uraian di atas, telah jelas kiranya bahwa Majelis

benar dan cukup serta berimbang serta mendasarkan kewenangannya yang

bersifat amicable compositeur dan/atau memutuskan secara ex aequo et bono

ub
lik

ah

Arbitrase No.: 498/XII/ARB-BANI/2012 telah memberikan pertimbangan yang

sehingga dalil Pemohon di atas patutlah untuk ditolak.

am

14. Bahwa bila Pemohon memahami ketentuan Pasal 70 sampai dengan Pasal 72
UUAPS dan memahami Peraturan Prosedur Arbitrase BANI serta memahami

ah
k

ep

ketentuan Hukum Acara Perdata yang berlaku di Pengadilan Negeri, tentulah


Pemohon tidak akan mengajukan Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase No.

In
do
ne
si

498/XII/ARB-BANI/2012 ini ke Pengadilan Negeri Semarang. Seharusnya

A
gu
ng

Pemohon memahami bahwa :

a. Alasan-alasan permohonan pembatalan

putusan

TELAH

arbitrase

DIBATASI SECARA LIMITATIF dalam Pasal 70 huruf a, b dan c

UUAPS serta dikuatkan dalam bentuk beberapa yurisprudensi mengenai

lik

b. Dengan adanya klausula arbitrase pada Pasal 33 SPPP tanggal 14 Maret 2012,

ub

berarti Pemohon dan juga Termohon meniadakan proses berperkara di

ah

perkara dan hal yang sama.

pengadilan dan juga telah percaya pada integritas, kapabilitas dan

ep

ka

kualitas arbiter.

ah

c. Dengan memilih penyelesaian arbitrase melalui Termohon II, berdasarkan

on
In
d

gu

ng

sengketa tersebut dianggap sepakat untuk meniadakan proses pemeriksaan

es

Pasal 2 Peraturan Prosedur BANI, maka para pihak dalam perjanjian atau

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 59

ep
u

hk
am

60
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

perkara melalui Pengadilan Negeri sehubungan dengan perjanjian atau

ng

sengketa tersebut, dan akan melaksanakan setiap putusan yang diambil


oleh Majelis Arbitrase berdasarkan Peraturan Prosedur BANI.

gu

d. Dengan memilih arbitrase, in casu BANI, sebagai pilihan sukarela

penyelesaian sengketa antara para pihak, Pemohon dan Termohon bahkan

Turut Termohon menu ndukkan dirinya pada ketentuan Pasal 4 ayat (1)

ub
lik

ah

UUAPS :

"Dalam hal para pihak telah menyetujui bahwa sengketa di antara

am

mereka akan diselesaikan melalui arbitrase dan para pihak telah


memberikan wewenang, maka arbiter berwenang menentukan dalam

ah
k

ep

putusannya mengenai hak dan kewajiban para pihak jika hal ini diatur

In
do
ne
si

dalam perjanjian mereka

e. Bahwa Permohonan yang diajukan oleh Pemohon a quo sudah masuk ke

A
gu
ng

dalam materi perkara dan melanggar sifat dari putusan arbitrase yang

mandiri, final, dan mengikat. Bahkan Pengadilan Negeri yang memeriksa dan
mengadili perkara ini pun dibatasi wewenangnya oleh Pasal 62 ayat (4)
berikut Penjelasan UUAPS :

ah

pertimbangan dari putusan arbitrase.

ub

Penjelasan atas Pasal 64 ayat (4)

lik

"(4) Ketua Pengadilan Negeri tidak memeriksa alasan atau

ka

Tidak diperiksanya alasan atau pertimbangan putusan arbitrase oleh

ep

Ketua Pengadilan Negeri agar putusan arbitrase tersebut benar-benar

Oleh karenanya permohonan pembatalan Putusan Arbitrase No. 498/XII/

In
d

gu

60

on

ng

ARB-BANI/2012, tidak patut don tidak wajar serta tidak beralasan

es

ah

mandiri, final, dan mengikat."

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 60

hukum

diajukan

oleh

Pemotton

menurut

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

untuk

dimintakan

ng

pembatalannya, karena tidak sesuai dengan persyaratan permohonan

pembatalan sebagaimana diatur dalam Pasal 70 sampai Pasal 72 dan juga

gu

tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 62 ayat (4) UUAPS.

Berdasarkan fakta-fakta dan uraian di atas, maka tidaklah beralasan Pemohon

mengajukan

permohonan

pembatalan

Putusan

Arbitrase

ah

ub
lik

am

PETITUM

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dengan ini Termohon mohon kepada Majelis

ep

In
do
ne
si

ah
k

Hakim Yang Mulia yang memeriksa perkara a quo agar memberikan putusan sebagai

Dalam Eksepsi

Mengabulkan Eksepsi Turut Termohon;

Menyatakan Permohonan Pemohon tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

A
gu
ng

Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya;

Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara.

lik

ah

Dalam Pokok Perkara

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya atas jawaban Termohon dan Turut Termohon


tersebut, Pemohon telah menyampaikan Replik, tertanggal 12 Desember 2013, dan
Termohon serta turut Termohon telah menyampaikan Duplik tertanggal 19 Desember

ep

2013 sebagaimana terlampir dalam berkas perkara ini;


Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya, Pemohon telah

on
In
d

gu

ng

mengajukan surat- surat bukti sebagai berikut :

es

498/XII/

Hakim yang Mulia agar menolak dalil Pemohon di atas untuk seluruhnya.

berikut:

ka

No.

ARBBANI/2012 di Pengadilan Negeri Semarang, dan mohon kepada Majelis

verklaard);

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

61
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 61

ep
u

hk
am

62
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bukti P-1 :

Foto Copy surat yang dikeluarkan oleh Badan Arbitration

1.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2.

ng

Center Nomor: 13.1398/IX/BANI/LN, tanggal 05 September 2013;


Bukti P-2 :

Foto Copy Putusan BANI dalam perkara No.498/XII/

gu

ARB-BANI/2012 antara PT. Waskita Karya Divisi-II sebagai Pemohon melawan Dipl. Ing.JHN

Wirawan (selaku pribadi maupun selaku Direktur Utama CV Jaya Wahana Lestari sebagai

3.

Bukti P-3 : Foto copy surat nomor SMG-BWN/2011. 402 tertanggal 04 Juli

4.

Bukti P-4 : Foto copy surat kontrak penyelesaian pekerjaan proyek

ub
lik

ah

Termohon);

pembangunan jalan Tol Semarang-Solo tahap I ruas Semarang-Bawen, Seksi III Penggaron-Beji

ep

ah
k

am

2011;

(STA.8+475-14+100), Nomor TMJ. KPPPPJT/VIII/2011/008, tanggal 19 Agustus 2011 yang

proyek) dan Ir. Desi Arryani MM, Direktur Operasi II PT. Waskita Karya (persero) selaku

A
gu
ng

pelaksana kontruksi;
5.

Bukti P-5 :

Foto copy MOU PT. Waskita Karya dengan PT.

Bukti P-6 :

Foto copy surat perintah kerja sub pelaksanaan kontruksi

Ecolmantech;
6.

lik

7.

Bukti P-7 : Foto copy surat perjanjian pemborongan pekerjaan (SPPP) sub

ub

pelaksanaan kontruksi proyek tol Semarang-Bawen seksi III, antara PT. Waskita Karya Divisi II

ep

dengan CV. Jaya Wahana Lestari, Nomor : 14/SPPP/WWK/D.II/2012, tanggal 14 Maret 2012;
Menimbang, bahwa bukti-bukti surat yang berupa foto copy tersebut di cocokkan
dengan aslinya dan ternyata telah sesuai dengan aslinya serta bermaterai cukup, kecuali

ka

ah

Nomor: SPK: 12/SPK-SUB/WK/D.11/P.3/2011, tanggal 16 Desember 2011;

In
d

gu

62

on

ng

es

bukti surat P-3, P-4, dan P-5 foto copy dari foto copy;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

In
do
ne
si

dibuat oleh dan antara I. Agus Suharjanto selaku Direktur Utama PT. Trans Marga Jateng (pemilik

Halaman 62

ep
u

hk
am

63
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya Termohon telah

ng

mengajukan surat- surat bukti sebagai berikut;

gu

1. Bukti T-1: Foto Copy Akta Pembentukan Divisi Sipil PT.


Waskita Karya (Persero) Tbk, Nomor 1 tanggal 3 Mei 2013;

2. Bukti T-2:

Foto copy surat perjanjian pemborongan

pekerjaan (SPPP) sub pelaksanaan kontruksi proyek Tol

ub
lik

ah

Semarang-Bawen seksi III, Nomor : 14/SPPP/WK/D.II/2012,


tertanggal 14 Maret 2012;

am

3. Bukti T-3: Foto copy Putusan Badan Arbitrasi Nasional

ep

Indonesia, Nomor: 494/XII/ARB-BANI/2013, tanggal 03

ah
k

September 2013;

In
do
ne
si

Menimbang bahwa bukti-bukti surat yang berupa foto copy tersebut di cocokkan

A
gu
ng

dengan aslinya dan ternyata telah sesuai dengan aslinya serta bermaterai cukup;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya Turut Termohon

telah mengajukan surat- surat bukti sebagai berikut;


1. Bukti T T-1

Foto Copy Putusan Mahkamah

Agung RI No. 729/K/Pdt.Sus/2008, tanggal 30 Maret 2009;


:

Foto Copy Putusan Mahkamah

lik

ah

2. Bukti TT-2

3. Bukti TT-3

ub

Agung RI No. 268/K/Pdt.Sus/2012, tanggal 25 Mei 2012;


Foto Copy Putusan Mahkamah

ep

ka

Agung RI No. 146/K/Pdt.Sus/2012, tanggal 23 Mei 2012;

ah

4. Bukti TT-4

Foto copy Arbitrase BANI Nomor:

es
on
In
d

gu

ng

498/XII/ARB-BANI/2012, tertanggal 03 September 2013;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 63

ep
u

hk
am

64
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Foto

copy

5. Bukti TT-5

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

surat

perjanjian

gu

ng

pemborongan Desain dan pelaksanaan perkuatan tebing

daerah kali Klampok dengan sistim urug dengan perkuatan


wadah (SUPW) No. 14/SPPP/WK/D.II/P.3/2012;

6. Bukti TT-6

Foto copy peraturan prosedur BANI

Foto copy peraturan prosedur BANI

Pasal 2;

ub
lik

ah

7. Bukti TT-7

Pasal 15 angka 2 dan 3;

am

8. Bukti TT-8

perkara

Foto Copy surat jawaban Termohon

perdata

ep

dalam

No 73/Pdt/Arb/2012/PN.Smda,

9. Bukti TT-9

Foto copy Undang-Undang No. 30

In
do
ne
si

ah
k

tanggal 15 Oktober 2012;

A
gu
ng

tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian


sengketa, Pasal 62 ayat (4);

10. Bukti TT-10

Foto copy surat dari Pemohon

(Termohon Arbitrase) no. 13.210/II/BANI/WD-In, tanggal


06 Februari 2013 perihal Penunjukan Dr. Ir Suntana S.

dalam Permohonan Arbitrase No. 498/XII/ARB-BANI/2012;


Foto

copy

ub

Putusan

Mahkamah

ep

Agung RI No. 03/Arb.Btl/2005, tanggal 17 Mei 2006;


Menimbang bahwa bukti-bukti surat yang berupa foto copy tersebut di
cocokkan dengan aslinya dan ternyata telah sesuai dengan aslinya serta bermaterai

ka

11. Bukti TT-11

In
d

gu

64

on

ng

es

cukup, kecuali bukti surat TT-8 dan TT-5, foto copy dari foto copy;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

ah

Djatnika, S.E.,M.M.,MBA, M.T.,FCBArb sebagai Arbiter

Halaman 64

ep
u

hk
am

65
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon maupun Para Termohon mengajukan

ng

kesimpulan masing-masing pada tanggal 9 Januari 2014;

Menimbang, bahwa Pemohon maupun para Termohon menyatakan tidak akan

gu

mengajukan apa-apa lagi dan mohon putusan ;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi dipersidangan sebagaimana

tercatat dalam Berita Acara persidangan perkara ini merupakan bagian yang tidak

ub
lik

ah

terpisahkan dan dianggap menjadi satu kesatuan dengan putusan ini;

am

TENTANG

PERTIMBANGAN HUKUMNYA

DALAM EKSEPSI

ah
k

ep

Menimbang, bahwa selain mengajukan Eksepsi tentang kewenangan yang telah

Eksepsi yang pada pokoknya berisi;

A
gu
ng

1. Eksepsi dilaroria-Permohonan pemohon prematur;

In
do
ne
si

diputus dengan putusan sela tertanggal 9 Januari 2014 Termohon juga mengajukan

Menimbang bahwa Termohon dalam eksepsinya mengenai pembatalan putusan

BANI nomor 498/XII/ARB-BANI/2012, tertanggal 03 September 2013, yang diajukan


oleh pemohon didalam perkara a quo adalah sangat prematur dan/atau terlalu dini

terlebih dahulu;

ub

Menimbang bahwa atas eksepsi Termohon tersebut, Majelis Hakim sependapat


dengan Pemohon dalam repliknya menyatakan bahwa syarat limitatif yang dimaksud

ep

ka

lik

dalam permohonannya tidak pernah diperkarakan, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan

ah

dikarenakan alasan-alasan/dalil permohonan pembatalan yang diajukan oleh pemohon

dalam Pasal 70 UU No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan alternatif penyelesaian

on
In
d

gu

ng

menentukan yang disembunyikan oleh pihak lawan adalah ketentuan yang tidak perlu

es

sengketa khususnya butir b Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 65

ep
u

hk
am

66
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pembuktian atau pemeriksaan dari badan peradilan lain (peradilan pidana), mengingat

yang menjadi penekanan dalam unsur pasal ini adalah dokumen yang disembunyikan

ng

yang tidak diungkap oleh Termohon, sehingga eksepsi Termohon mengenai

gu

Permohonan Pemohon prematur haruslah ditolak;

dapat diperkarakan di Pengadilan Negeri;

Menimbang bahwa Termohon dalam eksepsinya menyatakan bahwa turut

ub
lik

ah

2. Eksepsi premtoria-Permohonan pemohon harus ditolak karena tidak

dituntutnya agar SPPP Nomor : 14/SPPP/WK/d.II/2012, tanggal 14 Maret 2012 tersebut

am

dinyatakan cacat hukum oleh Pemohon di dalam Permohonannya pembatalan aquo,

ep

maka dapat dinyatakan secara tegas permohonan pembatalan yang diajukan oleh

ah
k

pemohon tersebut tidak dapat diperkarakan didalam perkara aquo, karena diketahui

In
do
ne
si

dengan pasti bahwa perjanjian/ SPPP termaksud adalah merupakan bentuk arbitrase
yang mana penyelesaian atas sengketa yang timbul dari pada perjanjian/ SPPP tersebut

A
gu
ng

adalah absolut merupakan kewenangan / kompetensi dari BANI untuk memeriksa,


mengadili dan memutus dan bukannya merupakan kompetensi/ kewenangan Pengadilan
Negeri ;

Menimbang bahwa atas eksepsi Termohon tersebut, Majelis Hakim berpendapat

Menimbang bahwa Termohon dalam eksepsinya menyatakan seharusnya BANI

ep

ka

3. Eksepsi eror inpersona

ub

Menimbang, bahwa oleh karen itu terhadap Eksepsi ini haruslah ditolak;

lah yang didudukkan sebagai pihak Termohon dalam perkara aquo sedangkan PT

In
d

gu

66

on

ng

es

WASKITA KARYA DIVISI II didudukkan sebagai pihak turut termohon karena obyek

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

ah

eksepsi tersebut sudah masuk pokok perkara;

Halaman 66

ep
u

hk
am

67
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

September 2013;

sengketa tersebut adalah putusan BANI No.498/XII/ARB-BANI/2012, tertanggal 03

Menimbang bahwa atas eksepsi Termohon tersebut, Majelis Hakim berpendapat

gu

mengenai siapa yang ditarik menjadi termohon maupun turut termohon merupakan hak

dari pemohon, hal tersebut juga susai petunjuk dalam pedoman teknis administrasi dan

teksid peradilan perdata khusus, buku II edisis 2007 Mahkamah Agung RI Jakarta 2008,

ub
lik

ah

sehingga eksepsi Termohon mengenai Eksepsi eror inpersona haruslah ditolak;

Menimbang, bahwa sedangkan Turut Termohon didalam jawabannya tertanggal

am

5 Desember 2013, telah mengajukan Eksepsi;

ep

Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi tersebut bukan Eksepsi kewenangan,

ah
k

maka diputus bersama dengan pokok perkara;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa pada pokoknya Eksepsi Turut Termohon adalah;

A
gu
ng

1. Permohonan Pemohon kabur (obscuur libel) karena;

a. Alasan-alasan yang digunakan Pemohon tidak memenuhi persyaratan

sebagaimana ketentuan dalam Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30


Tahun 1999, karena persyaratan tersebut bersifat limitatif;

b. Permohonan Pemohon tanpa disertai dasar hukum yang jelas;

lik

ah

c. Pemohon tidak dapat membuktikan bahwa pertimbangan Turut

ub

d. Alasan yang diajukan Pemohon merupakan rekayasa dan tipu muslihat;

Majelis Hakim

berpendapat

bahwa

Eksepsi

tersebut

sudah

on
In
d

gu

ng

es

pokokperkara;

masuk

tersebut

ep

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi tersebut (hurup a sampai dengan d)

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Termohon bertentangan dengan kaedah hukum acara peradilan;

Halaman 67

ep
u

hk
am

68
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa oleh karena itu terhadap Eksepsi Turut Termohon haruslah

DALAM POKOK PERKARA

gu

ng

ditolak;

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah

sebagaimana tersebut diatas;

Menimbang, bahwa adapun yang menjadi dalil dalam permohonan Pemohon

ub
lik

ah

adalah;

am

1. Termohon telah menyembunyikan dokumen perjanjian antara PT Virama


Karya selaku perusahaan perencana konstruksi

dengan PT Trans Marga

ah
k

ep

Jateng selaku pemilik proyek yang berkaitan dengan teknologi yang akan
diterapkan dalam pelaksanaan proyek jalan Tol Aquo, dimana Termohon

In
do
ne
si

selaku pelaksana proyek seharusnya mengetahui dan mengungkapkannya

A
gu
ng

dalam persidangan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI);

2. Bahwa surat perjanjian pemborongan pekerjaan (SPPP) sub pelaksana

konstruksi proyek Tol Semarang-Bawen seksi III antara PT Waskita Karya


Divisi II dengan CV Jaya Wahana Lestari No. 14/SPPP/WK/D.II/2012 cacat

hukum, bahwa Termohon tidak mengalihkan dan atau memberikan tanggung

lik

ah

jawab pekerjaan yang tidak diterima dari PT Trans Marga Jateng (TMJ) baik
sebagian atau seluruhnya kepada Pemohon dan dalam SPPP tersebut tidak

ub

diatur perihal tanggung jawab pengurusan persetujuan/izin penerapan

ka

teknologi SUPW;

ep

3. Pertimbangan hukum Turut Termohon bertentangan dengan kaedah hukum

ARB-BANI/2012, Pemohon tidak dinyatakan wanprestasi akan tetapi

In
d

gu

68

on

ng

diwajibkan mengembalikan uang sebesar Rp. 742.544.300,- (tujuh ratus

es

ah

acara Peradilan dengan alasan bahwa dalam putusan arbitrase No.498/XII/

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 68

ep
u

hk
am

69
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

empat puluh dua juta lima ratus empat puluh empat ribu tiga ratus rupiah)

ng

tidak ada wanprestasi yang dilakukan oleh Pemohon;

Menimbang, bahwa dalil permohonan Pemohon telah dibantah oleh Termohon

gu

maupun Turut Termohon, yaitu bahwa telah ada Putusan Badan Arbitrase Nasional

Indonesia No. No.498/XII/ARB-BANI/2012, dimana Putusan tersebut bersifat final;

Menimbang, bahwa oleh karena dalil permohonan Pemohon dibantah, maka

ub
lik

ah

sebagaimana ketentuan Pasal 163 HIR Pemohon berkewajiban untuk membuktikan dalil
permohonannya;

am

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon telah

ep

mengajukan bukti suratbertanda P-1 sampai dengan P-7;

ah
k

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil sangkalannya, Termohon telah

In
do
ne
si

mengajukan bukti suratbertanda T-1 sampai dengan T-3, sedangkan Turut Termohon

A
gu
ng

untuk menguatkan dalil bantahannya telah mengajukan bukti-bukti surat bertanda TT-1
sampai dengan TT-11;

Menimbang, bahwa bukti P-1 dan P-2 berupa putusan Badan Arbitrasi Nasional

Indonesia (BANI) Nomor; 498/XII/ARB-BANI/2012, sebagai pemohon Arbitrasi PT

Waskita Karya Divisi II melawan Dipl. Ing. John Wirawan sebagai Termohon, dimana
Termohon telah

lik

menandatangani SPK No. 12/SPK-SUB/WK/D.II/P.3/2011 tanggal 16 Desember 2011,

ub

dimana Termohon tidak melaksanakan perjanjian karena belum mendapatkan


persetujuan (approval) desain konstruksi SUPW dari Badan Pengatur Jalan Tol Cq
Direktorat Bina Teknik, Puslitbang Jabatan Kementerian Pekerjaan Umum sehingga
pekerjaan tidak dapat dilaksanakan;

ep

ka

ah

pokok dari permohonan tersebut karena Pemohon dengan

es

Menimbang, bahwa atas permohonan tersebut Badan Arbitrasi Nasional

on
In
d

gu

ng

Iindonesia (BANI) telah menjatuhkan putusan sebagaimana bukti bertanda P-2;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 69

ep
u

hk
am

70
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa dari bukti bertanda P-3 PT Istaka Karya memiliki


persetujuan kepada PT Trans Marga Jateng untuk menggunakan sistim urug dengan

ng

perkuatan wadah (SUPW);

gu

Menimbang, bahwa bukti bertanda P-4 adalah surat kontrak penyelesaian


pekerjaan proyek pembangunan jalan Tol Semarang Solo tahap I ruas SemarangNo.TMJ.

KPPPPJT/VIII/2011/008,

tanggal

19Agustus

Bawen

2011,

telah

ditandatangani oleh Direktur Utama PT Trans Marga Jateng sebagai pihak I (pertama)

ub
lik

ah

dengan Direktur Oprari II PT Waskita Karya (persero) sebagai pikhak II (kedua) yang

am

berisi kontrak penyelesaian pekerjaan proyek pembangunan jalan Tol Semarang-Solo


tahap I ruas Semarang-Bawen seksi III Penggarong-Beji (STA.8+475-14+100);

ah
k

ep

Menimbang, bahwa bukti surat bertanda P-6 berupa surat perintah kerja sub
pelaksanaan konstruksi terhadap proyek pembangunan jalan Tol Semarang-Bawen seksi

In
do
ne
si

III terhadap CV Jaya Wahana Lestari;

A
gu
ng

Menimbang, bahwa bukti surat bertanda P-7 berupa surat perjanjian


pemborongan pekerjaan antara PT Waskita Karya Divisi II dengan CV Jaya Wahana

Lestari No. 14/SPPP/WK/D.II/2012, atas pekerjaan pemborongan pembangunan jalan

Tol Semarang-Solo tahap I Ruas semarang-Bawen seksi III Penggarong-Beji (STA.8


+475-14+100);

struktur organisasi perusahaan;

ub

Menimbang, bahwa bukti surat bertanda T-2 adalah sama dengan bukti surat
bertanda P-7, sedangkan surat bukti bertanda T-3 sama dengan bukti surat bertanda P-2;

ep

ka

lik

Divisi sipil PT Waskita Karya (Persero) Tbk No. 1 tanggal 3 Mei 2013 berisi perubahan

ah

Menimbang, bahwa bukti surat bertanda T-1 merupakan akta pembentukan

Menimbang, bahwa bukti surat Turut Termohon bertanda TT-1, TT-2, TT-3

es

merupakan putusan kasasi yang pada pokoknya berisi bahwa Pasal 70 Undang-Undang

In
d

gu

70

on

ng

No 30 tahun 1999, merupakan syarat secara limitatif yang harus dipenuhi;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 70

ep
u

hk
am

71
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa bukti surat bertanda TT-4 sama dengan bukti suratbertanda
P-2 yaitu Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No.498/XII/ARB-

ng

BANI/2012;

gu

Menimbang, bahwa bukti surat bertanda TT-5 berupa Surat Perjanjian


Pemborongan Pekerjaan, bukti surat ini sama dengan bukti surat bertanda P-7;

Menimbang, bahwa bukti surat bertanda TT-6, TT-7, TT-9 adalah tentang

prosedur arbitrase;

ub
lik

ah

Menimbang, bahwa bukti surat bertanda TT-8 berupa surat jawaban Termohon

am

atas gugatan perkara perdata No.73/Pdt/Arb/2012/PN.Smda;

Menimbang, bahwa bukti suratbertanda TT-10 adalah surat pemberitahuan dari

ah
k

ep

BANI yang ditujukan kepada Pemohon dan Termohon tentang biaya administrasi;
Menimbang, bahwa bukti surat TT-11 berupa Putusan MA RI No. 03/

A
gu
ng

Airways;

In
do
ne
si

Abr.Btl/2005 antara PT Comarindo Expres Tama Tour & Trevel melawan Yamen

Menimbang, bahwa dari surat-bukti yang telah diuraikan di atas Majelis Hakim

berpendapat bahwa untuk melanjutkan pekerjaan proyek pembangunan jalan Tol

Semarang-Solo tahap I Ruas Semarang-Bawen seksi III Penggarong-Beji (STA.8


+475-14+100), telah ada kontrak sebagai mana bukti surat P-4 yang oleh Termohon (PT

dan P-7;

ub

P-7 tersebut telah diatur dengan terperinci, termasuk hak dan kewajiban para pihak;

ep

ka

Menimbang, bahwa didalam surat perjanjian sebagai mana bukti suratbertanda

Menimbang, bahwa di dalam permohonannya Pemohon menyatakan bahwa

on
In
d

gu

ng

es

seandainya Pemohon mengetahui dokumen perjanjian antara PT Virama Karya dengan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

perjannjian pemborongan dan surat perintah kerja sebagaimana bukti suratbertanda P-6

ah

Waskita Karya) Divisi II di sub kontrakkan kepadap Pemohon dengan dibuatnya surat

Halaman 71

ep
u

hk
am

72
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PT Trans Marga Jateng akan diketahui tanggung jawab siapakah penerapan teknologi
SUPW tersebut;

ng

Menimbang, bahwa oleh karena di dalam bukti suratP-4 tersebut telah jelas

gu

diatur mengenai hak dan kewajiban, sebagai mana ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata,
perjanjian berlaku bagi mereka yang membuatnya, sehingga Majelis Hakim berpendapat

bahwa perjanjian yang dibuat antara PT Virama Karya dengan PT Trans Marga Jateng

tidak ada Relevansinya dengan perjanjian yang dibuat antara Termohon dengan

ub
lik

ah

Pemohon sebagai mana bukti surat P-7 tersebut;

am

Menimbang, bahwa dari uraian tersebut, terhadap dalil permohonan Pemohon


Nomor 1 tersebut haruslah ditolak;

ah
k

ep

Menimbang, bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon nomor 2,3 dan 4


dipertimbangkan sebagai berikut;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa didalam Repliknya Pemohon menyatakan bahwa dengan

A
gu
ng

adanya frase antara lain yang terdapat dalampenjelasan atas Undang-Undang Nomor 30

Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif penyelesaian sengketa, dapat diartikan
alasan-alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 tidaklah bersifat Limitatif akan
tetapi bersifat Ekstensif atau dapat diperluas;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan Replik Pemohon,

lik

didalam Pasal 70 tersebut bersifat imperatif;

ub

1999, bab VII mengeni pembatalan putusan Arbitrase dengan syarat-syarat tercantum

Menimbang, bahwa hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RI sebagai

ep

mana surat bukti bertanda TT-1, TT-2 dan TT-3;

Menimbang, bahwa alasan-alasan Pemohon yaitu (dalil permohonan nomor 2, 3

ka

ah

sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun

es

dan 4) tidak sebagaimana yang diatur dalam Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun

In
d

gu

72

on

ng

1999, oleh karena itu haruslah ditolak;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 72

ep
u

hk
am

73
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa oleh karena dalil permohonan Pemohon ditolak seluruhnya,

ng

maka terhadap petitum nomor 2, 3 dan 4 haruslah ditolak;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas maka

gu

permohonan Pemohon haruslah ditolak untuk seluruhnya;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Pemohon ditolak seluruhnya, maka

pihak Pemohon dinyatakan berada pada pihak yang kalah, sehingga berdasarkan

ub
lik

ah

ketentuan Pasal 181 ayat (1) HIR, maka biaya perkara yang timbul dalam perkara ini

haruslah dibebankan kepada pihak Pemohon, yang besarnya akan ditetapkan dalam amar

am

putusan ini;

ep

Menimbang, bahwa terhadap surat-surat bukti yang lain karena tidak ada

ah
k

relevansinya dengan perkara ini, surat-surat bukti tersebut dikesampingkan;

In
do
ne
si

Mengingat Pasal 70, Pasal 71 dan Pasal 72 Undang-Undang No.30 tahun 1999

A
gu
ng

tentang Arbitrase dan Pasal 181 ayat (1) HIR alternatif penyelesaian sengketa serta
Peraturan lain yang bersangkutan;

MENGADILI

lik

menolak eksepsi Termohon dan Turut Termohon untuk seluruhnya;

ub

Dalam pokok perkara

- Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya ;

ep

ka

ah

Dalam eksepsi

es
on
In
d

gu

ng

ah

- Menghukum PARA TERMOHON untuk taat dan patuh pada putusan ini;;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 73

ep
u

hk
am

74
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

- Menghukum PEMOHON untuk membayar biaya perkara ini sebesar

ng

Rp.406.000,- (empat ratus enam ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam

rapat permusyawaratan Majelis Hakim

gu

Pengadilan Negeri Semarang pada hari: KAMIS , tanggal 16 JANUARI, 2014 oleh

kami : SRI WIDODO, S.H.,M.H sebagai Hakim Ketua Majelis dengan. TOGAR,

S.H.,M.H. dan DWI PRAPTI MARYUDIATI, S.H, masing masing sebagai Hakim

ub
lik

ah

Anggota dan putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum

pada hari: KAMIS, TANGGAL 23 JANUARI 2014, oleh Hakim Ketua Majelis

am

tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dibantu oleh ALI

ep

NURYAHYA, S.H., M.H, sebagai Panitera Pengganti pada Pengadailan Negeri

ah
k

semarang dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum Pemohon, Kuasa Hukum Termohon dan

Hakim Ketua Majelis,

TOGAR, S.H.,M.H.

SRI WIDODO, S.H., M.H.

DWI PRAPTI MARYUDIATI, S.H.

lik

Hakim Anggota,

ub

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

Kuasa Hukum Turut Termohon;

es

ah

ep

ka

Panitera Pengganti

In
d

gu

74

on

ng

ALI NURYAHYA, S.H.,M.H.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 74

ep
u

hk
am

75
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ub
lik

APP

ah
k

Rp.

Panggilan

Redaksi putusan

Meterai

50.000,-

ep

am

Biaya Perkara :

345.000,-

Rp.

5.000,Rp.

Rp.

406.000,-

A
gu
ng

Jumlah

Rp.

CATATAN :

6.000,-

In
do
ne
si

ah

gu

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Dicatat disini bahwa bahwa terhadap putusan tersebut dalam tenggang

waktu sebagaimana yang ditentukan oleh Undang-Undang Termohon dan Turut

untuk

Termohon

II

Tertercatat

No.68/Pdt.K/2012/PNSMG, dan

lik

Kasasi,

Termohon I tercatat No.69/Pdt.K/2012/PN.SMG, sehingga Putusan No.01/

ub

Arbitrase/2012/PN. SMG.tersebut belum berkekuatan hukum ;

ep

Semarang, 02 Januari 2013.


PANITERA

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

ah

Termohon, masing-masing pada tanggal 28 Desember 2012. telah menyatakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 75

ep
u

hk
am

76
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ttd

es
In
d

gu

76

on

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

AGUNG RUMEKSO,SH.MH
NIP.19580819 198103 1004.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 76

Anda mungkin juga menyukai